Pengantar Pertemuan Evaluasi Taburia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

PENYELENGGARAAN DAN EVALUASI

PEMBERIAN BUBUK TABUR GIZI


(TABURIA)

Direktorat Gizi dan KIA

9 November 2023
PREVALENSI BALITA STUNTED (TINGGI BADAN MENURUT UMUR)
BERDASARKAN PROVINSI DI INDONESIA

MASALAH GIZI DI
INDONESIA (1/2)

Sumber : SSGI 2022


Sebelum Hamil Bayi-Balita

Anemia 29,5%
Lahir Prematur
32%
Remaja 15-24 tahun
6,6%
Bayi Berat Lahir Rendah
24%
Wanita Usia Subur

19,4%
Panjang Badan Lahir < 48 cm

MASALAH GIZI DI Ibu Hamil-Bersalin 7,1%


INDONESIA (2/2) Balita Gizi Kurang
(Gizi Kurang dan Gizi Buruk)
48,9%
Ibu Hamil Anemia
9,8% 1,7%
Balita Diare Balita Pneumonia
17,3%
Ibu hamil KEK

28%
Ibu hamil dengan risiko
komplikasi Sumber :
Riskesdas 2013, Riskesdas 2018, SSGBI 2019, SSGI 2022
OUR TEAM AKSELERASI PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
DI 12 PROVINSI

21,6% (SSGI , 2022)

Jumlah Persentase
Stunting tinggi Stunting tinggi

• Sumut • NTT
• Jabar • Sulbar
• Jateng • Aceh
• Jatim • NTB
• Banten • Sultra
• Kalsel
• Kalbar
PERMENKES NOMOR 13 TAHUN 2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR
PERPRES NO 18 Tahun 2020 Tentang RPJMN
21 TAHUN 2022 TENTANG RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN
TAHUN 2020 - 2024
KESEHATAN TAHUN 2020-2024
SUPLEMENTASI GIZI MIKRO DALAM BENTUK BUBUK TABUR GIZI (TABURIA)

PERMENKES NOMOR 51 TAHUN 2016


TENTANG
STANDAR PRODUK SUPLEMENTASI GIZI

Taburia merupakan tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi


kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6-24 bulan.

Manfaat Pemberian Taburia Sasaran


- Meningkatkan nafsu makan Balita (usia 6-59 bulan) dengan berat
- Meningkatkan daya tahan tubuh badan kurang (BB/U < -2 SD) dengan
- Mencegah anemia prioritas pada baduta
- Mendukung tumbuh kembang optimal
6-23 bulan
PEMBERIAN TABURIA
 Setiap balita mendapat 60 sachet dalam 4 bulan
 Balita konsumsi dua hari sekali
 Satu sachet harus habis dalam satu kali makan
 Pemberian dihentikan bila balita sudah memiliki berat badan yang baik
sesuai anjuran tenaga Kesehatan

CARA PEMBERIAN TABURIA


Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Sobek sachet Taburia lalu taburkan pada Sebagian makanan utama balita
yang mengandung gizi seimbang
Berikan makanan tersebut kepada balita terlebih dahulu agar dapat
dihabiskan

• Taburia tidak boleh dicampurkan pada minuman atau makanan berair


(bubur atau sayur berkuah) karena dapat mengubah warna makanan
• Taburia tidak boleh dicampurkan pada makanan panas, karena dapat
merusak rasa dan bau makanan
DITRIBUSI TABURIA (2020 – 2024)

2020  distribusi 5.400.000 sachet untuk 90.000 sasaran balita


• Uji laboratorium pasca distribusi
 distribusi 8.400.000 sachet untuk 140.000 sasaran balita bulan Juni 2023 bekerja sama
2021 dengan BRIN
 14 Provinsi, 60 Kabupaten/Kota
• Jumlah sampel 13 (Dinkes
Kab/Kota, Puskesmas)
 distribusi 11.400.000 sachet untuk 190.000 sasaran balita
2022  19 Provinsi, 111 Kabupaten/Kota • Pemeriksaan ke -1 untuk distribusi
Tahap 1 tgl 25 Oktober 2023
• Distribusi Tahap 1 :
NTT (22 Kabko)
 distribusi 14.400.000 sachet untuk 240.000 sasaran balita Sulbar (5 Kabko)
2023  12 Provinsi, 155 Kabupaten/Kota Sultra (17 Kabko)
• Pemeriksaan ke-2 tgl 7 November
2023
 distribusi 17.400.000 sachet untuk 290.000 sasaran balita
2024  16 Provinsi, 172 Kabupaten/Kota
UJI LABORATORIUM KANDUNGAN GIZI DAN CEMARAN TABURIA
PASCA DISTRIBUSI 2022

 Pada tahun 2022 telah dilakukan pengadaan taburia untuk balita (usia 6-59 bulan) dengan status gizi
berat badan kurang (BB/U < -2 SD) dengan prioritas usia 6-23 bulan (baduta) dengan jumlah sasaran
sesuai target RPJMN yaitu 190.000 balita di 111 kabupaten/kota lokus stunting tahun 2022 terpilih.

 Sehubungan dengan penjaminan syarat mutu Taburia tersebut, maka diperlukan pengujian silang yang
dilakukan secara independen oleh Kementerian Kesehatan untuk mengetahui stabilitas mutu gizi Taburia
yang telah didistribusikan ke daerah.

 Kegiatan uji laboratorium tersebut dilakukan sebagai bagian dari evaluasi program dalam rangka
penjaminan bahwa Permenkes Nomor 51 Tahun 2016 telah sesuai pelaksanaannya. Oleh karena itu,
Direktorat Gizi dan KIA secara independen akan melakukan uji laboratorium terkait kandungan gizi dan
cemaran pada produk Taburia yang telah didistribusikan (berada di lapangan) dalam kurun waktu tertentu
STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
Metode Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan
• Kegiatan uji laboratorium kandungan gizi dan cemaran pada
Taburia dilakukan dengan penunjukkan langsung.
Pelaksanaan kegiatan uji laboratorium
• Dilakukan oleh laboratorium yang:
terkait kandungan gizi dan cemaran
- Terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN)
dilakukan dengan pengambilan sampel
- Mempunyai alat pengujian sendiri
Taburia yang telah didistribusikan (berada
- Mempunyai tenaga professional laboratorium sendiri
di gudang daerah) dalam kurun waktu
- Mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait
tertentu setelah Taburia terdistribusi.
pengujian syarat kandungan gizi dan cemaran
- Hasil dapat keluar dalam waktu cepat
• Uji laboratorium terhadap sampel Taburia kirim daerah dilakukan
setelah didistribusikan sebanyak 13 (tiga belas) kali yaitu dengan
mengambil sampel Taburia di tempat penyimpanan/gudang di 13
(tiga belas) kabupaten/kota/puskesmas penerima Taburia.
LOKASI SAMPLING UJI LABORATORIUM KANDUNGAN GIZI DAN CEMARAN TABURIA

No Provinsi Kabupaten/Kota Gudang Penyimpanan Dinkes Alamat Gudang Penyimpanan No batch Exp Date
Kab/Kota atau Gudang
Puskesmas
1 Jawa Barat Kota Bandung UPTD Puskesmas Pasundan 12 Des 2024
Jl. Pasundan no 99 Kota Bandung 22PMD018
2 Jawa Barat Kota Bandung UPTD. Puskesmas Sekeloa Jl. Tubagus Ismail Bawah No.4, 12 Des 2024
Kel.Lebakgede, Kec. Coblong,
Bandung. 22PMD018
3 Nusa Tenggara Barat Sumbawa Puskesmas Moyohulu Des 2024
Apotek puskesmas 22PMB031
4 Nusa Tenggara Barat Sumbawa Dinkes Kab/Kota Sumbawa Des 2024
Pkm Rhee 22 PMB031
5 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara Des 2024
Puskesmas Pauh Lemari penyimpanan gizi 22PMB019
6 Sumatera Selatan Musi Rawas Utara Des 2024
Puskesmas Bingin Teluk Dinkes Kab. Musi Rawas Utara 22PMB019
7 Kalimantan Tengah Pulang Pisau Des 2024
Puskesmas Tahai Puskesmas Tahai 22PMA019
8 Kalimantan Tengah Pulang Pisau 22PMA019 Des 2024
Puskesmas Tangkahen Puskesmas Tangkahen
9 Kalimantan Tengah Barito Timur Des 2024
Dinkes Barito Timur JL. Nansarunai no. 5A 22PMA018
10 Blora Des 2024
Jawa Tengah UPTD Puskesmas Blora Jl Nusantara No 23 Blora 22PMC038
11 Jawa Tengah Klaten Dinkes Kab/Kota Klaten Jl.Veteran No.56 Klaten 22PMC038 Des 2024
12 Nusa tenggara Timur Sabu Raijua 22PMA026 Des 2024
Dinkes Sabu Raijua Desa Menia, Sabu Barat
13 Nusa tenggara Timur Sabu Raijua 22PMA026 Des 2024
UPTD puskesmas Eilogo Desa Hallapadji Kec. Sabu Liae
HASIL UJI LABORATORIUM KANDUNGAN GIZI DAN CEMARAN TABURIA

• Seluruh hasil uji menyatakan bahwa kandungan gizi Taburia yang telah dikirim dan di simpan di
daerah, baik Idi gudang atau tempat penyimpanan yang ada di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota maupun Puskesmas dalam kondisi baik, kandungan multivitamin dan mineral
masih stabil dan bebas dari cemaran mikroba dan cemaran logam berat

• Terdapat penurunan kadar beberapa vitamin dan mineral namun tidak signifikan dan masih
masuk dalam ambang batas minimal kandungan zat gizi yang tercantum dalam Permenkes 51
Tahun 2016

• Hal ini dapat diasumsikan bahwa perlkuan terhadap Taburia mulai dari proses pendistribusian
hingga penyimpanan telah dilakkan sesuai dengan prosedur yang tepat sehingga mutu nilai gizi
dapat terjaga
Standar Taburia
Kandungan Per Gram Bubuk Tabur Gizi

 Bahan yang digunakan dalam pembuatan bubuk tabur gizi


harus dinyatakan halal yang dibuktikan dengan sertifikat
halal
 Kadar air bubuk tabur gizi paling banyak 4%
 Harus ada sertifikat/laporan hasil analisis produk akhir
(Certificate of analysis /CoA) dari produsen tentang
kandungan vitamin dan mineral serta cemaran mikroba
dan logam berat
 Bubuk tabur gizi harus mempunyai kadaluarsa minimal 24
bulan
 Bubuk tabur gizi tidak menggumpal, tidak berbau dan tidak
berubah warna dan rasa sebelum mencapau tanggal
kadaluarsa
 Bubuk tabur gizi tidak mengubah warna, bau dan rasa
makanan ketika ditambahkan pada makanan
STANDAR TABURIA
Cemaran Bubuk Tabur Gizi

Cemaran Mikroba Cemaran Logam Berat

No Jenis Cemaran Syarat


No Jenis Cemaran Syarat
1 Angka Lempeng ≤ 104 koloni/g
Total 1 Timbal (Pb) ≤ 10 ppm
2 Angka Kapang ≤ 103 koloni/g
Khamir 2 Kadmium (Cd) ≤ 0,3 ppm

Most Probable Number 3 Arsen (As) ≤ 5 ppm


3 Coliform (MPN)
tidak lebih dari 20 per gram. 4 Merkuri (Hg) negatif

4 Eschericia coli negatif/g


5 Salmonella negatif/g
6 Staphylococcus negatif/g
aureus
Pseudomonas
7 aeruginosa negatif/g
TERIMA KASIH
www.gizi.kemkes.go.id @ditgizikia
www.sigiziterpadu.kemkes.go.id
dir.gizi@yahoo.co.id
@ditgizikia
@ditgizikia

Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak


Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
bit.ly/PedomanGiziMasyarakat Kementerian Kesehatan RI
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta12950

Anda mungkin juga menyukai