Makalah Profesi Pendidika
Makalah Profesi Pendidika
Makalah Profesi Pendidika
RUSMIYADI M.Pd
Disusun Oleh
KELOMPOK 10
1. Muksinul muhapidin
2. Rahmat mulyana
SYEKH MANSHUR
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dunia pendidikan dituntut agar menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Guru mempunyai peranan yang penting dalam pendidikan, sehingga hampir
semua usaha pembaharuan di bidang pendidikan bergantung pada guru. Guru tanpa menguasai bahan
pelajaran, strategi belajar mengajar, mendorong siswa belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi
maka segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang meksimal. Dalam
pelaksanaan pendidikan, guru merupakan ujung tombak, sehingga perlupengembangan profesional
guru. Setiap guru memiliki potensi dan kebutuhan untuk berkembang serta merealisasikan dirinya.
Perkembangan IPTEK menuntut guru untuk melaksanakan pekerjaan secara profesional.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan.
Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai oleh sekolah
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif, efektif dan menyenangkan
sehingga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal
BAB II
PEMBAHASAN
Menjadi guru adalah sebuah profesi yang mulia. Menjadi guru merupakan panggilan jiwa
untuk berkontribusi mendidik anak bangsa supaya menjadi generasi yang berkualitas dan
kelak membawa manfaat bagi sesamanya. Profesi guru bisa dikatakan profesi unik.
Mengapa? Image sebagai guru melekat setiap waktu bahkan sepanjang hayat, tidak berhenti
Kebiasaan guru yang baik dan harus selalu dilakukan adalah tidak lelah belajar untuk
kompetensi profesional dan kompetensi sosial. 4 kompetensi tersebut jika tidak selalu
Banyak cara dapat guru Pintar lakukan untuk meningkatkan kompetensi. Jika memiliki biaya
lebih, Guru dapat melanjutkan studi di lembaga formal. Jika tidak memiliki dana untuk
melanjutkan sekolah, Guru tetap dapat mengupgrade diri dengan banyak membaca buku,
lain sebagainya.
Menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa. Oleh karena itu dalam menjalankan tugas
harus dilakukan dengan sepenuh hati. Bagaimana caranya? Mengajar dengan hati tidak
selalu dalam konteks mentransfer pengetahuan pada siswa. Mengajar dengan hati artinya
setiap kegiatan yang dilakukan oleh Guru adalah untuk kebaikan siswa dan tanpa keinginan
Apakah tidak boleh mengharapkan materi dari pekerjaan? Tentu saja boleh. Hanya saja
jangan sampai hal itu memengaruhi profesionalisme Guru dalam mengajar. Ciri-ciri guru
yang mengajar dengan hati antara lain: menunjukkan sikap lembut dan penuh kasih sayang,
menunjukkan empati dan juga bersimpati pada siswa, dan selalu ingin menjadi pribadi yang
lebih baik secara keilmuan pada pelajaran yang diampu maupun secara karakter sehingga
mampu menjadi contoh yang baik bagi siswa dan orang di sekitarnya.
Kolaborasi adalah bentuk baru dari sebuah kompetisi. Guru tidak perlu ingin merasa unggul
sendiri. Justru dengan berkolaborasi dengan guru-guru lain, Guru dapat melesat lebih jauh
Menjaga komunikasi dengan orang tua artinya Guru akan membangun kedekatan dengan
orang tua. Jika kedekatan sudah terbangun, maka tidak akan sulit bagi Guru maupun orang
tua untuk mencari solusi terkait masalah atau kendala yang dihadapi oleh siswa.
Guru yang baik adalah guru yang mau membuka diri. Bagaimanapun Guru juga manusia
biasa yang tidak luput dari salah dan memiliki kekurangan kelebihan. Dengan membuka diri
Guru tidak akan segan untuk belajar dan juga menerima kritikan untuk memperbaiki diri.
Tidak perlu malu, Guru. Justru dengan mengetahui kekurangan yang dimiliki, Guru dapat
Guru yang memiliki kinerja tinggi dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Kinerja guru
adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan proses pendidikan di
sekolah.
Terkait dengan peningkatan kompetensi guru dalam melakukan profesi atau pekerjaannya
peningkatan dalam hal keahlian (skill), sikap (attitude), dan kemampuan (abillities).
kompetensi guru sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni. Peningkatan kompetensi harus dilakukan secara terus menerus agar ada
pembaharuan.
Adapun alasan mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1.Guru merupakan salah satu profesi yang harus dikerjakan secara profesionalitas. Prinsip
profesionalitas ini akan mendukung ilmu pengetahuan yang berkualitas. Untuk mewujudkan
2.Perkembangan teknologi, sosial, dan budaya menuntut guru harus belajar ilmu baru dan
merespon segala perubahan akibat adanya teknologi digital. Guru juga harus beradaptasi
3.Karakter peserta didik, dari generasi ke genarasi karakter peserta didik mengalami
perubahan, baik secara sosial maupun mental. Sehingga, guru harus memahami karakter
peserta didik dengan baik sesuai dengan generasinya dan tidak memaksakan karakter siswa
Alasan tersebut menjadi penting mengapa guru harus meningkatkan kompetensinya agar
dapat mengikuti apa yang dibutuhkan siswa. Untuk meningkatkan kompetensi guru maka
guru dapat melakukan beberapa upaya, misal mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). UGK ini
mata pelajaran atau paket kompetensi yang diampu oleh guru yang bersangkutan. Sepuluh
kelompok kompetesi dimaksud adalah penjabaran dari Standar Kompetesi Guru (SKG) yang
IPK pada satu mata pelajaran atau paket keahlian dibagi menjadi sepuluh kelompok
kompetensi. IPK pada sepuluh kelompok kompetensi ini dituangkan menjadi soal-soal uji
kompetesi guru yang digunakan sebagai alat uji atau alat check up kompetensi guru. Disisi
lain sepuluh kelompok kompetensi juga dijabarkan dalam bentuk sepuluh modul guru
kompetensi guru.
Selain itu penelitian tindakan kelas (PTK) juga dapat menjadi salah satu faktor yang sangat
berpengaruh. Oleh karena itu jika penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara sadar dan
sistematik yang dilakukan di kelas dapat meningkatkan kompetensi seorang guru dalam
mengajar.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berkaitan dengan karakter guru, yang wajib dimiliki agar menjadi
teladan bagi para peserta didik. Selain itu, para guru juga harus mampu mendidik para muridnya
agar membantu mereka memiliki kepribadian yang baik. Terdapat beberapa kepribadian yang
harus dimiliki guru, yaitu:
1. Kepribadian yang stabil, bertindak sesuai dengan norma sosial dan bangga menjadi
guru.
2. Kepribadian yang dewasa, menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir
dan bertindak.
4. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif
terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.
5. Berakhlak mulia meliputi bertindak sesuai dengan norma religious dan memiliki
perilaku yang diteladani peserta didik.
3. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional ini adalah kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki guru agar
tugas-tugas keguruan dapat diselesaikan dengan baik dan benar. Keterampilan ini berkaitan
dengan hal-hal yang teknis dan berkaitan langsung dengan kinerja guru. Indikator kompetensi
profesional guru adalah:
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kemampuan ini meliputi:
1. Bertindak objektif, tidak diskriminatif berdasarkan jenis kelamin, agama, ras, kondisi
fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial keluarga.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman sosial
budaya.
4. Berkomunikasi dengan lisan maupun tulisan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Dengan adanya strategi peningkatan kualitas guru.maka perbanyak pelatihan dan motivasi
kinerja sehingga tidak terjadi menurunnya kualitas pembelajaran sehingga mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA