Tus
Tus
Tus
Pasal 1
1. Upacara Bendera yang selanjutnya disebut Upacara adalah penaikan Bendera Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera adalah Sang Merah
Putih.
3. Pembina Upacara adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, pejabat pemerintahan, atau
tokoh masyarakat.
4. Pemimpin Upacara adalah peserta didik yang dipilih untuk memimpin jalannya Upacara di sekolah.
5. Pengatur Upacara adalah guru yang bertugas menyiapkan rencana acara Upacara serta segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Upacara di sekolah.
6. Pemandu Upacara adalah peserta didik di bawah bimbingan guru pembina yang membaca acara
pelaksanaan Upacara di sekolah.
7. Pembawa Naskah Pancasila adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas membawa naskah
Pancasila untuk diserahkan kepada Pembina Upacara dan menerima kembali naskah tersebut pada
saat yang telah ditentukan.
8. Pembaca Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah peserta didik yang ditunjuk untuk
bertugas membacakan teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
9. Pembaca Teks Janji Siswa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas membacakan teks janji
siswa pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
10. Pembaca Doa adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas membaca doa pada saat dan
tempat yang telah ditentukan.
11. Pemimpin Lagu/Dirigen adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas memimpin kelompok
dan/atau seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan
lagu wajib nasional pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
12. Kelompok Pengibar Bendera adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas menyiapkan dan
menaikkan Bendera pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
13. Kelompok Paduan Suara adalah peserta didik yang ditunjuk untuk bertugas menyanyikan lagu
Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional lainnya pada saat dan tempat
yang telah ditentukan.
Pasal 2
(1) Upacara di sekolah paling sedikit dilaksanakan pada pagi hari setiap:
Pasal 3
a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Pasal 4
a. pejabat Upacara;
c. peserta Upacara.
Pasal 5
a terdiri atas:
a. Pembina Upacara;
b. Pemimpin Upacara;
Pasal 6
d. Pembaca Doa;
e. Pemimpin Lagu/Dirigen;
Pasal 7
c terdiri atas:
a. kepala sekolah;
c. guru;
d. tenaga kependidikan;
f. tamu undangan.
Pasal 8
5) mengheningkan cipta;
Pasal 9
(1) Sebelum Upacara dimulai, Pembina Upacara menerima dan menyetujui laporan rencana
pelaksanaan Upacara dari Pengatur Upacara.
d. membacakan Naskah Pancasila yang diikuti oleh seluruh peserta Upacara; dan
e. menyampaikan amanat.
Pasal 10
a. mengajukan rencana acara Upacara kepada Pembina Upacara untuk memperoleh persetujuan;
Upacara dimulai;
Pasal 12
a. membaca acara Upacara sesuai dengan urutan acara pada saat yang telah ditentukan; dan
Pasal 13
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Naskah Pancasila bertugas untuk:
b. menyerahkan naskah Pancasila kepada Pembina Upacara dan menerima kembali naskah tersebut
pada saat yang telah ditentukan.
Pasal 14
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembawa Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945 bertugas membaca teks tersebut pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 15
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Teks Janji Siswa bertugas membaca teks
janji siswa yang diikuti oleh seluruh siswa pada saat dan tempat yang telah ditentukan.
Pasal 16
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Pembaca Doa bertugas membaca doa pada saat dan
tempat yang telah ditentukan.
Pasal 17
a. memimpin seluruh peserta Upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu wajib nasional pada
saat dan tempat yang telah ditentukan; dan
b. memimpin Kelompok Paduan Suara menyanyikan lagu Mengheningkan Cipta pada saat dan tempat
yang telah ditentukan.
Pasal 18
(1) Lagu Indonesia Raya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dinyanyikan secara lengkap dalam 3
(tiga) stanza oleh peserta Upacara dengan berdiri tegak dan sikap hormat.
(2) Lagu Indonesia Raya dengan 3 (tiga) stanza sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyanyikan
dengan lirik tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(3) Berdiri tegak dan sikap hormat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan berdiri tegak di
tempat masing-masing dengan:
a. mengepalkan telapak tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri dengan ibu jari menempel di
dada sebelah kiri atau mengangkat tangan kanan sebatas kepala dengan jari telunjuk menempel pada
pelipis;
c. mengepalkan telapak tangan kiri dengan ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha kiri; dan
Pasal 19
b. menaikkan Bendera.
Pasal 20
Dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah, Kelompok Paduan Suara bertugas menyanyikan lagu
Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional lainnya pada saat dan tempat
yang telah ditentukan.
Pasal 21
Sarana yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Upacara di sekolah terdiri atas:
a. bendera;
b. tiang Bendera;
d. naskah-naskah.
Pasal 22
a. peserta didik mengenakan pakaian seragam sekolah nasional dilengkapi dengan topi pet dan dasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. petugas upacara mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan oleh sekolah masing-masing;
dan
c. guru dan tenaga kependidikan mengenakan pakaian seragam yang telah ditentukan oleh
daerah/sekolah masing-masing.
Pasal 23
(1) Bentuk formasi barisan untuk melaksanakan Upacara diatur sebagai berikut:
b. bentuk U.
(1) dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan keadaan sekolah dan lapangan yang tersedia.
Pasal 24
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Stanza 1:
Stanza 2:
Stanza 3: