Business Plan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“BUSINESS PLAN ”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Amin Zubaedi, M. Pd

Disusun oleh: Yeni Sefriyanti

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEMESTER 5 TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah s.w.t Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidyah nya kepada kita selaku

hamba Nya yang selalu mengharapkan kebaikan dan keberkahan dari Nya.

Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada pundak junjungan kita nabi

Muhammad S.A.W yang telah menuntun kita menuju zaman islamiah yang penuh

dengan imu pengtahuan sekarang ini.

Makalah yang kami buat ini adalah sebuah makalah yang membahas tentang

Kewirausahaan dengan judul ”Business Plan”. Dalam pembuatan makalah ini,

tidak lah luput dari berbagai pihak. Khususnya dari dosen pengampu kami bapak

Amin Zubaedi, M.Pd, kedua orang tua, dan teman-teman. Atas dukungan tersebut

saya selaku penulis menghaturkan ucapan terima kasih. Akhirnya saya

mengharapkan bahwa makalah ini dapat diterima dan menjadi referensi dalam

pembelajaran kedepanya. Selain itu saya memohon kritik daan saran yang

membangun bagi kami dalam membuat makalah kedepanya.

Rimbo Ulu, 18 Oktober 2023


Penulis

Yeni Sefriyanti

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Business Plan...........................................................................5
B. Pentingnya Perencanaan niat.....................................................................6
C. Niat ...........................................................................................................
D. Persiapan Wirausaha.................................................................................
E. Kerangka Rencana Usaha..........................................................................
F. Bentuk Formal Business Plan....................................................................
G. Identifikasi Peluang-peluang Berkaitan dengan Kewirausahaan..............
H. Menilai Peluang Membuka Usaha Baru....................................................
I. Strategi Memilih Jenis Usaha....................................................................
J. Unsur-unsur Utama Kewirausahaan..........................................................
K. Penyebab Kegagalan Usaha......................................................................
L. Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha.......
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Planing/ perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen

secara umum. Demikian pula dalam dunia pendidikan,

planing/perencanaan juga bagian dari manajemen tersebut. Namun yang

perlu difahami bahwa sesutu dapat berjalan dengan baik pasti tidak

terlepas dari perencanaan yang baik pula namun tentunya atas izin Allah

Azza Wajalla. Karena konsep dasarnya bahwa manusia adalah makhluk

yang lemah dan Allah lah yang Maha Kuasa1.

Perencanaan bisnis (Business Plan) adalah rencana-rencana tentang

apa yang dikerjakan dalam suatu bisnis ke depan meliputi alokasi

sumberdaya, perhatian pada faktor-faktor kunci dan mengolah

permasalahan- permasalahan dan peluang yang ada. Secara garis besar

isi suatu perencanaan bisnis dimulai dari Ringkasan, Statemen Misi,

Faktor-faktor kunci, Analisis Pasar, Produksi, Manajemen dan Analisis

Finansial seperti analisis Break Event dan lain-lainnya.

Kebutuhan akan sebuah perencanaan bisnis menjadi mutlak jika

kita akan menjalankan suatu bisnis, karena perencanaan bisnis sendiri

ibarat sebuah peta dan kompas untuk menjalankan bisnis. Dengan

sebuah perencanaan kita dapat menetapkan tujuan utama bisnis kita,


1
Asnil Aidahu, dkk, “Planing dalam Al-qur’an”, Vol.5, No.3, (Universitas Negeri Islam Sumatra
Utara Medan, 2021), h.1
3
skala prioritas, dan menetapkan cash flow. Sementara dengan

perencanaan bisnis yang baik akan menjadikan peluang sukses bisnis

kita semakin tinggi. Perencanaan bisnis yang baik sendiri adalah sebuah

proses, bukan hanya sekedar perencanaan2.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Business Plan?

2. Seberapa pentingnya perencanaan niat?

3. Apa pengertian dari niat?

4. Apa saja persiapan wirausaha?

5. Bagaimana bentuk kerangka usaha?

6. Bagaimana bentuk formal Business Plan?

7. Apa identifikasi peluang-peluang yang berkaitan dengan

kewirausahaan?

8. Bagaimana cara menilai peluang membuka usaha baru?

9. Apa saja strategi dalam memilih jenis usaha?

10. Apa saja unsur-unsur utama berwirausaha?

11. Apa saja kekurangan yang menjadi penyebab kegagalan usaha?

12. Apa contoh Business Plan untuk usaha dan pengembangan usaha?

C. TUJUAN PENULISAN
2
Supriyanto, (Bussines Plan sebagai Langkahu Awal Memulai Usaha”, dalam Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, Vol.6, No. 1, April 2009, h.1
4
1. Memahami pengertian dari Business Plan.

2. Mengetahui seberapa pentingnya perencanaan niat.

3. Memahami pengertian dari niat.

4. Mengetahui saja persiapan wirausaha.

5. Mengetahui bentuk kerangka usaha.

6. Mengetahui bentuk formal Business Plan.

7.Memahami identifikasi peluang-peluang yang berkaitan dengan

kewirausahaan.

8. Mengetahui cara menilai peluang membuka usaha baru.

9. Mengetahui strategi dalam memilih jenis usaha.

10. Mengetahui unsur-unsur utama berwirausaha.

11. Mengetahui kekurangan yang menjadi penyebab kegagalan usaha.

12. Memahami contoh Business Plan untuk usaha dan pengembangan

usaha.

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Pengertian Business Plan

Pengertian perencanaan bisnis atau business plan adalah

pernyataan tertulis yang dapat menggambarkan bisnis, produk atau

layanan anda di masa depan. Rencana bisnis ini biasanya dibuat oleh

pebisnis pada proses awal bisnis di mulai. Atau juga dapat dibuat ketika

bisnis sudah berjalan yang bertujuan untuk mengubah arah strategi.

Pengertian perencanaan bisnis juga dapat di definisikan sebagai

dokumen yang merangkum tujuan operasional dan keuangan

bisnis.Rencana bisnis ini biasanya berisi tentang rencana detail dan

anggaran yang menunjukan bagaimana tujuan bisnis dapat di wujudkan.

Biasanya sebagian perusahaan membuat rencana bisnis mencakup tiga

sampai lima tahun.Perencanaan bisnis ini merupakan langkah pertama

yang penting bagi bisnis dan juga peta sukses bagi siapapun yang ini

memulai bisnis.Dengan adanya penulisan rencana bisnis juga dapa

membantu pengusaha untuk menganalisa kelemahan konsep, kesalahan

persepsi pasar, dan juga hal-hal spesifik lainnya yang dapat

menyebabkan tujuan bisnis tidak tercapai3.

B. Pentingnya Perencanaan Niat

3
M. Anang Firmansyah, Anita Rooswarni, “Kewirusahaan (Dasar dan Konsep)”, (Surabaya: Qiara
Media, 2019), h. 137
6
Planning atau perencanaan merupakan suatu proses awal untuk

suatu tujuan tertentu dengan menentukan terlebih dahulu proses apa

yang harus dilakukan agar tujuan tersebut terpenuhi (Mesiono:2020).

Menurut para pakar sebagaimana yang dikutip dari perkataan castatter

“bahwasannya perencanaan merupakan cara manusia memprojeksikan

niat terhadap apa yang ingin dicapai” (Yusuf Hadijaya:2012). Menurut

george R.Terry mengatakan bahwa perencanaan merupakan memilih dan

menghubungkan berbagai fakta, membuat serta menggunakan asumsi-

asumsi yang berkaitan dengan sesuatu yang dimasa datang dengan

membayangkan dan merumuskan program tertentu yang diyakini

diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Kemudian yang

dikatakan oleh hendri fayol: “ perencanaan merupakan pemilihan atau

penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan royek,

program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan”4.

C. Niat

Menurut Hidayah dan Haryani (2012:3) niat (intention) merupakan

pondasi atau dasar yang sangat penting bagi setiap perilaku atau

tindakan, bahkan menjadi barometer bagi setiap perilaku atau tindakan.

Nilai suatu perilaku sangat tergantung pada niat, apabila niat baik maka

perilaku tersebut menjadi baik. Sebaliknya, apabila niat buruk maka

4
Ibid, Asnil Aidah Ritong, dkk, h. 2
7
perilaku tersebut juga menjadi buruk. Niat memegang peranan penting

dalam menjelaskan perilaku seseorang, karena niat merupakan tahap

awal sebelum seseorang akan melakukan suatu tindakan atau perilaku.

Menurut Santoso dan Oetomo (2016:342) niat secara umum dapat

di artikan sebagai kecenderungan yang relatif menetap pada seseorang

untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang

berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan bidang

itu. Dengan demikian individu yang berniat mejadi wirausahawan secara

umum merasa tertarik dan cenderung senang dengan profesi wirausaha.

Niat tersebut dapat dicerminkan pada upaya pencarian informasi yang

bermanfaat untuk pembentukan komitmen berwirausaha. Sebelum

memulai berwirausaha, dibutuhkan suatu komitmen dalam diri individu.

Komitmen tersebut akan direpresentasikan dalam intensi berwirausaha,

bahwa ada niat, keinginan, ketertarikan dan kesediaan untuk melakukan

tindakan kewirausahaan yang direncanakan5.

D. Persiapan Wirausaha

Tahap persiapan adalah fase yang akan menjadikan calon

wirausahawan menemukan inspirasi bisnis secara teori, konsep, serta

5
A. Pratama, “BAB II KAJIAN TEORITIK 2.1 Niat Berwirausaha 2.1.1 Definisi Niat..”,
https://repsitory.unja.ac.id
8
cara menemukan peluang. Di tahapan ini, mempersiapkan bisnis

mencakup empat fase, yaitu:

1. Tahap mengenal diri untuk menemukan asal peluang bisnis.

2. Mempelajari peluang bisnis dengan berpikir kreatif.

3. Menganalisis dan memanfaatkan inspirasi bisnis.

4. Mengubah dan memanfaatkan peluang menjadi bisnis6.

E. Kerangka Rencana Wirausaha

Kerangka dari rencana usaha terdiri atas:

1. Nama perusahaan

Nama usaha yang akan dijalani, harus dipikirkan baik-baik karena

akan memberikan dampak dalam jangka panjang. Beberapa wirausaha

memberi nama perusahaannya sesuai dengan nama/ merk produknya.

2. Lokasi, meliputi pertimbangan:

a. Produktivitas lahan

b. Strategi letak

3. Komoditi yang akan diusahakan

6
Moh. Alifuddin, Mashur Rozak, “Strategi Membangun Kerajaan Bisnis”, (Jakarta Timur:
MAGNA Script Publishing, 2015), h. 39
9
Ada banyak alasan mengapa seorang wirausaha memilih komoditi

yang akan ditekuni dan dipasarkan. Sumanto (1984) menyebutkan hal-

hal yang menjadi pertimbangan dipilihnya suatu komoditi,yaitu:

a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha

tertetu, baik berupa barang-barang ataupun jasa

b. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan

c. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan

orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.

4. Konsumen yang dituju

Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis

usahanya. Jika usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan

konsumen yang dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha berbentuk

pertokoan.

5. Prospek pasar dan persaingan, meliputi:

a. Faktor jumlah penduduk atau calon konsumen

b. Faktor pengembangan sektor baru

c. Faktor kecenderungan permintaan terhadap produk

d. Faktor daya beli masyarakat

10
6. Partner yang akan diajak kerjasama

Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan 2 orang atau

lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. (Musselman

& Hughes, 1964). Meski demikian, pada kenyataannya ada juga

partnership yang tujuannya bukan untuk mencari laba. Adanya

partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada

bentuk usaha perorangan.

7. Personil yang dipercaya untuk menjalankan usaha

Pemetaan kebutuhan personil sejak awal akan membantu saat

usaha berjalan atau berkembang. Beberapa usaha pada awalnya tidak

membutuhkan banyak karyawan, namun dengan pembuatan rencana

usaha dapat diperkirakan perkembangan bisnis serta kapan dan berapa

peningkatan jumlah karyawan dibutuhkan. Seorang wirausaha yang baik

akan berupaya melakukan delegasi sehingga tidak semua pekerjaan

dilakukan sendiri, sehingga kemungkinan usaha berkembang akan

semakin besar. Suharno (2008) merinci kebutuhan personil yang akan

menjalankan usaha menjadi 7 C sebagai berikut: Capability, capacity,

character, credibility, comitment, creativity.

8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

11
Secara finansial modal dapat berupa dana sendiri atau dana dari

pihak luar.dana sendiri bisa berupa tempat, tabungan, warisan atau hibah

yang sudah diberikan orang kepada wirausaha (bukan investasi). Modal

dari luar bisa didapat dari investor, kerjasama atau pinjaman misalnya

kredit dari bank.

9. Peralatan perusahaan

Peralatan yang perlu disediakan adalah yang sesuai dengan

kepentingan dan jenis usaha. Penyediaan peralatan usaha bisa dilakukan

secara bertahap, pada tahap awal disediakan yang betul-betul diperlukan.

Setelah usaha berkembang peralatan bisa dilengkapi sehingga produksi

maupun pelayanan semakin baik. Tahapan penyediaan peralatan akan

baik jika dapat direncanakan sejak awal, sehingga bisa diperhitungkan

sistem pembiayaan pembelian dan pemeliharaan peralatan.

10. Penyebaran promosi

Promosi memiliki peranan penting untuk memperkenalkan produk,

sehingga produk tersebut bisa terpasarkan. Besar kecilnya promosi serta

metode yang dipilih tergantung pada jenis usaha yang akan dijalankan.

Promosi perlu direncanakan sehingga biayanya juga dapat

diperhitungkan.

12
E. Bentuk Formal Business Plan

Business Plan yang akan diajukan kepada investor atau calon

rekanan perlu ditulis dalam bentuk yang sistematis dan formal. Rencana

usaha harus disusun secara lengkap karena seluruh isinya akan menjadi

pertimbangan bagi investor. Penyusunan Business Plan secara lengkap

diuraikan oleh Machfoedz & Machfoedz (2005) sebagai berikut:

1. Ringkasan

2. Deskripsi perusahaan

3. Segmen pemasaran

4. Segmen riset, desain dan pengembangan

5. Segmen manufaktur

6. Segmen manajemen

7. Segmen resiko

9. Segmen jadwal batas waktu

10.Apendiks dan atau daftar pustaka7

G. Identifiksi Peluang-peluang Berkitan dengan Kewirausahaan

7
Aris Slamet Widodo, START YOUR OWN BUSINESS, ( Yogyakarta: Jaring Inspiratif, 2012), H. 33-
42.
13
Sifat wirausahawan adalah selalu mencari dan melihat peluang

yang tersembunyi dengan gagasan baru dan bekerja keras untuk merubah

peluang menjadi kenyataan. Kreativitas dalam memunculkan ide

memiliki peranan penting dalam inovasi produk sebuah usaha. Sutomo

(2007) menjelaskan bahwa kreativitas menjadikan peluang sebagai ide

praktis yang dapat diterapkan ke pekerjaan sehari-hari memerlukan

kemampuan pengembangan ide (divergen) dan kemampuan

mengerucutkan ide (konvergen). Contohnya Seorang wirausaha yang

melihat limbah perca di sekitar rumah, terlebih dahulu akan

mengembangkan ide, bisa dijadikan apa ya? Aksesoris? Boneka? Hiasan

dinding? tudung saji? Dan lain sebagainya. Setelah itu seorang

wirausaha perlu mengerucutkan ide itu tadi sehingga lebih fokus dan

realistis untuk dijalankan.

Prof. George W. Ladd (dalam Alma, 2005) dalam karyanya

berjudul Atistic Researh Tool for Scientific Minds mengemukakan

bahwa kemajuan usaha dipengaruhi oleh mental bawah sadar berupa

imajinasi dan intuisi.

H. Menilai Peluang Membuka Usaha Baru

Peluang usaha bisa muncul dari mana-mana. Baik muncul dari diri

sendiri melalui intuisi maupun melalui hasi pencarian ide yang dilakukan

secara sengaja, maupun muncul sebagai respon terhadap faktor di luar


14
diri (tawaran, lokasi straegis, permintaan pasar, bahan baku melimpah,

dsb). Beberapa hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam

melihat peluang adalah (Supriyadi&Widodo, 2002):

1. Pengalaman dan objektifitas

2. Kedekatan pasar

3. Pemahaman teknis

4. Kebutuhan finansial

5. Diferensiasi produk

6. Pemahaman aspek hukum8

I. Strategi Memilih Jenis Usaha

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategis berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,

strategi, dan kebijakan yang diambil. Dengan demikian perencana

strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis

suatu usaha (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi

yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi.

8
Ibid, H. 23-25.
15
Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis

SWOT (Rangkuti, 2006). Analisis SWOT membandingkan antara faktor

ekternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor

internal kekuatan (strengths dan kelemahan (weakness).

Pada gambar di atas dapat dilihat kondisi yang berbeda pada tiap kuadran:

a.Kuadran 1 :

Situasi yang sangat menguntungkan, ada sinergi antara kekuatan

yang dimiliki dan peluang. Wirausaha dapat melancarkan kebijakan

agresif (growth oriented strategy) berkaitan dengan usaha atau

produknya.

b. Kuadran 2 :

Meskipun menghadapi perbagai ancaman, tapi masih ada kekuatan

internal yang dimiliki. Strategi yang harus digunakan adalah strategi

diversifikasi produk/pasar agar usaha dapat berjalan


16
c.Kuadran 3 :

Peluang pasar besar, tapi ada kendala internal (contohnya

permintaan terhadap produk tinggi tapi secara internal sedang

mengalami masalah SDM). Strategi yang dapat dilakukan adalah

mengurangi masalah atau kendala internal sehingga dapat merebut

peluang pasar yang baik

d. Kuadran 4:

Kondisi yang sangat tidak menguntungkan, secara internal banyak

kelemahan sementara ancaman dari luar cukup banyak dalam kondisi ini

strategi yang diunakan adalah stratgi defensif, yang penting usaha bisa

terus bertahan.

Alat yang digunakan untuk menyusun faktor strategis usaha adalah

matrik SWOT. Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan

alternatif strategis.

IFAS STRE NGTHS (S) WEAKNESS (W)


tentukan 5-10 faktor- tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan internal faktor kelemahan
EFAS internal
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
ciptakan strategi yang ciptakan strategi yang
tentukan 5-10 faktor menggunakan kekuatan meminimalkan
peluang eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
THREATHS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
ciptakan strategi yang ciptakan strategi yang
tentukan 5-10 faktor menggunakan kekuatan meminimalkan
ancaman eksternal untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari ancaman.

a. Strategi SO
17
Strategi ini dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk

merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan bardasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT

Strategi ini bersifat defensif dan berusaha meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. (Rangkuti,

2006)9.

J. Unsur-unsur Utama Berwirausaha

Unsur-unsur utama berwirausaha itu ada enam, yaitu:

1. Man (manusia)

2. Money (uang/modal)

3. Material (bahan)

4. Machine (mesin)

5. Method (metode)

6. Market (pasar)10
9
Ibid, H. 23-30.
10
https://www.uc.ac.id
18
K. Penyebab Kegagalan Usaha

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam membuat business

plan:

o tujuan yang ditetapkan kurang masuk akal

o pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan

bisnis

o pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan

bisnisnya sendiri

o konsumen tidak mengharapkan adanya barang atau jasa yang

ditawarkan

untuk mengurangi resiko kegagalan dalam membuat perencanaan, ada

baiknya seorang wirausaha bertanya kepada konsultan atau orang lain

yang lebih ahli.

L. Contoh Business Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangannya

1. Contoh Business Plan untuk Usaha Baru

I. Latar Belakang

Kedai Wedang Rosela adalah usaha yang menyediakan minumaan

dari bunga rosela berkualitas dari para penyaji yang handal. Produk yang

19
disediakan antara lain beberapa makanan khas jawa dan minuman yang

bervariasi. Selain itu, pengunjung juga bisa belajar membuat wedang

rosela secara langsung.

Visi dan Misi Perusahaan

- Visi

Melestarikan olahan wedang rosela yang segar dan berkualitas

- Misi

 Menjadikan kedai produk wedang rosela terbaik dinusantara.

 Memberikan perspektif yang memuaskan tentang bunga rosela

kepada orang-orang

II. Tujuan

Pemilihan usah jenis ini memiliki tujuan:

 Mendapatkan laba

 Menyajikan produk wedang rosela yang variatif

 Mencapai target penjualan

III. Keunggulan Produk:

 Berkualitas dan dijamin memiliki rasa yang segar

 Memiliki manfaat bagi kesehatan

IV. Rencana Usaha

Struktur Organisasi

 Manager: Yeni Sefriyanti

20
 Bendahara: Eliza

 Pemasaran: Noor Okta

Persiapan

Kedai Wedang Rosela akan memasok biji kopi berkualitas dari

hasil kebun sendiri. Lokasi Kedai Wedang Rosela akan terletak di

persimpangan Jalan Borobudur dan buka setiap hari. Jam operasionalnya

mulai dari pukul 10 pagi hingga jam 5 sore.

Strategi Pemasaran

Kedai Wedang Rosela akan mengandalkan pemasaran melalui

berbagai media sosial dan memanfaatkan jasa influencer.

Rencana Anggaran

 Sewa tempat: Rp 20.000.000/tahun

 Pembelian biji kopi: Rp100.000x3= Rp300.000

 Wadah produk: Rp 1500x100= Rp 150.000

Sumber Anggaran

1. Modal pribadi: Rp 25.000.000

2. Dana pinjaman: Rp 10.000.000

21
2.Contoh Pengembangan Usaha

a. keunikan produk makanan.

Pembuatan wedang rosela ini merupakan suatu inovasi baru yang

ada. Bahan yang digunakan merupakan bahan yang aman untuk

kesehatan. Disamping itu rasanya dijamin segar dan membuat siapa saja

yang meminumnya menjadi ketagihan. Pengunjung juga bisa belajar

secara langsung cara membuat wedang rosela. Di Kedai Wedang Rosela

pengunjung bisa memilih untuk membuat wedang rosela dari bunga

rosela yang masih segar atau yang sudah dikeringkan. Mereka juga

diperbholehkan untuk memetic bunga rosela secara langsung

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian perencanaan bisnis atau business plan adalah

pernyataan tertulis yang dapat menggambarkan bisnis, produk atau

layanan anda di masa depan. Menurut para pakar sebagaimana yang

dikutip dari perkataan castatter “bahwasannya perencanaan merupakan

cara manusia memprojeksikan niat terhadap apa yang ingin dicapai”

(Yusuf Hadijaya:2012). Menurut Hidayah dan Haryani (2012:3) niat

(intention) merupakan pondasi atau dasar yang sangat penting bagi

setiap perilaku atau tindakan, bahkan menjadi barometer bagi setiap

perilaku atau tindakan.

Dalam mempersiapkan bisnis ada empat fase yang perlu

diperhatikan, yaitu tahap mengenal diri untuk menemukan asal peluang

bisnis, mempelajari peluang bisnis dengan berpikir kreatif, menganalisis

dan memanfaatkan inspirasi bisnis, mengubah dan memanfaatkan

peluang menjadi bisnis.

Kerangka dari rencana usaha terdiri atas: nama perusahaan, lokasi,

komoditi, konsumen yang dituju, prospek pasar dan persaingan, partner

yang akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan


usaha, jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia, peralatan

perusahaan, dan penyebaran promosi.

Penyusunan Business Plan secara lengkap diuraikan oleh

Machfoedz & Machfoedz (2005), yaitu: ringkasan, deskripsi perusahaan,

segmen pemasaran, segmen riset, desain dan pengembangan, segmen

manufaktur, segmen manajemen, segmen resiko, segmen jadwal batas

waktu, apendiks dan atau daftar pustaka.

Sifat wirausahawan adalah selalu mencari dan melihat peluang

yang tersembunyi dengan gagasan baru dan bekerja keras untuk merubah

peluang menjadi kenyataan. Kreativitas dalam memunculkan ide

memiliki peranan penting dalam inovasi produk sebuah usaha. Sutomo

(2007) menjelaskan bahwa kreativitas menjadikan peluang sebagai ide

praktis yang dapat diterapkan ke pekerjaan sehari-hari memerlukan

kemampuan pengembangan ide (divergen) dan kemampuan

mengerucutkan ide (konvergen).

Beberapa hal yang perlu diingat oleh seorang wirausaha dalam

melihat peluang adalah (Supriyadi&Widodo, 2002): pengalaman dan

objektifitas, kedekatan pasar, pemahaman teknis, kebutuhan

finansial,diferensiasi produk, dan pemahaman aspek hukum.

Proses pengambilan keputusan strategis berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan yang diambil.


1
Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus

menganalisis faktor-faktor strategis suatu usaha (kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis

situasi adalah analisis SWOT (Rangkuti, 2006). Analisis SWOT

membandingkan antara faktor ekternal peluang (opportunities) dan

ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths dan

kelemahan (weakness).

Unsur-unsur utama berwirausaha itu ada enam, yaitu: man

(manusia), money (uang/modal), material (bahan),machine (mesin),

method (metode), market (pasar).

Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam membuat

business plan: tujuan yang ditetapkan kurang masuk akal, pengusaha

tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis, pengusaha tidak

dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri,dan

konsumen tidak mengharapkan adanya barang atau jasa yang

ditawarkan.

B. Saran

Kami sebagai penulis sangat berharap mudah-mudahan makalah ini

bermanfaat untuk kita semua dan khususnya bagi kami sebagai penulis.
2
DAFTAR PUSTAKA

Aidahu, Asnil, dkk. (2021). Planing dalam Al-qur’an. Universitas Negeri Islam
Sumatra Utara Medan,, 10595-10602.
Alifuddin, Moh, Mashur Rozak. (2015). Strategi Membangun Kerajaan Bisnis.
Jakarta Timur: MAGNA Script Publishing.
Pratama, A. (2023, Oktober 17). Retrieved from BAB II KAJIAN TEORITIK 2.1
Niat Berwirausaha 2.1.1 Definisi Niat..: https://repsitory.unja.ac.id
Rooswarni, M. A. (2019). Kewirusahaan (Dasar dan Konsep. Surabaya: Qiara
Media.
Supriyanto. (2009). (Bussines Plan sebagai Langkahu Awal Memulai Usaha.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 1-11.
Widodo, A. S. ( 2012). START YOUR OWN BUSINESS. Yogyakarta: Jaring
Inspiratif.
1

Anda mungkin juga menyukai