Skripsi Nisa Khairani
Skripsi Nisa Khairani
Skripsi Nisa Khairani
SKRIPSI
NISA KHAIRANI
NIM 73154019
i
2019
OPTIMASI KEUNTUNGAN BADAN USAHA KARYA TANI
PADI DI DESA MELATI DELI SERDANG
SKRIPSI
NISA KHAIRANI
NIM 73154019
Kepada Yth.,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Komisi Pembimbing,
PENGESAHAN SKRIPSI
Nomor: 030/ST/ST.V/PP.01.1/02/2020
Dewan Penguji,
Penguji I, Penguji II,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sumatera Utara Medan
ii
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya. Apabila di
kemudian hari ditemukan plagiat dalam skripsi ini maka saya bersedia menerima
sanksi pencabutan gelar akademik yang saya peroleh dan sanksi lainnya sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Nisa Khairani
NIM. 73154019
iii
ABSTRAK
Nisa Khairani, 2019. Optimasi Keuntungan Badan Usaha Karya Tani Padi di Desa
Melati Deli Serdang menggunakan metode simpleks. Skripsi, Jurusan Matematika,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan,
(dibimbing oleh Dedy Juliandri Panjaitan, M.Si, dan Rina Widyasari M.Si).
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil keuntungan dari
pertanian padi di Desa Melati. Hasil perhitungan pengoptimalan keuntungan
menggunakan metode simpleks. Penelitian ini menggunakan data primer dan
sekunder. Adapun masalah dalam penelitian ini yaitu kurangnya modal dan tenaga
kerja sehingga hasil pendapatan pertanian belum mencapai optimum disebabkan
kurangnya bahan-bahan baku yang diperlukan pertanian. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk memecahkan masalah sumber-sumber yang terbatas secara optimal
dengan menggunakan fungsi linear dan untuk mengetahui bagaimana cara
penerapan yang baik dalam memaksimalkan keuntungan yang optimal
iv
ABSTRACT
Nisa Khairani, 2019. Optimization of profit of rice farmers Enterprises in Melati
Deli Serdang Village using simplex method. Thesis, Department of Mathematics,
Faculty of Science and Technology, North Sumatra State Islamic University,
(Supervised by Dedy Juliandri, M.Si, and Rina Widyasari, M.Si)
This study aims to optimize the yield from rice farming in Melati village. The
results of the calculation of profit optimization using the simplex method. This
research uses primary and secondary data. The problem in this study is the lack of
capital and labor so that the results of agricultural income have not reached
optimum due to the lack of raw materials needs by agriculture. The purpose of this
research is to solve the problem of limited resources optimally by using linear
functions and to find out how to apply them well in maximizing optimal profits
v
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الر حيم
vi
7. Bapak dan Ibu Dosen serta staff dan pegawai yang telah mendidik penulis
selama menjalankan perkuliahan di Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
8. Terkhusus kedua orangtua tercinta saya, Bapak Purwanto dan Ibu Linda
wati yang dengan ikhlas tanpa mengenal lelah tiada henti memberikan
dukungan kepada saya sehingga saya bisa menyeselaikan skripsi ini.
Trimakasih juga kepada keluarga besar Alm. Ramlan, dan Alm. M.Yusuf
selama ini memberikan dorongan dan Semangat yang tiada henti.
9. Terima kasih juga kepada Bapak Fikri Haikal Nst, sebagai pemilik lahan
yang telah mengizinkan saya melakukan penelitian dilahan Bapak, dan juga
yang telah memberikan semangat untuk saya.
10. Seluruh teman-teman kuliah Matematika khususnya stambuk 2015 Kurnia
Desi Iryana, Nurmawaddah dan juga teman saya Yahda Kumala, yang
telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi dan memberikan semangat,
dorongan dan saran dalam pengerjaan skripsi ini. Begitu juga dengan
sahabat-sahabat saya yang tidak bisa saya disebutkan.
Tidak ada manusia yang sempurna dimuka bumi ini, setiap manusia haruslah
berusaha melakukan sesuatu dengan semaksimal mungkin. semoga tulisan ini dapat
bermanfaat dan menambah ilmu bagi pembaca.
Nisa Khairani
73154019
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Batasan Masalah 3
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Manfaat Penelitian 4
2.4 Optimasi 12
viii
BAB III METODE PENELITIAN 22
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
lebih banyak dari sirkulasi sinar matahari yang lebih merata, serta mempermudah
pemeliharaan tanaman. (Mujisihono dan Santosa, 2001)
Jarak tanam pada budidaya padi dengan sistem tanam pindah merupakan
salah satu faktor produksi yang sangat penting sebagai penentu tercapainya
peningkatan produksi. Jarak tanam yang sangat rapat biaya produksi meningkat dan
apabila sangat lebar populasi tanaman menurun pada akhirnya mengakibatkan hasil
panen menurun (Suparwoto, 2010)
Produksi pertanian sangat tergantung pada alam sebagai sumber daya
utamanya, sehingga pendapatan yang diperoleh tidak stabil, begitu juga dengan
usaha tani padi. Dalam pengembangan suhu tingkat produksi dan pendapatan yang
diperoleh petani sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantara peralatan, tenaga
kerja, harga bahan-bahan tidak stabil dan modal.
Lahan yang luas dapat berkontribusi dalam banyaknya padi yang akan
ditanam. Lahan yang luas akan meningkatkan hasil produksi padi dan lebih
menambah pendapatkan petani. Dalam permasalahan ini, modal yang menjadi
faktor utama dalam menjalankan usaha tani, ini sangat memiliki pengaruh yang
besar, tanpa modal maka tidak akan ada pembelian bibit maupun alat yang
dibutuhkan untuk usaha padi.
Desa Melati adalah sebuah desa yang memiliki ladang tanah yang luas
sehingga dapat ditanami padi, namun dengan kendalanya modal yang dikurang
sehingga yang ditanami padi hanya sekitar 45 rante atau sekiraan 18.000 m 2.
diharapkan hasil pertanian padi ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
desa ini khususnya untuk para petani padi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
di desa ini.
Berdasarkan wawancara singkat dengan salah satu pemilik pertanian yang
menjalankan usaha tani tersebut, petani menyatakan bahwa kondisi lahan yang
terpenuhi untuk bisa menanam padi tersebut, dan tanah sawah yang dimiliki oleh
mereka subur, tetapi pada tahun 2016 produksi hasil panen berkurang karena
disebabkan oleh kerusakkan tanaman dan harga bahan pertanian yang tidak stabil.
Usaha tani padi yang mereka lakukan saat ini juga dapat memberikan pendidikan
ketiga orang anaknya yang masih bersekolah. Dalam menjalankan usaha tani padi
3
tersebut para petani juga memiliki hambatan yang cukup kuat dan ber efek terhadap
kualitas serta jumlah hasil panen. Hambatan yang ada adalah terkendala di modal
sehingga saat mulai bertanam ia harus meminjam modal yang orang lain.
Dari pemaparan permasalahan tersebut solusi yang diajukan pada penelitian
ini adalah memecahkan masalah pengalokasian sumber daya yang terbatas untuk
mencapai tujuan seperti memaksimalkan keuntungan atau meminimumkan biaya.
Salah satu teknik yang akan digunakan adalah penerapan Linear Programming
dengan metode simpleks. Dengan judul Optimasi Keuntungan Badan Usaha Karya
Tani Padi di Desa Melati Deli Serdang.
1. Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai contoh penerapan ilmu matematika untuk mempelajari
fungsi linear dalam dunia bisnis.
2. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui cara penerapan yang baik dalam memaksimalkan laba dengan
ilmu matematika dengan penerapan fungsi linear metode simpleks yang
diaplikasikan dalam studi kasus pertanian.
3. Bagi Badan Usaha
Membantu menyelesaikan kendala-kendala yang ada dalam usaha pertanian
untuk mengoptimalkan biaya yang minim dan laba yang optimum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah,
pestisida hayati dan lainlain.
Pertanian organik di Indonesia mulai diusahakan selain untuk memenuhi
kebutuhan lokal, juga sudah mulai diarahkan untuk memenuhi permintaan pasar
global. Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur
kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif
seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau
korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut
harus dapat memperkuat posisi tawar petani.
Indonesia dewasa ini sedang mengupayakan pengembangan dan penerapan
pertanian organik dalam mewujudkan pertanian modern, tangguh, dan efisien
dengan menggerakkan berbagai upaya untuk memanfaatkan sumberdaya pertanian
secara optimal dalam rangka xvii membangun pertanian yang berwawasan
lingkungan, berdaya saing tinggi, berkelanjutan, berkerakyatan, dan
terdesentralisasi menuju pertanian yang mandiri, maju dan sejahtera. Upaya
tersebut dapat ditempuh apabila didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna di bidang pertanian. Teknologi tepat guna dalam menunjang
pembangunan pertanian yang berwawasan lingkungan dapat diterapkan apabila
didukung oleh peranan sumberdaya manusia (SDM), dan sumberdaya alam (SDA).
Pembangunan SDM di bidang pertanian terus diupayakan dengan berbagai
peningkatan pendidikan formal dan informal, sehingga tercipta SDM yang berbudi
pekerti baik, rajin, mampu bekerjasama (kooperatif) dan inovatif dalam arti
mempunyai sifat sebagai pembaharu. Selain itu harus didukung dengan upaya
pemanfaatan SDA secara benar dan tepat, disertai dengan penyediaan sarana dan
prasarana yang memadai, sehingga penerapan teknologi di dalam meningkatkan
produksi dapat tercapai.
Faktor-faktor pendukung peningkatan usaha dalam jenis sumber ataupun
sarana. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat ini dapat
dilakukan hal sebagai berikut
1. Modal yang merupakan faktor dalam proses peningkatan mutu penanaman
9
hewan yang dipelihara itu berkembang biak dan lahirlah usaha peternakan yang
pertama sebagai imbangan bercocok tanam dalam kegiatan pertanian. Di dalam
kepustakaan kuno terdapat cerita bahwa penemu kegiatan pertanian ialah Kaisar
Cina Shen Nung. Ketika itu ia melihat rakyatnya senang makan daging sapi dan
ayam yang diperoleh dari hasil perburuan, serta mengumpulkan buah-buahan, biji-
bijian dan kacang-kacangan. Akan tetapi semakin lama rakyatnya bertambah
banyak dan lingkungannya tidak dapat memberikan hasil alam yang cukup untuk
mendukung kehidupan, maka ia mencetuskan gagasan membuat suatu alat
pengolah tanah dari sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu
tongkat. Itulah model bajak yang pertama dan dengan bajak tersebut ia menyuruh
rakyatnya mengolah tanah dan bertanam jawawut. Jawawut tidak hanya digunakan
langsung sebagai makanan rakyatnya tetapi juga dapat digunakan untuk makanan
sapi dan ayam.
sangat menjadi pandangan kuat bagi para ekonomi untuk dapat mengelola pertanian
ini dengan baik dan menggunakan cara yang berbasis syariah.
Desa melati memiliki lahan yang cukup luas tetapi dengan kendala nya modal
sehingga hanya bisa ditanami sekitar 18.000 m2. Dengan harapan jika memiliki
kentungan yang lebih mereka bisa perlahan menambah luas lahan untuk di tanami,
tetapi dengan keuntungan yang belum optimal sehingga perkembangan penanaman
belum bisa di kembang luas. Sejak tahun 2016 mulai di buka usaha tani padi hingga
sekarang tahun 2019 sudah sekitar 3 tahun. Pada tahun 2016 kapasitas pupuk baik
sehingga modal dengan pendapatan bisa mencapai optimal. Pada tahun 2017
pendapatan hasil usaha padi menurun, akibatnya kerusakan pada tanaman dan harga
padi tidak stabil. Pada tahun 2018 kembali menurun Sehingga untuk menanaman
kembali tidak lah meningkat seperti tahun sebelum-sebelumnya.
2.4 Optimasi
Optimasi merupakan pencapaian suatu keadaan yang terbaik, yaitu
pencapaian suatu solusi masalah yang diarahkan pada batas maksimum dan
minimum. Optimasi dapat ditempuh dengan dua cara yaitu maksimisasi dan
minimisasi. Maksimisasi adalah optimasi produksi dengan menggunakan atau
mengalokasian input yang sudah tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Sedangkan minimisasi adalah optimasi produksi untuk menghasilkan
tingkat output tertentu dengan menggunakan input atau biaya yang paling minimal
(Esther, 2013).
c. Kendala
Kendala harus dinyatakan secara matematis dalam bentuk satu set fungsi
linear dan merupakan batas kemampuan dalam memilih nilai variabel
keputusan.
Masalah keputusan yang sering dihadapi adalah mengalokasikan secara
keterbatasan sumber daya. Sumber daya dapat berupa uang, tenaga kerja, bahan
mentah, kapasitas mesin, dan waktu ruang. Masalah optimasi ini dapat diselesaikan
dengan program linear. Langkah- langkah dalam perumusan model program linear
adalah:
n
Z cjxj
j 1
(2.1)
Dengan batasan :
n
a x
j 1
ij j bi , untuk i = 1,2,3 ,m
(2.2)
x j 0, untuk j = 1,2,3 ,n
(2.3)
Z c1 x1 c2 x2 cn xn
(2.4)
Dengan Kendala:
Keterangan:
Z= Fungsi tujuan yang dicari nilai optimumnya (maksimal, minimal)
C = kenaikan nilai Z apabila ada pertambahan tingkat kegiatan x j dengan satu
satuan unit atau sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan j tehadap Z
15
Nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi awal, nilai
kananatau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada,
karena aktivitas belum dilaksanakan.
5. Variabel slack
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi persamaan (=). Penambahan
variabel ini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan
berfungsi sebagai variabel basis.
6. Variabel surplus
Variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan (=). Penambahan
variabelini terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus
tidak dapat berfungsi sebagai variabel bebas.
7. Variabel buatan
Variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan bentuk > atau
untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini terjadi
pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena
kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel ini hanya ada di atas kertas.
8. Kolom pivot (kolom kerja)
Kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini akan menjadi
pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
9. Baris pivot (baris kerja)
Salah satu baris dari antara variabel baris yang memuat variabel keluar.
10. Elemen pivot (elemen kerja)
Elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan baris pivot. Elemen pivot
akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya.
11. Variabel masukan
Variabel yang terpilih untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya.Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non basis pada
setiap iterasi.Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai positif.
12. Variabel keluar
17
Variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan digantikan
dengan variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis
pada setiap iterasi yang bernilai 0.
Dalam ajaran Islam sendiri, sektor pertanian mendapat perhatian yang cukup
besar. Ini dapat dilihat dari banyaknya ayat-ayat Al Quran dan hadis yang
menyinggung ihwal pertanian dan perkebunan, serta keutamaan-keutamaan bagi
pelakunya. Ayat dan hadis tersebut antara lain:
18
artinya: “Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang
menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-
kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu
menumbuhkan pohon-pohonnya? …” (QS An-Naml 27:60)
Dalam hukum Islam, bagi hasil dalam usaha pertanian dinamakan Muzara’ah.
Dalam beberapa ulasan, muzara’ah sering disebut juga dengan mukhabarah.
Muzara’ah atau dalam kaidah fikih Islam ditulis dengan al-muzara’ah berasal dari
kata zara’a yang berarti menyemai, menanam, atau menaburkan benih. Secara
bahasa, muzara’ah berarti kerja sama antara orang yang mempunyai tanah yang
subur untuk ditanami oleh orang yang mampu menggarapnya dengan imbalan
berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak ataupun persentase dari hasil panen
yang telah ditentukan.
Muzara’ah merupakan istilah yang digunakan dalam kontrak antara petani
dan pemilik tanah, dengan memberikan tanah itu kepada petani untuk diusahakan,
dan hasilnya dibagi antara keduanya. Pada umumnya hasil tersebut dibagi dengan
ukuran dua pertiga untuk pemilik tanah dan sepertiga untuk penggarap, ataupun
jumlah lainnya. Sejalan dengan pendapat Muslich dan Fachruddin, juga
menyebutkan muzara’ah sebagai kerja sama pengolahan tanah dengan cara bagi
hasil.
Muzara’ah adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan
penggarap, dimana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap
untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu (persentase) dari
hasil panen. Pendapat yang sedikit berbeda. pada dasarnya praktikm bagi hasil atas
tanah pertanian terbagi menjadi dua, yaitu muzara’ah dan mukhabarah.
Persamaannya ialah antara muzara’ah dan mukhabarah terjadi peristiwa yang sama,
yaitu pemilik tanah menyerahkan tanahnya kepada orang lain untuk dikelola.
19
21
22
dan metode wawancara ini setiap pengguna muncul beberapa hal, yaitu
pewawancara, responden, materi wawancara. Langsung kepada pemilik lahan
tersebut di Desa Melati Dusun Langsat
2. Studi Pustaka
x1 ,x2 ,…,xn 0
Langkah 2 : Menyusun persamaan–persamaan didalam tabel
Langkah 3 : Memilih kolom kunci
Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada fungsi tujuan
yang bernilai negatif tersebesar.
Langkah 4 : Memilih baris kunci
Baris kunci adalah baris yang merupakan dasar untuk merubah tabel.
Untuk itu terlebih dahulu carilah index tiap baris dengan membagi
nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom
kunci.
23
nilaikolomNK
index
nilaikolomkunci
Langkah 5 : Mengubah nilai-nilai baris kunci
Langkah 6 : Mengubah nilai-nilai pada baris kunci
Nilai-nilai baris kunci yang lain, selain pada baris kunci dapat diubah
dengan rumus sebagai berikut:
BB=BL-C (NBBK)
(3.1)
Keterangan:
BB = Baris Baru
BL = Baris Lama
C = Koefisien Kolom Kunci
NBBK = Nilai Baru Baris Kunci
Langkah 7 : Melanjutkan perbaikan-perbaikan/perubahan-perubahan.
Ulangi langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah
ke 6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah dirubah/diperbaiki
nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi
tujuan) tidak ada yang bernilai negatif.
Langkah 8 : Mengubah nilai-nilai baris kunci kembali
Langkah 9 : Mengubah nilai-nilai selain baris kunci
1 4.000 m2 3.000.000
II 14.000 m2 6.000.000
Memaksimumkan
Z c1 x1 c2 x2 cn xn
(3.2)
Z 3.000.000 x1 6.000.000 x2
Luas lahan
Sumber daya
Bahan persediaan I II persediaan
4.000 m2 14.000 m2
Bibit (kg) 25 40 70
Pupuk (karung) 6 12 20
Pestisida (perbotol) 10 25 38
Racun bubuk
3 5 10
(bungkus)
25
x1 , x2 , x3 , , xn 0
Fungsi kendala
25 x1 40 x2 70
6 x1 12 x2 20
10 x1 25 x2 38
3 x1 5 x2 10
x1 , x2 0
Keterangan :
Z : Laba maksimal
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pertanian ini di kerjakan oleh 2 orang dengan waktu yang tidak bisa di
pastikan, karena pemilik tersebut juga bekerja di sebagai penjaga sekolah. dalam
hal ini banyak kendala-kendala dalam bertani seperti kurangnya tenaga pekerja,
modal, dan keuntungan yg masih belum optimal sehingga dalam bertani masih
belum ada perkembangan, harapan pemilik pertanian jika keuntungan yang di dapat
telah optimal mereka ingin menambah luas tanaman, dan membutuhkan tenaga
pekerja.
3.000.000 X1 6.000.000 X 2
Fungsi kendala:
25 X 1 40 X 2 70
6 X 1 12 X 2 20
10 X 1 25 X 2 38
3 X1 5 X 2 10
25 X 1 40 X 2 70 25 X 1 40 X 2 S3 70
6 X 1 12 X 2 20 6 X 1 12 X 2 S4 20
10 X 1 25 X 2 38 10 X 1 25 X 2 S5 38
3 X1 5 X 2 10 3 X 1 5 X 2 S6 10
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK
- -
Z 1 0 0 0 0 0
3.000.000 6.000.000
S3 0 25 40 1 0 0 0 70
S4 0 6 12 0 1 0 0 20
S5 0 10 25 0 0 1 0 38
S6 0 3 5 0 0 0 1 10
Berdasarkan pada data 4.1, nilai pada baris Z yang bernilai negatif terbesar
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK
- -
Z 1 0 0 0 0 0
3.000.000 6.000.000
S3 0 25 40 1 0 0 0 70
S4 0 6 12 0 1 0 0 20
S5 0 10 25 0 0 1 0 38
S6 0 3 5 0 0 0 1 10
Nilai kanan NK
Indeks
Nilai kolom kunci
Baris kunci adalah baris yang mempunyai angka positif indeks terkecil.
Berdasarkan pada Tabel 4.2, kolom x2 menjadi nilai kolom kunci, baris kunci
adalah baris yang mempunyai angka positif indeks terkecil, pada Tabel 4.3 baris
Z memiliki NK = 0 dan memiliki nilai kolom kunci = -6.000.000 maka dari
pada baris S 4 memiliki nilai NK = 20 dan nilai kolom kunci = 12 maka 20/12 =
1,66, pada baris S5 memiliki nilai NK = 38 dan nilai kolom kunci = 25 maka
38/25 = 1,52, dan pada baris x6 memiliki nilai NK = 10 dan nilai kolom kunci
= 5 maka 10/5 = 2. Jadi, dari hasil perhitungan dari Tabel 4.3 baris kunci terdapat
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
- -
Z 1 0 0 0 0 0 0
3.000.000 6.000.000
70/40=
S3 0 25 40 1 0 0 0 70
1,75
20/12=
S4 0 6 12 0 1 0 0 20
1,66
38/25=
S5 0 10 25 0 0 1 0 38
1,52
10/5 =
S6 0 3 5 0 0 0 1 10
2
baris kunci
Baris baru kunci
angka kunci
Pada Tabel 4.3 baris kunci terletak di baris S5 dengan indeks terkecil bernilai =
1,52, dan angka kunci bernilai = 25 yang terletak di barisan kolom kunci (barisan
kolom X 2 ) dan dibarisan baris kunci (barisan S5 ). Jadi pada tabel 4.3 baris
kunci pada variabel X 1 bernilai = 10 angka kunci bernilai = 25 maka dari rumus
tersebut diperoleh 10/25 = 2/5, kemudian baris kunci pada variabel X 2 bernilai
= 25 angka kunci bernilai = 25 maka 25/25 = 1, kemudian baris kunci pada
baris kunci pada variabel S3 bernilai = 1 angka kunci bernilai = 25 maka 1/25 =
1/25, kemudian baris kunci pada variabel S 6 bernilai = 0 angka kunci bernilai =
25 maka 0/25 = 0 dan baris kunci pada NK bernilai = 38 angka kunci bernilai =
25 maka 38/25 = 38/25 jadi nilai-nilai baris baru kunci dapat dilihat pada baris
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
- -
Z 1 0 0 0 0 0
3.000.000 6.000.000
S3 0 25 40 1 0 0 0 70 1,75
S4 0 6 12 0 1 0 0 20 1,66
32
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
S6 0 3 5 0 0 0 1 10 2
BB=BL-C (NBBK)
Keterangan:
BB = Baris Baru
BL = Baris Lama
C = Koefisien Kolom Kunci
NBBK = Nilai Baru Baris Kunci
Pada Tabel 4.4 baris kunci dapat dilihat pada baris X 2 , baris lama adalah baris
selain baris baru. Pada Tabel 4.4 baris lama yakni baris Z, baris S3 , baris S 4 , dan
baris S 6 . Koefisien dari kolom kunci koefisien yang terdapat pada baris variabel
dasar, untuk mengubah nilai selain baris kunci pada baris Z, maka koefisien pada
kolom kunci yaitu bernilai = -6.000.000, kemudian pada baris S3 koefisien pada
kolom kunci bernilai = 40, pada baris S 4 koefisien pada kolom kunci bernilai 12
dan pada baris S 6 koefisien pada kolom kunci bernilai 5, dan nilai baru bari kunci
(NBBK) terdapat pada baris X 2 . Jadi dapat disimpulkan dengan rumus tersebut
dengan cara, koefisien pada kolom kunci di kalikan dengan NBBK, kemudian baris
lama di kurang dengan hasil dari koefisien kolom kunci di kali NBBK. Maka
perhitungan tersebut dapat diperlihatkan pada Tabel 4.5
33
Baris Z
2 1 38
NBBK -6.000.000 1 0 0 0
5 25 25
Baris S3
Baris Lama 25 40 1 0 0 0 70
2 1 38
NBBK 40 1 0 0 0
5 25 25
9 0 1 0 -1,6 0 9,2
Baris S 4
Baris Lama 6 12 0 1 0 0 20
2 1 38
NBBK 12 1 0 0 0
5 25 25
Baris S 6
34
Baris Lama 3 5 0 0 0 1 10
2 1 38
NBBK 5 1 0 0 0
5 25 25
1 0 0 0 -0,2 1 2,4
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK
- 9.120.00
Z 1 0 0 0 240.000 0
600.000 0
S3 0 9 0 1 0 -1,6 0 9,2
S6 0 1 0 0 0 -0,2 1 2,4
Pada langkah ke 3 yaitu memilih kolom kunci, baris Z yang bernilai negatif terbesar.
Pada Tabel 4.5 baris Z yang bernilai negatif angka terbesar bernilai -600.000,
kemudian pada langkah ke 4 memilih baris kunci baris yang mempunyai indeks
terkecil. Pada Tabel 4.5 terdapat pada baris X 2 dengan indeks terkecil yang
35
bernilai 1,52, kemudian pada langkah ke 5 mengubah nilai-nilai baris kunci, dengan
cara nilai kanan dibagi dengan angka kunci, angka kunci pada Tabel 4.5 terdapat di
kolom X 1 karena baris Z yang bernilai negatif terbesar terdapat pada kolom X 1 .
Jadi dari hasil perhitungan baris kunci indeks terkecil terdapat pada baris S3 dengan
indeks = 1,022 diperlihatkan pada Tabel 4.6.
Var.Ds
Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
r
- 240.00 9.120.00
Z 1 0 0 0 0 -15,2
600.000 0 0
Dengan cara baris kunci dibagi dengan angka kunci, pada Tabel 4.6 baris kunci
berubah di baris indeks dan angka kunci berubah di kolom X 1 bernilai 9, maka
nilai S3 dapat dihitung dengan cara nilai baris kunci dibagi dengan nilai kolom
kunci, maka dapat diperlihatkan pada Tabel 4.7. Baris S3 berubah menjadi X 1
36
karena baris Z yang bernilai negatif dari kolom X 2 berubah dikolom X 1 . Maka
kesimpulannya diperoleh di Tabel 4.7
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
-
Z 1 0 0 0 240.000 0 9.120.000
600.000
Var.Dsr Z X1 X2 S3 S4 S5 S6 NK Indeks
S6 0 1 0 0 0 -0,2 1 2,4
Berdasarkan pada Tabel 4.7, baris kunci terdapat pada baris X 1 , baris lama adalah
baris yang selain baris baru diperlihatkan pada Tabel 4.7. Baris lama yaitu baris Z,
baris S 4 , baris X 2 , dan baris S 6 . Kemudian koefisien dari kolom kunci koefisien
yang terdapat pada baris variabel dasar, maka untuk mengubah nilai selain baris
kunci pada baris Z maka koefisien pada kolom kunci yaitu bernilai -600.000,
37
kemudian pada baris S 4 koefisien pada kolom kunci bernilai 1,2, pada baris X2
koefisien pada kolom kunci bernilai 2/5 dan pada baris S 6 koefisien pada kolom
kunci bernilai 1, dan nilai baru bari kunci (NBBK) terdapat pada baris X 1 . Jadi
dapat disimpulkan dengan rumus seperti langkah ke 6 dengan cara koefisien pada
kolom kunci dikali dengan NBBK, kemudian baris lama dikurang dengan hasil dari
koefisien kolom kunci dikali NBBK. Maka perhitungan tersebut dapat
diperlihatkan pada Tabel 4.8
Baris Z
1
NBBK -600.000 1 0 0 0,177 0 1,022
9
Baris S 4
1
NBBK 1.2 1 0 0 0,177 0 1,022
9
Baris X 2
2 1 38
Baris Lama 1 0 0 0
5 25 25
38
1
NBBK 2/5 1 0 0 0,177 0 1,022
9
Baris S 6
Baris Lama 1 0 0 0 0, 2 1 2, 4
1
NBBK 1 1 0 0 0,177 0 1,022
9
Var.Dsr Z x1 x2 S3 S4 S5 S6 NK Zmaks
Berdasarkan Tabel 4.8 hasil yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan
metode simpleks maka:
X1 1,022, X 2 1,1112
Z = 3.000.000 X1 + 6.000.000 X2
= 3.000.000(1,022) + 6.000.000(1,1112)
= 3.066.000 + 6.667.200
= Rp. 9.733.200
Dari hasil perhitungan hasil produksi pertanian karya tani padi di Desa Melati
Deli Serdang dengan perhitungan menggunakan metode simpleks dengan bahan-
bahan penanaman pertanian padi seperti bibit dengan sumber persediaan 70 kg,
pupuk dengan sumber persediaan 20 karung, pestisida dengan sumber persediaan
38 botol, dan racun bubuk dengan sumber persediaan 10 bungkus, maka dapat
disimpulkan bahwa, Peningkatan keuntungan sebesar Rp. 733.200 dari laba Rp.
9.000.000 menjadi Rp. 9.733.200
Berdasarkan hasil pembahasan usaha karya tani padi di Desa Melati Deli
Serdang menggunakan program linear metode simpleks maka dapat di simpulkan:
1. Keuntungan yang di peroleh dari usaha badan karya tani padi di Desa Melati
meningkat sebesar Rp. 733.200 dari modal awal Rp. 9.000.000. Selisih dari
keuntungan tersebut sebesar Rp. 733.200
2. Metode simpleks dapat dijadikan solusi pemecahan masalah dalam optimasi
mencari keuntungan.
5.2 Saran
1. Optimasi keuntungan usaha karya tani padi mendekati optimal. Dengan hasil
penelitian sebaiknya bahan baku nya lebih di tingkatkan lagi sehingga
keuntungan bisa optimal.
2. Memperkuat strategi kualitas bahan baku sehingga penanaman agar lebih baik
dan keuntungan nya pun bisa lebih Optimal.
3. Semoga pertanian ini bisa berkembang dan mendapatkan optimasi yang
optimal, sehingga bisa membutuhkan tenaga kerja bagi masyarakat
pengangguran di Desa Melati.
41
DAFTAR PUSTAKA
AMulyani. 2018. Analisis Optimasi Produksi Industri Roti pada Ukm Roti Tugu
Menggunakan Metode Linear Programming. Fakultas Pertanian Universitas
Lampung Bandar Lampung.
Badan Pusat Statistik. 2011. Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa
Tengah. BPS: Jawa Tengah.
Endang Widowati, 2007. ”Analisis Ekonomi Usahatani Padi Organik Di Kabupaten
Sragen :Surakarta
42
43
Indrawati, S.O., Nanang Suwandi. 2010. Aplikasi Metode Simpleks pada Produksi
Padi di Kabupaten Organ Ilir Serta Analisis Kelayakan Produksi Secara
Sensitivitas. Jurnal Matematika Universitas Sriwijaya: Sumatera Selatan.
Vol 15 (2).
Lubis, Junita. Lubis, Zulkarnain. Lubis, Zulkifli. 2012. Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Produksi Padi di Kabupaten Langkat. Jurnal Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Vol 5(1)
Supendy, 2016. Analisis Keuntungan Usaha Tani Padi Sawah Pasca Tambang
Emas di Desa Wumbu Bangka Kecamatan Rarowatu Utara. Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Vol 23(3): 218-226.
Supendy, 2016. Analisis Keuntungan Usaha Tani Padi Sawah Pasca Tambang
Emas di Desa Wumbu Bangka Kecamatan Rarowatu Utara. Sulawesi
Tenggara, Indonesia. Vol 23(3): 218-226.
Susanta, W.S., Efeendy, Antara, Made. 2016. Analisis Pendapatan Usaha Tani Padi
Sawah Metode Tanam Benih Langsung Di Desa Astina Kecamatan Torue
Kabupaten Prigi Moutong. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas
Tadulako. Vol 4(1)
Suparwoto. 2010. Penerapan sistem tanam Legowo pada usaha tani padi untuk
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Jurnal Pembangunan
Manusia Vol 10 (1).
Tati, N., Rodjak, A., Natasasmita, S., Salim, Hidayat. 2012. Pengantar Ilmu
Pertanian. Yogyakarta: Graha Ilmu.