Makalah KMB 1 Kel 1, Malaria Ok.
Makalah KMB 1 Kel 1, Malaria Ok.
Makalah KMB 1 Kel 1, Malaria Ok.
“ MALARIA”
DOSEN PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
KELAS 2A
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya beserta
segala kemudahan, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemberian Obat
Topical Kulit” sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua pembaca.
Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas “MALARIA” penulis menyadari
bahwa makalah penuh dengan kekurangan oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat penulis harapkan untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan
penuh harapan semoga makalah ini bermanfaat juga menambah wawasan bagi pembaca.
Amin yaa rabbal ‘alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Konsep Malaria.................................................................................................................3
1. Pengertian Malaria.......................................................................................................3
2. Etiologi Malaria............................................................................................................3
3. Klasifikasi Malaria.......................................................................................................4
4. Patofisiologi Malaria....................................................................................................5
5. WOC Malaria...............................................................................................................7
6. Penatalaksanaan Malaria............................................................................................8
7. Pencegahan Malaria.....................................................................................................8
B. Konsep Keperawatan Pada Malaria Hipertensi................................................................9
C. Intervensi keperawatan....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaria yaitu salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasite Plasmodium
melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Pada tubuh manusia, parasit membelah diri
dan bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah. Malaria
pada manusia dapat disebabkan oleh P. malariae, P. vivax, P. ovale dan P. falciparum.
merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa.Malaria tetap menjadi
salah satu masalah kesehatan utama di banyak negara, khususnya di daerah-daerah tropis
dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Meskipun telah ada upaya global untuk
mengendalikan malaria, namun beban penyakit ini terus menjadi tantangan serius bagi
kesehatan masyarakat di berbagai wilayah.
1
diperlukan kerja sama global, investasi berkelanjutan dalam penelitian dan
pengembangan, serta kesadaran masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan. Upaya
bersama ini akan menjadi kunci untuk mengatasi tantangan malaria dan meningkatkan
kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor risiko yang berkontribusi terhadap peningkatan kejadian malaria di
Daerah tersebut?
2. Bagaimana pola penyebaran malaria di Daerah tersebut berdasarkan variabel
demografis seperti usia, jenis kelamin, dan status sosioekonomi?
3. Sejauh mana tingkat kesadaran masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan
malaria di Daerah tersebut?
4. Apakah program pengendalian vektor nyamuk yang telah diimplementasikan efektif
dalam mengurangi penularan malaria di Daerah tersebut?
5. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap penyebaran malaria di Daerah tersebut?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Malaria
1. Pengertian Malaria
2. Etiologi Malaria
3
tropika, Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae
menyebabkan malaria kuartana, Plasmodium ovale menyebabkan malaria ovale.
Spesies yang paling banyak ditemukan ialah Plasmodium falciparum dan Plasmodium
vivax penularan malaria ada dua cara, yaitu secara alamiah (natural infection) dan
penularan yang tidak alamiah. Penularan secara alamiah didapat melalui gigitan
Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi oleh Plasmodium. Sebagian besar spesies
menggigit pada senja dan menjelang malam hari. Beberapa vektor mempunyai waktu
puncak pada tengah malam dan menjelang fajar. Penularan secara tidak alamiah dapat
berupa malaria kongenital yang terjadi pada bayi 11 yang baru dilahirkan melalui tali
pusat atau plasenta, transfusi darah melalui jarum suntik yang tidak steril, maupun
secara oral.
3. Klasifikasi Malaria
Klasifikasi pneumonia
a. Pneumonia berat jika ada tanda bahaya umum, tarikan dinding dada ke dalam,
adanya stridor
c. Klasifikasi batuk bukan pneumonia jika tidak ada pneu- monia dan hanya keluhan
batuk
Klasifikasi dehidrasi
a. Dehidrasi berat jika ada tanda dan gejala seperti letargi atau tidak sadar, mata
cekung, turgor jelek sekali
b. Klasifikasi dehidrasi ringan atau sedang dengan tanda seperti gelisah, rewel, mata
cekung, haus, turgor jelek
c. Klasifikasi diare tanpa dehidrasi jika tidak cukup tanda adanya dehidrasi Klasifikasi
diare persisten. Jika diare sudah lebih dari 14 hari, dikelompokkan menjadi dua
kategori, yaitu diare persisten berat jika ditemukan ada- nya tanda dehidrasi dan
diare persisten jika tidak ditemukan tanda dehidrasi.
4
Klasifikasi disentri
Pada klasifikasi disentri ini juga termasuk klasifikasi diare secara umum, tetapi
jika diare disertai darah dalam feses atau diare bercampur dengan darah.
a. Gizi buruk dan/atau anemia berat jika berat badan sangat kurus, bengkak di
kedua kaki, serta pucat di telapak ta- ngan.
b. Di bawah garis merah dan/atau anemia jika ditemukan tanda, seperti jika
telapak tanpgan agak pucat, berat badan menurut usia di bawah garis merah.
c. Tidak di bawah garis merah dan tidak anemia jika tidak ada tanda seperti di
atas.
4. Patofisiologi Malaria
5
sitoaderens, yaitu penempelan eritrosit terinfeksi dengan berbagai macam jenis sel
dalam hospes yang terjadi karena kemampuan eritrosiit terinfeksi.
6
5. WOC Malaria
7
6. Penatalaksanaan Malaria
1. Tentukan apakah penderita tersebut tergolong malaria tanpa komplikasi atau malaria
beratMalaria tanpa komplikasi dapat diobati secara peroral, sedangkan malaria berat
harus diobati secara parenteral.
2. Pastikan apakah penderita masih dapat minum obat atau tidak. Bila penderita muntah-
muntah sebaiknya obat diberikan secara parenteral.
3. Pengobatan harus mencapai dosis yang adekuat, jangan mengubah dosis tanpa alasan.
7. Pencegahan Malaria
8
B. Konsep Keperawatan Pada Malaria Hipertensi
1. Pengkajian
Aktivitas/istirahat: klien dapat menunjukkan tanda-tanda keletihan, kelemahan,
dan malaise umum, dapat pula disertai dengan kelemahan otot, dan penurunan
kekuatan.
Sirkulasi: tekanan darah klien dapat menujukkan rentang normal atau sedikit
menurun, denyut nadi perifer juat dan cepat, takikardi, kulit teraba hangat,
diaforesis, kulit tampak pucat, lembab, terdapat tanda hipovolemia, dan
penurunan aliran darah.
Eliminasi: dapat ditemukan gejala berupa diare atau bahkan konstipasi,
penurunan haluaran urine, dan distensi abdomen.
Makanan dan cairan: klien dapat mengeluh anoreksia, mual, dan muntah, yang
disertai dengan tanda-tanda seperti penurunan berat badan, penurunan lemak
subkutan, dan penurunan massa otot. Selain itu dapat pula ditemukan tanda
penurunan haluaran urine serta perubahan konsentrasi urine.
Neurosensori: sakit kepala/pusing dan pingsan dapat dikeluhkan oleh klien
dengan tanda-tanda penyerta antara lain gelisah, ketakutan, disorientasi, dan
kekacauan status mental.
Pernapasan: tachipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan, napas pendek
pada saat istirahat dan aktivitas.
Anamnesis Menurut Elbands E.S (2022) anamnesis dilakukan dengan keluhan
utama
demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare
dan nyeri otot. Pada anamnesis perlu ditanyakan Riwayat sakit malaria dan
Riwayat
minum obat serta Riwayat berkunjung atau tinggal di daerah endemic malaria serta
Riwayat mendapat transfusi darah. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik
akan didapatkan demam (>37,5°) dengan konjungtiva atau telapak tangan pucat.
Selain itu ditemukan pembesaran limpa (splenomegaly) dan pembesaran inti
(hepatomegaly). Pada malaria berat dapat ditemukan penurunan kesadaran,
ikterik, oliguria, urin coklat kehitaman dan kejang (Elbands E.S, 2022).
Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan mikroskopis sediaan darah tebal dan tipis untuk menentukan ada
tidaknya parasite malaria
9
2) Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk mendeteksi antigen plasmodium dengan
metode imunokromatografi (Elbands E.S, 2022)
d. Aktivitas/Istirahat
Klien dapat menunjukkan tanda-tanda keletihan, kelemahan dan malaise umum,
dapat pula disertai dengan kelemahan otot dan penurunan kekuatan.
Sirkulasi Tekanan darah klien dapat menunjukkan tanda-tanda rentang normal
atau sedikit menurun, denyut nadi perifer kuat dan cepat, takikardi, kulit teraba
hangat diaphoresis, kulit tampak pucat, lembab terdapat tanda hypovolemia dan
penurunan aliran darah.
Eliminasi
Dapat ditemukan gejala berupa diare atau bahkan konstipasi, penurunan
haluaran urine dan distensi abdomen.
Makanan dan Cairan
Klien biasanya mengeluhkan anoreksia, mual dan muntah yang disertai dengan
tanda-tanda sepetti penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan
penurunan massa otot. Selain itu dapat pula ditemukan tanda penurunan
konsentrasi urin.
Neurosensori
Sakit kepala/pusing dan pingsan dapat dikeluhkan oleh klien dengan tanda-
tanda penyertaan antara lain gelisah, ketakutan, disorientasi dan kekacauan status
mental.
Pernapasan
Tachipnea dengan penurunan kedalamam pernapasan, napas pendekpada saat
istirahat, dan aktivitas (Kurniawan, H., 2019).
Analisa data
1) Data Subjektif :
a) Merasa lemah
b) Mengeluh haus
c) Parastesia
d) Nyeri ekstremitas
2) Data Objektif
a) Frekuensi nadi meningkat
b) Nadi teraba lemah
10
c) Tekanan darah menurun
d) Tekanan nadi menyempit
e) Turgor kulit menurun
f) Membrane mukosa kering
g) Volume urin menurun
h) Suhu tubuh meningkat
i) Kulit merah
j) Takipnea
k) Pengisian kapiler >3 detik
l) Kulit teraba hangat
m) takikardi
1. Diagnosa keperawatan (SDKI)
a. Hipovolemia’(D.0023) b.d kehilangan cairan aktif d.d frekuensi nadi meningkat,
tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, volume
urin menurun, hematokrit meningkat, merasa lemah, mengeluh haus, suhu tubuh
meningkat.
b. Hipertermi (D.0130) b.d proses penyakit d.d suhu tubuh diatas nilai normal, kulit
merah, takipnea, kulit teraba hangat.
2. Luaran keperawatan (SLKI)
a. Status cairan (L.03028) ekspektasi membaik dengan kriteria hasil :
1) Kekuatan nadi cukup menurun
2) Tekanan darah membaik
3) Tekanan nadi membaik
4) Turgor kulit membaik
5) Perasaan lemah menurun
6) Rasa haus menurun
7) Hematokritmembaik
b. Termoregulasi (L. 14134) ekspektasi membaik dengan kriteria hasil :
1) Kulitmerahmenurun
2) Takipneamenurun
3) Suhu tubuh membaik
11
C. Intervensi keperawatan
Intervensi Keperawatan (SIKI)
a. Manajemen Hipovolemia
Tindakan
Terapeutik
1) Hitungkebutuhancairan
Edukasi
Kolaborasi
Tindakan Observasi
Terapeutik
12
Edukasi
Kolaborasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Defenisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervemsi Keperawatan Indonesia
Defenisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
PPNI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Defenisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
14