Makalah Harga Diri Rendah
Makalah Harga Diri Rendah
Makalah Harga Diri Rendah
DISUSUN OLEH :
H. Pohon masalah
Isolasi sosial
I. Askep
1. Pengkajian
Bagian ini berisi pedoman agar perawat dapat menangani pasien yang
mengalami diagnosis keperawatan harga diri rendah, baik menggunakan
pendekatan secara individu ataupun kelompok. Tahap pertama pengkajian
meliputi faktor predisposisi seperti: psikologis, tanda dan tingkah laku klien dan
mekanisme koping klien.
2. Data yang perlu dikaji:
a. Data subyektif: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
b. Data obyektif: Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup
3. Format pengkajian pasien harga diri rendah:
a) Keluhan utama:
b) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
c) Konsep diri:
1) Gambaran diri
2) Ideal diri
3) Harga diri
4) Identitas
5) Peran
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
a. Alam perasaan:
( ) sedih ( ) putus asa
( ) ketakutan ( ) gembira berlebih
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
b. Interaksi selama wawancara:
( ) bermusuhan ( ) tidak kooperatif
( ) mudah tersinggung ( ) kontak mata kurang
( ) defensif ( ) curiga
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
c. Penampilan:
Jelaskan:
Masalah keperawatan:
J. Diagnosa keperawatan
a. Harga diri rendah
b. Koping individu tidak efektif
c. Isolasi sosial
K. Tindakan keperawatan pada pasiem
1. Tindakan Keperawatan pada pasien
a. Tujuan keperawatan
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
3) Pasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
4) Pasien dapat melatih kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan
5) Pasien dapat melakukan kegiatan yang sudah dilatih sesuai jadwal
2. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien.
1. Diskusikan tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, dan dirumah, adanyan
keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
2. Beri pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negatif.
b. Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara berikut:
1. Diskusikan dengan pasien mengenai kemampuan yang masih dapat
digunakan saat ini.
2. Bantu pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan
diri.
c. Perlihatkan respons yang kondusif dan upayaka menjadi pendengar yang aktif
1. Membantu pasien untuk memilih / menetapkan kemampuan yang akan
dilatih.
d. Diskusikan dengan pasien kegiatan yang akan dipilih
1. Bantu pasien untuk memilih kegiatan yang dapat dilakukan mandiri
e. Latih kemampuan yang dipilih pasien
1. Diskusikan dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
2. Bersama pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan
3. Beri dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan
pasien.
f. Bantu pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih
1. Beri kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilatihkan
2. Beri pujian atas segala kegiatan yang dapat dilakukan pasien setia hari
3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap kegiatan
4. Berikan pasien kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah
pelaksanaan kegiatan.
Stategi Pelaksanaan pada Pasien
a. Sp1 :
1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih kemampuan yang akan dilatih
4. Melatih kemampuan yang sudah dipilih
5. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah di latih dalam rencana
harian
b. Sp 2 :
1. Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
2. Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain sampai semua kemampuan
dilatih.
3. Setiap kemampuan yang dimiliki akan meningkatkan harga diri pasien.
c. Sp 3
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitria Nita .Dkk. 2013. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Keperawatan.
Jakarta:EGC
2. Kusumawati, F.2011. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
3. Carpenito, L.J., 2001, Buku Saku Diagnosa Keperawatan (terjemahan), Edisi 8,
EGC, Jakarta
4. Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.
Yogyakarta: Nuha Medika.