LP - Appendictomy - Azhar Z 220120190024
LP - Appendictomy - Azhar Z 220120190024
LP - Appendictomy - Azhar Z 220120190024
Oleh :
Azhar Zulkarnain Alamsyah
220120190024
23
2.1.1 Definisi
Bare, 2013)
2.1.2 Etiologi
24
1. Faktor sumbatan
2. Faktor bakteri
3. Kecenderungan familiar
lumen.
25
4. Faktor ras dan diet
diri
26
2.1.4 Patofisiologi
pulserasi mukosa. Pada saat tersebut, terjadi apendisitis akut fokal yang
27
2.1.5 Pathway
28
2.1.6 Penatalaksanaan
29
Penatalaksaan appendisitis menurut Andra & Yessi, 2013 :
a) Sebelum operasi
1) Observasi
dan gejala apendisitis sering kali belum jelas, dalam keadaan ini
2) Antibiotik
perporasi.
b) Operasi
1) Apendiktomi.
30
3) Abses apendiks diobati dengan antibiotika IV, masaanya
c) Pasca operasi
dalam posisi fowler. Pasien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak
di perbolehkan pulang.
2.1.7 Komplikasi
31
2. Abses (nanah), terdapat kumpulan di dalam rongga perut
sulit buang air besar pada tahap lanjut, dan perut terasa sangat nyeri
32
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
kecemasan akibat nyeri hebat pada luka post operasinya. Selain itu
a. Tanda-tanda Vital
b. Abdomen
menyebabkan inflamasi.
33
1) Pola nutrisi
apendisitis.
2) Kebiasaan eliminasi
berikut :
34
tanda minor: tekanan darah meningkat, pola napas berubah, nafsu
kulit. Gejala dan tanda mayor: kerusakan jaringan dan atau lapisan
hematoma.
c. Defisit Nutrisi
35
2.2.3 Intervensi
.
Tabel 2.1
36
untuk mengurangi
nyeri.
2 Gangguan Integritas jaringan: Perawatan Luka
Integritas kulit dan membran 1. Jaga kulit agar
Jaringan mukosa tetap bersih dan
1. Perfusi jaringan kering.
normal 2. Mobilisasi pasien
2. Tidak ada tanda- 3. Monitor kulit akan
tanda infeksi adanya tanda-tanda
3. Ketebalan dan infeksi
tekstur jaringan 4. Observasi luka:
normal lokasi, dimensi,
4. Menunjukan keadaan luka, tanda
terjadinya proses infeksi.
penyembuhan luka
3 Hambatan Pergerakan Terapi latihan:
Mobilitas 1. Pasien meningkat ambulasi
Fisik dalam aktivitas 1. Monitor TTV
fisik sebelum/sesudah
2. Mengerti tujuan latihan dan liat
dan peningkatan respon pasien saat
aktivitas latihan.
3. Bantu untuk 2. Konsultasikan
mobilisasi dengan terapi fisik
(fasilitasi) tentang rencana
ambulasi sesuai
dengan kebutuhan.
3. Kaji kemampuan
klien dalam
mobilisasi.
4. Ajari pasien
bagaimana
37
merubah posisi dan
berikan bantuan.
4 Resiko Keparahan Infeksi Kontrol Infeksi
Infeksi 1. Pasien bebas dari 1. Batasi pengunjung
tanda dan gejala pasien.
infeksi 2. Pertahankan teknik
2. Mendeskripsikan isolasi
proses penularan 3. Monitor tanda dan
penyakit, faktor gejala infeksi
yang sistemik dan lokal.
mempengaruhi 4. Dorong intake
penularan serta nutrisi dan cairan.
penatalaksanaanny 5. Ajarkan cara
a. pencegahan infeksi
3. Menunjukkan 6. Inspeksi kondisi
kemampuan untuk luka/insisi bedah.
mencegah
timbulnya infeksi.
38
2.2.4 Intervensi Keperawatan Berbasis Bukti
23
cepat kembali ke pola makan
yang normal, diberikan
antiemetik untuk mencegah
mual. Intervensi diberikan
untuk menstimulasi sistem
gastrointestinal dan
mengembalikan fungsi
normalnya.
N Engl J Med, (2020) A Randomizet Trial RCT (Randomized Control Untuk pengobatan
Comparing Antibiotics Trail ) apendisitis, antibiotik
with Appendectomy for tidak kalah dengan
Kuesioner : EQ-5D
Appendicitis apendiktomi.
Berdasarkan hasil
(RCT untuk
pengukuran status
membandingkn
kesehatan standar. Pada
antibiotik dengan
kelompok antibiotik
apendiktomi pada pasien
hampir 3 dari 10 peserta
apendisitis)
telah menjalani usus
24
buntu selama 90 hari.
Peserta dengan
apendikolit memiliki
risiko lebih tinggi untuk
apenektomi dan
komplikasi dibanding
mereka yang tidak
apendikolit
(Tusyanawati et al., Studi perbandingan Quasi Eksperimen posttest rerata usia kelompok Terdapat perbedaan yang
2020) model modern dressing only. 18 responden acidental intervensi 29,6 tahun (SD bermakna pada proses
(salep tribee) dan sampling 3,5) sedangkan penyembuhan luka
konvensional terhadap dengan menggunakan
pada kelompok kontrol
penyembuhan luka post perawatan luka
31,1 tahun (SD 3,4). Nilai
operasi apendiktomi konvensional dan modern
median penyembuhan
luka kelompok intervensi
adalah 1,00 dan pada
25
Hasil analisis lebih lanjut
didapatkan nilai p-value
0,001.
26
27
DAFTAR PUSTAKA
Luthfiana Rahmawati, Umi Istianah, Surantana. (2018) Penerapan teknik relaksasi nafas
dalam pada pasien post operasi apendiktomi dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan rasa aman nyaman di RSUD Sleman. Jurnal Keperawatan Yogyakarta.
3-4.
23