Proposal Revisi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 1 BALEENDAH

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Seminar Usulan Proposal Skripsi (SUPS)

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Institut Agama Islam (IAI) Persis Bandung

Oleh:
Nisrina Yunia
NIM. 20.03.2623

BANDUNG
1445 H/2023 M
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)

PROPOSAL SKRIPSI
Usulan Penelitian Oleh : Nisrina Yunia
NIM : 20.03.2623
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Terhadap Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 1
Baleendah
Telah direvisi, disetujui oleh Tim Penguji dan diperkenankan untuk diusulkan
menjadi penelitian skripsi dan memperoleh pembimbing skripsi.

Bandung, 5 Januari 2024


Penguji I Penguji II

Intan Nur Amelia, M.M HJ. Ela Komala, S.Ag, M.Pd


NIDN. 2130119001 NIDN. 2105117001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Dekan Fakultas Tarbiyah


dan Keguruan

Agung Mulyadin, M.Pd Lalan Sahlani,M.Ag


NIDN.2130088502 NIDN. 2107058302

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)........................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I .......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 6

D. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 7

E. Kerangka Berfikir....................................................................................... 10

F. Hipotesis..................................................................................................... 17

G. Langkah-langkah penelitian ....................................................................... 17

1. Metode Penelitian .................................................................................. 17

2. Jenis Data ............................................................................................... 18

3. Sumber Data ........................................................................................... 18

4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 20

5. Teknik Analisis Data .............................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan saat ini, Pendidikan Agama merupakan suatu sistem

kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh

manusia dalam rangka meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Agama memiliki peranan yang sangat strategis dalam memperbaiki

atau membina sikap dan tingkah laku manusia, yaitu membina budi pekerti

luhur seperti, kebenaran, keikhlasan, kejujuran, keadilan, kasih sayang, cinta

mencintai dan menghidupkan hati nurani manusia untuk memperhatikan Allah

SWT, baik dalam keadaan sendiri maupun bersama orang lain.

Adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah ialah upaya

sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami, menghayati hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia

dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

Qur’an dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta

penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut

agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa.

1
2

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak hanya

diberikan berupa materi-materi saja tetapi juga mengadakan praktik jika ada

keterkaitan dengan perbuatan ibadah, seperti shalat, puasa, mengaji, dan hal-

hal lain yang berhubungan dengan perbuatan dalam Pendidikan Agama Islam.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat

dibutuhkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keyakinan

akan agama yang dianutnya sehingga menimbulkan kesadaran beragama

dengan selalu melaksanakan ibadah sebagaimana yang telah diajarkan

Rasulullah SAW.

Untuk melaksanakan ibadah-ibadah dalam Islam, tentunya harus

dibarengi dengan sikap kedisiplinan. Bahkan tidak hanya dalam hal ibadah, di

dalam ajaran islam juga terdapat ajaran tentang pentingnya disiplin dalam

berbagai aspek kehidupan. Disiplin diterapkan dalam kewajiban agama seperti

menjalankan shalat, berpuasa, dan melaksanakan haji. Selain itu, Islam juga

mendorong disiplin dalam hal moral, etika, dan kedisiplinan diri pribadi,

seperti menjaga ucapan dan tindakan agar sesuai dengan ajaran agama. Disiplin

juga diterapkan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, dan dalam menjalani

kehidupan sehari-hari. Ini adalah nilai penting dalam Islam yang membantu

individu dalam mencapai kesempurnaan spiritual dan moral. Kedisiplinan

dalam menjalankan kewajiban agama dan mengikuti nilai-nilai Islam adalah

bagian integral dari praktik keagamaan umat Islam. Ini membantu menciptakan

struktur dan tata tertib dalam hidup mereka sesuai dengan ajaran agama.
3

Dalam bidang pendidikan, khususnya pada Mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) dapat memiliki pengaruh yang positif terhadap

kedisiplinan siswa. Ini karena PAI mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan

tata krama yang dapat membantu siswa memahami pentingnya kedisiplinan

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, PAI juga sering mempromosikan nilai-

nilai seperti tanggung jawab, kesabaran, dan kerja keras, yang semuanya

berperan penting dalam membangun kedisiplinan pribadi. Namun, penting

untuk diingat bahwa pengaruh PAI terhadap kedisiplinan dapat bervariasi

tergantung pada faktor-faktor lain.

Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran di

sekolah umum memiliki peran penting dalam membentuk kedisiplinan siswa.

Prinsip-prinsip seperti tawadhu (kesederhanaan), taat kepada aturan, dan rasa

tanggung jawab yang diajarkan dalam Islam dapat mempengaruhi perilaku

siswa. Selain itu, nilai-nilai moral dan etika Islam juga dapat memberikan

landasan kuat untuk membentuk kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari

siswa, seperti menjaga kejujuran, berempati, dan menghormati otoritas.

Berhubungan dengan hal tersebut, dalam standar kompetensi mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang

dikuasai siswa selama menempuh Pendidikan Agama Islam di SMP.

Kemampuan ini berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan

dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT. kemapuan-kemampuan yang tercantum dalam


4

komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar

umum yang dicapai di SMP yaitu:

1. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun Islam yang disertai dengan

mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap perilaku, dan akhlak

peserta didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

2. Mampu membaca Al-Qur’an dan surat-surat pilihan sesuai dengan

tajwidnya, mengartikan, dan menyalinnya, serta mampu membaca,

mengartikan, dan menyalin hadis-hadis pilihan.

3. Mampu beribadah dengan tuntunan syari’at Islam baik ibadah wajib dan

ibadah sunah maupun muamalah.

4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap, dan kepribadian

Rasulullah serta Khulafaur Rasyidin.

5. Mampu mengamalkan sistem mu’amalat Islam dalam tata kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.1

Berdasarkan penjabaran di atas, jelaslah bahwa pembelajaran

pendidikan agama Islam sangat mendukung siswa dalam membiasakan diri

untuk berakhlak mulia, salah satunya adalah bersikap disiplin. Disiplin adalah

salah satu aspek dari akhlak mulia yang harus ditanamkan kepada setiap siswa

1
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP dan
MTS, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003), hlm 10-11
5

demi tercapainya kemampuan dasar umum yang harus dicapai siswa pada

jenjang sekolah menengah pertama.

Pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Baleeendah

sudah cukup baik. Dalam pembelajaran, selain membekali siswa dengan

pengetahuan-pengetahuan agama, guru juga membiasakan siswa untuk hadir

tepat waktu, memakai pakaian yang rapih sesuai aturan sekolah,

mengumpulkan tugas tepat waktu, membaca Al-Qur'an sebelum memulai

pembelajaran dan senantiasa mengajak siswa untuk melaksanakan praktek-

ptaktek ibadah. Selain itu, sekolah juga membuat buku muhasabah ibadah bagi

tiap siswa yang harus dikumpulkan kepada guru mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam setiap minggunya. Ini dilakukan untuk memotivasi siswa agar

disiplin dalam melaksanakan dibadah.

Namun tentunya jika melihat rentang usia siswa di SMP Negeri 1

Baleendah, semua siswanya masih tergolong kepada usia remaja, yang mana

saat seseorang tergolong kepada usia remaja, kehidupannya akan dipusatkan

dengan bagaimana menanggulangi sikap dan pola perilaku yang kekanak-

kanakan dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa.2 Karena

hal tersebut, maka mengajarkan disiplin pada anak usia remaja tidak semudah

membalikkan telapak tangan, tentunya membutuhkan proses untuk membina

anak menjadi disiplin.

2
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan. Sepanjang
Rentang Kehidupan, (Jakarta: Gramedia, 1980)
6

Dikarenakan hal tersebut, tentunya masih terdapat siswa yang kurang

menerapkan kedisiplinan. Oleh karena itulah penulis ingin meneliti pengaruh

pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap kedisiplinan siswa di SMP

Negeri 1 Baleendah. Dan penulis bermaksud membahas masalah tersebut

dalam penulisan skripsi yang berjudul "Pengaruh Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 1 Baleendah"

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1

Baleendah?

2. Bagaimana kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baleendah?

3. Apakah ada pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Terhadap Pelaksanaan Kedisiplinan Siswa di SMP Negeri 1

Baleendah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMP

Negeri 1 Baleeendah

b. Untuk mengetahui pelaksanaan kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1

Baleendah.

c. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam

terhadap pelaksanaa kedisiplinan siswa di SMP Negeri 1 Baleendah.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis
7

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini data diharapkan

menjadi acuan penelitian lebih lanjut dalam meningkatkan

kedisiplinan siswa .

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Peneliti

Kegunaan dalam penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat

menambah wawasan dan cakrawala berfikir penulis dan

pengalaman secara langsung di lapangan melalui penelitian.

2) Bagi Guru

Kegunaan dalam penelitian ini bagi guru yaitu dapat menjadi

bahan pemikiran bahwa pentingnya pembelajaran PAI terhadap

penerapan kedisiplinan siwa di SMP Negeri 1 Baleendah.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum penelitian ini dilakukan oleh penulis, terlebih dahulu penulis

telah menelaah atau memahami beberapa hasil skripsi dan jurnal yang telah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya untuk menggali beberapa ahli yang

berhubungan dengan skripsi ini, diantaranya:

1. Skripsi Debby Feramitha (NPM: 21601011062) tahun 2020 yang

berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas

VIII di SMP Negeri 26 Kota Malang.” Pada program studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Agama Islam di Universitas Islam Malang.


8

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Debby Feramitha ini

menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif,

prosedur pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian angket

dan kuisioner dan doumentasi, pengolahan data pada penelitiannya

menggunakan Analisis Regresi linear Sederhana dengan bantuan

perangkat computer SPSS versi 20.0. Adapun tujuan penelitian ini

adalah mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan

belajar terhadap prestasi belajar peserta ddik pada mata pelajaran

Pendidikan agama Islam kelas VIII di SMP Negeri 26 Kota Malang.

Persamaan dengan skripsi Nisrina Yunia adalah sama-sama meneliti

tentang kedisiplinan siswa, sedangkan perbedaannya adalah terletak

pada hal yang ingin diteliti, jika Deby Feramitha meneliti tentang

pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi peserta didik pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka Nisrina Yunia melakukan

penelitian tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

terhadap kedisiplinan siswa.

2. Skripsi Khafifah ‘Alawy Zera (NIM : 183111043) tahun 2022 yang

berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan

Karakter Disiplin di SD Negeri Krikilan 2 Masaran Sragen Tahun

Ajaran 2022/2023.” Pada program Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said

Surakarta.
9

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Khafifah ‘Alawy Zera ini

menggunakan jenis penelitian deskriftif kualitatif. Penelitiannya

dilakukan di SD Negeri Krikilan 2 Masaran Sragen. Subyek

penelitiannya adalah guru Pendidikan Agama Islam dan Informan dalam

penelitiannya yaitu kepala sekolah dan siswa kelas V. Teknik

pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, wawancara dan

dokumentasi, pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam

penelitiannya adalah analisis datamodel interatif yang dikemukakan

oleh Noeng Muhadjir. Adapun penelitian ini bertujuan untuk

medeskripsikan peran guru dalam upaya pembentukan karakter disiplin,

mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam upaya

pembentukan karakter disiplin siswa. Persamaan dengan skripsi Nisrina

Yunia adalah sama-sama meneliti tentang kedisiplinan siswa,

sedangkan perbedaannya adalah terletak pada hal yang ingin diteliti,

jika Khafifah ‘Alawy Zera befokus kepada Peran guru Pendidikan

Agama Islam terhadap pembentukan karakter disiplin siswa, maka

Nisrina Yunia lebih berfokus pada pengaruh pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap kedisiplinan siswa.

3. Jurnal Siti Aisyah tahun 2023 yang berjudul “Pengaruh Pendidikan

Agama Islam Terhadap Kedisiplinan Siswa Dalam Melaksanakan

Sholat Fardhu di MI Al-Islamiyah Atambua Kelas II.” Pada program

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)

Kupang.
10

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Siti Aisyah ini menggunakan

jenis penelitian deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berasal dari

angket atau kuasioner, yakni berupa daftar pertanyaan yang diajukan

kepada setiap responden yang telah ditetapkan sebelummnya. Adapun

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan shalat fardhu bagi siswa

kelas II MI Al-Islamiyah Atambua, dan untuk mengetahui sejauh mana

faktor-faktor Pendidikan Agama Islam terhadap kedisiplinan dalam

melaksanakan shalat fardhu siswa kelas II MI Al-Islamiyah Atambua.

Persamaan dengan skripsi Nisrina Yunia yaitu membahas tentang

pengaruh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap kedisiplinan,

sedangkan perbedaannya terdapat pada hal yang ingin diteliti, jika Siti

Aisyah hanya befokus kepada pengaruh Pendidikan Agama Islam

terhadap kedisiplinan siswa dalam melakasanakan shalat fardhu, maka

Nisrina Yunia lebih berfokus pada pengaruh pembelajaran Pendidikan

Agama Islam terhadap kedisiplinan siswa.

E. Kerangka Berfikir

Kehadiran Pendidikan itu pada dasarnya adalah perpindahan budaya

dari satu generasi kepada generasi berikutnya supaya manusia tetap berada

pada fase yang telah dicapainya.3 Dalam islam, pendidikan merupakan

3
Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam, (Jakarta: Maha Grafindo,
1985), cet ke-3, hlm 42
11

sumber cahaya kehidupan seseorang. Oleh karena itu agama islam

menetapkan bahwa Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib

hukumnya bagi siapapun.

Adanya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diharapkan

menjadi salah satu usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian

anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya, memikir,

memutuskan, berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

dengan nilai-nilai Islam itu.

Dari pemaparan di atas, menunujukan bahwa Pendidikan Agama

Islam merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari ajaran islam,

sehingga dalam menjalankan kehidupan manusia selalu dilandasi dengan

ajaran Islam yang pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia

dan di akhirat. Jadi Pendidikan berperan sebagai wadah untuk

menginternalisasi dan mengembangkan ajaran islam tersebut dalam

kehidupan manusia secara individu maupun kelompok masyarakat yan lebih

luas.

Dengan demikian terlihat jelas bahwa Pendidikan Agama Islam

merupakan kebutuhan manusia karena manusia dilahirkan sebagai makhluk

pedagogis yang membawa berbagai potensi, yang dapat dididik dan

mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi ini.

Untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, tentunya terdapat banyak

hal-hal yang harus dilakukan manusia di bumi ini, selain harus memiliki
12

pengetahuan yang luas, seorang khalifah juga harus memliki akhlak

mahmudah. Maksud dari akhlak mahmudah disini adalah kepribadian yang

dimiliki oleh seorang khlifah itu sendiri.

Salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan dan akhlak

mahmudah ialah dengan menjalankan pendidikan. Oleh karena itu, sangat

penting sekali Pendidikan agama itu dilaksanakan untuk menghasilkan anak

didik yang berpengetahuan yang luas dan memiliki akhlak yang mahmudah.

Jelas sekali sarana Pendidikan yang akan diberikan kepada anak didik harus

disandarkan dengan Pendidikan akhlak, sehingga ilmu dan keterampilan

yang diterima selalu terikat dengan nilai-nilai akhlak. Jadi, apabila ilmu itu

diamalkan, maka akan selalu diterapkan dengan cara-cara ynag baik serta

tidak akan melanggar nilai dan norma agama juga tidak akan melanggar

norma-norma yang berlaku di Masyarakat.4

Salah satu akhlak mahmudah yang menerapkan nilai-nilai agama

dan tidak melanggar norma yang berlaku di Masyarakat adalah kedisiplinan.

Disiplin adalah suatu tatanan yang mengatur kehidupan individu dan sosial

seseorang. Proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban itulah yang

menjadikan dan membentuk kedisiplinan. Oleh karena itu disiplin dapat

diartikan sebagai rangkaian tingkah laku yang dilakukan oleh individu

maupun masyarakat yang menunjukkan adanya rasa ketaatan, kepatuhan

4
Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012), hlm 6-7
13

yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban

dalam rangka pencapaian tujuan.5

Mengingat akan pentingnya kedisiplinan dalam belajar serta ajaran

agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk hidup disiplin,

sebagaimana firman Allah SWT dalam (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3) yang

berbunyi:

َ ‫ص ْوا ب ْال َحق َوت ََوا‬


‫ص ْوا‬ َ ‫عملُوا الصل َحت َوت ََوا‬ ْ ‫َو ْال َع‬
َ ‫ إن ْاْل ْن‬.‫صر ا‬
َ ‫ إّل الذينَ آ َمنُوا َو‬.‫سانَ لَفي ُخسْر‬

‫بالصبْر‬

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam


kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
saling menasihati supaya (menaati kebenaran dan saling menasihati supaya
tetap di atas kesabaran.” (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3).
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwa manusia berada

dalam kerugian apabila melalaikan waktu, khususnya dalam konteks

pendidikan, peserta didik juga mengalami kerugian apabila tidak disiplin

terhadap waktu, maka peserta didik akan tertinggal dalam proses

pembelajaran. Maka dari itu setiap manusia mempunyai kewajiban dan

tanggung jawab dalam menerapkan peraturan dan kedisiplinan sehingga

proses berjalan dengan baik.

5
Ekosiswoyo, R. & Rachman, M, Manajemen kelas. (Semarang: IKIP. Semarang
Press, 2000), hlm 97
14

Sebagai satuan pendidikan, tentunya sekolah telah menetapkan

kebijakan yang berbentuk aturan. Yang dimaksud dengan peraturan sekolah

adalah sejumlah peraturan yang harus ditaati serta dilaksanakan oleh seluruh

warga yang berada di sekolah. Tujuannya agar proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan kondusif, nyaman, dan lancar. Dengan adanya

peraturan sekolah, siswa akan belajar disiplin dan tanggung jawab di

sekolah dan di lingkungan mereka, termasuk keluarga mereka dan dunia

sosial yang lebih luas.

Berdasarkan dengan hal tesebut, Robert M. Gagne mengembangkan

suatu model pembelajaran berdasarkan teori pemprosesan informasi yang

memandang pembelajaran dari segi sembilan urutan peristiwa yang mampu

mewujudkan pembelajaran yang efektif dan mampu menjadikan peserta

didik memiliki prilaku disiplin. Peristiwa dan indikator pembelajarannya

adalah sebagai berikut, menarik perhatian siswa, mengemukakan tujuan

pembelajaran, memunculkan pengetahuan awal, menyajikan bahan

stimulasi, membimbing belajar, menerima respons siswa, memberikan

balikan, menilai unjuk kerja, meningkatkan retensi dan transfer.6

Kemudian Arikunto membagi tiga macam indikator kedisiplinan

belajar siswa yaitu:

6
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi : vol 23, (Ambon:
2014)
15

1. Kedisiplinan di dalam kelas, meliputi absensi (kehadiran di sekolah

atau di kelas), memperhatikan guru pada saat menjelaskan pelajaran

(mencatat, memperhatikan, membaca buku pelajaran), mengerjakan

tugas yang diberikan guru membawa peralatan belajar (buku tulis, alat

tulis, buku paket).

2. Kedisiplinan di luar kelas di lingkungan sekolah, meliputi

memanfaatkan waktu luang atau waktu istirahat untuk belajar, seperti

membaca buku di perpustakaan, berdiskusi/ bertanya dengan teman

tentang pelajaran yang kurang dipahami.

3. Kedisiplinan di rumah, meliputi memiliki jadwal belajar mengerjakan

pekerjaan rumah yang diberikan guru.7

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa untuk memiliki

perilaku disiplin bagi peserta didik dibutuhkan pendidikan yang di

dalamnya terdapat pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang baik dan

secara efektif yang mampu menjadikan peserta didik memiliki perilaku

disiplin yang baik dalam beragama atau beribadah kepada Allah SWT dan

bermasyarakat.

Maka dapat diduga bahwa Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(Variabel X) mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan siswa (Variabel

7
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,
2006), hlm 114
16

Y) karena siswa karena ajaran agama islam selalu menekankan nilai-nilai

moral, tanggung jawab, kedisplinan dan keta’atan.

Gambar I.I skema kerangka berfikir

Skema Penelitian

Pengaruh

Variabel X Variabel Y

Pembelajaran PAI Kedisiplinan Siswa

1. Menarik perhatian siswa 1. Kehadiran di Sekolah

2. Mengemukakan tujuan 2. Memperhatikan guru

pembelajaran 3. Mengerjakan tugas

3. Memunculkan pengetahuan 4. Membawa peralatan

awal belajar

4. Menyajikan bahan stimulasi 5. Memanfaatkan waktu

5. Membimbing belajar istirahat di sekolah untuk

6. Menerima respon peserta didik belajar

7. Memberikan umpan balik 6. Memiliki jadwal belajar di

8. Menilai unjuk kerja rumah

9. Meningkatkan retensi dan 7. Mengerjakan pekerjaan

transfer rumah yang diberikan oleh


guru

Responden
17

F. Hipotesis

Hipotesis memiliki pengertian sebagai pernyataan yang bersifat

dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih. Pernyataan ini

selalu diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan dan menghubungkan

baik secara umum maupun secara khusus tentang variable yang satu dengan

variable yang lain. Hipotesis penelitian dapat dianggap sebagai rangkuman

dari kesimpulan kesimpulan secara teoritis yang diperoleh berdasarkan

kajian pustaka.8

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

a. Ha: Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Pendidikan

Agama Islam dengan Kedisiplinan.

b. Ho: Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara Pendidikan

Agama Islam dengan Kedisiplinan.

G. Langkah-langkah penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang

bertujuan untuk membuat gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan

8
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta:
Kencana, 2012), cet ke-2, hlm. 110.
18

secara objektif yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya.9

2. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif.

Data kuantitatif merupakan data hasil pengukuran presentasi, rata-rata,

atau perhitungan lainnya. Data kuantitatif akan diarahkan pada variabel

X yaitu pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam dan variabel Y

yaitu kedisiplinan siswa, yang diangkat melalui teknik angket dan tes

yang disebarkan kepada sejumlah responden yang telah ditetapkan

sebagai sampelnya.

3. Sumber Data

a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Baleendah yang

berlokasi di Jl. Adipati Agung No. 29 Baleendah Kab. Bandung,

Kode Pos 40375.

b. Populasi

Populasi merupakan seluruh data yang menjadi perhatian

kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.10

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang

9
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2006), hlm 12
10
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka, 2010), hlm.
118
19

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya, sehingga populasi tidak hanya

diartikan pada orang saja, tetapi bisa juga pada objek dan benda-

benda alam yang lain.11

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 9

SMP Negeri 1 Baleendah yang berjumlah 480 orang.

c. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang

diambil dan digunakan sebagai penelaahan, dengan harapan data

sampel tersebut dapat mewakili (representative) terhadap

populasinya. Hasil pengamatan terhadap sampel nantinya akan

dipakai untuk menduga karakteristik populasi maupun digunakan

untuk generalisasi ke populasi tersebut.

Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100 orang, maka

lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Akan tetapi, jika subjeknya banyak maka dapat

diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau bahkan lebih.

Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil hanya 1

kelas. Sampel akan diambil dengan teknik cluster random sampling

11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2017)
hlm. 117
20

yaitu memilih satu kelas secara acak. Adapun kelas yang akan

digunakan untuk penelitian adalah kelas 9C di SMP Negeri 1

Baleendah yang berjumlah 40 orang.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986), mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu prosses

yangtesusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua

diantarayangterpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.12

b. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.13

c. Tes

Tes merupakan instrument pengumpulan data yang berisi

serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk

12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm 124
13
Ibid, hlm 145
21

mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, dan kemampuan

serta bakat yang dimiliki individual tau kelompok.14

d. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mencari

informasi melalui buku-buku, koran, majalah dan literatur lainnya.15

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui beberapa teknik pengumpulan data

di atas, kemudian dilakukan pengolahan data dengan cara statistik,

artinya data tersebut dituangkan dalam bentuk bilangan. Hal tersebut

dimaksudkan untuk menginterpresentasikan data dari hasil penelitian.

Untuk mengolah data yang terkumpul, maka dalam penelitan

penulisan proposal skripsi ini akan metode yang sesuai dengan sifat dan

jenis datanya.

Teknik yang digunakan adalah teknis analisis kolerasi pearson

product moment. Teknik ini termasuk teknik statistik parametic yang

menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu.16

14
Wirarno Surakhmad, PengantarPenelitian Ilmiah, (Jakarta Grafindo
Persada,1996), hlm 137
15
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 45
16
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karywan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: ALfabeta, 2011), hlm. 138
22

Rumus dari teknik analisis korelasi pearson product moment adalah

sebagai berikut:

𝑛∑𝑋𝑖𝑌𝑖−(∑𝑋𝑖)(∑𝑌𝑖)
r =
√{𝑛 ∑𝑋𝑖 2 −(∑𝑋𝑖)2 } {𝑛∑𝑌𝑖 2 −(∑𝑌𝑖)2 }
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
SMP dan MTS, (Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2003)
Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam, (Cet. III; Jakarta:
Maha Grafindo, 1985)
Mahjudin, Akhlak Tasawuf II, (Jakarta: Kalam Mulia, 2012)
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Cet. II;
Jakarta: Kencana, 2012)
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT.
Rineka Cipta, 2006)
Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:
CV. Alfabeta, 2019)
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka, 2010)
Mahdiyah, Statistik Pendidikan, (Cet. I; Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014)
Wirarno Surakhmad, PengantarPenelitian Ilmiah, (Jakarta Grafindo
Persada,1996)
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karywan dan Peneliti
Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2011)
Aminah Rehalat, Model Pembelajaran Pemrosesan Informasi : vol 23,
(Ambon: 2014)
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina
Aksara, 2006)
Ekosiswoyo, R. & Rachman, M, Manajemen kelas. (Semarang: IKIP.
Semarang Press, 2000)
Hurlock, Elizabeth B, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan.
Sepanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta : Gramedia, 1980)

23
OUTLINE PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA SMP NEGERI 1
BALEENDAH

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERTANYAAN

RIWAYAT HIDUP

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

D. Tinjauan Pustaka

E. Kerangka Berfikir

F. Hipotesis

G. Langkah-Langkah Penelitian
1. Metode Penelitian

2. Jenis Data

3. Sumber Data

4. Teknik Pengumpulan Data

5. Teknik Analisis Data

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

3. Fungsi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

4. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

5. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

6. Sumber Pendidikan Agama Islam

7. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

9. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

10. Komponen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

B. Kedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

2. Macam-Macam Kedisiplinan

3. Fungsi Kedisiplinan

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

5. Upaya Menanamkan Kedisiplinan


6. Bentuk-Bentuk Kedisiplinan

BAB III : ANALISIS EMPIRIS TENTANG PENGARUH

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 1 BALEENDAH

A. Kondisi Objektif SMP Negeri 1 Baleendah

B. Deskripsi Data, Uji Validitas dan Reabilitas

C. Analisis Variabel X (Pembelajaran Pendidikan Agama Islam)

D. Analisis Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)

E. Analisis Korelasi Variabel X (Pembelajaran Pendidikan Agama Islam)

terhadap Variabel Y (Kedisiplinan Siswa)

BAB IV : PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai