TUGAS KELOMPOK MASALAH SOSIAL

Nama Anggota :

1. Fadlihi Asmi 19052013

MENGANALISIS TANGGAPAN BAPAK SANDIAGA UNO TERHADAP MASALAH

Masalah di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ini bisa dikatakan sebagai masalah sosial
karena telah memenuhi kompenen subjektif dan objektif. Dari segi subjektif, masalah pariwisata
dan ekonomi kreatif ini memiliki konsekuensi negatif yakni pengangguran sehingga diperhatikan
oleh kelompok sosial seperti politisi, media dan masyarakat. Sedangkan dari segi objektif,
diperlukan penanganan sebab jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan angka
pengangguran bertambah dan berkurangnya pendapatan perkapita negara Indonesia.

Tanggapan Bapak Sandiaga Uno terkait dengan masalah ini menurut kelompok kami
sudah efektif karena mengarah pada pemulihan sektor kesehatan, bantuan dari sisi kemanusiaan,
ekonomi dan fokus mempertahankan pekerjaan di dua sektor. Beberapa kebijakan tersebut
diantaranya :

1. Peningkatan Kapasitas SDM Terkhusus Pariwisata Berkualitas Ekonomi Kreatif yang

Pendapat : Kami sangat setuju dengan kebijakan pertama ini karena berdasarkan catatan
badan statistik sudah mencapai 1 juta masyarakat Indonesia di sektor pariwisata mengalami
penurunan pekerjaan dan 500 ribu di sektor ekonomi kreatif. Hal ini sangat memperhatikan
sehingga peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan terkhususnya
pada kualitas keterampilan yang dalam hal ini bisa memanfaatkan atau mengelola sumber daya
alam berbasis lingkungan menjadi unik dan inovatif. Pariwisata akan lebih banyak dikunjungi
jika menggunakan kebijakan ini karena dari artikel yang kami baca ( Ni Luh Made Pertiwi.
2020), ia mengungkap “ Pariwisata yang diperbarui akan meningkatkan kualitas dan
pendapatan. Beberapa cara yang bisa dilakukan beradaptasi melalui kerjasama dengan bidang
 kesehatan, menambah produk yang berbaur kesehatan, dan meningkatkan kebersihan
lingkungan melalui pembentukan taman yang unik dan lain sebagainya “. Semakin banyak
kapasitas SDM maka akan semakin mudah untuk memperbarui adaptasi tempat wisata menjadi
tempat favorite wisatawan dan dengan bertambahnya kunjungan wisatawan maka akan
meningkatkan pendapatan. Selain itu, dengan membentuk kebijakan ini maka memberikan
peluang bagi pelaku usaha, pemerintah dan masyarakat bekerjasama menciptakan pariwisata
yang digemari dan penuh inovasi seperti bukti nyatanya Wali kota Padang diwakili Plt. Kadis
Pariwisata Raju M. Chaniago membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang
Penyusunan Kalender Acara Pariwisata Kota Padang 2022. Kalender event wisata itu penting,
bahkan “mesin” daya tarik utama dunia yang diselenggarakan oleh pemerintah, masyarakat
maupun pihak swasta. Ragam kegiatan disuguhkan untuk bisa dinikmati wisatawan, malahan
keunikannya dapat disampaikan cerita bagi wisatawan di negara masing-masing nantinya.
Tahun 2002 untuk kalender event inovatif dan cerdas ini diharapkan dapat memberikan inovasi
di masa pandemi covid 19.

2. Revitalisasi dari Destinasi Wisata dan Infrastruktur Sentral Ekonomi Kreatif

Pendapat : kami sangat mendukung kebijakan kedua ini karena bisa lebih memaksimalkan
sumber daya. Berdasarkan artikel (Laila. 2016), kami memperoleh informasi tempat wisata Air
Terjun Telun Berasab yang berada di Kerinci sangatlah indah namun jarang diketahui karena
jauh dari pusat kota dan penuh tantangan untuk bisa sampai kesana seperti jalannya yang
mendaki dan penuh dengan bebatuan. Oleh karenanya, revitalisasi akan sangat membantu
dalam hal ini jika direalisasikan sebab tempat wisata yang jauh sekalipun mempunyai daya
tarik dan pesona tersendiri sehingga hanya perlu ditambahkan fasilitas seperti jalan yang
nyaman dan aman agar wisatawan tidak ragu lagi untuk datang. Dari artikel lain yang kami
dapat ( Aisha Astriacea. 2020), kawasan titik 0 Yogyakarta merupakan salah satu tempat yang
sering dikunjungi oleh wisatawan karena berada pada pusat kota, penuh kenyamanan, ruang
dan lokasi terbuka dan disuguhi oleh pemandangan alam yang hijau. Dari data ini sebenarnya
bukan hanya wisata yang berada dipusat kota saja bisa di datangi banyak pengunjung karena
kenyamanan naum tempat wisata yang berada diperdesaan juga bisa melalui cara revitalisasi
 tetapi harus diselingi dengan peresmian dalam penambahan fasilitasnya agar jelas dan tidak
menimbulkan pro dan kontra.

3. Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan Melalui Sertifikasi (CHSE) : Kebersihan,

Pendapat : Kami sangat setuju dengan kebijakan ketiga ini karena dengan memberikan
sertifikasi CHSE kepada usaha pariwisata, maka mereka akan mendapat pedoman untuk
memberikan jaminan kepada wisatawan terkait dengan keselamatan, kenyaman dan keamanan.
Pelaku pariwisata akan berusaha meningkatkan kualitas tempatnya demi menjalankan amanat
sertifikasi CHSE yang didapat sehingga wisatawan menjadi lebih yakin untuk melakukan
kunjungan kembali di era new normal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Lien
Maulina dkk. 2021, sertifikasi CHSE ini bisa menjadi jaminan bahwa hotel telah memenuhi
standar status kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan sebab pada
pelaksanaannya dilakukan melalui sosialisasi, edukasi, simulasi dan uji coba para pelaku usaha
termasuk pengunjung didalamnya. Dari data ini kami yakin melalui tahapan sertifikasi CHSE
akan membantu peningkatan wisatawan kembali pada tempat wisata karena ada jaminan
namun juga harus diadakan secara merata.

4. Dalam Inovasi Produk dan Jasa Berbasis Lokal

Pendapat : Kebijakan keempat ini menurut kami juga akan membantu penanganan masalah
sosial di sektor pariwisata dan ekonomi karena pemerintah diminta untuk bisa memberi
dukungan pemasaran produk kreatif UKM dan IKM dengan mengusung kearifan lokal di
kawasan-kawasan pariwisata tanah air. Melalui inovasi produk maka angka pemesanan akan
semakin bertambah karena terdapat daya tarik yang lebih kuat pada produk yang diinovasi,
ditambah lagi jasanya berbasis lokal maka akan lebih menarik minat pengunjung sebab tidak
terlalu jauh untuk membeli. Dari artikel yang kami temui (Adhia Azka. 2020), tempat wisata
Bali terkenal dengan salah satu oleh-oleh nya yakni batu-batu bali. Batu ini sebagian besar
berasal dari negara Indonesia. Melalui data ini dapat diambil simpulan, produk-produk kreatif
dari dalam negeri juga akan membantu tenpat wisara tersebut diminati yang tentunya disokong
dengan pasar produktif di kawasan wisata. Tak hanya itu, kebijakan ini akan memberikan
 prospek yang cukup potensial terhadap pertambahan unit usaha baru yang berbasis inovasi
produk, hal ini dapat dibuktikan dengan pertambahan unit usaha kecil terutama unit usaha
kuliner di Kota Padang. Industri makanan ringan dan industri kerajinan membutuhkan
kreativitas pelaku usaha kecil untuk mendiferensiasikan atau membedakan produk yang
dihasilkannya dengan produk oleh pelaku usaha sejenis lainnya agar bisa memasuki pasar
sehingga produk yang diproduksinya dapat bersaing dengan pelaku usaha lainnya di kota
Padang. Kondisi ini mendorong pemerintah kota Padang mendukung perkembangan sektor
industri kecil melalui program peningkatan kontribusi sektor industri kecil atau UMKM dalam
perekonomian di kota Padang :
• Adanya kebijakan dan strategi pengembangan inovasi produk untuk UKM yang hal ini
dibutuhkan oleh pemerintah daerah terkait dengan perkembangan dan permasalahan
inovasi produk di kota Padang adalah mendesain suatu metodologi yang tepat untuk
mentransfer inovasi produk agar pelaku bisnis usaha dapat memahami pentingnya inovasi
produk. Untuk mencapai sasaran kebijakan ini adapun beberapa strategi yang dilakukan
pemerintah kota Padang yaitu: transfer inovasi melalui intervensi intelektual seperti
universitas dan lembaga riset yang mengandung pelaku bisnis industri kecil dalam
mengembangkan produk baru, kemudian standarisasi produk dan hak paten, peningkatan
skill melalui pelatihan-pelatihan, strategi dukungan pendanaan inovasi dan akses pasar
• Mengadakan Bazar Ramadhan dan sembako murah di halaman kantor mereka di kawasan
Khatib Sulaiman Kota Padang. Bazar tersebut diikuti oleh 150 pedagang yang merupakan
penggerak UMKM yang berasal dari seluruh daerah Sumatera Barat. Pelaksanaan bazar ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat memenuhi kebutuhannya
menjelang dan sampai lebaran. Selain itu juga sekaligus supaya UMKM Sumbar memiliki
ruang dengan konsumen lokal maupun domestik.

5. Bangga Buatan dalam Negeri dan Wisata Negeri

Pendapat : kami paling setuju dengan pendapat ini karena merupakan salah satu cara yang
paling strategis meningkatkan eksitensi buatan dalam negeri dan wisata negeri. Jika
masyarakat bangga dengan buatan dalam negeri beserta wisatanya tentu mereka akan sering
berkunjung dan memeliharanya. Catatan pengunjung dan pembeli akan membantu tempat
wisata dan produk dalam negeri tersebut terkenal di mancanegara yang pada puncaknya
menambah pendapatan berkapita negara Indonesia dan juga menciptakan peluang kerja sesuai
dengan tujuan utama beberapa point kebijakan yang dibentuk oleh politisi. Berdasarkan dari
artikel ( Vanya Karunia Mulia Putri. 2021) “ Mencintai produk dalam negeri akan menambah
pendapatan negara dan peluang kerja “. Jika begitu, mencintai buatan negri saja meningkatkan
eksitensi negara dan peluang kerjanya apalagi mencinta wisata yang ada tentu akan
meningkatan pendapatan berkapita dan membuat negara Indonesia dapat bersaing
dimancanegara.
 DAFTAR PUSTAKA

Asmanita. 2017. Analisis Potensi Inovasi Usaha Industri Kecil Menengah di Kota Padang. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Vol.15 (3)
Wicaksono, A. (2020). New normal pariwisata yogyakarta. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 14(3),
139-150.
Wahyudi, ikhwan. Pemkot Padang Siapkan 32 Kegiatan Pariwisata pada 2020. (Online). Diakses
tanggal 28 Februari 2022.
Admin Pariwisata Padang. Celender of Event Pariwisata Bisa Meningkatkan PAD Tahun 2022.
(online). Diakses 16 Desember 2022.