Laporan PLP
Laporan PLP
Laporan PLP
DISUSUN OLEH
NAMA : SHINTA MARIA LUMI
NIM : 20408009
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga program Pengenalan Lapangan Persekolahan(PLP MBKM)
dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan PLP sampai dengan penyusunan laporan PLP banyak pihak yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga tak lupa penyusun menyampaikan terima
kasih kepada:
1. lbu Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk selaku Rektor Universitas Negeri Manado
2. Bapak Dr. lgnatius J.C Tuerah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Manado
3. Bapak prof Dr. Maurits H. Sumampouw, M.Pd selaku Kepala UPA-PPL/PLP Universitas
Negeri Manado
4. Bapak Drs. Meyer Worang Matey, M.Sn selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan
5. Ibu Dra. Sarah Kamagi, M.Hum selaku Ketua Koordinator PLP Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Manado
6. Bapak Drs. Fedinand Pangkey, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
membimbing saya dalam melaksanakan PLP
7. Ibu Syane Buisang, S.Pd. selaku Kelapa Sekolah SMA Negeri 1 Bitung yang telah
memberikan ijin kepada kami untuk melaksanakan PLP di SMA Negeri 1 Bitung
8. Ibu Kilapong Maya Prilly, S.Pd. selaku Guru Pamong yang telah banyak memberikan
arahan kepada saya selama melaksanakan PLP
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
G. ldentitas diri.................................................................................................................... 17
BAB III OBSERVASI SETTING KELAS DAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ......................... 20
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………..26
B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………….26
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 27
Lampiran ............................................................................................................................. 28
BAB I
A. Identitas Sekolah
7. Kecamatan : Girian
8. Kabupaten/Kota *) : Bitung
a. PNS, PPPK : 43
b. THL : 7
c. Honorer : 11
Sulawesi Utara.
1 Syane Buisang, S.Pd. Hardy Helman Mamesah, Tiara Golda Gabriel Sagai,
S.PAK S.Pd
3 Dra. Hermin E. Ole Mandagi Yan Pongoh, S.Pd Oktavina E.M. Karwur,
M.Pd.K
4 Dra. Deity T. Luntungan Higor Tri Saputra, S.Pd Harisah, S.Pd. I
5 Betsi M. Suoth, S.Pd, M.Pd Glen Bernarded Sinewe, S.Pd Enjelita Gerce Rine Bolang,
S.Pd
34 Salam, S.Pd
No Nama Jabatan
C. Keadaan Guru
S2 9 1 2
S1 33 6 10
D3 1 - -
D2/D1/SLTA - - -
Jumlah 43 7 12
D. Keadaan Siswa
1 X1 16 22 38
2 X2 15 23 38
3 X3 15 23 38 Katolik
4 X4 15 24 39
5 X5 17 22 39
6 X6 15 24 39
7 X7 14 24 38 Katolik
8 X8 15 23 38
9 X9 15 23 38
10 X10 15 23 38
11 X11 16 20 36 Katolik
12 X12 14 23 37
13 X13 13 24 37
14 XI 1 23 16 39
15 XI 2 11 28 39
16 XI 3 19 16 35
17 XI 4 14 23 37
18 XI 5 8 30 38
19 XI 6 12 26 38
20 XI 7 17 20 37
21 XI 8 17 21 38
22 XI 9 13 21 34
23 XI 10 16 21 3
24 XI 11 11 26 37
25 XI 12 16 22 38
26 XI BAHASA. 1 12 20 32
27 XI BAHASA. 2 10 19 29
22 39 61
28 XI MIPA. 1 17 21 38
29 XI MIPA. 2 15 22 37
30 XI MIPA. 3 14 24 38
31 XI MIPA. 4 17 21 38
32 XI MIPA. 5 16 22 38
33 XI MIPA. 6 17 22 39
96 132 228
34 XI IPS. 1 16 15 31
35 XI IPS. 2 19 15 34
36 XI IPS. 3 16 17 33
37 XI IPS. 4 19 12 31
70 59 129
Total Kelas XII 188 230 418
Tanah Sekolah sepenuhnya milik Pemerintah Daerah kota Bitung. Luas area seluruhnya 6600m2.
Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 6600 m2
b. Gedung Sekolah
Bangunan sekolah yang pada umumnya masih dalam kondisi baik, jumlah ruang kelas untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar belum memadai.
Kondisi
2 Laboratorium
d. Lab Komputer 1 99 - ✓
6 Ketrampilan - - - -
7 Kesenian - - - -
8 Olahraga - - - -
9 OSIS - - - -
10 Pramuka 1 9 ✓ -
11 BK 1 9 ✓ -
12 PIK R 1 9 ✓ -
13 UKS 1 120 ✓ -
14 Ibadah / Mushola 1 25 ✓ -
15 Aula 1 480 ✓ -
16 Toilet 15 182 ✓ -
Pasal 1
1. Bahwa dalam rangka pembinaan iman dan taqwa, peserta didik diwajibkan mengikuti
ibadah yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bitung pada setiap hari Kamis.
2. Apabila ketentuan tersebut dilanggar, peserta didik harus diberi sanksi dengan prosedur
sebagai berikut.
a) Pembinaan dari Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan BudiPekerti.
b) Pembinaan dari Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di depan
orang tua / wali peserta didik.
Pasal 2
Pembinaan Akhlak Mulia melalui Pelarangan Praktik Perundungan
Pasal 3
1. Peserta didik wajib mengikuti upacara bendera yang dilaksanakan di SMA Negeri 1
Bitung pada hari Senin dan hari-hari besar nasional.
2. Peserta didik yang melanggar ketentuan tersebut harus diberi sanksi sebagaiberikut.
a) Pembinaan dari Walikelas berhubung dengan pelanggarannya yang pertamakali.
b) Pembinaan dari Walikelas di depan orang tua / wali peserta didik yang bersangkutan
berhubung dengan pelanggarannya yang keduakali.
c) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling berhubung dengan pelanggarannya
yang ketigakali.
d) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling di depan orang tua / wali peserta
didik yang bersangkutan berhubung dengan pelanggarannya yang keempatkali.
e) Pembinaan dari Satuan Tugas Disiplin dan Anti-Perundungan di depan orang tua /
wali peserta didik yang bersangkutan berhubung dengan pelanggarannya yang kelima
kali.
f) Skorsing, apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran yang keenam kali.
Pasal 4
2. Peserta didik yang terbukti melanggar ketentuan tersebut harus dikenai sanksi:.
a) Pembinaan dari Walikelas bersama Guru Bimbingan dan Konseling di depan orang
tua / wali yang bersangkutan berhubung dengan pelanggarannya yang pertamakali.
b) Pembinaan dari Satuan Tugas Disiplin dan Anti-Perundungan di depan orang tua /
wali yang bersangkutan berhubung dengan pelanggarannya yang keduakali.
c) Dikeluarkan dari SMA Negeri 1 Bitung berhubung dengan pelanggarannya yang
ketigakali.
Pasal 5
Sopan
1. Peserta didik harus sopan dalam bertutur-kata dan berperilaku terhadap siapapun.
2. Peserta didik yang berlaku kurang sopan harus dikenai sanksi sebagai berikut.
a) Pembinaan dari setiap guru dan pegawai yang mendengarkan atau menyaksikan atau
mengalami perilaku kurang sopan dari peserta didik yang bersangkutan.
b) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling, apabila peserta didik yang
bersangkutan kembali berlaku kurang sopan.
Pasal 6
Larangan Mengumpat
1. Peserta didik tidak dibenarkan mengumpat atau memaki, meskipun dengan maksud
bercanda.
2. Peserta didik yang terbukti mengumpat atau memaki harus dikenai sanksi sebagai
berikut.
a) Ditegur oleh guru atau pegawai yang mendengarkan umpatannya
b) Dibina oleh Walikelas dan/atau Guru Bimbingan danKonseling.
Pasal 7
Keterlambatan
1. Pada hari-hari pembelajaran efektif, peserta didik harus datang/berada disekolah paling
lambat pukul 07.10 Wita.
2. Pada hari-hari pembelajaran efektif sepanjang satu semester, peserta didik yang terlambat
datang di sekolah harus dikenai sanksi sebagai berikut.
a) Teguran lisan dari guru piket berhubung dengan keterlambatannya yang pertamakali.
b) Teguran lisan dari walikelas berhubung dengan keterlambatannya yang kedua kali
hingga keempat kali.
c) Teguran tertulis dari walikelas berhubung dengan keterlambatannya yangnkelimakali.
d) Pembinaan dari walikelas di depan orang tua / walinya berhubung dengan
keterlambatannya yang keenamkali.
e) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling di depan orang tua / walinya
berhubung dengan keterlambatannya yang ketujuhkali.
f) Pembinaan dari Satuan Tugas Disiplin dan Anti-Perundungan di depan orang tua /
walinya berhubung dengan keterlambatannya yang kedelapankali.
g) Yang bersangkutan bersama orang tua / walinya wajib membuat surat pernyataan /
perjanjian berhubung dengan keterlambatannya yang kesembilankali.
h) Skorsing, apabila yang bersangkutan terlambat untuk kesepuluhkalinya.
Pasal 8
Bolos
2. Peserta didik yang terbukti bolos harus dikenai sanksi sebagai berikut.
a) Pembinaan dari Walikelas berhubung dengan kasus bolosnya yang terjadi pada hari
pertama atau kesatukali.
b) Pembinaan dari Walikelas di depan orang tua / wali yang bersangkutan berhubung
dengan kasusbolosnya yang terjadi pada hari kedua atau keduakali.
c) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling di depan orang tua / wali yang
bersangkutan berhubung dengan kasus bolosnya yang terjadi pada hari ketiga atau
ketigakali.
d) Pembinaan dari Guru Bimbingan dan Konseling di depan orang tua / wali yang
bersangkutan berhubung dengan kasus bolosnya yang terjadi pada hari keempat atau
keempatkali.
e) Dikeluarkan dari SMA Negeri 1 Bitung berhubung dengan kasus bolosnya yang
terjadi pada hari kelima atau kelimakali.
Pasal 9
1. Peserta didik harus meminta izin atau menginformasikan kepada walikelas mengenai
ketidak- hadirannya disekolah.
2. Peserta didik dinyatakan izin, apabila ada permintaan izin dari yang bersangkutan dengan
sepengetahuan orang tua / walinya dan dengan alasan yangmendasar.
3. Peserta didik dinyatakan sakit, apabila ada:
a) Informasi dari orang tua / walinya secara lisan ataupun tertulis kepada walikelas
untuk keadaan sakit yang bersangkutan selama tiga hariberturut.
b) Surat Keterangan Dokter untuk keadaan sakit yang bersangkutan pada hari keempat
dan hari-hari berikutnya.
4. Peserta didik dinyatakan tanpa keterangan, apabila tidak hadir di sekolah dengan
tanpa:
a) permintaan izin atau informasi dari pihak yang bersangkutan kepada walikelas;
b) surat keterangan dokter / dispensasimedis;
c) dispensasi pihak lain yang berkompeten.
5. Peserta didik yang tanpa keterangan harus dikenai sanksi sebagai berikut.
Pasal 10
2. Peserta didik yang melanggar setiap ketentuan berpakaian seragam tersebut harus
dikenai sanksi sebagai berikut.yang
Pasal 11
Kasus-kasus Kesusilaan
1. Peserta didikdilarang:
a) hamil /menghamili;
b) menonton / membagikan video porno
c) membaca / membagikan pornografi
d) menjalankan praktik hidup kaum LGBT.
e) melakukan kekerasan seksual.
f) melakukan hubungan seksual.
2. Peserta didik yang terbukti melanggar larangan tersebut harus dikeluarkan dari SMA
Negeri 1 Bitung tanpa proses pembinaan.
Pasal 12
2. Peserta didik yang terbukti melanggar larangan tersebut harus dikeluarkan dari SMA
Negeri 1 Bitung tanpa proses pembinaan.
Penjelasan
Pasal 13
Kasus-kasus Kenakalan
2. Peserta didik yang terbukti melanggar larangan di atas harus dikenai sanksi:
1. Dibina oleh Satuan Tugas Disiplin dan Anti-Perundungan di depan orang tua / wali
yang bersangkutan berhubung dengan pelanggarannya yang pertamakali.
2. Dikeluarkan dari SMA Negeri 1 Bitung berhubung dengan pelanggarannya yang
keduakali.
Pasal 14
2. Peserta didik yang terbukti melanggar larangan tersebut harus dijatuhi sanksi:
Nim : 20408009
Pekerjaan : Mahasiswa
A. Proses Pembelajaran
Kurikulum yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar dikelas adalah Kurikulum
Merdeka.
Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar berupa:
1. Satuan Pelajaran
2. Rencana Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Buku Teks Pelajaran
5. Video Pembelajaran
1. LCD
2. Proyektor
3. power point
4. Papan tulis
5. Spidol.
Media yang digunakan oleh praktikan adalah media powerpoint (media terlampir). Siswa
menjadi lebih senang jika media yang digunakan menarik dan siswa pun lebih mudah memahami
isi materi dengan bantuan powerpoint dan penjelasan dari praktikan.
Kultur Sekolah merupakan budaya sekolah yang dapat memberikan pengaruh terhadap
kehidupan masyarakat sekolah baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif sebagaimana
karakteristik kultur tersebut.
Aktifitas siswa dalam kesehariannya tidak akan lepas dari keterlibatan kultur sekolah pada
proses bersikap, berbuat dan memandang bahkan berfikirnya. Mutu kehidupan siswa yang
diharapkan adalah siswa yang memiliki prilaku baik dalam sudut pandang etika dan agama.
Kultur positif akan memberi peluang sekolah beserta warganya untuk membentuk dan
maningkatkan kemampuan dan kecerdasan spiritual siswa.
1 MOS Pramuka
1. Kurikulum
Kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik apabila semua persiapan
pengajaran sudah matang. Sehingga memudahkan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini
merupakan kegiatan inti dari seluruh rangkaian kegiatan di sekolah. Sebelum melaksanakan
kegiatan belajar dan mengajar terlebih dahulu memperhatikan perangkat pembelajaran yang
dibutuhkan, baru setelahnya memperhatikan pembuatan silabus dan juga RPP sebagai perangkat
dalam menunjang keberlangsungan pembelajaran.
Mahasiswa menyediakan RPP atau Modul yang dibuatnya lalu kemudian melaksanakan
kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan waktu atau jam dan kurikulum yang digunakan di
kelas tersebut, lalu mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar sesuai dengan RPP
atau Modul yang telah dibuat dan diharapkan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan efisien.
Adapun materi pokok yang diajarkan untuk mengajar dalam 14 kali pertemuan dan masuk
enam kali seminggu pada hari senin sampai jumat adalah sebagai berikut:
Setelah mahasiswa diterjunkan ke lokasi PLP di sekolah, berbagai macam tugas dan
kewajiban guru harus dimengerti oleh mahasiswa sebagai calon guru. Salah satunya adalah
keterampilan dasar mengajar yang meliputi:
1. Keterampilan bertanya dasar lanjut
4. Keterampilan menjelaskan
Dalam kegiatan belajar dan mengajar tentunya ada tahapan-tahapannya yang biasa dilakukan
yakni :
1. Mengajar Terbimbing
Layanan bimbingan dan pembinaan proses belajar mengajar selama program pengalaman
lapangan di SMA Negeri 1 Bitung sering diberikan oleh guru pamong, koordinator urusan
kurikulum, kepala sekolah, dan guru-guru yang lain. Bisa dikatakan seluruh mahasiswa yang
melaksanakan kegiatan PLP di SMA Negeri 1 Bitung benar-benar telah dididik menjadi guru
yang baik.
2. Mengajar Mandiri
Dalam kegiatan ini, mahasiswa PLP mengelola dan melaksanakan sendiri tugas-tugas keguruan
dengan baik saat mengajar di dalam kelas maupun dalam penyusunan materi dan modul, guru
pembimbing hanya sebatas mengarahkan pada saat sebelum praktik mengajar, yaitu pada saat
menyiapkan modul, dan materi mengajar. Kemudian dalam praktek mengajar dikelas meliputi :
1. Membuka Pelajaran :
a) Salam pembuka
b) Memeriksa ruangan dan kesiapan siswa
c) Berdoa
d) Absensi
e) Apersepsi
f) Memberikan motivasi.
2. Pokok pembelajaran :
a) Menyampaikan materi
b) Menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Memberikan kesempatan bertanya(diskusi) aktif dua arah
d) Menjawab pertanyaan siswa
e) Memotivasi siswa untuk aktif
3. Menutup pelajaran :
a) Membuat kesimpulan
b) Memberi tugasdan evaluasi
c) Berdoa
d) Salam Penutup
Dalam pelaksanaan PLP terdapat beberapa hal yang dapat menghambat jalannya kegiatan.
Beberapa hambatan yang ada antara lain:
a. Mengenai teknik pengelolaan kelas yang sesuai untuk mata pelajaran yang akan
diajarkannya.
b. Diciptakan suasana belajar yang serius tetapi santai
Untuk mengatasi situasi yang kurang kondusif akibat keadaan lingkungan, diterapkan
suasana pembelajaran yang sedikit santai yaitu dengan diselingi sedikit humor tapi tidak
terlalu berdebihan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kurangnya konsentrasi, rasa jenuh
dan bosan dari peserta didik karena suasana yang tidak kondusif.
Praktikan mengakrabkan diri dengan siswa tapi masih dengan batas-batas yang wajar,
menanyakan kepada siswa tentang tugas-tugas yang diberikan dan berusaha membantu
mengerjakannya, berusaha untuk selalu berkomunikasi dengan guru-guru, sering berdiskusi
dengan guru dan berbagai pengalaman.
Agar lebih semangat dalam belajar, di sela-sela proses belajar mengajar diberikan motivasi
untuk belajar giat demi mencapai cita cita dan keinginan mereka. Motivasi untuk menjadi
yang terbaik, agar sesuatu yang diharapkan dapat tercapai.
e. Di dalam pelajaran diselingi cerita tentang manfaat mata pelajaran yang diampu untuk
dunia kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktik mengajar yang telah penyusun lakukan dan juga data-data yang
diperoleh dari SMA Negeri 1 Bitung, maka dapat disimpulkan perolehan hasil PLP, antara
lain:
B. Saran
1. Pihak UNIMA
a. Manfaatkan pengalaman yang didapatkan di PLP sebagai bekal mengajar di masa depan.
b. Mahasiswa hendaknya mampu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk
menganalisis dan merumuskan program-program kerja sehingga tepat sasaran.
c. Dengan pengalaman yang telah dimiliki selama PLP, mahasiswa diharapkan mampu
untuk menerapkan ilmu pengetahuannya di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
d. Mahasiswa diharapkan mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan-
kemungkinan yang bersifat tidak terduga, sehingga perlu belajar melakukan manajemen
diri dan manajemen waktu.
e. Mahasiswa diharapkan memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan
akademiknya dan lingkungan masyarakatnya, sehingga mampu mengembangkan potensi
diri dimanapun dia berada.
Daftar Pustaka
http://eprints.uny.ac.id/47526/1/13504241007_Mijil%20Ari%20Setiawan_Laporan%20PPL.pdf
http://eprints.uny.ac.id/35186/1/Muhammad%20Mukhtar%20Bukhori.PDF
https://eprints.uny.ac.id/40243/4/4.%20BAB%203.pdf
http://eprints.uny.ac.id/47526/1/13504241007_Mijil%20Ari%20Setiawan_Laporan%20PPL.pdf
Sumber
https://e-ujian.id/2023/02/
by: E-ujian
Artikel ujione.id
https://ujione.id/strategi-yang-perlu-dimiliki-guru-dalam-mengajar/
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Balai Pustaka,
1991 hal.149