Template Skripsi D4 Gizi - Finish

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

EFEKTIVITAS EDUKASI GIZI SEIMBANG MELALUI

MEDIA REPILIKA MAKANAN TERHADAP


KEBIASAAN MAKAN PAGI PADA
ANAK MIN 13 ACEH BESAR

Proposal Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Diajukan oleh:

Ifan Nurchadi
P07131220054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN DIETETIKA
JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES ACEH
ACEH BESAR
TAHUN 2023
LEMBARAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi yang berjudul “Efektivitas Edukasi Gizi Seimbang Melalui


Media Repilika Makanan Terhadap Kebiasaan Makan Pagi Pada Anak
Min 13 Aceh Besar” telah mendapat persetujuan untuk diseminarkan.

Banda Aceh, 29 Desember 2023

Mengetahui
Pembimbing Proposal Skripsi

Dr. Aripin Ahmad, S. SiT, M. Kes


NIP. 197007201992031003

ii
LEMBARAN PENGESAHAN

EFEKTIVITAS EDUKASI GIZI SEIMBANG MELALUI


MEDIA REPILIKA MAKANAN TERHADAP
KEBIASAAN MAKAN PAGI PADA
ANAK MIN 13 ACEH BESAR

Oleh :

Ifan Nurchadi
NIM : P07131220054

Telah diseminar dan dipertahankan dihadapan dewan penguji pada Tanggal


29 Desember 2023 untuk selanjutnya dilakukan penelitian

Susunan Dewan Penguji Proposal Skripsi

. Agus Hendra AL Rahmad, SKM, MPH (Ketua Penguji) ( ........................... )

. Alfridsyah, SKM, M.Kes (Penguji I) ( ........................... )

. Junaidi, SST, M.Kes (Penguji II) ( ........................... )

Banda Aceh, 29 Desember 2023


Mengetahui,

iii
Ketua Jurusan Gizi Ketua Program Studi D-IV Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh

Dr. Aripin Ahmad, SST, M.Kes Rosi Novita, SP, M.Kes


NIP. 197007201992031003 NIP. 196807251989031001

iv
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proposal Skripsi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, lembaga atau institusi pendidikan lainnya dan sepanjang
sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Bilamana dikemudian hari terdapat unsur-unsur
yang mengarah ke research misconduct maka saya bersedia untuk diproses sesuai
hukum yang berlaku.

Aceh Besar, 29 Desember 2023


Peneliti,

Ifan Nurchadi

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, ketabahan, kekuatan dan
kesehatan kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Proposal
Kaya Tulis Ilmiah berjudul “Efektivitas penggunaan standar pertumbuhan
WHO Anthro terhadap kualitas dan informasi data status gizi balita” dengan
baik. Selanjutnya shalawat dan salam penulis persembahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW, pembawa risalah kebenaran, perajut peradaban,
dan penuntun ummat manusia kejalan yang diridhai Allah SWT.
Penulisan proposal ini disusun untuk memenuhi sabagian persyaratan
dalam memperoleh gelar Ahli Gizi pada Program Studi Diploma IV Gizi Jurusan
Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh. Proses penyelesaian penulisan
proposal ini melibatkan banyak pihak dalam memberikan bimbingan, motivasi,
pelayanan, dan kesempatan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan
ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus dan ikhlas
kepada :
1. Bapak Dr. Aripin Ahmad, SST, M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh beserta jajarannya, sekaligus
penguji I yang telah memberikan banyak masukan dan saran demi
penyempurnaan proposal yang bersangkutan.
2. Ibu Rosi Novita, SP, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-IV Gizi
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh beserta jajarannya, sekaligus juga
penguji II dengan berbagai masukan dan saran-sarannya dalam proposal
ini sehingga lebih mengarah kekesempurnaan.
3. Bapak Agus Hendra AL Rahmad, SKM, MPH, selaku pembimbing dalam
penyusunan proposal karya tulis ilmiah yang telah banyak memberikan
ilmu, bimbingan dan kesempatan waktu yang berharga bagi penulis.
4. Para Dosen khsususnya serta Staf Program Studi Diploma IV Gizi Jurusan
Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh, yang telah memberikan
ilmunya untuk penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

vi
5. Rekan-rekan seperjuangan baik yang bernaung dibawah jajaran almamater
civitas akademika gizi maupun tidak, yang selalu memberi dorongan dan
kerjasama selama pendidikan serta telah menyumbangsihkan pemikiran-
pemikiran untuk penyelesaikan tesis ini.

Selanjutnya penulis sangat mengharapkan sumbangan pemikiran dari


pembaca baik dalam bentuk kritik maupun saran yang sifatnya membangun untuk
menutupi kekurangan atau kekeliruan dalam penyusunan proposal demi perbaikan
kearah yang lebih sempurna.
Akhirnya, atas semua bantuan yang diberikan baik moril maupun materil,
langsung maupun tidak langsung yang sifatnya membangun, penulis hanya
mampu mengucapkan terima kasih. Kepada Allah jualah kita memohon ampun
dan perlindungan, Amin.

Aceh Besar, 29 Desember 2023


Penulis,

Ifan Nurchadi

vii
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
1. Tujuan Umum ................................................................. 7
2. Tujuan Khusus ................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 7
E. Keaslian Penelitian ............................................................... 8
F. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Data dan Informasi Kesehatan ............................................. 10
1. Konsep Data dan Informasi ............................................ 10
2. Sistem Informasi Kesehatan ........................................... 12
3. Kualitas Data dan Informasi Kesehatan ......................... 16
B. Standar Pertumbuhan WHO Sebagai Baku Rujukan
Penilaian Status Gizi (PSG)

18
1. WHO Anthro

21
2. Status Gizi

24
3. Penilaian Status Gizi

25
C. Pelatihan dan Pendidikan Kesehatan

27

viii
D. Landasan Teori

30

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis dan Rancangan Penelitian

35
B. Tempat dan Waktu Penelitian

36
C. Subjek Penelitian

37
D. Identifikasi Variabel Penelitian

39
E. Deskripsi Intervensi

39
F. Defenisi Operasional Variabel

41
G. Instrumen Penelitian

43
H. Pengumpulan Data

45
I. Pengolahan dan Analisis Data

46
J. Etika Penelitian

47
K. Jalannya Penelitian

48
L. Keterbatasan Penelitian

49

DAFTAR PUSTAKA
94
LAMPIRAN

ix
x
DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Model siklus pengolahan data

11
Gambar 2. Fungsi-fungsi dalam suatu sistem informasi

12
Gambar 3. Pertumbuhan bayi yang diberikan asi eksklusif terhadap NCHS

19
Gambar 4. Tampilan menu software WHO Anthro

21
Gambar 5. Tampilan Modul Anthropometric Calculator (AC) Pada
Software WHO Anthro

22
Gambar 6. Tampilan Modul Individual Assessment (IA) Pada Software
WHO Anthro

23
Gambar 7. Tampilan Modul Nutritional Survey (NS) Pada Software WHO
Anthro

24
Gambar 8. Kerangka Teoritis Kualitas Informasi

32
Gambar 9. Kerangka Konsep Penelitian

33

xi
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Perbandingan standar pertumbuhan WHO dengan NCHS


19

Tabel 2. Katagori dan ambang batas status gizi balita berdasarkan indeks
antropometri
27

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pernyataan kesediaan menjadi reponden penelitian

Lampiran 2. Garis-Garis Besar Pokok Pelatihan Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)


tentang Standar Pertumbuhan WHO

Lampiran 3. Identitas dan Karakteristik Responden

Lampiran 4. Skala Pengukuran Persepsi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) tentang


Standar Pertumbuhan WHO

Lampiran 5. Checklist Pengukuran Kualitas Informasi dan Data Status Gizi Balita
berdasarkan Standar Pertumbuhan WHO

Lampiran 6. Ethics Committee Approval

Lampiran 7. Surat Permohonan Ijin Penelitian pada Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar

Lampiran 8. Surat Ijin Pelaksanaan Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Banda
Aceh dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar

Lampiran 9. Surat Telah Melaksanakan Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota


Banda Aceh dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar

Lampiran 10. Peta Daerah Penelitian

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah aset penting bagi negara, dan
pemerintah harus secara terencana meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sejak dini, baik berdasarkan aspek perkembangan intelektual
maupun kesehatan. Diperlukan nutrisi yang mencukupi supaya
perkembangan dan pertumbuhan anak usia sekolah berjalan dengan baik,
dan hasil belajarnya dapat mencapai tingkat yang memuaskan, baik dari
segi jumlah maupun mutu prestasi (Mawarni dalam Hidayat, 2018).
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 disebutkan bahwa seluruh
kelompok jenis kelamin dan usia di Indonesia masih memiliki
permasalahan gizi kurang. Prevalensi pada anak usia sekolah yang
mengalami pendek dan kurus berturut-turut merupakan 23.6% dan 9,2%.
Hal tersebut membuktikan masih banyaknya anak sekolah di Indonesia
yang belum menerapkan gizi seimbang, misalnya dalam kebiasaan sarapan
pagi (Prasetyo et al., 2020).
Sarapan adalah sumber energi yang diperlukan bagi anak-anak
sebelum mereka berangkat ke sekolah dan melakukan aktivitas belajar di
sekolah. Menurut Saidin (1991) sarapan membantu mengisi kembali
lambung setelah periode 8-10 jam tanpa makanan, sehingga
mengakibatkan peningkatan kadar gula dalam darah. Hal ini memengaruhi
kemampuan otak, terutama dalam hal konsentrasi selama proses belajar
pada pagi (NI Sofianita, FA Arini, 2015).
Pemenuhan asupan zat gizi pada anak sekolah bisa dilakukan
dengan sarapan teratur setiap harinya. Sarapan memiliki tujuan untuk
mencukupi asupan zat gizi mikro dan makro di pagi hari, sehingga
mencukupi sebagian (15-30%) kebutuhan gizi seimbang, memiliki fungsi
mengantisipasi kadar gula darah di bawah normal, serta mengantisipasi
dehidrasi (Marsaoly et al., 2017).

5
6

Sarapan untuk anak sangat penting, sebab anak-anak pada saat di


sekolah sering melakukan aktivitas yang memerlukan kalori dan energi
yang cukup banyak. Anak yang tidak sarapan pagi akan mengalami
kekurangan energi dan sering merasa lemas ketika beraktivitas, selain itu
kekurangan zat gizi mikro bisa memberi pengaruh pada kondisi mental,
fisik, kesehatan dan mengurangi fungsi kognitif (Marsaoly et al. dalam
Mhurchu et al, 2017).
Berdasarkan penjelasan beberapa ahli gizi bahwa sarapan sehat
adalah salah satu dari tahap makan 3 kali sehari, sehingga sarapan sehat
harusnya bisa memenuhi sejumlah dua puluh lima hingga tiga puluh
persen dari total AKG yang dibutuhkan setiap hari, yaitu yang terdapat
kandungan lemak, karbohidrat, protein, serat dan air. Beda berat, tinggi
badan, dan usia tentu akan memberikan pengaruh pada AKG setiap anak,
tetapi rerata kebutuhan nutrisi anak sekolah dasar yang berumur tujuh
hingga dua belas tahun sejumlah 1.500 kalori per harinya. Oleh sebab itu,
seharusnya ibu memahami secara baik untuk memberi sarapan yang
bernutrisi bagi anak. Anak perlu juga diberikan dukungan pengetahuan
pada pentingnya sarapan sehat tersebut.
Food Models adalah alat konseling, dimana ini adalah peraga
berupa miniatur ataupun replika dari sejumlah jenis bahan makanan
maupun menu hidangan yang biasanya dimakan dalam sehari-hari
(Andriana & Milliyantri Elvandari, 2018). Food Models bisa digunakan
didalam ruang misalnya klinik, RS, praktek dokter ataupun dibawa ke
lapangan misalnya Posyandu, kunjungan rumah ketika survey konsumesi
bahan makanan minuman di rumah tangga dan yang lain. Hal tersebut
dimungkinkan sebab Food Models telah disertai tas jinjing yang mudah
dibawa. Daripada bahan makanan atau minuman asli, Food Models lebih
tahan lama. Hal tersebut karena kita tidak harus mengganti setiap harinya
sama seperti jika kita mempergunakan bahan makanan minuman asli yang
dapat buruk atau rusak (Andriana & Milliyantri Elvandari, 2018).

6
7

Menurut hasil penelitian Teguh, dkk (2020) ini membuktikan


bahwasanya rerata nilai sikap dan pengetahuan terkait sarapan sehat
mengalami peningkatan sesudah dilaksanakan intervensi edukasi. Adanya
perbedaan signifikan pada pengetahuan subjek sesudah dilaksanakan
intervensi edukasi sarapan sehat (p < 0,000) (Prasetyo et al., 2020). Hasil
penelitian sama pula dengan penelitian Aswerous (2021) yang
membuktikan pemberian edukasi bisa menambah pengetahuan dan sikap
siswa terkait sarapan (p value=0.000) (Tentang & Sehat, 2021).
Edukasi gizi sangat penting dalam upaya menambah pengetahuan
gizi pada anak usia sekolah, dengan tujuan menumbuhkan sikap yang baik
pada makanan dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat. Teori
Bloom menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang
memiliki pengaruh terhadap sikapnya, dan sikap tersebut kemudian
memengaruhi perilaku mereka (Prasetyo et al., 2020).
Oleh karenanya, pentingnya melaksanakan edukasi gizi tentang
sarapan sehat harus dilakukan sejak usia anak sekolah. Edukasi gizi sangat
bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan gizi mereka, serta
menumbuhkan sikap positif terhadap makanan untuk langkah dalam
menciptakan kebiasaan makan yang positif. Berdasarkan data di MIN 13
Aceh Besar total siswa kelas V sebanyak 113 orang, sehingga penulis
memilih MIN 13 Aceh Besar sebagai tempat penelitian penulis.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
Efektivitas Edukasi Gizi Seimbang melalui Media Replika Makanan
terhadap Kebiasaan Makan Pagi pada Anak MIN 13 Aceh Besar”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui efektivitas edukasi gizi seimbang melalui media replika
makanan terhadap kebiasaan makan pagi pada anak MIN 13 Aceh Besar.

7
8

2. Tujuan Khsusus
a. Untuk mengetahui edukasi gizi seimbang terhadap kebiasaan makan pagi
pada anak MIN 13 Aceh Besar.
b. Untuk mengetahui media replika makanan terhadap kebiasaan makan
pagi pada anak MIN 13 Aceh Besar.
c. Untuk mengetahui efektivitas edukasi gizi seimbang melalui media
replika makanan terhadap kebiasaan makan pagi pada anak MIN 13 Aceh
Besar..

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menjadi dasar bagi peneliti selanjutnya guna memperkaya khazanah ilmu
pengetahuan dibidang masyarakat .
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini memberi masukan bagi pengembangan teori-teori ilmu gizi,
khususnya tentang efektivitas edukasi gizi seimbang melalui media replika
makanan terhadap kebiasaan makan pagi pada anak MIN 13 Aceh Besar.
3. Bagi Institusi
Menjadi tambahan informasi dan menerapkan menjadi peluang usaha yang
akan dilakukan dikemudian hari bagi pihak pengelola Gizi, tentang
efektivitas edukasi gizi seimbang melalui media replika makanan terhadap
kebiasaan makan pagi pada anak.

A. Keaslian Penelitian
Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi identifikasi
perbedaan-perbedaan penelitian dengan penelitian-penelitian terdahulu.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori,
penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus, atau generalisasi
teori pada populasi yang lebih luas, rancangan penelitian, instrumen penelitian,
dan teknik analisis atau pemodelan data. Sebagai contoh berikut merupakan
bentuk keaslian penelitian sebuah skripsi:

8
9

Penelitian berkaitan dengan pengaruh pelatihan standar pertumbuhan


WHO terhadap kualitas informasi data status gizi balita, sampai saat ini belum
pernah ada yang melakukan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain
dan berkaitan dengan penelitian ini yaitu :
1. Iswon (2008), melakukan penelitian tentang pengaruh pelatihan dan penerapan
sistem informasi terpadu program KIA-GIZI berbasis komputer terhadap
kualitas informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten AGAM. Perbedaan dengan
penelitian ini ialah terdapatnya penerapan sistem informasi program KIA-GIZI
serta menggunakan setting ulang database. Persamaannya adalah sama-sama
mengukur pengetahuan dan keterampilan petugas serta subjek dan desain yang
digunakan. Hasil penelitian tersebut mengemukakan bahwa pelatihan dan
penerapan system informasi KIA-GIZI signifikan dalam meningkatkan kualitas
data dan informasi (p < 0,05) di Kabupaten AGAM.
2. Alfred (2010), melakukan penelitian tentang prototipe sistem pencatatan dan
pelaporan program gizi berbasis web pada puskesmas di Dinas Kesehatan
Gorontalo. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada perancangan
prototipe berbasis web, serta penggunaan desain dan pendekatan penelitian.
Persamaannya adalah sama-sama melihat output dari pencatatan dan pelaporan
yang berkaitan dengan pemantauan status gizi. Hasil studi ini menyimpulkan
prototipe yang dirancang mampu meningkatkan pelaporan yang baik dan
bermutu pada program gizi di Puskesmas Gorontalo.

B. Keterbatasan Penelitian
Banyak faktor identifikasi masalah yang mempengaruhi kebiasaan makan
pagi pada anak usia sekolah dasar. Namun karena keterbatasan sampel, desain
penelitian, dan biaya, maka peneliti hanya meneliti efektivitas edukasi gizi
seimbang melalui media replika makanan terhadap kebiasaan makan pagi pada
anak.

9
10

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menyusun suatu tinjauan pustaka dalam penulisan ilmiah


merupakan klasifikasi dan evaluasi dari apa yang telah ditulissebelumnya
oleh para peneliti maupun ilmuan sebelumnya tentang suatu topik, yang
disusun menurut ide-ide dari hasil pemikiran yang kemudian dijadikan
pegangan seperti tujuan penelitian yang hendak dicapai, masalah yang
akan diselesaikan atau hipotesis yang ingin diuji.

A. Penulisan Tinjauan Pustaka


Menurut AL-Rahmad (2014) bahwa menulis sebuah tinjauan
pustaka harus bisa memenuhi kebutuhan keterampilan yaitu a) pencarian
informasi (kemampuan untuk menelusuri literatur secara efesien, baik
menggunakan metode manual maupun komputerisasi untuk memilih
artikel dan buku yang berguna); dan b) kajian teoritis (kemampuan dalam
menerapkan analisis-analisis dari suatu ide secara obyektif dan valid, jadi
bukan hanya sekedar kumpulan buku maupun artikel jurnal).

1. Tujuan Penyusunan Tinjauan Pustaka


Dalam menulis tinjauan pustaka, sebenar tujuannya lebih mengacu
bagaiman kemampuan kita untuk identifikasi informasi sampai hasil akhir
dengan cara memberikan alasan pembenaran (Mahendradhata, dkk.,
2012). Adapun rinciannya sebagai berikut :
a. Menunjukkan kemampuan ilmiah dalam mengidentifikasi informasi yang
relevan dan untuk membuat ikhtisar tentang pengetahuan yang ada.
b. Mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
c. Mengevaluasi dan mensintesis informasi searah dengan konsep yang telah
ditentukan.

10
11

Memberikan alasan atau pembenaran untuk penelitian yang diusulkan,


atau terhadap kemugkinan-kemungkinan yang ada.

2. Pemilihan Bahan Bacaan


Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji biasanya didasarkan pada dua
kriteria, yakni (a) prinsip kemutakhiran (recency) dan (b) prinsip relevansi
(relevance). Prinsip kemutakhiran ini penting karena ilmu berkembang dengan
cepat, sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah
ditinggalkan pada periode yang lain. Dengan prinsip kemutakhiran ini peneliti
dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang ada pada waktu itu
dipandang paling “representative”. Prinsip relevansi diperlukan karena sangat
kecil manfaatnya menguraikan teori atau hasil penelitian yang paling mutakhir
dalam suatu cabang ilmu yang tidak ada kaitannya dengan masalah yang
diteliti.

B. Skema dan Rujukan Tinjauan Pustaka


Tinjauan Pustaka harus lengkap dan disusun menurut
perkembangan pengetahuan yang ada kaitannya dengan tulisan atau topik
penelitian. Pada umumnya memuat pernyataan pendapat dari hasil
penelitian yang ditulis diberbagai buku, makalah dan majalah ilmiah
(jurnal). Terdapat lima tahapan yang akan dilakukan untuk menyusun
tinjauan pustaka. Tahapan tersebut adalah: Penelusuran (Search),
Identifikasi referensi (Identify), Membaca referensi (Read), Melakukan
sintesis referensi (Synthesis), dan Mengorganisasi referensi yang diperoleh
(Organize).
Tinjauan pustaka bukan sekedar merupakan katalog dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Oleh karenanya, artikel yang telah
diperoleh perlu disintesis. Sintesis dapat dilakukan dengan: (1)
Mengklarifikasi ruang lingkup, isu atau pertanyaan; (2) Mengelompokkan
hasil penelitian yang serupa dan yang saling bertolak belakang; (3)
Melakukan analisis kritis makalah terhadap penelitian sebelumnya; (4)

11
12

Membandingkan hasil-hasil penelitian di artikel satu dengan lainnya; (5)


Memperhatikan dan mengidentifikasi ketidaksepakatan; (6) Menunjukkan
kesenjangan yang memerlukan penelitian lanjutan, yang akan diteliti
dalam penelitian bapak/ibu.
Identifikasi database yang akan digunakan untuk penelusuran
(misalnya Pubmed, PMC, BMC, PloS, EBSCO dll) dan temukan referensi
melalui penelusuran elektronik. Google Scholar dan Perpusnas merupakan
database yang sangat mudah digunakan dan juga menyediakan literasi
yang cukup lengkap.
Bila dalam penulisan Tinjauan Pustaka ditemukan gambar atau
tabel maka dapat ditulis sebagai berikut.

Tabel 1.
Perbandingan Standar Pertumbuhan WHO dengan NCHS

Standar NCHS Standar Pertumbuhan WHO

Dikembangkan dengan Memasukkan variabel lingkungan yang


mengukur anak yang sehat, mempengaruhi pertumbuhan bayi,
tanpa memper-timbangkan seperti kebiasaan menyusui eksklusif,
faktor lingkungan lain tidak merokok, tidak alkohol.
Memberikan penjelasan Menggambarkan bagaimana anak-anak
pencapaian pertumbuhan harus tumbuh (preskriptif)
anak-anak yang sehat.
(deskriptif)
Multi ras, satu negara Multi ras, multi negara
Pengukuran setiap 3 bulan, 6 Frekuensi pengukuran lebih sering
bulan, potong lintang (mingguan, bulanan untuk bayi 0-24
bulan), potong lintang untuk anak 18-72
bulan.

LINGKUNGAN

SISTEM INFORMASI

PROSES :
INPUT  Klasifikasi OUTPUT
 Menata
 Menghitung
12
Umpan Balik (feedback)
13

Gambar 1. Fungsi-fungsi dalam suatu sistem informasi


C. Kerangka Teori
Kerangka penelitian dijelaskan secara rinci pendekatan pemecahan
masalah dan atau model yang digunakan dalam penelitian. Model yang
digunakan secara holistik dirangkum dalam kerangka teori yang berisi
kemungkinan hubungan antar variabel penelitian. Oleh karena itu, sebenarnya
kerangka teori memberikan panduan kepada kita pada waktu kita membaca
pustaka. Banyak munculnya paradoks dalam konteks ini, dimana peneliti
tidak akan dapat menyusun suatu kerangka teori jika peneliti tersebut belum
memebaca dan mempelajari tinjauan pustaka. Sebaliknya, kalau peneliti
belum mempunyai kerangka maka peneliti tidak akan dapat membaca pustaka
dengan efektif. Di dalam penyusunan suatu tulisan ilmiah, kerangka teori
disajikan dalam bentuk bagan. Contoh Kerangka Teori:

Peningkatan
Peningkatan
pengetahuan, sikap
Kualitas SDM :
dan keterampilan
Pelatihan dan
TPG tentang
bimbingan teknis
kualitas informasi

INPUT PROSES OUTPUT

Data Pengukuran Pemanfaatan Kualitas Informasi :


Antropometri Teknologi : Tepat waktu
(Penimbangan dan WHO Anthro Kelengkapan
Pengukuran di Keakuratan
Posyandu) Relevansi
Kemudahan

Gambar 8. Kerangka Teoritis Kualitas Informasi (modifikasi)

13
14

D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan penyederhanaan kerangka teori.
Kerangka konsep biasanya dibuat berupa diagram yang menunjukkan
hubungan antar variabel pokok yang diteliti sebagai fokus penelitian.
Diagram dalam kerangka konsep ini harus dapat menunujukkan keterkaitan
antar variabel. Kerangka konsep yang baik dapat memberi informasi yang
jelas dan mempermudah peneliti untuk memilih desain penelitian. Kerangka
konsep lazimnya disajikan dalam bentuk bagan yang berisi suatu rangkaian
konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang saling berhubungan yang
menyajikan pandangan sistematis tentang suatu fenomena dengan mencirikan
hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena tersebut. Berikut contoh Kerangka Konsep:
Terlaksananya proses kegiatan intervensi ini adalah mempunyai
harapan tersosialisasi serta terlatihnya TPG dalam penggunaan standar
pertumbuhan WHO yang berbasis software WHO Anthro. Sedangkan
keluaran atau output yang diharapkan yaitu tercapainya peningkatan persepsi
TPG tentang kualitas data dan informasi status gizi balita yang dihasilkan dari
proses penggunaan standar pertumbuhan WHO berbasis software. Sebagai
kelompok kontrol atau pembanding, dalam penelitian ini juga dilakukan
kegiatan intervensi terhadap aspek sumber daya manusia, akan tetapi tidak
menggunakan software dengan tujuan untuk melihat perbedaan yang terjadi.
Berdasarkan hal tersebut, maka kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu :

INPUT PROSES OUTPUT

Petugas TPG - Peningkatan


- Umur Pelatihan Standar Persepsi Petugas
- Masa kerja Pertumbuhan WHO TPG
Data Antropometri Berbasis Software - Kualitas
- Jenis kelamin WHO Anthro Informasi Data
- Tanggal lahir dengan Manual Status Gizi Balita
- Berat badan
- Tinggi badan 14
15

Umpan Balik (feedback)

= variabel yang diteliti = variabel yang


dikendalikan

Gambar 9. Kerangka Konsep Penelitian


A. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian

E. Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian


Hipotesis adalah pernyataan terhadap dugaan sementara tentang
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam menyusun hipotesis selalu
mengambil bentuk kalimat pernyataan dari variabel independen terhadap
dependennya. Sedangkan, jika sebuah penelitian bersifat eksploratif
(desain deskriptif) dan memakai prosedur baik penelitian kuantitatif
maupun kualitatif maka tinjauan pustaka tidak akan menghasilkan
hipotesis penelitian, akan tetapi menghasilkan suatu pertanyaan penelitian
yang akan dijawab oleh penelitian yang direncanakan.
Menurut Utarini, A. dkk (2010), dalam menyusun hipotesis
penelitian akan memberi arah dan petunjuk untuk penelitian. Hipotesis ini
menguatkan variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti.
Hipotesis juga membatu terkait pengumpulan macam data dan jenis
analisis yang harus dikerjakan untuk mengukur hubungan. Hipotesis yang
ditulis dengan baik memusatkan perhatian peneliti pada variabel-variabel
spesifik. Contoh Penulisan Hipotesis:
1. Ho : Penggunaan standar pertumbuhan WHO Anthro tidak efektif dalam
meningkatkan kualitas informasi dan data status gizi balita
Ha : Penggunaan standar pertumbuhan WHO Anthro efektif dalam
meningkatkan kualitas informasi dan data status gizi balita
2. Ho : Tidak terdapat hubungan penggunaan standar pertumbuhan WHO
Anthro dengan kualitas informasi dan data status gizi balita

15
16

Ha : Terdapat hubungan penggunaan standar pertumbuhan WHO Anthro


dengan kualitas informasi dan data status gizi balita

16
BAB III
METODE PENELITIAN

Menurut Mahendradhata, dkk (2012), penulisan bab metode


penelitian mempunyai dua tujuan pokok. Pertama, memberikan penjelasan
metode penelitian yang dilakukan agar apabila ada peneliti lain akan
mengulangi penelitian yang sama atau serupa dapat melakukan dengan
mudah (mudah direplikasi). Kedua, pembaca karya ilmiah dapat menilai
kualitas dari sebuah penelitian, khususnya masalah validitas dan reliabilitas
hasil penelitian dari unsur-unsur yang dijelaskan pada metode penelitian.
Oleh karena itu, kedua tujuan tersebut menjadi bagian penting dalam menilai
bobot suatu penelitian diluar aspek masalah substansi penelitian karya ilmiah
yang diajukan oleh mahasiswa. BAB Metode Penelitian mencakup
bagaimana uraian pelaksanaan sebuah penelitian yang ergantung pada tujuan,
pendekatan dan desain penelitian yang dilakukan. Menurut Cresswell (2010)
setiap masing-masing jenis dan rancangan penelitian memiliki ciri-ciri pokok
yang dijelaskan dalam bagian Metode Penelitian. Namun demikian, bagian
dari suatu metode penelitian umumnya mengandung uraian tentang: desain
penelitian, bahan atau materi penelitian, alat, jalannya penelitian, variabel,
data yang akan dikumpulkan, dan cara analisis hasil. Berikut akan
disampaikan beberapa contoh unsur-unsur metode penelitian yang perlu
ditulis menurut pendekatan dan rancangan penelitian yang dipilih dalam tesis.
Secara garis besar metode penelitian tesis dapat menggunakan pendekatan
secara kuantitatif, kualitatif atau kombinasi (mixed-method).

A. Desain Penelitian
Jenis dan disain suatu penelitian dapat disesuaikan dengan
hipotesis yang akan diuji ataupun pertanyaan penelitian yang akan
dijawab. Peneliti dapat mengacu pada jenis dan disain yang dijumpai
dalam buku-buku metode penelitian kesehatan, sosial, maupun kajian

35
36

bidang lainnya. Pada umumnya, secara garis besar jenis penelitian


eksperimental meliputi disain eksperimental murni (randomisasi) atau
disain kuasi-eksperimental (tidak dilakukan randomisasi). Jenis penelitian
non-eksperimental dapat berupa deskriptif (cross-sectional survey)
ataupun analitik (case-control atau cohort) (Cresswell, 2010). Berikut
contoh penulisan Desain Penelitian:

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang


menggunakan desain Quasi Experimental. Sedangkan rancangan
menggunakan pendekatan pretest posttest non equivalent group yaitu
suatu pendekatan eksperimen yang mengontrol situasi penelitian
rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok
kontrol sebagai pembanding eksternal. Jenis dan rancangan penelitian
menggunakan subjek penelitian yang terdiri dari dua kelompok yang
masing-masing subjek bersifat non-random assignment (Creswell, 2010;
Sugyono, 2011; Utarini, et al., 2010). Penelitian ini melihat pengaruh
pelatihan dan penerapan standar pertumbuhan WHO berbasis software
WHO Anthro terhadap kualitas informasi data status gizi balita. Adapun
model rancangan yang digunakan yaitu :

O1 X1 O2 O3

O4 X2 O5 O6

Keterangan :
O1 dan O4 = Pengukuran pretest terhadap persepsi TPG serta kualitas
informasi data status gizi balita pada kelompok berbasis software
WHO Anthro (O1) dan yang manual (O4)
X1 dan X2 = Perlakuan intervensi atau pelatihan penggunaan standar
pertumbuhan WHO berbasis software WHO Anthro (X1) dan
standar pertumbuhan WHO-2006 yang manual (X2)

36
37

O2 dan O5 = Pengukuran posttest pertama terhadap persepsi TPG serta kualitas


informasi akhir yang dihasilkan dari penggunaan standar
pertumbuhan WHO yang berbasis software WHO Anthro (O2) dan
yang manual (O5)
O3 dan O6 = Pengukuran posttest setelah penerapan 1 bulan terhadap persepsi
TPG serta kualitas informasi akhir yang dihasilkan baik dari
penggunaan standar pertumbuhan WHO yang berbasis software
WHO Anthro (O3) maupun yang manual (O6)

Berdasarkan model rancangan diatas dalam penelitian ini dapat


dijelaskan bahwa, subjek dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok
pertama merupakan kelompok yang diberikan pelatihan dan menerapkan
standar pertumbuhan WHO berbasis software WHO Anthro (kelompok
perlakuan) dan kelompok kedua adalah mereka diberikan pelatihan dan
menerapkan standar pertumbuhan WHO berbasis manual (kelompok
kontrol).
Pengukuran pretest sama-sama dilakukan pada masing-masing
kelompok (baik perlakuan maupun kontrol). Alat ukur yang digunakan
berupa kuesioner terstruktur serta melakukan observasi secara checklist
dengan tujuan diperoleh informasi awal berupa persepsi TPG dan kualitas
informasi yang dihasilkan dari penggunaan standar pertumbuhan WHO.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan akan dilakukan selama 1 (satu) hari
terhadap penggunaan WHO Anthro yang selanjutnya dilakukan
pengukuran posttest pertama setelah pelatihan yaitu untuk mengevaluasi
hasil pelatihan. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner terstruktur
serta melakukan observasi secara checklist. Tahap berikutnya masing-
masing puskesmas mulai menerapkan WHO Anthro kemudian setelah
satu bulan penerapan maka dilakukan posttest kedua, dengan masih
menggunakan alat ukur berupa kuesioner terstruktur serta melakukan
observasi secara checklist yang bertujuan untuk melihat perkembangan
penerapan WHO Anthro terhadap kualitas informasi data status gizi balita

37
38

baik yang dihasilkan dari kelompok perlakuan intervensi dari kelompok


pembanding.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Pada bagian ini, kita dapat menguraikan alasan pemilihan lokasi
penelitian, selain itu deskripsikan juga periode pelaksanaan penelitian. Pada
penyusunan proposal lebih baik, menggunakan redaksi ”rencana penelitian
akan dilaksanakan” mengingat bisa saja hal ini berubah dan untuk waktu
menggunakan periode bulan saja. Selanjutnya pada penyusunan skripsi, maka
redaksi harus kita ubah dan waktu penelitian disesuaikan dengan surat telah
melaksanakan penelitian. Paling penting, sampaikan argument secara ilmiah
mengapa pemilihan lokasi dilakukan pada tempat tersebut.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi merupakan kelompok subjek yang menjadi sasaran penelitian.
Sasaran penelitian bisa berupa manusia (pada penelitian epidemiologi,
penelitian perilaku, penelitian manajemen), bisa berupa binatang (pada
penelitian entomologi, surveilens vektor), dan dapat pula berupa benda mati
(kartu rekam medik, jenis makanan, reagensia dan lainnya). Batasan populasi
mendeskripsikan ciri-ciri kelompok ke arah mana hasil penelitian ini akan
digeneralisasi. Ciri-ciri tersebut bisa berupa ciri lokasi geografik atau
administratif (kelurahan, kecamatan, kabupaten, wilayah kerja puskesmas),
karakteristik subjek (jenis kelamin, usia, paritas, spesies), dan karakteristik
penyakit (jenis penyakit, keparahan penyakit, jenis obat yang digunakan, jenis
bangsal perawatan). Pembatasan populasi ini didasarkan atas masalah dan
tujuan penelitian, karena populasi penelitian haruslah mengakomodasi tujuan
penelitian. Secara eksplisit, batasan populasi dapat dinyatakan dalam kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi (Utarini, A. dkk., 2010).

38
39

2. Sampel
Secara praktisnya, menurut AL-Rahmad (2013) bahwa sampel
merupakan bagian terkecil suatu unit populasi yang mempunyai kesamaan
karakteristik dari unit populasinya dan bersifat representatif. Oleh karena itu,
apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya dapat diberlakukan untuk
populasi. Penentuan sampel yang baik memperhatikan tingkat
ketelitian/kepercayaan (CI), tipe salah 1 (α) dan tipe salah 2 (β), presisi,
proporsi dan variansi, OR dan RR. Selanjutnya bisa dilakukan dengan cara
sample size (menghitung besar sampel) dan cara pengambilan sampel.
a. Besar sampel
Suatu penelitian seharusnya dilakukan terhadap seluruh anggota populasi.
Akan tetapi, hal tersebut cenderung memerlukan dukungan dana, peralatan,
waktu dan tenaga yang sangat besar. Bila peneliti tidak memiliki sumber
daya yang cukup, atau jika suatu penelitian bersifat destruktif, atau suatu
penelitian populasinya hipotetis, maka peneliti ”terpaksa” meneliti ”hanya”
terhadap sebagian anggota populasi saja. Besar sampel harus ditentukan
dengan menggunakan rumus yang sesuai. Pemilihan Sample Size menurut
Lwanga, S.K., and Lemeshow, S., (1997) dalam bidang kesehatan yaitu
didasarkan pada penggunaan disain studinya, misal sebagai contoh sebagai
berikut :

Tabel 1.
Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan

Disain Studi Pendekatan Rumus (satu/dua sisi)

Crossectional Proporsi Uji hipotesis 1 proporsi


populasi

Uji hipotesis 2 proporsi


populasi

Case Control Ketepatan OR & RR Uji hipotesis presisi relatif


OR

Eksperimental Kontinu Uji hipotesis 1 rata-rata

39
40

populasi

Uji hipotesis 2 rata-rata


populasi

Pilih dan sajikan rumus yang sesuai tersebut pada bagian ini. Kemudian lakukan
penghitungan besar sampel dengan menggunakan rumus tersebut. Bila penelitian
dilakukan terhadap seluruh anggota populasi, maka kata-kata ”sampel” menjadi
tidak relevan.

b. Pengambilan sampel
Jelaskan cara dan teknik dalam pengambilan sampel yang kita gunakan pada
bagian ini. Menurut Murti (2010) pengambilan sampel meliputi: teknik
pengambilan sampel probabilistik dan teknik pengambilan sampel non-
probabilistik. Teknik pengambilan sampel probabilistik meliputi: pengambilan
sampel acak sederhana (simple random sampling), pengambilan sampel sistematik
(systematic sampling), pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random
sampling), pengambilan sampel kelompok (cluster sampling), dan pengambilan
sampel bertingkat (multistage sampling). Pengambilan sampel non-probabilistik
meliputi: sampling aksidental atau seadanya (accidental sampling, convenience
sampling), sampling purposif (purposive sampling), sampling kuota (quota
sampling), sampling bola salju (snowball sampling). Ada kalanya sampel diambil
dengan cara menyetarakan (mencocokkan) ciri-ciri individu kelompok lainnya.
Pengambilan sampel dengan cara menyetarakan ini disebut matching. Matching
juga termasuk dalam pengambilan sampel non-probabilistik.

Berikut contoh dalam penentuan Besar Sampel:

Perhitungan besar sampel menggunakan rumus ukuran sampel untuk


menguji hipotesis satu sisi dua populasi rata-rata (Murti, 2010), yaitu :

40
41

2
n=2 σ ¿¿

Keterangan :
μo = Rata-rata awal skor kualitas informasi pada kelompok
populasi (Iswon, 2008) yaitu 4,88
μa = Rata-rata yang diinginkan terhadap kualitas informasi
pada kelompok intervensi yaitu 10
Z1−α = Tingkat kepercayaan 95% (satu sisi) artinya (1-α) = 100-
95 = 5% atau 0,05 jadi nilai z = 1,64
Z1− β = Kekuatan uji 80% = 0,84
σ = Varians dari populasi yang diperkirakan dari keadaan studi
awal (Murti, 2010), yaitu sebesar 36,407. Rumusnya:
2
S p=
[ S12+ S22 ]
2

Dalam penelitian ini, perhitungan besar sampel menggunakan aplikasi


open source yaitu Sample Size ver. 2.0 (Lameshow, 1990). Selanjutnya hasil
dari analisis Sample Size menunjukan jumlah sampel yang diperoleh yaitu
sebanyak 18 sampel untuk masing-masing kelompok. Kemungkinan
berkurangnya sampel selama pengamatan (lost to follow-up) perlu diantisipasi
agar presisi penelitian tetap terjaga (Murti, 2010). Rumus yang digunakan
yaitu :

' n
n=
1−L

Keterangan :
n' = Sampel setelah revisi
n = Ukuran sampel sebenarnya (asli)
L = Proporsi subjek yang hilang (10%)

Berdasarkan pertimbangan lost to follow-up, maka besar sampel


dalam penelitian ini dibutuhkan sebanyak 20 orang sampel yaitu Tenaga
Pelakasana Gizi (TPG) untuk masing-masing kelompok, baik kelompok
intervensi maupun kelompok kontrol. Lameshow (1997) menyatakan

41
42

bahwa untuk penelitian eksperimen, subjek penelitian bukan merupakan


wakil dari populasi secara keseluruhan karena diperlukan pengulangan
eksperimen dalam kondisi yang berbeda, sedangkan menurut Creswell
(2010) prosedur pengambilan besar sampel dalam penelitian quasi
eksperimen hanya sampel yang sifatnya convenience dan memungkinkan
terpilih karena dalam penelitian eksperimen biasanya peneliti telah
menggunakan kelompok yang terbentuk secara alamiah.
Berdasarkan pendapat Lameshow dan Creswell tersebut diatas, besar
sampel dalam penelitian ini menggunakan populasi yang subjeknya diambil
secara tidak acak (non-random assignment) dan disesuaikan dengan jumlah
kelompok intervensi serta pertimbangan faktor lost to follow-up, maka besar
sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang TPG
yang telah terpilih secara purposive yang dibagikan kedalam dua kelompok
yaitu 20 orang (di wilayah Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh) sebagai
kelompok intervensi atau perlakuan dan 20 orang (di wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Aceh Besar) sebagai kelompok kontrol.

D. Identifikasi Variabel Penelitian


Dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah, seharusnya kita perlu
mendeskripsikan tentang variabel atau faktor yang diamati (diteliti) dalam suatu
peneliti. Penetapan variabel penelitian didasarkan atas kerangka konsep yang telah
dibangun berdasarkan tinjauan pustaka. Menurut Mahendradhata, dkk (2012)
penetapan variabel dilakukan oleh peneliti secara arbitrary, dalam arti banyak
atau sedikitnya variabel penelitian sangat ditentukan oleh peneliti berdasarkan
lingkup penelitian dan tersedianya sumber daya. Makin banyak variabel yang
diteliti, makin canggih penelitian tersebut. Sebaliknya, makin sedikit variabel
yang dilibatkan dalam suatu penelitian makin artifisial penelitian itu. Variabel-
variabel penelitian dikelompokkan menurut fungsinya, yaitu variabel pengaruh
(independent variable, variabel bebas), variabel terpengaruh (dependent variable,
variabel terikat), variabel pengganggu (nuissance variable), dan variabel

42
43

terkendali. Dalam penelitian tertentu dikenal juga variabel antara (intervening


variable) dan variabel moderator.

E. Definisi Operasional
Setelah teridentifikasi variabel-variabel yang digunakan dalam
penelitian, maka kita harus melakukan batasan terhadap penggunaan variabel
yang dimaksud, dan hal ini dilakukan dengan cara mendeskripsikannya
kedalam Definisi Operasional (DO). Menurut Utarini., A, dkk (2010) bahwa
definisi operasional variabel adalah penjelasan tentang bagaimana suatu
variabel akan diukur serta alat ukur apa yang digunakan untuk mengukurnya.
Jadi definisi ini mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan
data. Definisi operasional variabel bukanlah definisi secara teoritis. Dalam
menyusun sebuah DO bisa dituangkan kedalam bentuk narasi maupun dalam
tabel berikut ini :

Skala dan
Variabel Definisi operasional Alat Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur
Tinggi Merupakan panjang tulang rangka Microtoice Antropometri Rasio
badan yang diukur mulai telapak kaki
sampai keujung kepala. Subjek
diukur dalam posisi berdiri siap
tegak dan relaks (Frankfort
horizontal plane)
Tingkat Status subjek dalam menempuh Kuesioner Wawancara Ordinal :
Pendidikan pendidikan formal berdasarkan 1. Rendah
jenjang pendidikan akhirnya dan 2. Menengah
dibuktikan dengan Ijazah 3. Tinggi

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data / Bahan dan Alat Kerja


Pada bagian ini, deskripsikan jenis-jenis data yang dikumpulkan
serta bagaimana jenis data tersebut dikumpulkan. Pada umumnya jenis
data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data
primer, bisa dikumpulkan dengan cara wawancara, pengamatan, kuesioner,
pengukuran fisik dan laboratorium. Instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data sebaiknya memenuhi kaedah validitas dan
reliabilitasnya untuk mendapatkan sebuat instrumen yang baik. Oleh

43
44

karena itu, bagi seorang peneliti yang merancang kuesioner wajib


melakukan hal tersebut, atau bisa menggunakan kuesioner peneliti lain
(adoption). Harus dijelaskan bagaimana uji coba tersebut dilaksanakan,
dalam hal: kapan, dengan metode apa, siapa subjek yang dikenai uji coba,
analisis datanya, dan bagaimana hasilnya.
Sedangkan pengumpulan data sekunder merupakan data yang
diperoleh oleh peneliti dari instansi atau pihak lain yang berhubungan
dengan penelitian baik yg internal (ruang lingkup lokasi penelitian)
maupun eksternal.

G. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari penelitian
setelah kegiatan pengumpulan data. Agar analisis penelitian menghasilkan
informasi yang benar, paling tidak ada empat tahapan dalam pengolahan
data yang harus dilalui (Sutanto, PH., 2001) yaitu editing, coding,
proccessing, dan cleaning.
Supaya tidak terjadinya gap antara definisi operasional (DO)
dengan analisis data untuk menjawab hipotesis, maka pengolahan data
lebih dideskripsikan secara variabelitas, seperti bagaimana cara
malelakukan editing, memberikan kode, memberikan skor, sampai tahap
tabulating data menurut katagori-katagorinya. Oleh karena itu, dalam
pengolahan data skala penelitian wajib diperhatikan, apakah bersifat ratio,
interval, ordinal maupun nominal.

H. Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, selain memperhatikan skala
penelitian kita juga harus melihat pendekatan yang digunakan apakah
kuantitatif atau kualitatif. Sehingga diketahui parameternya (parametrik
atau non-parametrik). Beberapa hal lain yang penting terkait jenis
pemilihan analisis data yaitu jenis/desain penelitian, sampel/subjek, jenis
data/variabel, dan asumsi kenormalan data. Analisis data tidak bisa

44
45

memberikan jawaban dari hasil penelitian, sehingga perlu dilakukan


interpretasi hasil analisis data tersebut. Interpretasi tersebut bisa dilakukan
secara deskriptif maupun inferensian/analitik.
1. Analisis Deskriptif
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan/mendeskripsikan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Bentuknya tergantung dari
jenis data yang ada, apakah bersifat katagorik (frekuensi dan proporsi) atau
bersifat numerik (diskrit/kontinu). Untuk data numerik kontinu, bisa
menggunakan analisis central tendency (mean, median, mode) dan analisis
dispertion (minimum, maximum, range, varians, deviation, dan lain-lain).

2. Analisis Inferensial
a. Bivariat
Analisa Bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara independen
dan variabel dependen. Dari hasil analisis akan diketahui variabel bebas
manakah yang berpengaruh bermakna secara statistik dengan variabel
dependent. Artinya pada analisis analitik ini digunakan pengujian scara
statistik. Jenis uji statistik yang digunakan sangat tergantung dari jenis
data/variabel yang dihubungkan, apakah bersifat 1) parametrik (berkaitan
dengan statistik inferensial berkaitan dengan parameter populasi dengan
memperhatikan asumsi kenormalan data, homogenitas varians, dan lain-lain.
Skala data salah satu variabelnya interval dan atau ratio). 2) non-parametrik
(statistik inferensial yang tidak membahas parameter populasi, biasanya data
yang digunakan adalah nominal dan atau ordinal. Non-parametrik menjadi
alternatif ketika asumsi data tidak terpenuhi pada statistik parametrik).
Contoh Uji Parametrik seperti Anova, Uji-T, Korelasi Pearson, Regresi
Linier. Sedangkan contoh Uji Non-Parametrik yaitu Chi-Square, Wilcoxon,
Man-Whitney, Kruskal-Walls, Korelasi Rank-Spearman, dan lain-lain.
Pada pengujian pra syarat analisis, data-data pada variabel independen
maupun dependen harus berdistribusi normal dan homogen. Pengujian
normalitas data digunakan uji Kolmogorov Smirnov atau Shapiro Wilks,

45
46

sedangkan pengujian homogenitas varians tes statistik yang digunakan adalah


uji F (Levene’s Test for Equality of Variances) (Hastono, 2001).

b. Multivariat
Analisis statistik multivariat merupakan metode statistik yang memungkinkan
kita melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan.
Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis
pengaruh beberapa variable terhadap variabel – (variable) lainnya dalam
waktu yang bersamaan. Analisis multivariate dilakukan secara khusus untuk
mengetahui variabel independen mana yang paling berperan berhubungannya
dengan variabel dependen, yang bisa dilakukan secara dependensi
(independen dengan dependen) maupun interdependensi (tidak ada variabel
independen dan dependen). Syarat yang harus dipenuhi seperti 1) uji
normalitas, 2) uji linieritas, 3) uji homogenitas, 4) uji multikolinieritas, 5) uji
heterokedasitas, 6) uji autokorelasi, 7) uji missing data dan 7) uji outlier.
Contoh uji statistik yang masuk dalam analisis multivariat seperti : Regresi
Berganda, Regresi Binary Logistik, Mankova, Cluster, LogLinier, dan
sebagainya.

I. Penyajian Data
Sub-bab ini mendeskripsikan bagaimana data hasil dari
pengolahan serta analisis data yang selanjutnya untuk disajikan dalam
tulisan ilmiah (Skripsi/KTI). Oleh karena itu, penyajian data merupakan
salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang di
inginkan. Penyajiannya harus sederhana dan jelas agar mudah dibaca, serta
mudah untuk dipahami. Penyajian data dalam sebuah laporan penelitian
bisa disajikan secara tekstular (narasi), grafikal (grafik) serta tabular
(tabel).

J. Rencana Kerja Penelitian

46
47

Rencana kerja penelitian sangat perlu direncanakan mulai dari


input, proses sampai outputnya. Bagian sub-bab ini deskripsi langkah-
langkah penelitian yang direncanakan beserta kerangka waktu. Deskripsi
ini dapat disajikan dalam bentuk Gannt chart.

Tabel 3.
Langkah Penyusunan dan Pelaksanaan Penelitian Menurut Waktu Berjalan Tahun
2021 – 2022

2021 - 2022
No. Progress Pelaksanaan Penelitian
Sept Okt Nop Des Jan
1. Penyusunan proposal :
- Penyelesaian bab I, II dan III X
- Penyusunan instrumen X
2. Seminar proposal dan revisi proposal X
3. Penetapan perijinan dan penjajakan lokasi X
4. Uji coba dan penyempurnaan instrumen X
6. Pelaksanaan pelatihan (Perancangan modul, pretest, X
pelaksanaan pelatihan, dan posttest)
7. Observasi hasil penerapan bulan pertama (postest ke X
2)
8. Pengolahan dan analisis data X
9. Penyusunan bahan untuk seminar hasil penelitian X
10. Seminar hasil penelitian dan ujian skripsi X

47
DAFTAR PUSTAKA

Abunain, D. (1990) Aplikasi Antropometri Sebagai Alat Ukur Status Gizi di


Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. Gizi Indonesia.
Bogor.

Aqil, A., Lippeveld, T., & Hozumi, D. (2009) PRISM framework: a paradigm
shift for designing, strengthening and evaluating routine health
information sistems, Health Policy and Planning. 24:217–228.

Alfred, AM. (2010) Prototipe Sistem Pencatatan dan Pelaporan Program Gizi
Berbasis Web pada Puskesmas di Dinas Kesehatan Kota Gorontalo.
Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Almatsier, S. (2006) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.


Jakarta.

Arisman, (2002) Buku Ajar: Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bagian Ilmu Gizi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Palembang.

Awliya, N (2007). Evaluasi Angka Kelengkapan Rekam Medis Dokter Pada


Pasien Rawat Inap Sebelum Dan Sesuadah Pelatihan Di RSUD
Banjarbaru Kalimantan Selatan Tahun 2007. Tesis. Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.

Bappenas RI. (2010) Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium


Indonesia 2010. Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
Jakarta.

Ballenger, M. Relationship Between Learning Style and User Satisfaction with a


Web Based Health Information System. A Master’s paper for the M.S. in
I. S. degree. November, 2002. 29 pages. Advisor: Barbara M. Wildemuth

Basuni, A. (2009). Standar Antropometri WHO 2006. Modul Pelatihan Standar


Antropometri Baru Bagi Tenaga Gizi dan Dosen. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi. Bogor.

94
101

Lampiran 1.

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI REPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama/jenis kelamin : ………………………………………. L/P
Umur : …………………………… tahun
Pendidikan terakhir : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Tempat tugas : ……………………………………………
Lama bekerja : ……………………………. Tahun
Pelatihan yang diikuti : …………………………….………………………
…………………………….………………………

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud, tujuan dan manfaat penelitian


ini, dengan ini saya menyatakan bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden
penelitian yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Standar Pertumbuhan WHO Anthro
Terhadap Kualitas dan Informasi Data Status Gizi Balita”. Saya tidak mempunyai
ikatan apapun dengan peneliti dan keikutsertaan saya dalam penelitian ini tidak
menambah beban, kenyamanan dan konsekuensi lain. Adapun bentuk kesediaan saya
adalah :
1. Bersedia ditemui dan memberi keterangan mengenai data yang diperlukan oleh
peneliti.
2. Bersedia mengikuti kegiatan-kegiatan dalam penelitian.
3. Bersedia mengikuti pelatihan standar pertumbuhan WHO Anthro.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan.
Saya memahami keikutsertaan ini akan memberikan manfaat dan akan terjaga
kerahasiaannya.

Banda Aceh, .......................


Responden

(_________________)
106

Lampiran 2.

IDENTITAS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

1. Nomor Responden : .......................................................

2. Nama : .......................................................

3. Umur / Tanggal Lahir : ............tahun / ...............................

4. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki


2. Perempuan

5. Nama & Alamat Puskesmas : .......................................................

6. Tingkat Pendidikan : 1. Diploma III Gizi / Kesehatan


2. S1 Gizi / Kesehatan
3. S2 Kesehatan

7. Pernah mengikuti pelatihan sejenis


sebelumnya : 1. Pernah
2. Belum

8. Lama menjadi PNS (tahun) : ........... tahun


107

Lampiran 3.

SKALA PENGUKURAN PERSEPSI TENAGA PELAKSANA


GIZI (TPG) TENTANG STANDAR PERTUMBUHAN
WHO ANTHRO

Petunjuk :
Untuk pertanyaan berikut ini, berilah tanda (√) untuk jawaban yang paling sesuai menurut
pendapat dan kondisi anda.

Keterangan Pilihan Jawaban :


STS = Sangat tidak setuju
S = Setuju
R = Ragu-ragu
TS = Tidak setuju
SS = Sangat setuju

NO. PERNYATAAN SS S R TS STS

Kelengkapan
1. Laporan status gizi balita yang
dihasilkan sudah sesuai dengan
format yang telah ditetapkan dari
dinas kesehatan
2. Kelengkapan laporan status gizi
sangat tergantung dari input data
yang dilakukan
3. Kelengkapan laporan status gizi juga
dipengaruhi oleh sistem pengolahan
data
4. Grafik yang dihasilkan sangat
penting untuk mengambarkan hasil
kegiatan PSG
5. Semua indikator status gizi (BB/U,
TB/U, BB/TB) yang ada pada form
laporan gizi terisi
Tepat Waktu
6. Ketepatan waktu dalam pengumpulan
laporan sangat membantu kelancaran
pengelolaan program gizi
7. Mutu data yang baik dalam
pencatatan pelaporan gizi adalah benar
dalam pengisiannya dan tepat waktu
108

8. Salah satu faktor keterlambatan


pengumpulan laporan karena
ketersediaan form status gizi yang
tidak ada
9. Keterlambatan pelaporan tergantung
kepada ketersediaan tenaga profesi
gizi yang berkompeten
10. Waktu yang dibutuhkan dalam
mengolah data dan pengerjaan
laporan sangat cepat
11. Untuk mendapatkan pencatatan dan
pelaporan status gizi yang lebih baik
membutuhkan waktu lebih banyak
12. Laporan status gizi sangat menyita
waktu karena banyak sekali item dan
indikator yang harus di isi mulai dari
pencatatan sampai rekapitulasi
13. Kecepatan mengolah data status
gizi sangat dipengaruhi oleh jumlah
indikator gizi dan jumlah form
pencatatan dan pelaporan gizi
a. Digunakan untuk kelompok perlakuan
b. Digunakan untuk kelompok kontrol
109

Lampiran 5.

CHECKLIST PENGUKURAN KUALITAS INFORMASI


DAN DATA STATUS GIZI BALITA

Kualitas Informasi dan Data


No. Skala Pengukuran
Status Gizi Balita
Tepat Waktu Skor Keterangan
1. Informasi data status gizi balita
Kelengkapan Skor Keterangan
2. Informasi data umur balita
3. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U
4. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U
5. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB
6. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan jenis kelamin
7. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan jenis kelamin
8. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB berdasarkan jenis kelamin
9. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan kelompok umur
10. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan kelompok umur
11. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB berdasarkan kelompok umur
Keakuratan Skor Keterangan
12. Informasi data umur balita
13. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U
14. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U
15. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB
16. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan jenis kelamin
17. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan jenis kelamin
110

18. Informasi data status gizi menurut indikator


BB/PB atau TB berdasarkan jenis kelamin
19. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan kelompok umur
20. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan kelompok umur
21. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB berdasarkan kelompok umur
Manfaat Skor Keterangan
22. Informasi data umur balita
23. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U
24. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U
25. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB
26. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan jenis kelamin
27. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan jenis kelamin
28. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB berdasarkan jenis kelamin
29. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/U berdasarkan kelompok umur
30. Informasi data status gizi menurut indikator PB
atau TB/U berdasarkan kelompok umur
31. Informasi data status gizi menurut indikator
BB/PB atau TB berdasarkan kelompok umur
111

Lampiran 6.
112

Lampiran 7.
113

Lampiran 8.
114
115

Lampiran 9.
116
117

Lampiran 10.
118

Anda mungkin juga menyukai