Permasalahan Dalam Pelaksanaan Konstruksi Jaringan Pipa
Permasalahan Dalam Pelaksanaan Konstruksi Jaringan Pipa
Permasalahan Dalam Pelaksanaan Konstruksi Jaringan Pipa
Dalam pelaksanaan proses konstruksi pipa distribusi banyak terjadi masalah yang dapat dijumpai.
Apalagi kalau pelaksanaanya berada di dalam kota yang padat penduduk dan lalu lintasnya, tentu ini
akan menyulitkan dalam pengerjaan pemasangan pipa. Berikut adalah beberapa masalah yang dapat
penulis sampaikan terkait dengan permasalahan dalam proses pemasangan pipa yang dapat
menghambat jadwal pelaksanaan proyek, masalah tersebut terdiri dari dua yaitu permasalahan
teknis dan non teknis.
Ø Penjajaran pipa tidak disejajarkan di sepanjang jalur pipa yang akan di lalui pipa tersebut,
melainkan hanya di tempatkan (tumpuk) di 1 tempat. Hal ini dikarenakan lokasi untuk penjajaran
pipa tidak memungkinkan untuk menjajarkan pipa di sepanjang jalur pipa yang telah direncanakan,
dikarenakan di daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk, padat lalu lintas, dan
terbatasnya lebar jalan.
Ø Dalam pelaksanaan coating terkadang ada yang mendahului Radiografi (NDT), hal ini dapat
menyebabkan kerugian yaitu apabila ternyata hasil pengelasan jelek, harus membongkar coating.
Ø Galian tidak membentuk sudut 60 derajat terhadap horisoltal, melainkan hanya lurus ke bawah.
Hal ini berkaitan juga dengan kekuatan tanah yang akan dilalui pipa.
Ø Lapisan coating ada yang mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena kurang hati-hati dalam
pemindahan pipa atau kegiatan lainnya.
Ø Kurangnya peralatan yang memadai, contoh: pompa air, penahan galian, lampu penerangan.
Ø Ada beberapa lubang galian yang terbuka tanpa diberi garis/tanda pengaman.
Ø Ada seorang welder yang harus melakukan kegiatan pengelasan pada pagi hari dan pada malam
harinya juga.
Ø Belum adanya izin dari dinas terkait (PU, crossing pertamina, jalan tol) untuk memasang pipa di
jalur tersebut.
Ø Beberapa pipa yang sedah ditempatkan di lokasi belum dapat dipasang dikarenakan permasalahan
izin dengan instansi.
Ø Beberapa pipa cabang menghendaki percepatan dalam penyelesaian dan segera dialiri gas untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan.
Ø Sering terjadi perubahan sikap dari pelanggan untuk membatalkan penggunaan gas dikarenakan
dinamika pasar, sehingga pemasangan pipa batal.
Ø Kontraktor seringkali mengabaikan keselamatan kerja, misal dengan tidak membawa alat
pemadam kebakaran dan mobil ambulace sewaktu penyambungan pipa baru dengan pipa lama
(existing).
Ø Pada saat akan memulai pengelasan akan lebih lama karena pipa yang tidak dijajarkan di
sepanjang jalur pipa harus dipindahkan ke tempat yang akan di pasang pipa.
Ø Galian yang tidak membetuk sudut 60 derajat dapat mengakibatkan longsor di daerah tersebut,
lebih lagi kalau di daerah yang bertanah lembek.
Ø Dikarenakan banyaknya utilitas lain di dalam tanah, maka akan menyulitkan dalam penggalian
jalur pipa.
Ø Hasil pengelasan tidak akan sempurna karena welder kecapekan bekerja dari pagi sampai malam.
Ø Rawan terjadi pencurian jika pipa dibiarkan begitu saja di lapangan tanpa adanya pengawasan
yang cukup baik.
Ø Karena adanya perubahan jalur pipa mengakibatkan kontraktor meminta tambahan waktu untuk
penyelesaian proyek.
2) Untuk pemasangan pipa distribusi dengan galian yang tidak memungkinkan untuk membentuk
sudut 600, dapat dilakukan penahanan galian di sepanjang lubang galian agar tidak terjadi longsor.
3) Berilah tanda/garis pengaman yang jelas terhadap lubang galian yang terbuka sebagai tanda
peringatan bagi pemakai jalan.
4) Penyelesaian izin kepada dinas terkait (pertamina, Perhubungan Umum) harus dilaksanakan
sebelum memulai pemasangan pipa agar pemasangan pipa tidak terhenti sementara di tengah jalan.
5) Pengawasan terhadap proses pemasangan pipa harus benar-benar jeli agar tidak terjadi overlap
pekerjaan terutama antara pekerjaan NDT-coating karena sangat merugikan. Di samping itu
peralatan keselamatan kerja juga harus diperhatikan untuk menciptakan suasana aman kerja di
lapangan.
6) Harus ada pekerja cadangan yang cukup untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, jangan sampai
stock yang tersedia terbatas sehingga dapat mengakibatkan tidak maksimalnya hasil dari pekerjaan
tersebut.