Somehing
Somehing
Somehing
Kelas :K
YOGYAKARTA
2023
ACARA 1
A. TUJUAN
1. Taruna/i mengenal ArcGIS sebagai software pemetaan.
2. Taruna/i mengenal berbagai macam jenis data yang diolah dalam ArcGIS.
3. Taruna/i dapat menampilkan data vektor dan raster dalan ArcGIS.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop atau komputer
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Data vektor
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 1: Pengenalan Software Pemetaan ini dilakukan pada pertemuan pertama
dan pertemuan kedua yaitu pada tanggal 8 Februari 2023.
D. DASAR TEORI
ArcGIS adalah salah satu perangkat lunak yang dikembangkan oleh ESRI (Lembaga Ilmu
dan Riset Lingkungan) merupakan kumpulan fungsi dari berbagai perangkat lunak GIS.
Perangkat lunak ini dirilis oleh ESRI pada tahun 2000. Produk inti dari ArcGIS adalah desktop
ArcGIS, dimana desktop arcGIS adalah perangkat lunak GIS profesional yang ESRI GIS
komprehensif dan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: Arciew (komponen yang
berfokus pada akses data, pemetaan dan analisis yang komprehensif), ArcEditor (lebih pada
pengeditan data spasial) dan Arcinfo (lebih lengkap dalam menyajikan fungsi GIS juga untuk
keperluan analisis geoproses). (bappeda Province NTB, 2013)
GIS adalah sistem komputer digunakan untuk input, penyimpanan, manajemen, analisis
dan aktifkan kembali data yang memiliki referensi lokasi ke beberapa tujuan berbeda tujuan
yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Burrough, 1986). GIS menggambarkan
dunia nyata pada peta digital yang menggambarkan letak dan klasifikasi ruang (room), atribut
data dan hubungan antara objek data. Detail data GIS ditentukan sesuai dengan ukuran unit
pemetaan terkecil yang dirangkai dalam database (Budiyanto, 2004).
Data vektor digunakan untuk merepresentasikan berbagai properti disajikan pada satu
baris dalam tabel dan mendefinisikan properti formulir di x, y lokasi dalam ruang. Fitur-fitur
ini dapat berupa titik, garis atau poligon Tempat-tempat seperti alamat rumah atau lampu lalu
lintas direpresentasikan sebagai titik dengan sepasang koordinat geografis Garis, seperti
sungai dan jalan, diwakili oleh bentuk pasangan koordinat yang berurutan. Poligon ditentukan
oleh batas dan ditampilkan dalam poligon tertutup.
Data raster digunakan untuk mewakili nilai numerik kontinu seperti tinggi dan kategori
kontinu lainnya seperti tipe vegetasi. Model ini mewakili properti matriks sel dari ruang
tersebut kontinu Setiap lapisan menjelaskan satu atribut, meskipun atribut lain mungkin
melakukannya ditambahkan ke dalam kotak. Sebagian besar analisis dilakukan dengan
menggabungkan layer untuk membuat layer baru dengan nilai sel baru. (RA Tjiptanata, 2004)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 1-2) Buka Aplikasi/Software ARCGIS lalu Tambahkan Objek.
• Ketik ArcMap .
• Lalu untuk mengubah Label seperti yang diinginkan menggunakan halaman Layer
Properti seperti cara sebelumnya.
• Lalu pilih Label.
• Setelah itu ubah Label seperti yang diinginkan. Contoh: RT.
• Lalu klik Apply atau OK untuk langsung menutup halaman Layer Properties.
• Untuk merubah orientasi dan jenis kertas klik File lalu Page And Print Setup.
• Lalu Setting pada kolom Paper dengan mengubah size dan orientation.
G. KESIMPULAN
ArcGis adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk perangkat lunak sistem
informasi geografis yang diproduksi oleh ESRI, seperti ArcMap dan AcrCatalog, yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pemrosesan peta dan data secara digital. (Yeni Rahayu Fauzi,
2020).
Dalam model data raster, setiap lokasi direpresentasikan sebagai lokasi sel. Sel-sel ini
disusun dalam bentuk kolom dan baris sel dan sering disebut sebagai grid. Dengan kata lain,
model data raster menampilkan, mengambil, dan menyimpan data spasial menggunakan
struktur matriks atau piksel yang membentuk kisi-kisi. Setiap piksel atau sel ini memiliki
atributnya sendiri, termasuk koordinat unik. (MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER,
n.d.) Data vektor adalah data yang disimpan dalam koordinat titik yang mewakili garis atau
daerah (poligon) untuk menyimpan data posisi dan lokasi menggunakan titik. Terdapat tiga
jenis data vektor (titik, garis, dan poligon) yang dapat digunakan untuk menampilkan data
pada peta. (Yusfriza, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA
Georeferencing. (n.d.).
MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).
NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf
RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.
Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html
A. TUJUAN
1. Taruna mampu melakukan georeferensi dengan menggunakan sistem koordinat
UTM/TM
2. Taruna mampu melakukan georeferensi dengan menggunakan sistem koordinat geografis
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer atau laptop
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Citra satelit
6. Data vektor
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 2: Georeferencing ini dilakukan pada pertemuan ke tiga dan pertemuan ke
empat yaitu pada tanggal 15 Februari 2023 dan 22 Februari 2023.
D. DASAR TEORI
Input data raster membutuhkan data raster yang telah memiliki informasi geografis
(referensi spasial) agar dapat ditampilkan pada tempat yang tepat di SIG. Namun, kami sering
menerima data raster tanpa informasi geografis, seperti peta yang kami pindai atau dapatkan
dari Internet (peta google, peta Bing, dll.). Sebelum kita dapat menggunakan data dalam GIS,
kita harus melakukan georeferensi terlebih dahulu.
Georeferencing adalah proses pemberian referensi lokasi tertentu pada objek berupa
raster atau citra yang belum memiliki referensi sistem koordinat. Untuk georeferensi citra,
dibutuhkan beberapa koordinat titik kontrol (titik koneksi dan nilai koordinat yang diketahui)
sebagai bagian dari titik-titik umum citra. Koordinat titik pemeriksaan di lapangan diperoleh,
misalnya dari peta jaringan yang dipindai, peta dasar yang akurat dengan referensi posisi,
atau pengukuran GPS yang dilakukan di lapangan. Jumlah titik kontrol yang Anda buat
bergantung pada kompleksitas transformasi polinomial yang ingin Anda gunakan untuk
mengonversi kumpulan data raster menjadi koordinat peta. Secara umum, transformasi
polinomial derajat 1 (afine) cocok untuk gambar tanpa distorsi yang signifikan (sebagian
besar gambar) dan memerlukan setidaknya tiga titik kontrol. Untuk mencapai hasil perbaikan
yang baik, titik kontrol harus tersebar secara merata dan tidak terkonsentrasi pada satu area.
(Bappeda NTB, 2013)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 3) Melakukan Georefrensi dengan Memasukan Nilai Koordinat yang
Diketahui.
• Add Data kelurahan banyumeneng yang akan di georefrensikan.
• Zoom pada lokasi yang ingin diberi titik ikat (pada umumnya pada ujung-ujung
image).
• Lalu klik tepat pada titik yang diinginkan.
• Lalu klik kanan setelah itu pilih Input X And Y.
• Setelah itu akan muncul halaman baru. Masukan koordinat titik ikat tersebut.
• Setelah itu ulangi tambah titik ikat pada koordinat yang diinginkan sampai RMS
menjadi dibawah 1.
5. Menyimpan Titik Ikat.
• Untuk menyimpan titik-titik ikat yang sudah dibuat buka View Link Table.
• Lalu pilih Save.
• Setelah itu pilih lokasi dimana akan menyimpannya dan tentukan nama File dengan
Save Type Text.
• Lalu klik OK maka otomatis titik ikat akan tersimpan.
6. Menambahkan Spatial Reference.
• Pilih Search lalu ketik Define.
• Zoom pada lokasi yang ingin diberi titik ikat (pada umumnya pada ujung-ujung
image).
• Setelah itu akan muncul halaman baru. Masukan DMS yang sesuai dengan titik ikat
tersebut.
• Setelah itu klik OK.
• Lakukan langkah-langkah itu pada titik ikat lainnya.
10. Memastikan RMS Titik Ikat >1.
• Buka View Link Table pada Tools Georefrensing.
• Lalu lihat pada kolom Total RMS Error.
• Jika RMS melebihi 1 maka lihat pada kolom residual-nya. Pilihlah pada residual
yang paling besar.
• Lalu pilih Delete Link.
• Setelah itu ulangi tambah titik ikat pada koordinat yang diinginkan sampai RMS
menjadi dibawah 1.
11. Menyimpan titik ikat.
• Untuk menyimpan titik-titik ikat yang sudah dibuat buka View Link Table.
• Lalu pilih Save.
• Setelah itu pilih lokasi dimana akan menyimpannya dan tentukan nama file dengan
Save Type Text.
F. HASIL
1. Pertemuan 3; Georeference Kalurahan Banyuraden
2. Pertemuan 4; Georeference RBI Lembar Yogyakarta
G. KESIMPULAN
Georeferensi adalah proses pemetaan data spasial (lapisan berupa file poligon, titik, dll)
dalam file gambar seperti peta sejarah, citra satelit atau foto udara. Tujuan dari proses
georeferensi adalah berada di koordinat yang tepat. Proses georeferensi meliputi pemindahan,
rotasi, penskalaan, dan terkadang bengkok, pelapisan karet, dan ortorektifikasi diperlukan.
(Georeferencing, n.d.)
DAFTAR PUSTAKA
Georeferencing. (n.d.).
MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).
NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf
RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.
Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html
A. TUJUAN
1. Taruna mampu mendigitasi peta
2. Taruna mampu membuat layout peta sederhana
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer atau laptop
2. Alat tulis
3. Buku
4. Aplikasi ArcGIS
5. Peta raster hasil scanning
C. WAKTU PELAKSANAAN
Praktek acara 3: Digitasi Peta dilakukan pada pertemuan ke lima yang dilakukan pada
tanggal 1 Maret 2023 dan pertemuan ke enam yang dilakukan pada tamggal 8 maret 2023.
D. DASAR TEORI
Pemetaan adalah proses penyajian informasi faktual tentang permukaan bumi (dunia
nyata), dan bentuk serta sumbu alamnya, berdasarkan skala peta, sistem proyeksi peta, dan
simbol perwakilan unsur-unsur bumi. Perkembangan teknologi khususnya di bidang
komputer menyebabkan peta tidak hanya dalam bentuk nyata (di atas kertas, kartu nyata, atau
versi kertas), tetapi juga dapat disimpan dalam bentuk digital, dalam hal ini dapat ditampilkan
pada layar tampilan yang dikenal sebagai peta virtual (Peta maya atau salinan lunak). (Yeni
Rahayu Fauzi, 2020)
Digitalisasi secara umum dapat didefinisikan sebagai proses mengubah data analog
menjadi digital. Beberapa objek seperti jalan, rumah, sawah dan lain-lain yang sebelumnya
dalam format raster akan menjadi objek vektor. Citra satelit beresolusi tinggi dapat dikonversi
ke format digital menggunakan proses digitalisasi. (NTB, 2012)
E. TAHAPAN PELAKSANAAN
1. (Pertemuan 5) Membuat Shapefile.
• Add File hasil pertemuan 4.
• Buka ArcCatalog.
• Lau pilih file yang ingin ditambahkan shapefile.
• Klik kanan pada file lalu pilih New dan File Geodatabase.
• Setelah itu akan muncul file geodatabase dan beri nama Hasil_5.
• Isikan nama Shapefile sesuai kebutuhan (misal, sekolah) pada kolom Name.
• Isikan nama yang sama juga pada kolom alias.
• Pilih Type Of Features sesuai kebutuhan. Untuk sekolah adalah titik maka pilih Point
Features. Jika jalan maka garis dan yang dipilih Line Features.
• Lalu klik Next. Akan muncul halaman baru
• Setelah itu akan muncul pilihan Coordinate System. Pilih
.
• Lalu Next dan muncul halaman baru.
• Lalu isi kolom keterangan dengan nama shapefile yang sama (misal, sekolah)
• Lakukan langkah yang sama untuk digitasi Batas Administrasi lainnya
3. (Pertemuan 6) Add Files.
• Buka Catalog.
• Lalu add semua shapefile yang sudah dibuat sebelumnya di pertemuan 5.
• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pada Axes ubah garis Major dan Minor menjadi warna biru lalu ubah juga Text Style
menjadi warna biru.
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.
• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.
• Pastikan Grid baru sudah di- check.
• Lalu pilih OK.
• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.
• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.
• Pada Label Syle ubah Size menjadi 8. Ubah Label Offset menjadi 20.
• Pilih Additional Properties. Lalu akan muncul halaman baru.
• Setelah itu pilih Number Format. Lalu akan muncul halaman baru.
• Ubah Numeric menjadi 0.
• Drag kursor di lokasi yang akan di buat informasi tepi (sisi kanan peta)
• Klik kanan pada kotak yang sudah di buat.
• Klik Properties.
• Kemudian klik OK
• Akan kembali kehalaman sebelumnya. Klik OK sampai semua halaman tertutup.
• Lalu Arah Orientasi akan muncul.
• Drag mata angin ke daerah informasi tepi.
• Ubah size kotak menjadi 20, ubah warna menjadi putih dan ubah Offset Y
menjadi 20.
• Setelah itu klik OK sampai semua halaman tertutup.
• Arah Orientasi akan sesuai dengan yang diinginkan.
• Pilih Tick Marks And Labels. Ubah Style menjadi warna biru.
• Buat Intervals menjadi 0 deg 5 min dan 0 sec pada Latitude dan Longitude.
• Lalu pilih Next.
• Akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Pada Axes ubah garis Major dan Minor menjadi warna biru lalu ubah juga Text
Style menjadi warna biru.
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Akan muncul halaman baru, pilih Grid lalu klik New Grid.
• Lalu akan muncul halaman baru seperti berikut:
• Klik Next.
• Akan muncul halam baru seperti berikut:
• Lalu klik Finish.
• Grid baru sudah terbuat.
• Klik Properties lalu pilih Labels.
• Pilih Label lalu Check Right dan Left pada Vertical Labels.
• Pilih OK.
• Pada Label Syle ubah Size menjadi 8. Ubah Label Offset menjadi 20.
• Pilih Additional Properties. Lalu akan muncul halaman baru.
• Setelah itu pilih Number Format. Lalu akan muncul halaman baru.
• Ubah Numeric menjadi 0.
F. HASIL
1. Pertemuan 5; Peta Sederhana hasil Digitasi
2. Pertemuan 6; Layout peta sederhana
G. KESIMPULAN
Digitalisasi adalah proses menggambar peta dalam hal ini di layar di layar monitor. Proses
digitasi menghasilkan data vektor yang nantinya akan menjadi kartu digital. Digitalisasi dapat
dilakukan pada file bentuk. (Sugiarto, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Georeferencing. (n.d.).
MAKALAH_PENGERTIAN_DATA_RASTER. (n.d.).
NTB, B. P. (2012). Bab 9 Membuat Data Spasial. Tutorial QuantumGIS Tingkat Dasar Versi
1.8.0 Lisboa, 81–91. https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Tutorial-
QuantumGIS_bab9.pdf
RA Tjiptanata, D. A. (2004). Data Keluaran (output) Peta, laporan, Gambar3D, dsb. 1–22.
Yeni Rahayu Fauzi. (2020). Digitasi Peta. In Academia.edu (p. 15). https://text-
id.123dok.com/document/4yrwr1r8z-pengertian-digitasi-peta-metode-digitasi-membuat-
shapefile.html