18134530008-2021 - Manuskrip PDF
18134530008-2021 - Manuskrip PDF
18134530008-2021 - Manuskrip PDF
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
CHALISA
NIM.18134530008
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
CHALISA
NIM.18134530008
Pembimbing
i
PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN KADAR
HEMOGLOBIN (Hb) METODE SAHLI DAN
POINT OF CARE TESTING (POCT)
ABSTRAK
Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang ada pada sel darah merah yang
bekerja untuk pengangkut oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh. Metode sahli
ialah metode hemoglobin yang dilakukan dengan cara visual, sedangkan POCT merupakan
metode sederhana yang dilakukan untuk mengukur hemoglobin. Tujuan akan penelitian ini
adalah mengetahui perbedaan dari hasil dari pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) metode
sahli serta Point Of Care Testing (POCT) pada mahasiswa STIKes Ngudia Husada Madura.
Metode penelitian yang dipakai untuk penelitian ini yakni eksperimental dengan
desain penelitian cross sectional. Populasi sebanyak 46 mahasiswa STIKes Ngudia Husada
Madura prodi Analis Kesehatan semester 5 dan sampel sejumlah 15 responden dengan
memakai teknik simple random sampling.
Hasil yang di dapatkan dari 15 responden diperoleh rata-rata kadar Hb metode sahli
12,78 gr/dL, metode Point Of Care Testing (POCT) 13,2 gr/dL, nilai tertinggi pada kadar Hb
metode sahli yaitu 14,5 gr/dL, nilai terendah 11,4 gr/dL. Metode Point Of Care Testing
(POCT) nilai tertinggi 14,7 gr/dL, terendah 12,2 gr/dL. Hasil uji statistik yang dilakukan
dengan uji independent t test diperoleh nilai signifikan sebesar 0,0 (p≤0.05) kemudian busa
disimpulkan terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) motode sahli serta
Point Of Care Testing (POCT). Menghindari terjadinya kesalahan saat melakukan
pemeriksaan metode sahli yaitu pemipetan HCl 0,1N harus akurat, alat tidak bisa di
standarkan, mampu untuk membedakan warna saat di paparkan pada sinar matahari.
Pemeriksaan metode Point Of Care Testing (POCT) dipastikan strip tidak kadaluarsa.
Kata kunci: Hemoglobin Metode Sahli dan Point Of Care Testing (POCT)
1. Judul KTI
2. Mahasiswa D-III Analis Kesehatan STIKes Ngudia Husada Madura
3. Dosen STIKes Ngudia Husada Madura
ii
THE DIFFERENT OF THE RESULT OF EXAMINATION OF
HEMOGLOBIN (Hb) LEVEL BY THE SAHLI METHOD
AND POINT OF CARE TESTING (POCT)
ABSTRACK
Hemoglobin is an iron-rich protein found in red blood cells that functions as a carrier
of oxygen from the lungs to all body tissue cells. The sahli method is a hemoglobin method
that is performed visually, while the POCT is a simple method used to measure hemoglobin.
The purpose of this study is to determine the difference between the results of the examination
of hemoglobin (Hb) levels by the sahli method and the Point Of Care Testing (POCT) in
STIKes Ngudia Husada Madura students.
The research method used in this srudy was experimental with a cross sectional
research design. The population was 46 students of STIKes Ngudia Husada Madura Health
Analyst Study Program Semester 5 and a sample of 15 respondents using a random sampling
technique.
The result obtained from 15 respodents obtained an average Hb level of the sahli
method of 12,78 gr/dL, the method of point Of Care Testing (POCT) 13,2 gr/dL, the highest
value of the Hb level of the sahli method was 14,5 ge/dL, the lowest vakue 11,4 gr/dL. The
method has Point Of Care Testing (POCT) the highest value of 14,7 gr/dL, the lowest value
of 12,2 gr/dL. The result of statistical tests carried out by independent t test obtained a
significant value of 0,00 (p≤0,05) so that it can be concluded that there were differences in
the result of the hemoglobin (Hb) examination using the sahli method and Point Of Care
Testing (POCT). Avoiding mistakes when checking the sahli method, namely 0,1N HCl
pipetting must be accurate, the tool cannot be standartdized, able to distinguish colors when
exposed to sunlight. Examination of the method Point Of Care Testing (POCT) ensures that
the strip has not expired.
Keywords: Sahli Method Hemoglobin and Point Of Care Testing (POCT)
iii
PENDAHULUAN hemoglobin berubah jadi asam hematin
Hemoglobin merupakan protein (Kusumawati, 2018).
kaya zat besi yang ada pada sel darah Point Of Care Testing (POCT)
merah yang berguna untuk pengangkut merupakan metode sederhana yang
oksigen dari paru-paru ke semual sel digunakan untuk mengukur hemoglobin.
jaringan tubuh. Kadar hemoglobin di Kelebihan alat ini dapat memudahkan
dalam darah suatu pemeriksaan srining instansi kesehatan atau masyarakat dalam
yang diadakan guna mengetahui seseorang melakukan pemeriksaan secara cepat,
mengalami anemia atau tidak. Data anemia mudah dan murah (Suryani, 2018).
secara global sekitar 51%. Perbandingan
prevalensi bagi balita kurang lebih 43%, METODE PENELITIAN
anak sekolah 37%, laki-laki dewasa 18% Populasi untuk penelitian ini yakni
serta wanita diantara 13,-87%. Prevalensi mahasiswa STIKes Ngudia Husada
anemia yang relatif tinggi pada wanita Madura prodi Analis Kesehatan Semester
6.
khususnya untuk wanita yang memasuki
Jenis penelitian ini adalah
masa remaja (Asfarani, 2017).
eksperimen, tujuannya guna mengetahui
Pemeriksaan hemoglobin di dalam perbedaan hasil pemeriksaan kadar
darah memiliki peran yang sangat penting hemoglobin metode sahli dan Point Of
untuk mendiagnosa sebuah penyakit serta Care Testing (POCT).
menjaga bentuk sel darah yang bikonkaf.
Pemeriksaan hemoglobin tergolong suatu Pada penelitian ini memakai desain
pemeriksaan darah rutin yang diperlukan penelitian cross sectional. Penelitian
guna mendiagnosis sebuah penyakit yakni dengan desain tersebut merupakan
penelitian yang desain penghimpunan
guna mengetahuin ada tidaknya gangguan
datanya diadakan dalam satu titik waktu,
kesehatan, seperti kekurangan hemoglobin
yang mana fenomena yang diteliti yakni
yang lazim dinamakan dengan anemia
sepanjang satu periode pengumpulan data
(Yusniati, 2019).
(Swarjana, 2015).
Macam-macam metode yang
dimanfaatkan guna pemeriksaan kadar HASIL PENELITIAN
hemoglobin, antara lain metode tallqust, A. Gambaran Umum Penelitian
sahli, hematology analyzer, Penelitian ini diadakan di
cyanmethemoglobin. Alat untuk STIKes Ngudia Husada Madura pada
pemeriksaan kadar hemoglobin yang lebih mahasiswa prodi Analis Kesehatan
praktis yakni memakai Hb meter. semester 6.
Pemeriksaan menggunakan motede ini B. Data Khusus
cepat serta gampang dipakai tanpa musti
tenaga kesehatan (Hidayati, 2015). a. Kadar hemoglobin mahasiswa D-III
Analis Kesehatan metode sahli
Metode sahli ialah metode didapatkan hasil sebagai berikut:
hemoglobin yang dijalankan dengan cara
visual. Pemeriksaan ini dapat diadakan Tabel 4.2 kadar hemoglobin metode sahli
pada mahasiswa D-III Analis Kesehatan
dengan cara darah diencerkan
menggunakan larutan HCl supaya
1
Jenis Nilai Nilai Rata-rata
pemeriksaan terrendah tertinggi
C. ANALISIS UJI STATISTIK
Hb metode 11,4 14,5 12,78
sahli gr/dL gr/dL gr/dL a. Uji normalitas
Tabel 4.5 Hasil uji normalitas
Tabel 4.2 diketahui nilai Variabel Sig Keterangan
hemoglobin metode sahli yaitu nilai
Perbedaan hasil 0.195 Berdistribusi
terrendah 11,4 gr/dL, nilai tertinggi 14,5 pemeriksaan normal
gr/dL, serta rata-rata 12,78 gr/dL. kadar hemoglobin
metode sahli
b. Kadar hemoglobin mahasiswa D-III
dan POCT
Analis Kesehatan metode Point Of Care
Testing (POCT) diperoleh hasil
dibawah ini: Tabel 4.5 hasil uji normalitas
Table 4.3 kadar hemoglobin metode Point Of didapat nilai sig 0,195>0,05 maka uji
Care Testing (POCT) pada mahasiswa D-III normalitas yang dipakai untuk
Analis Kesehatan pemeriksaan ini yakni uji Shapiro wilk,
Jenis Nilai Nilai Rata-rata yang bisa dinyatakan jika data
pemeriksaan terrendah tertinggi berdistribusi normal. Data yang demikian
Hb metode 12,2 14,7 13,2 maka akan diteruskan pada uji
POCT gr/dL gr/dL gr/dL
Independent t-test.
Table 4.3 diketahui nilai b. Uji independent t-test
hemoglobin metode Point Of Care Testing Table 4.6 Hasil uji independent t-test
Variabel P-value ,Keterangan
(POCT) yaitu nilai terrendah 12,2 gr/dL,
nilai tertinggi 14,7 gr/dL, dan rata-rata Perbedaan hasil 0,00 Terdapat
13,2 gr/dL. pemeriksaan hubungan
kadar hemoglobin
metode sahli
c. Nilai rata-rata kadar hemoglobin dan POCT
mahasiswa D-III Analis Kesehatan
metode sahli dan Point Of Care Testing Tabel 4.6 Hasil uji independent t-
(POCT) diperoleh hasil dibawah ini: test yang di dapatkan yaitu 0,00<0,05,
Table 4.4 nilai kadar hemoglobin metode maka bisa dikatakan H1 diterima serta H0
sahli dan Point Of Care Testing (POCT) ditolak, kemudian bisa dinyatakan jika ada
Jenis Nilai Rata-rata Rata-rata
perbedaan kadar hemoglobin metode sahli
pemeriksaan rata-rata terrendah tertinggi
dan Point Of Care Testing (POCT).
2
tercipta sempurna alhasil menciptakan 5.1 KESIMPULAN
jumlah hemoglobin yang cukup rendah
(Ardina, 2019). Berlandaskan hasil yang didapat
Hemoglobin metode sahli atau dari pemeriksaan kadar hemoglobin
hemoglobinometer adalah sebuah metode metode sahli dan Point Of Care Testing
penetapan hemoglobin secara visual (POCT) pada 15 responden mahasiswa
menurut satuan warna. Hasil dari STIKes Ngudia Husada Madura:
pemeriksaan hemoglobin metode sahli
1. Kadar hemoglobin metode sahli
didapat dengan mata telanjang maka
pada mahasiswa STIKes Ngudia
subjektivitas hasil sangat berpengaruh, hal
Husada Madura rata-rata 12,78
itu sebab faktor mata, tidak seluruh
gr/dL
hemoglobin berubah menjadi asam
2. Kadar hemoglobin metode Point Of
hematin. Faktor lain, misalnya
Care Testing (POCT) pada
pencahayaan sinar matahari yang kurang
mahasiswa STIKes Ngudia Husada
tepat sehingga dapat mempengaruhi hasil
Madura rata-rata 13,2 gr/dL
pembacaan (Purwanti, 2012).
3. Terdapat perbedaan pada
b. Pembahasan metode Point Of Care
perbandingan kadar hemoglobin
Testing (POCT)
metode sahli dan Point Of Care
Penggunaan alat pemeriksaan
Testing (POCT)
hemoglobin metode POCT sebelum
digunakan harus dilakukan uji test quality 5.2 SARAN
control untuk memastikan alat bekerja
secara baik, selain melakukan quality 1. .Peneliti diharapkan untuk
control untuk memastikan akurasi alat menambah sampel pemeriksaan
tersebut. Pemakaian sampel darah yang dengan jumlah yang lebih banyak
sedikit, sulit guna mengetahui mutu 2. peneliti dapat melakukan
sampel yang bisa berpengaruh kepada perbandingan dengan
ketepatan hasil contohnya hemolisis serta menggunakan metode lain seperti,
lipemik (Wulandari, 2019). cyanmethemoglobin, hematology
c. Pembahasan analisa data analyzer, tallquist dan cu-sulfat.
Menurut penelitian yang dilakukan
oleh kusumawati tahun 2018, terjadi DAFTAR PUSTAKA
perbedaan hasil penghitungan kadar
Julik, W. (2019). Perbedaan Hasil
hemoglobin remaja putri pada metode sahli
Pemeriksaan Glukosa
serta easy touch GCHb, karena metode
Darah Menggunakan Alat
sahli memiliki subjektivitas yang tinggi,
POCT Dengan Fotometer.
dan mempunyai kelemahan yakni hematin
KTI
asam adalah bukan larutan sejati dan
menunjukkan bahwa metode sahli kurang Parwati, E. P. (2018). Gambaran Kadaran
valid dan tidak disarankan karena banyak Kadar Hemoglobin (Hb)
faktor kelemahannya. Cyanmethemoglobin yang
diperiksa segera dan
PENUTUP
ditunda 24 Jam. KTI.
3
Fakultas Analis Kesehatan LAB 300. Jurnal Teknologi
STIKes Icme Jombang dan Manajemen
Pengelolaan Laboratorium,
Rinny Ardina, Y. P. (2019). Pengaruh vol 2, No 2
Validasi Waktu Inkubasi
Terhadap Kadar
Hemoglobin Menggunakan
Metode Sahli. Medical
Laboratory Technology,vol.
2, No.1