Modul Ajar Lempeng Tektonik p1 Hari Ini
Modul Ajar Lempeng Tektonik p1 Hari Ini
Modul Ajar Lempeng Tektonik p1 Hari Ini
Merdeka
STRUKTUR BUMI
& PERKEMBANGANNYA
Untuk Kelas VIII
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase D, peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif
bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi
untuk menjelaskan fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
C. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari materi lempeng tektonik peserta didik diharapkan sudah
memahami mengenai struktur bumi.
D. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Bergotong royong
3. Bernalar kritis
E. SARANA DAN PRASARANA
1. Sarana : Buku siswa kelas VIII Kemendikbud, LKPD dan internet
2. Prasarana : Laptop, LCD dan proyektor
F. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular
G. PENDEKATAN, MODEL PEMBELAJARAN, DAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : TaRL (Teaching at The Right Level)
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, dan kaji literatur
II. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian lempeng tektonik melalui kajian
literatur dan diskusi kelompok dengan benar
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi lempeng-lempeng utama yang ada di dunia
melalui kajian literatur dan diskusi kelompok dengan benar
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi lempeng tempat peserta didik tinggal melalui
kajian literatur dan diskusi kelompok dengan benar
4. Peserta didik dapat mengumpulkan informasi sebagai bukti teori Pangaea melalui
kajian literatur dan diskusi kelompok dengan benar
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik mampu menjelaskan pergerakan lempeng dan akibat yang
ditimbulkannya serta bukti-bukti pergerakan tersebut.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Pernahkah anda mendengar istilah lempeng tektonik? Kira-kira dimanakah letaknya?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik membuka pelajaran 20 Menit
dengan memberi salam pembuka dan berdoa
bersama.
2. Guru menyapa peserta didik serta mengecek
kehadiran peserta didik.
3. Apakah ada peserta didik yang tidak hadir?
4. Peserta didik melalui bimbingan guru berdiskusi
tentang pembelajaran sebelumnya yaitu tentang
Struktur Bumi.
5. Pertanyaan Pemantik:
Pernahkah kalian mendengar istilah lempeng
tektonik? Kira-kira dimanakah letaknya?
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
dan penilaian yang akan dilakukan.
7. Motivasi:
Guru menyampaikan manfaat pembelajaran.
8. Asesmen Diagnostik Kognitif:
Guru memberikan asesmen awal kepada peserta
didik, untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik terhadap materi yang akan
diajarkan. (Pendekatan TaRL)
Kegiatan Inti Peserta didik melihat gambar yang ditayangkan 80 Menit
oleh guru, yaitu gambar tentang contoh-contoh hasil
dari pergerakan lempeng.
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Stimulasi/Pem Patahan San Andreas di Amerika
berian
Rangsangan
Asesmen formatif
1. Penilaian sikap
No Nama Siswa Beriman dan Bergotong Royong Bernalar Kritis
Bertaqwa
BB MB BSH SB BB MB BSH SB BB MB BSH SB
1
2
3
4
5
6
7
8
Lembar Penilaian
Aspek
Nama Jumlah Skor
Kelompok Kerjasama Rasa Ingin Keterangan
Anggota Skor Akhir
Tahu
1 1 3 4 7 87,5 Sangat Baik
dst
Nilai Maksimum: 8
Penskoran:
Nilai Akhir = Skor yang Diperoleh x 100
Skor Maksimal
Amatilah gambar di bawah ini dan bacalah informasi yang disediakan dengan seksama!
PENEMUAN PANGEA
Pada tahun 1912, sebelum teori tentang pergerakan
lempeng dicetuskan, ilmuwan dari Universitas
Humboldt Berlin, yakni Alfred Wegener
mempresentasikan temuan menariknya yang
menggemparkan dunia, berjudul “Die Entstehung
der Kontinente und Ozeane” (Asal Usul Benua dan
Lautan). Dalam presentasinya itu, Wegener
mempublikasikan bahwa pada zaman Mesozoikum (300 juta tahun yang lalu), semua benua
yang ada saat ini pernah menyatu menjadi satu daratan sebagai Supercontinent yang kemudian
pecah. Alfred Wegener dalam presentasinya, menyebut cikal bakal dari semua benua ini
dengan nama “Pangea”. Salah satu fakta yang melandasi penelitian Alfred Wegener pertama
kali adalah karena ditemukan kesamaan bentuk garis pantai di Amerika Selatan bagian Timur
dan Afrika Barat. Untuk membuktikan hipotesisnya ini benar, Alfred Wegener kemudian
melakukan penelitian lebih dalam untuk menemukan bukti geologi dan paleontologis untuk
menopang teorinya. Hasil penelitiannya sudah terangkum dalam beberapa fakta berikut.
1. Relevansi Fosil
Sejak dimunculkannya postulat tentang teori Continental Drift yang menjelaskan bahwa
daratan dan benua di bumi bergerak, banyak temuan yang turut serta membantu
membenarkan teori ini. Salah satu hal yang menjadi bukti teori Wegener ini yakni mengenai
keberadaan fossil yang identik di 2 tempat yang berbeda padahal dipisahkan oleh samudera.
Salah satu contoh fosil yang ditemukan identik ini yakni fosil Mesosaurus, fosil ini
ditemukan di 2 tempat, yakni di Afrika Selatan dan Amerika Selatan bagian Timur.
Mesosaurus sendiri disebut sebagai hewan reptil seperti buaya modern yang tidak mungkin
bisa bergerak menyeberangi lautan. Beberapa fosil yang ditemukan serupa tapi terpaut jarak
yang jauh adalah Lystrosaurus yang hanya ditemukan di Antartika, India dan Afrika Selatan,
serta fosil Cynognathus yang hanya ditemukan di Afrika Selatan dan Amerika Selatan.
2. Pegunungan Yang Identik
Salah satu bukti tentang Continental Drift atau pergeseran benua adalah terdapatkan
kesamaan jenis, struktur, dan umur batuan pada 2 pegunungan yang sama. Salah satunya
ialah kesamaan umur, jenis batuan, dan struktur pada pegunungan Appalachia di Amerika
Serikat bagian Timur dengan pegunungan di Greenland bagian timur. Alfred Wegener
menjelaskan bahwa pegunungan ini terbentuk di barisan yang sama ketika belum terjadi
pergeseran benua.
3. Penemuan Batubara di Suhu Yang Tidak Normal
Berdasarkan proses pembentukannya, batubara bisa terbentuk dari pohon dan tumbuhan
yang terendapkan di lingkungan hutan basah dan rawa, lingkungan ini memungkinkan
pohon-pohon di hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam
rawa, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara sempurna, yang
kemudian akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen organik. Akan tetapi,
sudah ditemukan bukti bahwa batubara ditemukan juga di daerah Antartika yang daerahnya
tidak memungkinkan sebuah batubara terbentuk. Alfred Wegener menjelaskan bahwa
batubara ini terbentuk sebelum daratan bergeser sehingga suhu dan kondisi iklim daerah
saat ini seperti Antartika mungkin sekali berada di zona ideal pembentukan batubara.
“Selamat Mengerjakan”
DAFTAR PUSTAKA
Maryana, Okky Fajar. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek. Hal. 160.
Zubaidah, Siti. (2017). Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs kelas VIII Semester 2 Buku Siswa.
Jakarta: kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.