0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan14 halaman

Makalah Bahasa Indonesia Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14

PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH

(Penulisan Paragraf Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa)

Disusun Oleh :

Kelompok 4 / Kelas 5
Dosen Pengampu :

Drs. I Wayan Teguh,M.Hum.

Nama Kelompok:
1. Made Mahendra Dharma Putra (2305511155)
2. Bagus Putu Arya Suryana (2305511156)
3. I Putu Arya Kusuma Widanta (2305511158)
4. Gede Perdie Arta Sujana (2305511165)
5. I Gusti Ngurah Bagus Surya Natha (2305511166)
6. I Gede Lando Natha Degas (2305511183)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalh ini tentang “Penulisan
Paragraf Dalam Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak kepada kami.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini sebaik mungkin.
Kami berharap semoga makalah tentang “Penulisan Paragraf Dalam Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa”.

Badung, 1 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.1 Tujuan................................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
1. Permasalahan............................................................................................................................3
2. Pembahasan..............................................................................................................................3
2.1 Syarat-syarat paragraf........................................................................................................3
2.2 Kesatuan............................................................................................................................3
2.3 Pengembangan..................................................................................................................4
2.4 Kepaduan atau Koherensi..................................................................................................4
2.5 Kekompakan atau Kohesi...................................................................................................5
2.6 Pengembangan Paragaraf..................................................................................................5
3. Pengertian.................................................................................................................................6
4. Jenis-jenis paragraf....................................................................................................................7
5. Unsur-unsur paragraf.................................................................................................................7
BAB 3.....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
nasionl ditegaskan bahwa mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib dan
diberikan di semua jalur Pendidikan. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi termasuk
mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Salah satu standar kompetensi dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap
ilmiah ke dalam suatu karya ilmiah baik tulis maupun lisan. Kegiatan menulis di
perguruan tinggi sangat diperlukan. Menulis berarti menuangkan
pikiran/gagasan/fakta ke dalam bentuk tertulis.

Tulisan di perguruan tinggi memerlukan syarat yang kompleks, antara lain


pengetahuan yang berkaitan denga nisi tulisan, aspek-aspek kebahasaan seperti
memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan dalam paragraph.
Keterampilan menulis paragraph secara efektif akan menghasilkan tulisan yang
efektif pula. Agar dapat menulis paragraf yang baik dalan karya ilmiah, maka perlu
diperhatikan.

1.1 Tujuan
Dalam hal pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih
memahami penulisan paragraf dalam karya ilmiah. Paragraf dalam karya ilmiah
adalah bagian penting yang membantu menyampaikan ide dan argumen penulis secara
efektif. Berikut adalah beberapa poin penting tentang paragraf dalam karya ilmiah:

1.1.1 Struktur Paragraf: Biasanya, paragraf dalam karya ilmiah terdiri dari
kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat topik biasanya
menyatakan ide utama paragraf, sementara kalimat penjelas memberikan bukti atau
penjelasan lebih lanjut tentang ide tersebut. Kalimat penutup biasanya merangkum ide
yang disampaikan dan/atau memberikan transisi ke paragraf berikutnya.

1.1.2 Kohesi dan Koherensi: Paragraf harus memiliki kohesi, yang berarti
semua kalimat di dalamnya harus saling terkait dan mendukung ide utama. Selain itu,
paragraf harus koheren, yang berarti ide-ide tersebut harus disusun dengan cara yang
logis dan mudah dipahami oleh pembaca.

1.1.3 Panjang Paragraf: Panjang paragraf dalam karya ilmiah bisa bervariasi,
tetapi biasanya terdiri dari beberapa kalimat yang cukup untuk mengembangkan satu
ide atau argumen. Paragraf yang terlalu panjang bisa membuat pembaca kehilangan
fokus, sementara paragraf yang terlalu pendek mungkin tidak memberikan informasi
yang cukup.

1
1.1.4 Gaya Penulisan: Gaya penulisan paragraf dalam karya ilmiah biasanya
formal dan objektif. Penulis harus menghindari penggunaan bahasa yang tidak jelas
atau tidak tepat, dan harus selalu berusaha untuk menjelaskan ide-ide mereka dengan
jelas dan tepat.

1.1.5 Referensi: Dalam karya ilmiah, penting untuk merujuk sumber-sumber


yang digunakan untuk mendukung argumen atau klaim yang dibuat dalam paragraf.
Ini membantu menunjukkan bahwa informasi tersebut dapat dipercaya dan telah
diteliti dengan baik oleh penulis.

Ingatlah bahwa tujuan utama paragraf dalam karya ilmiah adalah untuk
membantu pembaca memahami argumen atau ide penulis dengan jelas dan efektif.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

1. Permasalahan
Bagaimanakah syarat penulisan, jenis-jenis, dan pengembangan paragraf
dalam penulisan karya ilmiah.

2. Pembahasan
Agar dapat menulis paragraf yang baik dalam karya ilmiah, maka perlu
diperhatikan bagaiaman syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan,
kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta pemahaman penggunaan
jenis-jenis paragraf. Berikut ini akan dibahas lebih detail mengenai penulisan paragraf
dalam karya ilmiah.

2.1 Syarat-syarat paragraf


Disini sebelum lanjut membahas mengenai syarat-syarat paragraf perlu dipahami
dulu bahwa paragraf ialah kesimpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama
mendukung suatu kesatuan gagasan. Adapun syarat-syarat paragraf meliputi kesatua,
pengembangan, kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf.

2.2 Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan
pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan
pengembang dikemukakan kedalam kalimat pengembang. Kaliamt satu dengan
yang lain saling berhubungan. Berikut ini contoh paragraf yang berisi gagasan
dasar yang terkandung dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya.
“Tanpa menggerakan suatu kepentingan dalam hal apa pun,
seluruh warga memperjuangkan hak asasi manusia dalam korban
kekerasan yang masih ada saat itu berumur belasan tahun
tersebut. Mereka memeriksa remaja tadi ke rumah sakit untuk
meminta bukti visum. Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat
pelaku.” (Kompas, Rabu 8 Mei 2013, hal. 34)
Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika
dua hal terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik
yang hanya berisi sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat
pengembang yang mengandung sejumlah gagasan pengembang.

3
2.3 Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat
diperhatikan sebagai berikut.
“Setelah dua orang tewas, yakni saliman dan Abd, Rosyid,
sesuai meneguk minuman keras di jalan Wolter
Monginsidi, Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung,
korban bertambah seorang lagi yakni Luqman Wijaya
warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates,
Jember ini ditemukan tewas di rumahnya. Selasa (9/4),
Kanitreskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno Rahman,
saat mendampingi kepala Polsek Sumbersari Komisaris
Sugiyo Wibowo, Rabu (10/4). Mengatakan kini masih satu
orang lagi yang berada dalam kondisi kritis, yakni Syaiful.
Ia dirawat di rumah sakit daerah Jember.” (Kompas,
Kamis, 11 April 2013, hal. 21)
Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang
tewas, korban bertambah seorang lagi dan dua gagasan pengembang, yakni
Ipda Suyitno mengatakan masih satu orang lagi dalam kondisi kritis dan ia
dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember. Berarti, contoh paragraf tersebut
menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan paragraf.

2.4 Kepaduan atau Koherensi


Kepaduan /koherensi adalah keserasian hubungan antargagasan dalam
paragraf yang berarti pula keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf.
Pembentukan paragraf berasal dari kalimat-kalimat yang saling mendukung satu
dengan lainnya. Hubungan kalimat-kalimat itu agar terlihat serasi maka harus
dipadukan. Kepaduan tersebut diwujudkan dalam hubungan antarkalimat yang
membentuk paragraf. Ada beberapa cara/syarat kepaduan paragraf, yaitu
menggunakan repetisi dan kata ganti, kata penghubung, dan urutan pikiran.

“Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan


utama yang sangat dibutuhkan dalam program
pembangunan kerajaan Romawi. Tenaga manusia yang
puluhan ribu jumlahnya diorganisasi secara rapi untuk
membuat jalan, saluran irigasi ataupun gedung- gedung
yang penting. Dengan tenaga manusia dijalankanlah mesin-
mesin pengangkat barang dan benda-benda berat,
pemompaan air, penggerak perahu, dan sebagainya.
Pendek kata tenaga manusia menjadi
sumber energi pertama.” (Suparno, 2007:91)

4
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya saling
berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut adalah tenaga
manusia merupakan sumbangan utama yang dibutuhkan dalam program
pembangunan kerajaan Romawi. Gagasan pengembangnya terletak pada
kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.

2.5 Kekompakan atau Kohesi


Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antar kalimat yang diwujudkan
oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam
paragraf. Kekompakan tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu kekompakan
struktural dan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan
struktur kalimat kalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal
ditandai oleh adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai
hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.
Kekompakan struktural diungkapkan dengan struktur kalimat yang kompak
dan serasi, yakni dengan menggunakan pengulangan atau repetisi struktur kalimat
dalam pengungkapan gagasan yang berbeda, seperti contoh berikut ini.
Kekompakan struktural dinyatakan juga dengan penggunaan kata penghubung
kalimat atau konjungsi hubungan antarkalimat, seperti jadi, selanjutnya, oleh
sebab itu, akibatnya, singkatnya, mula-mula, kemudian, akhirnya, dll. Contoh
paragraf tersebut seperti ini.
“Semarang mengatakan, saat itu Ia baru selesai shalat
Jumat, sekitar pukul 13.00. Ia mendapati bus naas itu
sudah berhenti dengan kondisi sedan merah terjepit di
antara bagian depan bus dan tiang baliho. Ia bersama
warga segera menolong korban.” (Kompas, Sabtu 4 Mei
2013, hal. 15)
Kekompakan dinyatakan juga dengan menggunakan unsur leksikal. Kata-kata
yang dicetak miring ini menandai kelompakan leksikal dalam paragraf.

2.6 Pengembangan Paragaraf


pengembangan paragraf adalah pembentukan paragraf dalam teks dikaitkan
dengan paragraf yang lain. Hasil pengembangan ini ialah untaian paragraf yang
menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang lain. Contoh berikut ini
adalah pengembangan paragraf bersifat setara dan bertingkat.

5
“Pada tahap pertama benda-benda pencemar yang kasar
dipisahkan dari arus air limbah yang dimaksudkan. Air yang tercemar
mengalir melalui penyaring, kemudian masuk ke dalam ruang besar atau
lazim disebut bak penampung. Benda-benda pencemar yang masih kasar
yang terbawa mengendap dalam bak penampung . Air yang tersebar itu
kemudian mengalir terus ke dalam tangki khusus, dan lumpur yang
bercampur minyak mengendap dalam tangki itu dan dicerna oleh alat yang
terdapat pada tangki pencerna.
Pada tahap kedua, zat-zat organik dihancurkan dan dipisahkan dari
air. Sementara air mengalir dari bak penampung ke dalam tangki, air
sempat bercampur dengan udara. Proses ini menambah kadar oksigen ke
dalam air dan juga menambah mikroorganisme yang mencerna limbah
yang tidak dapat dihancurkan dengan cara fisika. Kemudian, air mengalir
ke dalam bak penampung yang kedua, tempat mengendapnya lumpur
berminyak. Dari sini air mengalir ke dalam ruang klorinasi. Dalam proses
ini, zat klorin membunuh bakteri yang membahayakan Kesehatan.”

Kedua paragraf tersebut memiliki pengembangan paragraf bersifat setara, di


antara kedua paragraf tersebut tidak ada yang menjadi paragraf atasan dan bawahan.

3. Pengertian
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain.

Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti
bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan
sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan
kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang
bersifat obyektif serta faktual.

Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak
ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang
lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.

6
Paragraf dalam karya ilmiah adalah sebuah unit teks yang terdiri dari beberapa
kalimat yang membahas suatu gagasan atau topik tertentu. Penulisan paragraf dalam
karya ilmiah perlu memperhatikan syarat-syarat seperti kesatuan, pengembangan,
kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan
jenis-jenis paragraf. Terdapat beberapa jenis paragraf dalam karya ilmiah, antara lain
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf kombinasi, dan paragraf deskriptif.
Penerapan penulisan paragraf dalam karya ilmiah perlu dikembangkan gagasan dalam
kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau subbab sehingga menjadi suatu karya
ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah tersebut dituntut juga penginformasian
secara utuh, artinya ketelitian dalam penulisan berkaitan dengan informasi, data
pribadi, nama tempat, ejaan, dan tanda baca.

4. Jenis-jenis paragraf

Pengelompokkan atau jenis paragraf berdasarkan letak klausa utama ada empat jenis
paragraf : 1.deduktif 2. induktif 3. majemuk 4. deskriptif. Jenis pertama adalah
paragraf deduktif. Dalamparagrafini ada kalimat topik pada awal paragraf dan kalimat
pengembang/ penjelas ada di kalimat berikut. Contoh paragraf deduktif adalah
sebagai berikut:

"Semangat dan kesungguhan guru dalam mengajar terasa semakin pudar karena
kesejahteraan diabaikan. Penghargaan mereka sedikit jumlahnya. Gaji mereka
seringkali terlambat dan terlalu tinggi pengurangan untuk tujuan yang terkadang
tidak jelas. Mereka jugatidak memiliki status sosial ekonomi yang terhormat."

Selanjutnya, paragraf induktif adalah paragraf dengan kalimat topik ada diakhir
paragraf, artinya kelompok paragraf berisi ide - ide programmer dan diakhiri dengan
ide dasar. Contoh paragraf seperti itu sebagai berikut :

"Banjir juga kerap menggenangi jalan di Tumbang Nusa, Pulau Pisau. Jalan tersebut
merupakan penghubung penting antara Palangkaraya dengan Banjarmasin, ibu kota
Kalimantan Selatan. Jalan Tumbang Nusa sering terendam membuat jalan layang
untuk mengatasi banjir. Di kawasan ini kami memerlukan jalan layang"

5. Unsur-unsur paragraf
1. Topik atau gagasan utama, Topik merupakan fokus atau jantung dari sebuah
paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan
penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama "layaknya jiwa" yang menghidupkan
sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca!

2. Kalimat utama, Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama.


Kalimat utama berisi gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau
akhir paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir
paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat
pendukung lainnya.

7
3. Kalimat penjelas atau kalimat pendukung, Selanjutnya, kalimat penjelas
atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, Kalimat pendukung berfungsi untuk
mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama.
Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang valid

4. Konjungsi, Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Singkatnya, konjungsi


adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa indonesia ada
dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antar kalimat. Konjungsi
intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan kata,
frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misanya, "dan",
"sehingga","agar" "sebelum", dan lain-lain. Contonya: kami menyiapkan jaket dan
kaus kaki sebelum pergi ke malang. Berbeda dengan konjungsi intrakalimat,
konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang menghubungkan antarkalimat
dalam satu paragraf. Misalnya, "jadi", "oleh karena itu" "namun". Contohnya: "hari
ini kota malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus membawa payung di
tas saat sedang ke luar rumah."

8
BAB 3
PENUTUP

Salah satu standar kompetensi dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah
mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran,
gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam bentuk karya ilmiah baik tulis maupun lisan.
Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan. Beberapa syarat yang
kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan dengan isi tulisan, aspek-aspek
kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan dalam
paragraf.

Bentuk penulisan yang dimaksud itu adalah penulisan karya ilmiah,yakni .


karya yang berisi ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam menyusun karya ilmiah, dituntut
penulisan paragraf yang harus dikuasai mahasiswa agar ia dapat menyampaikan
gagasan/ide untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi
dalam penulisan skripsi, tesis, atau disertasi kepada masyarakat luas.

Untuk memenuhi penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu
memperhatikan syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan,
kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan jenis-jenis
paragraf. Paragraf mengandung aspek kesatuan, gagasan dasar itu dikemukakan ke
dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat kalimat
pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan, selanjutnya aspek
pengembangan gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan
pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan, aspek kepaduan,
yakni keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian
hubungan antarkalimat dalam paragraf, aspek kekompakan, yakni kekompakan
struktural dan leksikal.

9
Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-
kalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal ditandai oleh
adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan
antarkalimat atau bagian paragraf, aspek pengembangan, yakni pembentukan
paragraph. dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain, hasil pengembangan ini
ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang
lain.

Dalam pengungkapan gagasan/ide ke dalam paragraf bisa melalui paragraf


deduktif, yakni kalimat topik diletakkan pada awal paragraf dan diikuti kalimat-
kalimat pengembang, bila kalimat topiknya diletakkan akhir paragraf dan sebelumnya
diawali gagasan-gagasan pengembang disebut paragraf induktif, bila kalimat topik
terletak di awal dan akhir paragraf, gagasan pengembangnya diletakkan di antara
keduanya disebut paragraf kombinasi, serta kalimat topik terletak pada setiap kalimat
disebut paragraf deskriptif.

Penerapan penulisan paragraf dalam karya ilmiah tersebut perlu


dikembangkan gagasan dalam kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau subbab
sehingga menjadi suatu karya ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah tersebut
dituntut juga penginformasian secara utuh, artinya ketelitian dalam tulis-menulis ilmu
yang menyangkut data, nama orang, nama tempat, hingga ejaan dan tanda baca.

10
DAFTAR PUSTAKA

I. Lidwina, S. (2013). Penulisan paragraf dalam karya ilmiah mahasiswa. Jurnal STIE
Semarang, 5(1), 132320.

II. Kompas, 8 Mei 2013 , hll.34.

III. Kompas, 4 Mei 2013, hal. 15

IV. Kompas, 11 April 2013, hal. 22

V. Rahayu Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo.

VI. Suparno & Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.

VII. Suyitno, H. Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah Panduan, Teori, Pelatihan, dan Contoh. Bandung:
PT Refika Aditama.

11

Anda mungkin juga menyukai