Makalah Bahasa Indonesia Fix
Makalah Bahasa Indonesia Fix
Makalah Bahasa Indonesia Fix
Disusun Oleh :
Kelompok 4 / Kelas 5
Dosen Pengampu :
Nama Kelompok:
1. Made Mahendra Dharma Putra (2305511155)
2. Bagus Putu Arya Suryana (2305511156)
3. I Putu Arya Kusuma Widanta (2305511158)
4. Gede Perdie Arta Sujana (2305511165)
5. I Gusti Ngurah Bagus Surya Natha (2305511166)
6. I Gede Lando Natha Degas (2305511183)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalh ini tentang “Penulisan
Paragraf Dalam Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak kepada kami.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini sebaik mungkin.
Kami berharap semoga makalah tentang “Penulisan Paragraf Dalam Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa”.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.1 Tujuan................................................................................................................................1
BAB 2.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
1. Permasalahan............................................................................................................................3
2. Pembahasan..............................................................................................................................3
2.1 Syarat-syarat paragraf........................................................................................................3
2.2 Kesatuan............................................................................................................................3
2.3 Pengembangan..................................................................................................................4
2.4 Kepaduan atau Koherensi..................................................................................................4
2.5 Kekompakan atau Kohesi...................................................................................................5
2.6 Pengembangan Paragaraf..................................................................................................5
3. Pengertian.................................................................................................................................6
4. Jenis-jenis paragraf....................................................................................................................7
5. Unsur-unsur paragraf.................................................................................................................7
BAB 3.....................................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
nasionl ditegaskan bahwa mata kuliah Bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib dan
diberikan di semua jalur Pendidikan. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi termasuk
mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK). Salah satu standar kompetensi dalam
mata kuliah Bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan sikap
ilmiah ke dalam suatu karya ilmiah baik tulis maupun lisan. Kegiatan menulis di
perguruan tinggi sangat diperlukan. Menulis berarti menuangkan
pikiran/gagasan/fakta ke dalam bentuk tertulis.
1.1 Tujuan
Dalam hal pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat lebih
memahami penulisan paragraf dalam karya ilmiah. Paragraf dalam karya ilmiah
adalah bagian penting yang membantu menyampaikan ide dan argumen penulis secara
efektif. Berikut adalah beberapa poin penting tentang paragraf dalam karya ilmiah:
1.1.1 Struktur Paragraf: Biasanya, paragraf dalam karya ilmiah terdiri dari
kalimat topik, kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat topik biasanya
menyatakan ide utama paragraf, sementara kalimat penjelas memberikan bukti atau
penjelasan lebih lanjut tentang ide tersebut. Kalimat penutup biasanya merangkum ide
yang disampaikan dan/atau memberikan transisi ke paragraf berikutnya.
1.1.2 Kohesi dan Koherensi: Paragraf harus memiliki kohesi, yang berarti
semua kalimat di dalamnya harus saling terkait dan mendukung ide utama. Selain itu,
paragraf harus koheren, yang berarti ide-ide tersebut harus disusun dengan cara yang
logis dan mudah dipahami oleh pembaca.
1.1.3 Panjang Paragraf: Panjang paragraf dalam karya ilmiah bisa bervariasi,
tetapi biasanya terdiri dari beberapa kalimat yang cukup untuk mengembangkan satu
ide atau argumen. Paragraf yang terlalu panjang bisa membuat pembaca kehilangan
fokus, sementara paragraf yang terlalu pendek mungkin tidak memberikan informasi
yang cukup.
1
1.1.4 Gaya Penulisan: Gaya penulisan paragraf dalam karya ilmiah biasanya
formal dan objektif. Penulis harus menghindari penggunaan bahasa yang tidak jelas
atau tidak tepat, dan harus selalu berusaha untuk menjelaskan ide-ide mereka dengan
jelas dan tepat.
Ingatlah bahwa tujuan utama paragraf dalam karya ilmiah adalah untuk
membantu pembaca memahami argumen atau ide penulis dengan jelas dan efektif.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Permasalahan
Bagaimanakah syarat penulisan, jenis-jenis, dan pengembangan paragraf
dalam penulisan karya ilmiah.
2. Pembahasan
Agar dapat menulis paragraf yang baik dalam karya ilmiah, maka perlu
diperhatikan bagaiaman syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan,
kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta pemahaman penggunaan
jenis-jenis paragraf. Berikut ini akan dibahas lebih detail mengenai penulisan paragraf
dalam karya ilmiah.
2.2 Kesatuan
Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan
pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik. Gagasan
pengembang dikemukakan kedalam kalimat pengembang. Kaliamt satu dengan
yang lain saling berhubungan. Berikut ini contoh paragraf yang berisi gagasan
dasar yang terkandung dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dikemukakan dalam kalimat-kalimat lainnya.
“Tanpa menggerakan suatu kepentingan dalam hal apa pun,
seluruh warga memperjuangkan hak asasi manusia dalam korban
kekerasan yang masih ada saat itu berumur belasan tahun
tersebut. Mereka memeriksa remaja tadi ke rumah sakit untuk
meminta bukti visum. Hasilnya digunakan sebagai bukti menjerat
pelaku.” (Kompas, Rabu 8 Mei 2013, hal. 34)
Berdasarkan contoh tersebut terlihat bahwa kesatuan paragraf terwujud jika
dua hal terpenuhi. Pertama, paragraf hanya mengandung sebuah kalimat topik
yang hanya berisi sebuah gagasan dasar. Kedua, paragraf berisi sejumlah kalimat
pengembang yang mengandung sejumlah gagasan pengembang.
3
2.3 Pengembangan
Gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan pengembang
dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan. Contoh paragraf dapat
diperhatikan sebagai berikut.
“Setelah dua orang tewas, yakni saliman dan Abd, Rosyid,
sesuai meneguk minuman keras di jalan Wolter
Monginsidi, Kelurahan Keranjingan, Kecamatan Ajung,
korban bertambah seorang lagi yakni Luqman Wijaya
warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates,
Jember ini ditemukan tewas di rumahnya. Selasa (9/4),
Kanitreskrim Polsek Sumbersari Ipda Suyitno Rahman,
saat mendampingi kepala Polsek Sumbersari Komisaris
Sugiyo Wibowo, Rabu (10/4). Mengatakan kini masih satu
orang lagi yang berada dalam kondisi kritis, yakni Syaiful.
Ia dirawat di rumah sakit daerah Jember.” (Kompas,
Kamis, 11 April 2013, hal. 21)
Paragraf tersebut berisi satu gagasan dasar, yakni setelah dua orang
tewas, korban bertambah seorang lagi dan dua gagasan pengembang, yakni
Ipda Suyitno mengatakan masih satu orang lagi dalam kondisi kritis dan ia
dirawat di Rumah Sakit Daerah Jember. Berarti, contoh paragraf tersebut
menunjukkan bahwa sudah ada pengembangan paragraf.
4
Paragraf tersebut menunjukkan bahwa kalimat-kalimatnya saling
berhubungan dengan serasi. Gagasan dasar paragraf tersebut adalah tenaga
manusia merupakan sumbangan utama yang dibutuhkan dalam program
pembangunan kerajaan Romawi. Gagasan pengembangnya terletak pada
kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Pada awal kalimat kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan repetisi atau pengulangan kata tenaga manusia.
5
“Pada tahap pertama benda-benda pencemar yang kasar
dipisahkan dari arus air limbah yang dimaksudkan. Air yang tercemar
mengalir melalui penyaring, kemudian masuk ke dalam ruang besar atau
lazim disebut bak penampung. Benda-benda pencemar yang masih kasar
yang terbawa mengendap dalam bak penampung . Air yang tersebar itu
kemudian mengalir terus ke dalam tangki khusus, dan lumpur yang
bercampur minyak mengendap dalam tangki itu dan dicerna oleh alat yang
terdapat pada tangki pencerna.
Pada tahap kedua, zat-zat organik dihancurkan dan dipisahkan dari
air. Sementara air mengalir dari bak penampung ke dalam tangki, air
sempat bercampur dengan udara. Proses ini menambah kadar oksigen ke
dalam air dan juga menambah mikroorganisme yang mencerna limbah
yang tidak dapat dihancurkan dengan cara fisika. Kemudian, air mengalir
ke dalam bak penampung yang kedua, tempat mengendapnya lumpur
berminyak. Dari sini air mengalir ke dalam ruang klorinasi. Dalam proses
ini, zat klorin membunuh bakteri yang membahayakan Kesehatan.”
3. Pengertian
Karya tulis ilmiah, merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, karya, dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan, sedangkan tulis, atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain.
Yang ketiga adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti
bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan. Nah, jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan
sebuah karya yang dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan
kaidah ilmiah, mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang
bersifat obyektif serta faktual.
Sangat disarankan, penulisan karya tulis ilmiah, menggunakan kata yang tidak
ambigu, atau memiliki makna ganda, maka diperlukan penggunaan gaya bahasa yang
lugas, eksplisit, menggunakan variasi istilah ilmiah yang sesuai dengan aturan
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
6
Paragraf dalam karya ilmiah adalah sebuah unit teks yang terdiri dari beberapa
kalimat yang membahas suatu gagasan atau topik tertentu. Penulisan paragraf dalam
karya ilmiah perlu memperhatikan syarat-syarat seperti kesatuan, pengembangan,
kepaduan, kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan
jenis-jenis paragraf. Terdapat beberapa jenis paragraf dalam karya ilmiah, antara lain
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf kombinasi, dan paragraf deskriptif.
Penerapan penulisan paragraf dalam karya ilmiah perlu dikembangkan gagasan dalam
kalimat-kalimat, satuan paragraf, bab, atau subbab sehingga menjadi suatu karya
ilmiah yang utuh. Penulisan karya ilmiah tersebut dituntut juga penginformasian
secara utuh, artinya ketelitian dalam penulisan berkaitan dengan informasi, data
pribadi, nama tempat, ejaan, dan tanda baca.
4. Jenis-jenis paragraf
Pengelompokkan atau jenis paragraf berdasarkan letak klausa utama ada empat jenis
paragraf : 1.deduktif 2. induktif 3. majemuk 4. deskriptif. Jenis pertama adalah
paragraf deduktif. Dalamparagrafini ada kalimat topik pada awal paragraf dan kalimat
pengembang/ penjelas ada di kalimat berikut. Contoh paragraf deduktif adalah
sebagai berikut:
"Semangat dan kesungguhan guru dalam mengajar terasa semakin pudar karena
kesejahteraan diabaikan. Penghargaan mereka sedikit jumlahnya. Gaji mereka
seringkali terlambat dan terlalu tinggi pengurangan untuk tujuan yang terkadang
tidak jelas. Mereka jugatidak memiliki status sosial ekonomi yang terhormat."
Selanjutnya, paragraf induktif adalah paragraf dengan kalimat topik ada diakhir
paragraf, artinya kelompok paragraf berisi ide - ide programmer dan diakhiri dengan
ide dasar. Contoh paragraf seperti itu sebagai berikut :
"Banjir juga kerap menggenangi jalan di Tumbang Nusa, Pulau Pisau. Jalan tersebut
merupakan penghubung penting antara Palangkaraya dengan Banjarmasin, ibu kota
Kalimantan Selatan. Jalan Tumbang Nusa sering terendam membuat jalan layang
untuk mengatasi banjir. Di kawasan ini kami memerlukan jalan layang"
5. Unsur-unsur paragraf
1. Topik atau gagasan utama, Topik merupakan fokus atau jantung dari sebuah
paragraf. Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan
penulis kepada pembaca. Intinya, gagasan utama "layaknya jiwa" yang menghidupkan
sebuah paragraf agar menarik di mata pembaca!
7
3. Kalimat penjelas atau kalimat pendukung, Selanjutnya, kalimat penjelas
atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, Kalimat pendukung berfungsi untuk
mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama.
Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang valid
8
BAB 3
PENUTUP
Salah satu standar kompetensi dalam mata kuliah bahasa Indonesia adalah
mahasiswa mampu menggunakan bahasa Indonesia untuk mengungkapkan pikiran,
gagasan, dan sikap ilmiah ke dalam bentuk karya ilmiah baik tulis maupun lisan.
Kegiatan menulis di perguruan tinggi sangat diperlukan. Beberapa syarat yang
kompleks, antara lain pengetahuan yang berkaitan dengan isi tulisan, aspek-aspek
kebahasaan seperti memilih topik, mengembangkan pikiran yang disajikan dalam
paragraf.
Untuk memenuhi penulisan paragraf dalam karya ilmiah yang baik maka perlu
memperhatikan syarat-syarat paragraf seperti kesatuan, pengembangan, kepaduan,
kekompakan, dan pengembangan paragraf serta memahami penggunaan jenis-jenis
paragraf. Paragraf mengandung aspek kesatuan, gagasan dasar itu dikemukakan ke
dalam kalimat topik dan gagasan pengembang dikemukakan ke dalam kalimat kalimat
pengembang serta kalimat-kalimat tersebut saling berhubungan, selanjutnya aspek
pengembangan gagasan dasar dinyatakan ke dalam kalimat topik dan gagasan
pengembang dinyatakan ke dalam kalimat-kalimat penjelas/lanjutan, aspek kepaduan,
yakni keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang berarti pula keserasian
hubungan antarkalimat dalam paragraf, aspek kekompakan, yakni kekompakan
struktural dan leksikal.
9
Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-
kalimat yang digunakan dalam paragraf dan kekompakan leksikal ditandai oleh
adanya kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan
antarkalimat atau bagian paragraf, aspek pengembangan, yakni pembentukan
paragraph. dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain, hasil pengembangan ini
ialah untaian paragraf yang menunjukkan paragraf yang cocok dengan paragraf yang
lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
I. Lidwina, S. (2013). Penulisan paragraf dalam karya ilmiah mahasiswa. Jurnal STIE
Semarang, 5(1), 132320.
V. Rahayu Minto. 2007. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian. Jakarta: PT Grasindo.
VI. Suparno & Mohamad Yunus. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas
Terbuka.
VII. Suyitno, H. Imam. 2011. Karya Tulis Ilmiah Panduan, Teori, Pelatihan, dan Contoh. Bandung:
PT Refika Aditama.
11