Makalah Model, Sreategi Dan Teknik Pembelajaran Fiqh

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MODEL, STRATEGI, METODE DAN TEKNIK

PEMBELAJARAN FIQH

Makalah ini dibuat guna memenuhi

Mata kuliah : Pembelajaran Fiqh

Dosen pengampu: Ahmad Syaifulloh,M.Pd.

Disusun oleh

1. Diah Nurul Afidah (2220131247)


2. Nur Hidayah (2220131288)

PROGAM STUDY PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN PERGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) KHOZINATUL ULUM BLORA

1
TAHUN 2024 / 2025

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul materi “Model, Strategi dan Metode
Pembelajaran Fiqh” Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan semoga kita
termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah ini.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah satu
rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan.Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya ini dan
karyakarya yang akan datang. Demikianlah makalah ini kami susun dengan harapan dapat
menambah wawasan serta dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca sebagaimana
mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Blora, 25 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PENDAHULUAN

A. Pengertian Model Pembelajarn Fiqh


B. Steategi Dalam Pembelajaran Fiqh
C. Metode Pembelajaran Fiqh
D. Teknik Pembelajaran Fiqh

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan proses pendidikan yang didalamnya terjadi interaksi


antara berbagai komponen, yang meliputi guru, murid dan materi pelajaran atau
sumber ajar. Interaksi tersebut membutuhkan sarana dan prasarana agar tercapai tujuan
pembelajaran yaitu media, metode dan penataan lingkungan tempat belajar. Strategi
pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan
sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya. Guru
diharapkan mengembangkan atau mencari strategi lain yang dipandang lebih tepat.
Sebab, pada dasarnya tidak ada strategi yang paling ideal. Masing-masing strategi
mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. hal ini sangat bergantung pada tujuan
yang hendak dicapai.

Pendidikan merupakan suatu alat untuk mencapain tujuan atau cita-cita


seseorang. Metode adalah cara untuk mempermudah dalam pencapaian suatu tujuan.
Fiqih adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara’ yang berkenaan amal
perbuatan berdasarkan dalil-dalil. Dalam pelaksanaan pendidikan khususnya dalam
suatu kegiatan belajar mengajar pembelajaran fiqih baik di sekolah maupun di
madrasah seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran yang akan
diberikan kepada anak didik atau siswa sering kali ditemui bahwa guru tersebut
mengalami kesulitan baik dalam memilih, menetapkan, serta menerapkan metode
tersebut kedalam proses belajarmengajar.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas kita dapat mengetahui Rumusan Masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Model Pembelajaran Fiqh ?

2. Bagaimana Strategi yang digunakan dalam Pembelajaran Fiqh ?

3. Apa Saja Metode dalam Pembelajaran Fiqh?

4. Sebutkan Apa saja Teknik Pembelajaran Fiqh

C. Tujuan Masalah

Dari Rumusan Masalah diatas kita dapat mengetahui tujuannya sebagai berikut:

4
1. Untuk Mengetahui Pengertian Model Pembelajaran Fiqh

2. Untuk Mengetahui Strategi yang digunakan dalam Pembelajaran Fiqh

3. Untuk Mengetahui Metode dalam Pembelajaran Fiqh

4. Untuk Mengetahui Teknik di dalam Pembelajaran Fiqh

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Fiqh

Secara umum istilah “MODEL” diartikan sebagai kerangka konseptual yang


digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencenakan pembelajaran di kelas, atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangakat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce, 1992).

Model pembelajaran menurut para ahli yaitu Model Glasser, Model Glasser
merupakan model perencanaan pembelajaran yang memberikan rancangan secara
konseptual pada guru dalam pembelajaran, dimana dalam pembelajaran glasser
diharapkan siswa setelah mendapatkan pelajaran tersebut dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Model Gerlach dan Ely Model Gerlach dan Ely sebagai
suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis
pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena dalam model ini
diperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak
menggambarkan secara rinci setiap komponennya.

a) Macam-Macam Model Pembelajaran

1. Model Pembelajaran Kontekstual

6
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan anatara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata pesrta didik
dan mendorong peserta didik membuat hubungan anatara penegtahuan yang
dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menurut Johnson
pembelajaran kontekstual merupakan proses pendidikan yang bertujuan
mendorong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang merka
pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dalam konteks
kejidupan keseharian mereka yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial, dan
budaya mereka. Tujuan pembelajaran kontekstual adalah untuk membekali siswa
berupa pengetahuan dan kemampuan yang lebih realistiskarena inti pembelajaran
ini adalah untuk mendekatkan hal-hal yang teoristis ke praktis. Menurut Zahorik
terdapat lima

elemen yang harus diperhatikan dalam prektek pembelajaran kontekstual yaitu


pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, pemerolehan pengetahuan baru,
pemahaman pengetahuan, mempraktekkan pengetahuan dan pemahaman,
melakukan refleksi.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif di adopsi bahasa langsung cooperate dan learn.


Cooperate diartikan bekerja sama sedangkan learn artinya belajar, jadi maksudnya
adalah belajar bersama-sama dalam sebuah kelompok belajar. Munir mengatakan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran aktif yang menekankan
aktivitas peserta didik bersama sama secara berkelompok dan tidak
individual.Hamid Hasan seperti yang dikutip oleh Etin Solihatin dan Raharjo
mengatakan pembelajaran kooperatif mengandung pengertian bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.

Kemudian Etin Solihatin dan Raharjo mengatakan cooperative learning


mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau prilaku bersama dalam bekerja
atau membantu diantara sesama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih dimana keberhasilan bekerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap
anggota kelompok tersebut.

3. Model Dikusi Kelas

7
Diskusi kelas pada dasarnya bukanlah model pembelajaran sebenarnya, tetapi
merupakan prosedur atau strategi mengajar yang bermanfaat dan banyak dipakai
sebagai bagian langkah dari banyak model pembelajaran yang lain. Tetapi diskusi
merupakan titik sentral dalam semua aspek. pembelajaran, maka diskusi kelas
merupakan pendekatan yang berbeda dalam suatu pembelajaran. Dengan diskusi
kelas ini guru dapat mengubah beberapa pola komunikasi yang tidask produktif
yang menjadi ciri kebanyakan kelas pada saat ini.
4. Model Pembelajaran Inquiry
Menurut Mulyasa inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang
dialami. Strategi inquiry memberi peluang kepada peserta didik untuk terlibat aktif
Dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik lebih banyak ditantang untuk
mencari, melakukan, dan menentukan sendiri. Fokus pembelajaran ini adalah pada
peserta didik, ia akan menyerap sesuatu dan mampu mencari sesuatu.
5. Ciri-Ciri Model Pembelajaran
a. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu, misalnya model berfikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.
b. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.
Model ini dirancang untuk melatih partisipasi dalam kelompok secara
demokratis. Dapat dijadikan pedoman untuk memperbaiki kegiatan
belajar-mengajar di kelas, misalnya saja model synectic dirancang untuk
memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
c. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi: pertama dampak pelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat
diukur. Kedua dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.
d. Memilki persiapan mengajar (desain intruksional) dengan pedoman model
pembelajaran yang dipilihnya.
e. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan:(1) Urutan
langkahlangkah pembelajaran, (2) Adanya prinsip-prinsip reaksi, (3)
sistem social, (4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan
pedoman praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

B. Strategi Pembelajaran Fiqh

8
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan
dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan
belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan peserta
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Strategi merupakan pola umum rentetan kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum, sebab suatu strategi pada
hakikatnya belum mengarah kepaa hal yang bersifat praktis karena suatu strategi
masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia meliter dan diartikan
sebagai cara penggunaan suatu peperangan. Seseorang yang berperang dalam
mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan suatu
tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan-pasukan yang
dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya 1. Dari lustrasi tersebut
dapat disimpulkan, strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau
keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertantu. Strategi pembelajaran menurut para ahli:
 Kemp (1995)
Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efesien. Kozma dalam Gafur (1989) Secara umum
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan
kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
 Gerlach dan Ely (1980)
Menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih
untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran
dimaksud meliputi sifat, lingkup dan urutan .kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik.
1) Strategi Pembelajaran Fiqih
Penggunaan suatu jenis strategi pembelajaran dalam pelatihan banyak ditentukan oleh
tujuan mata pelajaran, keadaan partisipan, alat bantu belajar yang tesedia, keadaan
1
Suryani, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta : Ombak, 2012) Hlm.42

9
fasilitas di dalam ruang, waktu yang tersedia, tempat dan sebagainya. Begitu juga
dengan komponen-komponen strategi pembelajaran Fiqih MI yang harus diperhatikan.
Berikut ini adalah komponen-komponen strategi pembelajarannya:
a) Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem
pembelajaran secara keseluruhan memegang peranan penting.
b) Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi sering kali dianggap sebagai suatu kegiatan paling
penting dalam proses pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan
salah satu komponen dari strategi pembelajaran. Artinya tanpa adanya
kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi peserta didik
dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi ini menjadi tidak
berarti.
c) Partisipasi Peserta Didik
Berdasarkan prinsip student center maka peserta didik merupakan pusat
dari suatu kegiatan belajar. Terdapat beberapa hal penting yang
berhubungan dengan partisipasi peserta didik, yaitu:
• Latihan dan praktek
Seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang
suatu pengetahuan, sikap atau keterampilan tertentu.
• Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk
mengetahui:
a) Apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum
b) apakah pengetahuan, sikap dan keterampilan telah benar-benar
dimiliki oleh peserta didik atau belum.
• Umpan Balik
Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku tertentu sebagai
hasil belajarnya, maka guru memberikan umpan balik (feedback)
terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang diberikan
oleh guru, peserta didik akan segera mengetahui apakah jawaban
yang merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan itu benar atau
salah, tepat atau tidak tepat atau ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
• Kegiatan Lanjutan
10
Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil
kegiatan yang telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan
baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap kali setelah tes
dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan
bagus atau di atas rata-rata
2) Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran Fiqih
Adapun macam-macam strategi yang dapat digunakan dalam pembelajaran Fiqih
adalah sebagai berikut :
a. Strategi Ekspositoris
Adalah strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswanya, dengan
maksud agar siswanya memahami dan menguasai pelajaran yang disampaikan.
Dalam strategi ini, meteri pembelajaran disampaikan langsung oleh guru. Strategi
pembelajaran ini sering dinamakan dengan pembelajaran langsung karena berpusat
pada guru.
Dalam hal ini seorang guru aktif menyampaikan materi kepada siswanya
secara terperinci. Jenis strategi ini merupakan model lama yang sering digunakan
para pendidik seperti halnya pendidikan agama islam yang terkhusus pada
pelajaran Fiqih. Metode yang efektif dan efisien yang dapat digunakan dalam
strategi ini adalah metode ceramah, karena metode tersebut lebih
mengedepankantransfer of knowlagde atau penyampaian materi secara langsung
kepaada peserta didik.
b. Strategi Inquiry
Adalah suatu stategi pembelajaran yang lebih menekankan pada proses
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan seorang guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses belajar bagi siswanya.
Strategi pembelajaran inquiry merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran
yang lebih menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencarai dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berpikir itu biasanya dapat dilakukan melalui tanya jawab antara guru dengan
siswanya.
Metode yang dapat diterapkan dalam strategi ini adalah metode
latihan(drill),metode pemberian tugas.

11
c. Strategi Contextual Teaching and Learning

Strategi pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang


holistik dan bertujuan untuk memberikan motivasi siswa agar memahami makna
materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan
kehidupan nyata.

Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru untuk


mengaitkan antara materi yang diajarkan siswa dengan situasi dunia nyata dan
mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan demikian hasil dari
pembelajaran tersebut diharapkan lebih bernakna bagi siswa.2

Jika diterapkan dalam pembelajaran fiqih strategi tersebut bertujuan supaya


seorang guru dalam mengarahkan siswa dalam memahami, mangenal dan
menghayati hukum islam supaya siswa dapat terarahkan untuk senantiasa taat dan
patuh kepada Allah sehingga dapat meningkatkan keimanan kepada Allah.

Misalkan saja pada mata pelajaranpendidikan ibadah shalat


adalahterbentuknya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah swt,
berbudi pekerti luhur (berakhlak mulia), memilikipengetahuan yang cukup tentang
Islam terutama sumber-sumber ajaran dan sendi-sendi lainnya,

sehingga dapat dijadikanbekal untuk mempelajari berbagai bidangilmu atau


mata pelajaran tanpa harusterbawa oleh pengaruh negatif yang mungkin
ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut.

d. Strategi Pemecahan Masalah


Metode ini menyajikan pelajaran dengan cara mendorong siswa untuk mencari
dan memecahkan suatu masalah atau persoalan dalam rangka pencapaian tujuan
pembelajaran. Metode problem solving sangat potensial dalam memberikan
pelatihan kepada siswa untuk berpikir kreatif dalam rangka menghadapi masalah
baik dalam masalah pribadi maupun dalam masalah kelompok. Tugas seorang
guru dalam strategi problem solving adalah memberikan kasus atau masalah
kepada peserta didik untuk dipecahkan.

2
Dr.Wina Sanjaya Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Kencana: 2005) hlm
24

12
C. Metode Pembelajaran Fiqih
Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti “cara atau jalan”.
Secara istilah metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik yang digunakan
untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik. Metode berarti “cara”, yakni cara
mencapai sesuatu tujuan. Metode mengajar berarti cara mencapai tujuan mengajar,
yaitu tujuan-tujuan yang diharapkan tercapai oleh murid dalam kegiatan belajar.
Tujuan belajar yang dimaksud ialah dalam bentuk perubahan tigkah laku yang
diharapkan terjadi pada diri murid setelah melakukan kegiatan belajar dari segi ini
jelas bahwa peranan metode mengajar sangat menentukan.3
Pembelajaran adalah usaha untuk mencapai tujuan berupa kemampuan
tertentu. Pembelajaran juga merupakan usaha untuk terciptanya situasi belajar
sehingga yang belajar memperoleh atau meningkatkan kemampuannya. Metode
Pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran
kepada siswa dalam hubungan dengan siswa pasa saat berlangsungnya suatu
pengajaran. Fiqih (al-fiqhu) artinya faham atau tahu. Menurut istilah fiqih adalah
ilmu yang menerangkan hukum-hukum syari’at islam yang diambil dari dalil-dalil
yang terperinci. Fiqih ialah ilmu pengetahuan yang membicarakan atau membahas
atau memuat hukumhukum islam yang bersumber pada Al-Qur’an, As-Sunah dan
dalil-dalil syar’i yang lainJadi, Metode pembelajaran fiqihadalah suatu cara yang
digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi atau yang berkenaan
dengan pembelajaran fiqh islam kepada murid atau peserta didik dengan
menggunakan berbagai cara sehingga tujuan dariebuah pendidikan dapat tercapai
secara efektif dan efesien. Berikut ikut ini merupakan beberapa metode pembelajaran
yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
1. Metode ceramah
Ceramah merupakan cara yang digunakan dalam mengembangkan proses
pembelajaran melalui cara penuturan (lecturer). Hal yang perlu diperhatikan
dalam metode ceramah adalah isi ceramah mudah diterima dan dipahami serta
mampu menstimulasi pendengar (murid) untukmengikuti dan melakukan sesuatu
yang terdapat dalam isi ceramah. Metode ceramah merupakan metode yang
sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain
disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan
baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya belum merasa puas jika dalam proses
3
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pustaka Setia, 1997) hlm.56

13
pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan
siswa, mereka akan belajar jika ada guru yang memberikan materi pelajaran
melalui ceramah sehingga timbul persepsi jika ada guru yang berceramah berarti
ada proses belajar, sedangkan jika tidak ada guru yang berceramah berarti tidak
ada belajar4.
2. Metode demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode yang cukup efektif, karena membantu siswa
untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang
benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pembelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi,
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan,
tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Metode
demonstrasi ini, dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
khususnya terkait dengan materi ketrampilan seperti, praktek membaca al Qur’an,
shalat, adzan, iqamat, tayamum, pelaksanaan haji, dan sebagainya.
3. Metode Diskusi
Diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan.Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Oleh karena itu,
diskusi bukanlah debat yang bersifat adu argumentasi. Diskusi lebih bersifat
bertukar pengalaman untuk menentukan.
4. Metode simulasi
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua
proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang
sebenarnya. Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau
berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara
penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk
memahami tentang konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu. Gladi bersih
merupakan salah satu contoh simulasi, yakni memperagakan proses terjadinya

4
Udim Winataputa, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Universitas Terbuka,2002) hlm 34

14
suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya, supaya tidak
gagal dalam waktunya nanti.
5. Metode tugas dan resitasi
Secara denotatif, resitasi adalah pembacaan hafalan dimuka umum atau hafalan
yang diucapkan oleh murid-murid didalam kelas. Metode tugas resitasi tidak sama
dengan pekerjaan rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang
anak untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok. Uraian diatas
menggambarkan bahwa resitasi sebagai metode (belajar) dengan cara memberika
tugas penhafalan, pembacaan, pengulangan, pengujian dan pemeriksaan atas diri
sendiri.
6. Metode tanya jawab
Tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru
menjawab. Metode tanya jawab dimaksudkan untuk merangsang berpikir siswa
dan membimbingnya dalam menncapai atau mendapatkan pengetahuan.Dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guu
dan siswa.
7. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung
pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan
(kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub
kelompok).
8. Metode latihan (drill)
Metode latihan (drill)merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah dipelajari.
Dalam pendidikan agama Islam, materi yang dapat diterapkan metode ini adalah
materi yang bersifat pembiasaan, misalnya sholat, baca tulis al Qur’an, dan lain-
lain. Metode drill bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan dan kemahiran
dari masing-masing siswa.
9. Metode karyawisata (field-trip)
Karya wisata dalam hal ini mempunyai arti yang berbeda dengan study tour.
Kegiatan pembelajaran dilakukan diluar ruangan (out door) tanpa memerlukan

15
waktu yang lama. Pada akhir karya wisata, siswa diminta laporan mengenai inti
masalah yang telah dipelajari pada saat melakukan karya wisata.

D. Teknik dalam Pembelajaran


a. Teknik Ambak
Ambak merupakan uatu teknik penting dalam Quantum Teaching. Teknik ini
menekankan bagaimana sedapat mungkin bisa menghadirkan perasaan dalam diri
siswa bahwa apa yang mereka pelajari akan memberikan manfaat yang besar.
Dalam pelajaran akhlak tentang akhlak terpuji misalnya, guru hanya menetapkan
prinsip dari akhlak-akhlak tersebut, anak didiklah yang menentukan berbagai tema
pelajaran sebagai contohnya. Manfaat apa yang akan saya peroleh di kemudian
hari dengan mempelajari semua ini. Dalam hal seperti ini, guru harus bisa
menjelaskan kepada siswa manfaat yang diperoleh dari suatu pelajaran yang telah
diterangkan oleh guru.
b. Teknik Tandur
Seorang guru tidak hanya memposisikan diri sebagai pentransfer ilmu pengetahuan
saja, tetapi juga berperan sebagai fasilitator, mediator, dan motivator. Disamping
itu guru juga harus bisa menumbuhkan minat siswa dengan memuaskan “apakah
manfaat bagiku”, dan manfaatkan kehidupan siswa. Guru harus bisamenghadirkan
suasana yang alamiah serta tidak membedakan siswa yang satu dengan yang lain,
semua siswa harus mendapatkan perlakuan yang sama. Guru sedapat mungkin
memberikan pengantar terhadap materi yang akan dibahas dengan menyediakan
kata kunci, konsep untuk siswa. Sehingga diharapkan guru dapat membuat sesuatu
yang dianggap sulit menjadi sesuatu yang mudah. Sering kali kita jumpai ada
siswa
yang mempunyai beragam kemampuan, akan tetapi mereka tidak mempunyai
keberanian untuk menunjukkannya. Dalam hal ini, guru harus tanggap dan
memberikan kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan karya mereka kepada
orang lain. Pengulangan materi dalam suatu pelajaran akan sangat membantu siswa
mengingat materi yang disampaikan guru dengan mudah. Keberhasilan dan
prestasi yang diraih siswa, sekecil apapun, harus diberi apresiasi oleh guru. Hal ini
untuk menumbuhkan rasa senang pada diri siswa yang pada gilirannya akan
menumbuhkan kepercayaan diri untuk berpartisipasi lebih baik lagi.
c. Teknik Arias
16
Sikap percaya diri perlu datanamkan pada diri siswa untuk mendorong mereka
agar berusaha secara maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal.
Berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang
telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan sekarang atau yang
akan datang. Interest berhubungan dengan minat atau perhatian siswa. Guru harus
memperhatikan berbagai bentuk dan memfokuskan pada minat dan perhatian
dalam kegiatan pembelajaran.
Assessment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Evaluasi merupakan
suatu bagian pokok dalam pembelajaran yang memberikan keuntungan bagi guru
dan siswa. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh siswa untuk
mengevaluasi diri mereka sendiri atau evaluasi diri. Yaitu berhubungan dengan
rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai. Dalam teori belajar ini siswa yang telah
berhasil atau mencapai sesuatu mereka akan merasa bangga atas keberhasilannya.
Kebanggaan itu akan menjadi penguat bagi siswa untuk mencapai keberhasilan
berikutnya.
d. Teknik Pakem
Aktif dimaksudkan dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana
sedemikian rupa sehingga siswa akan aktif untuk bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasannya. Peran aktif dari siswa sangat berpengaruh terhadap
pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk
kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi tingkat kemampuan siswa.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan suatu pembelajaran
yang aktif, menyenangkan dan menarik harus menggunakan berbagai model, teknik,
strategi, pendekatan dan metode-metode dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran
yang diinginkan akan tercapai dan dapat berjalan dengan lancar, sesuai apa yang dicita-
citakan. strategi pembelajaran yang digunakan oleh pengajar pada dasarnya diarahkan
agar terjadi proses belajar mendiri dalam diri siswa. Namun perlu di ingat bahwa
pendekatang yang baik belum tentu menghasilkan pembelajaran yang baik pula. Karena
itu faktor pengajar sebagai manager dari suatu kegiatan pembelajaran di kelas sangat
menentukan keberhasilan proses pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran fiqih
adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi atau
yang berkenaan dengan pembelajaran fiqh islam kepada murid atau peserta didik dengan
menggunakan berbagai cara sehingga tujuan dari sebuah pendidikan dapat tercapai secara
efektif dan efesien

B. Kritik dan Saran

Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
masalah ini dapat membantu serta bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap pula
kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami selanjutnya. Sekian
dan terima kasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dkk, Abu. SBM Strategi belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia.1997.

Junaidi dkk. Strategi Pembelajaran. Surabaya: Lapis-PGMI. 2008.

Winataputra, Udin S. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Univarsitas Terbuka. 2002.

Sanjaya, Dr. Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.


Kencana. 2005

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung:2013

19

Anda mungkin juga menyukai