0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
111 tayangan6 halaman

Tugas 2 Ria Badria Perspektif Global

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 6

Tugas 2

1. Saudara dapat menerima semua informasi beraneka ragam melalui internet, baik yang
positif maupun negatif. Misalnya informasi tentang kejadian di negara lain, film
kekerasan, film melankolis, wanita berpakaian sangat minim, penemuan ilmu baru,
tentang kesehatan, dan sebagainya. Bagaimana penilaian Saudara terhadap informasi
tersebut dan usaha apa yang Saudara lakukan agar informasi tersebut tidak membawa
pengaruh yang negatif terhadap saudara beserta keluarga?
2. Masyarakat Indonesia sebagian besar masih belum memiliki wawasan global, bahkan
wawasan nasionalnya pun masih belum mantap. Misalnya masih banyak
penambangan pasir dan emas yang dilakukan secara liar sehingga merusak
lingkungan, kemudian membuang sampah ke sungai yang menyebabkan banjir,
bahkan tidak menyekolahkan anaknya dengan alasan bahwa tanpa sekolah yang tinggi
pun masih bisa makan. Ini menunjukkan wawasan global dan wawasan nasionalnya
masih rendah. Usaha apa yang harus saudara lakukan untuk meningkatkan wawasan
dari masyarakat kita ?
3. Perkembangan globalisasi dengan melalui berbagai media perlu untuk di waspadai.
Hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mewaspadai globalisasi melalui berbagai
media tersebut?
4. Menurut pendapat anda, jelaskan hal-hal pokok apa yang menjadi landasan pembeda
antara negara terbelakang, negara sedang berkembang, dan negara maju?
5. Kemukakan menurut pendapat anda kenyataan-kenyataan global mana yang
berpengaruh baik dan yang berpengaruh buruk terhadap kehidupan penduduk serta
masyarakat Indonesia!

Jawaban

1. Menavigasi Informasi di Era Digital: Menilai dan Melindungi Diri dari Dampak Negatif.
Internet membuka gerbang informasi tak terbatas, menghadirkan berbagai konten, baik positif
maupun negatif. Kita dihadapkan pada informasi tentang berbagai peristiwa global, film
dengan beragam genre, hingga penemuan ilmiah terbaru. Di tengah limpahan informasi ini,
penting untuk memiliki kemampuan menilai dan menyaring informasi agar terhindar dari
pengaruh negatif, baik bagi diri sendiri maupun keluarga.

Menilai Informasi:

1. Kenali Sumber: Cari tahu kredibilitas sumber informasi. Apakah berasal dari institusi
terpercaya, jurnalis ternama, atau pakar di bidangnya?
2. Periksa Tanggal: Pastikan informasi terbaru dan relevan. Informasi lama mungkin
sudah usang atau tidak akurat.
3. Waspada Bias: Perhatikan sudut pandang dan agenda di balik informasi. Cari sumber
lain untuk mendapatkan perspektif yang seimbang.
4. Verifikasi Fakta: Bandingkan informasi dengan sumber lain yang terpercaya untuk
memastikan kebenarannya.
5. Kritisi Klaim Sensasional: Waspadai informasi yang bombastis dan tidak masuk akal.

Melindungi Diri dan Keluarga:

1. Komunikasi Terbuka: Diskusikan dengan keluarga tentang keamanan internet,


jelaskan potensi bahaya dan cara menghindarinya.
2. Manfaatkan Kontrol Orang Tua: Gunakan fitur kontrol pada perangkat dan layanan
internet untuk membatasi akses ke konten berbahaya.
3. Pantau Aktivitas Online: Luangkan waktu bersama keluarga saat online, tanyakan
aktivitas mereka dan dengarkan ceritanya.
4. Jadilah Teladan: Tunjukkan kepada keluarga bagaimana menggunakan internet secara
bertanggung jawab dan etis.
5. Laporkan Konten Berbahaya: Jika menemukan konten berbahaya seperti
cyberbullying atau pornografi, laporkan ke platform terkait.

2. Meningkatkan wawasan global dan nasional masyarakat Indonesia memang menjadi sebuah
tantangan yang perlu dihadapi bersama. Rendahnya wawasan ini dapat dilihat dari berbagai
contoh, seperti penambangan liar, pencemaran lingkungan, dan rendahnya tingkat
pendidikan. Untuk mengatasinya, diperlukan upaya komprehensif dan berkelanjutan dari
berbagai pihak. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Memperkuat Pendidikan:

 Meningkatkan Kualitas Kurikulum: Masukkan materi tentang wawasan global dan


nasional ke dalam kurikulum pendidikan formal, mulai dari tingkat SD hingga SMA.
 Memperbanyak Program Edukasi: Adakan seminar, workshop, dan pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai isu global dan nasional.
 Memaksimalkan Peran Media: Gunakan media massa, seperti televisi, radio, dan
internet, untuk menyebarkan informasi dan edukasi tentang wawasan global dan
nasional.

2. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat:

 Melakukan Kampanye Publik: Gelar kampanye publik yang menarik dan mudah
dipahami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya wawasan
global dan nasional.
 Melibatkan Tokoh Masyarakat: Libatkan tokoh masyarakat, seperti pemuka agama,
budayawan, dan influencer, untuk mengampanyekan pentingnya wawasan global dan
nasional.
 Memanfaatkan Media Sosial: Gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif
tentang wawasan global dan nasional dan mendorong interaksi antar masyarakat.

3. Meningkatkan Akses Informasi:

 Memperluas Jaringan Internet: Perluas akses internet ke seluruh wilayah Indonesia,


terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
 Membangun Perpustakaan: Bangun perpustakaan di berbagai daerah untuk
menyediakan akses informasi yang mudah bagi masyarakat.
 Memberikan Pelatihan Literasi Digital: Berikan pelatihan literasi digital kepada
masyarakat untuk membantu mereka dalam mencari, mengolah, dan memahami
informasi dengan tepat.

4. Meningkatkan Peran Pemerintah:


 Menerbitkan Kebijakan yang Mendukung: Buatlah kebijakan yang mendukung
peningkatan wawasan global dan nasional, seperti program beasiswa untuk
pendidikan luar negeri dan program pertukaran budaya.
 Memperkuat Peran Lembaga Terkait: Dukung dan perkuat peran lembaga-lembaga
yang berfokus pada pengembangan wawasan global dan nasional, seperti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Badan Pusat
Statistik.
 Meningkatkan Kerjasama Internasional: Jalin kerjasama dengan negara-negara lain
untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam meningkatkan wawasan
global dan nasional.

Meningkatkan wawasan global dan nasional merupakan proses yang membutuhkan waktu
dan usaha yang berkelanjutan. Dengan kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak,
diharapkan masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang lebih cerdas, kritis, dan
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan bangsanya.

3. Mewaspadai Globalisasi melalui Media: Langkah-Langkah Pencegahan. Globalisasi, dengan


segala peluang dan tantangannya, menghadirkan arus informasi yang deras melalui berbagai
media. Di balik manfaatnya, globalisasi melalui media juga dapat membawa dampak negatif
jika tidak disikapi dengan bijak. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk
mewaspadai globalisasi melalui media:

1. Meningkatkan Literasi Media:

 Memahami Jenis Media: Kenali berbagai jenis media, seperti televisi, radio, internet,
dan media sosial, serta karakteristiknya masing-masing.
 Mencari Informasi dari Berbagai Sumber: Bandingkan informasi dari berbagai
sumber yang kredibel untuk mendapatkan perspektif yang seimbang.
 Menilai Kredibilitas Informasi: Periksa kredibilitas sumber informasi, penulis, dan
situs web sebelum menerima informasinya.
 Memperhatikan Bias dan Agenda: Waspadai bias dan agenda di balik penyajian
informasi.
 Menganalisis Konten Media: Kritisi konten media secara objektif, perhatikan fakta,
opini, dan pengaruh emosional yang dimunculkan.

2. Menyaring Konten Negatif:

 Membatasi Paparan Konten Negatif: Batasi waktu menonton atau membaca konten
yang mengandung kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, dan informasi yang
menyesatkan.
 Menggunakan Kontrol Orang Tua: Manfaatkan fitur kontrol orang tua pada perangkat
elektronik untuk membatasi akses anak-anak ke konten yang tidak sesuai usia.
 Memilih Konten yang Positif dan Edukatif: Cari dan konsumsi konten yang positif,
edukatif, dan inspiratif untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan.

3.Memperkuat Ketahanan Budaya:


 Menjaga Nilai-Nilai Budaya Lokal: Lestarikan dan hormati nilai-nilai budaya lokal
yang baik sebagai identitas bangsa.
 Memperkaya Pengetahuan tentang Budaya: Pelajari budaya-budaya di berbagai
negara untuk meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya.
 Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air: Pupuk rasa cinta tanah air dan kebanggaan
terhadap budaya Indonesia kepada generasi muda.

4.Membangun Keterampilan Berpikir Kritis:

 Melatih Berpikir Kritis: Kembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis


informasi secara objektif dan logis.
 Men questioning Informasi: Ajukan pertanyaan kritis terhadap informasi yang
diterima untuk memastikan kebenaran dan relevansinya.
 Membuat Kesimpulan Sendiri: Hindari terpengaruh oleh opini atau kesimpulan orang
lain tanpa analisis yang mendalam.

5. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat:

 Melakukan Kampanye Edukasi: Gelar kampanye edukasi tentang literasi media dan
kewaspadaan terhadap globalisasi melalui media.
 Melibatkan Berbagai Pihak: Libatkan pemerintah, media massa, lembaga pendidikan,
dan organisasi masyarakat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat.
 Memanfaatkan Teknologi: Gunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
menyebarkan informasi dan edukasi tentang literasi media dan kewaspadaan terhadap
globalisasi.

Mewaspadai globalisasi melalui media bukan berarti menolak kemajuan teknologi dan
informasi. Melainkan, kita perlu bijak dalam memanfaatkannya dengan membekali diri
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang tepat agar terhindar dari dampak
negatifnya dan dapat mengambil manfaat positif dari globalisasi.

Sebagai individu, kita dapat berkontribusi dengan:

 Menjadi konsumen media yang cerdas dan kritis.


 Menyebarkan informasi yang positif dan edukatif.
 Mendukung upaya peningkatan literasi media di masyarakat.
 Menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal.

Dengan upaya bersama, kita dapat membangun masyarakat yang cerdas, tangguh, dan
mampu memanfaatkan globalisasi melalui media untuk kemajuan bangsa.

4. Pembedaan antara negara terbelakang, negara berkembang, dan negara maju didasarkan pada
berbagai indikator, seperti tingkat pendapatan per kapita, struktur ekonomi, tingkat
pendidikan, angka harapan hidup, akses terhadap infrastruktur, stabilitas politik dan
keamanan, dan kualitas lingkungan hidup. Secara umum, pembedaan negara terbelakang,
negara berkembang, dan negara maju didasarkan pada beberapa indikator utama, yaitu:

1. Tingkat Pendapatan per Kapita:


 Negara Terbelakang: Memiliki pendapatan per kapita yang rendah, biasanya di bawah
$1.026 per tahun.
 Negara Berkembang: Memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi dari negara
terbelakang, namun masih tergolong rendah, sekitar $1.026 hingga $4.095 per tahun.
 Negara Maju: Memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, di atas $4.095 per tahun.

2. Struktur Ekonomi:

 Negara Terbelakang: Didominasi oleh sektor pertanian dan pertambangan dengan


teknologi yang masih sederhana.
 Negara Berkembang: Mulai beralih ke sektor industri dan jasa, namun masih dengan
proporsi yang lebih kecil dibandingkan sektor pertanian.
 Negara Maju: Didominasi oleh sektor industri dan jasa dengan teknologi yang
canggih dan modern.

3. Tingkat Pendidikan:

 Negara Terbelakang: Memiliki tingkat literasi dan angka partisipasi sekolah yang
rendah.
 Negara Berkembang: Memiliki tingkat literasi dan angka partisipasi sekolah yang
lebih tinggi dibandingkan negara terbelakang, namun masih tergolong rendah.
 Negara Maju: Memiliki tingkat literasi dan angka partisipasi sekolah yang tinggi,
dengan akses pendidikan yang berkualitas.

4. Angka Harapan Hidup:

 Negara Terbelakang: Memiliki angka harapan hidup yang rendah, biasanya di bawah
60 tahun.
 Negara Berkembang: Memiliki angka harapan hidup yang lebih tinggi dari negara
terbelakang, namun masih tergolong rendah, sekitar 60 hingga 75 tahun.
 Negara Maju: Memiliki angka harapan hidup yang tinggi, di atas 75 tahun.

5. Akses terhadap Infrastruktur:

 Negara Terbelakang: Memiliki akses yang terbatas terhadap infrastruktur dasar seperti
air bersih, sanitasi, listrik, dan jalan raya.
 Negara Berkembang: Memiliki akses yang lebih baik terhadap infrastruktur dasar
dibandingkan negara terbelakang, namun masih belum merata dan memadai.
 Negara Maju: Memiliki akses yang luas dan merata terhadap infrastruktur dasar
dengan kualitas yang tinggi.

6. Stabilitas Politik dan Keamanan:

 Negara Terbelakang: Sering mengalami konflik politik dan keamanan yang


menghambat pembangunan.
 Negara Berkembang: Memiliki stabilitas politik dan keamanan yang lebih baik
dibandingkan negara terbelakang, namun masih rentan terhadap konflik dan
instabilitas.
 Negara Maju: Memiliki stabilitas politik dan keamanan yang tinggi, dengan sistem
pemerintahan yang demokratis dan terjaminnya keamanan bagi masyarakat.
7. Kualitas Lingkungan Hidup:

 Negara Terbelakang: Memiliki tingkat pencemaran lingkungan yang tinggi dan


kerusakan alam yang parah.
 Negara Berkembang: Memiliki tingkat pencemaran lingkungan yang lebih rendah
dibandingkan negara terbelakang, namun masih terdapat masalah lingkungan yang
perlu ditangani.
 Negara Maju: Memiliki tingkat pencemaran lingkungan yang rendah dan menerapkan
kebijakan yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian alam.

5. Globalisasi membawa berbagai perubahan dan kenyataan baru yang berdampak pada
kehidupan penduduk dan masyarakat Indonesia. Berikut beberapa contoh pengaruh baik dan
buruknya:

Pengaruh Baik:

 Kemajuan Teknologi: Akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi yang


semakin mudah dan murah, memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan
informasi, pendidikan, dan layanan publik dengan lebih cepat dan efisien.
 Peluang Ekonomi: Perdagangan internasional yang semakin terbuka membuka
peluang pasar baru bagi produk-produk Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Pertukaran Budaya: Interaksi dengan budaya-budaya lain melalui media sosial,
pariwisata, dan pertukaran pelajar, memperkaya wawasan dan meningkatkan toleransi
antar budaya.
 Kemajuan Ilmu Pengetahuan: Akses terhadap pengetahuan dan penelitian ilmiah dari
seluruh dunia dapat mendorong inovasi dan kemajuan di berbagai bidang, seperti
kesehatan, pendidikan, dan teknologi.
 Peningkatan Kesadaran Global: Masyarakat semakin sadar akan isu-isu global seperti
perubahan iklim, hak asasi manusia, dan demokrasi, mendorong partisipasi dalam
upaya kolektif untuk menyelesaikannya.

Pengaruh Buruk:

 Kesenjangan Ekonomi: Globalisasi dapat memperlebar kesenjangan ekonomi antara


kelompok kaya dan miskin, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
 Westernisasi: Budaya Barat yang mendominasi media dan gaya hidup global dapat
menggerus nilai-nilai budaya lokal dan identitas bangsa.
 Dampak Lingkungan: Peningkatan konsumsi dan produksi global dapat menyebabkan
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan pencemaran lingkungan.
 Kriminalitas Transnasional: Perdagangan ilegal, pencucian uang, dan terorisme dapat
lebih mudah terjadi dengan adanya konektivitas global yang tinggi.
 Disinformasi dan Hoax: Penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan melalui
media sosial dapat menimbulkan kebingungan, perpecahan, dan bahkan kerusuhan.

Anda mungkin juga menyukai