Makalah Peduli Kasih Lingkungan Kampus
Makalah Peduli Kasih Lingkungan Kampus
Makalah Peduli Kasih Lingkungan Kampus
Disusun Oleh:
Nazma Navisah (1303623004)
Safira Gustami Y. (1303623069)
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Kampus adalah lingkungan yang memiliki potensi besar untuk dijaga dan dilestarikan. Makalah
ini membahas konsep Peduli Kasih terhadap lingkungan di kampus, dengan fokus pada upaya-
upaya konkret yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan staf. Dengan memperhatikan isu-isu
lingkungan seperti pengelolaan sampah, penghematan energi, dan pelestarian biodiversitas,
pendekatan Peduli Kasih mendorong kesadaran akan tanggung jawab kolektif terhadap
lingkungan. Tulisan ini menguraikan mengenai penilaian terhadap tindakan di lingkungan kampus,
strategi-strategi implementasi Peduli Kasih di lingkungan kampus untuk mencegah terjadinya
perbuatan tidak etis dan perbuatan yang dapat merusak fasilitas dalam lingkungan kampus.
Melalui pemahaman mendalam akan konsep Peduli Kasih, diharapkan kampus dapat menjadi
model bagi masyarakat dalam menjaga dan memelihara lingkungan secara berkelanjutan.
Abstract
The campus is an environment that has great potential to be maintained and preserved. This paper
discusses the concept of Caring for the environment on campus, with a focus on concrete efforts
that can be made by students and staff. By paying attention to environmental issues such as waste
management, energy savings and biodiversity conservation, the Peduli Kasih approach
encourages awareness of collective responsibility towards the environment. This article describes
the assessment of actions in the campus environment, strategies for implementing Peduli Kasih in
the campus environment to prevent unethical acts and actions that can damage facilities in the
campus environment. Through a deep understanding of the concept of Caring for Love, it is hoped
that the campus can become a model for the community in protecting and maintaining the
environment in a sustainable manner.
A. Latar Belakang
Salah satu aspek penting dari peduli kasih terhadap lingkungan kampus adalah
keberlanjutan. Melalui kegiatan yang berkelanjutan, seperti pengelolaan limbah yang
efisien, penggunaan energi terbarukan, dan promosi gaya hidup berkelanjutan, mahasiswa
dapat berkontribusi secara aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem kampus.
Misalnya, dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan
penggunaan wadah yang dapat digunakan ulang, mahasiswa dapat membantu mengurangi
dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan kampus. Selain itu, melalui edukasi
dan kampanye kesadaran lingkungan, mahasiswa juga dapat menjadi agen perubahan
dalam membangun budaya peduli lingkungan di lingkungan kampus.
Selain itu, peduli terhadap lingkungan kampus juga melibatkan upaya untuk
menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan. Mahasiswa dapat berperan aktif dalam
kegiatan membersihkan lingkungan kampus, mengelola taman atau area hijau, serta
memastikan fasilitas-fasilitas umum seperti toilet dan tempat makan bersih dan terawat.
Dengan menciptakan lingkungan kampus yang bersih dan nyaman, mahasiswa dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan seluruh komunitas kampus. Selain itu,
kebersihan lingkungan kampus juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental
mahasiswa, karena lingkungan yang bersih dan terawat dapat menciptakan suasana yang
nyaman dan mendukung kesejahteraan psikologis.
Peduli kasih terhadap lingkungan kampus juga mencakup pengelolaan sumber daya
alam yang bijaksana. Mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan air,
energi, dan tanah di lingkungan kampus. Misalnya, dengan mengadopsi teknologi ramah
lingkungan dan praktik pertanian berkelanjutan, kampus dapat mengurangi jejak
karbonnya dan menciptakan lingkungan yang lebih seimbang secara ekologis. Selain itu,
keberlanjutan sumber daya alam juga berdampak pada efisiensi penggunaan anggaran
kampus, karena penghematan dalam pengelolaan sumber daya dapat dialokasikan untuk
pengembangan program-program akademik dan pelayanan mahasiswa. Dengan demikian,
peduli kasih terhadap lingkungan kampus tidak hanya merupakan tanggung jawab moral,
tetapi juga investasi untuk masa depan yang berkelanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penilaian tindakan yang dilakukan terhadap lingkungan kampus?
2. Bagaimana strategi implementasi tindakan terhadap lingkungan kampus?
3. Apa saja perbuatan tidak etis yang dilakukan terhadap lingkungan kampus?
4. Apa saja perbuatan-perbuatan yang dapat merusak fasilitas kampus?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menilai setiap tindakan yang dilakukan terhadap lingkungan kampus
2. Untuk mengetahui strategi implementasi tindakan terhadap lingkungan kampus
3. Untuk menganalisis perbuatan tidak etis yang dilakukan terhadap lingkungan kampus
4. Untuk mengidentifikasi perbuatan-perbuatan yang dapat merusak fasilitas kampus
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem digitalisasi dokumen dan administrasi, menjadi salah satu poin yang menjadi
fokus utama dalam implementasi ini. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan
kertas dan limbah kertas, serta mempermudah akses dan pengelolaan informasi secara
efisien.
Penyuluhan dan kampanye kesadaran lingkungan kampus juga menjadi aspek penting
dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan. Melalui program
ini, mahasiswa dan staf diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga lingkungan
dan mengambil tindakan nyata untuk melindunginya.
Program daur ulang limbah juga menjadi salah satu poin penting dalam implementasi
tindakan kampus. Dengan mendaur ulang limbah, kampus dapat mengurangi jumlah
limbah yang dihasilkan dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.
Pembangunan gedung ramah lingkungan juga merupakan langkah yang signifikan
dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan. Gedung-gedung ini
dirancang dengan menggunakan teknologi dan bahan-bahan yang ramah lingkungan
serta memperhatikan efisiensi energi dan penggunaan sumber daya alam.
Kegiatan penghijauan seperti penanaman pohon juga menjadi salah satu aspek penting
dalam implementasi tindakan kampus. Dengan menanam pohon, kampus dapat
membantu mengurangi tingkat polusi udara, meningkatkan kualitas udara, serta
memberikan ruang terbuka hijau bagi komunitas kampus.
Terakhir, teknologi hemat energi dan implementasi pendidikan lingkungan hidup juga
merupakan poin penting dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang
berkelanjutan. Melalui penggunaan teknologi yang ramah lingkungan serta pendidikan
yang terus-menerus tentang pentingnya keberlanjutan, kampus dapat mempersiapkan
generasi yang peduli terhadap lingkungan dan siap untuk menghadapi tantangan masa
depan dalam menjaga kelestarian bumi.
Strategi ini juga mencakup identifikasi tujuan yang jelas, alokasi sumber daya yang
tepat, koordinasi antara berbagai pihak terkait, dan juga pemantauan dan evaluasi secara
berkala terhadap kemajuan yang dicapai serta penyesuaian strategi sesuai dengan
perubahan kebutuhan atau tantangan lingkungan yang muncul.
Perbuatan tidak etis yang dilakukan terhadap lingkungan kampus merujuk pada
segala tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan norma-norma
perilaku yang diterima dalam konteks pengelolaan lingkungan kampus. Ini mencakup
berbagai perilaku seperti:
1. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di lingkungan kampus dapat terjadi
ketika penggunaan air, listrik, dan bahan-bahan lainnya tidak diatur dengan baik,
menyebabkan pemborosan dan kerusakan lingkungan yang tidak perlu.
2. Kegiatan konstruksi yang merusak lingkungan dapat mencakup penggunaan material
yang tidak ramah lingkungan, seperti beton dan logam, serta penggalian tanah yang
tidak terkendali, mengakibatkan degradasi habitat alami dan kehilangan biodiversitas.
3. Penebangan pohon tanpa alasan yang jelas dapat mengganggu ekosistem lokal,
merusak habitat satwa liar, serta mengurangi kualitas udara dan penyerapan karbon di
lingkungan kampus.
4. Penggunaan bahan kimia berbahaya tanpa pengelolaan yang tepat dapat menyebabkan
pencemaran tanah dan air, membahayakan kehidupan organisme di lingkungan
kampus, serta mengancam kesehatan manusia dan ekosistem.
5. Penyia-siaan sumber daya makanan terjadi ketika ada pemborosan makanan di kantin
atau kafetaria kampus, yang tidak hanya mengurangi ketersediaan makanan bagi yang
membutuhkan, tetapi juga meningkatkan jejak karbon dan limbah makanan.
6. Penggunaan plastik sekali pakai yang berlebihan menciptakan masalah sampah plastik
yang sulit terurai, mengancam keberlanjutan lingkungan dan kesehatan ekosistem,
serta meningkatkan risiko polusi mikroplastik.
7. Kurangnya kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan dapat mengakibatkan
sikap acuh tak acuh terhadap praktik-praktik ramah lingkungan, seperti daur ulang,
hemat energi, dan pengelolaan limbah, yang penting untuk mempertahankan kualitas
lingkungan kampus.
8. Pembuangan sampah sembarangan dapat menciptakan polusi visual dan lingkungan,
mencemari tanah dan air, serta menyebabkan kerusakan ekosistem dan gangguan
terhadap kehidupan satwa liar di sekitar lingkungan kampus.
Perbuatan-perbuatan ini tidak hanya mengancam keberlanjutan lingkungan kampus itu
sendiri, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya
serta generasi mendatang. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan kesadaran akan
tanggung jawab moral terhadap lingkungan di kalangan anggota komunitas kampus dan
mendorong perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan dan etika lingkungan.
Merusak atau mencoret-coret fasilitas di kampus, seperti dinding, meja, atau kursi
merupakan salah satu contoh dari tindakan yang dapat merusak fasilitas kampus. Hal
ini tidak hanya merugikan secara finansial karena memerlukan biaya untuk perbaikan
atau penggantian, tetapi juga merusak estetika dan citra institusi pendidikan.
Selain itu, menyalahgunakan ruang perpustakaan dengan cara merusak atau
mencemarkan fasilitasnya juga termasuk dalam kategori ini. Perpustakaan adalah salah
satu aset penting dalam lingkungan akademik, dan penyalahgunaannya dapat
mengganggu kegiatan belajar-mengajar dan mengurangi kualitas layanan yang dapat
diberikan kepada mahasiswa dan staf.
Selanjutnya, merokok di area terlarang di kampus juga termasuk dalam tindakan
merusak fasilitas. Merokok di tempat-tempat yang tidak diizinkan tidak hanya
mengganggu kenyamanan orang lain, tetapi juga meningkatkan risiko kebakaran dan
merusak lingkungan sekitar.
Penyalahgunaan fasilitas laboratorium, baik itu dengan tidak menjaga kebersihan atau
dengan cara yang tidak sesuai dengan protokol yang ditetapkan, juga merupakan
tindakan yang dapat merusak fasilitas tersebut serta mengancam keselamatan dan
kesehatan individu yang berada di sekitarnya.
Tidak hanya itu, mengabaikan aturan parkir di kampus juga dapat dikategorikan
sebagai tindakan merusak fasilitas. Parkir yang tidak teratur atau dilakukan di tempat
yang tidak sesuai dapat mengganggu lalu lintas dan menimbulkan kemacetan, serta
merusak taman atau lahan hijau yang ada di sekitarnya.
Membiarkan fasilitas menjadi kotor dengan cara tidak membuang sampah pada
tempatnya atau tidak membersihkan setelah menggunakan fasilitas juga merupakan
bentuk dari perbuatan merusak fasilitas kampus. Hal ini tidak hanya mengganggu
kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan kondisi yang tidak nyaman bagi
pengguna fasilitas tersebut.
Konsep ini mencakup perilaku-perilaku yang dapat mengganggu kegiatan akademik
dan administratif serta mengurangi nilai estetika dan fungsionalitas lingkungan kampus
secara keseluruhan. Hal ini sering kali melibatkan tindakan vandalisme, pengabaian
perawatan, atau perilaku yang tidak bertanggung jawab terhadap sumber daya yang
tersedia di lingkungan kampus. Dalam konteks keberlanjutan dan keamanan, penting untuk
menghindari dan mengatasi perbuatan-perbuatan semacam ini agar lingkungan kampus
tetap berfungsi dengan baik dan memberikan pengalaman positif bagi
seluruh penggunanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengobervasian ini, telah dibahas tentang berbagai aspek penilaian tindakan
terhadap lingkungan kampus, implementasi praktik berkelanjutan, dan perbuatan tidak etis
yang dapat merusak fasilitas kampus. Dengan memperhatikan dampak lingkungan,
keberlanjutan, kepatuhan regulasi, dan keterlibatan stakeholder, kita dapat mengarahkan
langkah-langkah menuju lingkungan kampus yang lebih baik. Melalui implementasi
program seperti digitalisasi dokumen, kampanye kesadaran lingkungan, dan program daur
ulang, serta melalui penegakan aturan yang konsisten terhadap perilaku tidak etis,
diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan bagi seluruh penghuninya.
DAFTAR PUSTAKA
Fawaid. (2017). Implementasi Tata Tertib Sekolah Dalam Meningkatkan Karakter Kedisiplinan
Sugiarto & Gabriella. (2020). Kesadaran dan Perilaku Ramah Lingkungan. Mahasiswa di