Perjanjian Kerjasama
Perjanjian Kerjasama
Perjanjian Kerjasama
I|Page
II | P a g e
III | P a g e
KATA PENGANTAR
IV | P a g e
6. Istri saya Drg. Linda Sutarjo, anak-anakku Rasyiq Anggoro El Wizurai
dan Aryo Waldan El Safaraz yang selalu memberikan dukungan dan
doa dalam penyelesaian Rancangan Proyek Perubahan ini.
7. Tim Efektif yang telah memberikan kontribusi terbaik untuk sumbang
saran dan saling berkolaborasi dalam proses penyusunan Rancangan
Proyek Perubahan ini.
Besar harapan semoga Proyek Perubahan ini dapat bermanfaat dan
selanjutnya dapat diimplementasikan sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan anggota KORPRI Kemendagri.
V|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1. Milestone ................................................................................. 18
4. Output ...................................................................................... 29
I. Kesimpulan ....................................................................................... 55
CURRICULUM VITAE................................................................................... 67
VII | P a g e
DAFTAR TABEL
VIII | P a g e
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram Fishbone ..............................................................5
Gambar 2.1 Pemetaan Stakeholders Proyek Perubahan .......................16
Gambar 2.2 Marketing Mix 7P ...............................................................16
Gambar 3.1 Milestone ...........................................................................18
Gambar 3.2 Expose kepada Pimpinan ..................................................21
Gambar 3.3 Dukungan Kebijakan Pimpinan .........................................22
Gambar 3.4 Rapat Tim Efektif ...............................................................22
Gambar 3.5 Rapat Awal Kerjasama .......................................................23
Gambar 3.6 Rapat Pembahasan PKS ...................................................24
Gambar 3.7 Rapat Pembuatan Menu Fintech KORBRIguna ................25
Gambar 3.8 Rapat Uji Fintech KORBRIguna ........................................26
Gambar 3.9 Launching Fintech KORBRIguna ......................................26
Gambar 3.10 Alur Pinjaman KORBRIguna melalui BRIMO ....................30
Gambar 3.11 Kemudahan Pinjam di Aplikasi BRIMO ............................31
Gambar 3.12 Tampilan Pop Up KORBRIguna ......................................31
Gambar 3.13 On-boarding .....................................................................32
Gambar 3.14 Welcoming Screen ...........................................................33
Gambar 3.15 User Verification ...............................................................33
Gambar 3.16 Input Data ........................................................................34
Gambar 3.17 Verifikasi Foto ..................................................................35
Gambar 3.18 Pre-Screening ..................................................................35
Gambar 3.19 Pengajuan Plafon .............................................................36
Gambar 3.20 Registrasi Digital Signature dan Face Compare ...............37
Gambar 3.21 Proses Pencairan .............................................................37
Gambar 3.22 Pop Up pada Aplikasi Sikerja ...........................................38
Gambar 3.23 Digital Campaign ..............................................................45
Gambar 3.24 Whatsapp Blasting ..........................................................45
Gambar 3.25 Bahan Tayang Sosialisasi KORBRIguna .........................46
Gambar 3.26 Tata Kelola Tim Efektif .....................................................47
IX | P a g e
Gambar 3.27 SK Tim Efektif .................................................................48
Gambar 3.28 Aplikasi BRIMO ................................................................49
Gambar 3.29 Rapat Tim Efektif Hubungan Stakeholder ........................50
Gambar 3.30 Rapat Tim Efektif Monitoring dan Evaluasi .......................50
X|Page
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah
menggariskan arah kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dalam Visi
Misi yang sangat jelas yakni “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong” yang kemudian
lebih lanjut dituangkan dalam 9 misi yang dalam beberapa butir
penjabaranya berkaiatan erat dengan sumber daya manusia dan reformasi
birokrasi Indonesia, antara lain peningkatan kualitas manusia Indonesia,
menumbuhkan kewirausahaan, daya saing, industri 4.0, produktivitas,
UMKM/koperasi, kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian
bangsa, pembinaan ideologi Pancasila, Revolusi Mental, mengembangkan
olehraga untuk budaya sportifitas dan prestasi, pengelolaan pemerintahan
yang bersih, efektif dan terpercaya, pengembangan ASN yang professional
dan reformasi pelayanan publik, disamping amanat regulasi lainnya yakni
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN maupun Roadmap Reformasi
Birokrasi Indonesia.
KORPRI sebagai wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik
Indonesia yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82
Tahun 1971 memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan
reformasi birokrasi termasuk didalamnya KORPRI Kemendagri melalui
Sekretariat KORPRI Kemendagri yang memiliki tugas fungsi
penyelenggaraan administrasi umum dan kerjasama, pembinaan olahraga,
seni budaya, mental dan rohani, penyelenggaraan kegiatan usaha dan
bantuan sosial, koordinasi kegiatan dan pelaksaanaan tugas lainnya yang
diberikan oleh Ketua Dewan Pengurus dan Sekjen Kemendagri.
Seiring perkembangan teknologi informasi, maka penyelenggaraan
pemerintahan menjadi dituntut untuk lebih efektif dan efisien, dengan
penekanan pada inovasi. Inovasi merupakan salah satu aspek yang
berpengaruh dalam berkembangnya suatu organisasi. Beberapa organisasi
1|Page
baik itu organisasi sektor swasta ataupun sektor publik seperti organisasi
pemerintahan berupaya untuk menemukan inovasi-inovasi. Dengan kata
lain, perlu sebuah manajemen strategis sektor publik, yakni keputusan yang
mengarah pada perumusan strategi untuk mencapai tujuan (Glueck, 1989).
Apalagi di sektor publik, kebijakan yang dibuat dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan harus menjawab kebutuhan masyarakat
yang semakin berkembang. Oleh karena itu, proses kebijakan publik yang
merupakan manajemen strategis sektor publik yang baik tidaklah mudah.
Anderson (1979) menekankan tahapan, dimana tahapannya dimulai secara
berurutan yakni formulasi masalah, formulasi kebijakan, penentuan
kebijakan, implementasi dan evaluasi. Berpedoman pada penjelasan
Anderson, maka dapat dibuat sebuah analisis sebagai berikut:
2|Page
82 Tahun 1971 memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan
reformasi birokrasi termasuk di dalamya KORPRI Kemendagri melalui
Sekretariat KORPRI Kemendagri yang dibentuk berdasarkan Permendagri
Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat
Pengurus Unit Nasional Korps Pegawai Negeri Sipil Republik Indonesia
Departemen Dalam Negeri. Dalam menjalankan amanat tersebut, KORPRI
Kemendagri melalui Sekretariat Dewan Pengurus memiliki fungsi sebagai
berikut:
3|Page
melakukan pinjaman kepada koperasi yang nilainya mencapai
Rp12.249.899.704, dimana 62 orang diantaranya dalam kategori kredit
macet dan 6 orang dalam kategori tidak lancar. Adapun besaran kredit
macet tersebut mencapai sejumlah Rp1.814.313.234, sedangkan besaran
kredit yang tidak lancar mencapai sejumlah Rp150.833.340. Sehingga
apabila ditotal menjadi kredit bermasalah sejumlah Rp1.965.146.574.
4|Page
Dengan melihat gap antara kondisi ideal dan kondisi saat ini, maka
perlu untuk menelusuri akar-akar permasalahan dari kondisi tersebut.
Sebagaimana diketahui permasalahan yang terjadi adalah fungsi KORPRI
dalam hal penyelenggaraan kegiatan usaha seharusnya dapat berjalan
optimal, akan tetapi praktiknya KORPRI Kemendagri dihadapkan pada
kondisi belum adanya unit usaha sebagai wadah untuk upaya peningkatan
kesejahteraan anggota, dimana lembaga eksisting yang mengelola simpan
pinjam saat ini adalah koperasi yang memiliki beberapa permasalahan
mendasar. Untuk lebih memperdalam permasalahan yang ada, maka
dilakukan tapisan isu melalui fishbone diagram sebagai berikut:
5|Page
proses simpan pinjam masih perlu untuk bertemu dengan bagian-bagian
pengelola secara langsung, sehingga diperlukan program simpan pinjam
yang mudah, fleksibel dan berbasis digital. Keempat, Persyaratan Simpan
Pinjam Konvensional. Akar permasalahannya adalah persyaratan
konvensional antara lain dengan menyertakan syarat-syarat administratif
dalam bentuk print out yang disertakan secara langsung, sehingga
diperlukan program simpan pinjam yang berbasis IT dan paperless dengan
menerapkan persyaratan digital yang mudah untuk diakses.
Alternatif Total
No Identifikasi Masalah Perumusan
Masalah
6|Page
3. SDM Pengelola Simpan Melakukan 5 5 4 14
Pinjam. kerjasama
a) Kurang Efisien. melalui
b) Potensi Transaksional. co-branding
c) Birokratis. Fintech
4. Persyaratan Simpan Pinjam. dengan Bank
a) Metode Manual. BRI (Fintech
b) Alur Panjang. KORBRIguna)
c) Persyaratan
Konvensional.
Dengan demikian dapat terlihat bahwa berdasarkan analisa tapisan isu
Mc Namara dalam hal memecahkan masalah diatas, yaitu dengan
melakukan PPP melalui co-branding Fintech dengan Bank BRI (Fintech
KORBRIguna ) karena dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya memiliki
skoring yang lebih tinggi dalam hal efektifitas, efisiensi, dan kemudahan.
7|Page
Pengganti Antar Waktu Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri Masa
Bakti 2018-2023
10. Keputusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional No. Kep-11/KU/III/2022
Tahun 2022 Tentang Pergantian Antar Waktu Ketua Dewan Pengurus
KORPRI Kemendagri Masa Bakti 2018-2023
11. Keputusan Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri No. 57/Set-
KORPRI/KDN/XII/2018 Tentang Iuran Anggota KORPRI Kemendagri
12. Nota Kesepahaman antara Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional
Pengelola Perbatasan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero Tbk )
Nomor 580/5016/SJ, Nomor HKM.36.00/2153/VIII/2022 dan Nomor
B.1469-DI/INS/08/2022 tanggal 30 Agustus 2022 tentang Penyediaan
dan Pemanfaatan Layanan Perbankan Berbasis Teknologi Informasi
8|Page
2. Manfaat Eksternal:
a. Terjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara KORPRI
dengan stakeholder
b. Terdapat profit sharing yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan
kesejahteraan
KENDALA
1. Terbatasnya waktu pelaksanaan implementasi Proyek Perubahan dan
agenda program dan kegiatan Project Leader yang cukup padat
ditambah dengan tugas tambahan lainnya membuat konsentrasi
penggarapan Proyek Perubahan menjadi kurang fokus.
2. Permasalahan kredit bermasalah yang cukup besar dan belum adanya
solusi siginifikan dari Koperasi Pegawai.
3. Penyusunan Menu Co-branding KORBRIguna memerlukan waktu
untuk penyusunan teknis tim internal BRI yang cukup panjang.
SOLUSI
1. Pemanfaatan media komunikasi yang beragam, dalam proses
penyusunan LPP antara lain zoom meeting, WAG, feedback konsep
melalui email, untuk melakukan koordinasi secara intensif.
2. Pembuatan aplikasi simpan pinjam dengan bekerjasama bersama BRI
3. Secara intensif melakukan komunikasi dan koordinasi secara
mingguan.
9|Page
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
10 | P a g e
II. ANALISA SOAR DALAM PROYEK PERUBAHAN
Pelaksanaan Proyek Perubahan Kebijakan Peningkatan
Kesejahteraan Anggota KORPRI Kemendagri Melalui Co-Branding
Fintech Simpan Pinjam KORPRI-BRI (KORBRIguna), maka
implementasi analisa SOAR diaplikasikan pada KORPRI Kemendagri
sebagai berikut:
a. Strength (kekuatan)
1) Adanya regulasi sebagai dasar hukum eksistensi KORPRI
Kemendagri yang masih berlaku
2) Adanya tugas fungsi dalam hal penyelenggaraan kegiatan
usaha untuk kesejahteraan anggota
b. Opportunities (peluang)
1) Adanya dukungan dari Pimpinan
2) Adanya dukungan stakeholder
3) Perkembangan media sosial mempermudah publikasi dan
kampanye program serta marketing sektor publik
4) Perkembangan IT mendorong kegiatan berbasis data dan
digital
c. Aspirations (aspirasi)
1) Adanya keinginan bersama mensejahterakan anggota
KORPRI
2) Adanya ruang kreativitas dan inovasi bagi anggota KORPRI
3) Fakta kredit macet dalam pelaksanaan simpan pinjam
konvensional
d. Results (hasil)
1) Terbentuknya Fintech KORBRIguna
2) Terselenggaranya kegiatan simpan pinjam melalui program
Fintech KORBRIguna
3) Meningkatkan kesejahteraan anggota KORPRI Kemendagri
Kekuatan dan peluang potensial setiap anggota organisasi.
Kemudian dilanjutkan dengan imajinasi dalam merancang masa depan
yang diharapkan. Selanjutnya ialah penentuan inovasi yang akan
diambil dalam penentuan sasaran jangka pendek, rencana taktikal dan
fungsional, program, sistem, dan struktur yang terintegrasi untuk
mencapai tujuan masa depan yang diharapkan. Inspire to implement
11 | P a g e
adalah sistem pengakuan dan penghargaan kepada pegawai guna
mencapai hasil terbaik dan terukur. Sehingga dibuat matrik sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Matriks SOAR
Strenght Oppurtunities
Internal - Adanya regulasi - Adanya dukungan dari
sebagai dasar hukum Pimpinan
eksistensi KORPRI
Kemendagri yang - Adanya dukungan
masih berlaku stakeholder
12 | P a g e
III. PEMETAAN STAKEHOLDER
13 | P a g e
1. Positif (+) : stakeholders memberikan dukungan
2. Negatif (-) : stakeholders tidak memberi dukungan atau menentang
3. Netral (+/-) : stakeholders netral, tidak memberikan dukungan dan
tidak menentang
14 | P a g e
Tabel 2.3 Hasil Analisis dan Pemetaan Stakeholders
NO STAKEHOLDERS PENGARUH KEPENTINGAN KATEGORI
1. Menteri Dalam Negeri + + Promoters
2. Wakil Menteri Dalam + + Promoters
Negeri
3. Ketua KORPRI + + Promoters
Kemendagri
4. Bank BRI + + Promoters
15 | P a g e
Gambar 2.1 Pemetaan Stakeholders Proyek Perubahan
16 | P a g e
serangkaian aktifitas dari perpaduan pemasaran (marketing mix) dari
berbagai unsur yang ada.
NO STRATEGI TAKTIKAL
1. Sosialisasi Program Fintech a. Membuat rencana sosialisasi
KORBRIguna b. Menyiapkan materi sosialisasi
c. Membuat dan mendistribusi sosialisasi
ke anggota KORPRI Kemendagri
2. Digital Campaign a. Membuat Konten FINTECH KORBRIguna
b. Menyebarkan konten tersebut di seluruh
media sosial KORPRI maupun Bank BRI
c. Membuat konten yang berhadiah untuk
menarik perhatian
3. Pembentukan layanan Call a. Rakor dengan stakeholders untuk
Center pembentukan Layanan Call Center
b. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan
dan SOP pelaksanaan Layanan Call
Center
17 | P a g e
BAB III
IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
I. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
1. MILESTONE
18 | P a g e
dan jangka panjang. Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini
akan fokus pada implementasi proyek perubahan tahap (milestones)
jangka pendek yang dilaksanakan dari 3 Oktober sampai dengan 3
Desember Tahun 2022. Untuk menilai Implementasi Proyek
Perubahan Tahapan Jangka Pendek dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan target, maka disusun tabel urutan Implementasi
Proyek Perubahan sebagai berikut :
19 | P a g e
4. Kerjasama Public Minggu II 14 Oktober - Undangan, Penanggung Bukti Hasil
Private Okt – 2022 jawab: Project Kegiatan
- Daftar hadir
Partnership: Minggu IV Leader (Evidence)
a. Menyusun Okt 21 Oktober Draft PKS Stakeholder dapat dilihat
2022 internal yang pada
Rancangan PKS
hadir: Lampiran
b. Membahas 28 oktober Kabag,
2022 Kasubag,
Rancangan PKS
Pejabat
c. Tersedianya Fungsional
Rancangan PKS
Stakeholder
d. Penandatanganan eksternal yang
hadir:
PKS
Tim BRI
5. Pembuatan Menu Minggu III 17 Oktober Tampilan awal Penanggung Bukti Hasil
Fintech KORBRI Okt – 2022 menu Fintech jawab: Project Kegiatan
oleh Tim Efektif: Minggu IV KORBRIguna Leader (Evidence)
a. Pembahasan menu Okt 19 Oktober Stakeholder dapat dilihat
2022 internal yang pada
fintech KORBRIguna
hadir: Lampiran
b. Pembahasan Setting 26 Oktober Kabag,
2022 Kasubag,
Fitur dan Roles
Pejabat
Fintech KORBRIguna Fungsional
c. Tersedianya menu
Stakeholder
fintech KORBRIguna eksternal yang
hadir:
Tim BRI
6. Uji Fintech Minggu Evaluasi menu Penanggung
KORBRI: I-IINov jawab: Project Bukti Hasil
4 Fintech
a. Persiapan uji coba Leader Kegiatan
November KORBRIguna Stakeholder (Evidence)
b. Pelaksanaan uji
internal yang dapat dilihat
2022
Evaluasi hadir: pada
Kabag, Lampiran
Kasubag,
11
Pejabat
November Fungsional
2022
Stakeholder
eksternal yang
hadir:
Tim BRI, BKA,
Biropeg
20 | P a g e
7. Launching dan Minggu II 25 - Undangan Penanggung Bukti Hasil
Pemanfaatan Awal November jawab: Project Kegiatan
Nov – Daftarhadir Leader
Fintech 2022 (Evidence)
KORBRIguna: Minggu - Foto Kegiatan Stakeholder dapat dilihat
a. Persiapan Launching II Des internal yang pada
- Menu Fintech hadir: Lampiran
b. Pelaksanaan
KORBRIguna Kabag,
Lunching Kasubag,
- Surat Pejabat
c. Penerbitan SE
Pemanfaatan Fungsional
Pemanfaatan
Fintech Stakeholder
Fintech
KORBRIguna eksternal yang
KORBRIguna hadir:
Seluruh
stakeholder
eksternal
21 | P a g e
b. Dukungan Kebijakan Pimpinan
Gambar 3.3 Dukungan Kebijakan Pimpinan
22 | P a g e
organisasi agar organisasi menjadi lebih adaptif dan agile (lincah)
dalam menghadapi setiap perubahan. Pelaksanaan proyek
perubahan tidak terlepas dari adanya pihak-pihak yang terlibat
dalam tata kelola proyek perubahan ini. Dalam hal ini adalah
Mentor, Coach, Project Leader dan Tim Efektif. Sehingga perlu
dibentuk tim efektif untuk mencapai tujuan tersebut.
23 | P a g e
dengan Bank BRI, serta pembagian peran dan keuntungan para
pihak, serta masukan maupun saran untuk proses lebih lanjut.
Adapun hasilnya yaitu telah ditetapkannya Nota Kesepahaman
antara Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional Pengelola
Perbatasan dan PT Bank Rakyat Indonesi (Persero Tbk )
Nomor 580/5016/SJ, Nomor HKM.36.00/2153/VIII/2022 dan
Nomor B.1469-DI/INS/08/2022 tanggal 30 Agustus 2022
tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Layanan Perbankan
Berbasis Teknologi Informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar hukum pelaksanaan kerjasama.
24 | P a g e
e. Pembuatan Menu Fintech KORBRIguna oleh Tim Efektif
Gambar 3.7 Rapat Pembuatan Menu Fintech KORBRIguna
25 | P a g e
f. Uji Fintech KORBRIguna
Gambar 3.8 Rapat Uji Fintech KORBRIguna
26 | P a g e
Kegiatan terakhir pada tahapan jangka pendek adalah launching
Fintech KORBRIguna yang dirangkaikan dengan webinar dan
HUT KORPRI ke 51 di tanggal 30 November 2022. Pada tahapan
ini Fintech KORBRIguna mulai dapat diakses oleh ASN
Kemendagri.
27 | P a g e
b. Pelaksanaan program Fintech - Adanya
KORBRIguna oleh anggota KORBRIguna peningkatan
Kemendagri kuantitas
pinjaman
c. Pendampingan secara langsung terhadap produktif
Pinjaman Produktif (pendampingan secara - Adanya
langsung terhadap ASN Kemendagri agar kesesuaian
pinjaman produktif terlaksana sesuai tujuan) tujuan
pinjaman
dengan
pelaksanannya
pasca
dilakukan
pendampingan
secara
langsung
28 | P a g e
2 Meningkatnya Kesejahteraan anggota KORPRI Kemendagri
a. Laporan profit sharing Desember Terwujudnya
b. Pemanfaatan profit sharing kepada 2023 – Juli kesejahteraan
anggota KORPRI Kemendagri 2025 anggota KORPRI
4. OUTPUT
29 | P a g e
1. Alur Singkat Simpan Pinjam KORBRIguna
30 | P a g e
2. Kemudahan Pinjam di Aplikasi BRImo
31 | P a g e
Pop Up atau iklan ini merupakan sebuah tampilan awal pada aplikasi BRIMO
di masing-masing akun anggota KORPRI. Tujuannya sebagai sebuah
sosialisasi dari program co-branding simpan pinjam KORBRIguna yang
terintegrasi dengan BRIguna, sehingga menjadi perhatian sekaligus sebagai
sebuah kemudahan untuk mengakses layanan KORBRIguna bagi anggota
KORPRI Kemendagri. Hal ini juga menjadi pembeda antara KORBRIguna
dengan BRIguna konvensional karena dari pop up KORBRIguna pada
aplikasi BRIMO, pop up melalui whatsapp dan notifikasi yang muncul pada
layar smartphone dapat re-direct terintegrasi dengan layanan KORBRIguna.
Oleh karena itu, keunggulan dari layanan simpan pinjam yang ditawarkan
melalui program KORBRIguna merupakan kemudahan yang sudah
seharusnya dimaanfaatkan dengan baik oleh anggota KORPRI Kemendagri.
32 | P a g e
b. Welcoming Screen – Briguna Digital
33 | P a g e
• Selanjutnya, aplikasi akan menampilkan persyaratan
pengajuan BRIGUNA DIGITAL.
• Setelah melanjutkan, sistem akan melakukan verifikasi dan
melakukan pengecekan database untuk kemudian
mengirimkan sandi OTP ke nomor ponsel calon debitur yang
terdaftar di BRIMO.
Calon debitur selanjutnya menginput sandi OTP tersebut di
aplikasi BRIGUNA DIGITAL.
34 | P a g e
e. Negative Screen Foto E-KTP – Briguna Digital
35 | P a g e
melalui sistem pada KORBRiguna yang bertujuan untuk melihat apakah
calon debitur layak atau tidak. Adapun tahapannya adalah:
• Data calon debitur akan diperiksa oleh sistem pre-screening melalui
pengecekan SLIK, DHN BI dan SICD BRI.
• Proses pengecekan memakan waktu kurang lebih 5 menit.
• Apabila debitur tidak lolos pre-screening maka diarahkan agar
mengajukan pinjaman melalui Briguna.
36 | P a g e
h. Registrasi Digital Signature dan Face Compare – Briguna Digital
Digital signature dan face compare merupakan registrasi tanda tangan digital
pencocokan muka calon debitur secara digital. Adapun alurnya sebagai
berikut:
37 | P a g e
Halaman ini merupakan halaman terakhir sebelum uang masuk ke dalam
rekening calon debitur. Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara
lain:
(Sikerja) Kemendagri
38 | P a g e
Selain pada tampilan aplikasi BRImo, marketing sektor publik juga akan
dilakukan melalui pop up pada aplikasi Sikerja. Aplikasi Sikerja merupakan
aplikasi berbasis web milik Kementerian Dalam Negeri yang digunakan untuk
melakukan penilaian dan pengukuran kinerja PNS berdasarkan instrumen
analisis jabatan dan analisis beban kerja dan menjadi dasar perhitungan
produktifitas kerja dalam pemberian tunjangan kinerja yang akan diakses
oleh seluruh PNS Kemendagri yang ideal dan dapat diakses sehari sekali.
Menampilkan pop up pada aplikasi Sikerja adalah sebuah ikhtiar agar lebih
menjangkau anggota KORPRI Kemendagri untuk melihat apa yang
ditawarkan oleh Fintech KORBRIguna dan tertarik untuk memanfaatkannya
dengan baik.
39 | P a g e
berdaya saing, adaptif menghadapi era industry 4.0 dan produktif.
b. Kolaborasi Pembinaan
KORPRI Kemendagri sebagai bagian tidak terpisahkan dari birokrasi
nasional memiliki peran yang sangat penting dan strategis mengingat
bahwa Kemendagri adalah poros penyelenggaraan pemerintahan yang
menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan jalannya pemerintahan
daerah sehingga harus selalu prima dalam melaksanakan tugas
fungsinya. Idealnya ASN Kemendagri yang merupakan anggota KORPRI
memiliki semangat dan motivasi kerja yang tinggi, penuh dengan inovasi,
tidak terjebak dalam rutinitas yang menyebabkan kejenuhan dalam
bekerja. Oleh karena itu, dengan adanya program co-branding simpan
pinjam KORBRIguna diharapkan merupakan sebuah upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Apalagi program ini sebagai langkah
awal untuk selanjutnya dapat melakukan kolaborasi pembinaan. Antara
lain BRI dapat dilibatkan dalam proses-proses pembinaan yang dilakukan
KORPRI. Contoh KORPRI mengadakan webinar mengenai financial
planning, maka BRI dapat berperan sebagai pihak yang memberikan
edukasi.
c. Kolaborasi Administratif
Proses membuat penyederhanaan layanan simpan pinjam menjadi serba
digital tentu berkaitan juga dengan hal-hal administratif. Oleh karena itu
perlu untuk berkolaborasi administratif dalam menyelesaikan persoalan-
persoalan administratif dalam rangka mewujudkan program co-branding
simpan pinjam KORBRIguna yang berkelanjutan dan dirasakan
manfaatnya oleh anggota KORPRI Kemendagri.
40 | P a g e
berlaku. Sehingga tidak menjadi sebuah persoalan yang menghambat
tujuan program. Di tambah lagi kolaborasi pembiayaan juga berkorelasi
dengan keuntungan yang didapat. Untuk itu menjadi sebuah keniscayaan
bahwa program yang baik ini perlu terus dipertahankan dengan sebuah
kolaborasi.
II. STAKEHOLDER
1. IMPLEMENTASI PEMETAAN STAKEHOLDER
41 | P a g e
2 Latents a. Melakukan komunikasi efektif untuk
meyakinkan manfaat dari proyek perubahan ini
b. Melakukan pendekatan dan koordinasi agar
dapat terlibat dalam proses kegiatan
c. Memberikan informasi secara kontinyu tentang
proyek perubahan yang akan dilakukan
PROMOTOR
Strategi komunikasi yang dilakukan terhadap kelompok Promotor adalah
menggunakan metode konsultasi dan penyampaian informasi secara langsung,
intensif dan komprehensif.
42 | P a g e
Sekretariat KORPRI Kemendagri Rapat, koordinasi, konsultasi,
diskusi
LATENS
Strategi komunikasi yang digunakan adalah metode informatif
(penerangan),koordinatif (koordinasi) serta komunikatif, sehingga Proyek
Perubahan dapatditerima dan didukung dengan meniadakan pertentangan
Kementerian Koperasi dan UKM Rapat, koordinasi, konsultasi
DEFENDER
Strategi komunikasi yang diterapkan untuk stakeholder kategori Defender
adalah berupa sosialisasi, diskusi, informasi yang dapat mempengaruhi dan
memberikan fakta-fakta yang persuasive, mempengaruhi dan membujuk
DPN KORPRI Rapat, surat, sosialisasi,
digital campaign
APATHETIC
Strategi komunikasi yang dibutuhkan oleh stakeholder pada kategori ini
adalahpemberian informasi yang informatif dan persuasif, sehingga
kelompok stakeholder pada kuadran ini diharapkan dapat memberikan
dukungan dan ketertarikan terhadap Proyek Perubahan
Perguruan Tinggi Sosialisasi, digital campaign
43 | P a g e
Keberhasilan pencapaian tujuan proyek perubahan, sangat
tergantung dari strategi komunikasi yang diterapkan terhadap stakeholder
selaku pemangku kepentingan terkait. Strategi komunikasi yang dilakukan
sesuai dengan kuadran stakeholder:
44 | P a g e
Gambar 3.23 Digital Campaign
45 | P a g e
Gambar 3.25 Bahan Tayang Sosialisasi
KORBRIguna
46 | P a g e
yang diinginkan sekaligus memberikan jaminan kelancaran terlaksananya
proyek perubahan. Tata kelola proyek perubahan berisi unsur-unsur yang
terlibat yang bertanggung jawab melaksanakan tugas yang telah
ditetapkan. Unsur-unsur tersebut ditempati oleh sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi keahlian dan berpengaruh positif terhadap
proyek perubahan.
47 | P a g e
Tim Efektif Proyek Perubahan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan
Anggota KORPRI Kemendagri Melalui Co-Branding Fintech Simpan
Pinjam KORPRI-BRI (KORBRIguna).
48 | P a g e
Tim Kelompok Efektif II : Kelompok Efektif Penyiapan Menu
Fintech KORBRI telah:
49 | P a g e
Gambar 3.29 Rapat Tim Efektif Hubungan Stakeholder
50 | P a g e
2. KEPEMIMPINAN STRATEGIS
Kemampuan kepemimpinan ini ditunjukkan melalui keberhasilan
mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Adapun peran kepempinan
terhadap rencana perubahan yang dilaksanakan di Sekretariat KORPRI
adalah sebagai berikut:
1. Able to motivate
Sikap ini terwujud terutama pada kemampuan pemimpin dalam
memberikan motivasi kepada bawahan. Dalam hal ini kemampuan
pemimpin untuk menggerakkan tim efektif dengan baik.
2. Autonomous
Autonomous leader dalam konteks mendukung program Fintech
KORBRIguna adalah dengan menekankan kemandirian, kemampuan
beradaptasi, dan kepercayaan, memberdayakan tim yang terlibat untuk
berhasil dengan memberi mereka wewenang membuat keputusan yang
relevan dengan posisi individu di dalam tim, sekaligus mendorong
suasana kerja yang kondusif dan harmonis.
3. Risk Taking
Dalam hal pelaksanaan program Fintech KORBRIguna maka perlu
disadari risikonya. Tetapi inovasi memang memerlukan sebuah risiko.
Untuk itu, perlu untuk terus memonitoring dan mengevaluasi
keberjalanan program Fintech KORBRIgunaagar sesuai dengan tujuan
awal dibuat dan mendorong nilai adaptif dengan mengatasi
permasalahan-permasalahan yang ada
51 | P a g e
3. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
52 | P a g e
IV. CAPAIAN OUTPUT KUNCI
V. KUNCI KEBERHASILAN
1. UKURAN KEBERHASILAN
53 | P a g e
angggota KORPRI Kemendagri
c. Adanya komitmen dari stakeholder.
d. Peran kepemimpinan kewirausahaan dan kepemimpinan digital yang
mendukung pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
e. Komitmen tinggi, arahan dukungan penuh Mentor dan Coach
f. Soliditas Tim Efektif, kerjasama mencapai tujuan dan sasaran,disertai
komitmen kuat untuk mewujudkan proyek perubahan
g. Adanya dukungan dari Mentor dan Internal KORPRI Kemendagri.
54 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
I. KESIMPULAN
1. KORPRI Kemendagri melalui Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Kemendagri memiliki peran yang strategis dalam peningkatan
kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan kesejahteraan
anggotanya. Fungsi-fungsi pembinaan sampai dengan saat ini sudah
cukup berjalan dengan baik sedangkan fungsi penyelenggaraan
kegiatan usaha dan bantuan sosial masih perlu dioptimalkan.
2. Co-branding financial technology simpan pinjam KORPRI-BRI
(KORBRIguna) adalah sebuah inovasi transformasi digital dalam
pelaksanaan tugas fungsi sebagai upaya peningkatan kesjahteraan
Anggota KORPRI Kemendagri melalui kerjasama antara KORPRI
Kemendagri dan Bank BRI.
3. Kerjasama tersebut memiliki manfaat yaitu bagi KORPRI Kemendagri
adalah terlaksananya transformasi digital dalam pelaksanaan tugas
dan fugsi penyelenggaraan kegiatan usaha melalui simpan pinjam dan
adanya profit sharing, sedangkan bagi BRI adalah bertambahnya
customer, keuntungan finansial serta media promosi. Adapun bagi
anggota KORPRI adalah kemudahan dalam hal simpan pinjam
dengan keunggulan berupa pinjaman bunga rendah, plafon pinjaman
sampai dengan 300 juta, persyaratan yang mudah, proses yang cepat,
dan pengajuan dapat dilakukan dimana dan kapan saja serta bunga
simpanan deposito yang dapat dinegosiasikan.
1. Harus mampu berfikir kreatif dan inovatif untuk memperoleh solusi dari
55 | P a g e
setiap permasalahan. Di samping itu, seorang pemimpin harus memiliki
jiwa kreatif dan inovatif untuk responsif dalam mencari soulsi dari setiap
permasalahan yang ada dan keluar dari zona nyaman yang ada untuk
memperoleh pandangan terhadap suatu permasalahan yang berbeda
untuk menghasilkan solusi yang tidak “business as usual” sehingga
hasilnya pun akan “biasa-biasa saja”;
56 | P a g e
III. REKOMENDASI
57 | P a g e
Daftar Pustaka
Anderson, James E. 1979. Public Policy Making. USA : Holt, Rinehart and Winston New
York
Glueck, William F. 1989. Manajemen dan Strategis Kebijakan Perusahaan. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, Philip, Gary Armstrong, John Saunders, Veronica Wong. 1999. Principles of
Marketing. Second European Edition. Prentice Hall Inc
Parker, R., & Bradley, L. 2000. Organisational Culture in the Public Sector: Evidence from
Six Organisations. International Journal of Public Sector Management, 13, 125-141.
Modul PKN Tingkat II. 2021. Kepemimpinan Kewirausahaan. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia
58 | P a g e
PENGEMBANGAN POTENSI DIRI
FORMULIR PESERTA
Nama : Evan Nur Setya Hadi, S.STP, MAP
NIP : 19771124 199810 1 001
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri
Instansi : Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri
Program : Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Tahun 2022
2
Memastikan jajaran tim atau pegawai di lingkungan tugasnya
untuk mampu konsisten menjalankan tugas serta fungsi dalam 8
rangka mendukung proses bisnis organisasi.
3
Mendorong terciptanya lingkungan kerja yang mampu secara
konsisten menjaga perilaku kerja atau tindakan sesuai dengan 9
kode etik atau peraturan yang berlaku.
INTEGRITAS
4
Membentuk iklim kerja di lingkup tugasnya yang memiliki
kesadaran memberikan informasi secara objektif, konstruktif serta 9
berasaskan kebenaran bagi kredibilitas organisasi.
5
Memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh
faktor internal maupun eksternal dalam rangka penerapan nilai, 9
norma atau kode etik dalam bekerja.
6 Membuat keputusan, mengantisipasi dampak keputusan serta
meyiapkan tindakan penanganannya sebagai bentuk mitigasi 8
resiko.
JUMLAH 8,50
7
Membangun sinergi dan memfasilitasi kepentingan yang berbeda
dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi dalam rangka 8
pencapaian target kerja organisasi.
KERJASAMA
8 Membangun kerjasama atau aliansi yang sinergis dengan pihak
eksternal/ para pemangku kepentingan dalam rangka pencapaian 8
target kerja organisasi.
59 | P a g e
9 Menyampaikan informasi yang bersifat kompleks secara
persuasive menggunakan metode tertentu untuk mendorong
9
pemangku kepentingan sepakat pada langkah bersama dengan
tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan
10
Mengetahui keberagaman kepentingan yang ada dalam
bekerjasama dengan berbagai pihak, dan dapat mensinergikan 8
keberagaman tersebut guna pencapaian target kerja organisasi.
11
Membangun komitmen baik dalam unit atau antar unit kerja,
8
dengan saling menghargai dan memberikan dukungan, guna
menunjang pencapaian target kerja organisasi.
JUMLAH 8,20
12 Mampu memonitor, mengevaluasi, memperhitungkan, dan
mengantisipasi dampak dari isu jangka panjang, kesempatan, atau
8
kekuatan politik dalam hal pelayanan kebutuhan pemangku
kepentingan yang transparan, objektif, dan profesional.
13 Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup
unit kerjanya secara berkala, dengan membuat unit kerja lebih
8
siap dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada baik saat ini
maupun kedepannya.
14 Menyusun program pengembangan kompetensi SDM dalam
MENGELOLA jangka panjang, melaksanakan manajemen pembelajaran,
9
PERUBAHAN memberikan evaluasi dan umpan balik dalam lingkup organisasi
yang dipimpinnya
15 Memantau, mengevaluasi hasil kerja unit serta melakukan
perbaikan kinerja unit dengan memanfaatkan sumber daya yang
9
ada, baik internal dan eksternal, agar selaras dengan sasaran
strategis instansi
16 Menjadi agent of change yang menginisiasi perubahan secara
terencana meliputi planning, implementasi serta melakukan 8
mitigasi resiko atas perubahan.
JUMLAH 8,40
Peserta,
60 | P a g e
REKAP NILASI PESERTA
Nama : Evan Nur Setya Hadi, S.STP, MAP
NIP : 19771124 199810 1 001
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri
Instansi : Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
Kemendagri
Program : Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Tahun 2022
61 | P a g e
FORMULIR MENTOR
Nama Peserta : Evan Nur Setya Hadi, S.STP, MAP Nama : Dr. H. Suhajar Diantoro,
Mentor M.Si
NIP : 19771124 199810 1 001 NIP: : 19640502 198702 1 005
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Jabatan : Seretaris Jenderal
Kemendagri Kemendagri
Instansi : Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Instansi : Kementerian Dalam
Kemendagri Negeri
Program : Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Tahun
2022
JUMLAH 8,00
14 Aktif mencari informasi kebutuhan pemangku kepentingan dan
MENGELOLA memberikan penjelasan mengenai prosedur standar pelayanan
8
PERUBAHAN yang berlaku sebagai upaya pemenuhan pelayanan publik yang
efektif dan efisien.
62 | P a g e
15 Aktif mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan tuntutan perubahan dalam pemberian pelayanan publik.
8
JUMLAH 7,80
Mentor,
63 | P a g e
REKAP NILAI MENTOR
Nama Peserta : Evan Nur Setya Hadi, Nama : Dr. H. Suhajar Diantoro,
S.STP, MAP Mentor M.Si
NIP : 19771124 199810 1 001 NIP: : 19640502 198702 1 005
Jabatan : Sekretaris Dewan Jabatan : Sekretaris Jenderal
Pengurus KORPRI Kemendagri
Kemendagri
Instansi : Sekretariat Dewan Instansi : Kementerian Dalam Negeri
Pengurus KORPRI
Kemendagri
Program : Pelatihan Kepemimpinan
Tk. II Tahun 2022
Keterangan Kualifikasi
9.99-10 Istimewa
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup
3-4.99 Kurang
Sangat
1-2.99 Kurang
64 | P a g e
REKAP NILAI GABUNGAN PESERTA DAN MENTOR
Nama : Evan Nur Setya Hadi, Nama : Dr. H. Suhajar Diantoro,
S.STP, MAP Mentor M.Si
NIP : 19771124 199810 1 001 NIP: : 19640502 198702 1 005
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus Jabatan : Seretaris Jenderal
KORPRI Kemendagri Kemendagri
Instansi : Sekretariat Dewan Instansi : Kementerian Dalam
Pengurus KORPRI Negeri
Kemendagri
Program : Pelatihan Kepemimpinan
Tk. II Tahun 2022
Keterangan Kualifikasi
9.99-10 Istimewa
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup
3-4.99 Kurang
Sangat
1-2.99 Kurang
65 | P a g e
REKAP NILAI AKHIR SIKAP PERILAKU PESERTA
Nama : Evan Nur Setya Hadi, S.STP, MAP Nama : Dr. H. Suhajar Diantoro,
Peserta Mentor M.Si
NIP : 19771124 199810 1 001 NIP: : 19640502 198702 1 005
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus Jabatan : Seretaris Jenderal
KORPRI Kemendagri Kemendagri
Instansi : KORPRI Kemendagri Instansi : Kementerian Dalam
Negeri
Program : Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Tahun 2022
Nilai Komponen
Sub Rata-Rata
Kualifikasi
Komponen Total
Total Sub
Sub Komponen Sub Komponen Mengelola Sub
Komponen
Integritas Kerjasama Perubahan Komponen
Peserta 8,50 8,20 8,40 8,37 Baik
Mentor 8,33 8,00 7,80 8,04 Baik
Nilai Rata-
Rata
8,38 8,06 7,98 8,14 Baik
Per Sub
Komponen
Kualifikasi
Per Sub Baik Baik Baik Baik
Komponen
Akhir Sikap
Keterangan Kualifikasi Perilaku
9.00-10 Istimewa 8,14
7-8.99 Baik
5-6.99 Cukup Kualifikasi:
3-4.99 Kurang Baik
1-2.99 Sangat Kurang
Cukup : Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir Peserta atau Mentor dan Rekap nilai
gabungan, peserta perlu diberikan program pengembangan potensi diri dalam bentuk kegiatan-
kegiatan yang terukur pada saat melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan dan
pendampingan yang terjadwal sebagai bekal penguatan sikap perilaku dalam menduduki JPT
Pratama
Kurang : Memperhatikan nilai pada sub komponen pada Formulir Peserta atau Mentor dan Rekap nilai
Sangat : gabungan, peserta perlu diberikan program pengembangan potensi diri dalam bentuk kegiatan-
kegiatan yang terukur pada saat melaksanakan aksi perubahannya dengan bimbingan,
Kurang
pendampingan yang sangat ketat dan sebaiknya agar melibatkan unit pengelola kepegawaian
instansi asal peserta sebagai bekal penguatan sikap perilaku dalam menduduki JPT Pratama
66 | P a g e
CURRICULUM VITAE
I. DATA DIRI
3. Agama : Islam
67 | P a g e
3. Plt. Kepala Sub Direktorat Peningkatan Sumberdaya Pemadam
Kebakaran (2017 - 2017)
4. Kepala Bagian Umum dan Kerjasama, Sekretariat KORPRI
Kemendagri (2014-2017)
IV. ORGANISASI
68 | P a g e
LAMPIRAN EVIDENCE KEGIATAN
Arahan Mentor
Form Persetujuan
Mentor
69 | P a g e
3. 3 Oktober Pembentukan Tim
2022 Efektif
Undangan hal
Rapat Pembahasan
RPP Kebijakan
Peningkatan
Kesejahteraan
Anggota KORPRI
Melalui Co-Branding
Fintech Simpan
Pinjam KORPRI-
BRI (KORBRI)
005/286/Set-
KORPRI
Daftar Hadir
70 | P a g e
SK Tim Efektif
71 | P a g e
Permohonan
Audiensi/Koordinasi
BRI
236/302/Set-
KORPRI
Undangan hal
Rapat Lanjutan
Pembahasan RPP
Kebijakan
Peningkatan
Kesejahteraan
Anggota KORPRI
Melalui Co-Branding
Fintech Simpan
Pinjam KORPRI-
BRI (KORBRI)
005/301/Set-
KORPRI
Daftar Hadir
72 | P a g e
6. 5 Oktober Rapat Koordinasi
2022 Tim Efektif bersama
Stakeholder
Undangan hal
Rapat Lanjutan
Pembahasan RPP
Kebijakan
Peningkatan
Kesejahteraan
Anggota KORPRI
Melalui Co-Branding
Fintech Simpan
Pinjam KORPRI-
BRI (KORBRI)
005/303/Set-
KORPRI
Daftar Hadir
73 | P a g e
7 14 Oktober Kerjasama Public
2022 Private Partnership
bersama Bank BRI
Konsep Perjanjian
Pemasaran
KORBRIguna
9 25 Uji Fintech
November KORBRI
2022
74 | P a g e
10 30 Launching
November dan
2022 Pemanfaatan
Awal Fintech
KORBRI
75 | P a g e
76 | P a g e
77 | P a g e
78 | P a g e
79 | P a g e
80 | P a g e
81 | P a g e
LAMPIRAN PERJANJIAN PEMASARAN KORBRIguna
PERJANJIAN KERJASAMA
ANTARA
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
DENGAN
DEWAN PENGURUS KORPRI KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TENTANG
PEMASARAN BRIGUNA
UNTUK PROGRAM KORPRI-BRI (KORBRIGUNA)
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
NOMOR : 580/5055/SJ
NOMOR : B.1505-DIR/INS/XI/2022
Pada hari ini, Jumat tanggal 14 (empat belas) bulan Oktober tahun 2022 (dua
ribu dua puluh dua) di Jakarta, yang bertandatangan di bawah ini:
I. Nama : Evan Nur Setya Hadi, S.STP, M.AP
Alamat : Perum Setu Indah A1/13, Cipayung, Jakarta Timur
Jabatan : Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri, dalam hal
ini bertindak untuk Kementerian Dalam Negeri, yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU.
II. Nama : Mega Kirana Fagy
Alamat : Jakarta
Jabatan : Manager BRI KC Veteran PT BANK RAKYAT INDONESIA
(Persero) Tbk, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT BANK
RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk, yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
82 | T U G A S P K N 2 0 2 2
Pasal 1
Ketentuan Umum
Pasal 2
Dasar Hukum
(1) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
(2) Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
(3) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa Korps
dan Kode Etik PNS
(4) Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik (SPBE)
(5) Keputusan Presiden No. 82 Tahun 1971 tentang Kops Pegawai Republik
Indonesia
83 | T U G A S P K N 2 0 2 2
(6) Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2010 Tentang Pengesahan Anggaran
Dasar KORPRI
(7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Unit Pengurus Nasional KORPRI Departemen
Dalam Negeri
(8) Keputusan Musyawarah Nasional VIII KORPRI No. Kep-
05/MUNAS.VIII/XII/2015 Tahun 2015 Tentang Penetapan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga KORPRI
(9) Keputusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional No. Kep-24/KU/XII/2020
Tahun 2020 Tentang Perubahan Susunan Personalia Pengganti Antar
Waktu Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri Masa Bakti 2018-2023
(10)Keputusan Dewan Pengurus KORPRI Nasional No. Kep-11/KU/III/2022
Tahun 2022 Tentang Pergantian Antar Waktu Ketua Dewan Pengurus
KORPRI Kemendagri Masa Bakti 2018-2023
(11)Keputusan Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri No. 57/Set-
KORPRI/KDN/XII/2018 Tentang Iuran Anggota KORPRI Kemendagri
(12)Nota Kesepahaman antara Kementerian Dalam Negeri, Badan Nasional
Pengelola Perbatasan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero Tbk) Nomor
580/5016/SJ, Nomor HKM.36.00/2153/VIII/2022 dan Nomor B.1469-
DI/INS/08/2022 tanggal 30 Agustus 2022 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Layanan Perbankan Berbasis Teknologi Informasi
Berdasarkan hal di atas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat,
menandatangani dan melaksanakan Perjanjian Kerjasama tentang Pemasaran
BRIguna untuk Program KORPRI-BRI (KORBRIguna) Kementerian Dalam
Negeri.
Pasal 3
Maksud dan Tujuan
(1) Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah untuk mengefektifkan fungsi dan
peran PARA PIHAK dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan
kemudahan PNS di lingkungan Kemendagri dan BNPP melalui
KORBRIguna, serta untuk meningkatkan pemasaran BRIguna yang
merupakan produk dari Bank BRI.
(2) Perjanjian Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan
kolaborasi PARA PIHAK dalam rangka melakukan simpan pinjam
KORBRIguna melalui pemanfaatan aplikasi digital.
84 | T U G A S P K N 2 0 2 2
Pasal 4
Ruang Lingkup Perjanjian
1. Ruang lingkup Perjanjian Kerjasama ini sebagai wujud optimalisasi dan
penguatan fungsi Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kemendagri dalam
pelaksanaan kerjasama dan penyelenggaraan usaha.
2. Tindak lanjut rekomendasi sebagaimana tersebut pada ayat (1) meliputi:
a. Pemasaran Fasilitas Kredit KORBRIguna kepada seluruh anggota
KORPRI Kemendagri yang berbentuk orang perorangan untuk pinjaman
dengan keunggulan bunga rendah, proses cepat, tanpa dokumen fisik
dan plafon yang sesuai dengan kebutuhan dan simpanan berupa
deposito dengan bunganya bersifat negotiable dan administrasi rendah;
b. Pemberian izin penggunaan Kekayaan Intelektual PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA dalam Materi Pemasaran produk KORBRIguna,
selama Perjanjian ini berlaku 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang; dan
c. Pemberian Fasilitas KORBRIguna kepada anggota KORPRI Kemendagri
sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku pada PIHAK KESATU.
Pasal 5
Kewajiban PARA PIHAK
(1) PIHAK KESATU mempunyai kewajiban :
a. Memberikan izin penggunaan Kekayaan Intelektual PIHAK KESATU
kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur
dalam Pasal 4 Perjanjian ini; dan
b. Memfasilitasi PIHAK KEDUA apabila timbul permasalahan antara PIHAK
KEDUA dan anggota KORPRI Kemendagri dalam kaitannya dengan
pelayanan KORBRIguna.
Pasal 6
Hak PARA PIHAK
(1) PIHAK KESATU mempunyai Hak :
a. Melakukan sosialisasi dan kampanye digital terkait KORBRIguna kepada
85 | T U G A S P K N 2 0 2 2
ASN anggota KORPRI Kemendagri sesuai dengan ketetuan internal yang
berlaku dari PIHAK KEDUA;
b. Mencabut izin kepada PIHAK KEDUA atas penggunaan Kekayaan
Intelektual miliknya apabila dinilai telah merendahkan atau merugikan
reputasi PIHAK KESATU;
c. Menyusun dan menetapkan persyaratan dan ketentuan pengajuan
secara bersama pada program KORBRIguna kepada anggota KORPRI
Kemendagri; dan
d. Memberikan informasi mengenai data anggota KORPRI Kemendagri yang
telah tervalidasi memiliki Nomor Induk Pegawai dengan PIHAK KEDUA.
Pasal 7
Pelaporan dan Evaluasi
(1) PIHAK KEDUA menyampaikan laporan data dan jumlah anggota
KORPRI Kemendagri yang telah memanfaatkan program
KORBRIguna.
(2) PARA PIHAK dapat menindaklanjuti laporan sebagaimana pada ayat
(1) untuk dilakukan evaluasi dan pengembangan KORBRIguna.
Pasal 8
Jangka Waktu
(1) Perjanjian kerja sama ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA
PIHAK mulai tanggal 27 Bulan November Tahun 2022 s.d tanggal 27
86 | T U G A S P K N 2 0 2 2
Bulan November Tahun 2025 dan dapat diperpanjang atas persetujuan
PARA PIHAK.
(2) Perpanjangan jangka waktu perjanjian kerja sama sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam bentuk adendum yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian kerjasama ini.
Pasal 9
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
1. Apabila terjadi hal-hal yang diluar kehendak PARA PIHAK atau keadaan
memaksa, dapat dilakukan perubahan perjanjian kerja sama atas
persetujuan PARA PIHAK; dan
2. Keadaan memaksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:
a. bencana alam
b. Serangan Virus/Malware;
c. adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan tidak dapat
dilanjutkannya Perjanjian Kerjasama ini; dan
d. keadaan lain yang disepakati PARA PIHAK sebagai keadaan memaksa.
Pasal 10
Penyelesaian Permasalahan
Pasal 11
Ketentuan Tambahan
87 | T U G A S P K N 2 0 2 2
(1) Dalam hal diperlukan adanya penambahan dan/atau pengurangan materi
perjanjian Kerjasama ini. Maka dapat dilakukan perubahan atas dasar
kesepakatan PARA PIHAK.
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dituangkan dalam
adendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian
kerjasama ini.
(3) PARA PIHAK akan menyusun petunjuk teknis operasional yang memuat
ketentuan teknis dan operasional pelaksanaan KORBRIguna yang tertuang
dalam media cetak maupun elektronik.
(4) Petunjuk teknis operasional sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3)
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjanjian kerjasama
ini.
Pasal 12
Penutup
88 | T U G A S P K N 2 0 2 2
LAMPIRAN
89 | T U G A S P K N 2 0 2 2
Frequently Asked Questions (FAQ)
90 | T U G A S P K N 2 0 2 2