Juknis Pentas PAI SMP Kab. Bandung Tahun 2024
Juknis Pentas PAI SMP Kab. Bandung Tahun 2024
Juknis Pentas PAI SMP Kab. Bandung Tahun 2024
Bismillahirrahmanirrahim
Dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia agar
mampu bersaing dalam era keterbukaan dalam satu sisi dan mempertahankan jati
diri sebagai muslim yang kuat pada sisi lain, maka MGMP PAI SMP sebagai wadah
profesional guru PAI di tingkat Sekolah menengah Pertama memandang perlu
untuk menciptakan dan meningkatkan layanan pendidikan kepada seluruh peserta
didik muslim pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Selain itu berbagai
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan juga terus
diselenggarakan baik dalam bentuk kegiatan pembelajaran maupun dalam bentuk
kegiatan kesiswaan.
Untuk mewujudkan kegiatan tersebut, khususnya kegiatan kesiswaan telah
disusun berbagai kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk
program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinasi, baik
provinsi, kabupaten/kota, maupun sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut bernama
PENTAS PAI (pekan keterampilan dan seni siswa dalam Pendididikan Agama
Islam) jenjang SMP yang meliputi : Lomba Tilawatil Qur’an (MTQ), Lomba Pidato
PAI, Lomba Cerdas Cermat PAI, Lomba Hifzhul Qur’an Juz-30, Lomba Kaligrafi,
dan Olimpiade PAI.
Agar program atau kegiatan tersebut dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, maka dibuatlah Petunjuk Teknis Pelaksanaan untuk masing-masing
jenis kegiatan. Juara dari perlombaan ini selanjutnya akan dijadikan perwakilan
Kabupaten Bandung di tingkat Propinsi Jawa Barat dalam lomba yang sama.
Melalui Petunjuk Teknis ini diharapkan pihak-pihak terkait dalam pengelolaan
kegiatan di tingkat Kabupaten, Sub Rayon, dan sekolah dapat menggunakannya
sebagai pedoman pelaksanaan, sehingga kegiatan dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya.
Hal.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Dasar hukum
C. Tujuan
BAB IV PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
Adapun yang menjadi dasar hukum kegiatan ini antara lain:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
3. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan.
5. Kesepakatan bersama Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Menteri
Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Dalam Negeri, Menteri
Negara Pariwisata dan Kesenian/Kepala Badan Pengembangan
Pariwisata dan Kesenian No. 060/Menpora/2000, No. MA/178/2000, No.
28 tahun 2000, No. 02/VII/V/2000, dan No. SKB-02/MNPK/VII/2000.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kepesertadidikan.
7. Peraturan Menteri Agama RI No 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama pada Sekolah.
8. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. Dj.I/12A Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama
Islam pada Sekolah.
C. Tujuan
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlak
mulia.
2. Meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap ajaran Islam
sehingga peserta didik dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Meningkatkan motivasi peserta didik agar lebih bergairah mempelajari
dan mencintai Pendidikan Agama Islam.
4. Mempererat ukhuwah Islamiyah, membina persaudaraan, dan kesatuan
bangsa di kalangan peserta didik.
5. Menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kreativitas di bidang
keterampilan dan seni PAI.
6. Menanamkan sikap keberanian, kemandirian dan sportifitas di kalangan
peserta didik.
7. Membentuk karakter bangsa dan kepribadian sosial yang baik.
8. Menjadi tolak ukur keberhasilan pembinaan Pendidikan Agama Islam
pada Sekolah yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penghayatan,
dan pengamalan ajaran Islam.
9. Memfasilitasi kompetensi peserta didik pada setiap tahun ajaran
pendidikan dengan mengekplorasi kemampuan peserta didik dalam
bidang seni dan keterampilan pendidikan agama Islam.
BAB II
KETENTUAN LOMBA
A. Peserta
Peserta adalah Perwakilan dari tiap SMP yang berada di Kabupaten Bandung,
dengan syarat sebagai berikut:
1. Siswa kelas VII atau VIII yang masih berstatus sebagai siswa SMP saat
mengikuti lomba.
2. Setiap peserta hanya boleh mengikuti satu cabang lomba,
3. Peserta yang pernah menjadi juara I tingkat nasional pada tahun sebelumnya
tidak diperkenankan mengikuti lomba yang sama,
4. Mengisi formulir pendaftaran,
5. Peserta mengumpulkan poto copy buku laporan pendidikan semester genap,
6. Peserta mengumpulkan pas photo 3x4 sebanyak 2 lembar.
B. Nama Kegiatan
Jumlah Peserta
Jumlah peserta perwakilan Sub Rayon 01 s.d 08 setiap cabang yang dilombakan
adalah sebagai berikut:
Jumlah
No Cabang Lomba Keterangan
Peserta
J U M L A H 16 Orang
D. Kriteria Juri
1. Memiliki kompetensi dibidang yang dilombakan.
2. Dapat bertindak adil, profesional dan jujur serta tidak memihak kepada
siapa-pun.
3. Dewan juri dibantu oleh panitera dan MC
4. Dewan Juri pada kegiatan ini terdiri atas:Unsur Profesional, MUI, LPTQ,
dan Guru PAI Senior.
E. Pembiayaan Kegiatan
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung
F. Penentuan Kejuaraan
1. Ketentuan Umum
a. Juara adalah peserta yang memperoleh jumlah nilai tertinggi setelah
melalui proses dan ditetapkan melalui surat keputusan dewan juri;
b. Juara 1, 2, dan 3 masing-masing mata lomba ditetapkan berdasarkan
jumlah nilai yang diperoleh peserta. Mereka berhak menerima trophy dan
sertifikat sebagai juara dari panitia;
c. Peserta yang menyalahi ketentuan lomba yang ditetapkan kemudian
menjadi juara, maka secara otomatis kejuaraannya dibatalkan dan
kejuaraan diserahkan kepada juara nomor berikutnya.
2. Keputusan Akhir Dewan Juri
a. Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu gugat dan bersifat tetap selama
kondisi pengawasan melalui protes tidak membuktikan lain;
b. Penentuan juara mata lomba dan juara umum ditetapkan berdasarkan
hasil penilaian dewan juri dan diputuskan melalui rapat dewan juri;
c. Jika keputusan dewan juri telah diumumkan tetapi tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, maka digugurkan setelah beberapa
pertimbangan, bukti-bukti otentik hasil sidang panitia yang di pimpin oleh
ketua panitia.
1. Pengertian
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) adalah suatu jenis lomba membaca Al
Qur’an dengan bacaan Mujawwad (Lagu), yaitu bacaan Al Qur’an yang
mengandung nilai ilmu membaca, seni baca dan adab membaca menurut
pedoman musabaqah yang telah ditentukan
2. Mekanisme
a. MTQ diselenggarakan 1 (satu) babak. Peserta yang memperoleh nilai
tertinggi secara berurutan sebagai juara 1, 2, dan 3.
b. Peserta harus membawakan minimal 3 (tiga) macam lagu (Nagham)
dengan ketentuan, lagu pertama harus dimulai dengan lagu
Bayyati/Huseini yang dibawakan minimal 3 (tiga) tangga nada yaitu :
Qarar (suara rendah), jawab (suara sedang), jawabul jawab (suara tinggi)
setelah itu baru pindah kepada jenis lagu yang lain dan sebagai lagu
penutup juga harus ditutup dengan Lagu bayyati/huseini.
c. Waktu membaca maksimal selama 8 menit
3. Materi Lomba
a. Materi bacaan (Maqra) pada cabang Tilawah Al Qur’an adalah ayat-ayat
Al Qur’an tertentu yang harus dibaca oleh masing-masing peserta
dengan ketentuan dari Maqra yang dipilih:
1) Al-Baqarah (2) mulai ayat 267, …
2) Ali Imran (3) mulai ayat 92, ...
3) Ali Imran (3) mulai ayat 102, ...
4) Ali Imran (3) mulai ayat 133, ...
5) Al-Anfal (8) mulai ayat 1, ....
6) An-Nisa (4) mulai ayat 43 , ...
7) An-Nisa (4) mulai ayat 135, , ...
8) Al-Maidah (5) mulai ayat 27, ...
9) Al-Anfal (8) mulai ayat 20, ...
b. Pilihan Maqra peserta MTQ ditentukan oleh peserta masing-masing yang
ada pada maqro yang telah disediakan.
4. Aspek Penilaian
a. Unsur Penilaian meliputi 4 bidang penilaian :
1) Bidang tajwid dengan bobot nilai maksimal 30, terdiri dari :
a) Makharijul huruf;
b) Shifatul huruf;
c) Ahkamul huruf;
d) Ahkamul mad wal qoshr.
2) Bidang fashohah, dengan bobot nilai maksimal 30, terdiri dari:
a) Ahkamul Waqf wal – ibtida’;
b) Muroatul huruf wal kharokat;
c) Muro’atul kalimat wal ayat.
3) Bidang suara, dengan bobot nilai maksimal 20, terdiri dari :
a) Vokal dan Keutuhan Suara;
b) Kejernihan/kebeningan;
c) Kehalusan/kelembutan;
d) Kenyaringan; dan
e) Pengaturan nafas.
4) Bidang lagu, dengan bobot nilai maksimal 20, terdiri dari :
a) Lagu Pertama dan penutup;
b) Jumlah Lagu;
c) Peralihan, Keutuhan, dan tempo lagu;
d) Irama dan Gaya; dan
e) Variasi.
b. Skor Penilaian
Penilaian
No Bidang Penilaian
Maksimal Minimal
1 Bidang Tadwid 30 10
2 Bidang fashahah 30 10
3 Bidang suara 20 10
4 Bidang lagu 20 10
Jumlah 100 40
5. Tata Tertib
a. Peserta yang akan tampil pada hari yang telah ditentukan harus hadir 30
menit sebelum acara.
b. Peserta hanya dipanggil menurut nomor peserta yang diperoleh dari
Panitia.
c. Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan nomor yang sudah
diperoleh dari Panitia dan diatur menurut jadwal dan giliran membaca
sesuai dengan nomor undian tampil.
d. Peserta tidak perlu mengucapkan Salam pada awal dan akhir bacaan,
cukup dimulai dengan ta’awwuz, basmalah dan diakhiri dengan tashdiq.
e. Tanda Isyarat lampu warna kuning, hijau dan merah dimimbar tilawah
yang tombolnya berada disalah satu meja hakim.
TANDA ISYARAT DENGAN LAMPU
1. Lampu hijau sebagai tanda mulai membaca (lampu hijau tetap
menyala selama waktu membaca)
2. Lampu kuning sebagai tanda siap-siap berhenti membaca (pada
menit ke-6 sebelum waktu habis)
3. Lampu merah sebagai tanda berhenti membaca (waktu habis/telah
8 menit)
f. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan selambat-
lambatnya 30 menit sebelum acara dimulai, untuk selanjutnya oleh
Panitia diinformasikan kepada Majelis Hakim.
g. Peserta yang dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut dan tidak hadir maka
hak tampilnya pada waktu itu dinyatakan gugur.
h. Peserta yang tidak dapat membaca pada gilirannya karena sesuatu
alasan yang dapat dibenarkan, akan diberi kesempatan tampil dan
membaca pada nomor paling akhir yang akan ditetapkan oleh
Panitia/Majelis Hakim.
i. Peserta harus berpakaian rapih dan sopan dengan kelengkapan yang
menutup aurat.
2. Mekanisme
a. Lomba pidato diselenggarakan dalam 1 babak
b. Peserta yang memperoleh nilai tertinggi secara berurutan sebagai juara
1, 2, dan 3.
c. Waktu Pidato maksimal selama 10 menit
3. Materi Lomba
Tema/ judul pidato memilih salah satu tema berikut:
1) Manusia makhluk yang paling mulia
2) Meneladani akhlak Rasulullah
3) Islam rahmatan lil ‘alamin
4) Merawat Keberagaman dengan Toleransi
5) Kemuliaan orang berilmu
6) Menjadi Umatan Wasathan
7) Moderasi beragama untuk kebersamaan umat
8) Muslim milenial yang istiqomah
9) Muslim yang menginspirasi
10) Memberi tanpa harus mencaci
11) Mencinta tanpa harus menista
12) Etika dalam bermedia sosial
13) Islam dan lingkungan hidup
4. Aspek Penilaian
a. Unsur Penilaian meliputi :
1) Kemampuan retorika/komunikasi;
2) Penguasaan materi/kesesuaian dengan judul;
3) Gaya bahasa dan ekspresi wajah;
Ketepatan dan kefasihan dalam melafazkan ayat AlQur’an atau Al-Hadits
merupakan komponen keseuaian materi dengan judul
b. Sekor Penilaian
Penilaian
No Bidang Penilaian
Maksimal Minimal
1 Kemampuan retorika/komunikasi 40 10
Penguasaan materi/kesesuaian dengan
2 30 10
judul
3 Gaya bahasa dan ekspresi wajah 30 10
Jumlah 100 30
5. Tata Tertib
a. Peserta yang akan tampil pada hari yang telah ditentukan harus hadir 30
menit sebelum acara, untuk mengambil nomor undian giliran tampil.
b. Peserta hanya dipanggil menurut nomor peserta yang diperoleh dari
Panitia.
c. Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan nomor yang sudah
diperoleh dari Panitia dan diatur menurut jadwal dan giliran sesuai
dengan nomor undian tampil.
d. Tanda Isyarat: lampu warna kuning, hijau dan merah dimimbar yang
tombolnya berada disalah satu meja hakim.
2. Mekanisme
a. Lomba Cerdas-Cermat diselenggarakan dalam 2 babak, yaitu babak
penyisihan dan babak final
b. Babak Penyisihan, diikuti oleh semua regu
c. Babak final, untuk memperebutkan juara 1, 2 dan 3
d. Sistem pertandingan menggunakan sistem gugur
e. Soal-soal dan ketentuan-ketentuan dalam babak penyisihan dan babak
final diatur sebagai berikut :
1) Di awal setiap babak, setiap regu akan mendapatkan satu soal yang
dikerjakan semua regu secara bersama-sama.
2) Pada Babak Penyisihan setiap regu mendapat jatah satu paket (10 )
soal mengalir dalam amplop dan satu amplop (15) soal rebutan untuk
semua regu. Untuk soal jatah regu jika dijawab benar diberi nilai 100
dan jika salah nilai tidak dikurangi.
3) Pada Babak Final selain yang tercantum pada point 2), ;
• Setiap regu mendapatkan 10 soal yang harus dijawab oleh regu yang
bersangkutan selama 3 menit.
• Jika jawaban benar, diberi nilai 100 jika salah tidak diberi nilai dan jika
belum bisa jawab, bisa bilang pas. soal itu akan dibacakan ulang di
akhir jika masih ada sisa waktu dari 3 menit, dan soal tidak dilemparkan
kepada regu lain.
4) Jawaban pada soal pilhan regu (jatah) dijawab oleh juru bicara ,
sedangkan soal rebutan tergantung siapa lebih dahulu menekan bell
(boleh oleh selain juru bicara) dan dipersilahkan oleh dewan juri.
5) Waktu untuk mulai menjawab adalah 10 detik, Jika setelah 10 detik
tidak menjawab, maka Jatah soal yang tidak terjawab dilemparkan
kepada regu yang lain yang lebih dahulu menekan bell setelah
dipersilakan oleh juri dan tidak dilempar kembali kepada regu yang lain.
Jika tidak menjawab atau jawabannya salah maka nilai dikurangi 25.
6) Jawaban yang dianggap sah adalah jawaban yang pertama, sehingga
tidak ada ralat jawaban, kecuali diminta untuk menyempurnakan
jawaban.
7) Pada soal rebutan kesempatan menjawab akan diberikan kepada regu
yang lebih dahulu menekan bell dan dipersilahakan oleh dewan juri.
Jika jawaban benar bernilai 100 dan jika salah dikurangi 100.
8) Jika pada waktu dibacakan soal rebutan belum selesai dan ada regu
menekan bell, maka pembacaan soal akan dihentikan, dan
dipersilahkan untuk menjawab soal, jika tidak menjawab atau
menjawab salah, nilai dikurangi 100. dan pembacaan soal akan
dilanjutkan, sehingga regu lain boleh menjawab.
9) Bagi regu yang menjawab soal rebutan tanpa ditunjuk oleh dewan juri,
atau tanpa menekan bel sebelum waktu habis untuk soal pilihan, maka
nilai dikurangi 10.
10) Jika dalam satu penampilan terdapat dua regu memperoleh nilai yang
sama, maka akan diberikan minimal 3 soal tambahan untuk dijawab
oleh kedua regu secara berebutan sampai terjadi perbedaan nilai.
5. Tata Tertib
a. Peserta yang akan tampil pada hari yang telah ditentukan harus hadir 30
menit sebelum acara.
b. Peserta harus berpakaian rapih dan sopan dengan kelengkapan yang
menutup aurat.
2. Mekanisme
a. Musabaqah Hifzhil Qur’an diselenggarakan 1 (satu) babak. Peserta yang
memperoleh nilai tertinggi secara berurutan sebagai juara 1, 2, dan 3.
b. Peserta bebas dan boleh membawakan irama murattal dan variasi (lagu)
seperti : Syekh Mahmud Khalil Al Hussary, Syekh Sa’ud As Shuraim,
Syekh Ali Al Hudaify, Syekh Abdurrahman As Sudais, Syekh Muhammad
Ayyub dan lain-lain.
Contoh MAQRA :
AYAT SURAT BUNYI AYAT NO
1 Bidang tajwid 25 10
2 Bidang fashohah 25 10
3 Bidang tahfidz 50 10
Jumlah 100 30
5. Tata Tertib
a. Peserta MHQ merupakan perwakilan dari setiap Sub Rayon satu orang
putera dan satu orang puteri.
b. Penampilan/pemanggilan peserta berdasarkan nomor yang sudah
disediakan oleh panitia dan diatur menurut jadwal dan giliran membaca
berdasarkan hasil undian.
c. Waktu dan lama penampilan disesuaikan dengan jawaban 4 (empat)
pertanyaan dari paket soal yang sudah ditentukan.
d. Peserta memilih maqra pada saat giliran tampil.
e. Jika terjadi kesalahan/ lupa dalam bacaan, maka ;
1) Peserta boleh mengulang 2 x bacaan ;
2) Peserta diberi waktu selama maksimal 30 detik, jika tidak bisa
melanjutkan dewan juri akan melanjutkan pertanyaan berikutnya.
f. Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan selambat-
lambatnya 30 menit sebelum acara dimulai, untuk selanjutnya oleh
Panitia diinformasikan kepada Majelis Hakim.
g. Peserta yang dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut dan tidak hadir maka
hak tampilnya pada waktu itu dinyatakan gugur.
h. Peserta yang tidak dapat hadir pada gilirannya karena sesuatu alasan
yang dapat dibenarkan, akan diberi kesempatan tampil pada nomor
paling akhir yang akan ditetapkan oleh Panitia/Majelis Hakim.
E. Lomba Kaligrafi
1. Pengertian
Lomba Seni Kaligrafi adalah lomba yang menekankan pada kemampuan
seni menulis ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah dan tata cara
penulisan kaligrafi yang benar.
2. Mekanisme
a. Setiap peserta diberikan soal untuk ditiru berupa ayat Al-Qur’an berikut
lafadz Basmallah, yang dipoto copy dari Mushaf Al-Qur’an Standar
Indonesia, yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.
b. Setiap peserta akan mendapatkan kertas yang sudah ditentukan oleh
panitia
c. Kategori Kaligrafi : Hiasan Mushaf Al-Qur’an. (Tulisan Al-Qur’an dengan
hiasan /ornamen pinggir yang variatif sesuai dengan kreasi dan imajinasi
masing-masing. peserta)
d. Ornamen pinggir berbentuk floral/motif tumbuh-tumbuhan dengan aneka
warna. Peserta tidak diperkenankan membuat ornamen yang berbentuk
makhluk hidup (motif fauna) yang bertentangan dengan syari’at Islam.
e. Tulisan berwarna hitam dengan menggunakan kalam, pena tutul atau
spidol kecil dengan ketebalan kalam/spidol min 1-2 mm, dengan satu kali
goresan Huruf Al-Qur’an tidak boleh dijiplak dan dicetak dalam bentuk
apapun. Kecuali untuk sketsa huruf dengan pensil.
f. Peserta bebas menggunakan alat warna untuk menghias ornamen (spidol
warna, pensil gambar, crayon, pastel, cat air, poster colour, acrylic dan
sebagainya) Alat gambar seperti spidol warna, crayon, pensil gambar,
cat air, acrylic, penggaris, penghapus dan lain sebagainya dibawa
peserta.
g. Karya dibuat pada kertas karton manila putih ukuran A2 (satu lembar
karton dibagi dua/42x61 cm) yang telah disediakan panitia dan telah
dibubuhi stempel. Peserta tidak diperkenankan mengambil lebih dari 1
lembar karton.
h. Kertas karton disediakan panitia dan dibubuhi stempel.
i. Diperbolehkan menggunakan alat ukur ( mal, patron ) yang berfungsi
untuk menjaga UBM ( unity, balance, miror, dan kesimetrisan sketsa
disain sertas keharmonisan ruang gambar ) untuk ornamen pinggir dan
hiasan sesuai dengan kreatifitas dan modifikasi peserta.
j. nomor peserta ditulis oleh peserta pada bagian belakang karya
k. Peserta tidak diperkenankan menulis nama dan asal sekolah
5. Tata Tertib
a. Waktu kaligrafi selama 300 menit (5 jam) mulai pukul 08.00 s.d 13.00
b. Peserta adalah perwakilan dari setiap Sub Rayon
c. Peserta yang akan membuat kaligrafi pada hari yang telah ditentukan
harus hadir 30 menit sebelum acara,
d. Peserta yang berhalangan hadir dengan alasan apapun dianggap
mengundurkan diri dan gugur,
e. Peserta yang terlambat hadir setelah pemberitahuan resmi dari pihak
panitia, maka baginya tidak ada tambahan waktu dan dikumpulkan
dengan peserta lainnya.
f. Peserta harus berpakaian rapih dan sopan dengan kelengkapan yang
menutup aurat.
g. Peserta tidak diperkenankan membawa HP atau alat komunikasi lainnya
ke ruang lomba
h. Pembimbing dilarang masuk ke ruang lomba selama perlombaan
berlangsung, kecuali jika ada keperluan mendesak bisa minta izin ke
panitia.
F. Olympiade PAI
1. Pengertian
2. Mekanisme
c. Babak final berbentuk tes performa yang diikuti oleh 6 urutan nilai terbaik
C. Tahap II ;
Presentasi
Teknis Presentasi :
1) Peserta adalah 6 orang yang lolos dengan nilai tertinggi dan tercepat
pada seleksi Tahap I
2) Secara bergiliran finalis akan mendapat tema untuk dipresentasikan
secara lisan di depan Juri.
3) Finalis ke 1 diberi waktu 10 menit untuk persiapan presentasi, kemudian
diberi waktu 5 menit untuk presentasi dan 5 menit untuk menjawab
pertanyaan juri.
4) Ketika finalis 1 sedang presentasi, finalis 2 di beri tema dan 10 menit
untuk persiapan presentasi, kemudian presentasi 5 menit menjawab
pertanyaan juri 5 menit begitu seterusnya sampai finalis 6.
5) Saat menyiapkan materi presentasi, peserta final diperkenankan untuk
melakukan literasi digital melalui internet.
6) Kedalaman materi presentasi mencakup Dalil Naqli, Pengetahuan
Konsep, prosedural, dan faktual.
7) Presentasi materi yang dismpaikan harus sesuai dengan tema
8) Skor Penilaian
Penilaian
No Bidang Penilaian
Maksimal Minimal
1 Kedalaman materi 50 10
2 Teknis Persentasi 50 10
Jumlah 100 20
5. Tata Tertib
a. Peserta merupakan perwakilan dari setiap kabupaten/kota di Jawa Barat
Petunjuk Teknis Pentas PAI SMP Kabupaten Bandung Tahun 2024 ini memuat
berbagai aspek operasional yang akan dijadikan tuntunan bagi panitia
penyelenggara, dewan, juri, dan peserta lomba di setiap jenjang, baik di
Tingkat Sekolah, Sub Rayon, maupun Tingkat Kabupaten. Dengan
memperhatikan dan menerapkan secara tertib aturan yang tertuang dalam
panduan ini serta disiplin, disertai tanggung jawab yang tinggi diharapkan akan
tercapai hasil yang optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Draf Juknis ini akan ditentukan
kemudian oleh panitia penyelenggara, seperti surat keputusan, dan/atau aturan
tambahan yang diperlukan. Dalam hal ini, untuk mendukung keberhasilan
kegiatan Pentas PAI ini, panitia penyelenggara di Tingkat Sekolah, Sub Rayon,
maupun Kabupaten dapat menyempurnakan teknis pelaksanaannya
sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Panitia
Tingkat Propinsi.