Produk Olahan Pangan Hewani

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 32

MATERI AJAR

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN


O
L
E
H

MARIA KRISTIANA DEGA, S.Pd


NIP.198602152022212032

SMA NEGERI 1 AESESA


2024

NINGDEGA 1
PRODUK OLAHAN PANGAN HEWANI
A.Bahan pangan Hewani
1. Pengertian Bahan Pangan Hewani
Bahan makanan hewani adalah sumber makanan yang dihasilkan dari hewan yang
dapat dikonsumsi oleh manusia. Bahan pangan hewani dikenal sebagai sumber protein
dan lemak. Kandungan protein dalam bahan pangan hewani terbilang tinggi dan dapat
berperan untuk membantu meningkatkan kesehatan dan kecerdasan. Protein dalam
bahan pangan hewani memiliki kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap
dan seimbang jika dibandingkan dengan protein dalam bahan pangan nabati nabati.
Kandungan protein dalam bahan pangan hewani dapat lebih mudah untuk dicerna dan
diserap oleh tubuh. Protein hewani ini dapat bermanfaat untuk memperbaiki dan
membangun jaringan pada tubuh manusia. Selain mengandung protein, bahan pangan
hewani juga mengandung berbagai nutrisi lain, seperti vitamin B12, vitamin D, zat
besi, dan asam lemak omega-3. Meskipun memiliki banyak kandungan yang
bermanfaat, mengonsumsi makanan yang bersumber dari bahan pangan hewani secara
berlebihan tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan risiko berbagai macam
penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Sebagai acuan, peserta didik dapat melihat daerah-daerah mana yang dapat
dijadikan contoh sebagai motivasi peserta didik dalam mengembangkan kearifan lokal.
Kearifan lokal dari bahan pangan hewani dapat digali dan tentunya menyesuaikan
daerahnya. Misalnya, sate padang terkenal khas dari Sumatra Barat
Contoh Makanan Khas daerah:

2. Jenis-Jenis dan Manfaat Bahan Pangan Hewani


Bahan pangan hewani umumnya diolah terlebih dahulu sebelum dapat dikonsumsi oleh manusia.
Bahan pangan ini dapat diolah dengan berbagai cara hingga menghasilkan makanan yang lezat
dan bergizi. Berikut adalah 4 (empat) jenis bahan pangan hewani yang dapat dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.

NINGDEGA 2
a. Daging

Daging terbagi menjadi dua, yaitu daging putih dan daging merah. Daging putih
yang dijadikan sebagai bahan pangan dapat berasal dari unggas dan ikan. Sedangkan
daging merah yang dijadikan sebagai bahan pangan dapat berasal dari sapi, kerbau,
kambing, dan babi. Daging putih maupun daging merah sama-sama mengandung
berbagai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Daging putih merupakan bahan pangan hewani yang menjadi sumber protein rendah
kalori. Daging putih memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh dan omega 3 yang
baik untuk kesehatan jantung serta mampu mencegah berbagai penyakit. Selain itu,
daging ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin B,
vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin E, niasin, dan magnesium.
Daging merah merupakan bahan pangan hewani yang menjadi sumber protein yang
mengandung asam amino esensial. Asam amino esensial merupakan pembangun
protein tubuh yang tidak dapat dibentuk di dalam tubuh sehingga perlu didapatkan
dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, daging juga memiliki banyak kandungan
lainnya, yaitu lemak serta vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, vitamin B6,
zinc, selenium, zat besi, niasin, dan fosfor. Mengonsumsi daging merah dalam porsi
yang cukup memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaat dari
daging merah, yaitu dapat menjaga kesehatan darah, dapat mempercepat
penyembuhan, dapat meningkatkan metabolisme, dapat meningkatkan massa otot,
Daging merah yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah daging sapi,
kerbau, dan kambing. Beberapa ciri-ciri daging sapi, yaitu memiliki warna merah
ceri dan cerah, memiliki bau yang tidak menyimpang (tidak berbau amis,
menyengat, dan asam), permukaan daging lembab (tidak kering dan tidak basah),
bersih dan tidak ada darah, serabut daging relatif kasar, serta dapat disimpan dalam
kondisi dingin. Daging kerbau memiliki ciri-ciri, yaitu umumnya daging liat karena
disembelih pada usia tua, memiliki serabut otot yang kasar, memiliki lemak
berwarna putih, memiliki rasa yang hampir sama dengan daging sapi, serta memiliki
bau lebih keras daripada daging sapi. Daging kambing memiliki beberapa ciri-ciri,
yaitu warna merah jambu dan cerah, memiliki bau yang tidak menyimpang,

NINGDEGA 3
permukaan daging lembab, bersih dan tidak ada darah, serabut daging cenderung
halus, serta daging dapat disimpan dalam kondisi dingin.
Daging merupakan bahan pangan yang berasal dari bagian lunak pada hewan yang
melekat pada tulang dan dibungkus dengan kulit. Daging memiliki kandungan gizi
protein dengan susunan asam amino lengkap. Menurut Purnomo (2012), pada
umumnya daging mengandung sekitar 75% air, 18% protein, 3% lemak, 1,5%
senyawa nitrogen bukan protein serta vitamin dan mineral dalam jumlah sedikit.
Daging dapat berupa daging sapi, kambing, ayam, atau daging bebek. Pada
pengolahan pangan Nusantara, daging biasanya diolah menjadi sate padang, coto
makassar, isian sosis solo, rendang padang, rawon malang, atau soto betawi, dan
lainnya.
b. Ikan

Ikan merupakan bahan pangan hewani yang menjadi sumber protein serta memiliki
kandungan nutrisi yang sangat kaya, seperti asam lemak omega 3, asam lemak tak
jenuh, kalsium, yodium, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12. Ikan
memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan mata dan perkembangan otak. Ikan juga
dapat membantu perkembangan janin dan menciptakan kehamilan yang sehat bagi
ibu hamil. Selain itu, mengonsumsi ikan juga dipercaya dapat meningkatkan
kekuatan tulang, mengurangi risiko penyakit asma, mengurangi risiko depresi,
mengurangi risiko penyakit diabetes pada anak, mengurangi risiko penyakit
alzheimer, serta menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, seperti
penyakit jantung dan pembuluh darah. Beberapa jenis ikan yang kaya akan protein,
yaitu ikan salmon, ikan tongkol, ikan tuna, ikan kod, ikan teri, ikan sarden, dan ikan
kakap.
Ikan merupakan sumber protein yang lebih mudah diserap tubuh dibandingkan
dengan daging sapi karena susunan asam amino pada ikan lebih sederhana. Protein
dalam ikan bermanfaat untuk peremajaan jaringan di dalam tubuh dan sebagai
sumber energi untuk bergerak. Pada pengolahan pangan Nusantara, salah satu contoh
pengawetan ikan adalah ikan cakalang yang diolah menjadi cakalang fufu khas
NINGDEGA 4
Manado, mangut khas Yogyakarta, arsik khas Tapanuli, sop ikan jantung pisang
khas Palu, atau gabus pucung khas Jakarta

c. Susu

Susu merupakan minuman yang berasal bahan pangan hewani yang sangat baik
untuk dikonsumsi oleh segala usia. Susu juga sering kali diolah menjadi makanan
atau minuman lain, seperti keju atau yoghurt. Susu memiliki berbagai kandungan
nutrisi penting yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Susu yang umumnya
dihasilkan oleh sapi memiliki kandungan karbohidrat, lemak, protein, zat besi,
fosfor, kalsium, natrium, zinc, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan
vitamin C. Susu dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak
serta membantu menurunkan risiko berbagai penyakit, seperti seperti osteoporosis
dan penyakit kardiovaskular, pada orang dewasa.
Beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari mengonsumsi susu, yaitu
meningkatkan kekuatan tulang, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan massa
otot, menurunkan risiko kanker, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan
kadar gula dalam darah, menjaga tekanan darah, meningkatkan energi dan kebugaran
tubuh, mengoptimalkan fungsi otak, menjegah masalah pada gigi, mempercepat
penyembuhan luka, memelihara kesehatan mata, serta dapat membuat kulit terlihat
lebih segar.
Susu merupakan cairan berwarna putih yang dihasilkan dari kelenjar mamalia
seperti sapi dan kambing dengan cara pemerahan. Susu memiliki kandungan gizi
lengkap seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Pada pengolahan pangan
Nusantara, susu biasanya di olah menjadi dadiah atau yoghurt khas Minang, dangke
khas Sulawesi Selatan, tahu atau dodol susu dari Lembang.

d. Telur

NINGDEGA 5
Telur merupakan salah satu bahan pangan hewani yang menjadi sumber protein
terbaik dan mudah untuk didapatkan karena memiliki harga yang cukup terjangkau.
Telur juga menjadi bahan makanan serbaguna yang mudah diolah dan memiliki rasa
lezat. Masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi untuk membeli
bahan pangan hewani, seperti daging dan ikan dapat mengonsumsi telur sebagai
sumber protein. Selain protein, telur menjadi bahan pangan hewani yang
mengandung berbagai zat gizi lainnya, seperti kalsium, karbohidrat, fosfor, zat besi,
kalium, natrium, zinc, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin D,
vitamin E, dan vitamin K. Bagian putih telur memiliki kadar protein paling tinggi
serta memiliki kandungan lain, seperti vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, dan
selenium.
Sementara itu, kuning telur memiliki kandungan lemak, kalori, kolesterol, dan
berbagai jenis mineral. Dengan mengandung berbagai gizi yang hampir lengkap,
telur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi telur, yaitu membentuk
jaringan tubuh dan membantu fungsinya, menjaga kesehatan mata, menjaga
kesehatan otak, menurunkan kadar kolesterol jahat, membantu menurunkan risiko
penyakit jantung, membantu menjaga berat badan, serta membantu menguatkan
sistem imun. Dibalik banyaknya manfaat yang dapat diperoleh tersebut, konsumsi
jumlah telur tetap perlu diperhatikan bagi penderita penyakit diabetes, penderita
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan yang mengalami masalah dengan
kolesterol darah. Para penderita penyakit tersebut tetap dapat mengonsumsi telur,
tetapi sebaiknya memiliki batasan dengan tidak lebih dari tiga kali dalam seminggu.
Seseorang yang memiliki alergi juga harus menghindari konsumsi telur. Gejala yang
dialami pada seseorang yang memiliki alergi telur, yaitu muncul ruam pada kulit,
gatal-gatal, dan sakit perut. Meskipun ringan, gejala tersebut tidak boleh diabaikan
karena juga dapat bereaksi parah pada beberapa orang. Telur merupakan salah satu
bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan, dan susu. Telur yang
biasa dikonsumsi manusia di antaranya adalah telur ayam, bebek, dan telur puyuh.
Pada pengolahan pangan Nusantara, telur biasanya diolah menjadi telur asin khas
Brebes, kerak telor khas Betawi, telur balado khas Minang, dan rendang talua khas
Payakumbuh.

NINGDEGA 6
3. Makanan Awetan Pangan Hewani
Menurut Sulandari (2022), teknologi pengawetan memiliki beberapa teknik yang
berbeda satu sama lainnya.
a. Pengawetan Fisik
1. Pembekuan adalah pengawetan makanan dengan menurunkan temperaturnya
hingga di bawah titik beku air, contohnya sosis Solo frozen
2. Pengasapan adalah pengawetan makanan dengan memanfaatkan sumber panas
dari asap hasil pembakaran kayu tertentu sehingga memberikan rasa dan aroma
yang khas, contohnya cakalang fufu Manado.
b. Pengawetan Biologi Fermentasi adalah pengawetan makanan dengan cara
menambahkan mikroorganisme tertentu untuk mengubah karbohidrat menjadi
alkohol dan karbon dioksida atau asam organik, contohnya dadiah/yoghurt khas
Minang.
c. Kimia Pengasinan adalah pengawetan makanan dengan cara menambahkan garam
untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme perusak, contohnya telur asin
Brebes.
Adapun prinsip pengawetan makanan awetan antara lain untuk:
 mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan
pangan
 mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk
serangan hama,
 mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial
Contoh Bahan Makanan Awetan:
1) Dendeng

Makanan awetan dari bahan baku seperti dendeng merupakan daging yang
dipotong-potong tipis menjadi serpihan lemak. Rasa dari daging dendeng adalah asin
dan setengah manis dan tidak perlu disimpan di lemari es. Contoh makanan awetan hewani
ini enak dan bisa dijadikan konsumsi sehari-hari.

2) Udang Ebi

NINGDEGA 7
Makanan awetan dari bahan hewani dari Indonesia lainnya adalah udang ebi.
Udang ebi adalah produk makanan awetan yang berbahan baku udang yang diolah
dengan cara dikeringkan
3) Ikan Asin

Ikan asin adalah makanan awetan dari bahan baku hewani yang melakukan dua
metode pengawetan, yaitu penambahan garam dan pengeringan.
Peluang bisnis ikan asin sangat terbuka besar karena ada banyak sekali orang yang
menyukai ikan asin.
4) Mentega

Pengolahan makanan awetan hewani seperti mentega berasal dari susu.

NINGDEGA 8
Biasanya, mentega digunakan sebagai pelengkap roti, pengganti minyak goreng,
dan bahan kue.
5) Sosis

Sosis terbuat dari daging ayam atau sapi yang digiling halus dan dicampur dengan bahan
lainnya. Makanan awetan hewani ini bisa bertahan cukup lama untuk dikonsumsi. Sosis
bisa dimasak hanya dengan digoreng atau dicampur ke dalam tumisan sayuran sehingga
cukup praktis untuk disajikan kapan saja dan di mana saja. Sosis tepat sekali dijadikan
makanan hewani yang dikonsumsi sehari-hari dan instan.
6) Keju

Keju berasal dari susu sapi atau kambing yang difermentasi oleh jamur,
seperti Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti. Makanan awetan
hewani yang satu ini hampir bisa masuk ke segala kudapan. Tak heran, keju begitu
digemari hampir seluruh masyarakat dunia

7) Nuget Ayam

NINGDEGA 9
Nuget ayam adalah salah satu makanan awetan hewani hasil olahan ayam yang
memiliki cita rasa tertentu, biasanya berwarna kuning keemasan. Saat ini, nuget
ayam menjadi salah satu produk olahan daging ayam yang berkembang pesat.
Bahan baku nuget ayam adalah potongan daging ayam, tepung-tepungan, dan
bumbu-bumbuan. Dalam penyimpanannya, makanan hewani ini perlu disimpan
khusus, yaitu selalu disimpan dalam kondisi beku. Hal ini karena nuget ayam
merupakan makanan awetan yang masuk dalam kategori mudah rusak oleh mikro
organisme. Meski begitu, nuget ayam menjadi contoh makanan hewani yang
digemari masyarakat luas.
8) Bakso

Selanjutnya, makanan awetan dari bahan hewani yang mudah dibuat adalah
bakso. Bakso umumnya terbuat dari campuran daging sapi giling dan tepung
tapioka.Namun, ada pula bakso yang terbuat dari ikan, daging ayam, udah atau
daging kerbau

9) Telur Asin

NINGDEGA 10
Telur asin biasanya menggunakan telur bebek. Dalam proses pengawetannya,
telur asin akan direndam dengan garam hingga matang. Telur asin aman untuk
dikonsumsi langsung. Telur asin enak jadi teman makan soto ataupun rawon.
10) Makanan Awetan daging atau Ikan Asap

Contoh makanan awetan seperti daging dan ikan asap ini pengolahannya dengan
cara menempatkannya di suatu wadah lalu diasapi. Ikan atau daging asap sangat
enak disantap dengan bumbu berkuah santan.
11) Terasi

Terasi merupakan makanan hewani berbahan dasar udang kering yang ditumbuk
halus hingga berbentuk pasta. Terasi, selain enak dijadikan sambal, juga enak
dicampur dengan bumbu dalam tumisan sayur kangkung.

NINGDEGA 11
4. Kelebihan dan Kekurangan bahan Pangan Hewani
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari bahan pangan hewani.
 Kelebihan Bahan Pangan Hewani
a. Bahan pangan hewani memiliki sumber protein yang mengandung sembilan asam
amino esensial yang lengkap dan penting bagi tubuh. Asam amino esensial ini
tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga harus diperoleh dari sumber
makanan yang dikonsumsi.
b. Bahan pangan hewani memiliki protein yang mengandung vitamin B12 dan tidak
dapat ditemukan dalam protein nabati. Vitamin B12 sangat berperan dalam
pembentukan sel darah merah, membantu memperlancar sistem metabolisme
tubuh, serta menjaga sistem saraf tetap sehat.
c. Bahan pangan hewani memiliki kandungan vitamin D dan DHA yang dapat
membantu perkembangan otak.
d. Bahan pangan hewani memiliki kandungan zat besi (heme) dan zinc (seng) yang
sangat bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh.
 Kelemahan Bahan Pangan Hewani
a. Bahan pangan hewani memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi
sehingga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung
b. Bahan pangan hewani memiliki kandungan sodium yang cukup tinggi sehingga
dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi karena kadar sodium yang tinggi
dalam darah.
c. Bahan pangan hewani memiliki harga yang cenderung lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan pangan nabati sehingga akan cukup sulit untuk
didapatkan oleh masyarakat yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi.
d. Bahan pangan hewani memiliki daya tahan atau daya simpan yang rendah
sehingga akan mudah rusak karena memiliki kandungan air yang tinggi serta
potensial untuk pertumbuhan mikroba. Karena itu, diperlukan tempat atau cara
penyimpanan khusus yang akan membuat bahan pangan ini dapat bertahan lebih
lama.

Soal tugas
1. Jelaskan pengertian bahan pangan hewani

NINGDEGA 12
2. Jelaskan proses pembuatan bahan pangan hewani yang bernilai ekonomis yang
berada di daerah masing-masing( jenis makanan, alat dan bahan serta proses
pengolahannya)
3. Jelaskan jenis dan manfaat produk makanan pangan hewani
4. Jelaskan 3 jenis teknik pengawetan bahan pangan hewani
5. Jelaskan contoh makanan awetan produk pangan hewani
6. Jelaskan kelebihan dan kelemahan bahan pangan hewani

B. Desain Kemasan Dan Desain Produk Pangan Nusantara Dari Bahan


Hewani
1. Desain Kemasan
a. Pengertian Desain kemasan
Proses pengemasan produk olahan pangan hewani Nusantara tidak berbeda
dengan pangan nabati. Sebuah kemasan haruslah dilengkapi dengan labeling. Kemasan
adalah wadah yang digunakan untuk melindungi bahan atau produk yang ada di
dalamnya dari berbagai cemaran yang dapat menyebabkan kerusakan bahan atau
produk tersebut pada saat penyimpanan atau pendistribusian. Menurut Said (2016: 15-
16), selain sebagai wadah untuk melindungi dan menjaga kualitas suatu bahan atau
produk, kemasan juga memiliki fungsi promosi, simbolik, dan estetik. Ketiga fungsi ini
berkaitan dengan adanya pelabelan. Menurut Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2012,
pencantuman label dalam kemasan memuat paling sedikit keterangan mengenai nama
produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama dan alamat produsen atau
pengimpor, informasi halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
tanggal, bulan, dan tahun kadaluarsa. Nomor izin edar bagi pangan olahan, serta asal-
usul bahan pangan tertentu.

NINGDEGA 13
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah kemasan produk.
Pada proses pembuatan desain kemasan, perlu diperhatikan pula tentang
labeling. Pemberian label produk dilakukan pada tahap akhir proses pengolahan
pangan sebelum dipasarkan. Menurut Fitri Rahmawati (2013), fungsi label
sebuah produk pada kemasan, yaitu: sebagai
 identifikasi produk,
 membantu mengenalkan merek produk,
 dan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan.
Pada label, sebaiknya tertera:
 Nama produk
 Nama dagang/merk
 Komposisi produk
 Berat/isi bersih produk
 Nama dan alamat produsen
 Nomor pendaftaran (pirt/md)
 Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
 Kode produksi
1. Fungsi kemasan Produk
Manfaat kemasan produk:
1. Menjaga produk agar tetap bersih
2. Melindungi produk dari benturan dan cuaca
3. Menambah daya tarik dan kesan tertentu bagi pembeli

NINGDEGA 14
4. Sebagai identitas/ brand dari produk tersebut
5. Memudahkan penanganan pengangkutan dan distribusi
6. Menampilkan informasi produk yang akan dijual
7. Membantu promosi dan penjualan
Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna teks dan
grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam,
tergantung dari produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus
menggunakan kemasan yang memiliki material yang berstruktur.Kemasan yang
bertujuan untuk memperlihatkan keindahan produk didalamnya dapat
memanfaatkan material transparan.
2. Jenis kemasan dibagi menjadi dua yaitu:
 Kemasan Primer
Kemasan Primer adalah kemasan Yang melekat pada produk/ wadah
pelindung produk
Contoh : plastik, botol gelas, karton untuk produk minuman dan makanan
 Kemasan Sekunder
Kemasan Sekunder adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dari
sejumlah kemasan primer
Contoh : kotak dari kardus, tas kertas, dan kantong plastik
Kemasan tersebut berfungsi sebagai wadah dan pelindung sejumlah
kemasan primer sehingga mudah dan aman untuk dibawa.
 Kemasan tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang berfungsi sebagai wadah dan
pelindung bagi kemasan sekunder dalam pengiriman produk terutama untuk
jarak jauh.
Contoh: kotak kayu dan kontainer box
Kemasan atau yang sering disebut packaging adalah pembungkus atau
wadah yang berfungsi mencegah kerusakan dan melindungi produk agar tidak
tercecer atau hilang. Karena digunakan sebagai pelindung
barang, packaging harus memenuhi standar keamanan tertentu.
Kemasan juga memiliki peran penting dalam pemasaran dan
komunikasi brand. Bahkan menurut beberapa sumber, dalam dunia marketing,
kemasan adalah satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya dengan
produk kompetitor, terutama saat produk disebar di pasar.

Contoh kemasan produk:

NINGDEGA 15
Kemasan dengan custom logo yang membawa identitas sebuah brand dari Lokasoka

Jenis Kemasan Produk Menurut Bahan Pembuatnya

Terdapat jenis-jenis kemasan berdasarkan bahan pembuatnya, yang paling umum seperti
karton, plastik, dan alumunium foil. Selain itu, ada pula bahan lain seperti kaca dan
kaleng.

1. Karton

Karton adalah jenis packaging yang paling banyak digunakan karena bahannya
mudah dibentuk dan dapat dipakai untuk aneka macam produk. Mulai dari produk
makanan hingga barang elektronik. Umumnya, kertas karton dibuat dari bahan daur
ulang dengan banyak lapisan. Itulah yang membuatnya jadi lebih kuat namun dapat
dibentuk dengan mudah. Dari segi harga, kertas karton dinilai tidak terlalu mahal
sehingga sering dipakai sebagai bungkus produk yang dijual eceran. Selain itu, karton
yang dibentuk menjadi hardbox biasanya dipakai untuk packaging aneka produk
premium. Sebut saja handphone, jam tangan, kosmetik, hingga perhiasan. Bedanya,
karton yang digunakan lebih tebal, bahkan bisa empat kali lebih tebal daripada
biasanya. Karena itulah strukturnya jadi terasa lebih kaku, padat dan berat. Bahan
karton diminati karena sangat mudah dicetak dan diberi aksen tambahan untuk menampilkan
kesan eksklusif dan premium. Misalnya, dengan laminasi glossy, matte, atau diberi stempel
emas/perak.

2. Plastik
NINGDEGA 16
Berbeda dengan karton, plastik merupakan wadah yang tahan air. Oleh sebab itu,
plastik sering dipakai sebagai produk konsumsi seperti makanan yang mengandung
air. Bahan plastik juga dianggap tahan lama dan dapat dibeli dengan harga terjangkau.
Kini tersedia jenis plastik yang dapat didaur ulang sehingga secara tidak langsung
dapat memberi dampak positif bagi lingkungan. Wadah plastik daur ulang biasanya
akan diberi tanda berupa nomor (seringkali berupa angka 1 hingga 7) dalam bentuk
lingkaran kecil. Semakin rendah angkanya, semakin mudah pula plastik tersebut
didaur ulang. Jenis plastik yang umum digunakan untuk bungkus atau wadah produk
cukup beragam, seperti PET, PVC, HDPE, Side Gusset Pouches, Stand Up Pouches,
dan LDPE. Masing-masing jenis plastik tersebut mempunyai sifat dan ketahanan
yang berbeda, sehingga Anda perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan.

3. Aluminium foil

Layaknya plastik, aluminium foil sering dipakai untuk mengemas makanan-makanan


kering. Aluminium foil juga kerap digunakan untuk produk pakaian jadi, tekstil,
hingga benda elektronik seperti chip silikon (seperti set RAM) serta HDD komputer.
Keunggulan dari bahan aluminium foil adalah fungsi vakum yang dapat menyegel
seluruh udara dari luar. Hal ini membuat barang yang dikemas terlindung dari
kontaminasi jamur, debu, bakteri, panas, serta lembab. Selain itu, harganya juga
murah dan mudah dicetak sesuai keinginan.
3. Syarat kemasan yang baik
Kemasan yang baik memiliki syarat-syrat sebagai berikut:
a. Tidak beracun
b. Tidak bereaksi dengan bahan pangan yang dikemas, hal ini perlu diperhtikan pada
pengemas kaleng
c. Mampu melindungi makanan dari kontaminasi mikroba, kotoran, tahan terhadap
gigitan mikroba dan hewan pengerat.
d. Dapat mencegah masuknya bau dan gas
e. Untuk bahan cair harus dipilih pengemas yang kedap air
f. Dapat melindungi bahan pangan dari sinar matahari
g. Tahan terhdap tekanan atau benturan terutama saat pengangkutan
h. Menarik
i. Dapat memberikan informasi nilai gizi dan komposisi bahan secara lengkap kepada
konsumen
j. Memberikan informasi tentang tanggal, bulan, tahun kedaluarsa.

NINGDEGA 17
4. Labeling

2. Desain produk
Sebelum mendesain produk, alangkah baiknya peserta didik pun diperkenalkan dengan
beberapa makanan khas daerah lain dari mulai bahan dasar sampai cara pembuatannya,
pada Tabel 2.3 beberapa produk hewani sebagai makanan khas daerah tertentu diantaranya:

NINGDEGA 18
Makanan khas Nusantara banyak yang menggunakan daun sebagai
kemasan/pembungkusnya baik daun pisang, daun jagung maupun daun yang lainnya.
Makanan yang dibungkus dengan daun memiliki kelebihan, yaitu aroma makanan
tersebut menjadi lebih wangi dan bebas bahan kimia, seperti plastik. Pembungkus
makanan dari daun pisang ini pun memiliki beragam bentuk dengan namanya
masingmasing. Namun, saat ini, kemasan khas tersebut banyak dikemas ulang
menggunakan kemasan yang lebih modern sehingga lebih unik dan menarik. Pada
proses pembuatan desain produk dan kemasan, diperlukan perencanaan yang matang,
Tujuan perencanaan tentunya ialah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dengan
mengikuti langkah-langkah yang tepat. Kegiatan perencanaan meliputi hal-hal
berikut
1. Identifikasi kebutuhan produk (menganalisis kebutuhan pengolahan produk
pangan berdasarkan kondisi lingkungan sekitar atau kelas/kelompok/keluarga
sebagai ide/ gagasan perencanaan produk pengolahan pangan.
2. Ide gagasan (merancang atau membuat rencana pembuatan produk pengolahan
pangan khas Nusantara dan kemasannya sesuai dengan hasil identifikasi
kebutuhan)
Menurut Fitri Rahmawati (2013), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan kemasan yang baik, yaitu seperti berikut

NINGDEGA 19
1. Kemasan harus dapat melindungi produk/isi dengan baik.
2. Mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa.
3. Bentuk dan ukuran menarik sesuai kebutuhan produk.
4. Labeling harus jelas dan komplit.
5. Bahan kemasan harus ramah lingkungan
Bahan-bahan yang sering dijadikan kemasan seperti berikut . Kemasan Berbahan
Logam Kemasan logam (kaleng) merupakan kemasan yang dapat melindungi produk
dari sinar matahari, uap air, dan oksigen sehingga meminimalisir terjadinya
kerusakan.
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Promosi merupakan bagian dari pemasaran yang memiliki tujuan untuk
memperkenalkan produk yang akan kita jual. Dengan demikian, mereka berminat membeli
dan menggunakan produk tersebut.
Kegiatan promosi dimulai dengan: 1. 2. 3. 4. 5.
a. Menentukan tujuan promosi
b. Menentukan target pasar dan harga jual
c. Menentukan anggaran promosi
d. Pilih media yang akan digunakan untuk promosi
e. Pengukuran efektivitas promosi
Promosi pada umumnya akan lebih mementingkan cara menarik konsumen untuk
mencoba dan membeli produk yang ditawarkan dan tidak terlalu mementingkan
brand image.

NINGDEGA 20
b. Fungsi Promosi

c. Jenis-Jenis Promosi
1. Periklanan/advertising

2. Penjualan Tatap Muka/ Personal selling

NINGDEGA 21
3. Pemasaran Langsung/ Direct Marketing

4. Digital Marketing

5. Promosi Publisity

NINGDEGA 22
6. Endorsment

Rencana Promosi adalah sebuah rencana yang berisi strategi rinci untuk
memperluas bisnis atau memasarkan produk tertentu. Promosi bertujuan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat mengenal produk yang ditawarkan oleh
perusahaan kemudian membeli produk yang ditawarkan tersebut.
Secara umum promosi dibagi menjadi 4 macam yaitu:
1. Periklanan
Kegiatan menawarkan barang melaui media seperti: surat kabar, majalah, radio,
televisi, poster, stiker, spanduk, kalender, facebook, wa, twitter, dll
2. Promosi penjualan
3. Pubhlisitas
4. Penjualan pribadi
Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara agar dapat menjangkau ke seluruh lapisan
masyarakat. Media promosi terdiri dari:
 Media cetak( spanduk, bannner, dll)
 Media Elektronik(radio, televisi, dll)
 Media internet(
 Media produk
Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan dalam penyusunan rencana
produksi. Perencanaan adalah suatu proses dalam menentukan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan. Perencanaan suatu proses harus sesuai dengan: tujuan, keterbatasan
alat, dan bahan, serta teknik pengolahan dan kebutuhan tertentu. Syarat dari perencanaan
harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti realistis, logis, rasional, fleksibel,
komitmen, dan komprehensif sehingga yang menjadi tujuan dapat tercapai

NINGDEGA 23
C. Rancangan Produksi kemasan dan produk Pangan Nabati
Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan dalam penyusunan rencana
produksi. Perencanaan adalah suatu proses dalam menentukan langkah-langkah
untuk mencapai tujuan. Perencanaan suatu proses harus sesuai dengan: tujuan,
keterbatasan alat, dan bahan, serta teknik pengolahan dan kebutuhan tertentu.
Syarat dari perencanaan harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti realistis,
logis, rasional, fleksibel, komitmen, dan komprehensif sehingga yang menjadi tujuan
dapat tercapai

 Apa Itu Perencanaan Produksi


Secara umum, perencanaan produksi adalah serangkaian aktivitas untuk
merancang strategi produksi barang atau jasa. Rangkaian aktivitas tersebut
mulai dari memikirkan bentuk barang, ukuran, jumlah, hingga jenis barang
yang akan diproduksi. Selain itu, inovasi dan pengembangan desain juga
termasuk dari bagian perencanaan tersebut

 Tujuan Perencanaan Produksi


Berikut ini beberapa tujuan dari perencanaan produksi:

Mempergunakan bahan, alat, dan sumber daya produksi secara efisien.


Meminimalisir kelebihan pembelian bahan baku produksi.
Menghemat waktu karyawan untuk menjadi lebih efektif.
Dengan perencanaan yang tepat maka kualitas produk akan baik. Jika
kualitas produk baik, konsumen pun akan merasa puas, dan biasanya akan
melakukan repeat order. Bisnis pun makin melesat dan angka penjualan
produk akan meningkat.
 Tahapan Perencanaan Produksi
Ada beberapa tahapan perencanaan produksi yang perlu Anda ketahui yaitu:

1. Routing

Salah satu tahapan perencanaan produksi yang perlu Anda ketahui


adalah routing. Secara umum, routing adalah menentukan jalur mana
produk tersebut diproses menjadi bahan jadi. Fungsi dari routing adalah
mengatur waktu untuk setiap tahapan, menunjukkan urutan yang sesuai
aktivitas.
Pada tahap ini akan lebih fokus kepada apa dan bagaimana kualitas produk
tersebut. Selain itu, juga melihat seberapa banyak kuantitas produk yang
dibutuhkan perusahaan. Jika proses berlangsung dengan benar, hasil
produksi akan sesuai ekspektasi.
NINGDEGA 24
2. Scheduling

Tahapan perencanaan produksi selanjutnya adalah scheduling. Ini


berfokus pada kapan waktu proses produksi akan selesai. Tujuannya untuk
memastikan bahwa segala proses produksi berjalan sesuai dengan waktu
yang direncanakan. Ada banyak jenis penjadwalan yang bisa digunakan
perusahaan seperti daily schedule atau operation schedule.
3. Dispatching

Beberapa hal yang termasuk dalam bagian dispatching adalah:


Memberikan bahan yang dibutuhkan untuk produksi
Mengelola pencatatan dari proses produksi awal hingga akhir.
Mengelola pengerjaan dari satu proses ke proses lainnya.
4. Follow Up

Dalam tahapan yang terakhir ini, Anda perlu mengetahui adakah


kekeliruan dari pembuatan produk atau adakah hambatan selama proses
produksi. Kemudian, Anda perlu melihat hasil dan membandingkan dengan
rencana awal. Jika tidak sesuai, berarti ada hambatan yang perlu diketahui
solusinya. Follow up diperlukan untuk mengantisipasi kekeliruan dan
mengelola hambatan.
 Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
Ada lima jenis yang termasuk dalam perencanaan produksi yaitu:

1) Metode Pekerjaan
Metode ini melihat bagaimana pekerjaan tersebut akan dilakukan.
Apakah pekerjaan tersebut berbasis proyek atau berkelanjutan. Namun,
yang perlu Anda ketahui adalah sebagian besar pekerjaan tersebut
berdasarkan permintaan. Maka yang perlu dipersiapkan adalah
perencanaan produksi yang matang dan detail.

2) Metode Batch
Ini adalah pekerjaan dengan jenis yang berkelompok. Keuntungan dari
metode batch ini adalah Anda atau tim manajemen mampu memantau
pekerjaan tersebut secara detail. Dampaknya, apabila ada kekeliruan
maka langsung terjadi perbaikan. Beberapa hal yang perlu Anda
perhatikan seperti bagaimana mesin produksinya. Apakah sanggup untuk
memproduksi dalam jumlah banyak? Jika tidak, akan ada regenerasi bagi
mesin produksi sehingga bisa saja menggunakan mesin produksi yang baru.
Setiap perusahaan perlu berani untuk memikirkan kapan mesin produk
harus diganti karena berdampak pada kelangsungan bisnis.

NINGDEGA 25
3) Metode Aliran
Jenis ini bergantung pada flow sehingga biasanya melibatkan quality
control yang cukup detail. Jenis aliran ini paling cocok ketika
memproduksi produk secara individual. Selain itu, dalam perencanaan
tersebut perlu mengukur seberapa banyak bahan baku yang dimiliki dan
juga anggaran perusahaan. Sebab, produk yang dihasilkan biasanya limited
edition.

4) Metode Produksi Massal


Ketika hendak melakukan perencanaan produksi dengan jenis ini maka
yang perlu disiapkan adalah anggaran bisnis. Apakah mampu menyediakan
dengan kebutuhan produksi massal? Jika mampu, cobalah untuk
melakukannya.

Jika ingin lebih mudah lebih cepat dalam prosesnya, optimalkan


otomatisasi dalam sistem perencanaan sehingga mampu menghemat waktu
dan biaya.

D. Penentuan Harga Jual atau Harga Pokok Produksi


Pada kegiatan pembelajaran ini peserta didik harus dapat menentukan harga jual
produk, hal ini akan akan berkaitan dengan keuntungan yang diperoleh. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga jual, yaitu:
1. Pelanggan
Pelanggan merupakan bagian yang terpenting dalam usaha, jadi pastikan harga
jual yang ditetapkan terjangkau oleh pelanggan dengan mutu/kualitas yang
sebanding.
2. Pesaing
Harga jual produk yang dijual dapat bersaing dengan harga produk pesaing, jadi
jangan mengambil keuntungan yang terlalu tinggi sehingga harga produk terlalu
mahal dibandingkan harga produk pesaing.
3. Biaya Produksi
Menentukan harga jual harus menutupi biaya produksi, jadi pastikan semua
pengeluaran dalam proses produksi dihitung dengan teliti.
Selain menentukan harga jual, peserta didik pun harus mampu menghitung Titik
Impas dalam Usaha pengolahan atau yang sering disebut Break Even Point (BEP)
untuk menentukan kelayakan usaha yang dijalani. BEP adalah suatu keadaan
dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas),
apabila nilai BEP lebih besar dari jumlah unit yang diproduksi dikatakan usaha
tersebut menguntungkan dan apabila nilai BEP lebih rendah daripada harga yang
berlaku saat ini dikatakan usaha tersebut merugikan. BEP produksi dan harga dapat
dihitung dengan rumus berikut:
NINGDEGA 26
BEP Produksi =Total biaya /Harga penjualan
BEP Harga =Total biaya /Harga produksi
Pada kegiatan praktik perlu memperhatikan K3 (keselamatan kesehatan kerja).
Peralatan K3 sangat penting disiapkan sebagai upaya proteksi terhadap
keselamatan serta kesehatan para tenaga kerja selama kegiatan praktik pengolahan
pangan. Beberapa peralatan yang harus tersedia pada kegiatan praktik pengolahan
yaitu:
1) Sarung tangan, sebagai alat pelindung tangan agar terhindar dari goresan pisau
atau terkena benda suhu tinggi.
2) Celemek, digunakan agar baju atau tubuh kita terlindungi dari cipratan minyak
atau pun bumbu-bumbu pada saat kegiatan praktik.
3) Serbet, berguna untuk mengelap alat-alat yang akan digunakan, selain itu
digunakan sebagai alas dari talenen sehingga talenan tidak licin pada saat
mengiris
Penentuan Harga Jual dan Harga Pokok Produksi

Produksi
Bahan Jumlah Satuan Harga Total
1. .... .............. .............. Rp................. Rp..................
2. ...

Operasional
Ongkos .............. .............. Rp................. Rp..................
membuat
Kemasan
1. .... .............. .............. Rp................. Rp..................
Total biaya Rp...................
produksi
(HPP

Cat:

Total biya produksi= HPP

Penentuan harga Jual:

NINGDEGA 27
Cara menghitung HPP per bungkus adalah HPP dibagi dengan Jumlah produk
yang dihasilkan

E. Ciri-Ciri Seorang Wirausahawan

1. Pengertian dan ciri-ciri wirausahawan

Kita sudah belajar menghitung analisis usaha dan usaha yang dijalani itu
menjanjikan, serta adanya kemampuan wirausaha. Salah satu contoh kemampuan
berwirausaha ialah mampu menciptakan sebuah usaha, melakukan inovasi, memiliki
pandangan jauh ke depan.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki jiwa berwirausaha ialah seperti berikut.
a. Memiliki target/ide usaha
b. Memiliki kepercayaan diri,
Wirausahawan harus menpunyai rasa percaya diri yang tinggi dan tidak meragukan
kecakapan dan kemampuannya.
c. Tidak pantang menyerah,
d. Berani mencoba hal baru,
e. Memiliki ide kreatif dan inovatif,
f. Memiliki jiwa, sikap dan perilaku kewirausahaan dalam bekerja.
Pada kegiatan evaluasi sebaiknya banyak diberikan motivasi motivasi
kewirausahaan agar jiwa berwirausahanya muncul.
Berikut adalah beberapa ciri umum seorang wirausahawan:
1. Visi dan Inovasi: Seorang wirausahawan memiliki visi yang jelas tentang apa yang
ingin dicapai dan memiliki kemampuan untuk melihat peluang di mana orang lain
mungkin tidak melihatnya. Mereka sering kali memperkenalkan ide-ide baru atau
inovasi untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasar.
2. Kemandirian: Wirausahawan memiliki kemampuan untuk mengambil inisiatif dan
bertindak secara mandiri. Mereka tidak takut mengambil risiko dan bertanggung
jawab atas keputusan dan tindakan mereka.

NINGDEGA 28
3. Kreativitas: Kemampuan untuk berpikir kreatif dan menghadapi masalah dengan
cara yang inovatif adalah salah satu ciri khas seorang wirausahawan. Mereka sering
mencari solusi yang tidak konvensional untuk tantangan yang mereka hadapi.
4. Daya Juang yang Tinggi:
Wirausahawan memiliki ketekunan dan ketahanan yang tinggi. Mereka siap untuk
menghadapi rintangan dan kegagalan serta tetap bertahan dalam menghadapi
tantangan.
5. Keterampilan Manajemen:
Seorang wirausahawan harus memiliki keterampilan manajemen yang baik,
termasuk dalam hal pengelolaan waktu, keuangan, dan sumber daya manusia.
Kemampuan untuk merencanakan, mengatur, dan mengawasi operasi bisnis adalah
kunci kesuksesan mereka.
6. Fleksibilitas:
Wirausahawan harus dapat beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, dan
lingkungan bisnis. Mereka tidak boleh terpaku pada satu ide atau rencana, tetapi
harus fleksibel dalam mengubah strategi mereka sesuai dengan keadaan yang
berkembang.
7. Orientasi pada Pelanggan:
Seorang wirausahawan harus fokus pada kepuasan pelanggan dan memahami
kebutuhan pasar. Mereka harus dapat berinteraksi dengan pelanggan, mendengarkan
umpan balik, dan menyesuaikan produk atau layanan mereka sesuai dengan
permintaan pasar.
8. Keinginan untuk Belajar:
Wirausahawan harus memiliki dorongan yang kuat untuk terus belajar dan
mengembangkan diri. Mereka harus terbuka terhadap gagasan dan pengetahuan baru
serta siap untuk mengambil pelajaran dari pengalaman baik dan buruk
9. Kemampuan Komunikasi yang Baik:
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif adalah kunci dalam
membangun hubungan dengan pelanggan, mitra bisnis, dan investor. Seorang
wirausahawan harus dapat menyampaikan ide-ide mereka dengan persuasif dan
meyakinkan.
10. Kemauan untuk Berbagi Keberhasilan:
Wirausahawan yang sukses tidak hanya fokus pada kesuksesan pribadi mereka,
tetapi juga memiliki dorongan untuk berbagi kesuksesan dengan orang lain. Mereka
sering kali berkolaborasi dengan orang lain, mempekerjakan tim yang solid, dan
membangun komunitas yang saling mendukung.

2. Analisis Usaha
Analisis usaha bertujuan untuk memperlihatkan kelayakan dari sebuah usaha. Proses
analisis ini memengaruhi 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal dari mulai proses produksi, penentuan harga, bahan baku. Faktor eksternal
dimulai dari pemasaran, distribusi, geopolitik dan lain-lain. Menurut Rangkuti (2018), hal

NINGDEGA 29
mendasar yang dapat digunakan dalam menganalisis usaha adalah menganalisis dengan
menggunakan SWOT. Komponen Analisis SWOT adalah:
1. Kekuatan (Strengths),
Strength adalah kekuatan atau kelebihan dimiliki perusahaan yang bisa dipakai
untuk mendukung usaha. Sebagai contoh, kelebihan ini dapat berupa produk
yang berkualitas, brand atau merek yang mapan, memiliki tenaga kerja (SDM)
yang kompeten, terampil, dan loyal
2. Kelemahan (weaknesses)
Weakness adalah kelemahan yang dimiliki oleh suatu unit usaha. Apabila
kelemahan ini tidak diatasi, ia akan menghambat kinerja usaha di masa
mendatang. Contoh kelemahan adalah pekerja yang tidak terampil. SDM yang tak
kompeten ini berisiko menurunkan kualitas produk atau jasa perusahaan di mata
konsumen.
3. peluang (opportunities), dan
Opportunity adalah peluang untuk mengembangkan usaha. Peluang dapat juga
berarti kesempatan menambah laba atau kinerja bisnis. Contohnya, peluang
membuka cabang usaha di daerah yang belum tersentuh produk perusahaan
terkait.
4. ancaman (threats).
threat adalah ancaman, gangguan, atau hambatan yang menghadang bisnis.
Contohnya, produk kompetitor lebih murah dan berkualitas sehingga produk
perusahaan terancam tidak laku atau tidak terjual.
Jadi, ketika akan membuat usaha, sebaiknya memperhatikan beberapa hal
berikut
a) Melihat Peluang Usaha dengan Analisis SWOT Untuk memulai usaha, kita harus
mengawalinya dengan melihat atau menentukan peluang pasar/usaha dan
harus melihat kekurangan dan kelebihan dari suatu usaha. Selain itu, kita juga
harus pandai melihat kesempatan dan hambatan sebagai tantangan yang harus
dihadapi oleh sebuah bisnis. b.
b) Antisipasi Ancaman Bisnis Terlebih Dahulu dengan Inovasi Ketika akan membuat
analisis usaha, kita harus pula mempersiapkan mental diri dan siap menghadapi
tantangan sehingga harus mampu mencari solusi dari semua tantangan yang
ada. Dengan melakukan tindakan pencegahan dan mitigasi akan risiko-risiko
yang terjadi, sebuah bisnis akan dapat bertahan bahkan dalam kondisi sulit pun.
c) Tentukan Target Pasar Target pasar haruslah ditentukan untuk mengawali
usaha. Ada baiknya jika target pasar dikategorikan berdasarkan rentang umur,
pekerjaan, dan minat.
Berikut ini langkah mudah mengelola keuntungan usaha setiap bulan atau setiap
tahunnya
a. Pendapatan
Pendapatan terdiri atas pendapatan usaha dan di luar usaha. Pendapatan dalam
akuntansi bisnis, yaitu pertambahan nilai aktiva yang membuat modal menjadi
bertambah. b)

NINGDEGA 30
b. Biaya Produksi
Biaya produksi terdiri atas perhitungan biaya tetap dan biaya variabel. Contoh
dari biaya tetap seperti biaya gaji karyawan, biaya sewa gedung dan penyusutan.
Biaya variabel contohnya biaya pembelian alat, biaya lembur, biaya kerja harian
dan lainnya.
c. Membuat Laporan Penjualan
Penyusunan laporan untuk menentukan jual dan menghitung keuntungan,
dengan menggunakan rumus :
Laba bersih = Laba kotor – beban usaha. d)
d. Menentukan Harga Jual
Menentukan harga jual yang layak, dengan mengetahui terlebih dulu harga
pokok produksi, kemudian ditambah dengan biaya lainya agar mendapatkan
keuntungan sesuai yang diharapkan, dengan perhitungan rumusnya HPP (harga
pokok penjualan) adalah:
HPP = Bahan baku yang digunakan + Total produksi + Saldo akhir persediaan
(saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan).
e. Identifikasi Saldo Persediaan Awal dan Saldo Persediaan Akhir
Saldo awal persediaan bahan baku harus dihitung sebagai awal persediaan bahan
baku (total nilai persediaan bahan baku) dihitung di awal periode. Kemudian,
saldo awal dihitung dengan saldo akhir periode sebelumnya, yang bisa dilihat dari
neraca. Bahan baku yang dimaksud juga bisa dilihat di buku persediaan, termasuk
bahan baku penolong.

Penjualan Bersih Penjualan bersih adalah hasil penjualan bruto atau kotor setelah
dikurangi dengan potongan dan pengurangan lainnya. Total pendapatan dan
penjualan dikurangi faktor-faktor pengurang seperti retur, diskon, dan komisi.
Rumusnya: Penjualan Bersih = penjualan – retur penjualan dan pengurangan
harga – potongan penjualan Mengetahui keuntungan yang didapatkan dari
sebuah usaha yang sedang dijalankan, akan memberikan motivasi dalam
mengasah kemampuan akuntansi bisnis agar menjadi lebih baik dan berkembang.
Oleh sebab itu, perhitungan keuntungan harus dilakukan dengan teliti, jangan
sampai ada satu unsurpun tertinggal

SOAL TUGAS

1. Pada proses pembuatan desain kemasan, perlu diperhatikan pula tentang labeling.

Jelaskan Apa saja yang tertera pada label


2. Jekaskan Fungsi Kemasan produk!

NINGDEGA 31
3. Jelaskan 3 Jenis kemasan!

4. Jelaskan Syarat kemasan yang baik!

5. Jelaskan pengertian Promosi!

6. Jelaskan Jenis-Jenis Promosi

7. Jelaskan tahapan perencanaan produksi!

8. Jelaskan ciri-ciriseorang wirausahawan!

9. Jelaskan Analisis SWOT!

NINGDEGA 32

Anda mungkin juga menyukai