07-Juknis Pisew
07-Juknis Pisew
07-Juknis Pisew
SURAT EDARAN
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
NOMOR: 04/SE/DC/2021
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN PADAT KARYA
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
LAMPIRAN
G. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
SOSIAL EKONOMI WILAYAH
(PISEW)
G. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH
1. UMUM
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman mengamanatkan terwujudnya lingkungan perkotaan dan
perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik, berkelanjutan, serta
mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Pengembangan jaringan
infrastruktur penunjang kegiatan produksi di kawasan perdesaan dan kota-
kota kecil terdekat dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan
ekonomi yang saling komplementer dan saling menguntungkan, sekaligus
mendukung 5 (lima) visi Presiden Republik Indonesia, khususnya:
Ke-1 : Pembangunan infrastruktur terus berlanjut, interkoneksi
infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, KEK, pariwisata,
persawahan, perkebunan, dan perikanan;
Ke-5 : APBN harus tepat sasaran, dipastikan harus memiliki manfaat
ekonomi & meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat
Jenderal Cipta Karya menginisiasi Kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk meningkatkan dan mengembangkan
infrastruktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan permukiman
di kecamatan. Kegiatan PISEW dilaksanakan dengan pola kegiatan
pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat.
~1~
1.1.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan PISEW meliputi:
a. Terbangunnya infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan guna
mendorong pengembangan sosial dan ekonomi lokal, berdasarkan
potensi atau komoditas unggulan yang dapat berupa:
1) infrastruktur transportasi;
2) infrastruktur air minum dan sanitasi;
3) infrastruktur penunjang produksi pertanian dan industri;
4) infrastruktur peningkatan prasarana pendukung pemasaran
pertanian, peternakan, perikanan, industri, dan pendukung
kegiatan pariwisata.
b. Meningkatnya kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan.
c. Mendayagunakan sumber daya dan tenaga kerja lokal dalam
pembangunan.
~2~
1.1.4 Indikator Kinerja
Keberhasilan kegiatan P I S E W dapat diukur dari ketercapaian indikator
k i n erja, seperti disajikan p a d a tabel berikut:
Tabel 1-1 Indikator Kinerja Keberhasilan Kegiatan P I S E W
Indikator
No. Kinerja Indikator Keterangan
Utama
Mendukung Meningkatnya akses masyarakat di
upaya penurunan kawasan potensial perdesaan pada
biaya produksi layanan infrastruktur permukiman
yang mendukung pengembangan
aktivitas sosial ekonomi.
Indikator Meningkatnya Adanya upaya harmonisasi rencana
1 Dampak kemampuan pembangunan kawasan dengan
(outcome ) pemerintah rencana pembangunan kecamatan
daerah dan kabupaten yang sesuai dengan
dalam Rencana Tata Ruang
penyelenggaraan Wilayah
pembangunan Kabupaten
kawasan
potensial
Meningkatnya a. Adanya kelembagaan masyarakat
kemampuan tingkat Kecamatan yang
masyarakat beranggotakan perwakilan dari
dalam menyusun unsur pemerintahan desa dan
rencana tokoh masyarakat yang mampu
pembangunan
melakukan perencanaan
kawasannya
dan
pengelolaan pembangunan.
b. Terselenggaranya musyawarah
Indikator warga dalam Forum Kecamatan
2 Kinerja
sebagai wujud demokrasi proses
(output)
perencanaan
c. Terintegrasinyarencana
pembangunan infrastruktur
kawasan permukiman perdesaan
yang disusun bersama masyarakat
dengan rencana pembangunan
Meningkatnya a. Terlaksananya Pembangunan
layanan infrastruktur wilayah secara tepat
infrastruktur sasaran
kawasan
~3~
Indikator
No. Kinerja Indikator Keterangan
Utama
potensial b. Te r b a n g u n n y a infrastruktur sosial
perdesaan ekonomi wilayah yang memenuhi
standar kualitas serta bermanfaat
Me ningkatnya a. Mobilisasi K T P PISEW, Tenaga
kemampuan Ahli Provinsi, Asisten Tenaga Ahli
pelaksana dalam P r o v i n s i d a n F M sesuai j a d w a l
pelaksanaan, nasio nal
pemantauan, dan b. Te r s e l e n g g a r a n y a penguatan
evaluasi kapasitas Fasilitator m e l a l u i
pelatihan m a u p u n O J T
c. Te r l a k s a n a n y a proses
perencanaan dan pembangunan
i n f r a s t r u k t u r yang m e m e n u h i
aspek teknis d a n kriteria y a n g
telah d i t e n t u k a n
d. Te r j a d i n y a penguatan dan
pelaksanaan sistem monitoring
d a n evaluasi
e. Terselenggaranya mekanisme
penanganan p e n g a d u a n yang
efektif
~4~
Strategi kegiatan P I S E W adalah m e n g e m b a n g k a n potensi e k o n o m i
lokal untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan
m a s y a r a k a t , d a n m e n g u r a n g i k e m i s k i n a n , meliputi:
a. S i n k r o n i s a s i k e b i j a k a n u m u m d a n p e m b a n g u n a n d a e r a h ;
b. Perencanaan d a n pelaksanaan p e m b a n g u n a n wilayah yang
terintegrasi d e n g a n r e n c a n a p e n y e d i a a n infrastrukturnya;
c. P e n e t a p a n d a n p e n g e m b a n g a n p o t e n s i l o k a l k a w a s a n ;
d. P e n g u a t a n k a p a s i t a s P e m e r i n t a h D a e r a h ; d a n
e. P e n g u a t a n k a p a s i t a s k e l e m b a g a a n lokal.
D a l a m kebijakan Kegiatan P I S E W terdapat 3 (tiga) k o m p o n e n kegiatan
y a n g saling m e n d u k u n g , (lihat p a d a g a m b a r 1 .1).
~5~
Pemberdayaan
Pengembangan Potensi
Pelaku Usaha
Lokal
Masyarakat
Penyediaan Lapangan
Pekerjaan
Pengurangan
Pengembangan Pengangguran
Sinkronisasi Pengembangan
Infrastruktur Sosial
Kebijakan dan Ekonomi Lokal
Ekonomi Wilayah
Program Peningkatan
(PISEW) Pendapatan
Penyediaan
Penguatan Kelembagaan Pertumbuhan
Infrastruktur
Pengelola PISEW Ekonomi Kawasan
Terkait PISEW
1.2.2 P e n d e k a t a n
Dalam pelaksanaan Kegiatan P I S E W ada empat pendekatan yang
di l akukan, yaitu:
a. Partisipatif Birokratis
P e n d e k a t a n Partisipatif B i r o k r a t i s d i l a k s a n a k a n p a d a t a h a p
persiapan dengan mengikut sertakan aparatur pemerintah
kabupaten dan kecamatan d a l a m melakukan identifikasi potensi
k e l e m b a g a a n B a d a n K e r j a s a m a Antar D e s a ( B K A D ) di tingkat
k e c a m a t a n u n t u k dite tapkan s e b a g a i p e n g e l o l a d a l a m p e l a k s a n a a n
p e r e n c a n a a n d a n k o n s t r u k s i k e g i a t a n P I S E W, d a n m e m f a s i l i t a s i
k e l e m b a g a a n B K A D y a n g terpilih u n t u k m e l a k u k a n p e n c a t a t a n d i
notaris serta mendaftarkan sebagai lembaga masyarakat di salah
satu S K P D ( B a p e r m a s a t a u n a m a lain) di p e m e r i n t a h d a e r a h
kabupaten.
b. Partisipatif Te k n o k r a t is
Pendekatan partisipatif teknokratis, dilaksanakan p a d a tahap
perencanaan, dilaksanakan bersama oleh s a t u a n
kerja
Pelaksanaan P P W dan pendampingan yang dilakukan oleh
fasilitator m a s y a r a k a t , d e n g a n p e n g e n d a l i a n d a r i Te n a g a A h l i
Provinsi/Asisten Te n a g a A h li Provinsi, B a d a n Kerjasama A n t a r
D e s a ( B K A D ) , d a l a m m e n y u s u n profil k a w a s a n serta prioritas
rencana p e m b a n g u n a n infrastruktur k a w a s a n perdesaan lengkap
d e n g a n p e r e n c a n a a n teknis ( g a m b a r p e r e n c a n a a n d a n R A B ) .
~6~
c. Teknokratis
Pendekatan teknokratis dilaksanakan pada saat tahap
pelaksanaan konstruksi walaupun pelaksana pembangunan
konstruksi infrastruktur dilakukan oleh BKAD namun tetap
berdasarkan spesifikasi yang sudah ditentukan dalam perencanaan
teknis yang sesuai dengan jenis konstruksinya.
d. Birokratif
Pendekatan birokratis dilaksanakan bersama pemerintah provinsi
dan pemerintah kabupaten dalam melaksanakan kegiatan
sosialisasi, monitoring dan penyerahterimaan infrastruktur
terbangun kepada pemerintah desa yang selanjutnya dapat
dilakukan pemeliharaan dan pengelolaannya, untuk bertanggung
jawab dalam:
1) Memanfaatkan hasil pembangunan untuk kepentingan
masyarakat desa secara luas;
2) Melakukanpengelolaan untuk kegiatan pemeliharaan,
keberlanjutan, dan pengembangan hasil pelaksanaan
pembangunan.
~7~
Gambar 1.3 Konsep Pemilihan dan Penetapan Lokasi
1 Desa Pusat Pertumbuhan dalam Lampiran Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
P e r u m a h a n R a k y a t t e n t a n g L o k a s i K e g i a t a n P I S E W a d a l a h d e s a p a d a n o m o r urut 1. D e s a
pada nomor urut berikutnya merupakan desa penyangga.
~8~
desa Penyangga, tergantung analisis terhadap prioritas kebutuhan
infrastruktur, asas manfaat, dan jumlah pemanfaat terbesar di
Kawasan. Dengan pemahaman tersebut, dana Bantuan Pemerintah
untuk Masyarakat (BPM) akan memberikan dampak optimal dan
tidak dibagi-bagi secara merata kepada seluruh desa yang
ditetapkan.
Proses pemilihan dan penetapan lokasi kegiatan PISEW
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: (lihat gambar 1.4).
~9~
Menteri
Direktur
Tim Tim Pekerjaan Mutu Baku
Jenderal
No PROSES Pengusul Pelaksana Pelaksana Umum dan Keterangan
Cipta
Provinsi Pusat Perumahan
Karya Kelengkapan Output
Rakyat
~ 10 ~
b. Harmonisasi Kelembagaan
Harmonisasi kelembagaan dilakukan melalui:
1) Penguatan kemampuan kelembagaan pemerintah kabupaten,
kecamatan, dan BKAD yang tanggap terhadap persoalan
pengembangan potensi lokal yang selaras dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten; dan
2) Peningkatan kerjasama antar desa penerima manfaat dengan
membentuk/memanfaatkan BKAD untuk mengoptimalkan
proses perencanaan partisipatif.
3) Penguatan kapasitas kemampuan teknis dalam perencanaan,
pelaksanaan kelembagaan pemerintah, kelembagaan pelaksana
kegiatan, dan kelembagaan pendukung kegiatan dengan
menjalin koordinasi dan kerja sama dengan Direktorat Jenderal
Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, serta Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi
sesuai dengan konsentrasi bidang masing-masing, sebagai
berikut:
1) Bentuk kerja sama dengan Unit Organisasi dan Unit Kerja
di lingkungan Kementerian PUPR, yaitu dalam hal
peningkatan kompetensi dan keterampilan pelaku kegiatan
PISEW dalam proses perencanaan, pelaksanaan konstruksi
serta pengendalian mutu pelaksanaan kegiatan mulai dari
pelaksanaan survei, perencanaan, pelaksanaan konstruksi
untuk meminimalisir kegagalan perencanaan dan kegagalan
konstruksi;
2) Bentuk kerja sama dengan LPPM Perguruan Tinggi yaitu
dalam hal pengujian mutu konstruksi untuk menjaga
kualitas konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang sudah
ditentukan, seperti “uji mutu beton” maupun “uji daya
dukung tanah” untuk perencanaan pondasi struktur
jembatan/gedung.
c. Harmonisasi Rencana Infrastruktur
Rencana infrastruktur kegiatan PISEW guna mendukung dan
menyediakan atau meningkatkan infrastruktur dengan pendekatan
partisipasi masyarakat dalam skala kawasan untuk meningkatkan
sosial ekonomi wilayah serta terjalinnya harmonisasi rencana
pembangunan kawasan dengan rencana pembangunan yang sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan dan
Musrenbang Desa.
~ 11 ~
d. Pendanaan
1) Sumber Pendanaan APBN
Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan dana APBN, dengan
mata anggaran sebagai Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat
(BPM), dengan rincian:
a) Setiap kecamatan akan menerima anggaran pembangunan
infrastruktur:
· Biaya adminisitrasi d a n operasional kegiatan B K A D
Digunakan untuk biaya adminisitrasi dan operasional
kegiatan BKAD, diantaranya: biaya pertemuan warga,
pembuatan laporan-laporan, perjalanan ke provinsi dan
kabupaten, pencatatan kelembagaan di notaris, atau
kebutuhan administrasi lainnya yang terkait langsung
dengan kegiatan PISEW. Rincian alokasi pagu dana
besaran biaya administrasi dan operasional dikeluarkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana
Kegiatan PISEW di tingkat provinsi.
· Nilai p e m b a n g u n a n fisik/konstruksi
Nilai pembangunan fisik/konstruksi adalah alokasi
dana BPM per kecamatan setelah dikurangi biaya
administrasi dan operasional BKAD.
Nilai pembangunan fisik/konstruksi termasuk biaya
pengadaan Alat Perlindungan Diri (APD), biaya uji mutu
(tes laboratorium), seperti misalnya: uji mutu beton, uji
d a y a d u k u n g t a n a h , uji kualitas m a t e r i a l , d s b 2 .
b) Alokasi Dana pendampingan/safeguarding, yang
dipergunakan untuk:
· Pengadaan konsultan di tingkat pusat, 1 (satu) orang
tenaga ahli di tingkat provinsi, dan 1 (satu) orang
Fasilitator Masyarakat di setiap Kecamatan;
· P e m b i a y a a n k e g i a t a n sosialisasi, konsolidasi, d a n
publikasi di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten;
· U n t u k provinsi d e n g a n j u m l a h lokasi k a w a s a n y a n g
relatif besar memungkinkan untuk menambah Asisten
TAPr;
· Kegiatan Pelatihan di tingkat pusat, dan O n Job Training
(OJT) di provinsi;
· Kegiatan Monitoring di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten, dan kecamatan.
~ 12 ~
2) Sumber Dana APBD
Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten dapat
mengalokasikan dana penunjang kegiatan PISEW pada
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dana tersebut
digunakan antara lain untuk kegiatan pembinaan dan
monitoring, rapat koordinasi, perjalanan dinas ke provinsi,
kecamatan, desa, serta memperluas tingkat pelayanan
infrastruktur yang dibangun melalui kegiatan PISEW.
~ 13 ~
6) Melakukan uji petik terhadap dokumen rancangan teknis yang
disusun BKAD dibantu oleh Fasilitator Masyarakat; dan
7) Melaporkan semua progres penyelenggaraan kepada Direktur
Pengembangan Kawasan Permukiman sebagai pengarah
kegiatan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Tim Pelaksana Pusat dibantu
oleh konsultan.
c. Satuan Kerja/PPK Tingkat Pusat
Kegiatan PISEW berada pada Satuan Kerja yang bertanggung jawab
atas kegiatan PISEW di Tingkat Pusat. Pejabat inti satuan kerja
tersebut ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PUPR.
Penyelenggaraan kegiatan PISEW di tingkat pusat dilaksanakan
oleh Satuan Kerja Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman, yang bertugas mengelola anggaran kegiatan PISEW
tiap tahun yang ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA).
Disamping Tugas yang tertuang didalam Kepmen PUPR tentang
Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung/Pembantu Atasan
Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang/Pejabat
Perbedaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat, juga melaksanakan:
1) Kompilasi data dan pelaporan penyelenggaraan di daerah
melalui Satuan Kerja (Satker)/PPK di tingkat Provinsi yang
dibantu oleh konsultan pendamping;
2) Pelaporan progres triwulan; dan
3) Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan Satker Pelaksanaan
PPW dan Tim Pelaksana Provinsi.
~ 14 ~
Camat/personel kecamatan yang menjadi lokasi PISEW
(minimal 2 orang);
2) Mengadakan Tenaga Ahli Provinsi dan Fasilitator Masyarakat,
melakukan pencairan dan pengelolaan dana sesuai peruntukan
dalam DIPA;
3) Mendokumentasikan SP2D dan melaporkan kepada Tim
Pelaksana Pusat;
4) Membuat laporan dengan basis Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
dan E-Monitoring;
5) Menyampaikan Laporan Kemajuan Keuangan dan Fisik serta
semua progres penyelenggaraan, hasil audit, dan evaluasi
kepada Tim Pelaksana Pusat tiap bulan;
6) Menetapkan SK Tim Pelaksana Kabupaten, berdasarkan surat
usulan dari kepala daerah Kabupaten terkait dengan
keanggotaan tim pelaksana kabupaten.
~ 15 ~
f) Mengoordinasikan kegiatan perencanaan, monitoring, dan
pelaporan dengan Tim Pelaksana di tingkat kabupaten;
g) Melakukan pembinaan kepada Tim Pelaksana Kabupaten
dan BKAD, terkait pelaksanaan pembangunan
infrastruktur;
h) Membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan kegiatan serta mengambil tindak
turun tangan yang diperlukan;
i) Mempersiapkan dokumen pencairan dana (SPP dan SPM) ke
KPPN berdasarkan hasil verifikasi kelengkapan dokumen
kemajuan pelaksanaan yang disusun oleh BKAD.
b. Pemerintah Kabupaten
Tugas pemerintah kabupaten adalah mengoordinasikan
penyelenggaraan Kegiatan PISEW di wilayah kerjanya. Pemerintah
kabupaten memiliki peran dalam hal:
1) Membina dan melakukan sinkronisasipenyelenggaraan
Kegiatan PISEW di wilayah kerjanya;
2) Mengoordinasikan dan membantu proses serah terima hasil
pembangunan infrastruktur ke Pemerintahan Desa.
Pemerintah kabupaten terdiri atas Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)
dan kecamatan dengan rincian tugas sebagai berikut:
1) Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)
Tim Pelaksana Kabupaten diajukan/ direkomendasikan oleh
Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait perencanaan
pembangunan dan/ atau pembangunan infrastruktur. Tim
Pelaksana Kabupaten yang diajukan/ direkomendasikan
tersebut kemudian akan ditetapkan melalui Surat Keputusan
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW), Anggota
Tim Pelaksana Provinsi terdiri atas:
d) Ketua;
e) Sekretaris; dan
f) Anggota.
Tugas Tim Pelaksana Kabupaten adalah:
a) Melaksanakan pembinaan terhadap pelaksanaan kegiatan
ditingkat kabupaten dan kecamatan penerima bantuan;
b) Memfasilitasi berlangsungnya sosialisasi dan pengenalan
kegiatan PISEW;
c) Memfasilitasi berlangsungnya koordinasi pelaksanaan
kegiatan PISEW, baik ditingkat Kabupaten, kecamatan dan
desa;
~ 16 ~
d) Memfasilitasi dan membantu proses kelengkapan legalitas
BKAD, untuk pencatatan kelembagaan di notaris dan di
Bappermas;
e) Melakukan sinkronisasi kegiatan Kegiatan pembangunan
Kabupaten dengan Kegiatan PISEW untuk meningkatkan
dampak pembangunan dan menghindari tumpang tindih
kegiatan;
f) Menjadi bagian dari Tim Monitoring Provinsi serta Tim
Penilaian akhir hasil pekerjaan yang dibentuk oleh Provinsi
untuk fungsi pengendalian dan pengawasan pelaksanaan;
g) Memfasilitasi proses serah terima hasil pelaksanaan
pembangunan dan mendorong pembentukan kelompok-
kelompok pemelihara, untuk pelestarian hasil-
hasil
pembangunan.
2) Kecamatan
Camat bertindak sebagai penanggung jawab pelaksana kegiatan
di tingkat kecamatan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan
PISEW tugas Kecamatan adalah:
a) Mengusulkan 2 (dua) orang personel Kecamatan sebagai
anggota Tim Pelaksana Kabupaten;
b) Membantu identifikasi kelayakan kelembagaan BKAD yang
memenuhi persyaratan untuk melaksanakan kegiatan
PISEW;
c) Memfasilitasi pertemuan-pertemuan masyarakat untuk
pembentukan kelembagaan BKAD, jika tidak ada
kelembagaan sejenis yang dianggap memenuhi persyaratan
kegiatan;
d) Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pertemuan
kecamatan;
e) Melakukan koordinasi dengan BKAD dalam tahapan
pelaksanaan kegiatan dan pembangunan infrastruktur;
f) Berpartisipasi dalam persiapan dan pengawasan
pembangunan infrastruktur di wilayahnya;
g) Memfasilitasi proses serah terima hasil pelaksanaan
pembangunan antara KPA/Satker dengan pemerintah Desa
dan mendorong pembentukan kelompok pemelihara, untuk
pelestarian hasil-hasil pembangunan.
~ 17 ~
1.3.3 Kelembagaan Pelaksana Kegiatan
Sebagaimana tercantum dalam Permendagri Nomor 96 tahun 2017
tentang Tata Cara Kerja Sama Desa di Bidang Pemerintahan Desa,
Badan Kerja Sama Antar-Desa (BKAD) merupakan kelembagaan
masyarakat di tingkat Kecamatan yang proses pembentukannya atas
dasar kesepakatan antar-Desa untuk membantu kepala Desa dalam
melaksanakan kerja sama antar-Desa. Dalam pelaksanaan kegiatan
PISEW, BKAD ini perlu dibentuk dan nantinya akan melakukan
perjanjian kerjasama (PKS) sebagai Penyelenggara Swakelola dengan
PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah yang berada di
Provinsi. Pembentukan BKAD perlu dicatatkan pada Notaris dan di
Bappermas/BPMPD atau nama lain di Kabupaten.
Dalam pelaksanaan Kegiatan PISEW, BKAD akan mendapatkan
pendampingan dari Fasilitator Masyarakat (FM) baik dalam
perencanaan, penyusunan Perencanaan Teknis (gambar rencana dan
RAB), pelaksanaan dan pengawasan/pengendalian pelaksanaan.
Dalam struktur BKAD yang terdiri dari Tim Persiapan, Tim Pelaksana,
dan/ atau Tim Pengawas (ditetapkan oleh penanggungjawab/Ketua
BKAD) dan merupakan satu kesatuan unit pelaksana kegiatan. Untuk
Tim Pelaksana Kegiatan dalam struktur BKAD harus diketuai oleh
seseorang yang mempunyai profesi sebagai tukang dan mempunyai
kemampuan untuk membaca gambar teknis dan teknis pelaksanaan
pekerjaan.
Dalam pelaksanaan kegiatannya BKAD akan membuat laporan secara
berkala perkembangan pelaksanaan dan melakukan serah terima
pekerjaan kepada PPK PKP.
Sesuai dengan Permendagri No. 96 tahun 2017, anggota BKAD terdiri
dari perwakilan dari desa-desa yang menjalin kerjasama yang
unsurnya terdiri atas:
a. Pemerintah Desa;
b. Anggota BPD;
c. Lembaga Kemasyarakatan Desa;
d. Lembaga Desa lainnya;
e. Tokoh Masyarakat.
Perwakilan dari desa yang akan bertugas sebagai pengurus BKAD,
merupakan utusan desa yang ditentukan berdasarkan hasil
musyawarah antar-Desa dimana lokasi PISEW akan dilaksanakan.
Hasil musyawarah tersebut dituangkan dalam berita acara dan dapat
menjadi dasar penyusunan pengurus BKAD. BKAD yang telah
terbentuk nantinya akan bertanggung jawab kepada masing-masing
~ 18 ~
kepala desa. Pembentukan BKAD dapat difasilitasi oleh pemerintah
kecamatan.
Susunan organisasi, tata kerja dan pembentukan BKAD ditetapkan
dengan Peraturan Bersama Kepala Desa mengenai kerja sama Desa.
Pembentukan BKAD dilakukan melalui musyawarah antar desa
dengan difasilitasi oleh pemerintah kecamatan. Susunan pengurus
Badan Kerjasama Antar-Desa, paling sedikit terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara;
d. Kelompok/Bidang/Unit Kerja sesuai dengan objek yang
dikerjasamakan.
Dalam pelaksanaan kegiatan PISEW, struktur BKAD seperti dalam
diagram berikut:
~ 19 ~
d. Bersama dengan Fasilitator menyusun Perencanaan Teknis
(gambar rencana dan RAB), yang akan diverifikasi oleh Tenaga Ahli
Provinsi/Asisten TA. Provinsi;
e. Menyelenggarakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa, terkait
dengan pengadaan material/sewa alat yang digunakan dalam
pembangunan fisik harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan
volume yang telah disetujui dalam RAB.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan dalam Pertemuan Kecamatan untuk
selanjutnya dilaporan secara tertulis kepada PPK PKP pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah, dengan tembusan ke pihak
kecamatan dan masing-masing kepala desa;
g. Membantu Satker/PPK di provinsi dan Tim Pelaksana Kabupaten
untuk melakukan koordinasi dengan masing-masing pemerintahan
desa yang menjadi lokasi kegiatan dalam rangka serah terima hasil-
hasil pekerjaan;
h. Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan masing-masing
Pemerintahan Desa dalam rangka pembentukan tim/kelompok
pemelihara untuk pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasil
pembangunan.
Fungsi BKAD untuk pelaksanaan Kegiatan PISEW:
a. Penyiapan dan perumusan rancangan keputusan bersama,
kerjasama antar desa penerima Kegiatan PISEW;
b. Perencanaan pembangunan infrastruktur, meliputi penggalian
gagasan, perumusan, pembahasan, dan penetapan rencana
pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas pembangunan;
c. Mempersiapkan materi yang dibutuhkan untuk menyusun
dokumen Perjanjian Kerja Sama dengan PPK PKP pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah yang berada di Provinsi dan
kelengkapan dokumen untuk pencairan dana BPM;
d. Penjabaran keputusan bersama dalam bentuk program kerja dan
rencana teknis tindak lanjut;
e. Pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi dari hasil
pemeriksaan dan pengendalian pelaksanaan Infrastruktur oleh PPK
di provinsi;
f. Mempersiapkan kelengkapan dokumen untuk serah terima
pekerjaan dengan PPK di provinsi; dan
g. Melakukan serah terima pekerjaan dengan PPK PKP pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah.
~ 20 ~
1.3.4 Kelembagaan Pendukung Kegiatan
a. Konsultan Teknis Pengendalian PISEW (KTP PISEW)
Konsultan Teknis Pengendalian PISEW berkedudukan di pusat
dengan tugas utama mendukung Tim Pelaksana Pusat dan PPK
tingkat pusat untuk mengendalikan pelaksanaan program di
tingkat nasional.
Tanggungjawab dan tugas KTP PISEW adalah:
1) Penyebarluasan Informasi Kegiatan mencakup:
a) Mendukung Tim Pelaksana Pusat dalam pelaksanaan
sosialisasi;
b) Melakukan Pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan proses sosialisasi pada tiap tingkatan;
c) Rekomendasi teknis dan nonteknis terkait sosialisasi
Kegiatan;
d) Menyiapkan materi-materi terkait penyebarluasan
informasi kegiatan.
2) Pengendalian dan Pemantauan penyelenggaraan Kegiatan
mencakup:
a) Menyusun panduan mekanisme pemantauan dan
evaluasi/monev Pelaksanaan Kegiatan PISEW secara
berjenjang;
b) Menyusun modul/kerangka acuan untuk pelatihan,
workshop, dan rapat teknis lainnya terkait pelaksanaan
kegiatan sesuai panduan teknis PISEW (termasuk namun
tidak terbatas pada penguatan kapasitas masyarakat dan
kelembagaan).
c) Memberikan penjelasan (sosialisasi) dan bantuan teknis
untuk memastikan pelaksana kegiatan dapat
melaksanakan dan mengoperasikan panduan monev yang
disusun;
d) Membantu pemberi tugas untuk melakukan evaluasi
kinerja pelaksana TA.Provinsi dan Asisten TA.Provinsi dan
Fasilitator Masyarakat berdasarkan ketaatan terhadap
panduan monitoring dan evaluasi yang disusun;
e) Pelaporan rutin kemajuan pelaksanaan kepada Tim
Pelaksana Pusat;
f) Melakukan konsolidasi dan konsinyasi laporan progres
lapangan;
g) Inventarisasi permasalahan, pengaduan, dan rekomendasi
tindak lanjut terhadap permasalahan administrasi dan atau
konstruksi yang diterima di tingkat pusat;
~ 21 ~
h) Mendukung asistensi dan evaluasi DED dan RAB sebelum
pelaksanaan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS).
i) Mendukung asistensi perhitungan luas kawasan terlayani
dan delineasi kawasan yang disusun oleh pelaksana
provinsi.
j) Kunjungan acak lapangan (random checking) dalam
pemantauan dan pengendalian Kegiatan;
k) Memberikan rekomendasi hasil pemantuan terhadap setiap
tahapan pelaksanaan Kegiatan;
l) Memberikan rekomendasi hasil pemantauan terhadap
kualitas DED dan RAB serta realisasi pelaksanaannya;
m) Rekomendasi teknis dan nonteknis untuk perbaikan
kegiatan pengendalian Kegiatan yang akan datang.
3) Pengelolaan Data:
a) Melakukan kajian ulang desain dan menyempurnakan SIM
PISEW yang ada, menyesuaikan kebutuhan PISEW;
b) Mengumpulkan seluruh data (data collecting) pelaksanaan
PISEW di setiap lokasi sasaran melalui aplikasi SIM PISEW;
c) Secara berkala melakukan pemutakhiran data akhir
(updating) terkompilasi.;
d) Melakukan analisa validitas/validasi terhadap setiap data
yang diperoleh;
e) Memberikan kesimpulan dan rekomendasi hasil
pengelolaan data;
f) Secara periodik melakukan konsolidasi laporan dalam
database antara lain: (1) data dasar (baseline), (2)
infrastruktur terbangun, (3) titik koordinat lokasi
infrastruktur, (4) potensi kawasan; dan
g) Membuat kesimpulan dan memberikan usulan perbaikan
terkait pengelolaan Data SIM PISEW.
4) Konsultan harus melakukan evaluasi pelaksanaan untuk
memberikan input kepada Tim Pelaksana Pusat pada setiap
pelaksanaan tahapan, sebelumnya harus menyusun SOP dan
indikator/variabel capaian pelaksanaan kegiatan, untuk
evaluasi pelaksanaan kegiatan yang mencakup:
a) Tahapan proses pelaksanaan dan hasil perencanaan
partisipatif yang dilakukan oleh BKAD/masyarakat;
b) Pelaksanaan pembangunan infrastruktur terhadap
indikator kinerja keberhasilan Kegiatan PISEW;
c) Pelaksanaan Tugas dan Fungsi/Kinerja Tenaga Ahli Provinsi
(TAPr) dan Fasilitator Masyarakat.
~ 22 ~
5) Pelaporan dan Dokumentasi:
a) Secara periodik menyusun dan menyampaikan laporan
kemajuan pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Pusat;
b) Melakukan konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan
kemajuan lapangan;
c) Membuat dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan
kegiatan.
d) Menyampaikan nama-nama kawasan dalam kecamatan
terpilih sebagai praktik baik (best practice) yang
direkomendasikan untuk dijadikan contoh dan direplikasi;
Pelaporan konsultan terdiri atas: (i) laporan pendahuluan, (ii)
laporan mingguan, (iii) laporan bulanan, (iv) draf laporan akhir,
(v) laporan akhir, dan (vi) praktik baik (best practice) dari 20%
lokasi kawasan terbaik, yang dapat menjadi percontohan/
pembelajaran untuk kawasan lainnya.
Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat penting,
karena memuat informasi proses pelaksanaan sesuai capaian
pada minggu yang bersangkutan dan berbagai permasalahan
yang perlu ditindaklanjuti.
Laporan bulanan KTP PISEW merupakan konsolidasi dari
laporan mingguan dan hasil pelaksanaan pengendalian dan
pemantauan yang dilakukan.
KTP PISEW harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat
tersampaikan secara rutin, tepat waktu, dan akurat
menyampaikan rekomendasi tindak turun tangan jika
penyampaian pelaporan terlambat.
b. Konsultan Daerah
1) Tenaga Ahli Provinsi (TAPr)
Tenaga Ahli Provinsi bertugas dan bertanggung jawab
memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi, penyebarluasan
informasi, serta memberikan dukungan teknis penyelenggaraan
kegiatan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kecamatan
sasaran yang menjadi wilayah kerjanya sesuai Petunjuk Teknis
PISEW.
Tenaga Ahli Provinsi harus berdomisili di provinsi yang
lokasinya berdekatan dengan wilayah kabupaten sasaran.
Tenaga Ahli Provinsi bertugas:
a) Memberikan fasilitasi manajemen kegiatan kepada Tim
Pelaksana Provinsi; serta
~ 23 ~
b) Membantu koordinasi dan pembinaan kepada Pemerintah
Kabupaten dalam pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan
di kecamatan-kecamatan sasaran.
c) Memberikan bimbingan dan melakukan pengendalian
secara intensif terhadap kinerja Fasilitator Masyarakat (FM)
agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik .
d) Melaporkan seluruh kegiatan kepada Tim Pelaksana
Provinsi, dan PPK di provinsi. Selain itu juga wajib
berkoordinasi dengan KTP PISEW.
e) Mengkoodinir dan mengendalikan kinerja Asisten TA.Pr
serta pembinaan Fasilitator Masyarakat (FM) dalam setiap
tahapan kegiatan PISEW.
Secara umum tugas dan tanggung jawab TA.Pr adalah:
a) Menyusun rencana kerja pelaksanaan Kegiatan ditingkat
provinsi dengan mengacu pada rencana kerja kegiatan
tingkat nasional;
b) Membantu PPK di provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam mensosialisasikan PISEW kepada stakeholder di
provinsi dan kabupaten;
c) Membantu PPK di provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres
fisik dan keuangan, serta penyaluran dana;
d) Melakukan pemantauan di wilayah kerjanya untuk menjaga
agar prosedur dalam aspek perlindungan sosial,
lingkungan, Quality Assurance, partisipasi masyarakat dan
penyebarluasan kegiatan serta pengendalian dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan ketentuan;
e) Memberikan bantuan teknis kepada Fasilitator Masyarakat
dalam proses membuat perencanaan teknis (gambar
rencana dan RAB) dan melakukan pemeriksanaan hasil-
hasil perencanaan teknis (gambar rencana dan RAB) serta
melakukan verifikasi;
f) Melakukan pengendalian terhadap kinerja Fasilitator
Masyarakat (FM) dalammelaksanakan tugas dan
kewajibannya;
g) Secara periodik melakukan penguatan kapasitas (OJT)
kepada Fasilitator Masyarakat, terkait dengan aspek
substansi pendampingan, teknis dan manajemen proyek
serta pengawasan pelaksanaan;
h) Mendukung pengelolaan pengaduan dengan memberikan
saran penanganan pengaduan serta melakukan tindak
~ 24 ~
lanjut dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana
Provinsi;
i) Memfasilitasi dan menyiapkan bahan rapat koordinasi rutin
yang diselenggarakan setiap bulan oleh TPPr ditingkat
provinsi dan menyampaikan notulensi hasil rapat kepada
Tim Pelaksana Provinsi;
j) Secara periodik melakukan pemantauan proses
pemutakhiran data (updating) terkompilasi dengan SIM
Kegiatan PISEW;
k) Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain:
(i) Baseline data, (ii) Peran serta masyarakat miskin, (iii).
Infrastruktur terbangun, (iv) Swadaya masyarakat, (v).
Jumlah Tenaga Kerja, (vi) Titik koordinat
lokasi
infrastruktur terbangun dan penghitungan luas area
terlayani, (vii) Pengumpulan daftar nomor Perjanjian
Kerjasama (No. PKS), (viii) Pengumpulan daftar nomor,
tanggal SPM dan SP2D, (ix) Pengumpulan data jumlah
pemanfaat infrastruktur terbangun;
l) Melakukan evaluasi pelaksanaan PISEW di tingkat provinsi
berdasarkan hasil review konsolidasi evaluasi tingkat
kecamatan yang dilakukan oleh FM;
m) Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan
(sosialisasi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan fisik dan
serah terima hasil pekerjaan); dan
n) Menyusun laporan kegiatan berupa: (i) laporan rencana
kegiatan bulanan, (ii) laporan mingguan berupa laporan
LMP (Laporan Manajemen Proyek) dan LMK (Laporan
Manajemen Keuangan), (iii) laporan bulanan, dan (iv)
laporan akhir penugasan sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak serta melaporkannya kepada PPK di provinsi dan
Tim Pelaksana Pusat melalui KTP PISEW.
2) Asisten Tenaga Ahli Provinsi (Asisten TAPr) Bidang Teknis
Asisten Tenaga Ahli Provinsi Bidang Teknis dibawah koordinasi
Tenaga Ahli Provinsi bertugas dan bertanggung jawab
memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi, penyebarluasan
informasi, serta memberikan dukungan teknis penyelenggaraan
kegiatan di tingkat kabupaten, dan kecamatan sasaran yang
menjadi wilayah kerjanya sesuai Petunjuk Teknis PISEW.
Asisten Tenaga Ahli Provinsi Bidang Teknis harus berdomisili di
provinsi yang lokasinya berdekatan dengan wilayah kabupaten
sasaran. Asisten Tenaga Ahli Provinsi bertugas:
~ 25 ~
a) Membantu koordinasi dan pembinaan pada kabupaten
terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan di
kecamatan-kecamatan sasaran. Untuk itu, Asisten Tenaga
Ahli Provinsi bertanggung jawab terhadap kinerja Fasilitator
Masyarakat, melalui bimbingan dan pengendalian secara
intensif. Pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik, Asisten
Tenaga Ahli Provinsi bertanggungjawab terhadap kinerja
Fasilitator Masyarakat, dalam kegiatan supervisi dan
pemantauan (monitoring), serta pengendalian pengelolaan
kegiatan di wilayah kerjanya.
b) Melaporkan seluruh kegiatan kepada Tenaga Ahli Provinsi.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Asisten TAPr adalah:
a) Menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan di beberapa
kabupaten/kecamatan yang menjadi wilayah kerjanya
dengan mengacu pada rencana kerja kegiatan tingkat
Provinsi;
b) Membantu PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah yang berada di Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam mensosialisasikan PISEW kepada stakeholder di
kabupaten;
c) Membantu PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah yang berada di Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres
fisik dan keuangan, serta penyaluran dana di
kabupaten/kecamatan yang menjadi wilayah kerjanya;
d) Melakukan pemantauan di wilayah kerjanya untuk menjaga
agar prosedur dalam aspek perlindungan sosial,
lingkungan, quality assurance, partisipasi masyarakat, dan
penyebarluasan kegiatan serta pengendalian dapat berjalan
dengan baik sesuai dengan ketentuan;
e) Memberikan bantuan teknis kepada Fasilitator Masyarakat
dalam proses membuat perencanaan teknis (gambar
rencana dan RAB) dan melakukan pemeriksanaan hasil-
hasil perencanaan teknis (gambar rencana dan RAB) serta
melakukan verifikasi;
f) Melakukan pengendalian terhadap kinerja Fasilitator
Masyarakat (FM) dalammelaksanakan tugas dan
kewajibannya;
g) Secara periodik melakukan penguatan kapasitas (OJT)
kepada Fasilitator Masyarakat, terkait dengan aspek
substansi pendampingan, teknis dan manajemen proyek
serta pengawasan pelaksanaan;
~ 26 ~
h) Mendukung pengelolaan pengaduan dengan memberikan
saran penanganan pengaduan serta melakukan tindak
lanjut dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana
Provinsi;
i) Secara periodik melakukan pemantauan proses
pemutakhiran data (updating) terkompilasi dengan SIM
Kegiatan PISEW;
j) Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain:
(i) Baseline data, (ii) Peran serta masyarakat miskin, (iii).
Infrastruktur terbangun, (iv) Swadaya masyarakat, (v).
Jumlah Tenaga Kerja, (vi) Titik koordinat
lokasi
infrastruktur terbangun dan penghitungan luas area
terlayani, (vii) Pengumpulan daftar nomor Perjanjian
Kerjasama (No. PKS), (viii) Pengumpulan daftar nomor,
tanggal SPM dan SP2D, (ix) Pengumpulan data jumlah
pemanfaat infrastruktur terbangun;
k) Melakukan evaluasi pelaksanaan PISEW di tingkat
kabupaten/kecamatan yang menjadi wilayah kerjanya
berdasarkan hasil evaluasi tingkat kecamatan yang
dilakukan oleh FM;
l) Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan
(sosialisasi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan fisik dan
serah terima hasil pekerjaan);
m) Mendukung penyusunan laporan kegiatan berupa: (i)
laporan rencana kegiatan bulanan, (ii) laporan mingguan
berupa laporan LMP (Laporan Manajemen Proyek) dan LMK
(Laporan Manajemen Keuangan), (iii) laporan bulanan, dan
(iv) laporan akhir penugasan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak serta melaporkannya kepada Tenaga Ahli
Provinsi dan PPK di provinsi.
3) Asisten Tenaga Ahli Provinsi (Asisten TAPr) Bidang
Administrasi
Asisten Tenaga Ahli Provinsi Bidang Administrasi dibawah
koordinasi Tenaga Ahli Provinsi bertugas dan bertanggung
jawab memfasilitasi dalam memberikan pelatihan pelaporan
administrasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan BKAD,
melakukan pelatihan SILK-A kepada Fasilitator Masyarakat
(FM) dan BKAD serta melakukan verifikasi data sebelum di
input kedalam aplikasi offline maupun upload secara online
SILK-A, sesuai Petunjuk Teknis PISEW.
~ 27 ~
Asisten Tenaga Ahli Provinsi Bidang Administrasi harus
berdomisili di provinsi, dan bertugas:
a) Membantu koordinasi dan pembinaan pada kabupaten
terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan kegiatan di
kecamatan-kecamatan sasaran. Untuk itu, Asisten Tenaga
Ahli Provinsi bertanggung jawab terhadap kinerja Fasilitator
Masyarakat, melalui bimbingan dan pengendalian secara
intensif. Pada tahap pelaksanaan pra dan pasca konstruksi
fisik, bertanggungjawab terhadap kinerja
pelaporan
administrasi keuangan dan input data SILK-A secara
berkala oleh BKAD serta memverifikasi data untuk siap di
upload ke SIM PISEW.
b) Melaporkan seluruh kegiatan kepada Tenaga Ahli Provinsi.
Secara umum tugas dan tanggung jawab Asisten TAPr Bidang
Administrasi adalah:
a) Menyusun rencana kerja pelaksanaan kegiatan pembinaan
dan OJT penguatan kapasitas FM dan BKAD di beberapa
kabupaten/kecamatan yang menjadi wilayah kerjanya
dengan mengacu pada rencana kerja kegiatan tingkat
Provinsi;
b) Membantu PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah yang berada di Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam mensosialisasikan PISEW kepada stakeholder di
kabupaten;
c) Membantu PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman
Wilayah yang berada di Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi
dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres
keuangan, serta penyaluran dana di kabupaten/kecamatan
yang menjadi wilayah kerjanya;
d) Melakukan pemantauan di wilayah kerjanya untuk menjaga
agar prosedur pelaporan adminsitrasi keuangan BKAD
dapat berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan;
e) Memberikan bantuan teknis kepada Fasilitator Masyarakat
dalam proses penyusunan laporan keuangan serta tatacara
input data SILK-A;
f) Melakukan pengendalian terhadap kinerja Fasilitator
Masyarakat (FM) dalammelaksanakan tugas dan
kewajibannya;
g) Secara periodik melakukan penguatan kapasitas (OJT)
kepada Fasilitator Masyarakat, untuk mentransfer
~ 28 ~
pengetahuan terkait dengan aspek laporan manajemen
keuangan serta pengawasan pelaksanaannya;
h) Mendukung pengelolaan pengaduan terkait dengan
kecuranagn, penyalahgunaan dana dengan memberikan
saran penanganan pengaduan serta melakukan tindak
lanjut dan melaporkan hasilnya kepada Tim Pelaksana
Provinsi;
i) Secara periodik melakukan pemantauan proses
pemutakhiran data (updating) terkompilasi dengan SIM
(SILK-A) Kegiatan PISEW;
j) Melakukan konsolidasi laporan dalam database antara lain:
(i) Pengumpulan daftar nomor, tanggal SPM dan SP2D, (ii)
Pengumpulan data jumlah penarikan dana termanfaatkan
dari rekening bank oleh BKAD;
k) Melakukan evaluasi pelaksanaan PISEW terkait bidang
administrasi keuangan BKAD di tingkatprovinsi
berdasarkan hasil evaluasi tingkat kecamatan yang
dilakukan oleh FM;
l) Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan
pencairan (pelaksanaan fisik dan serah terima hasil
pekerjaan);
m) Mendukung penyusunan laporan kegiatan berupa: (i)
laporan rencana kegiatan bulanan, (ii) laporan mingguan
berupa laporan LMP (Laporan Manajemen Proyek) dan LMK
(Laporan Manajemen Keuangan), (iii) laporan bulanan, dan
(iv) laporan akhir penugasan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak serta melaporkannya kepada Tenaga Ahli
Provinsi dan PPK di provinsi.
4) Fasilitator Masyarakat (FM)
Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga yang ditugaskan
di kecamatan yang menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan. Dalam
melaksanakan tugasnya, FM akan berkoordinasi dengan
Kecamatan, BKAD pelaksana pembangunan infrastruktur. FM
menyampaikan laporan kemajuan kegiatan kepada Tenaga Ahli
Provinsi dan kepada PPK di provinsi.
Secara umum FM bertugas membantu BKAD untuk membuat
perencanaan teknis (gambar rencana dan RAB) serta
melakukan konsultasi dan asistensi teknis dengan Tim
Pelaksana Kabupaten (TPK) dan selanjutnya akan diverifikasi
oleh TAPr/Asst. TAPr, disetuji dan disahkan oleh PPK di
provinsi.
~ 29 ~
Memberikan fasilitasi atau dukungan penguatan kemampuan
perencanaan tekniskepada BKAD dalampelaksana
pembangunan infrastruktur.
Rincian Tugas Fasilitator Masyarakat (FM):
a) Melakukan sosialisasi dan menyebarluaskan kegiatan
kepada seluruh masyarakat di kawasan lokasi PISEW;
b) Memfasilitasi dan memotivasi BKAD dalam pelaksanaan
survei kawasan serta penyusunan Dokumen Profil
Kawasan;
c) Memotivasi perangkat Desa dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perencanaan;
d) Berkoordinasi dengan Kecamatan, BKAD, kelompok-
kelompok masyarakat, perangkat pemerintahan di kawasan
terpilih, dan tokoh masyarakat dalam tahapan pelaksanaan
kegiatan PISEW ditingkat Kecamatan dan Desa;
e) Melakukan penguatan kapasitas melalui, OJT, pertemuan-
pertemuan, kepada BKAD terkait dengan aspek teknis dan
manajemen proyek serta pengawasan pelaksanaan;
f) Bersama dengan BKAD melakukan kajian dan inventarisasi
potensi permasalahan dan kebutuhan infrastruktur pada
kawasan dalam kecamatan;
g) Bersama dengan BKAD membuat perencanaan teknis
(gambar rencana dan RAB);
h) Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan
pekerjaan agar sesuai dengan prosedur berdasarkan
spesifikasi teknis;
i) Fasilitasi dan membantu BKAD untuk membuat laporan
kemajuan pekerjaan dan keuangan, antara lain cuaca,
material yang datang (masuk), perubahan dan bentuk dan
ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari
pekerjaan yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan,
dan kejadian-kejadian khusus, catatan lengkap tentang
peralatan, tenaga kerja, dan material yang digunakan dalam
setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan
menjadi pekerjaan tambah (ekstra);
j) Pada lokasi tertentu menyusun laporan keuangan BKAD
menggunakan aplikasi keuangan;
k) Menginventarisasi pengaduan dan permasalahan yang
timbul untuk dilaporkan kepada tenaga ahli
provinsi/asisten tenaga ahli provinsi;
l) Menyusun rencana kerja pelaksanaan Kegiatan di tingkat
~ 30 ~
kecamatan dengan mengacu kepada rencana kerja
pelaksana Kegiatan di tingkat provinsi;
m) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap
tahapan kegiatan melalui pembuatan laporan mingguan
dan bulanan ke PPK di provinsi melalui tenaga ahli provinsi
/asisten tenaga ahli provinsi.
Direktorat Pengembangan
Kawasan Permukiman
Kabupaten
Pemerintah Kabupaten
Keterangan:
Pengendalian
Koordinasi
Pelaporan
~ 31 ~
1.4 KOMPONEN DAN KRITERIA KEGIATAN
1.4.1 Komponen kegiatan
a. Peningkatan Kemampuan Masyarakat, komponen penguatan
kemampuan masyarakat mencakup serangkaian kegiatan untuk
membangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat yang
terdiri dari pengkajian dan inventarisasi program yang ada di desa-
desa dalam kawasan terpilih dan kecamatan, pemetaan potensi dan
permasalahan, serta kebutuhan pengembangan kawasan terpilih;
b. Peningkatan Kemampuan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia
pemerintah kabupaten, kecamatan, dan pelaku lokal lainnya yang
terlibat dalam pelaksanaan PISEW, agar mampu menciptakan
situasi yang kondusif dan sinergi yang positif dalam menyusun
rencana pengembangan kawasan terpilih;
c. Pembangunan Infrastruktur Kawasan, komponen pembangunan
infrastruktur kawasan merupakan hasil dari proses dua komponen
kegiatan di atas, yang diharapkan dapat mendukung peningkatan
kesejahteraan sosial dan ekonomi wilayah.
~ 32 ~
f. Mengutamakan penggunaan material / sumber daya setempat, dan
tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial, dan
budaya;
g. Pembangunan infrastruktur tidak boleh dilakukan pada wilayah
dengan fungsi kawasan lindung yang diatur dalam Peraturan
Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di masing-
masing kabupaten.
h. Lahan untuk pembangunan telah tersedia, jika lahan bukan milik
pemerintah desa, maka diperlukan adanya bukti tertulis
ketersediaan dari pemilik lahan untuk menyerahkan hak
kepemilikan dan penggunaannya untuk kepentingan umum
(bantuan tidak boleh digunakan untuk biaya
pembebasan/pembelian lahan dan biaya sertifikasi lahan);
i. Dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat;
j. Memperhatikan kepentingan penyandang disabilitas dan lansia
untuk kemudahan yang disediakan bagi semua orang guna
mewujudkan kesamaan kesempatandalam segala
aspek
kehidupan dan penghidupan; dan
k. Bantuan diberikan kepada masyarakat lokasi sasaran melalui
kelembagaan antar desa yang secara generik disebut Badan
Kerjasama Antar Desa (BKAD), dan dicatatkan di notaris dan Badan
Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas atau nama lainnya) di
Kabupaten.
~ 33 ~
2) Disain teknis yang memperhatikan masalah keselamatan dan
kenyamanan bagi pengguna infrastruktur; dan
3) Harus fungsional.
b. Infrastruktur Tambatan Perahu
Tambatan perahu merupakan terminal penghubung jalan darat
dengan sistem transportasi sungai, laut, dan danau. Kegiatannya
dapat berupa pembangunan baru ataupun
peningkatan/rehabilitasi tambatan yang ada dan harus dilengkapi
dengan jalan penghubung ke permukiman.
Tambatan perahu sebagai bagian kelengkapan sistem pelayanan
masyarakat, mencakup tempat pelelangan ikan, dermaga bongkar
muat, tempat rekreasi, lokasi parkir umum, gudang, serta jalan
penghubung ke daerah pemasaran dan perumahan dan
permukiman.
Persyaratan lokasi:
1) Tidak mudah erosi;
2) Pada bagian sungai yang lurus dan sekitar lokasi harus bersih;
3) Berada pada jalur lalu lintas perahu dan mampu kegiatan di
sekitar tambatan perahu; dan
4) Lokasi untuk penempatan bahan bangunan, tempat kerja, dan
tambatan perahu harus tersedia.
Spesifikasi teknis jalan dan jembatan serta tambatan perahu
mengacu pada Standar Teknis yang diterbitkan oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
~ 34 ~
4) Dalam hal tidak terdapat potensi sumber air baku pada
kawasan yang memiliki curah hujan minimal 2.000 mm/tahun;
dan
5) Daerah yang tidak sesuai dengan kriteria seperti tersebut
diatas, dan/atau merupakan daerah yang berada pada
kepulauan, dapat memanfaatkan potensi sumber air baku air
laut melalui proses destilasi.
b. Infrastruktur Sanitasi
Pembangunan sarana sanitasi lingkungan dapat berupa
peningkatan, dan rehabilitasi jaringan drainase permukiman, air
limbah komunal, dan persampahan, dengan memperhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1) Sistem yang digunakan memenuhi persyaratan kesehatan dan
keselamatan bagi masyarakat umum dan merupakan sistem
sanitasi terbaik yang dapat diterapkan di daerah tersebut;
2) Dilaksanakan dengan biaya yang paling efektif;
3) Merupakan satu kesatuan sistem yang dapat beroperasi secara
terintegrasi;
4) Bersifat sanitasi komunal yang dapat dimanfaatkan langsung
oleh masyarakat dan berwawasan gender (menghargai bahwa
perempuan mempunyai kebutuhan khusus);
5) Secara Teknis:
a) Mengurangi, bukan menghilangkan, bau menyengat yang
dihasilkan dari proses pembusukan pada sistem sanitasi
terbangun;
b) Mencegah lalat atau serangga lain keluar masuk ke dalam
bagian/elemen dari sistem sanitasi;
c) Terjangkau oleh masyarakat penggunanya; dan
d) Higienis, mudah dalam penggunaan dan pemeliharaan oleh
masyarakat umum.
~ 35 ~
bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk
inventarisasi Dinas Pengairan, maka diperlukan koordinasi dengan
instansi setempat untuk diberikan rekomendasi teknis;
d. Jenisnya dapat berupa bangunan pengambilan, saluran tersier,
dan kuarter serta bangunan pelengkap lainnya; dan
e. Pembangunannya memberikan manfaat bagi masyarakat petani
minimal di desa-desa pada kawasan terpilih.
Dalam hal pemilihan solusi teknis untuk pembangunan jaringan irigasi
perdesaan harus mempertimbangkan hal berikut:
a. Berorientasi pada manfaat dan urgensi kebutuhan pelayanan;
b. Ketersediaan sumber air baku (kualitas dan kuantitas);
c. Kondisi geo-hidrologi yang bersumber dari peta terkait;
d. Kondisi curah hujan tahunan; dan
e. Kondisi geo-morfologi wilayah.
~ 36 ~
2. MEKANISME PENCAIRAN DANA
2.1 UMUM
Mekanisme pencairan dana, pada prinsipnya dipisahkan dalam 2 (dua)
bagian, yaitu merupakan mekanisme pencairan Dana Pengendalian dan
Dana BPM.
2.1.1 Mekanisme Pencairan Dana Pengendalian (safeguarding)
Setelah diterbitkan DIPA, Satker Pelaksanaan PPW menyusun
Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), yang berisi:
a. Rincian Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKAKL)
sesuai DIPA; dan
b. Petunjuk khusus (merupakan lampiran dari POK) bagi PPK di
provinsi yang mengacu pada Petunjuk Teknis PISEW.
Mekanisme pencairan dana PISEW tercantum dalam dokumen DIPA
yang diterbitkan oleh Kementerian Keuangan sesuai dengan
peruntukannya, yaitu:
a. Dana Pembinaan Administrasi Proyek;
b. Dana Pengadaan Jasa Konsultansi; dan
c. Dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM).
~ 37 ~
e. Pembukaan rekening di bank tersebut tidak boleh dilengkapi
dengan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang memungkin
secara perseorangan dapat mengambil dana tersebut.
~ 38 ~
2.6 RINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMERINTAH
Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan dana APBN, dengan mata anggaran
sebagai Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM), dengan rincian:
1. Biaya adminisitrasi dan operasional kegiatan BKAD
Digunakan untuk biaya administrasi dan operasional kegiatan BKAD,
diantaranya: biaya pertemuan warga, pembuatan dokumen perencanaan
teknis, pembuatan laporan-laporan, perjalanan ke provinsi dan
kabupaten, pencatatan kelembagaan di notaris, atau kebutuhan
administrasi lainnya yang terkait langsung dengan kegiatan PISEW.
Besaran biaya administrasi dan operasional dikeluarkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Pelaksana Kegiatan PISEW di tingkat provinsi;
2. Nilai pembangunan fisik/konstruksi
Besaran nilai pembangunan untuk alokasi kegiatan fisik/konstruksi,
adalah alokasi dana BPM per kecamatan/kawasan setelah dikurangi
biaya adminisitrasi dan operasional BKAD, termasuk biaya pengadaan
Alat Perlindungan Diri (APD), biaya uji mutu (tes laboratorium),seperti
misalnya: uji mutu beton, uji daya dukung tanah, uji kualitas material,
dsb.
SPM K a n t o r Pusa t
Satker
Perbendaharaan Negara
P elaksanaan P P W
(KPPN)
SPP SP2D
P e m a n faatan B a d a n K e r j s a m a Antar
Desa (BKAD)
~ 39 ~
1. PPK membuat Surat Keputusan Penetapan Penerima BPM di wilayah
kerja masing-masing.
2. Kepala Satker Pelaksanaan PPW selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
mengesahkan Surat Keputusan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Provinsi tentang penerima bantuan dan mekanisme
tahapan pencairannya. Atas dasar surat penetapan tersebut PPK
menandatangani dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan BKAD, di
wilayah kerja masing-masing.
3. BKAD menyusun berkas pencairan dana dan menyampaikan kepada PPK
di Provinsi setelah di verifikasi oleh Tenaga Ahli Provinsi (TA.Pr).
4. PPK di Provinsi menerima dokumen untuk pencairan BPM yang sudah
divalidasi kebenaran dan kelengkapannya oleh Fasilitator Masyarakat
dan diverifikasi oleh Tenaga Ahli Provinsi selanjutnya membuat Surat
Permohonan Pembayaran (SPP) untuk disampaikan kepada Satker
Pelaksanaan PPW dan Pejabat Penandatangan SPM (PP-SPM).
5. Atas diterimanya SPP dan semua kelengkapan dokumen pencairan BPM
maka PP-SPM memeriksa dan menerbitkan Surat Perintah Membayar
(SPM) kepada KPPN setempat.
6. Atas dasar SPM yang disampaikan Pejabat Pembuat-SPM, maka KPPN
akan menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang berisi
perintah untuk mencairkan sejumlah dana ke Rekening Penerima
Bantuan dalam hal ini BKAD.
7. Setelah dana masuk ke Rekening BKAD, maka pelaksanaan kegiatan
dapat segera dilaksanakan dengan tahapan sebagaimana tertuang dalam
Dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS);
8. Pelaksanaan kegiatan dan pemanfaatan BPM dilaksanakan pada tahun
anggaran berjalan dan dalam hal terdapat sisa dana setelah melewati
tahun anggaran berjalan, maka harus dilaporkan kepada PPK di Provinsi
dan disetorkan kembali ke Rekening Kas Negara oleh BKAD melalui Bank
Pemerintah atau kantor pos setempat.
9. BKAD akan mendokumentasikan bukti setor pengembalian sisa dana
bantuan, sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan untuk
kepentingan pemeriksaan dikemudian hari.
~ 40 ~
Tabel 2-1 Alur Pencairan Bantuan Pemerintah
PELAKSANA KEGATAN
No KEGIATAN Benda PP- Rek.
PPK KPA BKAD KPPN
hara SPM BKAD
1 SK Penetapan Penerima
Bantuan Pemerintah (BPM)
2
Pengesahan SK Penetapan
Penerima BPM
3
SK Tahapan Pencairan Dana
BPM
4
Penyiapan dokumen berkas
Pencairan
5
Dokumen Pengajuan Pencairan
(verifikasi berkas)
6
Penandatangan Dokumen
Perjajian Kerjasama (PKS)
7
Penerbitan/Pembuatan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP)
8
Verifikasi Dokumen Surat
Permintaan Pembayaran (SPP)
9
Penerbitan Surat Perintah
Membayar (SPM)
10 Pengiriman Berkas SPM ke
Kantor Pusat Perbendaharaan
Negara (KPPN)
11 Penerbitan Surat Perintah
Pencairan Dana (SP2D)
12 Transfer dana BPM ke
rekening penerima bantuan
~ 41 ~
anggaran atau kuasa pengguna anggaran yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Dalam penerbitan SPM harus dicantumkan dasar pembayaran, Nama
Satker, Jenis pembayaran, Jenis belanja, nomor register dan porsi
pembiayaan yang sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 190
/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. SPM juga
mencantumkan nilai, nomor dan tanggal dokumen Perjanjian Kerjasama
(termasuk adendum), serta nomor dan tanggal BAP; dan
4. SPM disusun untuk masing-masing kecamatan/kawasan yang menjadi
lokasi kegiatan PISEW.
~ 42 ~
2.8.2 Ta h a p P e n c a i r a n B a n t u a n P e m e r i n t a h
T ahapan pencairan B P M dan persyaratan setiap tahapannya adalah
sebagai berikut:
a. Tahap P E RTA M A (70%), dengan melampirkan:
1) D o k u m e n Perjanjian Kerja S a m a dan fotokopi buku rekening
bank milik BKAD;
2 ) K u i t a n s i y a n g s u d a h ditan d a t a n g a n i ;
3 ) P a k t a Integritas t i n g k a t k e c a m a t a n ;
4) R e n c a n a P e n g g u n a a n D a n a ( R P D ) tahap P e r t a m a terdiri dari:
a) Te r m i n k e satu s e b e s a r 4 0 % ;
b ) Te r m i n k e d u a s e b e s a r 3 0 % d i l a m p i r i d e n g a n l a p o r a n
p e n g g u n a a n d a n a Te r m i n satu, Surat P e r n y a t a a n Ta n g g u n g
J a w a b B e l a n j a ( S P T J B ) d a n l a p o r a n k e m a j u a n fisik tela h
m e n c a p a i 2 5 % , d a n foto c a p a i a n p e l a k s a n a a n .
b. Tahap K E D U A (sebesar 3 0 % dari nilai bantuan) apabila kemajuan
fisik pelaksanaan kegiatan telah m e n c a p a i 5 0 % , d e n g a n
melampirkan:
1) Kuitansi bukti p e n e r i m a a n u a n g y a n g telah ditandatangani o l e h
penerima bantuan;
2) D o k u m e n L a p o r a n k e m a j u a n penyelesaian y a n g m e m u a t ;
a ) S u r a t P e r n y a t a a n Ta n g g u n g J a w a b M u t l a k ( S P T J M ) d a r i
BKAD;
b) L a p o r a n p e r t a n g g u n g j a w a b a n p e n g g u n a a n d a n a B P M taha p
I y a n g telah ditandatangani o l e h Fasilitator M a s y a r a k a t d a n
diketahui oleh Tenaga Ahli Provinsi (meliputi: B u k u Laporan
H a r i a n pelaksanaan k e g i a tan, B u k u K a s U m u m B K A D ,
fotokopi b u k u r e k e n i n g b a n k , d a n bukti p e n g e l u a r a n ( n o t a -
n o t a ) u n t u k p e n c a i r a n t a h a p I); d a n
c) Berita Acara Pembayaran ;
d ) R e n c a n a P e n g g u n a a n D a n a ( R P D ) t a h a p k e d u a y a n g telah
diverifikasi oleh Fasilitator Masyarakat.
P P K P K P p a d a B a l a i Prasarana P e r m u k i m a n Wi l a y a h jika
dipandang perlu dalam rangka pengendalian dengan prinsip
kehati-hatian, dapat m e n g a d a k a n perjanjian/perikatan d e n g a n
B a n k (dimana B K A D m e m b u k a rekening), y a n g menyatakan b a h w a
p e n y a l u r a n d a n a B P M h a n y a d a p a t d i l a k u k a n setelah a d a
r e k o m e n d a s i tertulis dari P P K P K P p a d a B a l a i P r a s a r a n a
P e r m u k i m a n Wilayah.
~ 43 ~
2.8.3 Penangguhan Pencairan Bantuan Pemerintah
Atas persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran, PPK PKP pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah dapat melakukan penangguhan
pencairan dana untuk tahap I dan/atau tahap II, jika terindikasi terjadi
penyimpangan pelaksanaan kegiatan di lapangan. Pencairan tahap
berikutnya dapat dilakukan setelah permasalahan diselesaikan.
~ 44 ~
LPJ disusun oleh BKAD selaku penanggung jawab pemanfaatan bantuan,
yang diwakili oleh:
a. Ketua sebagai penanggung jawab secara kelembagaan; dan
b. Bendahara, sebagai penanggung jawab administrasi dan keuangan.
2.11 SANKSI
Penyimpangan atau penyalahgunaan BPM akan dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud penyimpangan
atau penyalahgunaan BPM adalah penggunaan, pengelolaan dan
pemanfaatan BPM yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam Surat Edaran ini beserta lampirannya.
1. Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan dana bantuan BPM
dalam hal ini, antara lain:
a. BPM digunakan atau dimanfaatkan untuk kegiatan fiktif;
b. Dilakukan pemotongan BPM yang disalurkan kepada BKAD yang
tidak sesuai dengan ketentuan Surat Edaran ini;
c. Menggelapkan atau melarikan BPM;
d. Penggunaan BPM yang tidak dapat dipertanggungjawabkan;
e. Bentuk-bentuk penyalahgunaan BPM lainnya yang tidak sesuai
dengan Surat Edaran ini.
2. Sanksi penghentian sementara BPM dan Audit Khusus dikenakan,
dengan ketentuan:
a. Apabila terdapat indikasi kuat, terjadi penyimpangan atau
penyalahgunaan bantuan pemerintah, secepatnya diselesaikan
dengan menggunakan mekanisme Penanganan
Pengaduan
Masyarakat (PPM) hingga dana bantuan yang disalahgunakan
dikembalikan oleh pelaku sesuai batas waktu yang ditetapkan;
b. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditetapkan dana bantuan
tersebut belum dikembalikan, PPK PKP pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah dapat melakukan penghentian kegiatan untuk
sementara waktu di wilayah bersangkutan setelah berkoordinasi
~ 45 ~
dengan Satker Pelaksanaan PPW;
c. Selama masa penghentian bantuan sementara, PPK PKP pada Balai
Prasarana Permukiman Wilayah dapat melakukan audit internal
dan/atau menunjuk auditor untuk melakukan audit khusus;
d. Apabila hasil audit internal dan/atau audit khusus, memperkuat
indikasi terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan bantuan
pemerintah yang disimpangkan atau disalahgunakan belum
dikembalikan oleh pelaku sesuai dengan batas waktu yang
ditetapkan, maka dikenakan sanksi bagi pelaku dan keberlanjutan
atas pelaksanaan kegiatan PISEW di wilayah tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
e. Penghentian sementara dapat dicabut, apabila dana bantuan yang
disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi
bagi pelaku sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Sanksi Penghentian BPM dan Tindakan Hukum dikenakan, dengan
ketentuan:
a. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus tersebut
menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau
penyalahgunaan dan BPM belum dikembalikan oleh pelaku sampai
batas waktu yang ditetapkan, maka PPK PKP pada Balai Prasarana
Permukiman Wilayah dapat mengusulkan kepada
Direktur
Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta
Karya untuk menghentikan BPM secara tetap;
b. PPK PKP pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah berhak untuk
melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku;
c. Penghentian tetap dapat dicabut, bila dana bantuan yang
disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi
bagi pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku; dan/atau
d. Apabila dana bantuan yang disalah gunakan telah dikembalikan oleh
pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran, akan dikembalikan atau
disetorkan ke kas negara, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
~ 46 ~
3. TAHAP PERSIAPAN
3.1 PERSIAPAN
3.1.1 P e r s i a p a n Ti n g k a t P u s a t
Persiapan pelaksanaan kegiatan P I S E W dilaksanakan dengan
m e m b e n t u k k e l e m b a g a a n d i p u s a t yaitu:
a. P e n a n g g u n g J a w a b Pelaksanaan Kegiatan
Kementerian Pekerjaan U m u m dan Perumahan Rakyat, melalui
Direktorat Jenderal Cipta Karya bertanggung jawab terhadap
p e l a k s a n a a n k e g i a t a n s e c a r a nasional.
b. T i m Pelaksana Pusat
Ti m Pelaksana Pusat dibentuk di lingkungan Direktorat Jenderal
Cipta K a r y a m e l a l u i Surat K e p u t u s a n D i r e k t u r P e n g e m b a n g a n
Kawasan Permukiman, dan memiliki tanggung jawab dalam
p e l a k s a n a a n k e g i a t a n P I S E W, m e m a s t i k a n
penyelenggaraan
p r o s e s seleksi p e n g a d a a n b a r a n g d a n jasa konsultansi, s a m p a i
terbentuknya K T P PISEW.
D i s a m p i n g m e m b e n t u k k e l e m b a g a a n p e n g e l o l a kegiatan, kegiata n
persiapan yang d i l a k u k a n setelah kelembagaan
pengelola
t e r b e n t u k a d a l a h m e l a k u k a n b e b e r a p a k e g i a t a n p e r s i a p a n yaitu:
1 ) P e n y u s u n a n b e b e r a p a p a n d u a n t e k n i s y a n g terdiri dari; (i)
P e t u n j u k Te k n i s p e l a k s a n a a n P I S E W, (ii) P e t u n j u k Te k n i s
Penyaluran Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) dan
(iii) Petunjuk Pelaksanaan Konstruksi kegiatan P I S E W;
2) Penyusunan dan Penerbitan S K Menteri P U P R penetapan
Satker Pelaksanaan P P W;
3) P e n e r b i t a n K e p u t u s a n M e n t e r i P U P R t e n t a n g p e n e t a p a n lokasi
k a w a s a n / k e c a m a t a n y a n g m e n j a d i lokasi sasaran P I S E W.
~ 47 ~
c. Bersama Tim Pelaksana Kabupaten dan Pemerintah Kecamatan
melakukan Identifikasi Kelembagaan BKAD.
~ 48 ~
3.1.3.2 Pengajuan Pencatatan Kelembagaan
Merupakan tindak lanjut dari proses identifikasi kelembagaan
BKAD di tingkat kecamatan, hal ini dilakukan jika hasil dari
identifikasi dan verifikasi kelembagaan belum sesuai dengan
ketentuan dari aspek pencatatan di notaris.
Peran dari Kecamatan sangat penting untuk melakukan mediasi
dan pendampingan dalam upaya BKAD terpilih untuk dicatatkan
di notaris serta pencatatan di Bapermas/BPMPD Kabupaten.
3.2 PELATIHAN
Kegiatan pelatihan dilakukan untuk memberikan pemahaman substansi dan
keterampilan kepada para pelaksana Kegiatan untuk meningkatkan
pemahaman dan kemampuan dalam melakukan kegiatan PISEW, disamping
itu juga memperkenalkan kegiatan PISEW, hal-hal yang disampaikan
meliputi kebijakan, pengertian, tujuan, konsep, mekanisme pelaksanaan
agar terbangun pemahaman, kepedulian, serta dukungan terhadap kegiatan
Kegiatan PISEW.
Pelatihan dilakukan melalui berbagai kegiatan formal berupa pelatihan,
workshop dan rapat koordinasi maupun bersifat informal seperti; rapat
koordinasi dan OJT (On the Job Tranning), kegiatan pelatihan akan dilakukan
secara periodik dengan tema dan materi pelatihan disesuaikan dengan
kebutuhan para pelaku agar mampu memfasilitasi pelaksanaan Kegiatan
PISEW.
~ 49 ~
4. TAHAP PERENCANAAN
4.1 PERTEMUAN KECAMATAN I
Pertemuan Kecamatan I, merupakan kegiatan di tingkat kecamatan yang
dihadiri oleh unsur-unsur dari Kecamatan, Pemerintahan Desa (Kepala Desa,
BPD), BKAD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kelompok/Organisasi
Masyarakat setempat serta anggota masyarakat secara luas, dimana 30%
peserta dari undangan adalah perempuan.
Materi kegiatan yang dibahas dalam Pertemuan Kecamatan I, adalah:
1. Pengenalan Kegiatan PISEW;
2. Penggalian Potensi Kawasan;
3. Penggalian Rencana Infrastruktur;
4. Pembentukan dan Pemilihan Tim Persiapan, Tim Pelaksana, dan/atau
Tim Pengawas oleh Ketua BKAD.
~ 50 ~
BKAD dan wakil-wakil masyarakat.
Aparat kecamatan dan seluruh masyarakat termasuk BKAD harus
mentaati kesepakatan dalam Pakta Integritas.
Di dalam Pakta Integritas dinyatakan bahwa masyarakat telah
memutuskan/menyepakati untuk:
a. Menerima bantuan dana BPM PISEW dan sanggup melaksanakan
dan menyelesaikannya sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan
PISEW, serta tidak melakukan pemotongan dana BPM yang
disalurkan melalui BKAD;
b. Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan akan memberi
secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah,
bantuan, atau bentuk lainnya yang diketahui atau patut
diperkirakan, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi
mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin berkaitan
dengan penyalahgunaan dana BPM;
c. Bilamana ditemukan penyalahgunaan dana berdasarkan Hasil
Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka BKAD harus
menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan
pemanfaatan dana BPM bagi masyarakat;
d. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang dibuat ini
mengakibatkan kerugian Negara maka bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
~ 51 ~
perekonomian masyarakat perdesaan pun turut berkembang dan
mampu menggerakan sektor lainnya yang saling mendukung serta
perlu dilakukan identifikasi terhadap potensi perdesaan yang masih
membutuhkan pengembangan dan mengakomodasi kebutuhan
terhadap pengguna berkebutuhan khusus (aspek gender dan
disabilitas).
Salah satu kegiatan dalam proses perencanaan pembangunan sesuai
dengan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah
penetapan usulan kegiatan melalui Musrenbang Kecamatan untuk
tingkat kecamatan. Sedang untuk tingkat desa, hasil Musrenbang Desa
yang berupa RPJM Desa merupakan dokumen pembangunan resmi
berdasarkan UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa.
Pengalian terhadap usulan kegiatan pembangunan dilaksanakan
berdasarkan perencanaan tahun sebelumnya. Pemilihan kegiatan
mengacu pada sumber-sumber usulan kegiatan pembangunan tahun
sebelumnya. Pengambilan sumber usulan dari hasil Musrenbang
Kecamatan dan Musrenbang Desa ini dimaksudkan agar kegiatan yang
dilakukan merupakan kebutuhan skala wilayah kecamatan, serta
usulan yang diperoleh secara partisipatif dari masyarakat.
Usulan kegiatan yang berasal dari Musrenbang Kecamatan dan Desa
masih perlu dilakukan verifikasi dan validasi. Hal tersebut dengan
pertimbangan untuk membuka peluang munculnya usulan-usulan
yang merupakan kebutuhan nyata dari kawasan prioritas berdasarkan
potensi dari sasaran Kegiatan PISEW masih perlu dilakukan survei.
~ 52 ~
4.2 SURVEI KAWASAN SASARAN KEGIATAN PISEW
1. Survei Identifikasi Kawasan
Kegiatan ini dilakukan oleh BKAD didampingi oleh Fasilitator
Masyarakat. Proses Survei ditempuh dengan melihat langsung rencana
lokasi usulan-usulan hasil Pertemuan Kecamatan I dengan melakukan
pemetaan serta pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi
kawasan, kondisi kependudukan, dan kondisi pelayanan dasar
prasarana perdesaan dalam kawasan sampai dengan permasalahan yang
dihadapi. Hasil pemetaan survei kawasan sasaran didokumentasikan
dalam bentuk:
a. Peta Batas Tapak;
b. Profil Masalah dan Potensi Sarana dan Prasarana;
c. Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat;
d. Profil Kelembagaan setempat;
e. Profil Kebutuhan infrastruktur dasar kawasan;
f. Kegiatan yang sudah dilaksanakan dan yang masih berupa rencana;
dan
g. Peta dan Profil Keluarga Miskin.
2. Survei Rencana Infrastruktur
Survei lapangan rencana infrastruktur diperlukan untuk lebih
memahami permasalahan dan kendala dalam perencanaan, lokasi
kegiatan, juga dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan data yang
dibutuhkan untuk analisis, dengan melakukan kegiatan antara lain:
a. Melakukan Pengamatan kondisi pelengkap/ pendukung atau faktor–
faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan teknis;
b. Penilaian kondisi awal pada lokasi yang akan direncanakan
(pengamatan kondisi eksisting).
c. Menentukan titik koordinat lokasi infrastruktur rencana dan batas
delineasi kawasan terlayani infrastruktur terbangun.
Dengan menggunakan data hasil survei, selanjutnya dilakukan analisis
untuk pengambilan keputusan didalam perencanaan suatu kegiatan.
Tentunya sangat dibutuhkan data–data yang akurat sesuai yang
diharapkan agar tidak terjadi kesalahan ataupun gagal perencanaan.
3. Penyusunan Dokumen Profil Kawasan
Penyusunan dokumen profil kawasan dilakukan oleh BKAD dengan
pendampingan oleh FM. Dokumen ini akan memuat semua proses yang
dimulai dari Pertemuan Kecamatan I (satu) sampai dengan proses Survei
Kawasan Sasaran PISEW (dilengkapi dengan dokumen-dokumen
pendukungnya).
Dokumen profil kawasan juga dilengkapi mengenai usulan Pemanfaatan
dan Pemeliharaan dan merupakan rangkaian kegiatan yang terencana
~ 53 ~
dan sistematis yang dilakukan secara rutin maupun berkala agar
infrastruktur terbangun tetap terjaga dan berfungsi dengan maksimal.
~ 54 ~
untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk
analisis. Jadwal dan jenis kegiatan survei yang akan dilakukan
disesuaikan dengan kriteria dan kebutuhan DED infrastruktur yang
akan disusun.
3) Analisis dan Perencanaan
Berdasarkan data hasil survei kemudian dilakukan analisis untuk
pengambilan keputusan perencanaan termasuk didalamnya:
a) Analisis terhadap kendala dan permasalahan yang perlu
diantisipasi;
b) Azas manfaat infrastruktur terpilih terhadap pengembangan
kawasan secara keseluruhan;
c) Penciptaan keterkaitan (linkage) dalam kawasan dan antara
kawasan dengan daerah lainnya dalam kecamatan.
b. Penyusunan Rancangan Teknis Rinci (Detail Engineering
Design/DED)
1) Menyusun Rencana Teknis Rinci (RTR) beserta Gambar Teknisnya,
meliputi:
a) Penyesuaian desain infrastruktur dengan dengan masalah-
masalah teknis yang perlu diselesaikan; dan
b) Dilanjutkan dengan penyusunan gambar kerja/rencana teknis
yang disusun dan dibuat rapi dalam satu bentuk album gambar.
2) Menyusun Spesifikasi Teknis Kegiatan
Pada kegiatan ini akan disusun spesifikasi teknis bahan bangunan
dan syarat serta ketentuan pelaksanaan yang berhubungan dengan
desain teknis.
c. Sistematika Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (Begrooting) suatu
bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang
diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.
Membuat anggaran biaya berarti menafsir atau memperkirakan harga
suatu barang, bangunan, satuan pekerjaan atau benda yang akan dibuat
dengan teliti dan secermat mungkin. Anggaran biaya pada kegiatan yang
sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan
perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.
~ 55 ~
Secara umum pelaksanaan perhitungan anggaran biaya dapat dilihat
pada diagram berikut ini:
~ 56 ~
Langkah lanjut setelah perhitungan RAB gambar teknis adalah
melakukan kajian dan perhitungan terhadap:
1) Tenaga Kerja
Ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya harga
pekerja tergantung dari masing-masing keahlian yang dimiliki oleh
personil tersebut dan bervariasi pada setiap daerah. Harga tenaga
kerja dihitung per hari kerja yaitu 8 jam per hari.
2) Harga Bahan
Ketersediaan dan harga bahan dan material yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan.
Ketersediaan dan Harga Bahan dan Material bervariasi pada setiap
daerah misalnya harga Semen, Pasir, Batu Kali, dan sebagainya.
Harga Bahan dihitung dengan satuan per unit, buah, atau m³
disesuaikan dengan jenis dan ketersediaan bahan tersebut.
3) Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Harga Satuan Pekerjaan adalah perhitungan analisa harga untuk
satu satuan pekerjaan (sub pekerjaan) berdasarkan Harga Bahan dan
besaran upah Tenaga Kerja setempat dan dapat diperoleh dari satu
daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah setempat.
Ada 3 (tiga) istilah yang harus dibedakan dalam Penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yaitu: Harga Satuan Bahan, Harga Satuan
Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan dihitung
berdasarkan satuan per pekerjaan.
4) Volume Pekerjaan
Volume Pekerjaan adalah Rincian Besar Volume atau Kubikasi suatu
Pekerjaan. Artinya memuat uraian dan perhitungan besaran Volume
untuk masing-masing pekerjaan sesuai dengan Gambar Bestek dan
Gambar Detail. Untuk itu harus dikuasai tata cara membaca Gambar
Bestek berikut Gambar Detail/Penjelasan.
5) Rencana Anggaran Biaya
Besaran total Anggaran Biaya adalah Jumlah Hasil perkalian Volume
dengan Harga Satuan Pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum
dapat disimpulkan sebagai berikut:
DED dan RAB yang disusun sudah dilakukan konsultasi dan asitensi
dengan Tim Pelaksana Kabupaten, selanjutnya diverifikasi oleh
TAPr/Asst. TAPr, selanjutnya disetujui dan disahkan oleh PPK sebagai
dasar pelaksanaan pembangunan infrastruktur dan kontrak
Perjanjian Kerja Sama (PKS)/Kontrak Swakelola.
~ 57 ~
e. Evaluasi Perencanaan dan Penetapan Kegiatan oleh PPK di provinsi
Dilaksanakan untuk memastikan serta menilai kelayakan perencanaan
yang sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat teknis yang berlaku agar
tercapai tujuan dan sasaran kegiatan. Kegiatan ini dilakukan untuk
meminimalisir terjadinya perubahan pekerjaan dilapangan dan sebagai
bahan untuk diajukan dalam membuat Perjanjian
Kerjasama
(PKS)/Kontrak Swakelola antara PPK di provinsi dengan Penyelenggara
Swakelola dalam hal ini BKAD.
~ 58 ~
5. TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Tahap pelaksanaan konstruksi dilaksanakan setelah proses perencanaan
selesai dan telah ada keputusan tentang pengalokasian dana kegiatan.
Proses pemilihan BKAD yang dilaksanakan oleh PPK di provinsi.
~ 59 ~
5.4 PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Tujuan pemantauan adalah untuk memastikan kesesuaian pelaksanaan
kegiatan fisik agar sesuai dengan rencana dan tujuan yang diharapkan.
Dilakukan dengan pengumpulan informasi yang terkait pekerjaan fisik,
seperti pengecekan kualitas material, pemantauan pelaksanaan konstruksi
melalui pengukuranprogres harian dan mingguan,
pemantauan
pemanfaatan dana, dan pemantauan jumlah pekerja yang berpartisipasi.
Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap permasalahan dan kesulitan
yang dihadapi selama pekerjaan konstruksi, misalnya kejadian alam seperti
cuaca, ataupun bencana alam.
Pengawasan pelaksanaan konstruksi dilaksanakan oleh Tenaga Ahli Provinsi,
Asisten Tenaga Ahli Provinsi dan FM. Dalam tahap ini merupakan tahapan
yang penting, untuk itu diharapkan masyarakat secara luas mampu
melaksanakan fungsi kontrol sebagai berikut:
1. Pengendalian Mutu
Hal-hal yang terkait dengan pengendalian mutu adalah:
a. Penyimpanan Bahan/Material
Bahan-bahan harus disimpan sedemikian rupa untuk menjamin
perlindungan kualitas dan agar mudah diperiksa oleh pengawas.
b. Metode Pengangkutan Material/Campuran
Pengangkutan material harus diatur agar tidak terjadi gangguan di
antara pelaksanaan berbagai pekerjaan. Bila perlu pengawas dapat
mengenakan pembatasan bobot pengangkutan untuk melindungi
setiap jalan dan infrastruktur yang ada di sekitar lokasi.
c. Pemeriksaan Material
Material yang akan digunakan harus diperiksa oleh FM dengan
dukungan format pengawasan.
d. Test Lapangan
Setelah pekerjaan selesai untuk infrastruktur-infrastruktur tertentu
(khusus untuk infrastruktur sanitasi dan air minum) perlu dilakukan
pengujian kualitas terhadap hasil. Adapun mekanisme pengujian
yang melibatkan instansi teknis terkait atau dinas-dinas berwenang
lainnya.
2. Pengendalian Kuantitas/Volume
Pengawasan kuantitas, dilakukan untuk mengecek bahan-bahan yang
ditempatkan, dipindahkan, atau yang terpasang. Tenaga Ahli Provinsi
bersama FM akan memeriksa bahan-bahan berdasarkan volume dan
biaya yang direncanakan.
~ 60 ~
3. Pengendalian Waktu
Untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang optimal, perlu
diperhitungkan mengenai kebutuhan alat dan kebutuhan jumlah tenaga
kerja.
a. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan yang dibuat Pelaksana dicek oleh Tenaga Ahli
Provinsi sebelum pekerjaan dimulai terhadap:
1) Kelayakan rencana target terhadap kondisi cuaca;
2) Metode konstruksi yang sistematis dan benar;
3) Pengendalian waktu berdasarkan jadwal pelaksanaan tersebut.
Jadwal pelaksanaan tersebut dijabarkan kedalam target harian,
kemudian diperiksa terhadap pencapaian target hariannya. Apabila
target harian tidak terpenuhi maka selisih volume harus di
programkan/dicapai untuk hari berikutnya. Bila dilaksanakan
dengan baik maka pelaksanaan konstruksi dapat diselesaikan sesuai
jadwal.
b. Alat Berat
Jika alat berat dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi, maka
kapasitas alat/kombinasi alat harus dihitung terlebih dahulu agar
penggunaan alat berat dapat diminimalisasi ataupun efisien.
c. Tenaga Kerja dan Jumlah Jam Kerja
Jadwal kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan target
waktu. Bila kondisi pekerjaan diperkirakan tidak bisa diselesaikan,
maka tenaga kerja perlu ditambah atau lembur.
4. Pengendalian Biaya
Hal yang perlu di perhatikan dalam pengendalian biaya adalah
pengukuran hasil pekerjaan yang dilakukan dengan akurat dan benar
sehingga kuantitas biaya sesuai dengan gambar rencana.
~ 61 ~
6. Foto yang menggambarkan kondisi lapangan (0%; 25%; 50%; 100%).
Secara terperinci, pelaporan pengawasan pelaksanaan (supervisi) konstruksi
dapat mengacu pada format-format dalam lampiran ini.
Selain itu, BKAD selaku penanggung jawab pelaksanaan kegiatan wajib
melaporkan kemajuan pelaksanaan kepada masyarakat yang disampaikan
melalui Papan Informasi setiap lokasi infrastruktur secara periodik setiap
dua minggu.
~ 62 ~
6. TAHAP PASCA KONSTRUKSI
6.1 PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN
Pemeriksaan hasil pekerjaan dilakukan secara bertahap guna memeriksa
kemajuan pekerjaan serta memastikan kualitas dan kuantitas pekerjaan
yang sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan dan kelengkapan
adminstrasinya, pemeriksaan dilakukan pada pencapaian progress 25%,
50%, 70% dan 100%.
Pemeriksaan kemajuan pekerjaan konstruksi fisik pada progress 25% dan
50% sebagai pra-syarat untuk rekomendasi pencairan dari Bank, yang
dituangkan dalam Lembar Kendali Hasil Pemeriksaan Pekerjaan Progres
(25%/50%, 70%).
Pemeriksaan pekerjaan dilakukan dilakukan oleh Tim Penilai Hasil Pekerjaan
yang ditetapkan oleh KaSatker Pelaksanaan PPW, didampingi oleh Tim
Pelaksana Kabupaten, Fasilitator Masyarakat, BKAD atas hasil akhir
pekerjaannya.
Pemeriksaan hasil akhir pekerjaan dilaksanakan atas permintaan BKAD
kepada PPK di provinsi, setelah Fasilitator selaku pendamping dan pengawas
lapangan memeriksa kemajuan pekerjaan dan menyatakan pekerjaan telah
selesai 100%.
Jika dalam pemeriksaan di lapangan ditemui ada kekurangan pada
pelaksanaan, maka PPK di provinsi memberi waktu kepada BKAD untuk
melakukan perbaikan terlebih dahulu.
Pemeriksaan hasil akhir pekerjaan dituangkan dalam Lembar Kendali Hasil
Akhir Pekerjaan (LKHAP).
~ 63 ~
Materi dalam Pertemuan Kecamatan II, adalah:
1. Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K);
2. Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) disertai foto-foto pelaksanaan.
3. Penyampaian Dokumen Gambar Rekaman Akhir (As Built Drawing) yang
terdiri dari:
a. Judul dan Penulisan Lembar Depan (Cover)
b. Lembar Pengesahan
c. Lembar symbol atau keterangan gambar (legenda)
d. Daftar kuantitas akhir
e. Gambar Situasi
f. Gambar Denah/Layout
g. Gambar Penampang/Potongan Memanjang
h. Gambar Penampang/Potongan Melintang
i. Gambar Detail
Hasil pertemuan kecamatan II disampaikan kepada kecamatan dan PPK di
provinsi sebagai pencatatan arsip. Apabila pekerjaan fisik sudah selesai
(mencapai 100%), laporan pertanggungjawaban terdiri dari Laporan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Realisasi Kegiatan dan Biaya
(RKB).
Apabila pelaksanaan kegiatan fisik tidak selesai pada waktunya (pada akhir
tahun anggaran belum mencapai 100%) maka laporan pertanggungjawaban
Pelaksana harus terdiri dari Laporan Pembuatan Realisasi Kegiatan dan
Biaya (RKB), Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK),
dan Pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (Perjanjian Kerja
Sama).
~ 64 ~
6.4 PEMBUATAN REALISASI KEGIATAN DAN BIAYA (RKB)
BKAD harus membuat rincian realisasi kegiatan dan biaya berikut
rekapitulasinya dan disetujui PPK di provinsi. Hal ini sebagai bentuk
penjelasan tentang apa saja yang telah dilaksanakan di lapangan serta
penggunaan dana BPM kegiatan PISEW.
Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) harus dibuat sesuai dengan kondisi pada
saat LP2K dibuat pelaksanaan di lapangan. Hal-hal yang harus dicatat
meliputi harga-harga satuan, volume, jumlah HOK terserap, besar, dan
distribusi dana dari setiap kegiatan di luar infrastruktur seluruhnya. Catatan
harus berdasar kepada kondisi aktual di lapangan dan sesuai dengan catatan
pelaporan harian, sehingga harga satuan pekerjaan pada RKB mengikuti
harga riil pembelanjaan.
Pada prinsipnya pembuatan RKB merekap atau merangkum seluruh catatan
penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama
pelaksanaan. Gambar-gambar yang dilampirkandalam dokumen
penyelesaian adalah denah atau layout, peta situasi, detail konstruksi dan
lain-lain yang juga bagian dari RKB. Jika terjadi perubahan pada
infrastruktur terbangun, dilakukan perubahan pada gambar dan harus
dituangkan dalam berita acara revisi.
~ 65 ~
6.6 PEMBUATAN BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN
(BASPK)
Apabila sampai batas waktu akhir tahun anggaran, ternyata kegiatan
pembangunan infrastruktur belum dapat diselesaikan, atau dana belum
disalurkan seluruhnya, maka BKAD dan FM dengan sepengetahuan PPK di
provinsi, dan Kecamatan membuat Berita Acara Status Pelaksanaan
Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti LP2K. BASPK menunjukkan kondisi
hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat itu.
Lampiran yang harus dibuat jika muncul BASPK, yaitu realisasi kegiatan dan
biaya hingga saat itu maupun gambar-gambar infrastruktur terbangun
hingga saat itu. Jika pada saat BASPK masih terdapat sisa dana yang belum
terserap dari KPPN maka sisa dana tersebut tidak dapat ditarik kembali dan
harus dikembalikan ke kas negara.
~ 66 ~
6.8 SERAH TERIMA PEKERJAAN
Serah terima hasil pekerjaan dilakukan setelah pembangunan infrastruktur
di lapangan selesai dilaksanakan dan infrastruktur yang dibangun sudah
sepenuhnya dapat berfungsi dan bermanfaat. Serah terima pekerjaan dari
B K A D kepada Satker Pelaksanaan P P W melalui P P K P K P pada Balai
P r a s a r a n a P e r m u k i m a n Wi l a y a h . S e r a h t e r i m a infrastruktur t e r b a n g u n y a n g
selanjutnya dapat diserahterimakan pemeliharaan dan pengelolaannya dari
KPA/Satker Pelaksanaan PPW kepada Pemerintah Desa, untuk
bertanggungjawab dalam:
~ 67 ~
SE DIRJEN Cipta Karya
Petunjuk Teknis Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Penyaluran Bantuan Konstruksi Dukungan Bintek
Pemerintah PenyusunanDED
dan RABNota
RancangKesepah
anaman
Pengadaan kegiatan
PENETAPAN LOKASI Pelatihan Tk.
Konsultan Tk
dan SOSIALISASI Nasional
Pusat
PROVINSI Penandatangan
RAPAT Pemeriksaan
Pengadaan PencairanPerjanjian
Pembentukan Tim TEKNIS Pekerjaan dan
Konsultan Kerja DanaSama BPM
Pelaksana Provinsi (penyampaian Serah Terima
Tk Provinsi
mekanisme program
dan pelatihan)
Sinkronisasi
KegiatanPISEW
KABUPATEN denganPembangunan
Daerah
Pembentukan Tim
Pelaksana Kabupaten
KECAMATAN
DESA
~ 68 ~
Penandatanganan
Dokumen Perjanjian
Kerja Sama (PKS)
Evaluasi Perencanaan dan
Penetapan Kegiatan
PEMANFAATAN
PERTEMUAN SURVAI PENYUSUNAN DED PELAKSANAAN PERTEMUAN
SERAH TERIMA dan
KECAMATAN 1 KAWASAN dan RAB* KONSTRUKSI KECAMATAN 2
PEMELIHARAAN
Tim Persiapan
· Survai Identifikasi · Pemeriksaan Hasil
Tim Pelaksana · Serah terima
· Pengenalan program kawasan · Penyusunan G a m b a r Pe nya m pa i a n laporan Pekerjaan
· Pelaksanaan Konstruksi infrstruktur
· Mekanisme & Tahapan · Survai Rencana Rencana (DED) Penyelesaian Kegiatan · Serah Terima
· Pelaporan Kegiatan t e rba ngun dari
· Penggalian potensi dan Infrastruktur · Rencana Anggaran konstruksi, realisasi Kegiatan Pekerjaan dari BKAD KPA kepada
Kebutuhan infrastruktur · Penyusunan Profil Biaya (RAB) dan Biaya, penyusunan ke PPK
Tim Pengawas Pemerintah Desa
· Penyepakatan Kawasan · Rencana Pemanfaatan Pernyataan penyelesaian, · Pembuatan rencana
· Pemantauan d a n · Pemeliharaan
menerima program · Sinkronisasi dan Pemeliharaan dan dokumen Penyelesaian pemanfaatan dan
Pengawasan secara berkala
Perencanaan Reguler pemeliharaan
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN/KONSTRUKSI SERAH TERIMA ASET DAN EVALUASI PEMANFAATAN
~ 69 ~
7. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN
Pengendalian adalah serangkaian kegiatan pemantauan, pengawasan, dan
tindak lanjut y a n g dilakukan u n t u k m e n j a m i n p e l a k s a n a a n K e g i a t a n P I S E W
dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan konstruksi/pembangunan
i n f r a s t r u k t u r y a n g d i r e n c a n a k a n selesai, b e r f u n g s i , d a n s e s u a i d e n g a n
prasyarat dan kemanfaatannya bagi masyarakat.
M a k n a dari p e n g e n d a l i a n adalah:
a) Memastikan prinsip, pendekatan, d a n m e k a n i s m e kegiatan berjalan
efektif;
b) M e n j a m i n b e r j a l a n n y a k e g i a t a n s e s u a i w a k t u d a n standar p r o s e d u r y a n g
d i t e t a p kan;
c) Te rwujudnya efektifitas d a n efisiensi pelaksanaan kegiatan sesuai d e n g a n
indikator kinerja;
d ) P e l a p o r a n y a n g terstruktur ; d a n
e) M e d i a p e n g u j i a n k e p a t u h a n atas s i s t e m d a n prosedur.
Untuk mendukung tercapainya m a k n a pengendalian, pendekatan, atau
orientasi dari p e n g e n d a l i a n m e n c a k u p :
a) M e n c i p t a k a n sinergi antar p e l a k u k egiatan;
b ) M e n g o n t r o l i m p l e m e n t a s i u n t u k m e n c a p a i t a rg e t d a n i n d i k a t o r k i n e r j a
k egiatan;
c) M e m a s t i k a n b a h w a s e m u a alat, sosialisasi d a n m a t e r i ( p e t u n j u k teknis)
yang tersebar di p e m a n g k u kepentingan memiliki keterkaitan dengan
pe nc a paian tujuan kegiatan P I S E W;
d) M e m a s t i k a n b a h w a personel m e m i l i k i kualitas d a n kinerja y a n g baik;
e) M e n g e l o l a j a d w a l k egiatan, d a n m e n g h a s i l k a n efisiensi biaya sesuai
k e b u t u h a n i m p l e m e n t a s i k egiatan; d a n
f) M e m a s t i k a n k e t e r s e d i a a n d a t a u p d a t e d a n i n f o r m a s i k e g i a t a n y a n g
l e n g k a p , d a n s e s u a i kualita s d a t a y a n g d i h a r a p k a n .
7.1 PENGAWASAN
Pengawasan adalah kegiatan mengamati perkem bangan setiap tahapan
pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi, serta mengantisipasi
permasalahan. Pengawasan a k a n ditindaklanjuti dengan kegiatan atau
langkah-langkah operasional, y a n g perlu ditempuh berdasarkan hasil
p e m a n t a u a n d a n p e n g a w a s a n , a n t a r a lain:
1. K o r e k s i atas setiap p e n y i m p a n g a n kegiatan;
2. A k s e l e r a s i atas setiap k e t e r l a m b a t a n ; d a n
3. K l a r i f i k a s i k e t i d a k - j e l a s a n d a n s e b a g a i n y a u n t u k m e m p e r b a i k i k u a l i t a s
pelaksanaan konstruksi.
~ 70 ~
Untuk mendukung pengendalian pelaksanaan Kegiatan PISEW, sistem
pemantauan dan pengawasan akan dilakukan dengan mekanisme berikut:
1. Pemantauan dan Pemeriksaan oleh Pemerintah
Pemantauan dilaksanakan oleh pihak pemerintah selaku pengelola
kegiatan, dengan pemantauan berjenjang kepada seluruh aparatur
terkait pelaksanaan kegiatan, dan pihak konsultan selaku fasilitator yang
akan berkoordinasi dengan aparat terkait melakukan pemantauan secara
berjenjang.
2. Pemantauan dan Pengawasan oleh Konsultan dan Fasilitator
Pemantauan dan pengawasan oleh konsultan dilakukan secara
berjenjang dari tingkat nasional, provinsi, hingga ke desa tempat lokasi
pembangunan dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dengan
memanfaatkan sistem informasi pengelolaan kegiatan PISEW dan
kunjungan ke lokasi kegiatan PISEW. Pengawasan melekat juga
dilakukan oleh fasilitator dalam setiap tahapan pengelolaan kegiatan,
dengan maksud agar perbaikan dan penyesuaian pelaksanaan kegiatan
segera dilakukan.
3. Audit Pemanfaatan Dana
Pada akhir tahun pelaksanaan kegiatan, Kepala Satuan Kerja/Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) harus mempertanggungjawabkan pelaksanaan
kegiatan yang sumber dananya berasal dari APBN yang pengelolaan
uangnya tercantum pada DIPA instansi terkait. Kepala Satuan
Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran harus membuat laporan berdasarkan
sistem SAI (Sistem Akuntasi Instansi).
Laporan SAI terdiri dari bukti penerimaan dan pengeluaran yang
berlangsung selama satu tahun, yaitu tanggal 1 Januari sampai dengan
31 Desember tahun anggaran berjalan. Kepala Satuan Kerja/Kuasa
Penggunan Anggaran wajib menginvetarisasi semua dokumen SP2D yang
terkait dengan DIPA tersebut diatas.
Laporan SAI ini merupakan laporan yang akan diperiksa (diaudit) oleh
badan/instansi yang ditunjuk.
7.2 EVALUASI
Evaluasi Kegiatan bertujuan untuk menilai kinerja pelaksanaan, manfaat,
dampak, dan keberlanjutan kegiatan yang dilaksanakan dalam kerangka
Kegiatan PISEW terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan evaluasi dilakukan secara rutin dan berkala oleh pelaksana
kegiatan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten, hingga Kecamatan.
Kegiatan evaluasi disusun secara sistematis, objektif, dan transparan.
Kegiatan evaluasi dilakukan berdasarkan laporan, hasil pengawasan, dan
pengaduan dari berbagai pihak.
~ 71 ~
Komponen dan indikator dalam evaluasi meliputi:
1. Ketepatan sasaran, dengan indikator: penentuan lokasi, pengadaan
konsultan pendamping, target sosialisasi, pemilihan/penetapan BKAD,
pengidentifikasian masalah, dan perencanaan kegiatan;
2. Manajemen proyek, dengan indikator: kesesuaian biaya, kuantitas, dan
kualitas pekerjaan, proses, kinerja pelaksanaan dan waktu; serta
3. Partisipasi masyarakat, dengan indikator: keterlibatan masyarakat dalam
musyawarah perencanaan kegiatan, pelaksanaan, pengawasan, proses
serah terima hasil kegiatan, pemanfaatan, dan pemeliharaan, serta
dampak dari hasil kegiatan.
Ditinjau dari cakupan wilayahnya, evaluasi kegiatan dapat dibedakan
menjadi:
7.2.1 Evaluasi di Tingkat Pusat
Evaluasi kegiatan di tingkat pusat dilakukan oleh Tim Pelaksana Pusat
dan Konsultan Teknis Pengendalian PISEW (KTP PISEW). Pusat
melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan di tingkat pusat dengan
mempertimbangkan masukan dari hasil monitoring/ pemantauan yang
dilakukan di lapangan, ditambah hasil konsolidasi laporan yang
disampaikan oleh PPK di provinsi dan laporan KTP PISEW.
Indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi oleh Koordinator
Kegiatan adalah:
a. Penetapan Tim Pelaksana Provinsi;
b. Pelaksanaan Pelatihan, Workshop, dan Rapat Koordinasi di tingkat
Pusat dan Provinsi;
c. Konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis
dan panduan kegiatan;
d. Pelaksanaan penyaluran dana anggaran; dan
e. Realisasi fisik dan penyerapan dana anggaran.
Indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi oleh KTP PISEW
adalah:
a. Konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Petunjuk Teknis
PISEW;
b. Realisasi fisik dan keuangan;
c. Kelengkapan administrasi penyelenggaraan kegiatan;
d. Konsistensi kualitas dan kuantitas hasil pelaksanaan;
e. Peran serta masyarakat dalam seluruh tahapan kegiatan; dan
f. Kinerja Tenaga Ahli Provinsi dan Fasilitator Masyarakat.
~ 72 ~
7.2.2 Evaluasi di Tingkat Provinsi
Evaluasi kegiatan di tingkat provinsi dilakukan oleh Tim Pelaksana
Provinsi dan Tenaga Ahli Provinsi (TAPr). Tim Pelaksana Provinsi
melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan dengan mempertimbangkan
masukan dari hasil pemantauan yang dilakukan di lapangan,
ditambah hasil konsolidasi laporan yang diberikan oleh Tenaga Ahli
Provinsi (TAPr).
Indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi oleh Tim Pelaksana
Provinsi adalah:
a. Konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai
b. Penyelesaian dokumen perencanaan;
c. Realisasi fisik dan penyerapan dana anggaran;
d. Pelaksanaan penyebarluasan informasi penyelenggaraan; dan
e. Kinerja Tenaga Ahli Provinsi (TAPr) yang bertugas di wilayah
kerjanya.
Indikator yang harus diperhatikan dalam evaluasi oleh Konsultan di
tingkat Provinsi adalah:
a. Kelengkapan administrasi penyelenggaraan kegiatan;
b. Konsistensi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Pentunjuk Teknis
dan panduan kegiatan;
c. Penyelesaian dokumen perencanaan;
d. Pengelolaan infrastruktur terbangun; dan
e. Peran serta masyarakat dalam seluruh tahapan kegiatan.
~ 73 ~
7.3 KEPATUHAN PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI PETUNJUK TEKNIS
7.3.1 Pelaporan
Kegiatan pelaporan dibuat berjenjang mulai dari tingkat kecamatan,
kabupaten, provinsi, hingga pusat. Pelaporan melalui perangkat lunak
(software) mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh Tim Pelaksana
Pusat Kegiatan Kegiatan PISEW, Direktorat Pengembangan Kawasan
Permukiman. Laporan dilakukan melalui jalur koordinasi Tim
Pelaksana dan KTP PISEW.
~ 74 ~
prasarana, maupun pembinaan, dan koordinasi terhadap realisasi
kemajuan kegiatan seluruh kabupaten.
c. PPK Pusat menyampaikan laporan setiap tiga bulan kepada Tim
Pelaksana Pusat.
d. Tim Pelaksana Pusat menyampaikan laporan setiap tiga bulan
kepada Direktur Jenderal Cipta Karya.
~ 75 ~
c. Tingkat Pusat
Konsultan Teknis Pengendalian PISEW menerima, mengolah,
menganalisis, dan menindaklanjuti laporan yang disampaikan oleh
TAPr. Selanjutnya KTP PISEW menyusun dan memberikan laporan
kepada PPK Pusat dengan tembusan kepada Tim Pelaksana Pusat,
disampaikan paling lambat tanggal 12 setiap bulan berjalan.
~ 76 ~
3) Pengaduan yang berkaitan dengan tindakan intervensi yang
mengarah pada hal negatif dan merugikan masyarakat maupun
kepentingan Kegiatan;
4) Pengaduan yang berkaitan dengan kejadian yang mengarah
pada kondisi Force Majeur (suatu keadaan yang terjadi diluar
kemampuan manusia, seperti; akibat bencana alam, kerusuhan
masal);
5) Pertanyaan, kritik, dan saran dari masyarakat terhadap
Kegiatan. Selain sebagai masukan untuk Kegiatan, juga untuk
mengukur keberhasilan dan tingkat sosialisasi dan kesadaran
masyarakat terhadap Kegiatan PISEW.
Hal-hal yang diadukan seringkali tidak hanya terdiri dari satu
kategori permasalahan saja, tetapi mencakup beberapa kategori
permasalahan. Untuk itu dalam mengkategorikan pengaduan,
perlu dilihat aspek apa yang paling menonjol yang menjadi inti
permasalahan.
~ 77 ~
Kemungkinan penanganan kasus ini akan melibatkan unit
pemeriksa yang mempunyai kewenangan dan telah ditunjuk oleh
pemerintah.
d. Akuntabilitas: Pertanyaan, Kritik dan Saran dari masyarakat
terhadap Kegiatan, selain sebagai untuk menyesuaikan
kebijaksanaan dan pelaksanaan Kegiatan, juga untuk mengukur
tingkat kesadaran masyarakat terhadap Kegiatan Proses kegiatan
pengelolaan pengaduan dan masalah serta tindak lanjutnya harus
dapat dipertanggungjawabkan pada masyarakat sesuai ketentuan
atau prosedur yang berlaku.
e. Obyektif: Artinya, pengaduan yang muncul harus selalu diuji
kebenarannya melalui mekanisme uji silang sesuai data
sebenarnya. Penanganan dilakukan melainkan berdasarkan
pemihakan pada prosedur yang semestinya.
~ 78 ~
5) Tim Pelaksana Kegiatan PISEW, konsultan, pelaku Kegiatan,
LSM, DPRD, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan
organisasi kemasyarakatan lainnya;
6) Berita media massa.
Sedang temuan yang berasal dari hasil pemeriksaan/temuan
aparat pengawas seperti Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Daerah (Bawasda), dan
lain sebagainya, dikelola sesuai peraturan perundangan.
b. Pengelolaan Pengaduan dan Masalah
Langkah yang harus dilakukan setelah pengaduan atau masalah
diterima adalah:
1) Menguji kebenaran dan menginvestigasi permasalahan yang
ada; meliputi (namun tidak terbatas pada) pengumpulan bukti-
bukti dan dokumentasi terkait dengan pengaduan (laporan,
data, dan sebagainya);
2) Pendokumentasian pengaduan atau masalah yang diterima
melalui pencatatan dalam buku arsip (log book) sebagai
dokumentasi awal;
3) Pengelompokan dan Distribusi Pengaduan yang telah
didokumentasikan, berdasarkan:
a) Tingkat/jenjang subyek yang diadukan untuk menentukan
pelaku awal penanganan;
b) Isu pengaduan untuk menentukan kategori masalah;
c) Status pengaduan, antara lain termasuk kasus lama, kasus
lanjutan, dampak ikutan dari masalah yang ada, atau
informasi tambahan tentang masalah yang sudah ada.
Jika ditemui kasus-kasus yang dipandang akan berdampak lebih
luas dari keberadaan kasus tersebut, maka tembusan laporan
dikirim langsung kepada konsultan yang bertanggung jawab atas
penanganan masalah di provinsi/wilayah.
Untuk mempercepat proses penanganan, pengaduan atau masalah
pada tahap ini harus didokumentasikan ke dalam sistem
pengelolaan data dan informasi Kegiatan PISEW.
Pendokumentasian ke dalam sistem pengelolaan dan informasi
akan menjadi bahan evaluasi dan analisa penyempurnaan desain
kegiatan lebih lanjut.
4) Uji Silang dan Analisis
Berdasarkan pengelompokan tersebut, dilakukan
pendistribusian masalah ke jenjang satu tingkat diatas jenjang
subyek yang diadukan untuk dilakukan klarifikasi, uji silang,
dan analisis masalah untuk menguji kebenarannya. Kasus dari
~ 79 ~
hasil pengaduan tersebut selanjutnya dilakukan uji silang
untuk mendapatkan:
a) Kepastian pokok permasalahan yang muncul;
b) Kepastian status kasus apakah sudah ditangani atau
diselesaikan; atau dalam proses penanganan, uji
silang, atau proses analisa, dsb.
~ 80 ~
diantaranya: (i) pembentukan komite ad hoc untuk melakukan
penyelidikan lebih lanjut, (ii) memberi peringatan, dan (iii) sanksi
kepada pihak-pihak yang dinyatakan bersalah, dll.
e. Pemantauan dan Investigasi Lanjutan
Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendali penanganan
pengaduan, sehingga diketahui perkembangan penyelesaian
kasusnya.
f. Penyelesaian Permasalahan
Penyelesaian masalah mengutamakan prinsip transparansi dan
partisipasi. Artinya proses penyelesaian harus dilakukan secara
terbuka dan melibatkan masyarakat. Aparat dan Konsultan atau
Fasilitator Masyarakat, hanya memfasilitasi proses penyelesaian
masalah tersebut.
g. Umpan Balik
Umpan balik (feedback) merupakan tanggapan masyarakat
terhadap penyelesaian kasus yang muncul. Hal ini dapat berupa:
1) Menerima dan menganggap kasus telah selesai;
2) Menerima dengan beberapa catatan persyaratan dan
memberikan informasi tambahan;
3) Menolak tanpa alasan;
4) Menolak dengan alasan;
5) Tidak ada tanggapan sama sekali.
Hasil umpan balik ini dituangkan melalui Berita Acara dan
dilampirkan dalam laporan bulanan. Umpan balik tersebut juga
menjadi masukan bagi pelaku Kegiatan PISEW. Secara rinci untuk
tahapan penanganan dan penyelesaian pengaduan mengacu
diagram alir pada Gambar 7.1 berikut.
~ 81 ~
G a m b a r 7 .1 Ta h a p a n P e n a n g a n a n d a n Penyelesaian P e n g a d u a n
~ 82 ~
Format 2.1 Surat Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah
TENTANG
PENERIMA DANA BANTUAN PEMERINTAH KE MASYARAKAT (BPM)
KEGIATAN PISEW TAHUN ANGGARAN ......
MENIMBANG :
1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 24/PRT/M/2016
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya, perlu menetapkan Keputusan Pejabat
Pembuat Komitmen tentang penerima bantuan;
2. Bahwa nama-nama penerima bantuan yang tercantum dalam lampiran
Keputusan ini telah memenuhi kriteria dan persyaratan menjadi
penerima Dana Bantuan Pemerintah BPM, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya;
3. Bahwa berdasarkan surat Keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor ………… tanggal …. Bulan …… Tahun
…… tentang “Penetapan Lokasi serta Besaran Bantuan Kegiatan
Pengembangan Infrastruktur Sosial dan Ekonomi Wilayah Tahun
Anggaran ………”;
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat
Komitmen tentang Dana Bantuan BPM program PISEW tahun anggaran
………..
MENGINGAT:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2016 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5883);
2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (lembar
Negara Tahun 2015 Nomor 3);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik IndonesiaTahun
2015 Nomor 881);
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
~ 83 ~
Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya. (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1005);
5. Peraturan Menteri Keuangan PMK 173/PMK.05/2016, Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK. 05/2015
Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di .....................
Pada tanggal .............. 20.....
Pejabat Pembuat Komitmen Satker.........
NIP. ..................................................
Tembusan
1. Gubernur Provinsi ..................
2. Direktur Jenderal Cipta Karya
3. Bupati/Walikota.........
4. Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya
5. BKAD Penerima Dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat
~ 84 ~
Format 2.2 Lampiran Surat Keputusan Penerima B P M
Nomor : .......................
Tanggal : .....................
Perihal : Keputusan Penerima Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat
Kegiatan P I S E W tahun...............
Provinsi : ..........................
K a b u p a t e n : ...........................
~ 85 ~
Format 2.3 Surat Satker Rekomendasi Pencairan Dana BPM ke Bank
SURAT REKOMENDASI
No. ……………………………….
Kepada Yth:
Kepala Cabang Bank …………………….
Unit …………………………………..
Di Tempat
1. Nama : ……………………………………………..
Jabatan : Ketua Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)
Kecamatan ………………………………
Alamat : ……………………………………………..
2. Nama : ……………………………………………..
Jabatan : Bendahara Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)
Kecamatan ………………………………
Alamat : ……………………………………………..
~ 86 ~
D e m i k i a n s u r a t r e k o m e n d a s i ini s a y a b u a t u n t u k d a p a t d i p e r g u n a k a n
s e b a g a i m a n a m e s t i n y a.
( ……………………………………..)
NIP. ………………………………..
~ 87 ~
Format 2.4 Rencana Penggunaan Dana (RDP)
………….......................................
~ 88 ~
Format 2.5 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)
………………………,…………. (17)
Ketua BKAD.................. (18)
Materai
Rp. 6.000
………………………………………. (19)
~ 89 ~
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
(SPTJB)
No URAIAN ISIAN
~ 90 ~
Format 2.6 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
....................................................(6)
Ketua ..........................................(7)
....................................................(8)
~ 91 ~
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
(SPTJM)
No URAIAN
(1) Diisi dengan nama pimpinan/ ketua lembaga penerima bantuan
(2) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(3) Diisi dengan nama bantuan
(4) Diisi dengan nama bantuan
(5) Diisi dengan nama bantuan
(6) Diisi dengan t e m p a t , tangga l , b u l a n d a n t a h u n
(7) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan nama pimpinan/ ketua lembaga penerima
~ 92 ~
Format 2.7 Laporan Manajemen Keuangan Provinsi (LMK)
Jumlah
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 93 ~
Format 2.8 Laporan Manajemen Proyek Provinsi (LMP)
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 94 ~
Format 3.0 Surat Kesanggupan Memanfaatkan dan
Memelihara Infrastruktur Terbangun Kegiatan PISEW
SURAT KESANGGUPAN
MEMANFAATKAN DAN MEMELIHARA INFRASTRUKTUR TERBANGUN
KEGIATAN PISEW
Materai
6000
N a m a Lengkap
~ 95 ~
Format 3.1. Surat Undangan Pertemuan Kecamatan I
Kop Surat
Undangan Pertemuan Kecamatan I
… … … … … . … … … , tgl/bln/tahun
Nomor : …………………………
Lampiran :1 (satu) berkas
Kepada Yth.
(Undangan Terlampir)
di Tempat
D e n g a n hormat,
Sehubungan dengan adanya Kegiatan P I S E W Tahun … … … … … … . . di
Kecamatan…………………………., Kabupaten ……………………….. dimana
Ka wa san yang menjadi sasarannya terdiri dari Desa -Desa, yaitu:
1. Desa ……………………………
2. Desa ……………………………
3. Desa ……………………………
M a k a d e n g a n ini k a m i m e n g u n d a n g B a p a k / I b u / Sdr/i u n t u k m e n g h a d i r i
Pertemuan K e c a m a t a n I yang akan dilaksanakan p a d a :
Tanggal : ............................................................
Waktu : Pukul..................... s . d .......................
Tempat : ............................................................
Acara :
1. Penyampaian Mekanisme P I S E W
2. Penggalian Potensi K a w a s a n
3. Penggalian d a n Penentuan K e b u t u h a n Infrastruktur R e n c a n a
4. Pengesahan Kelembagaan B K A D
5. Penjelasan P a k t a Integritas
6. Penyepakatan P e m b e n t u k a n Ti m Pemelihara
D e m i k i a n k a m i sampaikan, atas perhatian d a n kehadiran Bapak/Ibu/ Sdr/i
k a m i ucapkan terima kasih.
Hormat Kami,
Camat.........................
Te m b u s a n d i s a m p a i k a n K e p a d a yth :
1. Tim Pelaksana Kabupaten … … … …
…………………………………….
2. Tim Pelaksana Provinsi … … … … … .
3. Camat ………………………………….. NIP. …………………………
4. Pertinggal
~ 96 ~
Lampiran Surat
Nomor : …………………………………………….
Tanggal : …………………………………………….
Perihal : P e r t e m u a n K e c a m a t a n I
Daftar Undangan
~ 97 ~
Format 3.2 Daftar Hadir Pertemuan Kecamatan I
Jenis Tanda
No Nama Alamat Organisasi/Ja batan
Kelamin Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dst.
Meng etahui,
(……………………………………) (……………………………………)
NIP. ……………………….
~ 98 ~
Format 3.3 Notulensi Pertemuan Kecamatan I
Notulensi
Pertemuan Kecamatan I
Provinsi : …………………………………………….
Kabupaten : …………………………………………….
Kecamatan : …………………………………………….
Tanggal : …………………………………………….
Acara :Pertemuan Kecamatan I
· ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
· ………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
· Dst……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
~ 99 ~
· Peserta (tanya) :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
· Narasumber (jawab) :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Kesimpulan/ Kesepakatan :
B e r d a s a r k a n P e m a p a r a n N a r a s u m b e r d a n Ta n y a J a w a b , d a p a t
disimpulkan /disepakati:
1 . ...........................................................................................................
2 . ...........................................................................................................
3 . .............................................................................. .............................
4. dst
A c a r a d i t u t u p p a d a p u k u l .................
D e m i k i a n notulensi ini d i b u a t u n t u k d i p e rg u n a k a n s e p e r l u n y a .
… … . … … … , tgl/bln/tahun
~ 100 ~
Format 3.4 Berita Acara Pertemuan Kecamatan I
Berita Acara
Pertemuan Kecamatan I
~ 101 ~
D e m i k i a n Berita A c a r a ini dibuat d a n ditandatangani d e n g a n p e n u h
t a n g g u n g j a w a b u n t u k d i p e rg u n a k a n s e b a g a i m a n a m e s t i n y a .
… … . … … … , tgl/bln/tahun
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a lengkap N a m a lengkap
Mengetahui :
Camat Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Pertemuan K e c a m a t a n I
Nama Alamat Ta n d a Ta n g a n
Dst. ……………………………
~ 102 ~
Format 3.5 Berita Acara Pakta Integritas
Berita Acara
Pakta Integritas
Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan penuh
tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…….………, tgl/bln/tahun
Ketua
Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD)
Materai
(………………………………………..)6000
Nama Jelas
Saksi-Saksi:
Camat, Kepala Desa dan Wakil Masyarakat 4
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. ……………………….. ………………………….. 1………..
2. ……………………….. ………………………….. 2. ……..
3. ……………..……….. ………….…………….. 3. ………..
Dst. ……………………….. 4. ………..
~ 103 ~
Format 3.6 Hasil Ketetapan dan Pengesahan BKAD
Disyahkan Oleh:
Camat
(………………………………………..)
Nama Jelas
Berita A c a r a
Kebutuhan Lahan
D a l a m rangka memperlancar pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Perdesaan (PISEW) tahun … … … … … . . di Kecamatan … … … … … … … … … . . ,
Kabupaten ……………………., Provinsi …………………………, maka pada:
Hari/ Tanggal : ……………………………………….
Jam : ……………………………………….
Tempat : ……………………………………….
Te l a h d i s e l e n g g a r a k a n P e r t e m u a n K e c a m a t a n I y a n g dihadiri o l e h p e r w a k i l a n m a s y a r a k a t
se b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m u n d a n g a n ( Daftar H a d i r Peserta terlampir ).
B e r d a s a r k a n hasil P e r t e m u a n K e c a m a t a n I diidentifikasi d i p e r l u k a n a d a n y a :
Pengadaan Lahan untuk : ………………………………………………………..
Luas Lahan : ………………………………………………………..
Lahan milik : ………………………………………………………..
Berita A c a r a ini tidak m e n g i k a t jika p a d a saat k o n f i r m a s i d a n klarifikasi t e r h a d a p p e m i l i k
lahan tidak dicapai kesepakatan atau persetujuan tanpa imbalan ganti rugi terhadap lahan
kepemilikannya untuk digunakan d a l a m p e m b a n g u n a n infrastruktur P I S E W dan apabila
tercapai k e s e p a k a t a n , m a k a h a r u s d i b u k t i k a n d e n g a n a d a n y a S u r a t P e r n y a t a a n H i b a h d a r i
Pemilik Lahan yang diketahui oleh Perwakilan dari Ahli Waris.
D e m i k i a n Berita A c a r a ini dibuat d a n u n t u k d i p e rg u n a k a n s e b a g a i m a n a m e s t i n y a .
Koordinator No tulen
BKAD
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
Mengetahui :
Ti m Pelaksana Kabupaten Camat
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
Menyetujui :
Pemerintahan Desa dan Wakil Masyarakat
Nama Alamat Ta n d a Ta n g a n
1. ……………………… …………………………… 1. ………
2. ……………………… …………………………… 2. ………
3. …………………….. ……………………………. 3. ………
4. …………………….. ……………………………. 4. ………
5. Dst. …………………………….
~ 105 ~
Format 3.8 Surat Pernyataan Pemilik Lahan untuk Hibah
Surat Pernyataan
Pemilik Lahan untuk Hibah
Saksi-Saksi:
Ahli Waris LPMD Perwakilan
Masyarakat
~ 106 ~
Format 4.1. Survei Lokasi dan Sinkronisasi
Berita Acara
Survei Lokasi dan Sinkronisasi Infrastruktur Rencana Kegiatan PISEW
Dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
~ 107 ~
Setelah dilakukan survei lokasi dilakukan pembahasan serta diskusi
terhadap hasil tinjauan lapangan serta sinkronisasi dengan RKPD
Kabupaten, selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati
beberapa hal yang ditetapkan menjadi kesimpulan/keputusan dari
Sinkronisasi Infrastruktur Rencana Kegiatan Pisew Dengan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yaitu:
..........................................................................................................., dst.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung
jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…….………, tgl/bln/tahun
(………………………………………..) (………………………………………..)
Nama Jelas Nama Jelas
Mengetahui :
Tim Pelaksana Kabupaten Camat
(………………………………………..) (………………………………………..)
Nama Jelas Nama Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Survei dan Sinkronisasi
Nama Alamat Tanda Tangan
5. Dst.
~ 108 ~
Format 4.2. Tabel Sinkronisasi dan Verifikasi
Mengetahui:
Ketua BKAD Notulen Ti m Pelaksana K a b u p a t e n Camat
~ 109 ~
Format 4.3. Profil Desa Kawasan Sasaran P I S E W
...................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
...................................
1.
2.
3.
4.
...
~ 110 ~
2. KEPENDUDUKAN
1) Administrasi D e s a
a. Nama Desa : …………………………………………
b. Kecamatan : …………………………………………
c. Kabupaten : …………………………………………
2) Kewilayahan/Geografi
a. Jumlah Dusun atau Rukun Warga (RW) : … … … … … … .
b. Jumlah Dusun atau Rukun Warga ( RW ) Kategori Miskin: … … … … … .
c. L u a s D e s a : ………………………………… Ha
d. L u a s R u a n g Te r b u k a Hijau : ………………………………… Ha
e. L u a s L a h a n P e r t a n i a n : ………………………………… Ha
f. L u a s P e r m u k i m a n : ………………………………… Ha
g. Jarak ke Ibukota Kecamatan : … … … … … … … … … … … … … K m
3) K e p e n d u d u k a n / D e m o g r a f i
a. J u m l a h P e n d u d u k : ………………………………… Jiwa
- Pria D e w a s a : ………………………………… Jiwa
- Perempuan Dewasa : ………………………………… Jiwa
- A n a k -a n a k : ………………………………… Jiwa
b. Jumlah K K : ………………………………… KK
c. J u m l a h Wa r g a M i s k i n : ………………………………… Jiwa
d. Jumlah K K Miskin : ………………………………… KK
e. Pengangguran Usia Produktif : … … … … … … … … … … … … … Jiwa
- P e n g a n g g u r a n Pria : ………………………………… Jiwa
- Pengangguran Perempuan : … … … … … … … … … … … … … Jiwa
f. K e p a d a t a n P e n d u d u k : …………………………......… Jiwa/Ha
6 D i s e s u a i k a n d e n g a n ketentuan U M P di d a e r a h m a s i n g -m a s i n g
~ 111 ~
3. SOSIAL EKONOMI WILAYAH
1) Pertanian
a. Jenis komoditas Utama : 1 …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..
b. Luas Lahan : ……………………………………… Ha.
c. Produksi : 1 ……………………………………
kg/Ha/tahun.
2 ……………………………………
kg/Ha/tahun.
3 ……………………………………
kg/Ha/tahun.
d. Lahan yg terlayani Sistem irigasi : …................…………… Ha.
2) Peternakan/Perikanan
a. Jenis komoditas Utama: 1 …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..
a. Hasil yang didapatkan : ………………………………..... Rp./tahun
3) Sentra Ekonomi
a. Jenis komoditas Utama: 1 …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………..
a. Jumlah Sentra Ekonomi : …………………………………
b. Jumlah Pemanfaat : ………………………............ KK
4) Aksesibilitas
a. Jumlah Ruas Jalan : ………………………………….
b. Total Panjang Jalan : . ………………………………... Km.
c. Perkerasan Jalan : ………………………………….. Km.
d. Jumlah Jembatan : ……………………………….....
e. Jarak terdekat ke sentra ekonomi : ………………... Km.
f. Jarak terdekat ke fasilitas Kesehatan: ………………… Km
~ 112 ~
4. CAKUPAN KAWASAN
................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
..........................................
....
~ 113 ~
5. KONDISI EKSISTING
Foto Eksisting
Foto Eksisting
Foto Eksisting
~ 114 ~
6. HAMBATAN/PERMASALAHAN KAWASAN
.......................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
....................................................................
7. PERENCANAAN KAWASAN
.......................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
....................................................................
.......................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
..............................................................................................................
....................................................................
~ 115 ~
Format 4.4. Dokumen Profil Kawasan
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
(berisi gambaran umum Kegiatan PISEW, konsep, tujuan dan
sasaran)
1.2 Lokasi Sasaran PISEW
(berisi mengenai identifikasi terhadap lokasi sasaran PISEW dengan
konektifitas antar desa dalam kawasan serta dilengkapi dengan
profil desa-desa dalam kawasan)
2.6 Kependudukan/Demografi
2.6.1 Jumlah Penduduk
2.6.2 Kepadatan
2.6.3 Penduduk Miskin
2.7 Sosial Ekonomi
2.7.1 Pendidikan
2.7.2 Kesehatan
2.7.3 Pendapatan Rata-Rata per Kapita
2.7.4 Struktur Ekonomi
2.8 Kondisi Permukiman dan Perumahan
2.9 Kondisi Infrastruktur
2.9.1 Prasarana Transportasi (jalan, jembatan, tambatan perahu,
dan bangunan pelengkapnya)
~ 116 ~
2.9.2 Prasarana A i r M i n u m d a n Sanitasi
2.9.3 P r a s a r a n a P e n u n j a n g P r o d u k s i P e r t a n i a n (irigasi kec i l
perdesaan dan bangunan pelengkapnya)
2.9.4 Prasarana P e n d u k u n g Pemasaran Pertanian, Peternakan,
Perikanan, Industri d a n K e g i a t a n Pariwisata
VI. Penutup
Lampiran:
a. D o k u m e n p e n d u k u n g p r o s e s P e r t e m u a n K e c a m a t a n I
b. D o k u m e n P e n d u k u n g Survei (Identifikasi k a w a s a n d a n Teknis)
c. D o k u m e n Photo -Photo Kegiatan
~ 117 ~
Format 4.5. Penyediaan Material Lokal
H arga
No Je nis B a h a n Volume S a tu a n Lokasi K eteran gan
Satuan (R p)
…………....................................
Disurvei Oleh:
(………….…………) (………………………)
Ketua
~ 118 ~
Format 4.6. Survei Penyediaan Tenaga Kerja Upah Kerja per Orang per Hari
H arg a S a tu a n
No Je nis P e k erja S a tu a n (Rp) K eteran gan
1 Pekerja HOK
2 T ukang HOK
3 Ke pala T ukang HOK
4 M andor HOK
…………....................................
Disurvei Oleh:
(………….…………) (………………………)
Ketua
~ 119 ~
Format 4.7. Survei H a rg a Satuan Bahan/Alat
Harga Jarak
Ongkos Harga di
dilokasi angkut ke
No Jenis Bahan/Alat Satuan Angkut per Tempat
Pembelia Lokasi
Satuan (Rp) (Rp)
n ………
(km)
(Rp)
…………....................................
Disurvei Oleh: Mengetahui:
~ 120 ~
Format 4.8. Daftar Hasil Konfirmasi Harga Satuan Bahan/Alat
…………...................................
Dibuat Oleh:
Badan Kerjasama Antar
Desa (BKAD)
(…………………)
Ketua
~ 121 ~
Format 4.9. Daftar Hasil Konfirmasi Upah Pekerja per Orang per Hari
H arg a S a tu a n
No Jenis Te n aga K erja S a tu a n K eteran gan
(Rp)
…………...................................
Dibuat Oleh:
Badan Kerjasama Antar
Desa (BKAD)
(…………………)
Ketua
~ 122 ~
Format 4.10. Lembar Verifikasi Survei Harga
Pada hari ini …………., tanggal ……………….., bulan ……………., tahun 20…, yang
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………
Jabatan : Tim Pelaksana Kabupaten …….………….
Alamat : …………………………
Dengan ini menyatakan telah melakukan pemeriksaan dan menyetujui isi dari
dokumen survei harga kegiatan PISEW yang dibuat oleh BKAD Kecamatan………..,
Kabupaten ………………. Provinsi …………………… yang terdiri dari :
1 Survei Penyediaan Tenaga Kerja Upah Kerja per Orang per Hari
2 Survei Harga Satuan Bahan/Alat
3 Daftar Hasil Konfirmasi Harga Satuan Bahan/Alat
4 Daftar Hasil Konfirmasi Upah Pekerja per Orang per Hari
Apabila dalam pelaksanaan di lapangan nantinya ada hal-hal baik teknis maupun
non teknis yang mengakibatkan pekerjaan tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana harga yang tertuang dalam dokumen tersebut diatas, maka harus
dilakukan amandemen sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
Demikian lembar verifikasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan semestinya serta sebagai dasar bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan PISEW tahun 20….. di
Kecamatan……….., kabupaten……….., provinsi……….
………….…………………………..
Tim Pelaksana
Kabupaten …………………
(………………………………………..)
NIP. …………………………………..
Keterangan;
* Survey harga yang dibuat oleh B K A D tidak melebihi Ha rg a standar kabupaten setempat. (Berdasarkan S K
B u p a t i t e n t a n g H a rg a S a t u a n B a h a n d a n U p a h K a b u p a t e n ) .
* Apabila terjadi kelebihan harga akibat biaya a ngkut harus dilengkapi d e n g a n F o r m a t III.3. Survei H a rg a Satuan
B a h a n / A l a t , d e n g a n m e n g e t a h u i C a m a t s e t e m pa t .
~ 123 ~
Format 4.11. Rencana Penggunaan Alat Berat
…………....................................
Dibuat Oleh:Diverifikasi Oleh:
~ 124 ~
Format 4.12. Daftar Rencana Tenaga Kerja Lokal
…………...................................
(…………………………) (…………………………)
Ketua
~ 125 ~
Format 4.13. Survei Penyediaan Material Lokal
…………...................................
(…………………………) (…………………………)
Ketua
~ 126 ~
Format 4.14. Surat Kesanggupan Penyediaan Tenaga Teknis
S a y a y a n g b e r t a n d a t a n g a n d i b a w a h ini:
N a m a : ……………………………………………
Jabatan : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
D e n g a n ini m e n y a t a k a n s a n g g u p m e n y e d i a k a n Te n a g a Te k n i s y a n g m a m p u
m e m b a c a g a m b a r, a n g g a r a n d a n m a m p u m e n e r a p k a n n y a d i l a p a n g a n s e r t a
m e m a k s i m a l k a n tenaga kerja lokal.
D e m i k i a n surat k e s a n g g u p a n p e n g a d a a n t e n a g a teknis ini k a m i b u a t d e n g a n
s e b e n a r n y a d a n d a p a t d i p e rg u n a k a n s e b a g a i m a n a m e s t i n y a .
…………..................................
Dibuat Oleh:
Ketua BKAD
( ……………………………… )
~ 127 ~
PENJELASAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) DAN RAB
~ 128 ~
disusun berdasarkan hasil yang didapat dari perencanaan teknis
dan dibuat rapi dalam satu bentuk album gambar.
b. Menyusun Spesifikasi Teknis Kegiatan
Pada kegiatan ini akan disusun spesifikasi teknis bahan bangunan
dan syarat pelaksanaan yang berhubungan dengan desain teknis.
Alat RAB
Harga Bahan Volume Pekerjaan
1. Persiapan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perhitungan rencana
anggaran adalah sebagai berikut:
a. Bestek
Bestek adalah, suatu peraturan dan syarat-syarat teknis suatu
pekerjaan bangunan yang mengikat, yang diuraikan sedemikian
rupa, terinci, cukup jelas dan mudah dipahami;
Tujuannya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat
teknis. Bagian-bagian bestek terdiri dari:
1) Keterangan dan penjelasan umum tentang proyek yang akan
dibangun.
2) Keterangan dan penjelasan tentang bagaimana melaksanakan
bagian proyek tersebut.
~ 129 ~
3) Keterangan dan penjelasan tentang administrasi proyek.
b. Gambar Bestek
Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra
rencana, serta gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar.
Gambar bestek juga terdiri atas lampiran dari uraian syarat-syarat
(bestek) pekerjaan.
Gambar bestek merupakan kunci pokok (tolok ukur) baik dalam
menentukan kualitas dan scope of work maupun dalam menyusun
RAB (Rencana Anggaran Biaya) proyek.
Dengan adanya gambar bestek, maka Penyedia Jasa dapat
membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diingini oleh
Pemberi Tugas dan bagaimana untuk melaksanakannya.
Gunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing-
masing volume pekerjaan. Gambar bestek terdiri dari:
1) Gambar rencana dengan perbandingan tertentu, biasanya
digunakan skala 1:100.
2) Gambar-gambar penjelasan dengan skala 1:5 dan 1:10 bagi
konstruksi-konstruksi yang sulit.
Gambar bestek antara lain terdiri dari:
1) Gambar Situasi;
2) Gambar Denah;
3) Gambar Potongan;
4) Gambar Perspektif;
5) Gambar Rencana Atap;
6) Gambar Detail Konstruksi; dan
7) Gambar Pelengkap.
Dengan adanya bestek dan gambar bestek, maka pelaksana dapat
membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diinginkan oleh
Pemberi Tugas.
c. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah
tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis.
~ 130 ~
a. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan
pekerjaan. Besarnya harga pekerja tergantung dari masing-masing
keahlian yang dimiliki oleh personil tersebut dan bervariasi pada
setiap daerah. Harga tenaga kerja dihitung per hari kerja yaitu 8
jam per hari.
b. Harga Bahan
Bahan dan material adalah besarnya jumlah bahan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu
kesatuan pekerjaan. Besarnya Harga Bahan dan Material
tergantung bervariasi pada setiap daerah misalnya harga Semen,
Pasir, Batu Kali, dan sebagainya. Harga Bahan dihitung dengan
satuan per unit, buah, atau m³ disesuaikan dengan Jenis Bahan
tersebut.
c. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Harga Satuan Pekerjaan adalah Jumlah Harga Bahan dan Upah
Tenaga Kerja berdasarkan Perhitungan Analisa suatu Kegiatan.
Harga Bahan didapat di pasaran, dikumpulkan dalam satu daftar
yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Upah Tenaga Kerja
didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar
yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah.
Ada Tiga istilah yang harus dibedakan dalam Penyusunan Rencana
Anggaran Biaya (RAB) yaitu: Harga Satuan Bahan, Harga Satuan
Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan
dihitung berdasarkan satuan per pekerjaan.
d. Volume Pekerjaan
Volume Pekerjaan adalah Menguraikan secara Rinci Besar Volume
atau Kubikasi suatu Pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung
besar volume masing-masing pekerjaan sesuai dengan Gambar
Bestek dan Gambar Detail. Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk
menghitung volume masing-masing pekerjaan terlebih dahulu
harus dikuasai tata cara Membaca Gambar Bestek berikut Gambar
Detail/Penjelasan. Perhitungan volume adalah perhitungan untuk
menghitung isi, luas, dan keliling suatu benda sehingga perlu
diketahui Rumus dan Satuan benda yang akan dipergunakan
seperti:
Satuan Panjang : cm, m, hm, km, inch, dan mile.
Satuan Luas : cm², ca, are, ha.
Satuan Isi : dm³, m³, dan lain - lain.
e. Rencana Anggaran Biaya
Anggaran Biaya yang dihitung adalah Jumlah dari masing-masing
Hasil perkalian Volume dengan Harga Satuan Pekerjaan yang
bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
~ 131 ~
D E D d a n R A B y a n g sudah disusun, selanjutnya divalidasi oleh Ti m
Pelaksana Kabupaten, d a n atau Ti m Pelaksana Provinsi selanjutnya
disetujui oleh P P K p a d a Satuan Kerja P e n g e m b a n g a n K a w a s a n
P e r m u k i m a n Provinsi s e b a g a i d a s a r p e l a k s a n a a n p e m b a n g u n a n
infrastruktur d a n S u r a t Perjanjian K e r j a S a m a .
~ 132 ~
Format 4.15. Bingkai Gambar Rencana
Bingkai G a m b a r R e n c a n a
PISEW
TA. ………………………
Provinsi
…………………………………….
Kabupaten
…………………………………….
Kecamatan
…………………………………….
Jenis Prasarana
…………………………………….
Lokasi
( d i m a n a infrastruktur d i b a n g u n )
Judul Ga m ba r
…………………………………….
Dibuat Oleh:
BKAD Fasilitator
( ………………) ( ………………)
Diverifikasi Oleh:
TAPr./Asist. TAPr.
( ………………………………… )
Lembar ke … … Dari … … .
~ 133 ~
Format 4.16. R A B -Biaya Adm. & Ops
…………..............................................
~ 134 ~
Format 4.17. R A B untuk Paket Pekerjaan
Total
%
…………..............................................
~ 135 ~
Format 4.18. R A B -Harga Satuan Pekerjaan
Harga
Jumlah
No Uraian Kode Satuan Koefisien Satuan
Harga (Rp)
(Rp)
A TENAGA
Pekerja
Tukang
Kepala Tukang
Mandor
B BAHAN
C PERALATAN
…………..............................................
~ 136 ~
Format 4.19. R A B -Daftar Harga Satuan Pekerjaan
Kabupaten : ………………………..
Provinsi : ………………………..
dst
…………..............................................
~ 137 ~
Format 4.20. Rekapitulasi R A B
Provinsi : ………………………..
A Pekerjaan
……………………..
……………………..
……………………..
Sub Total Biaya (A)
B Pekerjaan Tanah
……………………..
……………………..
……………………..
……………………..
Sub Total Biaya (B)
C Pekerjaan Fondasi
……………………..
……………………..
……………………..
Sub Total Biaya (C)
…………..............................................
~ 138 ~
Format 4.21. Daftar Harga Satuan U p a h dan Bahan
1 Pekerja OH
2 Tukang Batu OH
3 Tukang Kayu OH
4 Kepala Tukang OH
5 Mandor OH
6 Semen PC Zak
7 Pasir Urug m³
8 Pasir Beton m³
11 Dst ………………………….
…………..............................................
~ 139 ~
Format 4.22. R e nc ana Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
II PEKERJAAN TANAH
1 GALIAN TANAH
2 URUGAN TANAH
JUMLAH
BOBOT RENCANA ( % )
BOBOT RENCANA KUMULTAIF ( % )
BOBOT
BOBOT REALISASI KUMULATIF ( % )
…………...........................................
~ 140 ~
Format 4.23. Pemeriksaan Desain dan R A B
Kabupaten : ………………………..…………………………….……….
Provinsi : ………………………..
~ 141 ~
Format 4.24. Lembar Asistensi D E D dan R A B
L e m ba r Asistensi
No. ………………………..
D e m i k i a n l e m b a r asistensi ini d i b u a t d e n g a n s e b e n a r n y a u n t u k d i l a k s a n a k a n d a n
d i p e r t a n g g u n g j a w a b k a n s e m e s t i n y a serta s e b a g a i da sa r b a g i p i h a k -p i h a k y a n g
berkepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan P I S E W tahun 20….. di
Kecamatan……….., kabupaten……….., provinsi……….
………….…………………………..
Ti m Pelaksana
Kabupaten …………………
(………………………………………..)
NIP. …………………………………..
~ 142 ~
Format 4.25. Lembar Pengesahan D E D dan R A B
Lembar Pengesahan
No. ………………………..
Pada hari ini …………., tanggal ……………….., bulan ……………., tahun 20…, yang
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Satker Balai PPW …….….
Alamat : …………………………
Dengan ini menyatakan telah melakukan pemeriksaan terhadap dokumen DED dan
RAB kegiatan PISEW yang dibuat oleh BKAD Kecamatan……….., Kabupaten
………………. Provinsi …………………… yang telah melalui proses verifikasi oleh
Tenaga Ahli Provinsi dan asistensi dengan Tim Pelaksana Kabupaten …………………,
sehingga kami menyetujui isi dari dokumen tersebut yang terdiri dari:
1 Peta Kawasan dan Lokasi Paket Pekerjaan
2 Rekapitulasi RAB
3 Rencana Anggaran Biaya
4 Analisa Harga Satuan Pekerjaan
5 Daftar Harga Satuan Bahan, Alat dan Upah
6 Perhitungan Volume
7 Gambar Rencana
e. Denah
f. Ta m p a k
g. Potongan
h. Detail
8 Rencana Jadwal Pelaksanaan (Kurva “S”)
Apabila dalam pelaksanaan di lapangan nantinya ada hal-hal baik teknis maupun
non teknis yang mengakibatkan pekerjaan tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang tertuang dalam dokumen tersebut diatas, maka harus dilakukan
amandemen sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku.
Demikian lembar pengesahan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dilaksanakan
dan dipertanggungjawabkan semestinya serta sebagai dasar bagi pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap pelaksanaan kegiatan PISEW tahun 20….. di
Kecamatan……….., kabupaten……….., provinsi……….
………….…………………………..
Pejabat Pembuat Komitmen
Satker Balai PPW
Provinsi…………………
(………………………………………..)
NIP. …………………………………..
~ 143 ~
Format 4.26. Nota Kesepahaman Pengadaan Melalui Swakelola
1. Nama :
Kepala Satuan Kerja pada Balai P P W :
S K Jabatan No/tanggal :
NIP/NIK :
Alamat Kantor :
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK P E RTA M A
2. Nama :
Ketua BKAD :
S K (Penetapan B K A D ) No/tanggal :
NIK :
Alamat Kantor :
Selanjutnya disebut sebagai P I H A K K E D U A
~ 144 ~
Atas dasar pertimbangan yang diuraikan tersebut di atas, PARA PIHAK selanjutnya
menerangkan dengan ini telah sepakat dan setuju untuk mengadakan Nota
kesepahaman yang saling menguntungkan dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagai berikut:
PASAL 1
Nota kesepahaman ini adalah sebagai langkah awal dalam rangka usaha kerjasama
yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian dan fasilitas
yang dimiliki masing masing pihak dalam rangka pelaksanaan Kegiatan PISEW
PASAL 2
Ruang lingkup pekerjaan yang disepakati dalam Nota kesepahaman ini adalah
sebagai berikut:
1. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. Dst
PASAL 3
Untuk melaksanakan satuan pekerjaan pada pasal 2 di atas, PARA PIHAK
menindaklanjuti dengan membuat Kontrak/Perjanjian Kerjasama yang dilakukan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) penanggung jawab anggaran dari pihak
pertama dengan Ketua Tim Pelaksana Swakelola Tipe IV Kelompok Masyarakat
(BKAD) dari pihak kedua, yang memuat hak dan kewajiban, kedudukan, tugas serta
peran dan fungsi dari PPK penanggung jawab anggaran dan Ketua Tim Pelaksana
Swakelola Tipe IV Kelompok Masyarakat (BKAD) dari pihak kedua.
PASAL 4
Biaya yang timbul atas pelaksanaan Nota kesepahaman ini akan ditanggung
masing-masing oleh PARA PIHAK.
PASAL 5
1. Nota kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu ...... (.......) bulan/tahun, terhitung
mulai sejak Nota kesepahaman ini ditandatangani dan dapat diperpanjang untuk jangka
waktu tertentu yang disepakati oleh PARA PIHAK, sebelum atau setelah Nota
kesepahaman ini berakhir.
2. Apabila ketentuan mengenai jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas tidak
segera ditindaklanjuti sebagaimana pelaksanaan ketentuan Pasal 3 dalam Nota
kesepahaman ini, maka dengan sendirinya Nota kesepahaman saling menguntungkan
ini batal dan/atau berakhir.
Demikian Nota kesepahaman ini dibuat rangkap dua, disepakati dan ditandatangani
oleh PARA PIHAK dalam keadaan sadar, sehat jasmani dan rohani, tanpa ada
tekanan, pengaruh, paksaan dari pihak manapun, dengan bermaterai cukup, dan
berlaku sejak ditanda-tangani.
…………………………………….. ……………………………………..
~ 145 ~
Format 4.27. Perjanjian Kerjasama (PKS)
Ant a ra
dengan
KECAMATAN : ……………………………………
KABUPATEN : ……………………………………
PROVINSI : ……………………………………
~ 146 ~
PERJANJIAN KERJASAMA (PKS)
N o m o r : ..................................
A n t ara
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN – BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN
P R O V I N S I ........................................................................
dengan
BADAN KERJASAMA ANTAR DESA
Kecamatan................. ...........................
Pada hari ini ....................,tanggal …….......,bulan ............., tahun .............,
bertempat di ........................................., yang bertandatangan di bawah ini:
1. NAMA : ………………………………………………………………………
JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen ………….., Satuan Kerja
Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi ………
ALAMAT : ………………………………………………………………………
NIP. : ………………………………………………………………………
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan
oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Satuan
Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Provinsi…….……Tahun..........berdasarkan Surat
Keputusan................., Nomor:................., Tanggal ........,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. NAMA : ....................................................................................
JABATAN : Ketua BKAD
ALAMAT : ....................................................................................
Dalam hal ini selaku penanggung jawab penerima dana
bantuan pemerintah lainnya untuk masyarakat dan
bertindak untuk dan atas nama Masyarakat Desa
..............(i), Desa ..............(ii), Desa ................(iii),
Kecamatan ….., sesuai dengan Surat Keputusan PPK
Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Nomor: ………….., tentang Penerima Bantuan Dana
Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Kegiatan
PISEW Tahun Anggaran ………, pada hari ..............,
tanggal ........., bulan .........., tahun ........., selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA
PIHAK sepakat untuk mengadakan perjanjian
kerjasama tentang
~ 147 ~
pekerjaan...........................yang selanjutnya disebut PEKERJAAN dengan
ketentuan dan syarat sebagai berikut:
Pasal 1
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No.42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai;
2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
…………………,tentang Penetapan Kecamatan dan Desa Sasaran Kegiatan
Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun
............;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: ………………… Tanggal
……………. Tahun …………… dan Perubahannya Nomor ………………….
Tanggal ………………….;
4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian/Lembaga;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesai Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah di Direktorat Jenderal Cipta Karya;
6. Surat Edaran Dirjen Cipta karya Petunjuk Teknis PISEW Nomor :
.............Tahun ............ beserta lampirannya;
7. …………………………………………………………………*)
8. ………………………………………………………………...*)
9. ………………………………………………………………...*)
*) diisi dengan aturan hukum yang berlaku di provinsi.
Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama,
untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Dana BPM
yang bersumber dari APBN, untuk kegiatan Pengembangan Infrastruktur
Sosial Ekonomi Wilayah, di Kecamatan ..........................., yang meliputi
desa-desa (i)…………….., (ii) dan (iii)...................Kabupaten
………………….........., dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberi dana BPM kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima tugas pekerjaan dari PIHAK PERTAMA yaitu untuk
menyelenggarakan pekerjaan:
1. Provinsi : …………………………………………
2. Kabupaten : …………………………………………
3. Kecamatan :.....................................................
4. Desa :...............................................
~ 148 ~
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur......................
Volume :............................................................
5. Desa :...............................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur......................
Volume :............................................................
6. Desa :...............................................
Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur......................
Volume :............................................................
Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 4
PENGAWASAN
Pengawasan pelaksanaan ini akan dilakukan oleh Fasilitator Masyarakat
yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, Fasilitator Masyarakat akan
memastikan pelaksanaan pekerjaaan sesuai dokumen perjanjian kerjasama
ini.
Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan PISEW Tahun ........... ini
berdasarkan dokumen Perjanjian kerjasama (PKS) yang telah
diperjanjikan.
2. PIHAK KEDUA wajib menaati pakta integritas yang telah ditandatangani
oleh PIHAK KEDUA dan disetujui oleh wakil masyarakat pada saat
Pertemuan Kecamatan I.
3. Hasil Kegiatan yang harus diserahkan pada saat Penyerahan Pekerjaan
adalah Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), yang
memuat:
~ 149 ~
a. Catatan Harian, yang berisi tentang:
i. Jumlah Tenaga Kerja;
ii. Jumlah Bahan Material yang digunakan;
iii. Peralatan yang digunakan;
iv. Hasil item Pekerjaan yang dilaksanakan;
v. Perintah, Saran, Petunjuk Pelaksanaan atau Penolakan Bahan;
vi. Catatan Cuaca atau kejadian-kejadian yang berhubungan
dengan Kegiatan dan lain sebagainya.
b. Laporan Bulanan, yang merupakan Rekap dari Catatan Harian;
c. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Fisik Konstruksi;
d. Berita Acara Pemeriksaan Kegiatan setiap Pembayaran Angsuran;
e. Gambar-gambar Hasil Pelaksanaan;
f. Notulen Rapat-rapat/Pertemuan;
g. Realisasi Biaya dan Kegiatan;
h. Realisasi Kurva-S Pelaksanaan.
4. Penyusunan LP2K PISEW Tahun ........... ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
serta dikonsultasikan lebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
NILAI BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT
Pihak kedua harus menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga batas waktu
akhir Tahun Anggaran ..........., dengan jumlah harga pekerjaan sesuai
dengan yang disepakati PIHAK PERTAMA, serta menanggung semua resiko
yang terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan. Nilai BPM untuk
pelaksanaan kegiatan tersebut dalam Pasal 1 ini adalah Rp .......................,-
(...................... rupiah). Nilai Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat ini
sudah termasuk biaya administrasi dan operasional BKAD sebesar
Rp..................... (................ rupiah)
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Jangka waktu pelaksanaan terhitung sejak tanggal...........bulan...........
tahun....... sampai dengan tanggal...........bulan...........tahun.................
2. Pelaksanaan kegiatan ini dinyatakan selesai hingga diserahkannya dan
diterima hasil pelaksanaan pembangunan dan laporan
pertanggungjawaban oleh PIHAK PERTAMA, yang selanjutnya akan
dilakukan pemanfaatannya dan pemeliharaannya kepada pemerintah
desa oleh Satker Pelaksanaan PPW.
3. Segera setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan, PIHAK KEDUA dapat
meminta secara tertulis Serah Terima Pekerjaan.
4. Berdasarkan Berita Acara Lembar Kendali Hasil Akhir Pekerjaan
(BA.LKHAP), PIHAK PERTAMA wajib mengeluarkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan tersebut.
~ 150 ~
5. Perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan yang melewati tahun
anggaran dapat diberikan dengan kondisi kahar. Dalam hal BKAD gagal
menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan PKS berakhir,
namun PPK menilai bahwa BKAD mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pemberian
kesempatan kepada BKAD untuk menyelesaikan pekerjaan harus diatur
dalam PKS termasuk jangka waktu penyelesaian pekerjaan.
Pasal 8
PEMBAYARAN
1. Semua pembayaran dilakukan melalui Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) di provinsi…………………………………....
2. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Pelaksanaan PPW …………………………
menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat
setelah ditandatanganinya dokumen Perjanjian Kerjasama penyerahan
bantuan pemerintah untuk masyarakat dengan PIHAK KEDUA nomor
:…..........
3. Pengajuan dana untuk pekerjaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap, tahap
pertama sebesar 70% dapat dicairkan setelah penandatangan dokumen
Perjanjian Kerjasama, selanjutnya 30% dibayarkan pada saat progres
pelaksanaan kegiatan sudah mencapai 50%.
4. Pengajuan pencairan dana untuk penggunaan pelaksanaan konstrusi
harus dilengkapi dengan :
a. Dokumen Surat Perintah Kerja (SPK) asli yang mencantumkan nomor
rekening PIHAK KEDUA;
b. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan;
c. Laporan kemajuan penyelesaian pekerjaan (didukung dengan
laporan kemajuan fisik dan keuangan) yang telah periksa oleh Tenaga
Ahli Provinsi;
d. Rencana penggunaan dana yang telah periksa oleh Tenaga Ahli
Provinsi yang sebelumnya diverifikasi dan divalidasi kebenarannya
oleh Fasilitator Masyarakat;
e. Berita Acara Pembayaran;
f. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran/pejabat yang
ditunjuk;
g. Ringkasan dokumen Perjanjian Kerjasama;
h. Khusus untuk kegiatan pencairan tahap I, PIHAK KEDUA
mengajukan Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap pertama
terdiri:
-R P D u n t u k termin k e satu sebesar 4 0 % , progress fisik 0 % ;
-R P D u n t u k t e r m i n k e d u a s e b e s a r 3 0 % d e n g a n dilampiri l a p o r a n
penggunaan dana termin ke satu dan laporan kemajuan fisik 25%,
disertai foto capaian pelaksanaan.
i. Bukti pendukung, berupa buku laporan harian pelaksanaan
kegiatan, buku kas umum, fotokopi buku rekening bank, dan bukti
~ 151 ~
Pengeluaran (nota-nota pengeluaran), termasuk foto capaian
pelaksanaan, untuk pencairan tahap II.
5. Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK PERTAMA
berhak untuk melakukan penangguhan pembayaran tahap berikutnya
sampai dengan adanya penyelesaian permasalahan di lapangan.
Pasal 10
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK KEDUA
1. Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK
KEDUA membuat Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)
dan telah disetujui dalam Pertemuan Kecamatan II, untuk menyatakan
seluruh pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh PIHAK PERTAMA.
2. Apabila sampai batas waktu berakhirnya tahun anggaran ..........., PIHAK
KEDUA tetap belum dapat menyelesaikan pekerjaan, atau dana belum
tersalurkan seluruhnya, maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita
Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K). BASPK harus memuat
kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang tercapai pada saat itu dan
disertai lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) hingga saat itu
beserta gambar-gambar prasarana terbangun hingga saat itu.
3. Apabila hingga akhir jangka waktu yang ditetapkan pasal 7, PIHAK
KEDUA belum mampu menyelasikan pekerjaan seperti yang ditetapkan
dalam dokumen Perjanjian Kerjasama (PKS), maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan penambahan waktu, sesuai dengan Surat Pernyataan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) yang dibuat oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
4. Apabila hingga akhir penyelesaian pekerjaan masih terdapat sisa dana
BPM maka sisa dana tersebut harus dikembalikan oleh PIHAK KEDUA ke
kas negara.
Pasal 11
PERSELISIHAN
1. Bila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, penyelesaiannya
diutamakan dengan musyawarah.
2. Dalam hal ini melalui cara di atas tidak terdapat kesepakatan, maka akan
selesaikan melalui jalur hukum yang berlaku.
Pasal 12
KEADAAN KAHAR
1. Apabila terjadi keadaan kahar, sehingga pekerjaan yang telah ditentukan
dalam dokumen perjanjian kerjasama ini tidak dapat terpenuhi, PARA
PIHAK melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam perubahan
Perjanjian Kerjasama (PKS) yang tidak merupakan bagian yang
terpisahkan dari dokumen Perjajian Kerjasama ini.
~ 152 ~
2. Yang digolongkan keadaan kahar adalah:
a. Peperangan;
b. Kerusuhan;
c. Revolusi;
d. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit dan angin topan;
e. Kebakaran;
f. Gangguan industri lainnya.
Pasal 13
SANKSI
Setiap orang dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan
penyimpangan dan/atau penyalahgunaan BPM, dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 14
KETENTUAN PENUTUP
1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka seluruh ketentuan yang tercantum
dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan di dalam
dokumen sesuai dengan pasal 3 yang merupakan satu kesatuan serta
bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, mempunyai
kekuatan mengikat dan berlaku bagi PARA PIHAK.
2. Dokumen Perjanjian Kerjasama mulai berlaku pada saat ditandatangani
oleh kedua belah pihak, dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai, yang masing-
masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
(……………………………………) (…………………………………….)
Nama Jelas Nama Jelas
~ 153 ~
Format 4.28. Monitoring Tahapan Persiapan dan Perencanaan Tk. Provinsi
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 154 ~
Format 5.1. Undangan Pertemuan Pra-Pelaksanaan
Kepada Yth.
(Undangan Terlampir)
Di Tempat
D e n g a n hormat,
S e h u b u n g a n d e n g a n s u d a h d i s e l e s a i k a n n y a p e n y u s u n a n R a n c a n g a n Te k n i s
Gambar Rencana dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pelaksanaan Kegiatan PISEW
Tahun ……………….. di Kecamatan…………………….., Kabupaten ……………………..
dimana Kawasan yang menjadi sasarannya terdiri dari:
1. Desa ……………………………
2. Desa ……………………………
3. Desa ……………………………
M a k a d e n g a n ini k a m i m e n g u n d a n g B a p a k / I b u / Sdr/ i u n t u k m e n g h a d i r i
Pertemuan Pra -Pelaksanaan Konstruksi y a n g a ka n dilaksanakan pada:
Tanggal : ............................................................
Waktu : Pukul..................... s.d .......................
Tempat : ............................................................
Acara :
Materi atau Topik:
1. Spesifikasi Pekerjaan;
2. Organisasi Kerja;
3. Tatacara Pelaksanaan Konstruksi d a n J a d w a l Pelaksanaan.
Hormat Kami,
Ketua BKAD
Te m b u s a n d i s a m p a i k a n K e p a d a yth: (……………………………)
1. Ti m Pelaksana Kabupaten … …
2. Tim Pelaksana Provinsi … … . .
3. Camat …………………………….
4. Pertinggal
~ 155 ~
Format 5.2. Daftar Hadir Pertemuan Pra-Pelaksanaan
Provinsi : Tanggal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
*dst
~ 156 ~
Format 5.3. Notulensi Pertemuan Pra-Pelaksanaan Konstruksi
Notulensi
Provinsi : …………………………………………….
Kabupaten : …………………………………………….
Kecamatan : …………………………………………….
Tanggal : …………………………………………….
Jabatan : …………………………………………….
Narasumber :
1. N a m a : …………………………………………….
Jabatan : …………………………………………….
2. N a m a : …………………………………………….
Jabatan : …………………………………………….
3. Dst ………………
· …………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
· …………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
· Dst………………………………………………………………………………………..……………
………………………………………………………………………
· Peserta (tanya) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
· Narasumber (jawab) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
~ 157 ~
· Peserta (tanya) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
· Narasumber (jawab) :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Kesimpulan/ Kesepakatan :
B e r d a s a r k a n P e m a p a r a n N a r a s u m b e r d a n Ta n y a J a w a b , d a p a t d i s i m p u l k a n
/disepakati:
1. ..........................................................................................................................
..................................................................
2. ..........................................................................................................................
..................................................................
3. ..........................................................................................................................
..................................................................
4. dst
A c a r a d i t u t u p p a d a p u k u l .................
……………………………
~ 158 ~
Format 5.4. Berita Acara Pertemuan Pra-Pelaksanaan Konstruksi
Berita Acara
Pertemuan Pra Pelaksanaan Konstruksi
Provinsi : …………………………………………….
Kabupaten : …………………………………………….
Kecamatan : …………………………………………….
Tanggal : …………………………………………….
Acara : Pertemuan Pra Pelaksanaan Konstruksi
Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah (PISEW) Tahun ………., Kecamatan …………………………,
Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini:
Hari dan Tanggal : ……………………………………………………
Jam : Pukul …………… s.d. pukul ………………
Tempat : …………………………………………………...
Telah diselenggarakan Pertemuan Pra Pelaksanaan Konstruksi yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat sebagaimana tercantum dalam undangan (Daftar Hadir
Peserta terlampir).
Materi atau Topik yang dibahas dalam Pertemuan Pra Pelaksanaan Konstruksi ini,
serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :
A. Materi dan Topik:
1. Penyampaian Mengenai Spesifikasi Pekerjaan
- Kendali Mutu
2. Organisasi Kerja
- Tenaga Kerja (Besaran Upah)
- Pengaturan Material/Bahan
- Pengaturan Wa k t u Pelaksanaan
3. Tatacara Pelaksanaan Konstruksi
~ 159 ~
3. ............................................................................................................................. .........
........................
4. ......................................................................................................................................
........................
5. Dst.
P e m i m p i n Rapat Notulen
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a lengkap N a m a lengkap
Mengetahui :
Camat Fasilitator M a s y a r a k a t
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
Menyetujui :
Wa k i l d a n Peserta P e r t e m u a n
Nama Alamat Ta n d a Ta n g a n
1. ……………………… …………………………… 1. ………
2. ……………………… …………………………… 2. ………
3. ……………………… …………………………… 3. …………
4. ……………………… …………………………… 4. …………
5. ……………………… …………………………… 5. …………
Dst. ……………………………
~ 160 ~
Format 5.5. Monitoring Pelaksanaan Konstruksi
....................., tanggal........................20 … . .
~ 161 ~
Format 5.6. Monitoring Swadaya Masyarakat
....................., tanggal........................20…..
~ 162 ~
Format 5.7. Monitoring Pelaksanaan Konstruksi Tk. Provinsi
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 163 ~
Format 5.8. Monitoring Partisipasi Masyarakat Tk. Provinsi
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 164 ~
Format 5.9. Monitoring Swadya Masyarakat Tk. Provinsi
J m l. Harga Total J m l .
No Kabupaten Kecamatan L uas J m l. J m l. J m l. Jml. Total
Desa Jenis Harga Jenis Volume Harga J m l. U p ah Sw adaya
L a ha n Sw adaya Sw adaya Tenaga Hari Sw adaya
L a ha n Lahan/m² Material Material Material HOK Kerja
(m²) (Rp) (Rp) Kerja Kerja (Rp)
per satuan
....................., tanggal........................20 … . .
Dibuat Oleh:
(………………………….)
~ 165 ~
Format 5.10. Contoh Amendemen Perjanjian Kerjasama
AMENDEMEN
Nomor : ………………………………
Tanggal …………………..
ATAS
PERJANJIAN KERJASAMA
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI
WILAYAH (PISEW) TAHUN 2.......
KECAMATAN ………………………
KABUPATEN ……………………….
PROVINSI …………………………..
Nomor: ……………………
Tanggal ……………………
ANTARA
DENGAN
~ 166 ~
AMENDEMEN
Nomor: ………………………….
Pada hari ini ………… tanggal ………… bulan ……… tahun …….., yang
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ……………………………..
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen di Provinsi pada Satker
Pelaksanaan PPW
Alamat : ……………………………..
Bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana
Permukiman Wilayah dan Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah Provinsi …………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
Nama : ……………………………..
Jabatan : BKAD Kecamatan ………………………
Alamat : ……………………………..
Bertindak untuk dan atas nama masyarakat desa ……………., desa…………,
dst, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PARA PIHAK berdasarkan :
a. Laporan realisasi pelaksanaan di lapangan
b. Surat permohonan oleh PIHAK KEDUA Nomor …..........…, tentang …......
c. Berita Acara Pembahasan
bersepakat untuk membuat perjanjian pekerjaan tambah kurang
(amendemen ke ……..) yang mengikat dan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari dokumen Perjanjian Kerjasama nomor ………...,
tanggal .…….. bulan ……..... tahun …….… tersebut di atas dengan
perubahan sebagai berikut :
1. ……………………………………….
2. ……………………………………….
3. ……………………………………….
(dilampirkan justifikasi teknis terhadap usulan perubahan)
Demikian Amendemen No. ..........…… ini dibuat atas persetujuan kedua
belah pihak.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
( …………………………………. ) ( …………………………………….. )
Ketua BKAD NIP. ……………………….
~ 167 ~
Format 5.11. Buku Sewa-Pembelian Peralatan - B K A D
B u l a n :......................20.....
Nama BKAD :...................................................
Alamat BKAD : Jl................................................
D e s a / K e c . / K a b . :................/..................../...............
Bank/No.Rek :.........................../............................... CONTOH
No.perjanjian
Jenis Wa k tu Volu Nilai Sewa/Beli
Tgl Ura i a n Pekerjaan Sewa/
Pe ra l a t an Pemakaian me
(Rp)
pe m b elian
(.............................................) (.............................................)
Ketua BKAD Bendahara
~ 168 ~
Format 5.12. Surat Perjanjian Sewa-Pinjam Peralatan - CONTOH
SURAT PERJANJIAN
SEWA-PINJAM PERALATAN
1.
2.
3.
~ 169 ~
2. Bila di kemudian hari ternyata terjadi perubahan jangka waktu
penyewaan, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mengadakan
kesepakatan untuk merubah jangka waktu sewa/pinjam sebagaimana
tercantum dalam pasal ayat 1 di atas.
Pasal 2
BIAYA
1. Biaya sewa/pinjam yang telah disepakati oleh kedua belah pihak adalah
sebesar Rp. …………………, (terbilang: ………………………………), sudah
termasuk pajak-pajak yang berlaku, sehingga tanggungjawab pajak ada
dipihak penyedia jasa.
2. Biaya sewa/pinjam mengikat, kecuali bila terjadi penambahan atau
pengurangan jangka waktu sewa/pinjam.
Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA berhak menerima barang dalam keadaan baik/ layak
jalan, dan berkewajiban memenuhi pembayaran yang telah disepakati.
2. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran sesuai dengan pasal 2 surat
perjanjian ini atau telah disepakati dan berkewajiban menjaga serta
merawat barang/alat selama dalam penyewaan sehingga tidak merugikan
PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
TANGGUNG JAWAB
1. PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab bahwa keadaan barang yang
disewakan dalam keadaan baik, serta bertanggung jawab atas kelancaran
pekerjaan.
2. Bilamana terjadi kerusakan barang pada masa penyewaan, maka PIHAK
KEDUA akan memperbaiki kerusakan barang dengan biaya dari PIHAK
KEDUA.
3. Bila pada masa penyewaan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh
kelalaian PIHAK PERTAMA sedemikian rupa sehingga memerlukan
perbaikan kerusakan, maka PIHAK PERTAMA akan mengeluarkan biaya
perbaikan maksimal sebesar Rp. ………………. (terbilang……………….).
Pasal 5
SISTEM PEMBAYARAN DAN BIAYA OPERASIONAL
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat, pembayaran dilakukan
dengan perincian sebagai berikut :
a. …………………………………………………………………………
b. …………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………, dst
2. Pihak pertama akan menanggung biaya operasional dari barang/alat yang
disewa/pinjam, misalnya biaya bahan bakar.
~ 170 ~
Pasal 6
PERBEDAAN PENDAPAT
1. B i l a m a n a d a l a m j a n g k a w a k t u s e w a / p i n j a m t e r j a d i p e r b e d a a n p e n d a p a t
atau ketidak sepakat antara P I H A K P E RTA M A dan P I H A K K E D U A , maka
a k a n d i t e m p u h c a r a m u s y a w a r a h u n t u k m e n y e l e s a i k a n n y a y a n g dihadiri
oleh Fasilitator Masyarakat.
2. Bila pe nyelesaian secara m u s y a w a r a h p e r t a m a tidak dapat m e n y e l e s a i k a n
perbedaan pendapat antara P I H A K P E RTA M A dan P I H A K K E D U A , maka
akan diminta TA /Asisten Pr ovinsi dan P P K pada Satker Pelaksanaan P P W
sebagai penengah untuk m e m u t u s k a n jalan keluarnya, selanjutnya
keputusan tersebut mengikat.
D e n g a n d i t a n d a t a n g a n i n y a S u r a t Perjanjian ini, m a k a k e d u a b e l a h p i h a k
s e t u j u u n t u k m e m a t u h i p a s a l - p a s a l t e r s e b u t d i atas. S u r a t p e r j a n j i a n i n i
d i b u a t d e n g a n s e b e n a r -b e n a r n y a u n t u k d a p a t d i p e rg u n a k a n s e b a g a i m a n a
m e st i ny a.
( …………………………………. ) ( …………………………………….. )
Ketua BKAD Pemberi Sewa
Mengetahui:
Saksi I Saksi II
( …………………………………… ) ( …………………………………… )
Fasilitator M a s y a r a k a t Pemerintah K e c a m a t a n
~ 171 ~
Format 5.13. Monitoring Kemajuan Pelaksanaan Konstruksi
REALISASI
RENCANA REALISASI HARI INI JUMLAH HOK
NO URAIAN PEKERJAAN KOMULATIF CUACA CATATAN
VOLUME SATUAN VOLUME SATUAN VOLUME SATUAN PEKERJA TUKANG MANDOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
………….........................................
(……………..) (……………..)
~ 172 ~
Format 5.14. Daftar Hadir Pekerja Harian dan Penerimaan Insentif
Daftar Ha di r Pe ke rj a Ha ri a n d a n P e n e r i m a a n Insentif
Kecamatan : …………………………. Insentif 1 HOK Pekerja : …………… Paket Pekerjaan : ………………………………
Provinsi : …………………………. Insentif 1 HOK Kepala Kelompok/Mandor : …………… No. Surat Perjanjian : ………………………………
Kerjasama
Periode Kerja : …………………………. Hari/Tanggal : …………… Fasilitator Masy. : ………………………………
Kategori J u m lah
Hari Orang Kerja(HOK) J u m lah Ta n d a t a n g a n /
HOK
No. Nama Kk/ Inse ntif Cap Jempol Tangan
Menurut Tanggal
Pk Tk Kk/
Md Kiri
Pk Tk (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Md
1. 1.
2.
2.
3. 3.
4.
4.
5. 5.
6.
6.
7. 7.
8.
8.
Jumlah : Jumlah :
………….........................................
(……………..) (……………..)
~ 173 ~
Format 5.15. Daftar Hadir Pekerja Harian
(…………………………) (…………………………)
Ketua
~ 174 ~
Format 5.16. Catatan Harian Penggunaan Material
C a t a t a n H a r i a n P e n g g u n a a n Ma t e ri a l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
………….........................................
(……………..) (……………..)
~ 175 ~
Format 5.17. Rekapitulasi Mingguan K e maj uan Pelaksanaan Konstruksi
Rekapitulasi M i n g g u a n K e m a j u a n P e l a k s a n a a n Konstruksi
HARGA JUMLAH
BOBOT HASIL PEKERJAAN PROSENTASE PROSENTASE
SATUAN HARGA
KEMAJUAN KEMAJUAN
NO URAIAN KEGIATAN VOLUME SATUAN
TIAP THP
MINGGU MINGGU
(RP) (RP) (%) JML SISA PEKERJAAN KESELURUHAN
LALU INI
PEKERJAAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
….........................................
~ 176 ~
Format 5.18. Rekapitulasi Bulanan K e maj uan Pelaksanaan Konstruksi
Harga Jumlah
Bobot Hasil Pekerjaan
Satuan Harga Prosentase Prosentase Kemajuan
No Uraian Kegiatan Volume Satuan Kemajuan tiap Thp Keseluruhan
Bulan Bulan Pekerjaan Pekerjaan
(Rp) (Rp) (%) Jml Sisa
lalu ini
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
…………...........................................
~ 177 ~
Format 5.19. Back Up Data Perhitungan Volume
PEKERJAAN ……………………………………………………………………………….
Sketsa/Gambar
Formula Perhitungan
…………...........................................
~ 178 ~
Format 5.20. Kemajuan/Progres S w a d a y a Masyarakat
………….......................................
~ 179 ~
Format 5.21. Rekapitulasi Permasalahan Tingkat Kecamatan
Status
No M a s a lah Lokasi Jenis/Derajad Penyelesaian Ma sa l a h
Masalah
Keterangan:
(………………….…………) (………………….…………)
Ketua
~ 180 ~
Format 5.22. Rekapitulasi Permasalahan Tingkat Provinsi
Provinsi : ………..………….…………………..
Keterangan:
(………………….…………)
~ 181 ~
Format 5.23. Buku Bimbingan
Buku Bimbingan
(…………………………) (…………………………)
Ketua
~ 182 ~
Format 5.24. Buku Ta m u
Buku Tamu
Tanda
No Hari /Tanggal N a ma Jabatan Saran dan Pesan
Tangan
(…………………………) (…………………………)
Ketua
~ 183 ~
Format 5.25. Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan
Pada hari ini ................. (2) tanggal ................ (3) bulan .................. (4)
tahun ……………… (5), yang bertanda tangan di bawah ini:
Materai
Rp. 6.000
………………………,…………………. (19)
~ 184 ~
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN
No URAIAN ISIAN
(6) Diisi d e n g a n n a m a p i m p i n a n p e n e r i m a b a n t u a n
(12) Diisi d e n g a n b e n t u k b a n t u a n y a n g di t e ri m a
(18) Diisi d e n g a n n a m a l e m b a g a p e n e r i m a b a n t u a n
(19) Diisi d e n g a n n a m a p i m p i n a n p e n e r i m a b a n t u a n
~ 185 ~
Format 5.26. Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
( ………………………………… ) ( ………………………………… )
Menget ahui:
Camat Ti m Pelaksana K a b u p a t e n
Kabupaten ..……………….
( ………………………………… ) ( ………………………………… )
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
~ 186 ~
Format 5.27. Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)
Pada hari ini … … … … … … , tanggal ………, bulan ……….., tahun ………….., bertempat
di ……………, K e c a m a t a n ……………., K a b u p a t e n ……………., Provinsi
…………………..
K a m i y a n g bertanda tangan di b a w a h ini:
N a m a : …………………………………………….
Alamat : …………………………………………….
Jabatan : Ketua BKAD ……………………………
M e n y a t a k a n b a h w a Kegiatan Kegiatan P e n g e m b a n g a n Infrastruktur Sosial E k o n o m i
Wilayah ( P I S E W ) Ta h u n … … … . . b e l u m dapat diselesaikan, de nga n status
pelaksanaan kegiatan fisik m e n c a p a i … … … . % d i m a n a p e n y e r a p a n d a n a telah
mencapai ……………% atau Rp. …………………. (…………………rupiah).
Rincian dari kegiatan telah dilaksanakan s a m p a i d e n g a n ditandatanganinya B A S P K
s e b a g a i m a n a t e r c a n t u m d a l a m l a m p i r a n B e r i t a A c a r a ini, y a i t u b e r u p a R e a l i s a s i
K e g i a t a n d a n B i a y a ( R K B ) d a n g a m b a r -g a m b a r infrastruktur t e r b a n g u n h i n g g a
ditandatanganinya B e r i t a A c a r a ini.
L a p o r a n m e n g e n a i penyelesaian p e k e r j a a n a k a n k a m i s a m p a i k a n setelah p e k e r j a a n
selesai, sesuai de nga n ke s a nggupa n k a m i untuk menyelesaikan pekerjaan, y a n g
tertuang d a l a m Surat Pernyat a a n Penyelesaian Ke gi a t a n ( S P 2 K ) .
Tanggal ……………… tahun …………
Dibuat Oleh:
Ketua BKAD
( ………………………………… )
Menget ahui:
Camat Ti m Pelaksana K a b u p a t e n
Kab. ………………….
( ………………………………… ) ( ………………………………… )
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
~ 187 ~
Format 5.28. Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K)
Dibuat Oleh:
Ketua BKAD
Materai
6000
( ………………………………… )
Menget ahui:
Camat Ti m Pelaksana K a b u p a t e n
Kab. ………………….
( ………………………………… ) ( ………………………………… )
NIP. …………………………… NIP. ……………………………
~ 188 ~
Format 5.29. Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)
Dengan hormat,
K a m i y a n g bertanda tangan d i b a w a h ini:
1. N a m a : ……………………………………………………….
2. Alamat : ……………………………………………………….
3. Jabatan : Ketua BKAD
4. Kecamatan : ……………………………………………………….
( ……………………………………..) ( ……………………………………..)
NIP. ……………………………….
Tem busan:
1. Fasilitator M a s y a r a k a t ;
2. A r s i p
~ 189 ~
Format 5.30. Realisasi Kegiatan dan Biaya (Final)
Rencana Realisasi
A Pekerjaan Persiapan
……………………..
……………………..
……………………..
B Pekerjaan Tanah
……………………..
……………………..
……………………..
C Pekerjaan Pondasi
……………………..
~ 190 ~
Rencana Realisasi
……………………..
……………………..
……………………..
…………....................................
~ 191 ~
Format 5.30a. Bingkai A s Built Drawing
PISEW
TA. ………………………
Provinsi
…………………………………….
Kabupaten
…………………………………….
Kecamatan
…………………………………….
Jenis Prasarana
Jalan
Lokasi
(dimana infrastruktur dibangun)
Judul Gambar
…………………………………
Dibuat Oleh:
BKAD Fasilitator
( ………………) ( ………………)
Diverifikasi Oleh:
TAPr/Asst. TAPr
( ……………………. )
Lembar ke …… Dari …….
~ 192 ~
Format 6.1. Realisasi Kegiatan dan Biaya Untuk Pemeriksaan
Rencana Realisasi
Selisih
No Uraian Pekerjaan Harga Jumlah Harga Jumlah Keterangan
Vol. Sat. Satuan Harga Vol. Sat. Satuan Harga Biaya
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
A Pekerjaan Persiapan
……………………..
……………………..
……………………..
B Pekerjaan Tanah
……………………..
……………………..
……………………..
C Pekerjaan Pondasi
~ 193 ~
Rencana Realisasi
……………………..
……………………..
……………………..
……………………..
…………....................................
(…………………………)
(……………………)
Ketua
~ 194 ~
Format 6.2. Berita Acara Lembar Kendali Hasil Akhir Pekerjaan
BERITA ACARA
Nomor : ………………………………..
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 195 ~
Format 6.2a. Berita Acara Lembar Kendali Hasil Pekerjaan
BERITA ACARA
Nomor : ………………………………..
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 196 ~
Format 6.3. Lampiran Berita Acara LKHAP
Lampiran
Berita Acara Lembar Kendali Hasil Akhir Pekerjaan (LKHAP)
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (Pisew)
Kecamatan.........Kabupaten ............ Provinsi …………..
Pada hari ini ........., tanggal ........., bulan ........., Tahun Dua ribu tujuh belas
(..............) telah dilakukan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kecamatan.........Kabupaten........
Perjanjian Kerja Sama Nomor........................, tanggal ...............Amandemen ....
tanggal ......... Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Provinsi Jawa Tengah, di lingkungan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan
Permukiman Provinsi ....................., dengan hasil sebagai berikut:
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 197 ~
Format 6.3a. Lampiran Berita Acara LKHAP
Lampiran
Berita Acara Lembar Kendali Pemeriksaaan Hasil Pekerjaan Progres
(25%/ 50%/70%)
Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)
Kecamatan.........Kabupaten ............ Provinsi …………..
Pada hari ini ........., tanggal ........., bulan ........., Tahun Dua ribu tujuh belas
(..............) telah dilakukan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) Kecamatan.........Kabupaten........
Perjanjian Kerja Sama Nomor........................, tanggal ...............Amandemen ....
tanggal ......... Kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
(PISEW) Provinsi Jawa Tengah, di lingkungan Satuan Kerja Pengembangan Kawasan
Permukiman Provinsi ....................., dengan hasil sebagai berikut:
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 198 ~
Format 6.4. Lampiran Catatan Hasil Pemeriksaaan H A P
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 199 ~
Format 6.4a. Lampiran Catatan Pemeriksaaan H asil P ekerjaan
Menyetujui :
Ketua Badan Kerjasama
Kecamatan ............
(..........................................)
Ketua
~ 200 ~
Format 6.5. Undangan Pertemuan Kecamatan II
Kop Surat
Undangan Pertemuan Kecamatan II
… … … … . . … … … , tgl/bln/tahun
Nomor : …………………………
Lampiran : …………………………
Kepada Yth.
(Undangan Terlampir)
Di Tempat
D e n g a n hormat,
Sehubungan dengan adanya Kegiatan P I S E W Tahun … … … … … … … . . di
Kecamatan……………………….., Kabupaten …………………………. dimana Kawasan
yang menjadi sasarannya terdiri dari Desa -Desa, yaitu:
1. Desa ……………………………….
2. Desa ……………………………….
3. Desa ……………………………….
M a k a d e n g a n ini k a m i m e n g u n d a n g B a p a k / I b u / Sdr/ i u n t u k m e n g h a d i r i
Pertemuan Kecamatan II yang akan dilaksanakan pada :
Tanggal : ............................................................
Waktu : Pukul..................... s.d .......................
Tempat : ............................................................
Acara : ............................................................
Materi atau Topik:
1. L a p o r a n realisasi hasil p e l a k s a n a a n p e k e r j a a n d a n hasil p e n g e l o l a a n d a n a
Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat ( B P M ) oleh B K A D kepada
masyarakat lokasi kawasan PISEW;
2. S e r a h t e r i m a infrastruktur t e r b a n g u n k e p a d a P e j a b a t P e m b u a t K o m i t m e n
(PPK) Satuan Kerja Penge m ba nga n K a w a s a n P e r m u k i m a n Provinsi.
D e m i k i a n k a m i s a m p a i k a n , ata s perhatian d a n k e h a d i r a n B a p a k / I b u / Sdr/i k a m i
u c a p k a n terima kasih.
Hormat Kami,
Camat...........
Te m b u s a n disampaikan K e p a d a yth :
1. Tim Pelaksana Kabupaten … … … … .
2. Tim Pelaksana Provinsi … … … … … . . (……………………………)
3. Camat …………………………………… NIP. ………………………
4. Pertinggal
~ 201 ~
Format 6.6. Daftar Hadir Pertemuan Kecamatan II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
*dst
Disetujui : Dibuat :
Camat Badan Kerjasama Antar Desa
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
~ 202 ~
Format 6.7. Notulensi Pertemuan Kecamatan II
Agenda Acara:
1. Laporan realisasi hasil pelaksanaan pekerjaan dan hasil pengelolaan
dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) oleh BKAD kepada
masyarakat lokasi kawasan PISEW;
2. Serah terima infrastruktur terbangun kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman
Provinsi.
· Peserta (tanya) :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
· Narasumber (jawab) :
~ 203 ~
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
· Peserta (tanya) :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
· Narasumber (jawab) :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Kesimpulan/ Kesepakatan :
B e r d a s a r k a n P e m a p a r a n N a r a s u m b e r d a n Ta n y a J a w a b , d a p a t
d i s i m p u l k a n / d isepakati:
1 . ...........................................................................................................
2 . ...........................................................................................................
3 . ...........................................................................................................
4. dst
A c a r a d i t u t u p p a d a p u k u l .................
D e m i k i a n notulensi ini d i b u a t u n t u k d i p e rg u n a k a n s e p e r l u n y a .
… … . … … … , tgl/bln/tahun
~ 204 ~
Format 6.8. Berita Acara Pertemuan Kecamatan II
Berita Acara
Pertemuan Kecamatan II
~ 205 ~
D e m i k i a n B e r i t a A c a r a ini d i b u a t d a n d i t a n d a t a n g a n i d e n g a n p e n u h
t a n g g u n g j a w a b u n t u k d i p e rg u n a k a n s e b a g a i m a n a m e s t i n y a .
… … . … … … , tgl/bln/tahun
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a lengkap N a m a lengkap
Mengetahui :
Camat Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) (………………………………………..)
N a m a Jelas N a m a Jelas
Menyetujui :
Wakil d a n Peserta Pertemuan Kecamatan II
Nama Alamat Ta n d a Ta n g a n
Dst. ……………………………
~ 206 ~
Format 6.9. Berita Acara Serah Terima Infrastruktur Terbangun
~ 207 ~
PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
…………………………………….. (21)
Kepala Desa …….…………….. (20)
…………………………………….. (21)
*) bisa lebih dari satu desa, jika infrastruktur d i b a n g u n di lebih dari satu, m a k a
diuraikan sesuai jenis infrastruktur m a s i ng -masing desa dan ditandatangani oleh
m a s i n g -m a s i n g k e p a l a desa.
~ 208 ~
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA SERAH TERIMA INFRASTRUKTUR
TERBANGUN
No Uraian Isian
(1) Diisi d e n g a n n o m o r Berita A c a r a Se ra h Te r i m a Infrastruktur Te r b a n g u n
(2) Diisi hari p e m b u a t a n Berita A c a r a S e r a h Te r i m a Infrastruktur Te r b a n g u n
(3) Diisi tanggal p e m b u a t a n Berita A c a r a Se ra h Te r i m a Infrastruktur
Terbangun
(4) Diisi bulan p e m b u a t a n Berita A c a r a S e r a h Te r i m a Infrastruktur
Terbangun
(5) Diisi t a h u n p e m b u a t a n Berita A c a r a S e r a h Te r i m a Infrastruktur
Terbangun
(6) Diisi nama pejabat K PA
(7) Diisi NIP pejabat KPA
(8) Diisi nama K PA yang membidangi kegiatan P I S E W
(9) Diisi alamat kantor K PA
(10) Diisi n a m a Kepala Desa
(11) Diisi n a m a d e s a lokasi infrastruktur t e r b a n g u n
(12) Diisi n a m a a l a m a t kantor k e p a l a d e s a
(13) Diisi n a m a d e s a lokasi infrastruktur t e r b a n g u n
(14) Diisi n a m a k e c a m a t a n dari d e s a l oka si infrastruktur t e r b a n g u n
(15) Diisi n a m a k a b u p a t e n d a r i d e s a l oka si i nfra st rukt ur t e r b a n g u n
(16) Diisi tahun a n g g a r a n pelaksa na a n P I S E W
(17) Diisi K PA yang membidangi kegiatan PISE W
(18) Diisi nama pejabat K PA
(19) Diisi NIP pejabat KPA
(20) Diisi d e s a lokasi infrastruktur t e r b a n g u n
(21) Diisi n a m a pejabat k e p a l a de sa
~ 209 ~
Format 6.10. Berita Acara Serah Terima
~ 210 ~
PETUNJUK PENGISIAN BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
No Uraian Isian
(12) Diisi a l a m a t S a t k e r p e m b e r i b a n t u a n
(13) Diisi d e n g a n n a m a p e k e r j a a n y a n g d i l a k s a n a k a n p e n e r i m a b a n t u a n
(19) Diisi d e n g a n n a m a p e k e r j a a n y a n g d i l a k s a n a k a n p e n e r i m a b a n t u a n
(21) Diisi d e n g a n n a m a p e k e r j a a n y a n g d i l a k s a n a k a n p e n e r i m a b a n t u a n
(24) Diisi d e n g a n n a m a l e m b a g a p e n e r i m a b a n t u a n
(25) Diisi d e n g a n n a m a p i m p i n a n / k e t u a / k e p a l a l e m b a g a p e n e r i m a b a n t u a n
~ 211 ~
Format 7.1. Monitoring Tahapan Pelaksanaan dan Pasca Konstruksi Tk. Provinsi
....................., tanggal........................20…..
Dibuat Oleh:
Tenaga Ahli Provinsi
(………………………….)
~ 212 ~
Format 7.2. Monitoring Tahapan Pelaksanaan Tingkat Kecamatan
....................., tanggal........................20…..
~ 213 ~
Format 7.3. Monitoring Partisipasi Masyarakat
Wilayah Kawasan
Kegiatan Ura ian
Desa 1 Desa II Desa III
Pertemuan Jumlah Undangan
Kecamatan I J u m l a h Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Si nkro nisasi J u m l a h Total Peserta
Kegiatan P I S E W U n s u r Ti m Pelaksana K a b .
dengan R KPD Unsur Kecamatan
Unsur BKAD
Perwakilan Masyarakat
P e r t e m u a n Pra Jumlah Undangan
Pelaksanaan J u m l a h Total Peserta
Konstruksi Jumlah Peserta Perempuan
Pertemuan Jumlah Undangan
Kecamatan II J u m l a h Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
....................., tanggal........................20…..
~ 214 ~
Format 7.4. Buku Kas U m u m (BKU) Kelembagaan B K A D
P e r i o d e P e n g g u n a a n D a n a : Ta h a p 1/ Ta h a p 2 (...................sd.....................)
Ta h u n A n g g a r a n : ..........................................
Desa/Kec./Kab. :................/..................../...............
Bank/No.Rek :.........................../.........................
P e n a n d a t a n g a n B u k u B a n k : 1.......................................... ( K e t u a )
2.......................................... ( B e n d a h a r a )
3.......................................... ( A n g g o t a )
(.............................................) (.............................................)
Ketua BKAD Bendahara
~ 215 ~
PETUNJUK PENGISIAN BUKU KAS UMUM (BKU)
Formulir ini dibuat oleh BKAD – selaku Pelaksana dan Penanggung Jawab
penerima dan pengelola Dana Bantuan Pemerintah BPM, sebagai Acuan
Penilaian Ketertiban Administrasi dan Pertanggungjawaban Penggunaan
Keuangan.
Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :
1. Periode Penggunaan Dana: Diisi sesuai dengan Pentahapan
Penerimaan, periode (....... s/d ..... ) diisi berdasarkan tanggal mulai
dan akhir pencatatan Buku Kas Umum per tahapan.
2. Kolom Tanggal (1), diisi dengan Tanggal terjadinya Penerimaan atau
Pengeluaran, yang dicatat secara berurutan;
3. Kolom No 2 “Sumber Penerimaan”, diisi sumber-sumber penerimaan
uang tunai yang diterima oleh BKAD, termasuk jika ada swadaya atau
bantuan/sumbangan dari pihak ke tiga yang diterima dalam bentuk
uang tunai;
4. Kolom 3 “Nomor Bukti”, diisi dengan kuitansi atau bukti penerimaan
uang tunai diberi nomor urut sesuai dengan urutan tanggalnya, yang
diterima oleh BKAD dalam rangka pelaksanaan PISEW;
5. Kolom 4 “Jumlah”, diisi dengan besaran uang tunai yang diterima oleh
BKAD
6. Kolom 5 “Jenis Pengeluaran” diisi dengan transaksi Pengeluaran, yang
meliputi : Bahan, Alat, Upah dan Biaya Operasional. Jenis Pengeluaran
diisi dengan Jenis Pengeluaran untuk setiap Kategorinya, misalnya
untuk Kategori Bahan (misal: pasir 30 M3), alat (cangkul : 2 buah).
7. Kolom 6 “Nomor Bukti”, diisi dengan No. Bukti dari Pengeluaran Dana.
bukti - bukti Pengeluaran yang berupa kuitansi dan/atau Nota diberi
nomor urut sesuai dengan urutan tanggalnya.
Nilai Pengeluaran yang dicatat dalam Buku Kas Umum harus sama
jumlahnya dengan yang tercatat didalam bukti-bukti pengeluarannya.
8. Kolom 7 “Jumlah Pengeluaran”, diisi dengan Jumlah Pengeluaran
sesuai dengan bukti Pengeluarannya.
9. Kolom 8 “Saldo”, diisi dengan saldo yang tersisa, selisih antara
penerimaan dengan pengeluaran, pengisian dilakukan setiap
terjadinya transaksi baik transaksi penerimaan maupun transaksi
pengeluaran.
~ 216 ~
Format 7.5. Laporan Buku Bank Kelembagaan B K A D
Transak si Saldo
Tanggal Uraian Transaksi Nomor Bukti
Debet (Rp) Kredit (Rp) (Rp)
(.............................................) (.............................................)
Ketua BKAD Bendahara
~ 217 ~
Format 7. 6. Buku Belanja Material B K A D
Harga Jumlah
N a ma Nomor Jumlah Total
Tanggal Satuan/Unit Harga
Pemasok/Uraian Bukti Satuan/Unit (Rp)
(Rp) (Rp)
(.............................................) (.............................................)
Ketua BKAD Bendahara
~ 218 ~
Format 7.7. Buku Upah Pekerja- BKA D
B u l a n :......................20......
Nama BKAD :...................................................
Alamat BKAD : Jl................................................
D e s a / K e c . / K a b . :................/..................../...............
Bank/No.Rek :.........................../............................... CONTOH
Dari Jumlah
Nama Nomor Jumlah Upah per U p ah
Tanggal tanggal s d
Pekerja Bukti Hari Kerja Hari (Rp)
tanggal (Rp)
TOTAL 800.000
(.............................................) (.............................................)
Ketua BKAD Bendahara
~ 219 ~
Format 7.8. Catatan Harian Fasilitator
Hari/Tanggal :
URAIAN LOKASI
Aktifitas :
Tujuan :
Sasaran :
Hasil :
Permasalahan :
Tindak Lanjut :
Dibuat Oleh:
Fasilitator M a s y a r a k a t
(……………………………………….)
~ 220 ~
Format 7.9. Daftar Hadir Fasilitator
Kecamatan : ……………………………
Kabupaten : ……………………………
Provinsi : ……………………………
B u l a n : ke - …….., Tanggal, …………….
……… ………
~ 221 ~
Format 7.10 Outline Laporan Pendahuluan Fasilitator
Outline L a p o r a n Fasilitator
(Laporan Pendahuluan atau bulan ke-1)
I. Lokasi K a w a s a n dampingan:
1.1 Lokasi Pusat Kawasan …………..…….., Kecamatan………………….,
Kabupaten………………….
1.2 Lokasi Penyangga Kawasan 1 …………….………………………..……..,
Kecamatan…………………., Kabupaten…………………….
1.3 Lokasi Penyangga Kawasan 2 …………………….…………………..…..,
Kecamatan…………………., Kabupaten…………………….
LAMPIRAN
1. C a t a t a n H a r i a n Fasilitator
2. J a d w a l R e n c a n a d a n Realisasi K e r j a Fasilitator
3. F o r m a t M o n i t o r i n g
4. D o k u m e n t a s i
Dibuat oleh:
Fasilitator M a s y a r a k a t
( ……………………………………. )
~ 222 ~
Format 7.11. Outline Laporan Mingguan Fasilitator
LAMPIRAN
1. Catatan Harian Fasilitator
2. Jadwal Rencana dan Realisasi Kerja Fasilitator
3. Format Monitoring
4. Dokumentasi
Dibuat oleh:
Fasilitator Masyarakat
( ……………………………………. )
~ 223 ~
Format 7.12. Outline Laporan Bulanan Fasilitator
Outline L a p o r a n Fasilitator
(Laporan bulan ke-2 dst)
I. Lokasi Kawasan dampingan :
1.2 Lokasi Pusat Kawasan …………….., Kecamatan…………………….,
Kabupaten………………….
1.3 Lokasi Penyangga Kawasan 1 …………….., Kecamatan…………….,
Kabupaten………………….
1.4 Lokasi Penyangga Kawasan 2 …………….., Kecamatan…………….,
Kabupaten………………….
LAMPIRAN
1. Catatan Harian Fasilitator
2. Jadwal Rencana dan Realisasi Kerja Fasilitator
3. Format Monitoring
4. Dokumentasi
Dibuat oleh:
Fasilitator Masyarakat
( ……………………………………. )
~ 224 ~
Format 7.13. Outline Laporan Akhir Fasilitator
Outline L a p o r a n Fasilitator
(Laporan Akhir)
LAMPIRAN
1. L a p o r a n B u l a n a n Fasilitator
2. J a d w a l R e n c a n a d a n Realisasi K e r j a Fasilitator
3. Format Monitoring
4. D o k u m e n t a s i
Dibuat oleh:
Fasilitator M a s y a r a k a t
( ……………………………………. )
~ 225 ~
Format 7.14. Outline Laporan Tim Pelaksana Kabupaten
Outline Laporan T P K
LOGO
NAMA DAN ALAMAT INSTANSI
INSTANSI
JUDUL LAPORAN
I. Pendahuluan
1.2 Penjelasan Umum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Ruang Lingkup
1.5 Sistematika Laporan
II. Materi Laporan
2.1 Pelaksanaan Kegiatan
2.2 Faktor-faktor yang memperngaruhi Kegiatan
2.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
2.4 Hambatan yang dihadapi
2.5 Hal hal lain yang perlu dilaporkan
III. Simpulan dan saran
IV. Penutup
Harapan/arahan/ucapan terima kasih
Dibuat oleh:
Tim Pelaksana Kabupaten
( ……………………………………. )
NIP. …………………………….
~ 226 ~
Format 7.15. Papan Informasi PISEW
~ 227 ~
Format 7.16 Prasasti PISEW
PRASASTI PISEW
S e t e l a h p e l a k s a n a a n k o n s t r u k s i selesai, B K A D d i w a j i b k a n u n t u k m e m b u a t
prasasti P I S E W Ta h u n … … . . di lokasi y a n g m u d a h untuk dilihat d a n dibaca,
d e n g a n k e t e n t u a n s e b a g a i berikut:
~ 228 ~
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Jenderal Cipta Karya
http://ciptakarya.pu.go.id