Dokumen ini membahas tujuan hidup manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah semata. Dunia hanyalah tempat bercocok tanam untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
353 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tujuan hidup manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah semata. Dunia hanyalah tempat bercocok tanam untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Dokumen ini membahas tujuan hidup manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah semata. Dunia hanyalah tempat bercocok tanam untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Dokumen ini membahas tujuan hidup manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah semata. Dunia hanyalah tempat bercocok tanam untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 2
Tujuan Hidup Manusia
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur mari kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kita banyak kenikmatan dan keberkahan kepada kita semua.
Sholawat dan salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita nabi Agung Muhammad shallallahu alaihi wasallam, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah seperti sekarang ini.
Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan ceramah yang bertema "tujuan hidup manusia".
Coba kalau kita melihat dunia begitu indah ya, membuat kita tertipu dalam kehidupan dunia yang fana ini. Kita seringkali terbuai oleh kesenangan hidup di dunia.
Saudaraku, saat melihat pemandangan yang indah kita lupa kepada penciptanya, saat diberi kenimatan malah berpaling daripada Allah subhanahu wa ta'ala yang maha memberi kenikmatan.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Quran Surat Al Ankabut ayat 64:
وََم ا ٰه ِذِه اْلَح ٰي وُة الُّد ْنَيٓا ِااَّل َلْهٌو َّو َلِع ٌۗب َو ِاَّن الَّد اَر اٰاْل ِخَر َة َلِهَي اْلَحَيَو اُۘن َلْو َك اُنْو ا َيْع َلُم ْو َن "Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui". (QS Al Ankabut:64).
Memang kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. Bahkan Alquran dan hadits tidak pernah memuji dunia. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pun juga tidak pernah memuji kesenangan.
Dalam dunia ini tidak lepas dari kelelahan dan keletihan, berbagai macam kesedihan terkadang juga dirasakan ketika seseorang terlalu mengincar kehidupan dunia. Ketika seseorang telah mendapatkan apa yang ia inginkan dunia dan kesenangan terkadang juga menimbulkan kegelisahan dan ketakutan takut bagaimana ia akan menjaga apa yang sudah ia dapatkan.
Maka dari itu, kita sebagai seorang hamba Allah harus berpikir apa sih dunia itu? bagaimana sih dunia? untuk apa kita hidup di dunia ini?
Tujuan kita diciptakan di dunia ini tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah subhanahuwata'ala. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Quran surat az-zariyat ayat 56:
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku". Itulah tujuan hidup kita yang sebenarnya untuk menghambakan diri kepada Allah untuk beribadah kepada Allah subhanahuwata'ala.
Tentunya kita harus bersikap seimbang terhadap dunia dan akhirat. Jngan karena Kita terlalu mengejar dunia hingga lupa kepada akhiratnya.
Maka sebagai seorang mukmin harus sadar bahwa dunia bukan tempatnya beristirahat tetapi tempat ia bercocok tanam. Karena ia tahu setelah ia hidup di dunia ia akan menuju sebuah kehidupan yang lebih panjang yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dunia ini yaitu akhirat yang kekal dan abadi.
Tentunya kita tidak boleh tentram terhadap dunia kita harus menjadikan dunia sebagai wasilah untuk menuju kehidupan akhirat. Maka sadarilah kita pikirkan baik-baik tentang hakikat dunia agar kita tidak tertipu dalam dunia, agar kita senantiasa beribadah kepada Allah subhanahuwata'ala dan menjadikan dunia sebagai jalan untuk menuju kehidupan akhirat.
Semoga kita senantiasa golongan orang-orang yang beriman dan tidak terpedaya oleh dunia. Amin amin amin ya rabbal alamin.
Sekian ceramah yang dapat saya sampaikan ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
