Kurikulum Darurat Covid 19 SDN Surianeun 2
Kurikulum Darurat Covid 19 SDN Surianeun 2
Kurikulum Darurat Covid 19 SDN Surianeun 2
SDN SURIANEUN 2
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Jl. Raya Patia-Pagelaran KM.05 Kec. Patia Pandeglang-Banten.
1
TIM PENYUSUN
KURIKULUM
SD NEGERI SURIANEUN 2
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021
Ketua : H. A. JUZAENI, S. Pd
Sekretaris : NANA SUHANA S. Pd
Anggota
1. Guru : 1. ADE HALIMAH, S.Pd.I
2. AHMAD MAHPUDIN, S.Pd.I
3. E. NURAENI, S.Pd
4. EVA YULIASANTI, S.Pd
5. KASMAH, S.Pd
6. RIYANTI, S.Pd
7. KAMDANI, S.Pd
8. YUYUN YUANAH, S.Hum
9. SULIAWATI, S.Pd
10. AHEN SUHERLAN, S.Pd
H. A. JUZAENI, S.Pd
NIP. 19610806 198303 2 005
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pandeglang
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312 : (0734) 7420206
NSS: 101110445210 NPSN : 10645210 e-mail : sdn20me@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI SURIANEUN 2
NOMOR : 420 / 86 / SD.24 / VII / 2020
TENTANG
PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
SEMESTER I DAN II TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SDN SURIANEUN 2
Ditetapkan di : Patia
Pada tanggal : 1 Juli 2020
Kepala Sekolah
iv
H. A. JUZAENI, S. Pd
NIP.
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala SDN Surianeun 2
NOMOR : 420/86/SD.24/VII/2020
TANGGAL : 01 Juli 2020
SUSUNAN KEPENGURUSAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SDN SURIANEUN 2
N KET
NAMA / NIP JABATAN PENUGASAN
O
1 NANA SULAKSANA, S. Pd Pengawas Konselor
NIP.
2 H. A. JUZAENI, S. Pd Kepala Sekolah Koordinator
NIP.
3 H. SARKA Komite Pengembang Karakter
Sekolah
4 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter
Sekolah
5 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter
Sekolah
6 Guru Pengembang Kelas 1
7 Guru Pengembang Kelas 2
8 Guru Pengembang Kelas 3
9 Guru Pengembang Kelas 4
10 Guru Pengembang Kelas 5
11 Guru Pengembang Kelas 6
12 Guru Pengembang PJOK
13 Guru Pengembang PAI
Ditetapkan di : Patia
Pada tanggal : 1 Juli 2020
Kepala Sekolah
H. A. JUZAENI, S. Pd
NIP.
v
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312 : (0734) 7420206
NSS: 101110445210 NPSN : 10645210 e-mail : sdn20me@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 20 MUARA ENIM
NOMOR : 420 / 86 / SD.24 / VII / 2020
TENTANG
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SDN SURIANEUN 2
KEPALA SDN SURIANEUN 2 KECAMATAN PATIA
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014
Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
b. Pencapaian SDN 20 Muara Enim menuju Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam peningkatan SPMI
vi
NURHASANAH, S. Pd
NIP. 196108061983032005
PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan dokumen K13 yang akan di Validasi / diverifikasi.
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama Kepala Sekolah, Nama Jabatan
Petugas Validasi/verifikasi
3. Bubuhkan tanda cetak (v) pada kolom “ada” atau “tidak” sesuai
keberadaan butir-butir Pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi isi dengan temuan, komentar dan
saran berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Di tulis dengan singkat dan
jelas
vii
INSTRUMEN VALIDASI / VERIFIKASI DOKUMEN KTSP
DOKUMEN I
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
COVER /HALAMAN JUDUL
1 Logo Sekolah dan atau Daerah
2 Judul : Kurikulum SDN 20 Muara Enim
3 Tahun Pelajaran
4 Alamat Sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan Kalimat Pengesahan
2 Tanda Tangan Kepala Sekolah dan Stempel /
cap sekolah
3 Tanda Tangan Komite Sekolah dan stempel /
cap sekolah
4 Tempat untuk Tanda Tangan Kepala/ Pejabat
Dinas Provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
I PENDAHULUAN
A Rasional
1. Latar Belakang Memuat
- Kondisi Nyata
- Kondisi Ideal
- Potensi dan Karakteristik Potensial
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
- UU No. 20 Tahun 2003
- PP No. 19 Tahun 2005
- Permendiknas No. 22,23 dan 24 Tahun
2006
- Permendiknas No. 6 Tahun 2007
- Peraturan daerah yang relevan
B Visi Satuan Pendidikan
viii
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
1. Ringkasan Mudah Dipahami
2. Mengaju pada tujuan pendidikan dasar yaitu
untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, berakhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Mengacu tuntutan SKL satuan pendidikan,
sebagaimana tercantum pada permendiknas
No 23 Tahun 2006
4. Berorientasi pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
5. Berorientasi pada kepentingan daerah,
nasional dan internasional
6. Berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
7. Memberi inspirasi dan tantangan dalam
meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
8. Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
9. Mengarahkan langkah-langkah strategis
yang konsisten dengan penjabaran misi
satuan pendidikan
C Misi Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai
sesuai dengan skala prioritas, mencakup :
1. Seluruh indikator Visi
2. Sebagian dari indikator visi
L E N T R I, S.Pd
NIP. 19670829 198812 1 001
xii
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 SDN 20 MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MUARA ENIM
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan alasan :
Semua unsur Kurikulum 2013 terpenuhi dengan lengkap
Unsur Kurikulum 2013 terpenuhi tetapi kurang lengkap
Unsur Kurikulum 2013 tidak lengkap
L E N T R I, S. Pd
xiii
NIP: 19670829 198812 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, SDN 20 Muara Enim telah menyusun Dokumen I Kurikulum
Darurat yang sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013. Penyusunan
Dokumen Kurikulum Darurat ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan
kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh SDN 20 Muara Enim
selama masa Pandemic COVID-19, sesuai dengan karakteristik kondisi
zona/daerah sekolah dan zona asal peserta didik serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.
NURHASANAH, S.Pd
NIP. 19610806 198303 2 005
DAFTAR ISI
Tim Penyusun Kurikulum..............................................................................ii
Lembaran Pengesahan................................................................................ iii
SK Tim Pengembang Kurikulum ................................................................ iv
SK Pengesahan Kurikulum ........................................................................ vi
Intrumen Validasi dan Rekomendasi............................................................vii
Kata Pengantar.............................................................................................xiv
Daftar Isi....................................................................................................... xv
Lampiran
a. Kalender Pendidikan
b. Jadwal Pelajaran
c. Penentuan KKM
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, SDN 20 Muara Enim telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai
dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta
didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa
darurat, tentunya sekolah dasar membutuhkan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang
merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan
memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa
darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona
Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena
terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa
darurat Covid-19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah dasar yang
meliputi kerangka dasar Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan,
Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, sekolah dasar melakukan
analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan
skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan
peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan COVID-19.
Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa
darurat Covid-19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
1
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan
pendidikan. Dalam menyusun Kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat
melakukan modifikasi dan inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan sekolah.
Dengan tersusunnya Dokumen 1 Kurikulum Darurat ini, SDN 20
Muara Enim akan menjadi sekolah dasar yang memiliki Kurikulum Darurat
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah dimasa
pandemi COVID-19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang
berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai
keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum Darurat COVID-19 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
2
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum Darurat COVID-19 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
3
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.
4
2. Landasan Yuridis Kurikulum Darurat COVID-19
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik
“menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan
adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga
mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.
Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa
lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya
dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki
peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang
mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan
kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa di masa lalu semata
tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan
berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru
5
dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai konten
pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini
memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik,
dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas
dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan
dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih
berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan
dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka
telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh
sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana
dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan
harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan
dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan
dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab
di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan
datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.
Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar
6
bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat,
modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas
kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya,
mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai
warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk
kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan
masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 Adalah Sebagai Berikut
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional
Pendidikan
4. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
5. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
6. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
Kurikulum Kompetensi SD
9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran
Layak
10. Surat Edaran No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darura tPenyebaran Covid-19
11. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Covid 19
3. Landasan Sosioligis
Kurikulum darurat COVID-19 dikembangkan atas dasar
kebutuhan merespon perubahan rancangan dan proses pendidikan
dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan keberagamaan,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat
yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada masa darurat covid 19.
7
4. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan
dan zamannya pada masa darurat Covid-19.
8
6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan
keunggulan sekolah.
Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan
Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang
tua.
9
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar
lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran
tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.
10
awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari
tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar
menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada
waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu
diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,
videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat,
meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya
dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra
lainnya.
11
merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal,
namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.
12
menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan
TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam
hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti
daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang memeroleh
pelajaran menggunakannya.
13
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan Pendidikan SD
1) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak
2) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3) Mematui aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif
6) Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan
bimbingan guru/ pendidik
7) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya
14
8) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana
dalam keidupan sehari-hari
9) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar
10)Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11)Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa,
negara, dan tanah air Indonesia
12)Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal
13)Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
14)Berkomunikasi secara jelas dan santun
15)Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
16)Menunjukkan kegemaran menbaca dan menulis
17)Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung
15
D. Tujuan Sekolah
1. Meraih prestasi dibidang ilmu pengetahuan, minimal di tingkat
kecamatan maupun kabupaten.
2. Menguasai ilmu pengetahuan sehingga terampil dari proses
pembelajaran dan kegiatan
3. Menguasai dasar ilmu penegetahuan dan teknologi sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan ke janjang yang lebih tinggi
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat
sekitar
5. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
6. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di kelas unggulan SMP
dari tahun ke tahun.
7. Dapat mengamalkan ajaran agama dari hasil proses pembelajaran
dan kegiatan pembiasaan
E. Sasaran Program:
Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah
menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah.
16
SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM
1 TAHUN 4 TAHUN 8 TAHUN
( 2020 / 2021 ) ( 2020 / 2024) ( 2020 / 2028)
(Program Jangka (Program Jangka (Program Jangka
Pendek) Menengah) Panjang)
lulusan 5,00. lulusan 5,25 lulusan 5,50
3. 20 % lulusan dapat 3. 20 % lulusan dapat 3.25 % lulusan dapat
diterima di SMP diterima di SMP diterima di SMP
unggulan, dan 80 % di unggulan, dan 80 % unggulan, dan 75 % di
SMP reguler di SMP reguler SMP reguler
4. Rata-rata kenaikan 4. Rata-rata kenaikan 4.Rata-rata kenaikan
kelas 95 % kelas 97 % kelas 99 %
17
4.Pelayanan, perhatian terhadap peserta didik secara individual atau kelompok
dioptimalkan;
18
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
19
Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru
serta tenaga kependidikan yang ada di sekolah sebagai bahan penentuan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh sekolah,
selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang
tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui
gugus tugas penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19
atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain
itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan
melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan
kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap
muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada
aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas
nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah
setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan surat
persetujuan dari orang tua
20
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi
Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan
beribadah peserta didik di tengah keluarga;
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif
21
b. Model dan MetodePembelajaran.
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model
pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara
aktif dan kreatif.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang
dihadapi madrasah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbang kankesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha
memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang
diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa
keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cuku pnya waktu
istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik
22
(https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, web
Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud
(https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh Pusdatin
dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id), Tatap muka
daring program sapa duta rumah belajar Pusdatin Kemendikbud
(pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.
(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan
Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru
dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),
23
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan melalui pengawas sekolah/Koordinator Wilayah (Korwil)
tentang kondisi kesehatan warga sekolah, metode pembelajaran yang
digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau kombinasi), kendala
pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar
peserta didik.
b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukan oleh guru:
1. MenyiapkanPerencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal
pokok saja namun tetap berpedoman pada permendikbud Nomor 37
tahun 2018.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi
esensi dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan
di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu
dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu
dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan
takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yangterpuji dan
menjadi teladan bagi keluarga masyarakat danbangsa, yaitu sikap
peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun,
mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk
mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan
dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih
baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,
kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
24
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan
regional, nasional maupun internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala
madrasah, RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran,
tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya
pada masa darurat.
2) Kegiatan Inti.
a) Guru mengorganisir pesertadidik dalam pembelajaran.
b) Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan
bersama pesertadidik.
c) Pesertadidik melakukan kegiatansaintifik yang meliputi:
mengamati, menanya, mencari informasi, menalar/
25
mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.
d) Guru menggunakan media ataualat peraga yang sesuai dengan
karakteristik materi di masa darurat.
e) Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi,
portofolio, proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen
dan lain sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan
pesertadidik di masa darurat.
f) Guru member apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
g) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta
didik belajar melalui pengamatan dan/atau menanyakan
kepada orang tua sisiwa.
3) KegiatanPenutup.
a) Post test, dapatdilakukan dengan tes dan non tes.
b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan
mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral serta informasi pandemic covid 19.
d) Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok dan diberikan secara memadai
sehingga tidak menyita banyak waktu, tenaga dan biaya.
e) Doa penutup dan salam
26
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta
didik untuk memastikan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik mendukung proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang
akan dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan
akses pembelajaran daring.
27
c. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring
1. Kegiatan PraPembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui
kurir atau diambil oleh orangtua/wali pesertadidik sekali
seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media
komunikasi yang tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan
bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk
menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan melakukan
prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.
2. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik
untuk melakukan pengecekan dan pendampingan belajar
dengan wajib melakukan prosedur pencegahan penyebaran
COVID19.
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. PascaPembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada
tiap sesi belajar yang telah tuntas di lembar pemantauan
harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan
kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemic COVID-19.
Selain itu, menambahkan konten rekreasional dan ajakan
melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga
28
kesehatan mental dan fisik peserta didik selama masa belajar
dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan
penugasan untuk minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya
dapat juga melalui alat komunikasi atau kurir.
29
b) PedomanPengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona
merah(opsi2)
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas
virtual Dalam Jaringan(Daring) yaitu bagi peserta didik yang
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan
internet, madrasah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran
digital dengan menyediakan menu/pengaturan kelas virtual antara lain
WhatsApp/Zoom/Google Classroom/Telegram dan atau aplikasi lain
yang sejenis. Pada proses bembelajaran Daring tatap muka virtual
juga dilakukan melalui video conference, telecon ference, dan/atau
diskusi dalam group di media social atau aplikasi pesan, ha ltersebut
dilakukan untuk memastikan adanya interaksi/ komunikasi dua arah
antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan
bagi peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp
android maupun jaringan internet, guru dan peserta didik
menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar
dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat
menggunakan media televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar
menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam
seharihanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan
agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian
penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data
internet.
30
B. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SDN 20 Muara Enim organisasi Kompetensi Dasar kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas
I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN 20
Muara Enim menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.
31
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.
I II III IV V VI
Kelompok A
3 Bahasa Indonesia 8 8 8 6 6 6
4 Matematika 2 2 2 2 2 2
Kelompok B
3 Bahasa Daerah
Keterangan:
Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Kesenian Daerah.
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), dan Usaha
Kesehatan Sekolah.
32
Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat
kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan
kurikuler.
Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang
terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Kesenian Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
33
C. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.
34
Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara
35
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
4. Matematika
Tujuan:
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
36
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
37
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
prakarya.
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
38
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
39
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi
Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Monitoring Pelaksanan
Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :
1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri
atas:
a. Pramuka
b. Unit Kesehatan Sekolah
c. Kepemimpinan
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan
melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan rutin di SDN 20 Muara Enim adalah sebagai
berikut:
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
40
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat
pendek dalam Al Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah
belajar
Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Kegiatan Paguyuban Orang Tua
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Peringatan Hari Besar Nasional
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi
oleh ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antri
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga
sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
41
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SDN 20 Muara Enim kelas I, II,
dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SDN 20 Muara Enim adalah 35
menit. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa
aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
42
Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
SDN 20 Muara Enim.
Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu
Kelas pembelajaran pembelajara Efektif per pembelajaran
tatap muka/menit n Per Minggu tahun ajaran per tahun
1 35 24 38 912
2 35 24 38 912
3 35 24 38 912
4 35 24 38 912
5 35 24 38 912
6 35 24 38 912
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang di pilih.
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d
43
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah
70%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar
Hasil Belajar/SKBM SDN 20 Muara Enim Tahun Pelajaran 2019/2020 adalah
sebagai berikut :
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
44
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas SDN 20 Muara Enim sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua
StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.
2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1), Peserta
Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan melalui
rapat pendidik setelah:
a. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran dan muatan lokal;
c. lulus Ujian Sekolah/ Madrasah.
Kriteria a:
mempertimbangkan kehadiran peserta didik pada program
pembelajaran di semester 1 kelas I sampai semester 1 kelas VI
Dokumen yang diperlukan adalah Daftar Hadir Peserta Didik.
Kriteria b:
Memperoleh nilai baik untuk seluruh mata pelajaran dan muatan
lokal yang ditentukan pendidik melalui rapat pendidik tingkat
satuan pendidikan.
Dokumen yang diperlukan adalah penilaian hasil belajar (rapor)
mulai semester I kelas IV sampai dengan semester 1 kelas VI.
Perhitungan nilai baik pada penilaian akhir adalah sebagai
berikut :
a) Tentukan nilai Satuan Kelulusan Minimal (SKM) setiap mata
pelajaran oleh pendidik.
45
b) Hitung rata-rata nilai rapor mulai semester 1 kelas IV sampai
dengan semester 1 kelas VI per mata pelajaran.
c) Hitung total rata-rata nilai SKM dan total rata-rata nilai rapor
(NR).
d) Untuk menentukan kelulusan peserta didik adalah dengan
membandingkan total rata-rata nilai SKM dengan total rata-
rata nilai rapor (NR).
e) Peserta didik dinyatakan LULUS atau memperoleh nilai baik
pada semua mata pelajaran apabila total rata-rata nilai semua
mata pelajaran melebihi atau minimal sama dengan total
rata-rata nilai SKM pada seluruh mata pelajaran dan muatan
lokal.
Peserta didik harus LULUS kriteria butir b.
Kriteria c:
Kriteria kelulusan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat
pendidik sebelum pelaksanaan US/ M mencakup:
(a)nilai minimal setiap mata pelajaran
(b)nilai rata-rata minimal mata pelajaran US/M
Perhitungan kelulusan dari US/M sebagai berikut:
1. tentukan nilai minimal mata pelajaran yang harus dicapai
peserta didik dalam US/M, misalnya , ditetapkan serendah-
rendahnya adalah 4 (empat). Hal ini berarti apabila peserta
didik ujian mendapat nilai 3 (tiga), peserta didik yang
bersangkutan dinyatakan Tidak Lulus.
2. tentukan rata-rata nilai minimal mata pelajaran US/M,
misalnyaditetapkan serendah-rendahnya adalah 5,5.
3. mata pelajaran yang diujikan dapat berupa ujian tertulis, ujian
praktik, atau kedua bentuk ujian tersebut. Apabila dalam satu
pelajaran terdapat ujian tertulis dan ujian praktik, nilai ujiannya
adalah rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.
4. hitung total rata-rata nilai ujian sekolah.
46
5. untuk menentukan kelulusan peserta didik adalah dengan
membandingkan total rata-rata nilai ujian dengan rata-rata
nilai minimal mata pelajaran US/M misalnya yaitu 5,5.
6. peserta didik dinyatakan LULUS US/M, apabila total rata-rata
nilai ujian semua mata pelajaran melebihi atau minimal sama
dengan 5,5 (batas minimal nilai US/M)
Peserta didik harus LULUS Kriteria butir c
47
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.
D. Pedoman Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk
dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Penilaian bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, namun
juga berfungsi:
1) Bagi siswa: membantu merealisasikan dirinya untuk mengubah atau
mengembangkan perilakunya dan membantu untuk mendapat kepuasan
atas apa yang telah dikerjakannya.
2) Bagi guru: membantu untuk menetapkan apakah metode mengajar yang
digunakannya telah memadai, serta untuk membantu membuat
pertimbangan administrasi.
A. Aspek Penilaian
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Satuan pendidikan perlu menetapkan kriteria mengenai mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian proses serta hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1) Penilaian Sikap
48
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, guru/pengajar, proses
pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran (KI.2). Sedangkan aspek
sikap spiritual, untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya
berlaku untuk seluruh materi pokok (KI.1). Sekolah perlu menyepakati dan
menetapkan aspek sikap religius yang ditanamkan di satuan pendidikan.
Ketetapan ini merupakan regulasi yang digunakan oleh seluruh warga
sekolah sebagai acuan. Penilaian sikap menggunakan instrument
observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.
Sekolah menyusun, menyepakati, dan menetapkan sikap serta indikator
sikap yang akan ditanamkan pada setiap mapel/jenjang kelas mengacu
pada kompetensi inti.
50
KOMPETENSI
INDIKATOR YANG DIAMATI
INTI
Mengikuti Upacara bendera dengan tertib.
Mengikuti Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
Selalu hadir pada kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
3. Tanggung Menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawab jawabnya tepat waktu.
Melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan ikhlas.
Tidak menunda pekerjaan yang dapat segera
diselesaikan.
Bekerja dengan teliti dan cermat.
Memanfatkan kemajuan IPTEK (HP, internet) dengan
baik.
4. Toleransi Bergaul dan menghargai teman dengan tidak
memandang ras, suku, dan agama.
Memiliki rasa empati dan simpati terhadap sesama.
Menghargai keberhasilan orang lain.
Bersikap positif terhadap sesama.
5. Gotong Membiasakan kerja kelompok, diskusi dalam
royong menyelesaikan masalah dan pekerjaan.
Selalu menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan,
guna mewujudkan program 10 K.
Bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
diperbuat bersama.
6. Santun Berbicara dengan sopan kepada orang yang lebih tua.
Tidak berkata/ berbicara jorok.
Suka memberi
7. Percaya Diri Tidak ragu dalam melaksanakan dan menyelesiakan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Yakin pada kemampuan diri.
Tidak selalu bergantung pada orang lain.
Selalu optimis dalam segala hal.
51
2) Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen
tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
52
3) Penilaian Keterampilan
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio.
a) Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu.
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu
investigasi.
c) Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya, dan/atau kreativitas peserta didik
dalam kurun waktu tertentu.
53
sebelumnya, dan nilai hasil ujian sekolah dari tahun pelajaran
sebelumnya
54
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,
semakin tinggi pula nilai KKMnya
55
Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14.
Berikut disajikan tabel berisi beberapa contoh rentang predikat sesuai dengan
KKM satuan pendidikan.
RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A (Sangat C D (Perlu
Pendidikan *) Interval B (Baik)
Baik) (Cukup) Bimbingan)
80 20/3=6,7 93<A 100 86<B 93 80 C 86 D<80
75 25/3=8,3 92<A 100 83<B 92 75 C 83 D<75
70 30/3=10 89<A 100 79<B 89 70 C 79 D<70
65 35/3=11,7 88<A 100 76<B 88 65 C 76 D<65
56
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.
57
3. Penulisan dan Penelaaan soal, setelah kisi-kisi dan bahan uji/materi
disiapkan diadakan telaah bahan uji dengan menggunakan kartu telaah.
4. Pengetikan dan penggandaan soal.
58
Buku daftar nilai dari setiap mata pelajaran memuat macam-macam penilaian:
1.1 Ulangan Harian (UH)
1.2 Penilaian Perbuatan/ Pengamatan, Tugas/ PR
1.3 Penilaian Portofolio
1.4 Penilaian Ulangan Tengah Semester (UTS)
1.5 Ulangan Umum Kenaikan Kelas (UKK)
59
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen Kurikulum Darurat Covid-19
SDN 20 Muara Enim pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka salah satu
pedoman dana cuan dalam penyelenggaraam pendidikan di SDN 20 Muara
Enim telah tersedia.
60
dukungan dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun Kurikulum darurat.
Amiiin.
SARAN-SARAN
Serapi apapun kurikulum suatu sekolah, hanya akan menjadi pajangan yang
tak berarti apabila tidak ada kemauan keras dari seluruh pemangku
kepentingan untuk melaksanakannya.
Agar kurikulum ini berarti bagi sekolah kita mari kita laksanakan dengan
sepenuh hari sehingga Visi dan Misi sekolah dapat kita wujudkan.
61
.
Lampiran-lampiran
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312 : (0734) 7420206
e-mail : sdn20me@gmail.com
NURHASANAH, S. Pd
NIP.196108061983032005
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312 : (0734) 7420206
e-mail : sdn20me@gmail.com
JADWAL PELAJARAN
KONDISI NEW NORMAL SDN 20 MUARA ENIM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
1
JK SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU KET
KELAS
NURHASANAH, S. Pd
NIP.196108061983032005
2
3