0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan83 halaman

Kurikulum Darurat Covid 19 SDN Surianeun 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 83

DARURAT COVID-19

KURIKULUM DARURAT COVID-19


DOKUMEN 1

SDN SURIANEUN 2
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Jl. Raya Patia-Pagelaran KM.05 Kec. Patia Pandeglang-Banten.

1
TIM PENYUSUN

KURIKULUM
SD NEGERI SURIANEUN 2
TAHUN PELAJARAN 2020/ 2021

Ketua : H. A. JUZAENI, S. Pd
Sekretaris : NANA SUHANA S. Pd
Anggota
1. Guru : 1. ADE HALIMAH, S.Pd.I
2. AHMAD MAHPUDIN, S.Pd.I
3. E. NURAENI, S.Pd
4. EVA YULIASANTI, S.Pd
5. KASMAH, S.Pd
6. RIYANTI, S.Pd
7. KAMDANI, S.Pd
8. YUYUN YUANAH, S.Hum
9. SULIAWATI, S.Pd
10. AHEN SUHERLAN, S.Pd

2. Konselor : NANA SULAKSANA, S.Pd.


(Pengawas TK/ SD)

3. Komite Sekolah : H. SARKA

Nara Sumber : LPMP Banten

Koordinasi dan Supervisi :

1. Kepala Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pandeglang


2. Kasi Kurikulum dikdas Dikbud Kab. Pandeglang

Patia, 13 Juli 2020


Ketua Tim Penyusun
Kepala Sekolah,

H. A. JUZAENI, S.Pd
NIP. 19610806 198303 2 005

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum SDN Surianeun 2 Kecamatan Patia Tahun Pelajaran 2020/2021 mulai


diberlakukan pada tanggal 15 Juli 2020 berdasarkan Keputusan Kepala SDN
Surianeun 2 Nomor : 420 / 86 / SD.24 / VII / 2020.

Menyetujui Patia, 13 Juli 2020


Ketua Komite Kepala Sekolah

H. SARKA H. A. JUZAENI, S.Pd


NIP.

Mengesahkan
Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pandeglang

Drs. H. TAUFIK HIDAYAT, M.Si


Pembina Utama Muda-IV/c
NIP. 19630421 198903 1 012

iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312  : (0734) 7420206
NSS: 101110445210 NPSN : 10645210 e-mail : sdn20me@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI SURIANEUN 2
NOMOR : 420 / 86 / SD.24 / VII / 2020
TENTANG
PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
SEMESTER I DAN II TAHUN PELAJARAN 2020/2021
SDN SURIANEUN 2

KEPALA SDN SURIANEUN 2 KECAMATAN PATIA


Menimbang : a. Bahwa dalam memperlancar proses belajar mengajar di SDN Surianeun 2
Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang perlu memiliki Tim Pengembang
Kurikulum
b. Pencapaian SDN 20 Surianeun 2 menuju Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam peningkatan SPMI

Mengingat : 1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Berkarakter;
4. Permendikbud RI No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
5. Permendikbud RI No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendikbud RI No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
7. Permendikbud RI No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
8. Permendikbud RI No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud RI No 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD
10. Surat Edaran No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darura tPenyebaran Covid-19
11. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid
19
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengangkat Tim Pengembang Kurikulum
Kedua : Menugaskan Tim Pengembang Kurikulum (Tugas Terlampir)
Ketiga : Tim Pengembang Kurikulum melaporkan Hasil kajian kepada Kepala
Sekolah secara berkala
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat keputusan ini
dibebankan pada Dana BOS Pusat
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku setelah tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Patia
Pada tanggal : 1 Juli 2020
Kepala Sekolah

iv
H. A. JUZAENI, S. Pd
NIP.
LAMPIRAN 1 : Keputusan Kepala SDN Surianeun 2
NOMOR : 420/86/SD.24/VII/2020
TANGGAL : 01 Juli 2020

SUSUNAN KEPENGURUSAN
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SDN SURIANEUN 2

N KET
NAMA / NIP JABATAN PENUGASAN
O
1 NANA SULAKSANA, S. Pd Pengawas Konselor
NIP.
2 H. A. JUZAENI, S. Pd Kepala Sekolah Koordinator
NIP.
3 H. SARKA Komite Pengembang Karakter
Sekolah
4 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter
Sekolah
5 Orang Tua Siswa Pengembang Karakter
Sekolah
6 Guru Pengembang Kelas 1
7 Guru Pengembang Kelas 2
8 Guru Pengembang Kelas 3
9 Guru Pengembang Kelas 4
10 Guru Pengembang Kelas 5
11 Guru Pengembang Kelas 6
12 Guru Pengembang PJOK
13 Guru Pengembang PAI

Ditetapkan di : Patia
Pada tanggal : 1 Juli 2020
Kepala Sekolah

H. A. JUZAENI, S. Pd
NIP.

v
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312  : (0734) 7420206
NSS: 101110445210 NPSN : 10645210 e-mail : sdn20me@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 20 MUARA ENIM
NOMOR : 420 / 86 / SD.24 / VII / 2020
TENTANG
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SDN SURIANEUN 2
KEPALA SDN SURIANEUN 2 KECAMATAN PATIA
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan Permendikbud No. 160 Tahun 2014
Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
b. Pencapaian SDN 20 Muara Enim menuju Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dalam peningkatan SPMI

Mengingat : 1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
3. Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Berkarakter;
4. Permendikbud RI No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
5. Permendikbud RI No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendikbud RI No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;
7. Permendikbud RI No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses;
8. Permendikbud RI No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian;
9. Permendikbud RI No 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD
10. Surat Edaran No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darura tPenyebaran Covid-19
11. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid 19
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menerbitkan dan Memberlakukan Kurikulum SDN Surianeun 2 untuk Tahun
Pelajaran 2020/2021
Kedua : Kurikulum SDN Surianeun 2 memuat Dokumen 1 Berisi Pendahuluan, Visi-
misi, Tujuan, Struktur Kurikulum, Muatan Kurikulum, Kalender Pendidikan,
Dokumen II berisi Silabus, Dokumen III berisi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Ketiga : Upaya perbaikan dalam rangka penyempurnaan Kurikulum SDN Surianeun 2
dilakukan secara terus-menerus yang sesuai dengan tahap perkembangan
siswa, kondisi pembangunan nasional serta kemajuan ilmu pembangunan dan
teknologi
Keempat : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Surat keputusan ini
dibebankan pada Dana BOS Pusat
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku setelah tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Muara Enim


Pada tanggal : 13 Juli 2020
Kepala Sekolah

vi
NURHASANAH, S. Pd
NIP. 196108061983032005

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP


KABUPATEN MUARA ENIM
PROPINSI SUMATERA SELATAN

PETUNJUK PENGISIAN
1. Perhatikan dokumen K13 yang akan di Validasi / diverifikasi.
2. Tuliskan identitas sekolah, alamat, nama Kepala Sekolah, Nama Jabatan
Petugas Validasi/verifikasi
3. Bubuhkan tanda cetak (v) pada kolom “ada” atau “tidak” sesuai
keberadaan butir-butir Pernyataan.
4. Catatan petugas validasi/verifikasi isi dengan temuan, komentar dan
saran berdasarkan hasil validasi/verifikasi. Di tulis dengan singkat dan
jelas

NAMA SEKOLAH : SDN 20 MUARA ENIM


ALAMAT : JL. PELAWARAN I MUARA ENIM
NAMA KEPALA SEKOLAH : NURHASANAH, S. Pd
TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI :
PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI : LENTRI, S. Pd
JABATAN PETUGAS : PENGAWAS
VALIDASI/VERIFIKASI

vii
INSTRUMEN VALIDASI / VERIFIKASI DOKUMEN KTSP

Nama Sekolah : SDN 20 Muara Enim


Nama Kepala Sekolah : NURHASANAH, S. Pd
Alamat Sekolah : Jl. Pelawaran I Muara Enim
Kabupaten : Muara Enim

DOKUMEN I
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
COVER /HALAMAN JUDUL
1 Logo Sekolah dan atau Daerah
2 Judul : Kurikulum SDN 20 Muara Enim
3 Tahun Pelajaran
4 Alamat Sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan Kalimat Pengesahan
2 Tanda Tangan Kepala Sekolah dan Stempel /
cap sekolah
3 Tanda Tangan Komite Sekolah dan stempel /
cap sekolah
4 Tempat untuk Tanda Tangan Kepala/ Pejabat
Dinas Provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian dengan halaman
I PENDAHULUAN
A Rasional
1. Latar Belakang Memuat
- Kondisi Nyata
- Kondisi Ideal
- Potensi dan Karakteristik Potensial
2. Mencantumkan dasar hukum yang relevan
- UU No. 20 Tahun 2003
- PP No. 19 Tahun 2005
- Permendiknas No. 22,23 dan 24 Tahun
2006
- Permendiknas No. 6 Tahun 2007
- Peraturan daerah yang relevan
B Visi Satuan Pendidikan
viii
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
1. Ringkasan Mudah Dipahami
2. Mengaju pada tujuan pendidikan dasar yaitu
untuk meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, berakhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
3. Mengacu tuntutan SKL satuan pendidikan,
sebagaimana tercantum pada permendiknas
No 23 Tahun 2006
4. Berorientasi pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
5. Berorientasi pada kepentingan daerah,
nasional dan internasional
6. Berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
7. Memberi inspirasi dan tantangan dalam
meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
8. Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan
9. Mengarahkan langkah-langkah strategis
yang konsisten dengan penjabaran misi
satuan pendidikan
C Misi Satuan Pendidikan
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai
sesuai dengan skala prioritas, mencakup :
1. Seluruh indikator Visi
2. Sebagian dari indikator visi

D Tujuan Satuan Pendidikan


Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai
sesuai dengan skala prioritas, mencakup:
1. Seluruh indikator misi
2. Sebagian dari indikator misi

II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1. Daftar mata pelajaran dan muatan local
sesuai dengan standar isi
2. Pengaturan alokasi waktu per mata
pelajaran disesuaikan dengan standar isi,
kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan
ix
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
total waktu kelas 1:26 jam, kelas 2:27 jam,
kelas 3:28 jam, kelas tinggi 32 jam
3. Pengaturan alokasi waktu per mata
pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik dan sekolah dengan
memanfaatkan tambahan 4 jam perminggu
Program muatan lokal, mencantumkan :
1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan
daerah
2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan karakteristik sekolah
3. Daftar SK dan KD muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah
4. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program muatan lokal
Kegiatan pengembangn,
Mencantumkan:
1. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program layanan konsling dan
atau layanan akademik / belajar, social dan
pengembangan karier peserta didik
2. Uraian tentang jenis dan strategi
pelaksanaan program pengembangan baka,
minat dan prestasi didik
Pengaturan Beban Belajar,
Mencantumkan:
1. Uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan
tambahan 4 jam pelajaran perminggu
2. Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah
jam minggu efektif pertahun pelajaran,
jumlah jam pelajaran pertahun
3. Uraian tentang pemanfaatan ( 60% : SMA,
50% SMP, 40% SD) dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT)
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT)
4. Uraian tentang pelaksanaan program
percepatan bagi siswa yang memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa ( bila ada)
Ketuntasan Belajar , mencantumkan:
1. Daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM)
untuk semua mata pelajaran pada setiap
peningkatan kelas
2. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
x
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
penentuan KKM
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam
meningkatkan KKM untuk mencapai KKM
ideal (100%)

Kenaikan kelas mencantumkan:


1. Kriterian kenaikan kelas sesuai dengan
kebutuhan sekolah dengan
mempertimbangkan ketentuan pada SK
Dirjen Mandiknas
2. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa ( ulangan harian semester dan
ulangan kenaikan kelas), sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam standar
penilaian pendidikan
3. Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik
4. Uraian tentang pelaksanaan program
remedial dan pengayaan
Kelulusan, mencantumkan:
1. Kriteria kelulusan berdasar pada ketentuan
PP 19 / 2005 pasal 72 ayat 1
2. Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional
dan ujian sekolah
3. Target kelulusan yang akan dicapai oleh
sekolah
4. Uraian tentang program-program sekolah
dalam meningkatkan kualitas lulusan
5. Uraian tentang program pasca ujian nasional
sebagai antisipasi bagi siswa yang belum
lulus ujian akhir
Penjurusan, mencantumkan:
1. Kriteria penjurusan sesuai dengan
kebutuhan sekolah dengan
mempertimbangkan ketentuan yang diatur
pada SK Dirjen Mandikdasmen No.
12/C/Kep/TU/2008
2. Uraian tentang program penelusuran bakat,
minat dan prestasi peserta didik
3. Uraian tentang mekanisme dan proses
pelaksanaan penjurusan
Pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan
berbasis keunggulan local dan global,
Mencantumkan:
1. Uraian tentang penerapan pendidikan
keakapan hidup
2. Uraian tentang penyelenggaraan pendidikan
berbasis keunggulan local
xi
PENILAIAN
NO KOMPONEN KTSP /INDIKATOR CATATAN
YA TIDAK
3. Uraian tentang upaya sekolah dalam menuju
pendidikan berwawasan global
III KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1. Pengaturan tentang permulaan tahun
pelajaran
2. Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
3. Jadwal waktu libur ( jeda tengah semester,
antar semester, liburan akhir tahun
pelajaran, libur keagamaan hari libur
nasional dan hari libur khusus)
LAMPIRAN
1. Silabus seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal silabus semua mata pelajaran
kelas :
 Silabus Kelas I s.d 6
 Silabus PAI dan PJOK
 Silabus muatan lokal kelas :
 Kelas 1 s.d 6

2. Laporan hasil analisis konteks

3. Contoh hasil penentuan KKM (satu mata


pelajaran)

Rekomendasi petugas validasi / verifikasi untuk dokumen I :


.............................................................................................................................................

Muara Enim, 13 Juli 2020


Pengawas Sekolah,

L E N T R I, S.Pd
NIP. 19670829 198812 1 001

xii
REKOMENDASI
KURIKULUM 2013 SDN 20 MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MUARA ENIM
----------------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh,


Satuan Pendidikan : SDN 20 Muara Enim
Alamat : Jl. Pelawaran 1 Kel. Muara Enim

Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum 2013, bersama ini :


Nama : LENTRI, S. Pd
NIP :19670829 198812 1 001
Jabatan : Pengawas TK/SD Kecamatan Muara Enim

Memberikan pertimbangan/Rekomendasi kepada Kurikulum SDN 20 Muara


Enim Tersebut :
 Dapat direkomendasikan tanpa syarat
 Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk
perbaikan/penyempurnaan
 Belum dapat direkomendasikan

Dengan alasan :
 Semua unsur Kurikulum 2013 terpenuhi dengan lengkap
 Unsur Kurikulum 2013 terpenuhi tetapi kurang lengkap
 Unsur Kurikulum 2013 tidak lengkap

Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi


ditetapkannya kurikulum SDN 20 Muara Enim

Muara Enim, 13 Juli 2020


Pengawas Pembina

L E N T R I, S. Pd
xiii
NIP: 19670829 198812 1 001

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, SDN 20 Muara Enim telah menyusun Dokumen I Kurikulum
Darurat yang sekaligus juga penerapan Kurikukum 2013. Penyusunan
Dokumen Kurikulum Darurat ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan
kegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan oleh SDN 20 Muara Enim
selama masa Pandemic COVID-19, sesuai dengan karakteristik kondisi
zona/daerah sekolah dan zona asal peserta didik serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.

Penyusunan Kurikulum SDN 20 Muara Enim Kabupaten Muara Enim


merupakan implikasi sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Stándar Nasional Pendidikan, bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun
sendiri kurikulum (Kurikulum Operasional) yang akan diberlakukan di
sekolahnya masing-masing. Oleh sebab itu penyusunan kurikulum ini
dimaksudkan sebagai kurikulum operasional dalam pelaksanaan pendidikan di
SDN 20 Muara Enim kelas I, II, III, IV, V dan VI untuk tahun pelajaran 2020/
2021. Dokumen Kurikulum Darurat yang kami susun ini mulai dilaksanakan
pada tahun pelajaran 2020/2021 selama masa pandemi Covid 19.

Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen Kurikulum darurat ini


masih belum sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus
dilakukan seiring dengan perubahan dan penyempurnaan Kurikukum darurat
dimasa Pandemic Covid 19.

Demikianlah, tentunya dengan harapan melalui kurikulum ini proses


pendidikan di SDN 20 Muara Enim akan berlangsung secara maksimal dan
dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Ketua Tim Penyusun


xiv
Kepala Sekolah,

NURHASANAH, S.Pd
NIP. 19610806 198303 2 005

DAFTAR ISI
Tim Penyusun Kurikulum..............................................................................ii
Lembaran Pengesahan................................................................................ iii
SK Tim Pengembang Kurikulum ................................................................ iv
SK Pengesahan Kurikulum ........................................................................ vi
Intrumen Validasi dan Rekomendasi............................................................vii
Kata Pengantar.............................................................................................xiv
Daftar Isi....................................................................................................... xv

BAB I. Pendahuluan Kurikulum 2013.......................................................1


A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Landasan dan Prinsif Kurikulum Darurat ............................................2
1. Landasan Filosofis ......................................................................... 2
2. Landasan Yuridis .......................................................................... 5
3. Landasan Sosiologis ....................................................................7
4. Lamdasan Psiko-pedagogis ………………………………………....8
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Darurat...............................................8
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Darurat.......................................... 9

BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH......14


a. Tujuan Pendidikan ........................................................................14
b. Visi Sekolah ...............................................................................15
c. Misi Sekolah ................................................................................15
d. Tujuan Sekolah.............................................................................16
e. Sasaran Program .........................................................................16

BAB III. Kerangka Dasar, Struktur dan Muatan Kurikulum....................19


A. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat ...................................................19
1. Konsep dasar Kurikulum Darurat……………………………...……...19
2. KonsepPembelajaranDarurat …………………………………………19
xv
3. PrinsipPembelajaran Masa Darurat ………………………………….20
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Masa Darurat…………...21
5. Langkah-langkah Pembelajaran masa Darurat ……………………..23
6. Pengelolaan Kelas Pada Masa Darurat ……………………………..29
B. Struktur Kurikulum...............................................................................31

C. Muatan Kurikulum ............................................................................34


1) Mata Pelajaran .............................................................................34
2) Pengembangan Diri ....................................................................39
3) Beban Balajar .............................................................................42
4) Ketuntasan Belajar........................................................................43
5) Kenaikan Kelas dan Kelulusan......................................................44
6) Pendidikan Kecakapan Hidup ......................................................47
7) Pendidikan berbasis keunggulan local dan global .......................47

D. Pedoman Penilaian .............................................................................48


a. Aspek Penilaian...............................................................................48
b. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..............................53
c. Jenis dan Manfaat Penilaian............................................................56
d. Langkah-Langkah Penilaian Kelas ................................................57
e. Teknik Penilaian Kelas ....................................................................57
f. Pengolahan, Analisis, dan Pelaporan ............................................58

BAB IV. Penutup.......................................................................................60


Kesimpulan ................................................................................ 60
Saran ......................................................................................... .60

Lampiran
a. Kalender Pendidikan
b. Jadwal Pelajaran
c. Penentuan KKM

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan
secara normal seperti biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap
mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran.
Pada masa darurat Covid-19, SDN 20 Muara Enim telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai
dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing sekolah dimana peserta
didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang tua.
Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa
darurat, tentunya sekolah dasar membutuhkan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang
merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan
memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa
darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona
Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena
terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya.
Kurikulum darurat ini dikembangkan untuk menghadapi masa
darurat Covid-19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah dasar yang
meliputi kerangka dasar Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan,
Sebelum mengembangkan Kurikulum Darurat, sekolah dasar melakukan
analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan, dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan
skrening zona lokasi tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan
peserta didik untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan COVID-19.
Kurikulum Darurat ini disusun dan dilaksanakan pada masa
darurat Covid-19. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil

1
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan
pendidikan. Dalam menyusun Kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat
melakukan modifikasi dan inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan sekolah.
Dengan tersusunnya Dokumen 1 Kurikulum Darurat ini, SDN 20
Muara Enim akan menjadi sekolah dasar yang memiliki Kurikulum Darurat
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah dimasa
pandemi COVID-19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang
berbasis lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai
keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi sekolah.

B. Landasan dan Prinsif Kurikulum Darurat COVID-19


Kurikulum Darurat COVID-19 SDN 20 Muara Enim dikembangkan sesuai
dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal sekolah yang meliputi
sarana prasarana, guru, peserta didik, pemetaan zona lokasi tempat
tinggal peserta didik maupun guru pada masa darurat pandemic COVID-
19. Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat COVID-19 SDN 20
Muara Enim mengacu pada regulasi dan pedoman yang sesuai, serta
memperhatikan pertimbangan Komite sekolah dan dikembangkan
berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum
menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum Darurat COVID-19 dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi
peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum
dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang
dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang

2
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum Darurat COVID-19 dikembangkan menggunakan
filosofi sebagai berikut.
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa
kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan
masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu
bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai
pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut


pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang
kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat
dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan
akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan
makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan
tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta

3
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan
pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan
dalam kehidupan berbangsa masa kini.

3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan


intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan
disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah
disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu
(essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
matapelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa


depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai
kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013
bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah
sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi


sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu
peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai
dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang
peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

4
2. Landasan Yuridis Kurikulum Darurat COVID-19
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan
membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat,
pendidikan berfungsi mengembangkan segenap potensi peserta didik
“menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggungjawab” (UU
RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka
pengembangan kurikulum haruslah berakar pada budaya bangsa,
kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa. Proses pendidikan
adalah suatu proses pengembangan potensi peserta didik sehingga
mereka mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.
Melalui pendidikan berbagai nilai dan keunggulan budaya di masa
lampau diperkenalkan, dikaji, dan dikembangkan menjadi budaya
dirinya, masyarakat, dan bangsa yang sesuai dengan zaman dimana
peserta didik tersebut hidup dan mengembangkan diri. Kemampuan
menjadi pewaris dan pengembang budaya tersebut akan dimiliki
peserta didik apabila pengetahuan, kemampuan intelektual, sikap dan
kebiasaan, ketrampilan sosial memberikan dasar untuk secara aktif
mengembangkan dirinya sebagai individu, anggota masyarakat,
warganegara, dan anggota ummat manusia.
Pendidikan juga harus memberikan dasar bagi keberlanjutan
kehidupan bangsa dengan segala aspek kehidupan yang
mencerminkan karakter bangsa masa kini dan masa yang akan
datang. Oleh karena itu, konten pendidikan yang dikembangkan
kurikulumi tidak berupa prestasi besar bangsa di masa lalu semata
tetapi juga hal-hal yang berkembang pada saat kini dan akan
berkelanjutan ke masa mendatang. Berbagai perkembangan baru

5
dalam ilmu, teknologi, budaya, ekonomi, sosial, politik yang dihadapi
masyarakat, bangsa dan ummat manusia dikemas sebagai konten
pendidikan. Konten pendidikan dari kehidupan bangsa masa kini
memberi landasan bagi pendidikan untuk selalu terkait dengan
kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, kemampuan
berpartisipasi dalam membangun kehidupan bangsa yang lebih baik,
dan memposisikan pendidikan sebagai sesuatu yang tidak terlepas
dari lingkungan sosial, budaya, dan alam. Lagipula, konten pendidikan
dari kehidupan bangsa masa kini akan memberi makna yang lebih
berarti bagi keunggulan budaya bangsa di masa lalu untuk digunakan
dan dikembangkan sebagai bagian dari kehidupan masa kini.
Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan
menggunakan apa yang diperolehnya dari pendidikan ketika mereka
telah menyelesaikan pendidikan 12 tahun dan berpartisipasi penuh
sebagai warganegara. Atas dasar pikiran itu maka konten pendidikan
yang dikembangkan dari warian budaya dan kehidupan masa kini perlu
diarahkan untuk memberi kemampuan bagi peserta didik
menggunakannya bagi kehidupan masa depan terutama masa dimana
dia telah menyelesaikan pendidikan formalnya. Dengan demikian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang menjadi konten pendidikan
harus dapat digunakan untuk kehidupan paling tidak satu sampai dua
dekade dari sekarang. Artinya, konten pendidikan yang dirumuskan
dalam Standar Kompetensi Lulusan dan dikembangkan dalam
kurikulum harus menjadi dasar bagi peserta didik untuk dikembangkan
dan disesuaikan dengan kehidupan mereka sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan warganegara yang produktif serta bertanggungjawab
di masa mendatang.
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari
warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan
datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.
Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar

6
bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat,
modal yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas
kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa
mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya,
mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai
warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk
kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan
masa depan yang lebih baik lagi.
Adapun Landasan Filosofis Kurikulum 2013 Adalah Sebagai Berikut
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. PP No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP No 23 tahun 2014 tentang Perubahan Standar Nasional
Pendidikan
4. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan
5. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi
6. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses
7. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
8. Permendikbud No 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
Kurikulum Kompetensi SD
9. Permendikbud No 71 tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran
Layak
10. Surat Edaran No 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darura tPenyebaran Covid-19
11. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Covid 19

3. Landasan Sosioligis
Kurikulum darurat COVID-19 dikembangkan atas dasar
kebutuhan merespon perubahan rancangan dan proses pendidikan
dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan keberagamaan,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat
yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada masa darurat covid 19.

7
4. Landasan Psiko-pedagogis
Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan
dan zamannya pada masa darurat Covid-19.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum Darurat COVID-19


Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi), dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:

1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan,


peserta didik dan Komite Sekolah tentang berbagai peraturan dan
perundang-undangan yang mendasari implementasi kurikulum 2013
pada masa pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran
selama pandemi covid 19 di SDN 20 Muara Enim. Dengan harapan
agar pembelajaran di SDN 20 Muara Enim ini dapat terlaksana
dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
madrasah dalam mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.

8
6. Meningkatkan kepedulian warga Sekolah dalam mengembangkan
kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan
keunggulan sekolah.
Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan
Pendidikan, melindungi warga satuan pendidikan dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, pesertadidik dan orang
tua.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Darurat COVID-19


Pelaksanaan pembelajaran pada pelaksanaan Kurikulum Darurat COVID-
19 memiliki karakteristik yang berbeda dari pelaksanaan kurikulum 2006.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi yang diharapkan terdapat maka
dipeloleh 14 prinsip utama pembelajaran yang perlu guru terapkan.
Ada pun 14 prinsip itu adalah:
1. Dari siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu; pembelajaran
mendorong siswa menjadi pembelajar aktif, pada awal pembelajaran
guru tidak berusaha untuk meberitahu siswa karena itu materi
pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk final. Pada awal
pembelajaran guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap
suatu fenomena atau fakta lalu mereka merumuskan ketidaktahuannya
dalam bentuk pertanyaan. Jika biasanya kegiatan pembelajaran
dimulai dengan penyampaian informasi dari guru sebagai sumber
belajar, maka dalam pelaksanaan kurikulum darurat Covid-19 kegiatan
inti dimulai dengan siswa mengamati fenomena atau fakta tertentu.
Oleh karena itu guru selalu memulai dengan menyajikan alat bantu
pembelajaran untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan
dengan alat bantu itu guru membangkitkan rasa ingin tahu siswa
dengan bertanya.

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar


berbasis aneka sumber; pembelajaran berbasis sistem lingkungan.
Dalam kegiatan pembelajaran membuka peluang kepada siswa
sumber belajar seperti informasi dari buku siswa, internet, koran,
majalah, referensi dari perpustakaan yang telah disiapkan. Pada

9
metode proyek, pemecahan masalah, atau inkuiri siswa dapat
memanfaatkan sumber belajar di luar kelas. Dianjurkan pula untuk
materi tertentu siswa memanfaatkan sumber belajar di sekitar
lingkungan masyarakat. Tentu dengan pendekatan ini pembelajaran
tidak cukup dengan pelaksanaan tatap muka dalam kelas.

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan


penggunaan pendekatan ilmiah; pergeseran ini membuat guru tidak
hanya menggunakan sumber belajar tertulis sebagai satu-satunya
sumber belajar siswa dan hasil belajar siswa hanya dalam bentuk teks.
Hasil belajar dapat diperluas dalam bentuk teks, disain program, mind
maping, gambar, diagram, tabel, kemampuan berkomunikasi,
kemampuan mempraktikan sesuatu yang dapat dilihat dari lisannya,
tulisannya, geraknya, atau karyanya.

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis


kompetensi; pembelajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar, tetapi
dari aktivitas dalam proses belajar. Yang dikembangkan dan dinilai
adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu; mata


pelajaran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi komponen
sistem yang terpadu. Semua materi pelajaran perlu diletakkan dalam
sistem yang terpadu untuk menghasilkan kompetensi lulusan. Oleh
karena itu guru perlu merancang pembelajaran bersama-sama,
menentukan karya siswa bersama-sama, serta menentukan karya
utama pada tiap mata pelajaran bersama-sama, agar beban belajar
siswa dapat diatur sehingga tugas yang banyak, aktivitas yang banyak,
serta penggunaan waktu yang banyak tidak menjadi beban belajar
berlebih yang kontraproduktif terhadap perkembangan siswa.

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju


pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
di sini siswa belajar menerima kebenaran tidak tunggul. Siswa melihat

10
awan yang sama di sebuah kabupaten. Mereka akan melihatnya dari
tempatnya berpijak. Jika ada sejumlah siswa yang melukiskan awan
pada jam yang sama dari tempat yangberjauhan, mereka akan
melukiskannya berbeda-beda, semua benar tentang awan itu, benar
menjadi beragam.
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif; pada
waktu lalu pembelajaran berlangsung ceramah. Segala sesuatu
diungkapkan dalam bentuk lisan guru, fakta disajikan dalam bentuk
informasi verbal, sekarang siswa harus lihat faktanya, gambarnya,
videonya, diagaramnya, teksnya yang membuat siswa melihat,
meraba, merasa dengan panca indranya. Siswa belajar tidak hanya
dengan mendengar, namun dengan menggunakan panca indra
lainnya.

8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal


(hardskills) dan keterampilan mental (softskills); hasil belajar pada
rapot tidak hanya melaporkan angka dalam bentuk pengetahuannya,
tetapi menyajikan informasi menyangku perkembangan sikapnya dan
keterampilannya. Keterampilan yang dimaksud bisa keterampilan
membacan, menulis, berbicara, mendengar yang mencerminkan
keterampilan berpikirnya. Keterampilan bisa juga dalam bentuk
aktivitas dalam menghasilkan karya, sampai pada keterampilan
berkomunikasi yang santun, keterampilan menghargai pendapat dan
yang lainnya.

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan


pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat; ini
memerlukan guru untuk mengembangkan pembiasaan sejak dini untuk
melaksanakan norma yang baik sesuai dengan budaya masyarakat
setempat, dalam ruang lingkup yang lebih luas siswa perlu
mengembangkan kecakapan berpikir, bertindak, berbudi sebagai
bangsa, bahkan memiliki kemampuan untuk menyesusaikan dengan
dengan kebutuhan beradaptasi pada lingkungan global. Kebiasaan
membaca, menulis, menggunakan teknologi, bicara yang santun

11
merupakan aktivitas yang tidak hanya diperlukan dalam budaya lokal,
namun bermanfaat untuk berkompetisi dalam ruang lingkup global.

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi


keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing
madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas siswa
dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); di sini guru perlu
menempatkan diri sebagai fasilitator yang dapat menjadi teladan,
meberi contoh bagaimana hidup selalu belajar, hidup patuh
menjalankan agama dan prilaku baik lain. Guru di depan jadi teladan,
di tengah siswa menjadi teman belajar, di belakang selalu mendorong
semangat siswa tumbuh mengembangkan pontensi dirinya secara
optimal.

11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan di


masyarakat; karena itu pembelajaran dalam kurikulum 2013
memerlukan waktu yang lebih banyak dan memanfaatkan ruang dan
waktu secara integratif. Pembelajaran tidak hanya memanfaatkan
waktu dalam kelas.

12. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,


siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. Prinsip ini
menadakan bahwa ruang belajar siswa tidak hanya dibatasi dengan
dinding ruang kelas. Sekolah dan lingkungan sekitar adalah kelas
besar untuk siswa belajar. Lingkungan sekolah sebagai ruang belajar
yang sangat ideal untuk mengembangkan kompetensi siswa. Oleh
karena itu pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan sistem
yang terbuka.

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (tIK) untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; di sini
sekolah perlu meningkatkan daya guru dan siswa untuk memanfaatkan
TIK. Jika guru belum memiliki kapasitas yang mumpuni siswa dapat
belajar dari siapa pun. Yang paling penting mereka harus dapat

12
menguasai TIK sebabab mendapatkan pelajaran dengan dukungan
TIK atau tidak siswa tetap akan menghadapi tantangan dalam
hidupnya menjadi pengguna TIK. Jika sekolah tidak memfasilitasi pasti
daya kompetisi siswa akan jomplang daripada siswa yang memeroleh
pelajaran menggunakannya.

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya


siswa; cita-cita, latar belakang keluarga, cara mendapat pendidikan di
rumah, cara pandang, cara belajar, cara berpikir, keyakinan siswa
berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran harus melihat perbedaan
itu sebagai kekayaan yang potensial dan indah jika dikembangkan
menjadi kesatuan yang memiliki unsur keragaman. Hargai semua
siswa, kembangkan kolaborasi, dan biarkan siswa tumbuh menurut
potensinya masing-masing dalam kolobarasi kelompoknya.
Demikian materi tentang prinsip pembelajaran yang disarikan dari
materi pelatihan implementasi Kurikulum Darurat Covid-19.

13
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan

a. Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta


didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

b. Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,


pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

c. Tujuan Pendidikan SD
1) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak
2) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3) Mematui aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya
4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan
golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,
kritis, dan kreatif
6) Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan
bimbingan guru/ pendidik
7) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya

14
8) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana
dalam keidupan sehari-hari
9) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar
10)Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
11)Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa,
negara, dan tanah air Indonesia
12)Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal
13)Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
14)Berkomunikasi secara jelas dan santun
15)Bekerjasama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri
sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
16)Menunjukkan kegemaran menbaca dan menulis
17)Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung

B. Visi SDN 20 Muara Enim


Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil, bertakwa, berbudi
pekerti luhur serta peduli terhadap lingkungan.

C. Misi SDN 20 Muara Enim


1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, bagi siswa
sesuai potensi masing-masing
2. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
3. Menumbuhkan penghayatan ekstrakurikuler dibidang Olahraga,
Kesenian, Pramuka dan Teknologi Informasi
4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
5. Menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari

15
D. Tujuan Sekolah
1. Meraih prestasi dibidang ilmu pengetahuan, minimal di tingkat
kecamatan maupun kabupaten.
2. Menguasai ilmu pengetahuan sehingga terampil dari proses
pembelajaran dan kegiatan
3. Menguasai dasar ilmu penegetahuan dan teknologi sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan ke janjang yang lebih tinggi
4. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat
sekitar
5. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
6. Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di kelas unggulan SMP
dari tahun ke tahun.
7. Dapat mengamalkan ajaran agama dari hasil proses pembelajaran
dan kegiatan pembiasaan

E. Sasaran Program:

Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah
menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi
dan misi sekolah.

SASARAN PROGRAM SEKOLAH


SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM
1 TAHUN 4 TAHUN 8 TAHUN
( 2020 / 2021 ) ( 2020 / 2024) ( 2020 / 2028)
(Program Jangka (Program Jangka (Program Jangka
Pendek) Menengah) Panjang)
1. Kehadiran Peserta 1. Kehadiran Peserta 1.Kehadiran Peserta
didik, Guru dan didik, Guru dan didik, Guru dan
Tenaga Kependidikan Kependidikan lebih Tenaga Kependidikan
lebih dari 98% dari 98%. lebih dari 100 %.
2. Target pencapaian 2. Target pencapaian 2.Target pencapaian
rata-rata Nilai US rata-rata Nilai US rata-rata Nilai US

16
SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM SASARAN PROGRAM
1 TAHUN 4 TAHUN 8 TAHUN
( 2020 / 2021 ) ( 2020 / 2024) ( 2020 / 2028)
(Program Jangka (Program Jangka (Program Jangka
Pendek) Menengah) Panjang)
lulusan 5,00. lulusan 5,25 lulusan 5,50
3. 20 % lulusan dapat 3. 20 % lulusan dapat 3.25 % lulusan dapat
diterima di SMP diterima di SMP diterima di SMP
unggulan, dan 80 % di unggulan, dan 80 % unggulan, dan 75 % di
SMP reguler di SMP reguler SMP reguler
4. Rata-rata kenaikan 4. Rata-rata kenaikan 4.Rata-rata kenaikan
kelas 95 % kelas 97 % kelas 99 %

5. 40 % peserta didik 5. 50% peserta didik 5.70% peserta didik


yang beragama Islam yang beragama Islam yang beragama Islam
dapat membaca huruf dapat membaca huruf dapat membaca huruf
Al-Qur’an (Iqro’) Al-Qur’an (Iqro’) Al-Qur’an (Iqro’)
dengan baik dan dengan baik dan dengan baik dan
benar. benar. benar.
6. 70 % peserta didik 6. 80 % peserta didik 6.100 % peserta didik
kelas III dapat kelas III dapat kelas III dapat
membaca dan menulis membaca dan membaca dan menulis
dengan lancar menulis dengan dengan lancar
lancar

Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi


pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai
berikut:

1.Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara


berkelanjutan;

2.Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;

3.Pembinaan khusus pada peserta didik yang memiliki dibawah peringkat 10


besar;

17
4.Pelayanan, perhatian terhadap peserta didik secara individual atau kelompok
dioptimalkan;

5.Mata pelajaran muatan lokal Kesenian Daerah.

6.Penekanan proses pembelajaran pada 3 R (membaca, menulis, dan


berhitung);

7.Kegiatan ekstrakurkuler Pramuka, Olahraga dan UKS

18
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat


1. Konsep Kurikulum Darurat
a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat
covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan
melakukan inovasi pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya sesuai
dengan kondisi sekolah.
c. Pada masa darurat Covid-19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan
layanan pendidikan dan pembelajaran dari sekolah
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat Covid-19 dan
dilakukan apabila sekolah mampu memenuhi persyaratan protocol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah setempat yang meliputi sarana
yaitu Tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang
memenuhi physical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan,
Alat pengukur suhu badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi
UKS dll. Bila kondisi sudah normal makakegiatan pembelajaran akan
kembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.

2. Konsep Pembelajaran Masa Darurat


a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan dengan berpedoman
pada Kalender Pendidikan Sekolah Tahun Pelajaran 2020/2021 yang
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara
Enim.
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih
menititik beratkan pada penguatan karakter, praktek ibadah, peduli pada
lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa darurat covid 19 melibatkan guru, orang tua,
peserta didik dan lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah sekolah melakukan:

19
Pemetaan/skrining zona desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru
serta tenaga kependidikan yang ada di sekolah sebagai bahan penentuan
pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh sekolah,
selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan
episentrum penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang
tidak aman (zona merah), dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui
gugus tugas penanganan covid 19, melalui aplikasi pemantauan covid 19
atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau kecamatan, selain
itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi
untuk menularkan atau tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan
melalui surat keterangan sehat dari puskesmas sebagai bentuk pemenuhan
kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara tatap
muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan
mempertimbangkan terjaganya kesehatan, keamanan, dan keselamatan
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat baik pada
aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas
nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah
setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan surat
persetujuan dari orang tua

3. Prinsif Pembelajaran Masa Darurat


a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas, dan/atau
pembelajaran jarakjauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring
(luar jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan;
b. Pembelajaran berlangsung di madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar
sesuai dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah.

20
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam
mengoptimalkan tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada
pendidikan kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi
Covid-19, penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan
beribadah peserta didik di tengah keluarga;
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala
satuan pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru
dengan peserta didik dan orang tua/wali
i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi
skor/nilai kuantitatif

4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran Masa Darurat


a. Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam
pembelajaran. Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara
mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta
dikembangkan dari:
1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru,
maupun buku atau literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup
yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan
fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan
pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang terjadi di sekitar peserta
didik

21
b. Model dan MetodePembelajaran.
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis
ilmiah/saintifik berbentuk model-model pembelajaran, seperti model
Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning) model
Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan model
pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara
aktif dan kreatif.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan
pembelajaran pada kondisi darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang
disesuaikan dengan karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang
dihadapi madrasah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi
masing-masing, termasuk mempertimbang kankesenjangan
akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan konsep belajar dari rumah, yaitu sebagai usaha
memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas yang
diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa
keluar rumah dan tetap terjaga kesehatan, serta cuku pnya waktu
istirahat untuk menunjang daya imunitas peserta didik

c. Media dan Sumber Belajar.


Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat
berupa benda-benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran
sederhana. Pemilihan media disesuaikan dengan materi/temayang
diajarkan dan tagihan dengan tetap mempertimbangkan kondisi
kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan media
dan sumber belajar antara lain : buku sekolah elektronik

22
(https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan ajar peserta didik, web
Rumah Belajar oleh Pusdatin Kemendikbud
(https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh Pusdatin
dan SEAMOLEC, Kemendikbud (http://rumahbelajar.id), Tatap muka
daring program sapa duta rumah belajar Pusdatin Kemendikbud
(pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.
(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi
(http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca digital
(http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video
pembelajaran ( Video pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud
(https://radioedukasi.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan
Kesetaraan (https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru
dari SEAMOLEC (http://mooc.seamolec.org/),

5. Langkah-Langkah Pengelolaan Pembelajaran Masa Darurat


a. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran
kurikulum darurat yang dilakukan oleh Sekolah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan untuk menentukan model
pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi apabila
termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta
didik termasuk peserta didik penyandang disabilitas
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali
dalam mendampingi peserta didik belajar, minimal satu kali dalam
satu minggu melalui materi pengasuhan pada laman
https://sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di
sekolah terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, komite sekolah,
dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan tanggung jawab
kepadatim, berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dan / gugus tugas penanganan COVID-19 setempat.

23
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan melalui pengawas sekolah/Koordinator Wilayah (Korwil)
tentang kondisi kesehatan warga sekolah, metode pembelajaran yang
digunakan ( kelas nyata, daring/luring atau kombinasi), kendala
pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil belajar
peserta didik.
b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukan oleh guru:
1. MenyiapkanPerencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun secara
simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal
pokok saja namun tetap berpedoman pada permendikbud Nomor 37
tahun 2018.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi
esensi dan dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan
di ajarkan kepada peserta didik pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu
dicapai dan perlu diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu
dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan
takwa kepada Allah Swt, mengamalkan akhlak yangterpuji dan
menjadi teladan bagi keluarga masyarakat danbangsa, yaitu sikap
peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun,
mandiri, dan percaya diri dan berkemauan kuat untuk
mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan
dirinya dan masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan
beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih
baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan
pengetahuan secara konseptual, faktual, prosedural dan
metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana,
kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan

24
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan
regional, nasional maupun internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif serta mampu bersaing di era global dengan
kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala
madrasah, RPP tersebut dapat juga dibagikan kepada orang tua
peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran,
tugas dan target capaian kompetensi yang harus dilakukan anaknya
pada masa darurat.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran : ( opsi dipilih atau


dimodivikasi sesuai dengan kondisi sekolah)

a. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap


muka)
1) Kegiatan Pendahuluan.
a) Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik
b) Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum
mulaipembelajaran
c) Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan
keluarganya
d) Guru melakukan Pretest secara lisan.
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f) Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran.

2) Kegiatan Inti.
a) Guru mengorganisir pesertadidik dalam pembelajaran.
b) Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan
bersama pesertadidik.
c) Pesertadidik melakukan kegiatansaintifik yang meliputi:
mengamati, menanya, mencari informasi, menalar/

25
mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/
mempresentasikan.
d) Guru menggunakan media ataualat peraga yang sesuai dengan
karakteristik materi di masa darurat.
e) Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi,
portofolio, proyek, produk, gambar, keterampilan, puisi, cerpen
dan lain sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan
pesertadidik di masa darurat.
f) Guru member apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
g) Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta
didik belajar melalui pengamatan dan/atau menanyakan
kepada orang tua sisiwa.

3) KegiatanPenutup.
a) Post test, dapatdilakukan dengan tes dan non tes.
b) Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan
mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
c) Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral serta informasi pandemic covid 19.
d) Penugasan, atau pekerjaan rumah dapat dilakukan secara
individu maupun kelompok dan diberikan secara memadai
sehingga tidak menyita banyak waktu, tenaga dan biaya.
e) Doa penutup dan salam

b. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring


1) Kegiatan prapembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang
tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp/Zoom/Google Classroom/Telegram (atau aplikasi
komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi

26
b) Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta
didik untuk memastikan orang tua/wali peserta didik atau
peserta didik mendukung proses pembelajaran daring
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang
akan dipakai pembelajaran daring
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan
akses pembelajaran daring.

2) Kegiatan saat pembelajaran


a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan
peserta didik dalam kondisi sehat dan siap mengikuti
pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang
direncanakan
d) Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk
bertanya, mengemukakan pendapat dan/atau melakukan
refleksi

3) Kegiatan pasca pembelajaran


a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta
didik untuk mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau
file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas
peserta didik/lembar refleksi pengalaman belajar
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru
memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi/kompetensi yang akandipelajari pada pertemuan
berikutnya dan memberikan pesan moral serta informasi
tentang pandemic covid 19

27
c. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring
1. Kegiatan PraPembelajaran
a) Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b) Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui
kurir atau diambil oleh orangtua/wali pesertadidik sekali
seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media
komunikasi yang tersedia.
c) Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan
bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d) Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk
menyerahkan jadwal dan penugasan diwajibkan melakukan
prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.

2. Saat Pembelajaran
a) Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali peserta didik
sesuai dengan jadwal dan penugasan yang telah diberikan.
b) Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik
untuk melakukan pengecekan dan pendampingan belajar
dengan wajib melakukan prosedur pencegahan penyebaran
COVID19.
c) Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.

3. PascaPembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan
pemantauan belajar harian.
b) Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada
tiap sesi belajar yang telah tuntas di lembar pemantauan
harian
c) Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan
kecakapan hidup, antara lain mengenai pandemic COVID-19.
Selain itu, menambahkan konten rekreasional dan ajakan
melakukan olahraga/ kegiatan fisik dalam upaya menjaga

28
kesehatan mental dan fisik peserta didik selama masa belajar
dari rumah.
d) Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian
dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus mengambil jadwal dan
penugasan untuk minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya
dapat juga melalui alat komunikasi atau kurir.

6. Pengelolaan Kelas Masa Darurat (pilihan opsi dapat dipilih sesuaikan


dengan rekomendasi dan kondisi serta melakukan modivikasi sesuai
kondisi sekolah masing-masing)
a) PedomanPengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona
hijau (opsi 1)
Kegiatan pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka
dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari pemerintah daerah setempat
atau Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, dengan alasan bahwa semua peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan bertempat tinggal di zona hijau,
namun pelaksanaan proses pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol
Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah baik dari segi sarana
prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah peserta didik dalam satu
kelas, Bila ruangan kelas tidak mencukupi, maka proses pembelajaran
dilaksanakan secara shift pagi dan siang sesuai dengan kondisi
kedaruratan. Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi
menjadi dua kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan
cara melakukan pembelajaran 3 hari tatap muka dan 3 harisecara daring/
luring pada masing-masing kelompok secara bergantian.
Kegiatan pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulan pertama
dan kedua tahunpelajaran 2020/2021 untuk jenjang SMA/SMK dan SMP,
dimulai pada bulan ketiga dan keempa tuntuk jenjang SD dan dimulai pada
bulan kelima pada jenjang TK/PAUD dengan pertimbangan kemampuan
peserta didik dalam menerapkan protokol kesehatan. Namun pelaksanaan
pembelajaran kelas nyata akan dihentikan apabila ada perubahan kondisi
menjadi darurat pada lingkungan Sekolah dan sekitarnya.

29
b) PedomanPengelolaan Kelas pada Sekolah yang berada pada zona
merah(opsi2)
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas
virtual Dalam Jaringan(Daring) yaitu bagi peserta didik yang
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan
internet, madrasah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran
digital dengan menyediakan menu/pengaturan kelas virtual antara lain
WhatsApp/Zoom/Google Classroom/Telegram dan atau aplikasi lain
yang sejenis. Pada proses bembelajaran Daring tatap muka virtual
juga dilakukan melalui video conference, telecon ference, dan/atau
diskusi dalam group di media social atau aplikasi pesan, ha ltersebut
dilakukan untuk memastikan adanya interaksi/ komunikasi dua arah
antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan
bagi peserta didik yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp
android maupun jaringan internet, guru dan peserta didik
menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar
dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat
menggunakan media televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar
menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring
maupun Luring, jadwal kelas diatur secara proporsional, yaitu dalam
seharihanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan
agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian
penuh. Disamping itu juga untuk menghemat penggunaan paket data
internet.

30
B. Struktur Kurikulum
Mata pelajaran adalah unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil.
Untuk kurikulum SDN 20 Muara Enim organisasi Kompetensi Dasar kurikulum
dilakukan melalui pendekatan terintegrasi (integrated curriculum).
Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi reorganisasi Kompetensi Dasar mata
pelajaran yang mengintegrasikan konten mata pelajaran IPA dan IPS di kelas
I, II, dan III ke dalam mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan. Dengan pendekatan ini maka struktur Kurikulum SDN 20
Muara Enim menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran berkurang.

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum


dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum,
distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar
untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran.

Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk


kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.

Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip


kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur
kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai posisi belajar seorang
peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi

31
kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur
kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, dan beban belajar.

Sturktur Kurikulum SDN 20 Muara Enim

Alokasi Waktu Belajar

No Mata Pelajaran Perminggu

I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 6 6 6 4 4 4

3 Bahasa Indonesia 8 8 8 6 6 6

4 Matematika 2 2 2 2 2 2

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 2 2 2

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 2 2 2

Kelompok B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

Pendidikan Jasmani Olahraga dan


2 2 2 2 2 2 2
Kesehatan

3 Bahasa Daerah

Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 24 24 24 24 24 24

Keterangan:
 Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Kesenian Daerah.
 Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), dan Usaha
Kesehatan Sekolah.
32
 Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Usaha Kesehatan
Sekolah, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli.
Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan
pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat
kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian
kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan
kurikuler.
 Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang
terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
 Kesenian Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
 Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Keterangan )*= dilaksanakan pada Jam Tambahan


Ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, yang terdiri atas:
a. Pramuka
b. U K S
c. Olah raga prestasi

33
C. Muatan Kurikulum

Muatan Kurikulum SDN 20 Muara Enim meliputi sejumlah mata


pelajaran yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada
satuan pendidikan. Muatan Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan
muatan lokal serta kegiatan pengembangan diri yang tidak termasuk kepada
struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di samping itu materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar
Nasional Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada
setiap satuan pendidikan diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat
dan semester sesuai dengan Satandar Nasional Pendidikan. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam kompensi inti.

1. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan
dibelajarkan kepada siswa sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh
keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan.Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan
menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah.Sejumlah mata
pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada
setaiap satua pendidikan.

1. Pendidikan Agama Islam


Tujuan :

34
 Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama
Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin
beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,
bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti korupsi.
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada lampiran Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan
 Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika
yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
 Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara

35
 Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan
tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
 Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
 Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa.
 Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

4. Matematika
Tujuan:
 Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun
bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
 Memecahkan maslah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model
dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
 Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
 Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri
dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Matematika dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

36
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Tujuan:
 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, kehidupan dan keteraturan alam
ciptanya-Nya.
 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memacahkan masalah dan membuat keputusan.
 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memlihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.

6. Ilmu Pengetahuan Sosial


Tujuan:
 Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
 Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
 Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.

37
 Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
bekompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan :
 Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan
prakarya.
 Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
 Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni
Budaya dan prakarya dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006.

8. Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan


Tujuan :
 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.

38
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahrga, dan Kesehatan dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006

2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru.Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan,bakat,dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing
oleh konselor,guru,atau tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif
seperti pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan
dengan cara :
a. Identifikasi
 Daya dukung dan potensi
 Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
 Jenis layanan pengembangan diri
 Petugas yang melayani
 Siswa yang dilayani

39
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan
Program (Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan, Materi Pokok, Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi
Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
 Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
 Monitoring Pelaksanan
 Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
 Analisis hasil penilaian (berbasis data, propesional, realitis, valid,
transparan dan akuntable)
 Pelaporan : Umum dalam format raport
Rinci dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti :

1. Kegiatan Ektrakurikurer
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi
beragam kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa, terdiri
atas:
a. Pramuka
b. Unit Kesehatan Sekolah
c. Kepemimpinan

2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi,nilai-nilai sportifitas kehidupan
berbangsa dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan
melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan
dalam kegiatan rutin di SDN 20 Muara Enim adalah sebagai
berikut:
 Upacara bendera setiap hari senin
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

40
 Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat
pendek dalam Al Qur’an
 Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk
kelas
 Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah
belajar
 Membaca buku di perpustakaan

b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
 Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
 Kegiatan Paguyuban Orang Tua
 Pekan Kreatifitas dan olahraga
 Peringatan Hari Besar Nasional

c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja,tanpa dibatasi
oleh ruang.
 Membiasakan memberi salam
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antri
 Membiasakan membantu teman yang kena musibah
 Berdiskusi dengan baik dan benar
 Operasi Semut

3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga
sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih

41
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik

4. Kegiatan Nasionalisme dan Patriotisme


a. Peringatan Hari Kemerdekaan RI
b. Peringatan Hari Pahlawan
c. Peringatan Hari Pendidikan Nasional

5. Pengembangan Potensi dan Ekpresi Diri


Pengembangan dan Potensi dan Ekspresi Diri yang dikembangkan di
SDN 20 Muara Enim adalah Pengambangan bakat siswa yaitu di bidang
olahraga (bultangkis) dan Kesenian (seni Tari)

3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa
belajar selama satu semester. Beban belajar di SDN 20 Muara Enim kelas I, II,
dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-
masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SDN 20 Muara Enim adalah 35
menit. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 3
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah
Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan
proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa
aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran
penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati,
menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang
dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik
sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa
yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.

42
Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar.
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan
SDN 20 Muara Enim.
Satu jam Jumlah jam Minggu Waktu
Kelas pembelajaran pembelajara Efektif per pembelajaran
tatap muka/menit n Per Minggu tahun ajaran per tahun
1 35 24 38 912
2 35 24 38 912
3 35 24 38 912
4 35 24 38 912
5 35 24 38 912
6 35 24 38 912

Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak


berstruktur maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.

Contoh mata pelajaran Matematika dalam satu minggu 6 jam pelajaran


Untuk tatap muka 60 %
Contoh perhitungan pemberian tugas.
6 x 35 menit = 210 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 210 menit = 84
menit jadi untuk pemberian tugas hanya 84 menit per minggu.

Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan
dua jam tatap muka.
Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potensi disesuaikan dengan
jenis pengembangan yang di pilih.

4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d
43
100%. Kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah
70%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah
secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan kriteria
ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan
kompleksitas, esensial intake siswa, dan saran prasarana. Adapun Standar
Hasil Belajar/SKBM SDN 20 Muara Enim Tahun Pelajaran 2019/2020 adalah
sebagai berikut :

Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM

KKM Mata Pelajaran


NO Mata Pelajaran Semester 1 dan 2/ Kelas
1 2 3 4 5 6
KELOMPOK A
1 Pend. Agama dan Budi Pekerti 72 72 72 75 75 75
2 PPKn 72 72 72 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 72 72 72 75 75 75
4 Matematika 72 72 72 75 75 75
5 IPA 75 75 75
6 IPS 75 75 75
KELOMPOK B
7 Seni Budaya dan Prakarya 72 72 72 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
8 72 72 72 75 75 75
Kesehatan
9 Mulok ( Kesda ) 72 72 72 75 75 75

5. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

44
1) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria kenaikan kelas SDN 20 Muara Enim sebagai berikut :
1. Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
dengan kriteria ketuntasan belajar minimal pada semua
StandarKompetensi Dasar dan indikator.
2. Kehadiran siswa minimal 75%
3. Prilaku, sikap dan budi Pekerti kriteria baik.

2) Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP.19/2005 Pasal 72 Ayat (1), Peserta
Didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan melalui
rapat pendidik setelah:
a. menyelesaikan seluruh program Pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal BAIK pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran dan muatan lokal;
c. lulus Ujian Sekolah/ Madrasah.
Kriteria a:
 mempertimbangkan kehadiran peserta didik pada program
pembelajaran di semester 1 kelas I sampai semester 1 kelas VI
 Dokumen yang diperlukan adalah Daftar Hadir Peserta Didik.
Kriteria b:
 Memperoleh nilai baik untuk seluruh mata pelajaran dan muatan
lokal yang ditentukan pendidik melalui rapat pendidik tingkat
satuan pendidikan.
 Dokumen yang diperlukan adalah penilaian hasil belajar (rapor)
mulai semester I kelas IV sampai dengan semester 1 kelas VI.
 Perhitungan nilai baik pada penilaian akhir adalah sebagai
berikut :
a) Tentukan nilai Satuan Kelulusan Minimal (SKM) setiap mata
pelajaran oleh pendidik.

45
b) Hitung rata-rata nilai rapor mulai semester 1 kelas IV sampai
dengan semester 1 kelas VI per mata pelajaran.
c) Hitung total rata-rata nilai SKM dan total rata-rata nilai rapor
(NR).
d) Untuk menentukan kelulusan peserta didik adalah dengan
membandingkan total rata-rata nilai SKM dengan total rata-
rata nilai rapor (NR).
e) Peserta didik dinyatakan LULUS atau memperoleh nilai baik
pada semua mata pelajaran apabila total rata-rata nilai semua
mata pelajaran melebihi atau minimal sama dengan total
rata-rata nilai SKM pada seluruh mata pelajaran dan muatan
lokal.
 Peserta didik harus LULUS kriteria butir b.

Kriteria c:
 Kriteria kelulusan ditetapkan oleh satuan pendidikan melalui rapat
pendidik sebelum pelaksanaan US/ M mencakup:
(a)nilai minimal setiap mata pelajaran
(b)nilai rata-rata minimal mata pelajaran US/M
 Perhitungan kelulusan dari US/M sebagai berikut:
1. tentukan nilai minimal mata pelajaran yang harus dicapai
peserta didik dalam US/M, misalnya , ditetapkan serendah-
rendahnya adalah 4 (empat). Hal ini berarti apabila peserta
didik ujian mendapat nilai 3 (tiga), peserta didik yang
bersangkutan dinyatakan Tidak Lulus.
2. tentukan rata-rata nilai minimal mata pelajaran US/M,
misalnyaditetapkan serendah-rendahnya adalah 5,5.
3. mata pelajaran yang diujikan dapat berupa ujian tertulis, ujian
praktik, atau kedua bentuk ujian tersebut. Apabila dalam satu
pelajaran terdapat ujian tertulis dan ujian praktik, nilai ujiannya
adalah rata-rata nilai ujian tertulis dan ujian praktik.
4. hitung total rata-rata nilai ujian sekolah.

46
5. untuk menentukan kelulusan peserta didik adalah dengan
membandingkan total rata-rata nilai ujian dengan rata-rata
nilai minimal mata pelajaran US/M misalnya yaitu 5,5.
6. peserta didik dinyatakan LULUS US/M, apabila total rata-rata
nilai ujian semua mata pelajaran melebihi atau minimal sama
dengan 5,5 (batas minimal nilai US/M)
 Peserta didik harus LULUS Kriteria butir c

6. Pendidikan Kecakapan Hidup


1. Kurikulum untuk SDN 20 Muara Enim, memasukkan pendidikan
kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.
2. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
3. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal.

7. Pendidikan berbasis keunggulan local dan global

1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang


memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
2. Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan
pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

47
3. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan
lokal.
4. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

D. Pedoman Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh informasi untuk
dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik.
Penilaian bukan hanya untuk menentukan kemajuan belajar siswa, namun
juga berfungsi:
1) Bagi siswa: membantu merealisasikan dirinya untuk mengubah atau
mengembangkan perilakunya dan membantu untuk mendapat kepuasan
atas apa yang telah dikerjakannya.
2) Bagi guru: membantu untuk menetapkan apakah metode mengajar yang
digunakannya telah memadai, serta untuk membantu membuat
pertimbangan administrasi.

A. Aspek Penilaian
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Satuan pendidikan perlu menetapkan kriteria mengenai mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian proses serta hasil belajar peserta didik.
Penilaian proses mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1) Penilaian Sikap

48
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, guru/pengajar, proses
pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran (KI.2). Sedangkan aspek
sikap spiritual, untuk mata pelajaran tertentu bersifat generik, artinya
berlaku untuk seluruh materi pokok (KI.1). Sekolah perlu menyepakati dan
menetapkan aspek sikap religius yang ditanamkan di satuan pendidikan.
Ketetapan ini merupakan regulasi yang digunakan oleh seluruh warga
sekolah sebagai acuan. Penilaian sikap menggunakan instrument
observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.
Sekolah menyusun, menyepakati, dan menetapkan sikap serta indikator
sikap yang akan ditanamkan pada setiap mapel/jenjang kelas mengacu
pada kompetensi inti.

Tabel 1: Sikap yang akan ditanamkan


SIKAP KOMPETENSI INTI SIKAP YANG
DITANAMKAN
Religius Berdoa sebelum belajar
Menghargai dan menghayati
(KI.1) Bersyukur kepada tuhan
ajaran agama yang dianut
Menjaga lingkungan
Sosial 1. jujur Tidak mencontek
(KI.2) 2. disiplin Patuh tata tertib
3. tanggung jawab Mampu bekerjasama
4. toleransi Terlibat aktif
5. gotong royong Menghormati orang lain
6. santun
7. percaya diri

Tabel 2: Indikator Penilaian Sikap


KOMPETENSI
INDIKATOR YANG DIAMATI
INTI
Menghargai  Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
dan
49
KOMPETENSI
INDIKATOR YANG DIAMATI
INTI
 Menjalankan ibadah tepat waktu.
 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha
menghayati Esa;
ajaran agama  Mensyukuri kemampuan manusia dalam
yang dianut mengendalikan diri
 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
 Tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan dari
Tuhan Yang Maha Esa.
1. Jujur  Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan.
adalah  Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya
perilaku orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dapat  Mengungkapkan perasaan apa adanya.
dipercaya  Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
dalam ditemukan.
perkataan,  Membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa
tindakan, adanya.
dan
 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki.
pekerjaan.
2. Disiplin  Selalu hadir tepat waktu dalam segala kegiatan
sekolah.
 Berbicara dengan baik dan sopan kepada siapapun.
 Berpakaian bersih dan rapi sesuai aturan sekolah.
 Selalu menjaga kebersihan sekolah dengan
melakukan piket sekolah sesuai jadwal, tidak
membuang sampah sembarangan, membuang
sampah pada tempatnya, mengambil/ memungut
sampah yang tidak pada tempatnya.
 Memakai atribut sekolah dengan rapi.

50
KOMPETENSI
INDIKATOR YANG DIAMATI
INTI
 Mengikuti Upacara bendera dengan tertib.
 Mengikuti Senam Kesegaran Jasmani (SKJ)
 Selalu hadir pada kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
3. Tanggung  Menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung
jawab jawabnya tepat waktu.
 Melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan ikhlas.
 Tidak menunda pekerjaan yang dapat segera
diselesaikan.
 Bekerja dengan teliti dan cermat.
 Memanfatkan kemajuan IPTEK (HP, internet) dengan
baik.
4. Toleransi  Bergaul dan menghargai teman dengan tidak
memandang ras, suku, dan agama.
 Memiliki rasa empati dan simpati terhadap sesama.
 Menghargai keberhasilan orang lain.
 Bersikap positif terhadap sesama.
5. Gotong  Membiasakan kerja kelompok, diskusi dalam
royong menyelesaikan masalah dan pekerjaan.
 Selalu menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan,
guna mewujudkan program 10 K.
 Bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
diperbuat bersama.
6. Santun  Berbicara dengan sopan kepada orang yang lebih tua.
 Tidak berkata/ berbicara jorok.
 Suka memberi
7. Percaya Diri  Tidak ragu dalam melaksanakan dan menyelesiakan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
 Yakin pada kemampuan diri.
 Tidak selalu bergantung pada orang lain.
 Selalu optimis dalam segala hal.

51
2) Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes
lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen
tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi
pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Pengetahuan


TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan.
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci


jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui
penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu
mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik,
menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang
baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara
jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
a) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
b) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
c) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.

52
3) Penilaian Keterampilan
Berdasarkan Permendikbud nomor 66 tahun 2013 tentang Standar
Penilaian, pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan
suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio.
a) Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu.
b) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis
maupun lisan dalam waktu tertentu.Tugas tersebut berupa suatu
investigasi.
c) Penilaian portofolio dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-
integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya, dan/atau kreativitas peserta didik
dalam kurun waktu tertentu.

B. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Berikut ini merupakan contoh prosedur penentuan KKM.

1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap muatan pelajaran setiap


kelas dalam satu tahun pelajaran.

2. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek kompleksitas,


intake, pendidik dan daya dukung.
a. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek kompleksitas,
antaralain jumlah KD dan karakterististik KD muatan pelajaran
(misalnya, tingkat kesulitan, kedalaman dan keluasan KD)

b. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek intake, antara lain


hasil observasi awal siswa, hasil belajar siswa dari tahun pelajaran

53
sebelumnya, dan nilai hasil ujian sekolah dari tahun pelajaran
sebelumnya

c. Komponen-komponen yang bisa dimasukkan aspek pendidik dan daya


dukung, antara lain kompetensi pendidik (nilai UKG), rasio pendidik
dan murid dalam satu kelas, akreditasi sekolah dan sarana prasarana
sekolah.

3. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan


mempertimbangkan hal berikut :
a. Karakteristik Mata/Muatan Pelajaran (Kompleksitas)
Karaktersitik mata/muatan pelajaran memperhatikan
kompleksitas KD dengan mencermati kata kerja yang
terdapat pada KD tersebut dan berdasarkan data empiris
dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD tersebut
pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas
materi/ kompetensi, semakin menantang guru untuk
meningkatkan kompetensinya.

b. Karaktersitik Peserta Didik (Intake)


Karakteristik peserta didik (intake) memperhatikan kualitas peserta
didik yang dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil penilaian
awal peserta didik, dan nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek
intake, semakin tinggi pula nilai KKMnya.

c. Kondisi Satuan Pendidikan (Pendidik dan Daya Dukung)


Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan
ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru
dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru (misalnya
hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta didik dalam satu
kelas, sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan

54
kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek guru dan daya dukung,
semakin tinggi pula nilai KKMnya

4. Tentukan skor tiap aspek dengan rumus:

5. Tentukan KKM setiap KD dengan rumus:

6. Tentukan KKM setiap muatan pelajaran dengan rumus:

7. Tentukan KKM Satuan Pendidikan.


Setelah KKM setiap muatan/mata pelajaran ditentukan, KKM satuan
pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari
seluruh KKM muatan/ mata pelajaran. Misalnya, suatu sekolah
berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM untuk seluruh mata
pelajaran 60.
Rentang predikat dapat menggunakan satu ukuran yang sama di satu
sekolah. Misalnya, KKM satuan pendidikan 60, berarti predikat Cukup
dimulai dari nilai 60. Rentang predikat untuk semua mata pelajaran
menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan : angka 3 pada rumus diperoleh dari jumlah predikat selain D


(A, B, dan C)

55
Sehingga panjang interval untuk setiap predikat 13 atau 14.

Berikut disajikan tabel berisi beberapa contoh rentang predikat sesuai dengan
KKM satuan pendidikan.

RENTANG PREDIKAT
KKM Satuan Panjang
A (Sangat C D (Perlu
Pendidikan *) Interval B (Baik)
Baik) (Cukup) Bimbingan)
80 20/3=6,7 93<A 100 86<B 93 80 C 86 D<80
75 25/3=8,3 92<A 100 83<B 92 75 C 83 D<75
70 30/3=10 89<A 100 79<B 89 70 C 79 D<70
65 35/3=11,7 88<A 100 76<B 88 65 C 76 D<65

C. Jenis dan Manfaat Penilaian


Penilaian digunakan untuk mengolah informasi dan mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik, meliputi:
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan
keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan
kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan
untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik
termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam
proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar peserta didik.

56
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu
Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.

D. Langkah-Langkah Penilaian Kelas


1. Perencanaan, yaitu penyusunan kisi-kisi dan penyusunan soal
2. Penyiapan bahan uji, diambil dari lingkungan sekitar, referensi yang resmi

57
3. Penulisan dan Penelaaan soal, setelah kisi-kisi dan bahan uji/materi
disiapkan diadakan telaah bahan uji dengan menggunakan kartu telaah.
4. Pengetikan dan penggandaan soal.

E. Teknik Penilaian Kelas


Setiap selesai membahas satu materi pokok atau lebih, baik dari segikognitif,
afektif, dan psikomotor. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua
jenis yaitu tes dan non tes.
1. Teknik Tes
Berdasarkan alat pelaksanaannya, secara garis besar alat penilaian kelas
dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.1) Tes Tertulis, tes tertulis yang digunakan adalah pilihan ganda, isian,
dan uraian singkat
1.2) Tes Lisan, alat penilaian yang penyajian dan pengerjaannya secara
lisan
1.3) Tes Perbuatan, alat tes yang penugasannya dapat disampaikan
secara lisan maupun tertulis dan pengerjaannya dalam bentuk
penampilan atau perbuatan, misalnya praktik kesenian, deklamasi,
ketrampilan, percobaan atau praktik laboratorium.

2. Teknik Non Tes


Teknik non tes merupakan prosedur yang dilalui untuk memperoleh
ganbaran mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Alat penilaian
kelas teknik non tes berupa pengamatan, skala sikap, angket (kuesioner),
laporan pribadi, hasil belajar, proyek, dan portofolio.
3. Ulangan Harian
Dilakukan secara tertulis, lisan/ mencongak, perbuatan, dan pengamatan
pada akhir satu atau beberapa kompetensi dasar.
4. Ulangan Umum
Dilakukan secara tertulis, lisan, perbuatan/ praktik pada akhir semester.

F. Pengolahan, Analisis, dan Pelaporan


Pengolahan Nilai
Hasil dari penilaian kelas dicantumkan dalam buku daftar nilai.

58
Buku daftar nilai dari setiap mata pelajaran memuat macam-macam penilaian:
1.1 Ulangan Harian (UH)
1.2 Penilaian Perbuatan/ Pengamatan, Tugas/ PR
1.3 Penilaian Portofolio
1.4 Penilaian Ulangan Tengah Semester (UTS)
1.5 Ulangan Umum Kenaikan Kelas (UKK)

Langkah-Langkah pengolahan nilai untuk memperoleh sebuah nilai yang akan


dicantumkan di dalam raport menggunakan rumus:
2 A+ B+C + D+ E
NA = 6
Keterangan:
NA : Nilai Akhir yang akan diisikan ke dalam raport
A : Nilai rata-rata Ulangan Harian (UH)
B : Nilai rata-rata Pekerjaan Rumah (PR) dan Tugas
(Pengamatan/Perbuatan).
C : Nilai Portofolio
D : Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
E : Nilai Ulangan Kenaikan Kelas (UKK)

Penyempurnaan Nilai Akhir:


a. 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke 0
b. 0,5 s.d 0,9 dibulatkan ke 0,1
Misalnya : 74,4 = 74 (skala puluhan) atau 7,4 (skala satuan)
: 74,5 = 75 (skala puluhan) atau 7,5 (skala satuan)

59
BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan telah selesainya penyusunan Dokumen Kurikulum Darurat Covid-19
SDN 20 Muara Enim pada awal tahun pelajaran 2020/2021 maka salah satu
pedoman dana cuan dalam penyelenggaraam pendidikan di SDN 20 Muara
Enim telah tersedia.

Sangat besar harapan kami, semoga Dokumen Kurikulum Darurat Covid-19


ini dapat digunakan dan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemi Covid-19. Kami juga
sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan,
maupun para peserta didik serta masyarakat yang peduli terhadap
pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung keterlaksanaan kurikulum
darurat ini. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari
berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. yang memberi

60
dukungan dan bimbingan kepada kami dalam Menyusun Kurikulum darurat.

Semoga Dokumen Kurikulum Darurat Covid-19 SDN 20 Muara Enim ini


mampu menjadi sarana bagi sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi
muda harapan bangsa di masa Pandemic Covid-19 ini.

Amiiin.

SARAN-SARAN
Serapi apapun kurikulum suatu sekolah, hanya akan menjadi pajangan yang
tak berarti apabila tidak ada kemauan keras dari seluruh pemangku
kepentingan untuk melaksanakannya.

Agar kurikulum ini berarti bagi sekolah kita mari kita laksanakan dengan
sepenuh hari sehingga Visi dan Misi sekolah dapat kita wujudkan.

61
.

Lampiran-lampiran
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312  : (0734) 7420206
e-mail : sdn20me@gmail.com

JADWAL PELAJARAN SDN 20 MUARA ENIM


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

WAKTU JK SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU KET


KELAS

07.15-07.50 1 UPACARA PJOK TEMATIK PJOK Pendalaman Agama SKJ


07.50-08.25 2 AGAMA PJOK TEMATIK PJOK AGAMA TEMATIK
08.25-09.00 3 AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
I.A 09.00-09.15 - - - - - - - 30
09.15-09.50 4 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
10.25-11.00 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -
07.15-07.50 1 UPACARA AGAMA PJOK TEMATIK Pendalaman Agama SKJ
07.50-08.25 2 TEMATIK AGAMA PJOK TEMATIK PJOK TEMATIK
08.25-09.00 3 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
I.B 09.00-09.15 - - - - - - - 30
09.15-09.50 4 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA - TEMATIK
10.25-11.00 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA - -
11.00-11.35 1 PJOK TEMATIK PJOK AGAMA (09.50-10.25)TEMATIK AGAMA
11.35-12.10 2 PJOK TEMATIK PJOK AGAMA (10.25-11.00)TEMATIK AGAMA
12.10-12.45 3 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK (11.00-11.35)TEMATIK TEMATIK
II 12.45-13.00 - - - - - - - 32
13.00-13.35 4 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
13.35-14.10 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
14.10-14.45 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -
12.30-13.05 1 TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
13.05-13.40 2 TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
13.40-14.15 3 TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
III.A 14.15-14.30 - - - - - - - 34
14.30-15.05 4 TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
15.05-15.40 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
15.40-16.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK -
12.30-13.05 1 AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
13.05-13.40 2 AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
13.40-14.15 3 AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
34
III.B 14.15-14.30 - - - - - - -
14.30-15.05 4 AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
15.05-15.40 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
15.40-16.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK -
07.15-07.50 1 UPACARA PJOK MTK TEMATIK Pendalaman Agama SKJ
07.50-08.25 2 MTK PJOK MTK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
08.25-09.00 3 MTK PJOK MTK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
09.00-09.15 - - - - - - -
IV.A 09.15-09.50 4 MTK PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK 36
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
10.25-10.40 - - - - - - -
10.40-11.15 6 TEMATIK AGAMA AGAMA TEMATIK - TEMATIK
11.15-11.50 7 TEMATIK AGAMA AGAMA TEMATIK - -
12.30-13.05 1 PJOK TEMATIK MTK MTK - TEMATIK
13.05-13.40 2 PJOK TEMATIK MTK MTK AGAMA TEMATIK
13.40-14.15 3 PJOK TEMATIK MTK MTK AGAMA TEMATIK
14.15-14.30 - - - - - - -
IV.B 14.30-15.05 4 PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK 36
15.05-15.40 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
15.40-15.55 - - - - - - -
15.55-16.30 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
16.30-17.05 7 TEMATIK TEMATIK - - - -
WAKTU JK SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU KET
KELAS

07.15-07.50 1 UPACARA MTK AGAMA MTK Pendalaman Agama SKJ


07.50-08.25 2 PJOK MTK AGAMA MTK TEMATIK TEMATIK
08.25-09.00 3 PJOK MTK AGAMA MTK TEMATIK TEMATIK
09.00-09.15 - - - - - - -
V.A 09.15-09.50 4 PJOK TEMATIK AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK 36
09.50-10.25 5 PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
10.25-10.40 - - - - - - -
10.40-11.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
11.15-11.50 7 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -
07.15-07.50 1 UPACARA AGAMA PJOK MTK Pendalaman Agama SKJ
07.50-08.25 2 MTK AGAMA PJOK MTK TEMATIK TEMATIK
08.25-09.00 3 MTK AGAMA PJOK MTK TEMATIK TEMATIK
09.00-09.15 - - - - - - -
V.B 09.15-09.50 4 MTK AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK 36
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK
10.25-10.40 - - - - - - -
10.40-11.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
11.15-11.50 7 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -
07.15-07.50 1 UPACARA MTK MTK PJOK Pendalaman Agama SKJ
07.50-08.25 2 TEMATIK MTK MTK PJOK AGAMA TEMATIK
08.25-09.00 3 TEMATIK MTK MTK PJOK AGAMA TEMATIK
09.00-09.15 - - - - - - -
VI.A 09.15-09.50 4 TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK AGAMA TEMATIK 36
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK
10.25-10.40 - - - - - - -
10.40-11.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
11.15-11.50 7 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -
07.15-07.50 1 UPACARA TEMATIK MTK AGAMA Pendalaman Agama SKJ
07.50-08.25 2 MTK TEMATIK MTK AGAMA PJOK TEMATIK
08.25-09.00 3 MTK TEMATIK MTK AGAMA PJOK TEMATIK
09.00-09.15 - - - - - - -
VI.B 09.15-09.50 4 MTK TEMATIK TEMATIK AGAMA PJOK TEMATIK 36
09.50-10.25 5 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK
10.25-10.40 - - - - - - -
10.40-11.15 6 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - TEMATIK
11.15-11.50 7 TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK - -

Muara Enim, Juli 2020


Kepala Sekolah,

NURHASANAH, S. Pd
NIP.196108061983032005
PEMERINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 20 MUARA ENIM
Jl. Pelawaran I Muara Enim Kode Pos 31312  : (0734) 7420206
e-mail : sdn20me@gmail.com

JADWAL PELAJARAN
KONDISI NEW NORMAL SDN 20 MUARA ENIM
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

JK SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU KET


KELAS

AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2

AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


I.A
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2

TEMATIK AGAMA PJOK TEMATIK PJOK TEMATIK


I.B
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2

PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK TEMATIK


II
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK


Shift 1&2

TEMATIK PJOK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK


III.A
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK


Shift 1&2

AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK PJOK TEMATIK


III.B
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK PJOK MTK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2

TEMATIK PJOK MTK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


IV.A
TEMATIK AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK AGAMA TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

PJOK TEMATIK TEMATIK MTK AGAMA TEMATIK


Shift 1&2

PJOK TEMATIK TEMATIK MTK AGAMA TEMATIK


IV.B
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

1
JK SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU KET
KELAS

PJOK MTK AGAMA MTK TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2
PJOK MTK AGAMA MTK TEMATIK TEMATIK
V.A
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

MTK AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


Shift 1&2

MTK AGAMA PJOK TEMATIK TEMATIK TEMATIK


V.B
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK MTK PJOK AGAMA TEMATIK


Shift 1&2

TEMATIK TEMATIK MTK PJOK AGAMA TEMATIK


VI.A
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

MTK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK PJOK


Shift 1&2

MTK TEMATIK TEMATIK AGAMA TEMATIK PJOK


VI.B
TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK TEMATIK

Muara Enim, Juli 2020


Kepala Sekolah,

NURHASANAH, S. Pd
NIP.196108061983032005

2
3

Anda mungkin juga menyukai