TUGAS 3 Manajemen SDM
TUGAS 3 Manajemen SDM
TUGAS 3 Manajemen SDM
TUGAS TUTORIAL 3
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4214 /MSDM
Penulis Soal/Institusi : Yun Iswanto /UT
Penelaah soal//institusi : Andi Sylvana /UT
Tahun Penulisan : 2020
Butir Soal No. : 1 (satu)
Skor Maks. : 20
Capaian Pembelajaran :
1. Dapat menjelaskan perbedaan antar metode penilaian kinerja.
2. Dapat menjelaskan kelebihan dan kelemahan antar metode penilaian kinerja.
Indikator :
1. Menjelaskan perbedaan antar metode penilaian kinerja komparatif, atribut, keperilakuan, dan
Manajemen Berdasarkan Sasaran.
2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan antar metode penilaian kinerja komparatif, atribut,
keperilakuan, dan Manajemen Berdasarkan Sasaran.
Saat ini telah tersedia banyak metode atau pendekatan penilaian kinerja karyawan sehingga manajemen
dapat memilih metode/pendekatan penilaian yang paling tepat digunakan untuk organisasinya. Diantara
metode/ pendekatan penilaian kinerja tersebut:
1. Jelaskan perbedaan utama metode penilaian kinerja dengan pendekatan komparatif dan pendekatan
atribut!
2. Jelaskan kelebihan dan kelemahan utama metode penilaian kinerja dengan pendekatan
keperilakuan dan Manajemen Berdasarkan Sasaran!
1. METODE PENILAIAN KINERJA
Noe, dkk. (2000), mengemukakan sejumlah pendekatan untuk mengukur kinerja yang
didasarkan pada atribut, perilaku dan hasil kerja karyawan serta membandingkan secara
menyeluruh di antara kinerja karyawan sebagai berikut.
1. Pendekatan Komparatif
Pendekatan komparatif untuk mengukur kinerja berisikan teknik-teknik yang menuntut
penilai kinerja individu dengan individu lain. Pendekatan ini biasanya menggunakan
penilaian secara menyeluruh terhadap kinerja atau nilai dari individu, dan berusaha
membuat peringkat dari individu-individu dalam suatu kelompok tertentu. Setidaknya
terdapat tiga teknik yang masuk ke dalam pendekatan ini, yaitu peringkat/rangking,
distribusi forced, dan perbandingan berpasangan,
a. Ranking
Ranking adalah teknik sederhana yang dapat digunakan oleh para manajer untuk
mengunutkan peringkat karyawan dalam departemen mereka lai dari yang memiliki
kinerja tertinggi hingga yang memiliki kincrja terendah. Cara melakukan teknik ini
adalah daftar nama-nama karvawan untuk permintaan pada sisi kiri lembar kertas. Pilih
karyawan dan memiliki kinerja paling tinggi dari daftar tersebut, dan beri tanda silang.
uudian pindah nama karyawan tersebut pada daftar paling atas di sisi nelah kanan kertas.
Selanjutnya pilih dan beri tanda silang pada nama karyawan yang memiliki kinerja
paling buruk dari daftar pada kolom sehelah kiri, dan pindah ke daftar terbawah pada
kolom sebelah kanan. Proses ulangi ini untuk seluruh nama karyawan pada daftar
sebelah kiri lembar kertas produksi. Daftar nama-nama yang telah dihasilkan pada
kolom sebelah kanan akan menunjukkan suatu peringkat karyawan dari yang memiliki
kincrja paling tinggi hingga yang memiliki kinerja paling rendah.
b. Forced Distribution
Teknik ini juga menggunakan format ranking, tetapi karyawan yang dimasukkan ke
dalam sebuah kelompok. Teknik ini menuntut penilai untuk membandingkan kinerja
karyawan dan menempatkan suatu proporsi karyawan tertentu pada berbagai tingkat
kinerja. Teknik ini beranggapan tingkat kinerja dalam suatu kelompok karyawan akan
disesuaikan dengan bentuk kurva normal. Sebagai contoh, 60% karyawan mememihi
harapan, 20% melebihi harapan dan 20% tidak memenuhi harapan.
1. Pendekatan Keperilakuan
Pendekatan ini berusaha untuk mendefinisikan perilaku karyawan yang harus efektif
dalam pekerjaan (Noe, et. Al., 2000). Berbagai macam teknik definisi perilaku tersebut,
selanjutnya meminta manajer untuk menilai mana karyawan bekerja. Berikut ini akan
dibahas tiga teknik yang termasuk ke dalam pendekatan keperilakuan (Noe, et. Al.,
2000).
Pada umumnya, BARS dikembangkan melalui pertemuan yang dihadiri oleh manajer
dan pemegang jabatan, dan mencakup hal-hal sebagai berikut.
Agar sistem MBO dapat berhasil, beberapa persyaratan harus terpenuhi, yakni: Pertama,
sasaran harus dapat dikuantifikasikan dan diukur. Sasaran juga narus mampu untuk
mencapai dan harus dinyatakan secara tertulis, jelas ringkas dan tidak ambisius. Kedua,
MB0 juga mensyaratkan karyawan bertanggung jawab dalam proses penyusunan
sasaran. Partisipasi aktif karyawan juga penting dalam pengembangan rencana tindakan.
Ketiga, agar MBO sukses maka sasaran dan rencana tindakan yang bertindak sebagai
dasar diskusi reguler antara manajer dan karyawan yang berkaitan dengan kinerja
karyawan.
Pendekatan Keperilakuan
- Kelebihan Metode ini sangat berguna untuk memberikan umpan balik kepada
karyawan dan mengurangi kesalahan kesan terakhir.
- Kelemahan metode ini adalah bahwa para atasan atau penyelia tidak terlalu berminat
untuk mencatat peristiwa-peristiwa kritis dan cenderung untuk mengada-ada.
Referensi:
BMP EKMA4214/3sks/MODUL 1-9 MANAJEMEN SDM