Pengantar Bisnis
Pengantar Bisnis
Pengantar Bisnis
NIM : 022301020
Judul :
Sumber :
Pengantar Bisnis merupakan bidang ilmu (dasar) yang memberikan pemahaman mendasar
mengenai bisnis dan mengulas tentang bagaimana organisasi bisnis berupaya mencapai tujuan
organisasi dengan melakukan berbagai analisis kegiatan bisnis serta mempertimbangkan
lingkungan organisasi.
pengelolaan bisnis berarti sebagai usaha mengelola produk dan jasa untuk mendapatkan
keuntungan sehingga bisa menghidupi diri, keluarga dan lingkungan,melalui kegiatan-kegiatan
mengkombinasikan antara ide, tenaga kerja, material, modal, keterampilan dalam melakukan
inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan suatu produkdan jasa yang laku dijual dan
bermanfaat untuk orang
Maksud dan tujuan dari bisnis sangatlah jelas, yaitu tiada lain untuk membujuk orang agar mau
membeli produk yang kita buat, mau memakai jasa yang kita tawarkan sehingga produk dan
jasa yang kita buat bisa beredar, berkembang dan dikenal masyarakat luas sehingga kita bisa
mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.
Dalam bisnis memiliki tingkatan atau level bisnis, termasuk juga di dalamnya partisipasi dalam
bisnis. Tentunya berbeda antara satu level bisnis dengan level bisnis lainnya. Berikut ini adalah
beberapa partisipasi bisnis secara umum, di antaranya :
1. Tingkat partisipasi bisnis domestik atau lokal. Tingkat partisipasi bisnis lokal adalah suatu
unit bisnis yang tingkat operasional dan pangsa pasarnya berada dalam suatu wilayah, tanpa
melewati batas negara atau di luar kota.
4. Tingkat partisipasi perusahaan global, adalah unit bisnis yang memiliki kantor pusatdi banyak
negara lain dengan sistem pengambilan keputusan desentralisasi.
sistem ekonomi suatu negara adalah aturan yang diterapkanoleh negara tersebut yang berlaku
dalam skala nasional.
5. Lingkungan Bisnis
Ada beberapa jenis lingkungan yang memengaruhi kegiatan suatu bisnis, yaitu:
2. Lingkungan teknologi.
3. Lingkungan persaingan.
4. Lingkungan sosial.
5. Lingkungan global.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruhaspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan masyarakat.
Globalisasi merupakan suatu kondisi saling tergantung dalam jaringan internasional yang
meliputi transportasi, distribusi, komunikasi dan ekonomi yang melampaui garis batas teritori
suatu negara.
1. Pendorong Globalisasi
1. Dorongan pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang sangat potensial. Hal ini mendorong perusahaan untuk
memasuki pasar internasional dan pasar global dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Dorongan biaya
Perusahaan global mencari negara -negara yang mampu memberikan biaya produksi suatu
produk yang murah dan mengkombinasikan berbagai produk dari beberapa negara sehingga
akan meminimalkan biaya produksi. Dorongan untuk meminimalkan biaya produksi ini
mendorong banyak perusahaan untuk menjadi perusahaan global
3. Dorongan pemerintah
Adanya perjanjian antar negara seperti APEC, AFTA, MEE , NAFTA semakin memberikan
fasilitas dan mempermudah perkembangan globalisasi ekonomi global.
4. Dorongan persaingan
Adanya persaingan yang semakin ketat baik di pasar domestik dan pasar internasional
mendorong banyak perusahaan untuk memaksimalkan kombinasi biaya produksi yang paling
murah walaupun harus berasal dari berbagai negara sehingga akan mampu bersaing dengan
perusahaan lain
5. Faktor lain
Faktor perkembangan teknologi dan informasi yang cepat mendorong semakin cepatnya
globalisasi yang terjadi. Fasilitas Transportasi yang cepat, internet, dan telephon menjadikan
globalisasi berkembang dengan cepat.
2. Faktor Globalisasi
1. Kedekatan
Kemajuan teknologi dan informasi semakin memperdekat jarak antara satu tempat dengan
tempat yang lain. Dengan pesawat jet dan peralatan telephon serta internet orang akan mudah
bertemu dan bertatap muka secara cepat walaupun terpisah jarak yang jauh.
2. Lokasi
Globalisasi mendorong perusahaan bisnis untuk menggunakan banyak tempat sebaga tempat
usaha maupun pemasaran produk mereka.
3. Sikap
Globalisasi mendorong perubahan sikap yang semakin terbuka dan berbaurnya budaya dan
perilaku dari berbagai negara membentuk budaya global.
Eksportir adalah perusahaan yang mendistribusikan dan menjual produk-produk kepada satu
atau lebih negara asing sedangkan importir membeli produk-produk di pasar luar negeri dengan
tujuan dijual kembali di negaranya. Kedua jenis perusahaan ini merupakan level keterlibatan
terendah dalam operasi internasional.
2. Perusahaan Internasional
Setelah perusahaan mendapat pengalaman dan berhasil sebagai eksportir dan importir, mereka
dapat berpindah ke level keterlibatan berikutnya sebagai perusahaan internasional. Perusahaan
ini menjalankan sebagian besar bisnisnya di negara-negara asing. Beberapa dari mereka juga
menjalankan fasilitas manufaktur di luar negeri. Meskipun cukup berpengaruh pada ekonomi
global, perusahaan internasional pada dasarnya tetap merupakan perusahaan domestik yang
beroperasi secara internasional, sehingga perhatian utamanya adalah pasar domestik di
negaranya sendiri. Contoh perusahaan ini adalah Wal-Mart, BMW dan Toys.
3. Perusahaan Multinasional
Perusahaan ini merupakan level keterlibatan tertinggi yang dapat dipilih perusahaan.
Perusahaan multinasional merancang, memproduksi dan memasarkan produk-produk di banyak
negara. Contoh perusahaan multinasional adalah IBM, Nestle, Ford, ExxonMobil.
Level keterlibatan yang berbeda dalam bisnis internasional membutuhkan jenis struktur
organisasi yang berbeda pula. Pilihan struktur yang tepat akan membantu aktivitas bisnis
perusahaan sesuai dengan level keterlibatannya. Spektrum organisasi internasional yang dapat
dipilih perusahaan meliputi:
1. Agen Independen
Agen independen merupakan individu atau organisasi asing yang setuju untuk mewakili
kepentingan eksportir di pasar luar negeri. Agen ini seringkali bertindak sebagai wakil penjualan
dimana mereka menjual produk-produk milik eksportir, mengumpulkan pembayaran dan
meyakinkan kepuasan pelanggan. Mereka sering mewakili beberapa perusahaan pada saat
yang bersamaan dan biasanya tidak mengkhususkan diri pada satu produk atau pasar. Contoh
perusahaan yang memilih struktur ini adalah Levi Strauss.
2. Pemberian Lisensi
Lisensi merupakan perjanjian antara perusahaan pemberi lisensi dan perusahaan pengguna
lisensi yang memberikan hak eksklusif bagi pengguna lisensi untuk memproduksi, dan
memasarkan produk perusahaan pemberi lisensi. Sebaliknya, pemberi lisensi biasanya
menerima uang jasa(fee) ditambah dengan pembayaran terus-menerus yang disebut royalti.
Royalti ini umumnya dihitung sebagai persentase tertentu dari penjualan pemegang lisensi.
3. Kantor Cabang
Struktur ini berupa kantor di luar negeri yang di dirikan oleh perusahaan internasional atau
multinasional. Dengan memilih struktur ini perusahaan lebih mempunyai kendali langsung
terhadap para manajer yang ditempatkan di kantor cabang daripada terhadap agen dan
pemegang lisensi.
4. Aliansi Strategis
Dalam struktur ini perusahaan menemukan sekutu/partner asing yang menyumbang sejumlah
sumber daya yang diperlukan untuk mendirikan bisnis baru di negara sekutu tersebut. Bisnis
baru itu kemudian dimiliki oleh para sekutu, yang membagi laba yang mereka peroleh. Aliansi
semacam itu kadang-kadang disebut sebagai usaha patungan (joint venture).
Perusahaan dapat melakukan investasi langsung di luar negeri dengan cara membeli atau
mendirikan aset yang berwujud (tangible assets) di negara lain. Contohnya dilakukan Disney
dengan membangun taman bermain di Hongkong, dan Volkswagen yang membangun pabrik
baru di Brazil.
Keberhasilan perusahaa dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara
bisnis tersebut dalam menanggapi hambatan sosial ekonomi, hukum dan politik yang terdapat
dalam perdagangan internasional.
Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di negara lain harus memahami perbedaan
masyarakat sekaligus budaya negara tersebut dengan negara asalnya. Beberapa produk harus
melakukan penyesuaian menurut bahasa, kebiasaan, adat istiadat dan budaya negara
bersangkutan. Sebagai contohnya McDonald di Indonesia meluncurkan burger dengan varian
saus McSatay, yang diadaptasi dari bumbu sate, sejenis makanan tradisional Indonesia.
2. Perbedaan Ekonomi
Setiap negara memiliki sistem ekonomi tersendiri dan perbedaan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi operasional bisnis internasional. Sebagai contoh negara Perancis menganut
ekonomi campuran, akan berperan sangat besar dalam industri penerbangan dimana mereka
ikut terlibat dalam aspek rancangan pesawat sekalipun. Di Indonesia sendiri yang menganut
sistem ekonomi Pancasila pemerintah tidak mengizinkan swasta asing untuk menguasai bisnis
yang menguasai hajat hidup dan kepentingan orang banyak.
Pemerintah suatu negara dapat memengaruhi kegiatan bisnis internasional dalam beberapa hal.
Mereka dapat menciptakan kondisi (persyaratan) tertentu untuk melakukan bisnis di wilayah
hukum mereka atau bahkan melarang suatu jenis bisnis sama sekali. Beberapa hukum umum
dan isu politik yang mempengaruhi bisnis internasional adalah:
a) Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah produk jenis tertentu yang dapat diimpor ke dalam suatu
negara. Variasi lain adalah embargo, aturan pemerintah yang melarang kegiatan ekspor
dan/atau impor dari produk tertentu atau semua produk dari suatu negara tertentu.
Tarif adalah pajak yang dikenakan atas produk-produk impor. Penetapan tarif langsung
memengaruhi harga karena harga barang impor menjadi lebih mahal dan konsumen diharuskan
tidak hanya membayar produk tetapi juga biaya tarif. Tarif dapat berwujud tarif pendapatan
yang dikenakan sebagai sumber penerimaan bagi pemerintah, ataupun tarif perlindungan yang
bertujuan menghambat impor atas produk tertentu. Sementara subsidi merujuk pada
pembayaran pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing dengan perusahaan asing.
Subsidi diberlakukan untuk menurunkan harga barang dalam negeri.
Hukum ini menuntut bahwa produk-produk yang dijual di negara tertentu paling tidak
sebagiannya dibuat di negara tersebut.
Perusahaan yang memasuki pasar internasional harus tunduk pada hukum praktek bisnis yang
berlaku yaitu undang-undang atau peraturan yang mengatur operasional bisnis di suatu negara.
Selain itu seringkali suatu praktek bisnis yang legal di suatu negaran bersifat ilegal untuk
diterapkan di negara lain. Dua hal yang terkait dengan ini diantaranya adalah pembentukan
kartel yaitu asosiasi produsen untuk mengontrol pasokan dan harga; dan dumping yaitu praktek
menjual sebuah produk ke luar negeri dengan harga lebih rendah dari biaya produksi.