Khutbah Ramdhan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Khutbah jumat-jefri lajaroh-masjid jami’al ghiffari -08-03-2024

‫ َم ْن َيْهِدِه ُهللا َفَال ُمِض َّل َلُه َوَم ْن ُيْض ِلْلهُ َفَال َهاِدَي َلُه‬،‫ِإَّن اْلَحْمَد ِهَّلِل َنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه َو َنْسَتْغ ِفُر ُه َو َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُرْو ِر َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‬.
‫ اما بعـد‬. ‫َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى سيدنا ُمَحَّمٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه َو َم ْن َتِبَع ُهْم ِبِإْح َس اٍن ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن‬.‫َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِرْيَك َلُه َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬
‫ َيا َأُّيهَا اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن‬. ‫ َاُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم‬:‫قال هللا تعالى‬.

‫ ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنْو َبُك ْم َو َم ْن ُيِط ِع َهللا َو َرُسْو َلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ ْيًم ا‬.‫َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن َء اَم ُنوا اَّتُقوا َهللا َو ُقْو ُلْو ا َقْو ًال َسِد ْيًدا‬

Kaum muslimin wal muslimat Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah.
Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah karena di hari yang mulia ini kita dikumpulkan untuk beribadah
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Kaum muslimin wal muslimat yang dirahmati Allah.
Beberapa hari lagi kita akan kedatangan tamu yg agng ya’ni bulan ramadhan, bulan yang mulia, yang
diharapkan oleh orang-orang shalih perjumpaan denganya. Di bulan ini tersebut, seseorang bisa
mengumpulkan pahala yang banyak dengan waktu yang singkat demi mencapai kedudukan yang mulia di sisi
Allah Ta’la.
Sejenak, marilah kita introspeksi, sudah berapa kali kita mendapati Ramadhan sepanjang hidup. Namun,
apakah kita telah meraih pelajaran-pelajaran berharga dari bulan Ramadhan?! Sudahkah Ramadhan
membuahkan perubahan dalam pribadi kita ataukah hanya sekedar rutinitas belaka yang datang dan berlalu
begitu saja?!
Oleh karenanya, perkenankanlah khatib dalam khotbah kali ini untuk menyampaikan beberapa pelajaran
Ramadhan
Bulan Ramadhan merupakan sekolah keimanan dan bengkel yang sangat manjur bagi orang yang
mengetahuinya. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil darinya, di antaranya:
1. Ikhlas
Ikhlas merupakan fondasi pertama diterimanya suatu amalan ibadah seorang hamba. Dalam ibadah puasa
secara khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫من صام رمضان إيمانا واتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه‬


“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan
diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR. bukhori dan Muslim)
Demikian pula dalam setiap amal ibadah kita, marilah kita ikhlaskan murni hanya untuk Allah
semata sehingga kita tidak mengharapkan selain Allah. Ingatlah bahwa sebesar apa pun ibadah yang kita
lakukan tetapi bila tidak ikhlas mengharapkan wajah Allah maka sia-sia belaka tiada berguna. Sbgimana dlm
hadist Nabi’ 3 golongan yang pertama kali dicampakk an oleh Allah adalah mujahid, pemberi shodaqoh, dan
pembaca Alquran. Perhatikanlah, bukankah jihad merupakan amalan yang utama?! Bukankah shodaqoh dan
membaca Alquran merupakan amalan yang sangat mulia? Namun, kenapa mereka malah dicampakkan ke
neraka?! Jawabannya, karena mereka kehilangan keikhlasan dalam beramal.
2. Mutaba’ah
Mengikuti sunah merupakan fondasi kedua untuk diterimanya suatu ibadah. Betapa pun ikhlasnya kita
dalam beribadah tetapi kalau tidak sesuai dengan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam maka tertolak dan
tidak diterima.
3. Takwa dan Muroqobah
Meraih derajat takwa merupakan tujuan pokok ibadah puasa. Allah berfirman,

‫َياَأُّيَها اَّلِذ يَن َء اَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ يَن ِم ن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Takwa artinya takut kepada Allah dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-
Nya sesuai dengan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karenanya, marilah kita koreksi dan
bertanya pada hati kita masing-masing, apakah kita bertujuan hendak meraih tujuan puasa ini?! Akankah
kita memetik buah ketakwaan ini?! Ataukah kita puasa hanya menjalaninya dengan anggapan sekadar
rutinitas saja?!
Seorang yang berpuasa tidak akan berbuka sekalipun manusia tidak ada yang mengetahuinya karena merasa
takut dan merasa diawasi oleh Allah dalam gerak-geriknya. Demikianlah hendaknya kita dalam setiap saat
merasa takut dan diawasi oleh Allah di mana pun berada dan kapan pun juga, terlebih ketika kita hanya
seorang diri. Apalagi pada zaman kita ini, alat-alat kemaksiatan begitu mudah dikonsumsi, maka ingatlah
bahwa itu adalah ujian agar Allah mengetahui siapa di antara hamba-Nya yang takut kepada-Nya.
3. Persatuan
Bersatu dan tidak berpecah belah merupakan suatu prinsip yang diajarkan Islam dalam banyak ayat Alquran
dan hadis. Dalam puasa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫الَص ْو ُم َيْو َم َتُصْو ُم ْو َن َو الِفْطُر َيْو َم ُتْفِط ُرْو َن‬
“Puasa itu hari (ketika) manusia berpuasa dan hari raya itu hari (ketika) manusia berhari raya.” (HR. tirmidzi
no. 607 dan dishohihkan al-Albani dalam ash-Shohihah no. 224)
4. Kembali kepada Ajaran Al Quran
Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran yang berisi petunjuk bagi umat manusia. Allah
berfirman,

‫َش ْهُر َر َم َض اَن اَّلِذ ي ُأنِز َل ِفيِه اْلُقْر َء اُن ُهًدى ِّللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِم َن اْلُهَدى َو اْلُفْر َقاِن‬
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia
dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).” (QS. Al-
Baqarah: 185)
Maka hal ini memberikan pelajaran kepada kita kaum muslimin agar kembali kepada ajaran Alquran dengan
membacanya, memahami isinya, mengamalkannya, dan menjadikannya sebagai cahaya dalam menapaki
kehidupan ini.
Kehinaan yang menimpa kaum muslimin pada zaman sekarang tidak lain adalah disebabkan jauhnya mereka
dari Al Quran dan sunah.
Demikian pula, bencana demi bencana yang menimpa negeri ini dari tsunami, banjir, tanah longsor, lumpur
panas, dan sebagainya, barangkali semua itu karena perbuatan dosa umat manusia agar mereka segera
menyadari dan kembali kepada ajaran agama yang suci. Allah berfirman,

‫َظَهَر اْلَفَس اُد ِفي اْلَبِّر َو اْلَبْح ِر ِبَم ا َك َسَبْت َأْيِد ي الَّناِس‬
“Telah tampak kerusakan di daratan dan lautan disebabkan ulah perbuatan manusia.” (QS. Ar-Rum: 41)
Demi Allah, sesungguhnya kemaksiatan itu sangat berpengaruh pada keamanan suatu negeri, kenyamanan,
dan perekonomian rakyat. Sebaliknya, ketaatan akan membawa keberkahan dan kebaikan suatu negera.
Allah berfirman,

‫َو َلْو َأَّن َأْهَل اْلُقَر ى َء اَم ُنوا َو اَّتَقْو ا َلَفَتْح َنا َع َلْيِه م َبَر َك اٍت ِّم َن الَّسَم آِء َو ْاَألْر ِض‬
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’rof: 96)
5. Akhlak yang Baik
Puasa tidak hanya menahan makan dan minum semata, tetapi lebih dari itu, yaitu menahan anggota badan
dari bermaksiat kepada Allah. Menahan mata dari melihat yang haram, menjauhkan telinga dari mendengar
yang haram, menahan lisan dari mencaci dan menggibah, menjaga kaki untuk tidak melangkah ke tempat
maksiat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan amalannya serta kebodohan, maka Allah tidak butuh
dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Konsisten/Terus Istiqomah di Atas Ketaatan
Ibadah puasa mengajarkan kepada kita untuk tetap konsisten dalam ketaatan. Oleh karena itu,
perhatikanlah hadis berikut:
“Dari Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, ‘Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki sepuluh
akhir bulan Ramadhan maka beliau bersungguh-sungguh ibadah, menghidupkan malam, dan
membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari-Muslim)
Demikianlah suri teladan kita, justru lebih bersungguh-sungguh di akhir Ramadhan, bukan terbalik seperti
kebanyakan di antara kita, di awal Ramadhan kita semangat tetapi di akhir-akhir Ramadhan sibuk dengan
baju baru, kue lebaran, dan hiasan rumah..
Saudaraku –demikian khutbah pada kesempatan ini semoga menjadi motivasi, dan dapat kita wujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Amin

Anda mungkin juga menyukai