0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan15 halaman

Makalah Lenni

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 15

AYAT-AYAT TENTANG OBJEK PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:

Hotlenni Hasibuan 2120100199

Dosen Pengampu:

Muhlison M. Ag

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD AD DARY
PADANG SIDEMPUAN
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga pemakalah mampu menyelesaikan kewajiban, yakni dalam
rangka untuk memenuhi salah satu tugas. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammmad SAW yang telah
mengantarkan kita kepada jalan yang terang dan menjadikan jalan yang indah berupa
ajaran agama Islam.

Ucapan terima kasih kepada bapak Muhlison M. Ag selaku dosen pengampu


pada mata kuliah Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan yang telah memberikan bimbingan serta
arahan sehingga makalah yang berjudul “Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam”
dapat diselesaikan tepat waktu. Seiring dengan usaha kerja keras pemakalah, tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, karena
tanpa bimbingan dan dorongannya, penulis tidak akan menyelesaikan makalah ini sampai
selesai. Penulis pun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua dan mempunyai tanggapan yang positif serta dapat
bermanfaat bagi pembaca semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Padangsidempuan,5 Juni 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................................. 1

A. Rumusan Masalah......................................................................................................................... 1

B. Tujuan Masalah............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2

A. Pengertian Objek Pendidikan Islam.................................................................................2

B. Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam................................................................... 4

C. Tafsir Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam.........................................................5

BAB III PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................................................... 11

B. Saran...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan dasar dari pendidikan adalah melahirkan perubahan yang diharapkan


dalam semua perubahan pada dunia kehidupan manusia. Keinginan Allah bagaimana
semua perubahan itu harus berpedoman dalam naungan Al-Qur'an, dibawah inspirasinya,
sehingga perubahan itu mengarah kepada yang baik.

Salah satu ulama terkemuka yang bernama Asy-syarbini mengatakan bahwa


tujuan pendidikan yakni adanya perubahan yang positif yang ingin dicapai melalui
sebuah proses atau upaya-upaya pendidikan, baik perubahan itu terjadi pada aspek
tingkah laku, kehidupan pribadi dan masyarakat, dan lingkungan luas dimana pribadi itu
hidup

Berdasarkan pendapat tersebut Al-Qur'an mamandang mencari pengetahuan


adalah sebagai bentuk agar pengetahuan itu sendiri tidak berdasarkan kepada idealisme
spiritual yang harus diperolehnya yaitu kebaikan didunia dan kebaikan diakhirat, atau
dengan pendapat lain berhasil sebagai Khalifah dan berhasil sebagai insan yang sungguh
menghamba kepada Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja objek pendidikan islam?


2. Bagaimana Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Tafsir Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Objek Pendidikan Islam.


2. Untuk Mengetahui Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam.
3. Untuk Mengetahui Tafsir Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Objek Pendidikan Islam


Di antara tema yang penting untuk di diskusikan adalah objek pendidikan. Artinya,
siapa saja yang menjadi objek pendidikan yang dijelaskan menurut Al-Quran. Hal ini
penting diketahui dan dipahami agar kita dapat menjadikan pendidikan sesuai dengan tata
aturan Al-Quran dalam objek pelaksanaannya. Objek adalah sasaran yang akan
menjadikan sebuah pendidikan sampai kepadanya. Oleh karena itu penting dipahami
bahwa objek pendidikan (education) menurut Al-Quran merupakan perkara yang penting
untuk diketahui dan seharusnya dipelajari dengan sebaik mungkin.
Sebagai objek pendidikan, maka orang-orang ini perlu kiranya dijadikan tujuan
utama dalam membangun kondisi edukasi dalam kehidupan. Sebab dengan cara demikian,
maka arah pendidikan akan sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan pendidikan itu sendiri
agar objek penerima pendidikan mampu mengembangkan diri dalam menghadapi
problematika pendidikan, baik yang berhubungan dengan diri sendiri maupun dengan
orang lain.
Adapun tujuan pendidikan yang termaktub dalam Al-Qur'an adalah agar manusia
menjadi hamba Allah Swt, mampu menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah fi al-
Ardh, serta agar manusia berfikir dan menggunakan akalnya, agar manusia memiliki ilmu
pengetahuan dan meninggikan derajatnya, dan supaya manusia mendapatkan
kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Objek adalah hal, perkara, atau orang yang menjadi pokok pembicaraan. Benda,
hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya.
Sedangkan pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Objek pendidikan yang
terkandung disini adalah keluarga, kemudian masyarakat pada umumnya. Sehingga dalam

2
kajian ini objek pendidikan yang dimaksud bisa dikatakankan sebagai sarana untuk
mengembangkan atau mendidik karakteristik bangsa.1
Hal tersebut yang melatarbelakangi kajian ini, yakni siapa saja objek pendidikan
menurut perspektif Al-Quran. Bahasan terkait ini akan lebih memberikan penjelasan
tentang bagaimana dan seperti apa kita memberikan pendidikan yang layak untuk bekal
dalam menjalani kehidupan:
1. Keluarga
Keluarga adalah personal terdekat bagi kita, baik dari aspek biologis
maupun dari sisi interaktif dalam kehidupan. Maka Al-Quran begitu
memperhatikan orang-orang ini sebagai objek pendidikan. Bahkan Rasulullah saw
dalam metode dakwahnya, di awal masa kenabian adalah keluarga dan kerabat
dekat sebelum berdakwah kepada seluruh umat manusia.2
2. Kerabat Dekat
Di awal-awal Islam lahir, Rasulullah saw berdakwah kepada keluarga dan
kerabat dekat. Hal ini telah mendapat petunjuk dari Allah Swt. Secara akal sehat
pun, orang-orang yang paling mungkin menerima ajakan kita adalah keluarga dan
kerabat dekat. Meskipun pada kenyataannya tidak semua kerabat dekat menerima
ajakan kita. Begitu pun dengan Nabi Muhammad saw, tidak semua kerabat dekat
Beliau menerima dengan tangan terbuka terhadap dakwah atau ajakannya.
3. Masyarakat (bangsa)
Setelah membincang keluarga dan kerabat dekat, maka berikutnya adalah
objek pendidikan terkait masyarakat (bangsa). Tahapan hukum dalam Al- Quran
merupakan strategi Tuhan agar dalam pelaksanaannya dapat diterima dengan baik
dan tangan terbuka. Bangsa atau masyarakat adalah objek pendidikan yang
ditekankan dalam Al-Quran. Terkait dengan bangsa atau masyarakat, di dalam Al-
Quran Allah Swt berfirman, bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan bagi
masyarakat banyak adalah dengan cara sebagian saja yang menimba ilmu
pengetahuan. Kemudian orang-orang yang menimba pengetahuan itu
memberikan pengetahuan kepada layak lainnya sekembalinya dari menuntut ilmu.
1
Mohammad ali, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional, (Bandung, Imperial Bhakti
Utama) hal. 130.
2
Umar Tirtarahardja, pengantar pendidkan,(jakarta:PT Rineka cipta, 2008) hlm 33-35.
3
4. Seluruh Manusia

Objek pendidikan di dalam Al-Quran cukup tegas mengatakan bahwa


seluruh manusia merupakan terget utama dalam sebuah pengajaran. Pendidikan.
(utamanya budi pekerti dan teologi) adalah sesuatu yang harus dipahami dan
dimengerti oleh setiap individu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda,
"Thalabul 'ilmi faridhatun ala kulli muslimin wa muslimatin", bahwasanya
menuntut ilmu adalah diwajibkan kepada setiap orang muslim baik laki-laki
maupun perempuan.

B. Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam

1. Keluarga
‫َٓد يْ دَا دَ َٓلدِش دٌَد شغ دَ د‬
ّ‫ٌ شَِداٌد ل‬ ‫اُ دَ يٱْ شِ دَ د‬
‫اَُ ة د‬ ‫َ ةَ يْ دََ د يَ شْٓ ةَ يْ َ ر‬
‫داَا دَُةوٌةَدا ٱّْل ة‬ ‫َيلدأديي دَا ٱْلِشيَد دَا دَّة ا‬
‫وا ُة لو اا َدَُة د‬
‫َ يْ دَيد يَُدٓةوَد دَا يةْي دَ ةُ د‬ ‫ٱّد دَا ل َ د دَ دُ ة‬
‫ُوَد ل‬ ‫يد يَ ة‬
Artntya:"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan".
(Qs. At-tahrim:6)3

Artinya: "Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah


dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki
kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia
dan akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.(Qs. Thaha:132)

2. Kerabat Dekat

‫دَاد يَِ يشَ دَ شِْ ديَُدَد ياّد يُ دُ شِْيَ د‬


Artinya: "Berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat". (Qs. Al-
Syu'ara': 214).

3. Masyarakat (bangsa)
‫دَ دَا دُاَد ياْ ةُْي شَّة يوَد شْْد يّ شُ ةُ يَا ُ ِداِل ةٌر ِدٓد يو دّ َدُد دُ شَ يَ ةُ شِّ ِش يُُد ةٌ ش َّ يّ ةَ يْ د‬
‫ط ِا ىُٕدٌد شّْْدتدُدّل ةَ يوا ِشى اْ شَّي شيَ دَ شْْة يِّ ةشَ يَا ُد يو دَ ةَ يْ اشَدا دَ دََة يلوا‬

‫اشْد يْ شَ يْ ْدَدٓل ةَ يْ يدِي ِد ةَ يََد‬

3
M. Quraish shihab, Tafsir Al-Mishbah, (jakarta: lentera hati, 2002) hlm 749-750.
4
Artinya: Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal
bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya.(Qs.At-Taubah :122)

4. Seluruh Manusia
‫ِة‬ ‫ِ شَ يَ لَ شِّ ةَ يْ ِد َا شَّة يوا دَْ ريُا ْل ةَ ة يْ دَا يشَ َ د يَُة ةُ يَا ِدا لشَ ش ِّش دَا ِشى اَْلَُ َو ش‬
‫ِ دَ ياّد يَ ش‬ ‫ُ يو ةُ ِش ياْ دِ ّ ش‬ ‫اُ ُد يَ دَ ِا دَ ةُ ةْ ل‬
‫اُْ ة‬ ‫َيلاديي دَا اّْل ة‬
‫َ شٓ يْ رُا دَ شَ يْ رُا‬ ِ ‫دَ دُاَد‬
‫لة د‬

Artinya: Wahai manusia, sungguh telah datang Rasul (Nabi Muhammad)


kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu. Maka, berimanlah
(kepadanya). Itu lebih baik bagimu. Jika kamu kufur, (itu tidak merugikan Allah
sedikit pun) karena sesungguhnya milik Allahlah apa yang di langit dan di bumi.
Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. (Qs. An-Nisa:170).

C. Tafsir Ayat-Ayat Tentang Objek Pendidikan Islam


1. Qs. At-tahrim : 6
‫َ ةَْ ُة لو اا دَا دَّة ا‬
‫وا اْلِشيَد َيلأديي دَا‬ ‫َدَُة د‬

Artinya: (Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu).

Yakni jagalah diri kalian dengan menjalankan apa yang diperintahkan kepada
kalian dan menjauhi apa yang dilarang bagi kalian.

ْ‫دََ د يَ شْٓ ةَ ي‬

Artinya: (dan keluargamu).

Dengan memerintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan melarang mereka
berbuat maksiat.

‫اُ دَ ياْ شِ دَ د‬
‫اَُ ة‬ ‫َ د ر‬
‫اَا دَُةوٌةَدا اّْل ة‬

Artinya: (dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu).

Yakni dari api yang besar yang menyala dengan manusia dan batu,
sebagaimana api lain yang menyala dengan kayu. Ibnu Jarir mengatakan: maka wajib
bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak kita agama dan perbuatan baik serta
adab yang sangat mereka perlukan.

5
‫دَٓد يْ دَا دَ َٓلِشَدٌد شغ دَ دٌ شَِداٌ د‬
Artinya: (Penjaganya malaikat-malaikat kasar dan keras)

Yakni di atas api neraka itu berdapat para penjaga dari golongan malaikat
yang bertugas mengatur neraka dan mengazab penghuninya, mereka sangat bengis
terhadap penghuni neraka, sama sekali tidak merasa kasihan jika penghuni neraka
meminta belas kasihan, sebab mereka diciptakan untuk mengazab penghuni neraka.

ْ‫ُوَد آْلـَد دَآ َ د دَ دُ ةَ ي‬


‫دُ ّ ا يد يَ ة‬

Artinya: (Dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanYakni


tidak menyelisihi perintah Allah).

‫َ د يد يَُدٓةوَد دَا يةْي دَ ةََُد‬

Artinya: Dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Yakni melaksanakan perintah itu segera tanpa menundanya. Dan mereka mampu
untuk menjalankan perintah itu.

2. Qs. Thaha : 132


. ُ‫ُٓد َوُ َد يَٓدَد وَأ ي ةَ ي‬
‫شِاْ ل‬

Artinya: (Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat).

Yang dimaksud adalah keluarganya, dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud
adalah seluruh umatnya.

‫َ شِ يُ دَٓد يْ دَا‬ ‫َ دا ي‬
‫ْ د‬

Artinya: (dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya).

Yakni bersabarlah dalam menjalankan shalat.

‫دّ َدَيــٓةَد شَ يُْرا‬

Artinya: (Kami tidak meminta rezeki kepadamu).

Yakni Kami tidak memintamu untuk memberi dirimu dan keluargamu rezeki.

َ‫َلِي َة َ يدُ ةُْة‬

Artinya: (Kamilah yang memberi rezeki kepadamu)

Yakni Kamilah yang memberi mereka rezeki.

6
‫دَ ياََْ شِّدٌة شْٓت ل يّ دوى‬

Artinya: (Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa).

Yakni kesudahan yang terpuji berupa surga adalah bagi orang yang bertakwa.

3. Qs. As-Syu'ara 214

Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Nabi-Nya mengerjakan


sesuatu yang dapat menyempurnakan dirinya, maka Dia memerintahkan untuk
menyempurnakan orang lain.

Yaitu Bani Hasyim dan Bani Muththalib, di mana mereka adalah orang-orang
yang paling dekat dengan Beliau dan paling berhak mendapatkan ihsan baik dari sisi
agama maupun dunia. Hal ini tidaklah menafikan untuk memberikan peringatan
kepada semua manusia, seperti halnya ketika seseorang diperintahkan untuk berbuat
ihsan kepada semua manusia, lalu diperintahkan pula kepadanya untuk berbuat ihsan
kepada kerabatnya, maka yang ini adalah lebih khusus yang menunjukkan penekanan
dan memiliki hak lebih. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan
perintah itu, Beliau berdakwah baik kepada masyarakat umum maupun kepada
kerabat-kerabat Beliau, mengingatkan dan menasehati mereka tanpa kenal lelah, dan
bahwa tidak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selamat dari azab Allah
kecuali dengan beriman kepada-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga
memerintahkan agar Beliau berendah diri kepada hamba-hamba Allah yang beriman,
dan barang siapa yang mendurhakai Beliau siapa pun orangnya, maka hendaklah
Beliau berlepas diri dari perbuatannya, dan dengan tetap menasehati mereka serta
berusaha mengajak mereka kembali dan bertobat. Sikap berlepas diri dari
perbuatannya adalah untuk menolak anggapan bahwa perintah merendahkan diri
kepada orang-orang mukmin, menghendaki seseorang untuk bersikap ridha terhadap
segala yang muncul dari mereka selama mereka mukmin, bahkan tidak demikian. Hal
itu, karena dalam masalah wala’ (setia) dan bara’ (berlepas diri) ada tiga golongan:

1. Orang-orang yang diberikan wala’ murni tanpa dimusuhi sama sekali.

Mereka adalah kaum mukmin yang bersih dari kalangan para nabi, para
shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih. Terdepannya adalah Rasulullah

7
shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian istri-istrinya ummahaatul mukminin, ahli
baitnya yang baik dan para sahabatnya yang mulia. Kemudian dari kalangan para
tabi’in dan orang-orang yang hidup pada abad-abad yang utama, generasi
pertama ummat ini dan para imamnya seperti imam yang empat (Imam Malik,
Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad).

2. Orang-orang yang diberi baraa’ murni tanpa ada rasa cinta.

Mereka adalah kaum kafir baik dari kalangan, orang-orang musyrik,


orang-orang munafik, orang-orang murtad dan orang-orang atheis dan lainnya
dengan berbagai macamnya.

3. Orang-orang yang diberi wala' dari satu sisi dan diberi bara' dari sisi lain.

Yakni wala’ dan bara’ berkumpul padanya, mereka adalah kaum


mukminin yang berbuat maksiat. Mencintai mereka, karena mereka masih
memiliki iman, dan membenci mereka karena maksiatnya yang tingkatannya di
bawah kufur dan syirk.

4. Qs. At-Taubah 122

‫ُدآِلٌر شْْدّ شُ ةُ ا‬
. ‫َا ياْ ةُْي شَّةوَد دُاَد دَ دَا‬

Artinya: (Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang).

Dan meninggalkan kota Madinah kosong.

‫طآِشُدٌد‬
‫شََ ةُ شِّ ِش يُُد ةٌ ش َّ يّ ةَ يْ د‬

Artinya: (Dari tiap golongan di antara mereka beberapa orang).

Yakni berangkat berperang sebagian dari tiap-tiap golongan. Dan selebihnya tetap
tinggal.

‫شّْْدتدُدّل ةَوا‬

Artinya: (untuk memperdalam pengetahuan mereka).

8
Yakni orang-orang yang tidak ikut berperang itu agar memperdalam ilmu mereka.

َ‫ِشى اْ شَّي‬

Artinya: (tentang agama).

Yakni sekelompok dari golongan ini pergi untuk berperang dan sisanya tetap
tinggal di dalam negeri untuk menuntut ilmu dan agar mereka dapat mengajari para
pasukan perang apabila telah kembali dari peperangan.

Bisa juga maknanya adalah: agar orang-orang yang pergi bersama Rasulullah
itu mendalami ilmu tentang agama lewat apa yang mereka dengarkan dari Rasulullah
dan yang mereka pelajari dari beliau seperti al-Qur’an, hukum-hukum agama dalam
jihad, perang, interaksi dengan orang lain, dan lain sebagainya; sehingga mereka
dapat mengajarkan kaumnya setelah ia kembali.

5. Qs. An-Nisa : 170

‫ِ شَ يَ لَ شِّ ةَ يْ ِد َا شَّة يوا دَْ ريُا ْل ةَ ة يْ دَا يشَ َ د يَُة ةُ يَا ِدا لشَ ش ِّش دَا شِى اَْلَُ َو ش‬
‫ِ دَ ياّد يَ ش ة‬
‫ِ دَ دُاَد‬ ‫ُ يو ةُ شِ ياْ دِ ّ ش‬ ‫اُ ُد يَ دَ ِا دَ ةُ ةْ ل‬
‫اُْ ة‬ ‫َيلاديي دَا اّْل ة‬
‫۝‬
١٧٠ ‫لة دَ شٓ يْ رُا دَ شَ يْ رُا‬
ِ

Wahai manusia, sungguh telah datang Rasul (Nabi Muhammad) kepadamu


dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu. Maka, berimanlah (kepadanya). Itu
lebih baik bagimu. Jika kamu kufur, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun) karena
sesungguhnya milik Allahlah apa yang di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui
lagi Mahabijaksana.

Pada ayat ini Allah menunjukkan firman-Nya kepada manusia umumnya


sesudah menjelaskan pada ayat-ayat yang lalu kebenaran dakwah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad saw, dan kebatilan pendirian Ahli Kitab. Setelah menolak semua
hujah dan alasan mereka yang menjelek-jelekkan Nabi dan Al-Qur'an yang
dibawanya, tibalah saatnya untuk membenarkan yang dibawa oleh Rasul-Nya
Muhammad saw, yang kerasulannya tidak saja dikuatkan dengan mukjizat, tetapi
telah dibenarkan pula oleh Ahli Kitab, karena terdapat dalam kitab-kitab mereka
sendiri bahwa akan datang seorang Rasul yang membenarkan rasul-rasul yang
sebelumnya. Allah memerintahkan supaya manusia beriman kepada-Nya karena
itulah yang baik bagi mereka. Ajaran-ajaran yang dibawanyalah yang akan membawa
manusia kepada keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat sebagaimana

9
tersebut dalam firman-Nya: Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad)
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peserta didik dan orang yang berkeinginan untuk mencari proses yang
dilangsungkan oleh subjek pendidikan atau yang dialami oleh objek melalui pengalaman
setiap hari dan hubungan dengan subjek dan objek lain serta hubungan dengan
lingkungan.

Penjelasan ayat-ayat diatas dapat disimpulkan bahwa objek pendidikan itu adalah
meliputi seluruh umat manusia. Urutan objek pendidikan itu yang pertama adalah
keluarga dalam lingkup rumah tangga yang meliputi anak, istri dan suami, sedangkan
kedua kaum terdekat atau famili terdekat yang ada hubungannya darah. Sedangkan urutan
ketiga bahwa bangsa adalah merupakan objek pendidikan karena bangsa merupakan
kehidupan yang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
baik dalam penulisan maupun referensi yang terbatas. Maka dari itu penulis berharap
baik kepada bapak selaku dosen pembimbing maupun teman-teman dan para pembaca
agar mau memberikan kritik dan saran yang membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad, Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional, (Bandung, Imperial Bhakti Utama)
hal. 130.

Shihab Quraish M, Tafsir Al-Mishbah, (jakarta: lentera hati, 2002) hlm 749-750

Tirtarahardja Umar Tirtarahardja, pengantar pendidkan,(jakarta:PT Rineka cipta, 2008) hlm 33-
35.

12

Anda mungkin juga menyukai