Kelompok 8 - Proposal Penelitian
Kelompok 8 - Proposal Penelitian
Diajukan Oleh:
Koordinator
Program Studi Sarjana Akuntansi Dosen Pembimbing
Dr. Eka Ardhani Sisdyani, S.E., M.Com., Ak., Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si.
C.A. Ak., CA
NIP 196910171994122001 NIP 196511221992031004
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga
proposal penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Informasi
Akuntansi terhadap Efektivitas Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di
Indonesia” dapat diselesaikan tepat waktu dan tanpa adanya hambatan. Proposal
penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Metode Penelitian Akuntansi
yang diampu oleh Bapak Dr. Made Gede Wirakusuma, SE., M.Si., Ak., CA.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak - pihak yang terlibat dalam penyusunan proposan penilitian ini diantaranya:
1. Dosen Mata Kuliah Metode Penelitian Akuntansi yang telah memberikan tugas
terhadap kami dan memberikan bimbingan dalam proses pembuatan proposal
penelitian.
2. Orang Tua beserta keluarga besar saya yang sangat penting dalam kelancaran
penyusunan proposal ini, yang selalu mendukung dan mendorong sehingga mampu
terselesaikan dengan baik.
3. Kawan-kawan seperjuangan Prodi Sarjana Akuntansi Angkatan 2022 yang selalu
membersamai dan mendukung kelancaran penyusunan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari proposal penelitian ini masih perlu banyak penyempurnaan
karena kesalahan dan kekurangan. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
proposal penelitian ini terkait penulisan, saya memohon maaf. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan proposal penelitian ini. Dan harapan kami semoga proposal
penelitian ini dapat berguna bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Penyusun
iii
ABSTRAK
Proposal ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem
informasi akuntansi terhadap efektivitas kinerja keuangan perusahaan manufaktur
di Indonesia. Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan alat yang penting dalam
pengelolaan data keuangan dan operasional keuangan dan operasional perusahaan,
yang berperan signifikan dalam pengambilan keputusan manajerial. Proposal ini
menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui kuesioner
yang disebarkan kepada manajer keuangan dan akuntan pada Perusahaan
manufaktur di Indonesia. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penerapan SIA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kinerja keuangan.
Penerapan SIA yang baik terbukti meningkatkan akurasi, efisiensi, dan
kecepatan dalam pelaporan keuangan, yang pada akhirnya memperbaiki kinerja
keuangan Perusahaan. Temuan ini menekankan pentingnya investasi dalam system
informasi akuntasi yang andal dan pelatihan bagi karyawan untuk memaksimalkan
manfaat dari teknologi tersebut.
iv
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR TABEL .....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, HIPOTESIS
PENELITIAN ...........................................................................................................5
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 5
2.2 Kerangka Konseptual .................................................................................9
2.3 Hipotesis Penelitian ....................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................12
3.1 Desain Penelitian........................................................................................... 12
3.2 Populasi dan Sampel .....................................................................................12
3.3 Instrumen Penelitian .....................................................................................13
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................13
3.5 Teknik Analisis Data .....................................................................................15
3.6 Langkah-Langkah Penelitian ........................................................................16
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................. 18
v
DAFTAR TABEL
3.1 Tabel Teknik Pengumpulan Data ........................................................................13
vi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Bagan Kerangka Konseptual ............................................................... 10
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan manufaktur di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin
kompleks dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Persaingan yang ketat, perubahan
teknologi, dan kebutuhan akan efisiensi operasional menuntut perusahaan untuk
mengoptimalkan kinerja keuangan mereka. Salah satu cara untuk mencapai hal ini
adalah dengan menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA) yang efektif.
Indonesia memiliki beragam industri manufaktur, mulai dari makanan dan
minuman, tekstil dan pakaian, kimia, farmasi, hingga otomotif dan elektronik.
Diversifikasi industri ini memberikan kestabilan dan ketahanan ekonomi, terutama
dalam menghadapi fluktuasi ekonomi global.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perindustrian,
jumlah perusahaan manufaktur di Indonesia telah mengalami peninngkatan dari
tahun ke tahun. Berdasarkan sensus industri yang dilakukan BPS, terdapat lebih
dari 26.000 perusahaan manufaktur besar dan menengah di Indonesia pada tahun
2020. Jumlah ini mencakup berbagai jenis industri, dengan beberapa sektor utama
seperti : industri makanan dan minuman, industry tekstil dan pakaian, industri kimia
dan farmasi, industri otomotif.
Sebagian besar perusahaan manufaktur terkonsentrasi di pulau Jawa, khususnya
di provinsi-provinsi seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Ini disebabkan
oleh infrastruktur yang lebih baik, akses ke pasar yang lebih besar, dan sumber daya
manusia yang melimpah. Namun Pemerintah Indonesia juga mendorong
pengembanagan industri manufaktur di luar Jawa melalui berbagai insentif dan
Pembangunan infrastruktur.
Sistem informasi akuntansi adalah kombinasi dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
memproses data keuangan serta menyediakan informasi yang relevan bagi
pengambilan keputusan manajerial. Penerapan SIA yang tepat dapat meningkatkan
akurasi, efisiensi, dan kecepatan dalam pelaporan keuangan, yang pada gilirannya
dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.
Di Indonesia, banyak perusahaan manufaktur yang mulai menyadari pentingnya
SIA dalam meningkatkan efektivitas kinerja keuangan mereka. Namun, tingkat
1
adopsi dan implementasi SIA di sektor ini masih bervariasi. Beberapa perusahaan
telah mengintegrasikan SIA secara menyeluruh, sementara yang lain masih dalam
tahap awal penerapan atau bahkan belum menerapkan SIA sama sekali.
Perusahaan manufaktur di Indonesia telah mengadopsi SIA sebagai bagian dari
strategi transformasi digital mereka. Contoh – contoh penerapan SIA di Perusahaan
manufaktur ialah perusahaan manufaktur besar seperti PT Astra Internasioanl Tbk
dan PT Unilever Indonesia Tbk, telah mengimplementasikan SIA yang canggih.
Mereka menggunakan sistem ini untuk mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis,
mulai dari produksi hingga keuangan, yang memungkinkan efisiensi operasional
yang lebih tinggi dan pelaporan yang lebih akurat.
Selain itu, banyak Perusahaan manufaktur menengah juga mulai melihat
pentingnya SIA. Dengan mengadopsi solusi SIA yang lebih sederhana namun
efektif, perusahaan seperti PT Indofood Sukses makmur Tbk dapat meningkatkan
manajemen persediaan dan pengendalian biaya, serta mempercepat proses
pelaporan keuangan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengisi celah dalam literatur yang ada dengan
menganalisis pengaruh penerapan SIA terhadap efektivitas kinerja keuangan
perusahaan manufaktur di Indonesia. Studi ini diharapkan dapat memberikan
wawasan yang mendalam tentang bagaimana SIA dapat digunakan sebagai alat
strategis untuk meningkatkan kinerja keuangan, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan implementasinya.
Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya relevan bagi akademisi dan praktisi
akuntansi, tetapi juga bagi manajer perusahaan manufaktur yang ingin
meningkatkan kinerja keuangan mereka melalui pemanfaatan teknologi informasi
yang lebih baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang
berguna dalam pengambilan keputusan strategis terkait investasi dalam sistem
informasi akuntansi.
2
2. Bagaimana pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap efektivitas
kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia?
Rumusan masalah ini akan menjadi panduan dalam pelaksanaan penelitian dan
analisis data, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai
pengaruh penerapan sistem informasi akuntansi terhadap efektivitas kinerja
keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia.
3
2. Kegunaan Praktis:
a. Manajemen Perusahaan: Memberikan wawasan bagi manajer dan eksekutif
perusahaan manufaktur tentang pentingnya penerapan SIA untuk meningkatkan
efektivitas kinerja keuangan.
b. Pengambilan Keputusan: Membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan
strategis terkait investasi dan implementasi sistem informasi akuntansi.
c. Peningkatan Kinerja: Menunjukkan bagaimana penerapan SIA yang baik dapat
meningkatkan akurasi, efisiensi, dan kecepatan dalam pelaporan keuangan,
serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.
3. Kegunaan Kebijakan:
a. Pengembangan Kebijakan: Memberikan masukan bagi pembuat kebijakan dan
regulator mengenai pentingnya mendukung adopsi teknologi informasi di
sektor manufaktur untuk meningkatkan daya saing industri.
4. Kegunaan bagi Praktisi Akuntansi dan Teknologi Informasi:
a. Pelatihan dan Pengembangan: Menyediakan informasi yang berguna bagi
profesional di bidang akuntansi dan teknologi informasi untuk mengembangkan
keterampilan mereka dalam menerapkan dan mengelola SIA.
b. Best Practices: Menyediakan contoh praktik terbaik (best practices) dalam
penerapan SIA yang dapat diadopsi oleh perusahaan lain.
5. Kegunaan bagi Lembaga Pendidikan:
a. Materi Pembelajaran: Menambah materi ajar di bidang akuntansi, manajemen,
dan teknologi informasi, khususnya terkait dengan penerapan SIA di industri
manufaktur.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka dalam penelitian ini akan mencakup teori dan hasil penelitian
terdahulu yang relevan dengan topik penerapan sistem informasi akuntansi (SIA)
dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur. Beberapa
aspek utama yang akan dibahas dalam kajian pustaka ini meliputi:
1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu sistem yang mengumpulkan,
menyimpan, dan memproses data keuangan serta menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan manajerial. Romney dan Steinbart (2018) mendefinisikan
SIA sebagai sebuah subsistem informasi yang menyediakan informasi yang
diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan fungsi perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Menurut Hall (2015), SIA terdiri dari lima komponen utama: perangkat keras,
perangkat lunak, prosedur, data, dan manusia. Setiap komponen memiliki peran
penting dalam memastikan sistem berfungsi secara efektif.
SIA berfungsi untuk memastikan integritas data, efisiensi dalam pengolahan
transaksi, peningkatan akurasi laporan keuangan, dan penyediaan informasi yang
relevan untuk pengambilan keputusan (Bodnar dan Hopwood, 2010).
2. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang terlibat dalam produksi
barang dengan mengubah bahan mentah, komponen, atau bagian-bagian menjadi
produk jadi melalui berbagai proses produksi. Proses ini bisa melibatkan
prnggunaan mesin, peralatan, tenaga kerja, dan teknologi. Hasil produksi ini bisa
berupa barang konsumsi yang siap digunakan oleh konsumen akhir atau barang
inndustri yang digunakan dalam proses produksi perusahaan lain.
3. Efektivitas
Secara umum definisi efektivitas mengarah pada suatu ketercapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Arti lainnya, efektivitas adalah tolak ukur antara masukan dan
keluaran (Kalendesang et al.,2017:133). Menurut Nasution (2019:36) efektivitas
adalah ukuran nilai output apakah berfungsi sebagaimana yang diharapkan
5
sehingga mendatangkan hasil yang diinginkan. Menurut Angrayni & Yusliati
(2018:14) efektivitas adalah ketercapaian sasaran atau tujuan sesuai dengan
ketentuan sebelumnya. Kesimpulan dari pengertian efektivitas menurut para ahli
ialah ukuran ketercapaian atau keberhasilan suatu target yang telah ditentukan. Dari
uraian diatas, pembelajaran dikatakan efektif apabila sesuai dengan tujuan yang
telah ditentukan atau dapat menyelesaikan pembelajaran dengan tepat dan cermat,
memiliki daya guna tepat guna.
4. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah ukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana
perusahaan mencapai tujuan finansialnya. Kinerja ini biasanya diukur melalui
indikator seperti profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi operasional
(Gitman dan Zutter, 2015). Metode pengukuran kinerja keuangan meliputi analisis
rasio keuangan, analisis tren, dan benchmarking terhadap standar industri (Brigham
dan Houston, 2019).
5. Pengaruh SIA terhadap Kinerja Keuangan
Penerapan SIA dapat meningkatkan efisiensi operasional dengan
mengotomatiskan proses-proses akuntansi, sehingga mengurangi waktu dan biaya
yang diperlukan untuk pengolahan data (Laudon dan Laudon, 2020). SIA
membantu meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyusunan laporan
keuangan, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas informasi yang digunakan
untuk pengambilan keputusan (Romney dan Steinbart, 2018). Informasi yang
disediakan oleh SIA memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan yang
lebih tepat waktu dan berdasarkan data yang akurat, yang berdampak positif pada
kinerja keuangan perusahaan (Hall, 2015).
6. Teori Penelitian
Dalam penelitian yang menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi
akuntansi (SIA) terhadap efektivitas kinerja keuangan perusahaan manufaktur di
Indonesia, teori yang sering digunakan mencakup beberapa pendekatan teoretis,
yaitu:
Teori ini menjelaskan bagaimana, mengapa, dan pada tingkat apa teknologi baru
dan inovasi disebarluaskan dan diadopsi dalam organisasi. Dalam konteks
penelitian ini, teori difusi inovasi dapat digunakan untuk memahami bagaimana SIA
6
diadopsi oleh perusahaan manufaktur di Indonesia dan faktor-faktor yang
mempengaruhi adopsi tersebut.
Teori ini menyatakan bahwa efektivitas suatu sistem (seperti SIA) tergantung
pada sejauh mana sistem tersebut sesuai dengan konteks dan lingkungan organisasi.
Dalam penelitian ini, teori kontinjensi dapat membantu mengevaluasi bagaimana
penerapan SIA sesuai dengan kebutuhan spesifik dan kondisi perusahaan
manufaktur, serta bagaimana hal tersebut mempengaruhi kinerja keuangan.
c. Teori Sukses Sistem Informasi DeLone dan McLean (DeLone and McLean IS
Success Model):
Teori ini menekankan bahwa sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh
perusahaan, termasuk teknologi informasi seperti SIA, dapat menjadi sumber
keunggulan kompetitif. Dalam konteks penelitian ini, RBV dapat digunakan untuk
menganalisis bagaimana SIA sebagai sumber daya strategis mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan.
7
Dengan menggunakan kombinasi teori-teori ini, penelitian dapat memberikan
pemahaman yang lebih mendalam dan holistik tentang bagaimana penerapan SIA
berdampak pada efektivitas kinerja keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia.
7. Metode Penelitian
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat inferensial atau menarik
kesimpulan dari hasil uji hipotesis secara statistik, dengan memanfaatkan data
emperis dari hasil pengumpulan data melalui pengukuran (Djaali,2021:3). Konsep
dan analisis data penelitian kuantitatif berkaitan erat dengan ilmu statistika.
Statistika inferensial adalah ilmu statistika yang digunakan dalam menguji hipotesis
agar dapat menarik kesimpulan pada penelitian (Rangkuti, 2017:2). Statistik
inferensial yang digunakan adalah statistik parametik. Statistik parametrik guna
menganalisis data interval yang datanya diperoleh dari populasi dengan syarat data
berdistribusi normal (Mustafa, 2017:2).
8. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan Kawasan generalisasi berupa subjek atau objek yang
memiliki kualitas, karakteristik, dan sifat yang spesifik dari ketentuan peneliti untuk
dipelajari lalu ditarik kesimpulannya (Sudaryono, 2016:117). Populasi ini
menggunakan kelas natural pada sekolah implementasi penelitian. Sedangkan
sampel adalah sub-kelompok yang dimiliki oleh populasi (Sudaryono, 2016:199).
Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dimana smpel
diambil dari data asli dengan menggunakan pertimbangan (Subakti et al., 2021:74).
Penggunaan sampel dapat menghemat waktu, tenaga, biaya serta pikiran sehingga
dapat membuat kesimpulan yang dapat menjabarkan keseluruhan. Pengambilan
sampel harus mewakili populasi yang ada menjadi salah satu syarat representatif.
9. Hipotesis
Hipotesis penelitian yang dikemukakan oleh Bungin (2017:84) adalah
kesimpulan penelitian yang belum sempurna, sehingga dapat dibuktikan kebenaran
hipotesis melalui penelitian. Pembuktian dilaksanakan dengan menguji hipotesis
dari data yang didapatkan saat penelitian. Hipotesis penelitian digunakan karena
hipotesis sebenarnya hanya sekedar jawaban sementara pada masalah penelitian
yang akan dilaksanakan.
8
10. Variabel Penelitian
Variabel penelitian disebut juga sebagai atribut objek yang bervariasi. Menurut
Sudaryono (2016:46) pada bukunya menegaskan bahwa variabel penelitian adalah
atribut, sifat, objek maupun aktivitas yang mempunyai variasi spesifik yang
ditentukan peneliti kemudian dipelajari lalu ditarik kesimpulannya. Variabel
penelitian diklasifikasikan oleh Sudaryono (2016:49-50) menjadi dua macam yaitu:
a. Variabel Independen
Variabel Independen diartikan sebagai variabel bebas (X) pada penelitian.
Variabel bebas pada penelitian ini ialah Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
(SIA). Variabel bebas adalah variabel yang menjadi awal timbulnya variabel terikat
(Sudaryono, 2016:49)
b. Variabel Dependen
Variabel dependen diartikan sebagai variabel terikat (Y) pada penelitian. Variabel
terikat pada penelitian ini ialah efektivitas kinerja keuangan. Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Sudaryono, 2016:49-50).
11. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penerapan SIA di perusahaan
manufaktur berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja keuangan.
Misalnya, penelitian oleh Grande, Estébanez, dan Colomina (2011) menemukan
bahwa perusahaan manufaktur yang menerapkan SIA mengalami peningkatan
efisiensi operasional dan profitabilitas.
Studi oleh Susanto (2013) mengungkapkan bahwa perusahaan di Indonesia
yang menggunakan SIA cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan SIA. Selain itu,
penelitian oleh Widyaningrum dan Rahmawati (2012) menunjukkan bahwa adopsi
teknologi informasi, termasuk SIA, berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan di Indonesia.
10
➢ NPM (Net Profit Margin) : Mengukur profitabilitas bersih dari total
penjualan perusahaan.
➢ Rasio Likuiditas: Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
➢ Rasio Solvabilitas : Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kuantitatif bersifat
deskriptif dan kausal untuk menguji pengaruh penerapan sistem informasi
akuntansi terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode survei untuk mengumpulkan data dari perusahaan
manufaktur di Indonesia yang telah menerapkan sistem informasi akuntansi (SIA),
tujuannya untuk mengukur hubungan antara variabel dengan metode survei untuk
pengumpulan data primer dan wawancara sebagai metode pelengkap untuk
mendapatkan informasi mendalam. Data penelitian kuantitatif diambil dari data
survei kuesioner dan wawancara.
12
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = margin of error (biasanya 0.05 atau 5%
13
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) penerapan SIA yang mungkin objektif terkait kinerja
dan efektivitas kinerja keuangan tidak terjangkau oleh kuesioner. keuangan perusahaan.
perusahaan.
14
(misalnya, Return on Assets
(ROA), Return on Equity (ROE),
Net Profit Margin (NPM), rasio
likuiditas, rasio solvabilitas).
b. Analisis Deskriptif
➢ Tujuan : Untuk menggambarkan karakteristik demografi responden, distribusi
jawaban, dan statistik deskriptif dari variabel penelitian (misalnya, mean,
median, modus, dan standar deviasi).
➢ Alat Analisis : Perangkat lunak statistik seperti SPSS.
15
Inflation Factor (VIF). Nilai VIF di bawah 10 menunjukkan tidak ada masalah
multikolinearitas.
➢ Uji Heteroskedastisitas: Menguji apakah varians dari residual konstan atau
tidak. Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot atau uji
Glejser.
➢ Uji Autokorelasi : Menguji apakah terdapat korelasi antara residual. Uji ini
dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin-Watson Test. Nilai Durbin-
Watson antara 1,5 dan 2,5 menunjukkan tidak adanya autokorelasi.
16
4. Analisis Data
a) Melakukan analisis deskriptif untuk memahami karakteristik data.
b) Melakukan analisis regresi untuk menguji hipotesis penelitian.
5. Pelaporan Hasil
a) Menyusun laporan penelitian yang mencakup hasil analisis dan interpretasi
data.
b) Membuat kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan temuan penelitian.
17
DAFTAR RUJUKAN
18