INSEKDA NO.56 TAHUN .2016 TTG Penyampaian Dokumen RBA
INSEKDA NO.56 TAHUN .2016 TTG Penyampaian Dokumen RBA
INSEKDA NO.56 TAHUN .2016 TTG Penyampaian Dokumen RBA
IBUKOTA JAKARTA
TENTANG
Dalam rangka optimalisasi penyusunan dan penyampaian dokumen Rencana Bisnis dan
Anggaran (RBA) Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah
(SKPD/UKPD) yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK BLUD), dengan ini menginstruksikan :
Untuk
KELIMA : Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah selaku PPKD
agar mengeluarkan Surat Edaran Kepala Badan Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah mengenai jadwal penyampaian RBA BLUD kepada
PPKD.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 November 2016
NIP 196402111984031002
Tembusan :
I. LATAR BELAKANG
BLUD adalah instansi di lingkungan pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya
memberi pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan pola pengelolaan
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas.
SKPD/UKPD-BLUD diharapkan menjadi contoh konkret yang menonjol dari
penerapan manajemen keuangan berbasis pada hasil (kinerja).
Pemimpin BLUD wajib menghitung harga pokok dari layananya dengan kualitas dan
kuantitas yang distandarkan oleh Pembina Teknis BLUD. Dalam hal
pertanggungjawabannya, Pemimpin BLUD harus mampu menghitung dan
menyajikan anggaran yang digunakan dalam kaitannya dengan layanan yang telah
direalisasikan.
Pemimpin BLUD dibantu oleh Pembina Teknis menyusun dan menyampaikan RBA
BLUD sesuai dengan Rencana Strategi Bisnis (RSB) BLUD dan Renstra SKPD
Pembina Teknis yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penyusunan RBA BLUD disusun berdasarkan
prinsip anggaran berbasis kinerja, perhitungan akuntansi biaya menurut jenis
layanan, kebutuhan pendanaan dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diterima dari jasa layanan, APBD, APBN dan sumber-sumber pendapatan BLUD
lainnya. Proses penyusunan RBA BLUD sampai dengan diterbitkannya surat
pengesahan DPA BLUD termasuk pelaksanaannya merupakan tanggung jawab
Pejabat Pengelola BLUD meliputi Pemimpin, Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis
sedangkan Pembina Teknis bertanggung jawab secara formal dan material atas RBA
BLUD yang disusunnya sesuai dengan kewenangannya.
RBA BLUD adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang
berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran BLUD. RBA memiliki fungsi
sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran, pedoman pelaksanaan
kegiatan, dokumen yang menggambarkan pencapaian kinerja, dokumen yang
menggambarkan proyeksi keuangan. Oleh karena itu, RBA adalah untuk kepentingan
SKPD/UKPD yang menerapkan PPK BLUD untuk merencanakan aktivitasnya dan
bahan evaluasi selama pelaksanaan anggaran.
2
Pencapaian kinerja BLUD dapat dilihat dari kinerja manfaat/pelayanan dan keuangan.
Kinerja keuangan dilakukan dengan mempertimbangkan 2 (dua) aspek yaitu aspek
keuangan dan aspek kepatuhan pengelolaan keuangan BLUD. Aspek keuangan
meliputi penilaian terhadap rasio keuangan dan rasio pendapatan operasional
terhadap biaya operasional. Sedangkan aspek kepatuhan pengelolaan keuangan
BLUD meliputi antara lain penilaian terhadap RBA. Sedangkan untuk penilaian
kinerja manfaat pelayanan mencakup aspek kualitas layanan serta mutu dan manfaat
kepada masyarakat yang difasilitasi oleh Pembina Teknis.
Dalam hal penilaian, tujuan dilakukan penilaian terhadap aspek keuangan adalah
untuk mengetahui seberapa jauh pengelolaan keuangan BLUD telah diselenggarakan
berdasarkan praktek-praktek bisnis yang sehat (best practice) yang tercermin dari
laporan keuangannya dan untuk melihat capaian dalam manfaat/layanan dapat
dilakukan evaluasi melalui kriteria atau indikator kinerja yang ditetapkan oleh
Pembina Teknis.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4585);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
19. Peraturan Gubernur Nomor 165 Tahun 2012 tentang Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
20. Peraturan Gubernur Nomor 153 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Gubernur Nomor 181 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
III. TUJUAN
Sebagai pedoman teknis dalam penyusunan dan penyampaian RBA BLUD kepada
PPKD sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 165 Tahun 2012 tentang Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah sebelum disampaikan kepada
TAPD untuk dilakukan penelaahan dan dituangkan dalam rancangan peraturan
daerah tentang APBD.
RBA disusun dan disajikan sesuai dengan Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan
Renstra SKPD Pembina Teknis dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD);
4
RBA BLUD menjabarkan RSB BLUD secara tahunan yang telah ditetapkan oleh
BLUD, sehingga pengalokasian sumber daya (SDM, pendapatan dan surplus
anggaran, serta sumber daya lainnya), program dan kegiatan dalam RBA
sehingga dapat mencerminkan atau sesuai dengan RSB dan tujuan yang akan
dicapai;
RBA BLUD atau RKA SKPD berserta RBA BLUD-UKPD disampaikan kepada
TAPD untuk dilakukan penelaahan;
DPA BLUD yang telah disahkan oleh PPKD menjadi dasar penarikan dana
yang bersumber dari APBN/APBD oleh BLUD; dan
DPA BLUD menjadi lampiran dari perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh
Gubernur dengan Pemimpin BLUD.
5
Gambar 1
Alur Pengajuan RBA BLUD-SKPD
PEMIMPIN
URAIAN PEMDA/KDH PPKD TAPD DPRD
BLUD
I-
15-e-
mda-
Menyusun 1
RPJMD
ASBISNIS
BLU D
, BLUD menyusun Renstra •
- bisnis BLUD 5 tahunan
berdasarkan pada RPIVLID
' - cthengkapi dg rencana
irnplementasi 5 tahunan. RENCANA
IMPLEMENTASI
S TAHUNAN
Renstra bIsnis BLUD lima'
i tahunan dan rencana -
',. Implementasi 5 tahunan
dipaka: sebagai dasar
RKA-RBA
penyusunan RKA-RBA ,
RKA-RBAyang telah
disusun disampaikan j' • RKA-RBA
kepada PPKD "i
-,,,..4
rOTeh-WK -b-di-
sa-
rn-
paIk7l
a
RKA-RBA
Pada TAPD untuk
dilakukan pe.nalashan
L B L'
Il 0 -
r-
ne
-1a
'' k u,k'a
- nm"
, PENYESUAIAN
penyesuaian RKA-RBA dg
10II'
Perda APBD
r
J
RKA-RBA yg telah
RKA-RBA
,, disesuaikan dg Perda
DEFINITIF
APBD menjadi RKA-RBA :
definitf
RANCANGAN
RKA-RBA definitf sebagai
DPA.BLUD
i dasar penyusunan
j.,.yp j ..:".'
6
Gambar 2
Alur Pengajuan RBA BLUD-UKPD
tm RKA SKPO
RKA beserta RBA nleb PPKD !
disampaIkan kepada TAPD
RBA-BLUD
untuk dilakukan penelaahan UNIT KERJA
•........."---.\
RAPERDA
Kepala Daerah menetapkan APBD
,,,,,.....,
Raperda APBD menjadi Perda
PERDA APBD
APBD==' „,,,,,..„„,
2. SPI BLUD;
Ringkasan uraian dokumen acuan dalam menyusun RBA BLUD ini di antaranya :
Ringkasan uraian dokumen acuan tersebut dapat diringkas dan disajikan secara
informatif dan memadai sesuai dengan kebutuhan dan aspek teknis pelayanan
serta dapat disesuaikan sepanjang informasinya valid dan bermanfaat. Contoh
ringkasan uraian dokumen acuan RBA BLUD disajikan dalam Lampiran II.
RSB dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA dan Evaluasi kinerja. RSB
BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, program startegis, pengukuran
pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan
lima tahunan BLUD. Untuk mengukur pencapaian kinerja tersebut perlu
meyajikan data dan informasi yang memuat pengukuran yang dilakukan dengan
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan dengan disertai analisis atas faktor-
faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tercapainya kinerja.
a. Kinerja Keuangan
1. Rasio keuangan
Rasio keuangan digunakan untuk membandingkan data keuangan yang
terdapat pada pos laporan keuangan dan dapat disajikan berbanding
berdasarkan Laporan Keuangan SAP.
Berikut contoh penyajian indikator dan bobot rasio keuangan BLUD XXX
sebagai berikut :
Tabell
Daftar Indikator dan Bobot Rasio Keuangan BLUD XXX
k‘
9
Aset Lancar
Keterangan :
Aset lancar terdiri dari kas lancar, piutang lancar dan
persediaan lancar;
Kas lancar diperoleh dari angka yang tercantum dalam akun
pada kas dan setara kas BLUD,
Piutang lancar diperoleh dari akun piutang BLUD, dan
Persediaan lancar diperoleh dari akun persediaan.
Total Persediaan
Total Pendapatan Operasional BLUD
Rasio ini untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam
aset berputar dalam setahun.
Tabel 2
Daftar Indikator dan Bobot Rasio Pendapatan Operasional BLUD
terhadap Total Belanja BLUD
Keterangan :
• Angka 1 dapat dilihat di DPA BLUD; dan
• Untuk belanja pegawai PNS BLUD yang melekat di DPA Dinas
Teknis tetap diperhitungkan;
• Untuk total pendapatan yang diperhitungkan di atas menggunakan
data dari pendapatan Laporan Operasional (Pendapatan-LO) yang
berbasis akrual.
4k
r
11
Tabel 3
Daftar Indikator dan Bobot Aspek Kepatutan
BLUD xxx
Tidak Dasar
No Indikator Ada*
) Keterangan
Ada*) Hukum
1. RPJMD Provinsi DKI Jakarta Apabila ada,
Tahun 2012-2017 lampirkan
dokumennya
dalam bentuk
PDF
Apabila tidak
ada, berikan
penjelasan.
2. RKPD Provinsi DKI Jakarta Idem
tahun berjalan
3. Renja. SKPD Idem
4. Rencana Strategis Pembina Idem
Teknis
5. Rencana Strategi Bisnis (RSB) Idem
BLUD
6. Standar Pelayanan Minimal Idem
7. Satuan Pengawas Internal Idem
8. Satuan Biaya/Standar Biaya Idem
9. Tarif Layanan Idem
10. Prosedur Operasi Standar Idem
(Standar Operasional Prosedur)
Pengelolaan Kas
11. SOP Pengelolaan Pendapatan Idem
12. SOP Pengelolaan Piutang Idem
13. SOP Pengadaan Barang dan Idem
Jasa
14. SOP Pengelolaan Barang Idem
Inventaris
15. SOP Pengeluaran Belanja dan Idem
Biaya
16. SPM-Pengesahan (SP2D Nihil)
yang disampaikan ke Kantor
Kas dan Perbendaharaan-
BPKAD Provinsi DKI Jakarta
triwulanan tahun sebelumnya
17. Penyampaian Laporan Format 6,
Format 7 dan Format 8 Pergub
165 Tahun 2012 yang disampaikan
ke Bidang Pembinaan Pengelolaan
Keuangan c.q. Subbid Pembinaan
BLUD triwulanan tahun
sebelumnya
18. Laporan Keuangan SAP tahun
sebelumnya
19. Laporan Keuangan SAK tahun
sebelumnya
20. Audit Laporan Keuangan SAK
tahun sebelumnya
21. Audit Laporan Keuangan SAP
tahun sebelumnya
*) Keterangan: Ben tanda centang
4k
12
b. Kinerja layanan/manfaat
Kertas kerja tersebut juga dapat didukung dengan data dan informasi terkait
statistik daerah yang informatif, akuntabel serta dapat diandalkan dengan
wajib mencantumkan sumber data sehingga dapat mendukung dalam
pemetaan kebutuhan Belanja dan/atau Biaya BLUD selama satu tahun
anggaran, misalnya :
Untuk belanja barang dan jasa dan/atau belanja modal dapat didukung
dengan daftar proyeksi kebutuhan target layanan dan biaya yang
mengikutinya serta kebutuhan cadangan barang dan/jasa untuk
antisipasi kebutuhan mendesak (buffer), RKBU (Rencana Kebutuhan
Barang Unit), daftar kebutuhan barang dan pemeliharaan barang,
daftar barang yang akan dihapuskan, daftar penyusutan aset tetap, dan
daftar aset lainnya.
Ikhtisar RBA BLUD berupa ringkasan program dan kegiatan yang didanai baik
dari APBD, Pendapatan Operasional BLUD dan dari APBN berupa Dana
Dekonsentrasi dan/atau Dana Alokasi Khusus. Contoh Format Ikhtisar RBA
BLUD dicantumkan di Lampiran II.
Bahan paparan RBA BLUD mencakup penyajian data dan informasi yang diatur
pada prosedur kerja dari angka 1 sampai dengan angka 4 dan dibuat dalam
bentuk format PPT.
1. Surat usulan penyampaian RBA yang asli ditandatangani dan dicap oleh
Pemimpin BLUD untuk SKPD-BLUD dan yang disampaikan oleh SKPD
Pembina Teknis untuk BLUD-UKPD, SPTJM Pemimpin BLUD dan SPTJM
Pembina Teknis (untuk BLUD-UKPD) dan dipindai (scan) untuk selanjutnya
disebut scan menjadi format PDF;
3. Dokumen RBA BLUD dalam bentuk Ms Word dan dalam bentuk PDF
untuk RBA yang sudah ditandatangani dan dicap;
-4‘
14
Kertas kerja disampaikan baik dalam format Ms. Word, Ms. Excell
dan/atau lainnya dan untuk untuk dokumen cetak asli yang
ditandatangani dan dicap oleh Pejabat Pengelola BLUD dipindai (scan)
dan disimpan dalam format PDF; dan
Saefullah
NIP 196402111984031002
Lampiran II : Instruksi Sekretaris Daerah Provinsi
DKI Jakarta selaku Ketua TAPD
Format 1
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
B. Maksud dan Tujuan
C. Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas
BAB II KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH TAHUN ANGGARAN (20XX)
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
B. Perbandingan Asumsi pada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran
dengan Fakta yang Terjadi
1. Aspek Makro
2. Aspek Mikro
C. Pencapaian Kinerja
1. Non Keuangan
a. Kegiatan Berdasarkan Unit Layanan
b. Kegiatan Berdasarkan Unit Pendukung layanan
2. Keuangan
a. Realisasi Pendapatan Berdasarkan Unit Layanan
b. Realisasi Biaya Berdasarkan Unit Layanan
c. Realisasi Biaya
d. Realisasi Investasi
e. Realisasi Pendanaan
D. Prognosa Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Operasional
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan atas Laporan Keuangan
BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
TAHUN ANGGARAN (20XX+1)
A. Kondisi Lingkungan yang Diprediksi akan Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
2
BAB V PENUTUP
A. Hal-Hal Yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Rangka Melaksanakan
Kegiatan BLUD
B. Kesimpulan
Format 2
<NAMA SKPD/UKPD>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS DAN ANGGARAN (RBA) BLUD TAHUN 20XX
NOMOR
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini dibuat dengan sebenar-benarnya serta
dapat dipertanggung jawabkan.
Pemimpin BLUD
Pejabat Keuangan
Pejabat Teknis
1. ...
3. ..., dst
<NAMA SKPD/UKPD>
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
PEMBINA TEKNIS
NOMOR
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dinas sebagai Pembina Teknis menyatakan
bahwa:
1. menjamin seluruh RBA BLUD di bawah koordinasi Dinas ....telah dibuat melalui proses
evaluasi dan integrasi/keterpaduan dalam perencanaan dan penganggaran seluruh
satuan kerja yang berada di bawah koordinasi Dinas ; dan
2. bertanggung jawab penuh terhadap kebijakan layanan, aset, kewajiban serta akun
pendapatan dan/atau belanja untuk satu transaksi agar tidak terjadi duplikasi dalam
penggunaannya;
<Nama Lengkap>
<NIP>
Format 4
Gambar 1
Cuplikan RPJMD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012-2017
Gambar 2
Cuplikan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016
Tujuan penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016 antara lain adalah untuk
menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
Penyusunan Prioritas dan Sasaran pembangunan daerah pada RKPD tahun 2016
dirumuskan dalam rangka untuk mencapai target janji, visi dan misi Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Jakarta tahun 2013-2017. Adapun substansi dokumen
RKPD tahun 2016 mendasarkan dan memperhatikan : Arah Kebijakan Pemerintah Pusat,
Arah kebijakan RPJMD DKI Jakarta tahun 2013-2017, Konsistensi antara kebijakan pusat
dan Provinsi DKI Jakarta dan solusinya.
Tujuan dan Sasaran pembangunan Provinsi DKI Jakarta yang telah tersusun diterjemahkan
dalam bentuk program unggulan dan prioritas daerah yang akan menjadi acuan dan
pedoman bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
menjabarkan program dan kegiatan tahun 2016.
Tujuan, sasaran dan strategi pembangunan merupakan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung
pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi pembangunan daerah Tahun 2013-2017.
Selanjutnya RKPD Tahun 2016 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2013-2017 dengan visi:
"Jakarta Baru, Kota Modern yang Tertata Rapi, Menjadi Tempat Hunian yang Layak
dan Manusiawi, Memiliki Masyarakat yang Berkebudayaan dan Dengan Pemerintahan
yang Berorientasi pada Pelayanan Publik",
dan misi pembangunan sebagai berikut (1) Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern
yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah; (2) Menjadikan
Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir,
pemukiman kumuh, sampah dan lain-lain; (3) Menjamin ketersediaan hunian dan ruang
publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota; (4) Membangun budaya masyarakat
perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota;
dan (5) Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada
pelayanan publik.
Program dan kegiatan prioritas merupakan progam dan kegiatan yang akan dilaksanakan
tahun 2016 untuk mendukung terwujudnya visi, misi dan tujuan pembangunan yang
Lercantum dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2013-2017.
Format 5
IKHTISAR RBA
1. lkhitisar RBA BLUD ini merangkum seluruh pendapatan dan belanja BLUD selama
1 (satu) tahun yang akan dianggarkan dan seluruh program dan kegiatan yang
melekat di BLUD;
2. Seluruh belanja selama 1 (satu) tahun yang ada di SKPD/UKPD yang menerapkan
PPK BLUD diurai berdasarkan Program, kegiatan, rincian kegiatan, kelompok
belanja langsung dan tidak langsung dan jenis belanja,
3. Untuk belanja dari APBD diurai berdasarkan Program dan Kegiatan cukup diurai
Program, kegiatan, rincian kegiatan, kelompok belanja langsung dan tidak langsung
dan jenis belanja;
4. Pendapatan BLUD yang diurai cukup dari pendapatan operasional BLUD (selain
APBD, APBN dan hibah tidak terikat) menjadi angka yang diusulkan untuk potensi
Pendapatan BLUD pada Kelompok Lain-lain PAD yang sah sebagai objek
Pendapatan BLUD dan termasuk memperhitungkan pendapatan dari surplus BLUD
(baik tunai dan non tunai) yang belum di SP2D Nihilkan;
5. Untuk menghitung Biaya BLUD Perlu melakukan pemetaan/analisis data pendapatan,
biaya dan pengeluaran serta membuat kertas kerja konversi dari basis akrual ke
basis kas. Untuk belanja/biaya yang didanai dari Pendapatan Operasional BLUD
(selain APBD, APBN dan hibah tidak terikat) merupakan bagian dari penjabaran dari
1 Program, 1 Kegiatan dan dialokasikan pada kelompok jenis belanja tidak langsung
dan belanja langsung dimana pada kelompok belanja langsung dapat diurai sampai
3 (tiga) jenis belanja sesuai kebutuhan perencanaan.
6. Seluruh uraian dari angka 4 sampai 5 dapat dicerminkan dalam Kertas Kerja
perhitungan pendapatan, belanja dan alokasi sumber pendanaannya.
7. Untuk keperluan integrasi/konsolidasi RBA yang telah disusun, seluruh sumber
pendapatan, penerimaan, biaya, dan pengeluaran pada BLUD dikonversikan sesuai
kelompok dan jenis pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam APBD, dengan
menggunakan basis kas.
8. Ringkasan uraian program, kegiatan dan belanja dari APBD dan kode rekening
pendapatan dan belanja BLUD sebagai hasil konversi untuk diintegrasikan pada
Raperda tentang APBD adalah sebagai berikut :
a. Ringkasan uraian program, kegiatan dan jenis belanja yang didanai dari APBD.
Output 1.
2.
Outcome
ANGGARAN BELANJA
Rincian Belanja Jumlah
Kelonn pok
Jeni s Belanja Jumlah Satuan Harga Anggaran
Belanja
Satuan (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) = (2x4)
1. Belanja 1. Belanja Pegawai
Tidak
Langsung
2. Belanja 1. Belanja Pegawai
Langsung
2. Belanja Barang dan
Jasa
3. Belanja Modal
2
b. Pendapatan BLUD (selain dari APBD, APBN dan hibah terikat) dilaksanakan
melalui rekening kas BLUD, dicatat dalam kode rekening kelompok Pendapatan
Asli Daerah (PAD) pada jenis lain-lain PAD yang sah dengan obyek pendapatan
BLUD. Kode rekening anggaran Pendapatan BLUD adalah sebagai berikut :
c. Berikut contoh uraian program, kegiatan dan jenis belanja yang didanai dari
Pendapatan BLUD (diluar APBD, APBD dan hibah terikat).
Biaya operasional dan non operasional BLUD (yang dirinci di RBA) yang didanai
dari pendapatan BLUD, akan dintegrasikan untuk Raperda tentang APBD
dengan pengalokasian pada kelompok belanja langsung dapat diurai sampai 3
(tiga) jenis belanja yaitu: Belanja Pegawai BLUD, Belanja Barang dan Jasa
BLUD, dan Belanja Modal BLUD. Sedangkan alokasi untuk Belanja Pegawai
PNS pada kelompok belanja tidak langsung mengikuti ketentuan umum
Pengelolaan Keuangan Daerah.
1 Biaya Pegawail
XXX XXX XXX
2 Biaya administrasi
kantor
XXX XXX
3 Biaya Pemeliharaan XXX XXX
4 Biaya Barang dan Jasa XXX XXX
5 Biaya Promosi XXX XXX
6 Biaya Depresiasi -
7 Biaya Umum dan
Administrasi lainnya
XXX XXX
II. BIAYA NON
OPERASIONAL
- Hasil dari Kertas Kerja Konversi Biaya BLUD ke Belanja APBD di atas akan
menjadi dasar alokasi untuk diinput ke sistem anggaran dengan uraian sebagai
berikut :
Program : 1.
Kegiatan : 1
Output 1.
2.
Outcome
4
ANGGARAN BELANJA
Rincian Belanja
Jumlah
Jenis Belanja Harga
Kode Rekening Jumlah Satuan Anggaran
Satuan
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) = (2x4)
5 1 Belanja Tidak Langsung
5 1 1 Belanja Pegawai PNS
5 2 1 07 Belanja Langsung
5 2 1 07 01 Belanja Pegawai BLUD
5 2 2 34 01 Belanja Barang dan Jasa
BLUD
5 2 3 33 01 Belanja Modal BLUD
Format 6
di
Jakarta
Pemimpin BLUD,
<Nama>
NIP < >
Tembusan :
1. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta
2. Inspektur Provinsi DKI Jakarta
3. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Provinsi DKI Jakarta
4. Dinas Pembina Teknis Provinsi DKI Jakarta
Saefullah
196402111984031002