Kinenta SMTR II 2023
Kinenta SMTR II 2023
Kinenta SMTR II 2023
2023
PENYERAHAN
LAPORAN IMPLEMENTASI DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UKL-UPL)
No Keterangan Jumlah
Telah dierima Dokumen Laporan Implementasi Dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkunga Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-
UPL) SEMESTER II (Periode Juli – Desember) Tahun 2023 kegiatan
Industri Kabel dan Komponen Kendaraan Bermotor PT. KINENTA
1 (…..) Dokumen
INDONESIA, yang bealamat di Kp. Cikanaga Desa Gunugsari
Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41251
Indonesia
Diterima Oleh :
………………………………………
Purwakarta, 2024
Kepada
Nomor : 17/HRD-BEI/VII/2023 Yth. Kepala Dinas
Sifat : Penting Lingkungan Hidup
Lampiran : 1 (satu) buku laporan Kabupaten Purwakarta
Perihal : Penyerahan Laporan di
Implementasi Dokumen PURWAKARTA
UKL-UPL semester II
(Periode Juli-Desember)
Tahun 2023
Dengan Hormat,
Sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 45 tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Terkait kewajiban untuk melaporkan hasil
implementasi pelaksanaan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) kegiatan kami, PT. Kinenta Indonesia berlokasi di
Kp. Cikanaga Desa Cikumpay Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Bersama ini kami sampaikan Laporan Implementasi Dokumen Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) Semester II
(Periode Juli-Desember)Tahun2023.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Purwakarta………………………..2024
Hormat Kami,
PT. Kinenta Indonesia
Dokumen Laporan Monitoring UKL-UPL Semester II 2023 ini kami susun sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 tahun
2005 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Pelaksanaan pemantauan lingkungan yang kami lakukan disesuaikan dengan pedoman yang
tertuang dalam Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
Kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan arahan, petunjuk, dan saran-sarannya
hingga terwujudnya dokumen ini, kami sampaikan terima kasih.
BAB I
INFORMASI UMUM
BAB II
INFORMASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN
PT. Kinenta Indonesia merupakan salah satu Banshu Group yang memproduksi Kabel
dan Komponen Kendaraan Bermotors, kendaraan roda 2 dan roda 4. Dengan komitmen
mengutamakan sustainability stakeholders yaitu zero defect dengan kualitas terbaik, harga
bersaing. Dengan dukungan Teknologi Informasi, Otomasi dan peningkatan sumber daya manusia.
Dan bekerja sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku dengan mengutamakan kesehatan
dan keselamatan.
PT. Kinenta Indonesia merupakan perusahan yang bergerak di bidang Industri Kabel
dan Komponen Kendaraan Bermotor, berusaha mengaplikasikan semua kebijakan pemerintah
khususnya di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa luas areal terbuka masih sangat jauh di bawah
ketentuan Building Coverage Ratio yang ditentukan pemerintah yakni 60:40 (73,6% lahan untuk
ruang terbuka).
Uraian proses produksi tersebut di atas dapat disederhanakan yakni, penerimaan bahan baku utama
dan bahan baku penolong, setelah dilakukan pengecekan awal selanjutnya bahan baku utama dan
bahan baku penolong disimpan dalam gudang dengan mengikuti tata cara penyimpanan yang telah
ada.
Proses produksi awal dimulai dengan pemotongan atau Cutting bahan baku Sesuai dengan bahan
yang akan dihasilkan. Setelah dilakukan pemotongan selanjutnya wire Masuk kepada tahap
crimping Yakni proses pemasangan aksesoris kabar setelah melalui proses shilwd wire . Pada
proses Shield wire Kabel diberi pelindung dengan menggunakan bahan baku penolong atau seal ,
Setelah dilakukan proses Crimping kabar selanjutnya masuk ke tahap atau penggabungan kabel
dan taping Limbah yang terbuang adalah kabel kabel yang rusak dan plastik.
Sebelum masuk diproses asembly , Kabel dari hasil proses crimping terlebih dahulu dilakukan
perakitan. Setelah proses selesai selanjutnya masuk ke tahap Assembling Di mana pada proses ini
dipasang taping atau tube pada ujung ujung kabel.
Setelah proses Asembly selesai Kemudian dilakukan pengecekan sirkuit dan pengecekan secara
visual pada proses utama atau quality kontrol.
Mengerjakan sirkuit digunakan untuk mengetahui Ada tidaknya hubungan elektrik ada kamu yang
sedang diamati, sedangkan untuk pengecekan secara visual dipakai untuk mengungkapkan adanya
bentuk fisik berkembang itu sendiri. Apabila dari hasil pengetesan terhadap produk yang salah
Maka dikembalikan lagi menuju proses Assembling untuk memperbaiki dan selanjutnya memasuki
kembali proses quality kontrol. Proses akhir dari produksi ini adalah proses kontrol atau finis good,
di mana dihasilkan wering harnes yang telah memenuhi standar.
PERUNTUKKAN KEBUTUHAN
NO JENIS JUMLA KUANTITA JUMLAH
SATUAN SATUAN
KEGIATAN H S (m3/Hari)
1 Domestik
Karyawan dan 544 Orang - Liter/Org/Hari 56
Mushola
2 Kebutuhan air
- - - m3/Hari 10
Taman
Total Kebutuhan 66 m3/Hari
Sumber: PT. Kinenta Indonesia,2023.
Sarung Tangan
Kulit Safety Shoes Ear Plug
KONDISI LINGKUNGAN
Suhu: 34,1 oC
Kecepatan Angin: 1,2 m/det Arah
Angin Dominan: East- West
Kelembaban:3,4 %
BAKU HASIL
NO PARAMETER SATUAN METODA ACUAN
MUTU* PENGUJI
AN
I. Pencemar Udara
1 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/NM3 200 23,30 SNI 19-7119.2 -2017
2 Sulfur Dioksida (SO2) µg/NM3 150 <20 SNI 19-7119.7 -2017
3 Dust µg/NM3 230 74,9 SNI 19-7119.3 -2017
4 Hidrokarbon Non Metana (NMHC) µg/NM3 160 <4,27 NIOSH 1500
5 Karbon Monoksida (CO) µg/NM3 10000 615,5 SNI 19-7119.10 -2011
Oksidan fotokimia (Ox) sebagai
6 Ozon (O3) µg/NM3 150 14,7 SNI 19-7119.8 -2017
7 Timbal (Pb) µg/NM3 2 <0,01 SNI 19-7119.4 -2017
8 Noise dBA 70 65,3 SNI 7231 -2009
JIka diketahui :
Luas Area Terbangun sebagai tutupan lahan ±38.539 m2
Nilai C: 1,00
Sedangkan nilai intensitas hujan (I) maksimum untuk Kabupaten Purwakarta adalah
2000-3000 mm/tahun atau 0,008 m/hr. Melalui pendekatan di atas, maka volume air
larian sebelum dan setelah adanya kegiatan dapat dihitung sebagai berikut:
Tabel 2.16: Air Larian
Intensitas Jumlah Air
Koefisien Air
Jenis Penutup Hujan Luas Lahan Larian
No Larian
Lahan (m/hari) Tertutup (m3 / hari)
(C)
(I)
Sebelum ada
1 kegiatan
Lahan kosong 0,40 0,008 38.539 123
Setelah ada
kegiatan
Lahan Terbuka 0,40 0,008 28.340 90
2 Hijau
Lahan Tertutup 0,95 0,008 10.199 78
Total 2 38.539 168
Dari tabel di atas diketahui besarnya air larian tutupan lahan adalah 90 m3/hari, dan air larian ruang terbuka
hijau adalah 78 m3/hari sehingga jumlah air larian sebesar 168 m3/hari. Selisih air larian sebelum ada kegiatan
Laporan Implementasi Dokumen UKL
UPL Semester II Tahun 2023 II-28
dan setelah ada kegiatan adalah 45 m3/hari. Maka diperlukan upaya dalam mengatasi hal tersebut salah satunya
dengan membuat media untuk meresapkan air larian kedalam tanah seperti biopori maupun sumur resapan.
BAB III
BAKU HASIL
NO PARAMETER SATUAN MUTU* PENGUJIAN METODA ACUAN
I. PENCEMAR UDARA
1 Nitrogen Dioksida (NO2) µg/NM3 200 23,30 SNI 19-7119.2 -2017
2 Sulfur Dioksida (SO2) µg/NM3 150 <20 SNI 19-7119.7 -2017
3 Dust µg/NM3 230 74,9 SNI 19-7119.3 -2017
Hidrokarbon Non Metana (NMHC)
4 µg/NM3 160 <4,27 NIOSH 1500
Karbon Monoksida (CO) 615,5
5 µg/NM3 1000 SNI 19-7119.10 -2011
0
6 Oksidan fotokimia (Ox) sebagai µg/NM3 150 14,7 SNI 19-7119.8 -2017
Ozon (O3)
7 Timbal (Pb) µg/NM3 2 <0,01 SNI 19-7119.4 -2017
8 Noise dBA 70 65,3 SNI 7231 -2009
Dengan Nilai Ambang Batas sebesar 70 dBA. Nilai ini masih berada dibawah baku
mutu yang ditetapkan, mengingat kegiatan Industri Kabel dan Komponen Kendaraan Bermotor.
PT. Kinenta Indonesia tidak menggunakan mesin-mesin yang menimbulkan kebisingan yang
tinggi. Hasil pengukuran kebisingan pada ruang produksi PT. Kinenta Indonesia. Pengukuran
kebisingan dilakukan di lokasi kegiatan, berdasarkan acuan Permenakertrans No 5 Tahun 2005.
Nilai Ambang Batas di ruangan adalah 85 dBA, Sedangkan berdasarkan acuan Kep. Men LH No.
48/Men LH/II/1996 Nilai Ambang Batas di luar ruangan adalah 70 dBA. Kondisi Kualitas udara
yang diukur sebagai rona awal kebisingan adalah sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
HASIL PENGUJIAN INTENSITAS KEBISINGAN DALAM RUANG
BAKU MUTU: Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 05 2005
NO PARAMETER SATUAN BAKU MUTU HASIL PENGUJIAN METODA ACUAN
1 R. Produksi Domestik 68,0
(S: 6°29'41.9") (E: MP 02.23.17.01-
dBA 85
107°29'25.7") 2015
Keterangan: II Sampling dilakukan setiap 5 detik selama 10 menit
3.1.2. Hidrologi
3.1.2.1. Kualitas Air Bersih
Air bersih dapat menjadi indikator lingkungan apakah lingkungan sudah tercemar atau
belum, karna penurunan kualitas air bersih dapat disebabkan oleh infiltrasi dari suatu zar atau
limbah ke dalam tanah sehingga dapat mengkontaminasi air besih/atau air baku tersebut. Oleh
sebab itu maka perlu dilakukan pengujian secara berkala untuk memastikan kualitasnya.
Dari tabel di atas diketahui besarnya air larian tutupan lahan adalah 90 m3/hari, dan air larian ruang terbuka
hijau adalah 78 m3/hari sehingga jumlah air larian sebesar 168 m3/hari. Selisih air larian sebelum ada kegiatan
dan setelah ada kegiatan adalah 45 m3/hari. Maka diperlukan upaya dalam mengatasi hal tersebut salah satunya
dengan membuat media untuk meresapkan air larian kedalam tanah seperti biopori maupun sumur resapan,
Adapun metode perhitungan jumlah sumur resapan dan lubang resapan biopori adalah sebagai berikut:
3.2.1.3. Sifat dan Tolok Ukur Dampak; Sifat dampak tidak terpulihkan.
Limbah cair produksi dikelola dengan IPAl dan limbah cair domestik yang
dihasilkan dari kegiatan karyawan seperti WC dan urinoir, dikendalikan dengan
septic tank yang tertutup dan kedap air. Pengelolaan lingkungan yang akan
dilakukan adalah:
Tabel 3.1; Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Serta Pemantauan Lingkungan
Hidup
Jenis Limbah/ Bentuk Kapisatas/ Sistem Cara Kerja Kualitas Parameter BML Yang di Acu Tindakan Unit
Cemaran Fisik Satuan Pengelolaan Sistem Kunci Darurat Bila Pelaksana
Waktu Yang Sebelum Sesudah No. Kualitas Sistem Tidak Sistem
Digunakan Parameter Berfungsi
A. PADAT
1. Sisa Potongan 5kg/hr Dikumpulkan, Dikumpulkan, Kuantitas Kuantitas - - Ditampung di Bagian
Produksi Plastik Disimpan dan Disimpan di Menampung Habis TPS Sekitar Umum
dan Dijual TPS dan Dijual Pabrik
Kardus
Potongan 10kg/bln Dikumpulkan Dikumpulkan, Kuantitas Kuantitas - - Ditampung di Bagian
Wire dan Dijual Disimpan di Menampung Habis TPS Sekitar Umum
TPS dan Dijual Pabrik
2. Sampah Daun, 10kg/hari Setiap Setiap Sampah Kuantitas Kuantitas - - Dibakar Bagian
Domestik sisa Sampah dikumpulkan, Menampung Habis Umum
makanan, Dikumpulkan dibuang ke TPS
sisa Dibuang Ke lalu di bakar.
kertas dll TPS dan Di
bakar
B. GAS/Udara
1. Di dalam Gas - Ventilasi Menggunakan - CO = SE-01/MEN/ CO = Memantau Bagian
Ruangan Udara, Cooling Fan 93,82 1997 29.000 Kualitas Umum
Produksi Cooling Fan Untuk Membuat μg/Nm3 μg/Nm3 Udara dalam
Udara Bergerak NO2= NO2= Ruangan
5,94 5600 Evaluasi
μg/Nm3 μg/Nm3 Peralatan,
SO2= SO2= 5200 Mematikan
Mesin dan
1,38 μg/Nm3
3 Mengurangi
μg/Nm H2S=
Produksi
H2S= - 14000
Laporan Implementasi Dokumen UKL UPL Semester II Thn III-56
2023
Jenis Limbah/ Bentuk Kapisatas/ Sistem Cara Kerja Kualitas Parameter BML Yang di Acu Tindakan Unit
Cemaran Fisik Satuan Pengelolaan Sistem Kunci Darurat Bila Pelaksana
Waktu Yang Sebelum Sesudah No. Kualitas Sistem Tidak Sistem
Digunakan Parameter Berfungsi
NH3= μg/Nm3 Untuk
0,001 NH3= Sementara
Pb= - 17000 Waktu.
μg/Nm3
Pb= 50
μg/Nm3
C. DEBU
1. Di dalam Partikel - Sirkulasi Mengoperasika Debu = SE-01/MEN/ 10.000 Memantau Bagian
Ruangan Halus Udara n Colling Fan 0,171 1997 μg/Nm3 Kualitas Umum
Produksi Dengan guna menyedot μg/Nm3 Udara dalam
Cooling Fan partikel atau Ruangan
debu keluar Evaluasi
ruangan. Peralatan,
Mematikan
Mesin dan
Mengurangi
Produksi
Untuk
Laporan Implementasi Dokumen UKL UPL Semester II Thn III-57
2023
Jenis Limbah/ Bentuk Kapisatas/ Sistem Cara Kerja Kualitas Parameter BML Yang di Acu Tindakan Unit
Cemaran Fisik Satuan Pengelolaan Sistem Kunci Darurat Bila Pelaksana
Waktu Yang Sebelum Sesudah No. Kualitas Sistem Tidak Sistem
Digunakan Parameter Berfungsi
Sementara
Waktu.
2. Luar Debu - Penghijauan Penanaman - Debu = PP RI 150 Memantau Bagian
Ruangan dan Pohon 0,207 No.41th. 1999 μg/Nm3 Kualitas Umum
Halaman Penyiraman Pelindung dan μg/Nm3 Udara
Depan Rutin Peneduh di Ambien
Pabrik Lingkungan Meningkatka
Sekitar Pabrik n
Penghijauan,
Penyiraman
Lingkungan
Secara
Kontinyu.
D. KEBISINGAN A.
1. Di dalam Bising - Penggunaan Penggunaan - 54,2- Menaker 85 dBA Memantau Bagian
Ruangan Ear Plug, Ear Plug, 60,5 dBA No.Kep-51/Me Kebisingan Umum
Produksi Pemasangan Pemasangan n/1999 Dalam
alat Peredam alat Peredam Ruangan dan
Getaran, Getaran, Suara, Pemakaian
Suara, Pemeliharaan Ear Plug.
Pemeliharaa Alat. Penghentian
n Alat. Kegiatan
Produksi
Evaluasi Alat.
2. Luar Bising - Penghujauan Penanaman - 43-47,5 (Kep Menlh 70 dBA Monitoring Bagian
Ruangan Pohon dBA No. Kep Kualitas Umum
Depan Pelindung dan -48/MENLH/1 Kebisingan di
Pabri Peneduh di 1/ 1996) Luar
k Lingkungan Ruangan
Sekitar Pabrik Meningkatka
n
Penghijauan
Disekitar
Pabrik.
E. CAIR B.
Limbah Domestik Cair dan 3 m3/Hari Penanaman Dialirkan - - - - Pemantauan Bagian
Tinja Pohon Langsung Kualitas Air Umum
Pelindung Kesaluran Pada Saluran
2. Luar Gas Produksi Menambah CO = 50,6 CO = 30.000 Halaman Depan Pengambilan 6 Bulan Sekali Bagian
Ruangan dan Beban μg/Nm3 μg/Nm3 Sampel & Uji Umum
Halaman Ambien Pencemaran NO2= 28,61 NO2= 400 Laboratorium Bekerjasama
Depan Lingkungan Udara μg/Nm3 μg/Nm3 dengan
Pabrik Sekitar SO2= 0,37 SO2= 9.000 Laboratorium
Terakreditasi
μg/Nm3 μg/Nm3
H2S= 0,001 H2S= -
μg/Nm3 NH3= -
NH3= 0,001 Pb= 2
μg/Nm3 μg/Nm3
Pb= 0,01 μg/Nm 3 (PPRI NO.41
th.1999)
C. DEBU
1. Di dalam Partikel Proses Menambah Debu = 0,171 10.000 Ruang Produksi Pengambilan 6 Bulan Sekali Bagian
Ruangan Halus Produksi & Beban μg/Nm3 μg/Nm3 Sampel & Uji Umum
Produksi Gudang Pencemaran (SE-01/MEN/ Laboratorium Bekerjasama
Udara & 1997) dengan
Mengganggu Laboratorium
Pandangan Terakreditasi
dan
Kesehatan
2. Halaman Debu Produksi Menambah Debu = 0,207 150 μg/Nm3 Halaman Pabrik Pengambilan 6 Bulan Sekali Bagian
Depan dan Beban 3 Sampel & Uji Umum
μg/Nm (PP RI
Pabrik Ambien Pencemaran No.41th. Laboratorium Bekerjasama
Lingkungan Udara 1999) dengan
Sekitar Laboratorium
Terakreditasi
D. KEBISINGAN
1. Di dalam Bising Proses Mengganggu 54,2 -,60,5 dBA 85 dBA Ruangan Pengambilan 6 Bulan Sekali Bagian
Ruangan Produksi Kesehatan (Menaker Produksi Sampel & Uji Umum
Produksi Pendengara No.Kep-51/Me Laboratorium Bekerjasama
n n/1999) dengan
Laboratorium
Terakreditasi
2. Halaman Bising Produksi Mengganggu 43-47,5 dBA 85 dBA Halaman Pabrik Pengambilan 6 Bulan Sekali Bagian
Depan dan Kesehatan (Kep Menlh Sampel & Uji Umum
Pabrik Lingkungan dan No. Kep Laboratorium Bekerjasama
Sekitar Lingkungan -48/MENLH/1 dengan
1/ 1996) Laboratorium
Laporan Implementasi Dokumen UKL UPL Semester II Thn III-60
2023
Terakreditasi
E. CAIR
Limbah Domestik Cair dan WC & Krosif dan - - Bak Kontrol Visual Secara Tiap Hari Bagian
Tinja Toilet Bau Saluran Septik Berkala/ Tiap Hari Umum
Tank
Sumber : PT. Banshu Rubber Indonesia, 2023