0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan20 halaman

Modul Mekbat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 20

666

MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

2
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN.................................................................................................................. 4
II. MATERI DASAR.................................................................................................................. 5
● Analisa Stabilitas Lereng.................................................................................................5
● Parameter Tanah.............................................................................................................6
● Safety Factor (Plaxis)......................................................................................................7
● Pembebanan Pada Lereng............................................................................................. 8
● Perpindahan Total Analisis Kestabilan Lereng................................................................8
III. TUTORIAL PENGOLAHAN SOFTWARE PLAXIS V8.....................................................10
A. Data Sekunder............................................................................................................. 10
B. Diagram Alir Pengolahan Software.............................................................................. 11
C. Langkah Pengerjaan....................................................................................................11
D. Link Video Tutorial Plaxis V8....................................................................................... 18
IV. PENUTUP......................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................20

3
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

I. PENDAHULUAN
PLAXIS adalah paket perangkat lunak berbasis metode elemen yang
dirancang khusus untuk melakukan analisis deformasi dan stabilitas di bidang
geoteknik. Pemodelan grafis sederhana memungkinkan pembuatan model elemen
hingga yang kompleks dengan cepat, sedangkan berbagai alat yang tersedia dapat
digunakan untuk melihat hasil perhitungan yang detail. Proses perhitungannya
sendiri sepenuhnya otomatis dan berdasarkan metode numerik yang andal. Konsep
ini memungkinkan pemula untuk menggunakan perangkat lunak ini hanya dengan
beberapa jam latihan. Panduan pelatihan ini telah dikembangkan untuk membantu
para pemula agar terbiasa dengan program PLAXIS. Pengguna PLAXIS harus
memiliki pengetahuan dasar tentang mekanika tanah dan kemampuan untuk bekerja
di lingkungan operasi Windows.
Analisis kestabilan lereng dilakukan untuk menentukan SF (safety factor), nilai
ini menjadi angka yang aman untuk kemantapan lereng. Analisis yang digunakan
untuk menentukan SF dilakukan dengan menggunakan Software.

4
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

II. MATERI DASAR


● Analisa Stabilitas Lereng

Gambar 2.1 Analisa terhadap stabilitas lereng


Lereng merupakan suatu permukaan tanah yang miring serta
membentuk sudut tertentu terhadap suatu bidang horisontal dan tidak
terlindungi (Das, 1985). Lereng secara umum terbagi menjadi 2, yaitu lereng
alami dan lereng buatan. Lereng alami terbentuk secara alami yang biasanya
berada pada daerah perbukitan, sedangkan lereng buatan terbentuk oleh
manusia yang biasanya untuk keperluan konstruksi, seperti tanggul, sungai,
bendungan tanah, dan tanggul untuk jalan kereta api (Bowles, 1989).
Pada permukaan tanah yang tidak horizontal, tanah cenderung
digerakkan gravitasi ke bawah. Kelongsoran lereng dapat terjadi ketika
komponen gravitasi lebih besar sehingga perlawanan terhadap geseran yang
dapat dikerahkan oleh tanah pada bidang longsornya terlampaui. Analisis
stabilitas pada permukaan tanah yang miring ini, disebut analisis stabilitas
lereng. Umumnya analisis stabilitas dilakukan untuk mengecek keamanan
dari lereng alam, lereng galian, dan lereng urugan tanah (Asyhar dkk, 2020).
Analisis stabilitas lereng tidak mudah, karena terdapat banyak faktor
yang sangat mempengaruhi hasil hitungan. Faktor-faktor tersebut misalnya,
kuat geser tanah yang anisotropis, aliran rembesan air dalam tanah dan
lain-lainnya (Terzaghi, 1950) membagi penyebab kelongsoran lereng terdiri
dari akibat pengaruh dalam (internal effect) dan pengaruh luar (external
effect). Pengaruh luar, yaitu pengaruh yang menyebabkan bertambahnya
gaya geser dengan tanpa adanya perubahan kuat geser tanah. Contohnya,
akibat perbuatan manusia mempertajam kemiringan tebing atau
memperdalam galian tanah dan erosi sungai. Pengaruh dalam, yaitu
longsoran yang terjadi dengan tanpa adanya perubahan kondisi luar atau
gempa bumi. Kestabilan lereng tergantung dari kekuatan geser tanahnya.
Pergeseran tanahnya terjadi karena adanya gerakan relatif antara butir-butir
tanah,oleh karena itu, kuat geser tanah tergantung pada gaya yang bekerja
antara butir-butirnya. Dalam praktek, analisis stabilitas lereng didasarkan
pada konsep keseimbangan plastis batas (limit plastic equilibrium) (Asyhar
dkk, 2020).

5
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

● Parameter Tanah
Faktor yang mempengaruhi daya dukung tanah antara lain : jenis
tanah, tingkat kepadatan, kadar air, dan lain-lain. Tingkat kepadatan tanah
dinyatakan dalam persentase berat volume (γd) terhadap berat volume kering
maksimum (γdmaks) (Afrenia, 2014). Mohr-Coulomb adalah model yang
digunakan dalam mekanika tanah untuk menganalisis kekuatan geser tanah.
Parameter tanah dalam model ini terdiri dari sudut geser dalam tanah dan
kohesi tanah. Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai kedua
parameter ini:
1. Sudut Geser (ϕ): Sudut geser adalah sudut antara bidang geser
maksimum dan bidang normal pada saat terjadinya kegagalan geser
tanah. Sudut ini menggambarkan kemampuan tanah untuk menahan
gaya geser sebelum mengalami kegagalan. Sudut geser dipengaruhi oleh
sifat fisik dan geoteknik tanah, seperti tekstur, konsistensi, dan
kelembaban tanah. Nilai sudut geser biasanya dinyatakan dalam derajat.
2. Kohesi (c): Kohesi adalah kekuatan tanah dalam keadaan jenuh air yang
memungkinkan tanah untuk mempertahankan bentuknya dan menahan
gaya geser. Nilai kohesi bervariasi tergantung pada jenis tanah, dengan
tanah liat memiliki nilai kohesi yang lebih tinggi daripada pasir. Kohesi
biasanya dinyatakan dalam satuan tekanan seperti kilopascal (kPa) atau
pascal (Pa).

Tabel 2.1 Parameter Tanah (Laboratorium Mekanika Tanah UNISSULA, 2017)

Lapisan Jenis Tanah 𝛾𝑠𝑎t 𝛾dry c 𝛗(°) E v


(kN/m³) (kN/m³) (kN/m³) (kN/m³)

1 Lempung 16,759 11,189 3,9 25,10 5000 0,3


Tanah (Soft
Clay)

2 Lempung 18,112 11,170 9,12 16,94 15000 0,3


Pasir Agak
Lunak (Dense
Sand)

3 Batuan Pasir 17,455 13,278 5,69 23,99 60000 0,35


Keras

4 Batuan Pasir 15,984 11,356 32 21,79 60000 0,35


Keras

Besarnya kohesi tanah (c) dianggap konstan dan tidak tergantung dari
besarnya tekanan luar yang bekerja, sedangkan nilai sudut geser-dalam
tanah (φ) bervariasi tergantung dari besarnya tekanan normal yang bekerja
pada permukaan geser. Keruntuhan suatu material disebabkan oleh
kombinasi kritis antara tekanan normal (σn) dan tekanan geser (τ). Menurut

6
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Mohr, keruntuhan (failure) tanah terjadi jika kombinasi tekanan normal dan
geser maksimum yang menyebabkan keruntuhan direpresentasikan sebagai
lingkaran yang kemudian dikenal dengan lingkaran Mohr (Das, 1988). Kuat
geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir-butir tanah
terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar penelitian ini, bila tanah
mengalami pembebanan akan ditahan oleh:
1. Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya,
tetapi tidak tergantung dari tegangan vertikal yang bekerja pada bidang
geseran.
2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus
dengan tegangan vertikal pada bidang gesernya.

● Safety Factor (Plaxis)


Salah Satu tujuan praktikum ini, yaitu memperhitungkan safety factor
nya dengan menggunakan Program Plaxis 2D, di mana direncanakan
perkuatan tebingnya menggunakan sheet pile. Untuk mendapatkan nilai suatu
faktor keamanan lereng di lokasi penelitian dibutuhkan suatu analisis
stabilitas lereng yang dapat memodelkan sesuai dengan kondisi asli di
lapangan agar terjadi kondisi pendekatan dalam hasil analisis dan
memudahkan dalam memodelkan penanganannya, salah satunya dengan
menggunakkan program Plaxis (Setyanto dkk, 2016). Hubungan beberapa
variasi nilai faktor keamanan terhadap kemungkinan longsoran lereng
maupun ada perancangan lereng menurut Bowles (1989) dapat dilihat pada
tabel berikut.

Gambar 2.2 Nilai Safety Factor terhadap Intensitas Longsor


Plaxis merupakan software yang dapat menggambarkan kondisi
sesungguhnya dalam regangan bidang maupun secara axisymmetric.
Program ini menerapkan metode antarmuka grafis yang mudah digunakan
sehingga pengguna dapat dengan cepat membuat model geometri dan jaring
elemen berdasarkan penampang melintang dari kondisi yang ingin dianalisis.
Program ini terdiri dari empat buah sub-program yaitu masukan, perhitungan,
keluaran, dan kurva. (Hamid, 2020). Dinding turap (sheet pile) berupa
material-material yang disusun yang berbentuk dinding dan mempunyai
fungsi untuk sebuah struktur penahan tanah pada suatu tebing, baik pada
jalan, sungai, maupun tanah pada galian, dengan tujuan untuk dapat
menahan tanah di sekitar lereng agar tidak terjadi longsor. Sheet pile disusun
dengan susunan khusus sedemikian rupa sehingga akan saling mengikat
satu sama lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sheet pile dalam

7
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

berbagai variasi sifat kekuatan didapat dengan pengaturan yang disesuaikan


dengan perbandingan jumlah material pembentuk juga dari jenis material
yang dipakai. (Jaya dkk, 2019)

● Pembebanan Pada Lereng


Pembebanan di atas puncak lereng akibat pembangunan perumahan
dan jalan adalah keadaan yang biasa terjadi. Namun apabila beban yang
bekerja melampaui kapasitas dukung tanah akan memicu terjadinya
kelongsoran lereng. Faktor aman pada analisis stabilitas lereng adalah
perbandingan jumlah momen yang menahan dan jumlah momen yang
menggerakkan, sedangkan beban bangunan berada pada bidang longsoran
akan menambah besar momen yang menggerakkan lereng (Hardiyatmo,
2006).
Beban pondasi pada lereng akan mempengaruhi stabilitas lereng jika
sudut lereng lebih besar dari pada ½f’. Penggalian untuk konstruksi fondasi
pada lereng atau yang berdekatan dengan lereng dan beban lateral pada
pondasi dalam dapat menyebabkan pergerakan tanah (ground movement)
(Abramson, 1995).

● Perpindahan Total Analisis Kestabilan Lereng


Perpindahan total dalam analisis stabilitas lereng adalah perpindahan
total suatu titik pada suatu lereng akibat gaya-gaya yang bekerja padanya. Ini
adalah ukuran potensi kegagalan lereng. Semakin tinggi perpindahan total,
semakin besar risiko kegagalan. (Duncan, 2006)
Ada sejumlah faktor yang dapat berkontribusi terhadap perpindahan
total, termasuk:
1. Sudut kemiringan: Lereng yang lebih curam lebih rentan terhadap
kegagalan daripada lereng yang landai.
2. Jenis tanah: Beberapa tanah lebih rentan terhadap pergerakan daripada
yang lain.
3. Adanya lapisan lemah: Lapisan lemah, seperti lempung atau serpih, dapat
meningkatkan risiko kegagalan.
4. Jumlah air: Air dapat menambah berat tanah dan mengurangi kekuatan
gesernya, membuatnya lebih mungkin runtuh.
5. Aktivitas seismik: Gempa bumi dapat memicu kegagalan lereng.
Perpindahan total dapat dihitung dengan menggunakan sejumlah
metode yang berbeda, termasuk:

8
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

1. Metode kesetimbangan batas: Metode ini menggunakan persamaan


untuk menghitung gaya yang bekerja pada lereng dan menentukan
apakah itu stabil.
2. Metode elemen hingga: Metode ini menggunakan model komputer untuk
mensimulasikan perilaku lereng dan menghitung perpindahan total.
3. Pemindahan total adalah alat penting bagi para insinyur dan ahli geologi
yang bertanggung jawab untuk merancang dan memantau lereng.
Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perpindahan
total, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko
keruntuhan lereng.
Berikut adalah beberapa detail tambahan tentang berbagai metode
penghitungan perpindahan total:
1. Metode kesetimbangan batas: Metode kesetimbangan batas adalah
metode yang paling umum untuk menghitung perpindahan total. Mereka
relatif mudah digunakan dan dapat diterapkan pada berbagai lereng.
Namun, mereka bisa tidak akurat untuk lereng dengan geometri kompleks
atau lapisan yang lemah.
2. Metode elemen hingga: Metode elemen hingga lebih kompleks daripada
metode kesetimbangan batas, tetapi lebih akurat untuk lereng dengan
geometri kompleks atau lapisan lemah. Mereka juga dapat digunakan
untuk mensimulasikan efek dari faktor - faktor seperti aktivitas air dan
seismik.
Pilihan metode untuk menghitung perpindahan total tergantung pada
kemiringan spesifik yang dianalisis. Untuk lereng sederhana, metode
kesetimbangan batas mungkin cukup. Namun, untuk lereng dengan geometri
kompleks atau lapisan lemah, metode elemen hingga mungkin diperlukan.
(Duncan, 2006).

9
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

III. TUTORIAL PENGOLAHAN SOFTWARE PLAXIS V8


A. Data Sekunder
Data sekunder dari studi kasus Gedung Gandhi Memorial Intercontinental
School (Rahmadini dkk, 2022). Dalam analisis kestabilan lereng dibutuhkan
data berupa parameter tanah Mohr Coulomb, kondisi lereng asli, dan beban
eksternal yang bekerja pada lereng. Berikut merupakan data sekundernya:
● Parameter Tanah
Tabel 3.1 Parameter Tanah(Laboratorium Mekanika Tanah UNISSULA, 2017)

Lapisan Jenis Tanah 𝛾𝑠𝑎t 𝛾dry c 𝛗(°) E v


(kN/m³) (kN/m³) (kN/m³) (kN/m³)

1 Lempung 16,759 11,189 3,9 25,10 5000 0,3


Tanah (Soft
Clay)

2 Lempung 18,112 11,170 9,12 16,94 15000 0,3


Pasir Agak
Lunak (Dense
Sand)

3 Batuan Pasir 17,455 13,278 5,69 23,99 60000 0,35


Keras

4 Batuan Pasir 15,984 11,356 32 21,79 60000 0,35


Keras

● Kondisi Lereng
- Tinggi Lereng : 20 m
- Panjang Lereng : 68 m
- Beban di atas muka tanah : 22 kN/m²
- Sudut Kemiringan Lereng : 18°

Gambar 3.1 Pemodelan Lereng dengan AutoCAD(Rahmadini dkk, 2022)

10
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Tabel 3.2 Tebal Lapisan Tanah(Laboratorium Mekanika Tanah UNISSULA, 2017)

Lapisan Jenis Tanah Ketebalan (m)

1 Lempung Tanah (Soft Clay) 5,5

2 Lempung Pasir Agak Lunak 5,00


(Dense Sand)

3 Batuan Pasir Keras 3,50

4 Batuan Pasir Keras 6,00

● Pembebanan Lereng
Σ𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑀𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑙𝑢 𝐿𝑖𝑛𝑡𝑎 + 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑙𝑒𝑟𝑒𝑛𝑔
= 12 𝑘𝑃𝑎 + 10 𝑘𝑃𝑎
= 22 𝑘𝑃𝑎

B. Diagram Alir Pengolahan Software

C. Langkah Pengerjaan
Dalam pemodelan dan perhitungan menggunakan PLAXIS, ada
serangkaian langkah yang harus diikuti agar perhitungan dapat berjalan
dengan baik. Pada kali ini, terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam
pemodelan lereng dan perhitungan faktor keamanan, yaitu:
- Input, mencakup beberapa langkah yang meliputi:

11
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

1. General Setting: Pada bagian project, masukkan judul yang sesuai,


pastikan agar model dipilih pada regangan bidang(plane strain) dan
elemen dipilih pada 15 titik nodal. Bagian dimensions, satuan yang
digunakan yaitu panjang (meter), gaya(kN) , waktu(hari) dan masukkan
dimensi horizontal (kiri, kanan) dan masukkan dimensi vertikal (bawah,
atas). Masukan nilai spasi grid dengan Spasi 0.1m dan jumlah interval 1

Gambar 3.2 General Settings Halaman Project

Gambar 3.3 General Settings Halaman Dimension

2. Pemodelan Struktur: Pilih Geometry Line dari Toolbar dan gambarkan


geometri dari data sekunder(gambar 3.1) keadaan lereng asli.
Tambahkan beban eksternal pada bagian atas lereng dengan
menggunakan Load A. Masukan Parameter Tanah dari data
sekunder(tabel 3.2) dengan menggunakan Material Set.

12
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.4 Pemodelan Geometri Lereng

Gambar 3.5 Material Sets


3. Boundary Conditions: Tambahkan Boundary Conditions dengan
menggunakan standar fixities, secara default program Plaxis akan
menganggap-kondisi bedrock (sisi bawah) sebagai perletakan jepit
horizontal (u=0) sedangkan perletakan vertikal sebagai perletakan rol.

13
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.6 Standard Fixities


4. Mesh Generation: proses diskritisasi pemodelan struktur menjadi
elemen-elemen yang lebih kecil yang dikerjakan secara otomatis oleh
Plaxis dengan menggunakan Mesh - Global Coarseness.. - Pilih mesh
fine.

Gambar 3.7 Pemilihan Mesh

Gambar 3.8 Hasil Mesh Generation

5. Initial Condition: Bagian water weight, gunakan berat isi air sebesar 10
kN/m³. Bagian Generate Water Pressures, gunakan Phreatic Level.
Bagian Generate Initial Stress, gunakan faktor pengali total untuk berat
tanah sebesar 1.0.

14
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.9 Water Weight

Gambar 3.10 Water Pressure Generation

Gambar 3.11 Generate Initial Stress

- Calculation, mencakup beberapa langkah yang meliputi:


Penentuan phase perhitungan, pada kasus lereng tanah dengan
variasi beban eksternal ini akan ada beberapa tahapan konstruksi
dengan tipe perhitungan Plastic dan tahapan untuk menghitung faktor
keamanan dengan menggunakan tipe perhitungan phi/c reduction.
1. Pada phase pertama, menggunakan tipe kalkulasi plastic analysis.
Bagian parameter loading input menggunakan Stage Construction
dengan interval waktu 1 hari. Kemudian aktifkan pembebanan
eksternal dengan Define, input nilai pembebanan eksternal yang akan
dimasukan.

15
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.12 Kalkulasi Plastic Analysis

Gambar 3.13 Plastic Analysis Parameter

Gambar 3.14 Input Beban Eksternal dalam Plastic Analysis Define

2. Pada phase kedua, menggunakan tipe kalkulasi phi/c reduction untuk


menentukan nilai Msf atau nilai Safety factor.

Gambar 3.15 Kalkulasi phi/c reduction

3. Penentuan titik-titik yang akan diamati, merupakan syarat untuk Plaxis


agar dapat memulai perhitungan (minimal 1 titik). Titik tinjau dibuat kaki
lereng/ sudut lereng timbunan

16
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.16 Titik Tinjau Lereng

4. Mulai proses perhitungan, memulai proses perhitungan dengan


perhitungan setiap phase pada Plaxis hingga mendapatkan hasil.

Gambar 3.17 Proses Perhitungan

- Output, hasil perhitungan ditampilkan berupa arah pergerakan dan nilai total
displacement dan nilai msf (Safety Factor):

Gambar 3.18 Arah Pergerakan dan Nilai Total Displacement

17
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

Gambar 3.19 Nilai Safety Factor

D. Link Video Tutorial Plaxis V8


Anda dapat menemukan video tutorial yang menggunakan software
PLAXIS untuk membantu memahami dan memaksimalkan penggunaan
software tersebut. Video tutorial ini dirancang untuk memandu Anda melalui
berbagai fitur dan fungsi yang ada dalam PLAXIS, sehingga Anda dapat
mempelajari langkah-langkah secara visual dan memastikan bahwa tidak ada
yang terlewat dalam penggunaan software tersebut.
Link: https://its.id/m/VidTurorPlaxis

18
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

IV. PENUTUP
Dalam penutup modul tutorial penggunaan software Plaxis V8 dengan
studi kasus analisis stabilitas lereng, Anda telah menyelesaikan perjalanan
yang menarik dan bermanfaat dalam mempelajari software ini. Melalui tutorial
yang terperinci dan studi kasus yang relevan, Anda telah memperoleh
pemahaman yang mendalam tentang cara efektif menggunakan Plaxis V8
untuk menganalisis stabilitas lereng.
Dalam proses tutorial, Anda telah mempelajari langkah-langkah
penting, mulai dari mengimpor data geoteknik hingga membangun model
numerik yang akurat. Anda telah memahami cara mengatur parameter
penting, mengaplikasikan beban yang relevan, dan menginterpretasikan hasil
analisis dengan bijak.
Dengan penggunaan Plaxis V8, Anda sekarang memiliki kekuatan
yang besar dalam merencanakan dan merancang solusi mitigasi yang optimal
untuk menjaga kestabilan lereng. Anda dapat menganalisis faktor-faktor risiko
yang terkait dengan lereng, seperti gaya gravitasi, kondisi tanah, dan beban
eksternal. Dengan menggunakan alat yang kuat ini, Anda dapat
mengidentifikasi potensi bahaya, memprediksi perpindahan lereng, dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko kegagalan lereng.
Dalam mempelajari studi kasus analisis stabilitas lereng, Anda telah
mengasah kemampuan Anda dalam menerapkan pengetahuan teoritis dan
keterampilan praktis. Anda telah belajar bagaimana menghubungkan data
geoteknik dengan model numerik, menganalisis hasil dengan kritis, dan
menarik kesimpulan yang valid untuk mendukung keputusan desain yang
tepat.
Dengan pengetahuan yang Anda peroleh melalui modul tutorial ini,
Anda siap menghadapi tantangan nyata dalam analisis stabilitas lereng.
Plaxis V8 adalah alat yang andal dan efisien yang akan mendukung Anda
dalam mengatasi kompleksitas masalah geoteknik dan memastikan
kestabilan lereng yang optimal dalam proyek-proyek masa depan Anda.
Teruslah mengasah keterampilan Anda dan menjadikan penggunaan Plaxis
V8 sebagai sumber daya yang tak ternilai dalam praktek profesional Anda.

19
MODUL SOFTWARE PLAXIS V8

DAFTAR PUSTAKA
Abramson, LW., Lee, TS, Sharma, S., dan Boyce, GM. 1995. “Slope Stabilization
and Stabilization Methode”. John Wiley & Sons Inc. Canada.

Anderson, M.G., Richard K.S., 1987. Slope Stability, Geotechnical Engineering and
Geomorphology, John Wiley and Sons.

Asyhar, Murfah. 2020. “Pemetaan Zona Potensi Longsor (Studi Kasus Lereng di
Kawasan Kampis ITK)”. Bachelor thesis, Institut Teknologi Kalimantan.

Bokko, J. (2019). “Analisis Kelongsoran Jalan Poros Sangalla-Batualu Dengan


Program Plaxis”. Journal Dynamic Saint, 4(1), 764-772.

Bowles, J.E. 1989. “Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah”. Erlangga, Jakarta

Das, B. 1985. “The Principle of Geotechnical Engineering (Mekanika Tanah)”.


Erlangga, Jakarta.

Duncan, J. M., & Seed, F. H. (2006). Slope stability analysis. John Wiley & Sons.

Fitrah R Hamid. 2020. https://www.academia.edu/42658126/PLAXIS_2D_ Tutorial_


Manual_CONNECT_Edition_V20 (Diakses pada 7 Mei 2022)

Hardiyatmo, HC 2006, Mekanika Tanah I, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Jaya, F. D., Giri, J., & Siregar, C. A. 2019. “Analisis Perkuatan Tanah Menggunakan
Dinding Penahan Beton Bertulang Tipe Kantilever Dan Sheet Pile Tanah Dengan
Program Plaxis 2d V. 8.6 Dan Metode Fellenius (Studi Kasus Proyek Perbaikan
Lereng Sungai Cihideung, Desa Ranjeng, Kecamatan Cisitu, Kabupaten
Sumedang)”. In Prosiding SoBAT (Seminar Sosial Politik, Bisnis, Akuntansi dan
Teknik) Universitas Sangga Buana YPKP (Vol. 1, No. 1, pp. 191-203). LPPM
Universitas Sangga Buana YPKP.

Setyanto, S., Zakaria, A., & Giwa, P. 2016. “Analisis Stabilitas Lereng dan
Penanganan Longsoran Menggunakan Metode Elemen Hingga Plaxis V. 8.2
(Studi Kasus: Ruas Jalan Liwa–Simpang Gunung Kemala STA. 263+ 650)”.
Journal Rekayasa, 20(2), 119-138.

Terazeghi, K., Peck, R. B. 1987. “Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa”.


Erlangga, Jakarta.

Version, P. (8). Material Models Manual, 2004. Software Support Manual.

20

Anda mungkin juga menyukai