0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan122 halaman

Ari Fitri Sanulo Zamili 1801032006

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 122

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN

PENURUNAN RASA NYERI SAAT PERSALINAN DI KLINIK


PRATAMA SALBIYANA DESA MANUNGGAL
KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Oleh :

ARI FITRI SANULO ZAMILI


1801032006

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN
PENURUNAN RASA NYERI SAAT PERSALINAN DI KLINIK
PRATAMA SALBIYANA DESA MANUNGGAL
KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN
DELI SERDANG TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi D4 Kebidanan dan Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb)

Oleh :

ARI FITRI SANULO ZAMILI


1801032006

PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
Telah diuji pada tanggal 15 Oktober 2019

PANITIA PENGUJI SKRIPSI


Ketua : Rina Hanum, SST, M.Kes
Anggota : 1. Nurrahmaton, SST, M.Kes
2. Novalita Oriza, SST, M.Kes
ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN


PENURUNAN RASA NYERI SAAT PERSALINAN DI KLINIK
PRATAMA SALBIYANA DESA MANUNGGAL KECAMATAN
LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2019

ARI FITRI SANULO ZAMILI


1801032006

Persalinan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu oleh setiap


pasangan suami istri menyambut kelahiran sang buah hati merupakan saat yang
akan sangat membahagiakan setiap keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan suami dan pengetahuan ibu dengan penurunan
rasa nyeri saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.
Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang bersalin sebanyak 30
responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total
populasi sebanyak 30 responden. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara analisis univariat dan analisis bivariat (uji chi-square).
Hasil uji statistik dengan menggunakan hasil uji chi-square, hasil p value
dukungan suami dengan penurunan rasa nyeri saat persalinan adalah 0,000<0,05,
hasil p value pengetahuan dengan penurunan rasa nyeri pada saat persalinan
adalah 0,047<0,05.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan dukungan suami
dan pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri saat persalinan. Diharapkan
kepada petugas kesehatan di Klinik Pratama Salbiyana agar lebih meningkatkan
pelayanan untuk memberikan informasi kepada ibu bersalin dan juga kepada
suami dari ibu bersalin agar senantiasa mendukung, memberi perhatian dan kasih
sayang kepada istri saat melahirkan karena dukungan suami dalam proses
persalinan akan berdampak positif bagi ibu bersalin untuk mengurangi rasa nyeri.

Kata Kunci : Dukungan Suami, Pengetahuan


Daftar Pustaka : 10 Buku, 7 Jurnal, 5 Internet (2014-2017)

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini
untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Terapan pada
Program Studi Kebidanan (D4) Institut Kesehatan Helvetia Medan. Judul Skripsi
ini adalah “Hubungan Dukungan Suami Dan Pengetahuan Ibu Dengan
Penurunan Rasa Nyeri Saat Persalinan Di Klinik Pratama Salbiyana Desa
Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019”
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Terapan Kebidanan (S.Tr.Keb.) pada Program Studi
D4 Kebidanan Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan pemikiran.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak/Ibu :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia.
2. Iman Muhammad, SE, S.Kom, MM, M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia
3. Dr. H. Ismail Efendy, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia.
4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor I Institut Kesehatan
Helvetia.
5. Darwin Syamsul, S.Si, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia
6. Elvi Era Liesmayani, S.Si.T, M.Keb, selaku Ketua Program Studi D4
Kebidanan Fakultas Farmasi Dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia
7. Rina Hanum, SST, M.Kes selaku Penguji I yang telah meluangkan waktu dan
memberikan pemikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan
Skripsi ini.
8. Nurrahmaton, SST, M.Kes selaku Penguji II yang telah meluangkan waktu
dan memberikan pemikiran dalam membimbing penulis selama penyusunan
Skripsi ini.
9. Novalita Oriza, SST, M.Kes selaku Penguji III yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan skripsi ini
10. Seluruh Dosen Program Studi D4 Kebidanan yang telah mendidik dan
mengajarkan berbagai ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
11. Teristimewa kepada Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan
pandangan, mendukung baik moril maupun materil, mendoakan dan selalu
memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

iii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya atas
segala kebaikan yang telah diberikan.
Medan, 15 Oktober 2019
Penulis

Ari Fitri Sanulo Zamili


1801032006

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri
Nama : Ari Fitri Sanulo Zamili
Tempat/Tanggal Lahir: Hilizalootano, 06 Mei 1994
Agama : Katolik
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 1 (satu) dari 4 (empat) bersaudara

II. Identitas Orang Tua


Nama Ayah : Sihasambua Zamili
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Rosnian Buulolo
Pekerjaan : Petani
Alamat : Saonigeho Km. 2 Kecamatan Desa Hilianaan
Kecamatan Telukdalam Kabupaten Nias Selatan

III. Riwayat Pendidikan


Tahun 2000-2006 : SD Negeri Hilizalootano
Tahun 2006-2009 : SMP Negeri 1 Mazino
Tahun 2009-2012 : SMK Negeri 1 Telukdalam
Tahun 2012-2015 : Akademi Kebidanan Universitas Setia Budi
Mandiri Medan
Tahun 2018-2019 : Program Studi D-IV Institut Kesehatan Helvetia

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN
PANITIA PENGUJI SKRIPSI
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRACT ................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 11


2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu .............................................. 11
2.2. Telaah Teori ...................................................................... 12
2.2.1. Persalinan ............................................................... 12
2.2.2. Nyeri Persalinan ..................................................... 20
2.2.3. Dukungan Suami ................................................... 32
2.2.4. Pengetahuan .......................................................... 36
2.3. Hipotesa Penelitian ........................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 41


3.1. Desain Penelitian ............................................................... 41
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 41
3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................... 41
3.2.2. Waktu Penelitian .................................................... 41
3.3. Populasi dan Sampel .......................................................... 42
3.3.1. Populasi .................................................................. 42
3.3.2. Sampel ................................................................... 42
3.4. Kerangka Konsep ............................................................... 42
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................ 43
3.5.1. Definisi Operasional ............................................. 43
3.5.2. Aspek Pengukuran ................................................. 44
3.6. Metode Pengumpulan Data................................................ 44
3.6.1. Jenis Data ............................................................... 44
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data .................................... 45
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................ 45
3.7. Metode Pengolahan Data .................................................. 49

vi
3.8. Analisis Data ..................................................................... 49
3.8.1. Analisis Univariat ................................................. 49
3.8.2. Analisis Bivariat .................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................ . 51
4.1. Gambaran dan Lokasi Penelitian ....................................... 51
4.1.1. Letak Geografis ..................................................... 51
4.1.2. Demografi ............................................................. 51
4.1.3. Visi Misi Klinik Pratama Salbiyana ...................... 51
4.2. Hasil Penelitian .................................................................. 52
4.2.1. Karakteristik Responden ........................................ 52
4.2.2. Analisis Univariat .................................................. 52
4.2.3. Analisis Bivariat .................................................... 54
4.3. Pembahasan ...................................................................... 56
4.3.1. Hubungan Dukungan Suami Dengan Penurunan
Rasa Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik
Pratama Salbiyana Tahun 2019 ............................. 56
4.3.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Penurunan Rasa
Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama
Salbiyana Tahun 2019 ........................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 59


5.1. Kesimpulan ................................................................. 59
5.2. Saran ........................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 61
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 3.1 Kerangka Konsep .................................................................. 43

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 3.1. Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran ....................... 44

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Dukungan Suami..................................... 46

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Pengetahuan ............................................ 47

Tabel 3.4. Hasil Uji Reabilitas Dukungan Suami ................................... 48

Tabel 3.5. Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan .......................................... 48

Tabel 4.1. Karakteristik Responden ........................................................ 52

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Dengan Penurunan


Rasa Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama
Salbiyana Tahun 2019. ........................................................ 53

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan


Rasa Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama
Salbiyana Tahun 2019. .......................................................... 53

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nyeri Dengan Penurunan Rasa Nyeri


Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun
2019 ....................................................................................... 54

Tabel 4.4. Tabulasi Silang Dukungan Suami Dengan Penurunan Rasa


Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana
Tahun 2019. ........................................................................... 54

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa


Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana
Tahun 2019. ........................................................................... 55

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian ................................................... 63

Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas dan Reliabilitas .................. 67

Lampiran 3 : Master Data Penelitian ................................................. 68

Lampiran 4 : Hasil Output Uji Validitas dan Reliabilitas ................. 70

Lampiran 5 : Hasil Out put Penelitian ............................................... 80

Lampiran 6 : Surat Survey Awal ....................................................... 90

Lampiran 7 : Surat Balasan Survey Awal .......................................... 91

Lampiran 8 : Surat Survey Uji Validitas ........................................... 92

Lampiran 9 : Surat Balasan Uji Validitas ......................................... 93

Lampiran 10 : Surat Izin Penelitian ..................................................... 94

Lampiran 11 : Surat Balasan Izin Penelitian........................................ 95

Lampiran 12 : Permohonan Pengajuan Judul Skripsi .......................... 96

Lampiran 13 : Lembar Revisi Proposal ............................................... 97

Lampiran 14 : Lembar Revisi Skripsi ................................................. 98

Lampiran 15 : Lembar Bimbingan Proposal ........................................ 99

Lampiran 16 : Lembar Bimbingan Skripsi .......................................... 101

Lampiran 17 : Dokumentasi Penelitian................................................ 103

x
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan atau melahirkan bayi adalah suatu proses normal usia subur.

Persalinan merupakan peristiwa penting yang sangat ditunggu oleh setiap

pasangan suami istri menyambut kelahiran sang buah hati merupakan saat yang

akan sangat membahagiakan setiap keluarga. Maka segala dukungan moral dan

material dicurahkan oleh suami keluarga bahkan seluruh anggota masyarakat,

demi kesejahteraan ibu dan janinnya. Namun, pada saat mendekati proses

persalinan berbagai perasaan akan campur aduk dalam para ibu hamil. Selain

tidak sabar melihat buah hatinya kedunia, rasa takut dan rasa nyeri memang sudah

menjadi kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Nyeri persalinan sebagai keadaan tidak nyaman, dan sebagai suatu

emosional yang tidak menyenangkan akibat dari dukungan diberikan oleh suami

akan membuat ibu lebih nyaman dan lebih menikmati setiap perjalanan

persalinan, semakin ibu menikmati proses persalinan maka ibu akan merasa lebih

relaks akibatnya ibu tidak lagi terfokus pada nyeri persalinan, sehingga nyeri

persalinan tidak lagi terasa (2).

Johns Hopkins Amerika Serikat, jika ada ibu yang mau melahirkan maka

suami diharuskan untuk mendampinginya, karena adanya kehadiran suami dapat

membuat persalinan menjadi singkat, nyeri berkurang, robekan jalan lahir serta

nilai APGAR pun menjadi lebih baik (1).

1
2

Kurangnya pengalaman ibu tentang persalinan akan memicu rasa cemas.

Namun hal tersebut akan membuat ibu semakin berfikir dan negatif berpengaruh

terhadap rasa nyeri selama persalinan. Diharapkan dari dukungan suami yang

diberikan akan menenangkan emosi ibu sehingga proses persalinan akan dilewati

dengan perasaan senang dan terhindar dari depresi, dan akan memperkecil nyeri

yang dirasakan ibu saat bersalin (2).

Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun

2017, memperlihatkan bahwa 74% wanita bersalin difasilitas pelayanan

kesehatan, diantaranya 42% difasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

meliputi puskesmas dan jaringannya, klinik serta praktik tenaga kesehatan, dan

32% difasilitas pelayanan rujukan tingkat lanjutan yakni rumah sakit. Lebih

lanjut, 28% wanita melahirkan di tempat praktik tenaga kesehatan, dokter umum,

dokter kandungan, bidan atau perawat terlatih (3).

Pendampingan persalinan bisa dilakukan oleh suami, anggota keluarga

atau seseorang pilihan ibu yang sudah berpengalaman dalam proses persalinan.

Anjurkan ibu untuk ditemani suami, anggota keluarga atau teman yang diinginkan

selama proses persalinan, menganjurkan mereka untuk melakukan perang aktif

dalam mendukung ibu. Hal ini sering dipengaruhi oleh psikologis ibu saat bersalin

(rasa takut dan berusaha melawan persalinan) serta ada tidaknya dukungan dari

orang sekitar selama proses persalinan. Dengan dilakukannya asuhan intrapartum

yang tepat akan dapat mencegah sebagian besar penyebab-penyebab kesakitanatau

nyeri persalinan ibu. Untuk itulah dalam suatu persalinan seorang ibu

membutuhkan dukungan baik secara fisik maupun emosional untuk mengurangi


3

rasa sakit dan ketegangan pada proses persalinan dengan pengaturan posisi yang

nyaman dan aman bagi ibu dan bayinya. Adapun salah satu kebutuhan ibu bersalin

adalah dukungan suami pada saat persalinan (4).

Data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017, menunjukkan bahwa

terdapat 83,67% ibu hamil yang menjalani persalinan dengan ditolong oleh tenaga

kesehatan dan dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan Indonesia. Secara

nasional, indicator tersebut telah memenuhi target Rencana Strategi (Renstra)

yang sebesar 79%. Namun demikian masih terdapat 17 provinsi (50%) yang

belum memenuhi target tersebut. Terdapat kesenjangan yang cukup jauh antara

provinsi tertinggi dan terendah yaitu 114,42% (DKI Jakarta) –30,65% (Maluku)

Dengan standar deviasi sebesar 16% (5).

Dukungan atau keterlibatan suami sangat diperlukan selama proses

persalinan. Perhatian yang didapat ibu pada masa pra persalinan akan terus

dikenang terutama bagi mereka yang pertama kali melahirkan atau mengalami

proses persalinan, jika pengalaman itu terus menyenangkan maka akan menjadi

modal bagi kelancaran persalinan. Jika yang terjadi adalah sebaliknya biasanya itu

menjadi pengalaman buruk yang mungkin akan membuat mereka jera dan dapat

mengganggu proses persalinan (6).

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya pembangunan

berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka pembanggunan dan

perundingan negara-negara di dunia. SDGs memilikibeberapa tujuan, diantaranya

menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang

di segala usia. SDGs memiliki 5 pondasi utama yaitu manusia, planet,


4

kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia

di tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi

perubahan iklim. Kemiskinan masih menjadi isu penting dan utama, selain dua

capaian lainnya (7).

Suami memainkan banyak peran kunci selama masa kehamilan dan

persalinan istri serta setelah bayi lahir, keputusan dan tindakan mereka

berpengaruh terhadap kesakitan dan kesehatan. Partisipasi merupakan bentuk

nyata dari dukungan suami saat persalinan. partisipasi suami saat persalinan dapat

dilihat melalui keterlibatannya baik secara mental, emosional maupun fisik selama

persalinan berlangsung. Semakin positif kondisi mental dan emosional (perasaan)

yang dimiliki oleh suami maka semakin tergambar pula kesiapannya untuk

berpartisipasi dalam persalinan. Sedangkan keterlibatan secara fisik suami selama

persalinan dapat terlihat dari bagaimana perilaku suami saat hadir selama

persalinan (23).

Upaya Safe Motherhood merupakan upaya untuk menyelamatkan wanita

agar kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan sehat dan aman, serta

menghasilkan bayi yang sehat. Di Indonesia, upaya Safe Motherhood

diterjemahkan sebagai upaya kesejahteraan/keselamatan ibu. Kesejahteraan ibu

menunjukkan ruang lingkup yang luas, meliputi hal-hal di luar kesehatan,

sedangkan keselamatan ibu berorientasi khusus pada aspek kesehatan. Safe

Motherhood memiliki Empat Pilar utama yaitu; 1). Keluarga berencana 2).

Pelayanan Antenatal Care (ANC) 3). Persalinan bersih dan aman 4). Pelayanan

obstetric essensi/emergensi.
5

Pilar yang ketiga yaitu persalinan yang bersih dan aman dalam persalinan,

Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan profesional yang memahami cara

menolong persalinan secara bersih dan aman. Tenaga kesehatan juga harus

mampu mengenali secara dini gejala dan tanda komplikasi persalinan serta

mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala dan tanda tersebut.

Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan komplikasi persalinan

yang tidak dapat diatasi ketingkat pelayanan yang lebih mampu (8).

Berdasarkan profil kesehatan sumatera utara tahun 2016, cakupan

kunjungan K4 ibu hamil di Sumatera Utara meningkat dari tahun 2010 dan

kemudian menurun hingga tahun 2016. Merujuk pada target SPM bidang

kesehatan yaitu 95 % di tahun 2016, maka jika cakupan tersebut di breakdown

dengan melihat tabel 29 ternyata hanya satu kabupaten yang telah mencapai K4

sesuai SPM yaitu 95% yaitu Kabupaten Deli Serdang (96,84%). Tiga

Kabupaten/Kota dengan cakupan K4 yang rendah adalah Kabupaten Nias Selatan

yaitu (23,99%), Kota GunungSitoli (60,18%) dan Kabupaten Pakpak Bharat

(63,19%). Berbeda dengan persentasi cakupan K4, ternyata cakupan persalinan

yang ditolong tenaga kesehatan menunjukkan adanya kecenderungan yang

meningkat, yaitu dari 86,73% tahun 2010 menjadi 90,05% pada tahun 2016,

bahkan pencapaian pada tahun 2016 merupakan pencapaian tertinggi dalam hal

pertolongan persalian oleh tenaga kesehatan dalam 7 tahun. Dari 33

Kabupaten/Kota Sumatera Utara yang mampu mencapai target SPM bidang

kesehatan yaitu 95% pada tahun 2016 adalah Kabupaten Humbang Hasundutan

(96,55%), Kota Pematang Siantar (96,24%) dan Kota Sibolga


6

(96,05%).Sedangkan tiga Kabupaten yang masih realtif terendah adalah

Kabupaten Padang Lawas (52,39%), Nias Selatan (62,91%), dan Kota

GunungSitoli (65,45%) (9).

Dari hasil penelitian Diana, tahun 2014 tentang Pengaruh Dukungan

Suami Dalam Proses Persalinan di RSIA Bunda Arif Purwokerto, rata-rata tingkat

nyeri yang dirasakan ibu adalah skor 5 sebanyak 9 responden (30%), dengan nilai

mean adalah 4,67, nilai max adalah 7 dan nilai min adalah 2. Hasil penelitian ini

didapatkan mayoritas ibu bersalin merasakan nyeri dalam kategori sedang, nyeri

yang dirasakan oleh ibu bersalin dikarenakan rasa cemas dalam menghadapi

persalinan. Kecemasan wajar dirasakan oleh calon ibu bersalin, namun hal

tersebut tanpa disadari akan membuat ibu berfikir negatif mengenai

persalinannya, terutama mengenai rasa nyeri yang akan dihadapi saat proses

persalinan berlangsung (2).

Tindakan pendampingan dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, bahwa

dengan melakukan tindakan pendampingan persalinan yang baik dapat

memberikan rasa nyaman pada istri dalam masa persalinan, dengan adanya

seseorang yang mendampingi istri, maka istri akan lebih percaya diri untuk

menghadapi proses persalinannya (4).

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8

Maret tahun 2019 di Klinik Pratama Salbiyana, peneliti melakukan wawancara

kepada 10 orang responden tentang dukungan suami dan pengetahuan ibu pada

saat proses persalinan dengan penurunan rasa nyeri pada saat persalinan. Kepada

10orang responden yang telah diwawancarai diantaranya 6 orang ibu mengalami


7

penurunan rasa nyeri saat persalinan, dikarenakan ibu tersebut mendapatkan

dukungan suami, karena adanya dukungan dari suami ibu merasa nyaman,

semangat dalam proses persalinannya serta membuat rasa nyeri ibu berkurang dan

pengehuan ibu yang cukup tentang cara mengahadapi persalinannya serta sikap

ibu yang baik dalam menghadapi proses persalinannya. Sedangkan dari 4 orang

ibu yang mengalami rasa nyeri saat persalinan, disebabkan karena suami tidak

mendampingin ibu pada saat proses persalinan, yang beralasan suami sibuk

bekerja sehingga pada saat proses persalinan suami tidak dapat mendampingi ibu

pada saat bersalin sehingga ibu merasa tidak nyaman, dan rasa nyeri yang dialami

ibu sangat menyakitkan, serta pengetahuan ibu yang kurang dalam memahami

proses persalinannya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik ingin meneliti

hubungan dukungan suami dan pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri saat

persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan

Deli Kabupaten Deli SerdangTahun 2019.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah apakah hubungan dukungan suami dan

pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri saat persalinan di Klinik Pratama

Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2019.
8

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dan pengetahuan ibu

dengan penurunan rasa nyeri saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa

Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dukungan suami dengan penurunan

rasa nyeri saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa Manunggal

Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu di Klinik Pratama

Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli

Serdang Tahun 2019.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penurunan rasa nyeri saat persalinan di

Klinik Pratama Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli

Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.

4. Untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan penurunan rasa nyeri

saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan

Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.

5. Untuk mengetahui pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri saat

persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan

Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.


9

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

Mengembangkan dan menambah khasanah dibidang ilmu pengetahuan dan

penerapan ilmu yang didapat khususnya tentang penurunan rasa nyeri pada saat

persalinan.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Berguna untuk meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan.

2. Bagi Klinik Pratama Salbiyana

diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan kesehatan

yang lebih mendalam kepada suami mengenai pentingnya dukungan suami

dalam proses persalinan untu mengurangi nyeri yang ibu rasakan saat proses

persalinan.

3. Bagi suami

Diharapkan kepada suami dari ibu bersalin agar senantiasa mendukung

memberi perhatian dan kasih sayang kepada istri saat melahirkan karena

dukungan suami dalam proses persalinan akan berdampak positif bagi ibu

bersalin.

4. Bagi Institut Kesehatan Helvetia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan sumber

informasi bagi D4 kebidanan dan bisa menjadi bahan acuan untuk peneliti

selanjutnya khususnya tentang penurunan rasa nyeri pada saat persalinan.


10

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk menambah wawasan peneliti selanjutnya dan hasil penelitian dapat

digunakan sebagai sumber informasi untuk peneliti lebih lanjut mengenai

“Hubungan Dukungan Suami dan Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa

Nyeri Pada Saat Persalinan.


11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Jusri hubungan Antara Umur, Paritas dan

Pendampingan Suami dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo

Tahun 2015, tabulasi silang yang dilakukan antara umur dengan intensitas nyeri

didapatkan 56 orang ibu yang berumur ≤ 35 tahun, 20 orang (31,7%) mengalami

nyeri sedang dan 36 orang (57,1%) mengalami nyeri berat sedangkan 7 orang ibu

yang berumur >35 tahun, 6 orang (9,5%) mengalami nyeri sedang dan 1 orang

(1,6%) mengalami nyeri berat. Hasil analisis uji Chi-Square terdapat 2 sel

memiliki nilai harapan kurang dari 5 sehingga alternative uji yang digunakan

adalah uji Fisher Exact. Hasil uji Fisher Exact didapatkan nilai ρ Value 0,017 (α

< 0,05). Didapatkan bahwa nilai dari P hitung ternyata lebih kecil dari harga kritis

yang ditentukan, sehingga ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak Ha diterima (10).

Penelitian yang dilakukan oleh Arum, tentang Hubungan Pendampingan

Suami Dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Di RS PKU Muhamadiyah

Yogyakarta Tahun 2015, berdasarkan tingkat pendidikan responden terbanyak

pada tingkat SMA/SLTA sebanyak 18 orang (58,1%), pendampingan suami

terbanyak pada kategori baik sebanyak 19orang (61,3%), responden yang

menjalani proses persalinan berumur 17-25 tahun sebanyak 17orang (54,8%),

intensitas nyeri persalinan kala I di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

11
12

terbanyak pada kategori sedang sebanyak 15 orang (48,4%), dari hasil uji statistik

chi-square p=0,000 (p<0,05) (11).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vivi, tentang Hubungan Karakteristik

Ibu dan Dukungan Suami Dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda

Bahaya Kehamilan Tahun 2018, dengan frekuensi dukungan suami tertinggi yaitu

dukungan suami baik sebanyak 26 ibu (81,2%) dan frekuensi terendah pada

dukungan suami sedang sebanyak 6 ibu (18,8%). Dari hasil uji statistik antara

dukungan suami dengan tingkat pengetahuan menunjukan nilai p value < 0,05 (12).

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Persalinan

1. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang

telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan

bantuan (kekuatan sendiri). Persalinan adalah persalinan yang terjadi pada

kehamilan aterm (bukan prematur atau postmatur), mempunyai onset yang

spontan (tidak diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat

awitanya (bukan partus presipitatus atau partus lama), mempunyai janin (tunggal)

dengan presentase verteks (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior

pelvis, terlaksana tanpa bantuan artificial (seperti forsep), tidak mencakup

komplikasi (seperti perdarahan hebat), dan mencakup pelahiran plasenta yang

normal (13).

Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara

spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama proses
13

persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam presentasi belakang kepala pada

usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu

maupun bayi berada di dalam kondisi sehat (13).

2. Jenis – Jenis Persalinan

1) Jenis persalinan berdasarkan bentuk terjadinya

a. Persalinan spontan

Persalinan spontan adalah persalinan yang berlangsung dengan kekuatan

ibunya sendiri dan melalui jalan lahir. Persalinan normal disebut juga

partus spontan yaitu proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala

dengan letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan

alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung

kurang dari 24 jam.

b. Persalinan buatan

Persalinan buatan adalah proses persalinan yang berlangsung dengan

bantuan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forceps atau dilakukan

operasi sectio caesarea.

c. Persalinan anjuran

Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan

ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian pitocin

dan prostaglandin.
14

2) Jenis persalinan menurut Lama kehamilan dan berat janin

a. Abortus

Abortus merupakan terputusnya kehamilan, fetus belum sanggup hidup diluar

uterus, berat janin 400-1000 gram, umur kehamilan kurang dari 28 minggu.

b. Partus immaturus

Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu sampai 28 minggu atau

bayi dengan berat badan antara 500-999 gram.

c. Partus prematurus

Persalinan yang terjadi dalam kurun waktu antara 28 minggu – 36 minggu

dengan berat janin kurang dari 1000-2499 gram.

d. Persalinan aterm

Persalinan yang terjadi antara umur kehamilan 37 minggu sampai 42

minggu dengan berat janin diatas 2500 gram.

e. Partus serotinus atau postmaturus

Postmaturus merupakan kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu

sebelum terjadinya persalinan.

f. Partus presipitatus

persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam (13).

3. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

1) Penumpang (passenger)

Penumpang dalam persalinan adalah janin dan plasenta. Hal-hal yang perlu

diperhatikan mengenai janin adalah ukuran kepala janin, presentasi, letak,


15

sikap, dan posisi janin; sedangkan yang perlu diperhatikan pada plasenta

adalah letak, besar dan luasnya.

2) Jalan Lahir (Passage)

Jalan lahir terbagi atas dua, yakni jalan lahir dan jalan lahir lunak.Hal-hal

yang perlu diperhatikan dari jalan lahir keras adalah ukuran dan bentuk tulang

panggul; sedangkan yang perlu diperhatikan pada jalan lahir lunak adalah

segmen bawah uterus yang dapat meregang, serviks, otot dasar panggul,

vagina, dan introitus vagina.

3) Kekuatan (power)

Faktor kekuatan dalam persalinan dibagi atas dua, yaitu:

a. Kekuatan primer (kontraksi involunter)

Kontraksi yang berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan

dihantarkan ke uterus bawah dalam bentuk gelombang. Istilah yang

digunakan untuk menggambarkan kontraksi involunter ini antara lain

frekuensi, durasi, dan intensitas kontaksi. Kekuatan primer ini

mengakibatkan serviks menipis (effacement) dan berdilatasi sehingga

janin turun.

b. Kontraksi sekunder (Kontraksi Volunter)

Pada kekuatan ini, otot-otot diafragma dan abdomen itu berkontaraksi

dan mendorong keluar isi ke jalan lahir sehingga menimbulkan tekanan

intraabdomen. Tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan

menambah kekuatan dalam mendorong keluar.Kekuatan sekunder tidak

memengaruhi dilatasi serviks, tetapi setelah dilatasi serviks


16

lengkap,Kekuatan ini mencakup penting dalam usaha untuk mendorong

keluar dari uterus dan vagina.

4) Posisi (Positioning)

Posisi ibu dapat memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan.

Perubahan posisi yang diberikan pada ibu bertujuan untuk menghilangkan

rasa letih, memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi. Posisi tegak

(contoh: posisi berdiri, berjalan, duduk, dan jongkok) memberi sejumlah

keuntungan,salah satunya adalah memungkinkan gaya gravitasi membantu

penurunan janin. Selain itu, posisi ini dianggap dapat mengurangi kejadian

penekanan tali pusat.

5) Respon psikologi (Psychology Response)

Respon psikologi ibu dapat dipengaruhi oleh :

a. Dukungan ayah bayi/pasangan selama proses persalinan.

b. Dukungan kakek-nenek (saudara dekat) selam persalinan.

c. Saudara kandung bayi selama persalinan. (13)

4. Tanda-Tanda Persalinan

Tanda persalinan dibagi menjadi 2 fase yaitu, tanda bahwa persalinan

sudah dekat dan tanda timbulnya persalinan (inpartu).

1) Tanda-tanda bahwa persalinan sudah dekat

a. Terjadi lightening

Menjelang minggu 36 kehamilan, tanda pada primigravida adalah

terjadinya penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk

pinggul atas panggul yang disebabkan kontraksi Braxton Hicks,


17

ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum, dan gaya

berat janin dimana kepala kearah dibawah. Masuknya bayi kepintu atas

panggul menyebabkan ibu merasakan :

a) Ringan dibagian atas perut, dan rasa sesaknya berkurang

b) Bagian bawah perut ibu terasa penuh dan mengganjal

c) Kesulitan berjalan

d) Sering buang air kecil

b. Terjadinya his permulaan

Pada sewaktu umur kehamilan masih muda, yaitu sejak trimester pertama

kehamilan uterus akan terus mengalami kontraksi ringan. Pada trimester

kedua dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual atau disebut Braxton

Hicks. Dengan semakin tuanya kehamilan, pemgeluaran estrogen dan

progesteron semakin berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan

kontraksi yang lebih sering, yang dikenal sebagai his palsu, dengan sifat

sebagai berikut :

a) Rasa nyeri ringan dibagian bawah

b) Datangnya tidak teratur

c) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda

d) Durasinya pendek

e) Tidak bertambah bila beraktivitas


18

2) Tanda-tanda timbulnya persalinan (inpartu)

a. Terjadinya his persalinan

His adalah kontraksi yang dapat diraba menimbulkan rasa nyeri diperut

serta dapat menimbulkan pembukaan serviks kontraksi rahim yang

dimulai pada 2 face maker yang letaknya didekat cornu uteri.

a) Keluarnya lendir bercampur darah

Lendir ini berasal dari pembukaan kanalis servikalis. Sedangkan

pengeluaran darahnya disebabkan oleh robeknya pembuluh darah

waktu serviks membuka.

b) Terkadang disertai ketuban pecah

Sebagian ibu hamil mengeluarkan air ketuban akibatnya pecahnya

selaput ketuban menjelang persalinan,

c) Dilatasi dan effacement

Dilatasi adalah terbukanya kanalis sevikalis secara berangsur-angsur

akibat pengaruh his (14).

5. Tahapan Persalinan

1) Kala I (Kala Pembukaan)

Kala I disebut juga sebagai kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10cm).

Proses pembukaan serviks akibat his dibagi menjadi 2 fase,yaitu :

a. Fase Laten

Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai

mencapai ukuran diameter 3cm.


19

b. Fase Aktif, dibagi menjadi 3 fase lagi,yaitu:

a) Fase Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3cm tadi menjadi

4cm.

b) Fase Dilatasi Maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung

sangat cepat, dari 4 sampai menjadi 9cm.

c) Fase Deselerasi, Pembukaan menjadi lambat sekali. Dalam waktu 2

jam pembukaan dari 9cm menjadi lengkap.

b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)

Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinasi kuat, cepat,dan lebih lama kira

kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk keruang panggul

sehingga terjadilah tekanan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang melalui

lengkung reflex menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rektum,

ibu merasa mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his,

kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum menegang.

Dengan his dan mengedan yang terpimpin akan lahir kepala, diikuti oleh

seluruh badan janin.

c. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)

Setelah bayi lahir, kontraksi rahim beristirahat sebentar, uterus teraba keras

dan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi dua kali lebih

tebal dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan

pengeluaran uri dan waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong

kedalam vagina, dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas

simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit
20

setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah

kira-kira 100-200 cc.

d. Kala IV

Kala IV adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk

mengamati keadaan ibu, terutama terhadap bahaya pendarahan postpartum (13).

2.2.2. Nyeri Persalinan

1. Pengertian Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan merupakan kombinasi nyeri fisik akibat kontraksi

miometrium disertai regangan segmen bawah rahim menyatu dengan kondisi

psikologis ibu selama persalinan. Presepsi nyeri yang semakin intens

meningkatkan kecemasan ibu sehingga terjadi siklus takut, stres, nyeri dan

seterusnya. Nyeri pada persalinan dialami terutama selama kontraksi (15).

Nyeri menurut Asspciation for the study of pain, menyatakan nyeri

merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang

muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau menunjukan

adanya kerusakan (16).

Nyeri persalinan menjadi lebih ringan seiring dengan makin sering dan

efektifnya pengendalian nyeri interventif sehingga ikatan antara persalinan dan

nyeri masih kuat. Anggapan yang tetap ada mengenai tak terelakannya nyeri

persalinan, bahkan jika hal itu hanya sebagai konsep yang hadir untuk

memengaruhi ibu agar memikirkan metode pengendali nyeri yang ia inginkan. (17)
21

2. Jenis-Jenis Nyeri

1) Nyeri somatik superfisial (kulit), nyeri kulit berasal dari struktur-struktur

superfisial kulit dan jaringan subkutis. Stimulasi yang efektif untuk

menimbulkan nyeri dikulit dapat berupa rangsangan mekanis, suhu, kimiawi,

atau listrik. Apabila hanya kulit yang terlibat, nyeri sedang dirasakan sebagai

penyengat, tajam, meringis atau seperti terbakar, tetapi apabila pembuluh

darah ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.

2) Nyeri somatik dalam, mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot, tendon,

ligamentum, tulang, sendi dan arteri. Struktur-struktur ini memiliki lebih

sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri kulit dan cenderung menyebar

kedaerah sekitarnya.

3) Nyeri visera, mengacu kepada nyeri yang berasal dari organ-organ tubuh.

Reseptor nyeri visera lebih jarang dibandingkan dengan reseptor nyeri somatic

dan terletak didinding otot polos organ-organ berongga. Mekanisme utama

yang menimbulkan nyeri visera adalah peregangan atau distensi abnormal

dinding atau kapsul organ, iskemia dan peradangan.

4) Nyeri ahli, didefinisikan sebagai nyeri berasal dari salah satu daerah di

tubuh tetapi dirasakan terletak didaerah lain. Nyeri visera sering dialihkan ke

dermatom (daerah kulit) yang dipersarafi oleh segmen medula spinalis yang

sama dengan viksus yang nyeri tersebut berasal dari masa mudigah, tidak

hanya ditempat organ tersebut berada pada masa dewasa.

5) Nyeri neuropati, sistem saraf secara normal menyalurkan rangsangan yang

merugikan dari sistem saraf tepi (SST) ke sistem saraf pusat (SSP) yang
22

menimbulkan perasaan nyeri.Dengan demikian, lesi di SST atau di SSP dapat

menyebabkan gangguan atau hilangnya sensasi nyeri. Nyeri neuropatik sering

memiliki kualitas seperti terbakar, perih atau tersengat listrik. Pasien dengan

nyeri neuropatik menderita akibat instabilasi Sistem Saraf Otonom (SSO).

Dengan demikian, nyeri sering bertambah parah oleh stres emosi atau fisik

(dingin, keleahan) dan mereda oleh relaksasi. (18)

3. Skala Atau Pengukuran Nyeri

1) Skala deszkripsi intensitas nyeri sederhana, Verbal Descriptor Scale (VDS)

Ini dapat diketahui dengan kata-kata kunci pada keadaan yang ekstrem yaitu

“tidak nyeri” dan “nyeri senyeri-nyerinya”. Perawat menunjukan klien skala

tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri yang ia rasakan.

Alat ini memungkinkan klien memilih kategori untuk mendeskripsi nyeri.

Keterangan Gambar:

2) Skala intensitas nyeri numerik, Numeric Rating Scale (NRS)

Skala penilaian numerik lebih sering digunakan sebagai pengganti alat

pendeskripsian kata. Dalam hal ini klien menilai nyeri dengan menggunakan

skala 0-10. Skala ini paling efektif dan yang sering digunakan saat mengkaji

intensitas nyeri.
23

Keterangan Gambar:

3) Skala analog visual

Skala analog fisual (visual Analog Scale) merupakan suatu garis lurus yang

mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan memiliki alat pendeskripsian

verbal pada setiap ujungnya.

Intensitas nyeri dibedakan menjadi 5 (lima) dengan menggunakan skala

numerik yaitu:

a. 0 : Tidak nyeri

b. 1-2 : Nyeri ringan

c. 3-5 : Nyeri sedang

d. 6-7 : Nyeri berat

e. 8-10 : Nyeri sangat berat.

Keterangan Gambar:

Tidak Nyeri Nyeri sehebat

4) Skala nyeri wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)

Menurut Wong dan Baker, pengukuran skala nyeri menggunakan Face Pain

Rating Scale yaitu terdiri dari 6 wajah kartun mulai dari wajah yang

tersenyum untuk “tidak ada nyeri” kemudian secara bertahap meningkat

menjadi wajah yang sangat ketakutan “nyeri yang sangat”, klasifikasinya


24

sebagai berikut : skala 0 (tidak sakit) ekspresi wajahnya klien masih dapat

tersenyum, skala 2 (sedikit sakit) ekspresi wajahnya kurang bahagia, skala 4

(lebih sakit) ekspresi wajahnya meringis, skala 6 (lebih sakit lagi) ekpresi

wajahnya sedih, skala 8 (jauh lebih sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan,

skala 10 (benar-benar sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan dan sampai

menangis. (Potter, 2005). (18)

Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat

Penggelompokkan :

Pada skala nyeri 0-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih bisa ditahan,

aktivitas tak terganggu).

Pada skala nyeri 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang (mengganggu

aktivitas fisik).

Pada skala nyeri 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak dapat

melakukan aktivitas secara mandiri).

4. Fisiologi Nyeri Persalinan

1) Nyeri berdasarkan tingkat kedalaman dan letaknya

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis menurut

sumbernya, yaitu nyeri VISERAL dan nyeri SOMATIK nyeri VISERAL yaitu
25

rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus pada

persalinan kala I. Sedangkan nyeri SOMATIK yaitu nyeri yang dialami ibu

pada akhir kala I dan kala II persalinan.

Nyeri disebabkan oleh :

a. Peregangan perenium

b. Tekanan uteri servikal saat kontraksi

c. Penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus

lumboskral, kandung kemih, usus dan struktur sensitif panggul yang lain.

2) Teori kontrol gerbang (Gate Control Theory)

Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri

berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kearah uterus ke

substansia gelatinosa didalam spinal kolumna, sel-sel transmisi

memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti vibrasi,

menggosok-gosok atau massage) mengakibatkan pesan yang berlawanan yang

lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil. (18)

5. Tingkat Nyeri Persalinan

Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang

dipersepsikan oleh ibu saat proses persalinan. Intensitas rasa nyeri persalinan bisa

ditentukan dengan cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala

nyeri. Hal ini dilakukan ketika ibu tidak dapat menggambarkan rasa nyeri.

Contohnya, skala 0-10 (skala numeric), skala deskriptif yang menggambarkan

intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar

kartun profil wajah dan sebaliknya. Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I
26

fase aktif digambarkan dengan skala VAS sebesar 6-7 sejajar dengan intensitas

berat pada skala deskriptif. (18)

6. Penyebab Rasa Nyeri

1) Kontraksi otot rahim

Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia

rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan oragan

internal maka nyeri yang timbul disebut visceral.

2) Regangan otot dasar panggul

Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri visceral,

nyeri in terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perenium, sekitar anus.

3) Episiotomy

Pada peristiwa episiotomy, nyeri dirasakan apabila ada tindakan episiotomy,

tindakan ini dilakukan sebelum jalan lahir mengalami laserasi maupun rupture

pada jalan lahir.

4) Kondisi psikologis

Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut,

cemas dan tegang memicu produksi hormone prostatglandin sehingga timbul

stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa

nyeri. (18)

7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Respon Terhadap Nyeri Persalinan

1) Budaya

Presepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengaruhi oleh budaya

individu. Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin.


27

2) Emosi (cemas dan takut)

Stres atau takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus

menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan.

3) Pengalaman persalinan

Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada

persalinan sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan

mempengaruhi sensifitasnya rasa nyeri.

4) Support system

Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping persalinan dapat

membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin, juga membantu mengatasi rasa

nyeri.

5) Persiapan persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa

nyeri. Namun persipan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan

cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai

teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatasi ketakutannya. (18)

8. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara

rasa nyeri yang lain seperti patah tulang dan sakit gigi. Banyak perempuan yang

belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami

saat melahirkan nanti. Berikut ini penatalaksanaan nyeri persalinan :


28

1) Metode Farmakologis

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri. Biasanya

untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang terbagi menjadi dua

golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik, pilihan obat

tergantung dari rasa nyeri. Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri

persalinan meliputi analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri

dan anethesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun

total.

Berbagai pilihan penatalaksanaan farmakologis antara lain :

a. Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin

Sulfate Fentanyln)

b. Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)

c. ILA (Intra Thecal Labor Analgesia)

2) Metode Nonfarmakologis

a. Transcutaneus elektrical nerve stimulation (TENS)

b. Musik

c. Hidro terapi

d. Homeo pati

e. Posisi, postur dan ambulasi

f. Lingkungan persalinan

g. Acupressure

h. Acupuncture

i. Aromatheraphy
29

j. Hypno-birthing (18)

9. Pengurangan Rasa Nyeri Dalam Persalinan

Kebutuhan seorang wanita dalam proses persalinan adalah :

1) Pemenuhan kebutuhan fisik

2) Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus

3) Keringanan dari rasa sakit

4) Penerimaan atas sikap dan perilakunya

5) Pemberian informasi tentang kemajuan proses persalinan dan hasil

persalinannya. (18)

10. Metode Pengurangan Rasa Nyeri

1) Metode alami

Prinsip pengurangan rasa nyeri dengan metode alami, yaitu mengurangi

ketegangan ibu sehingga bisa merasa nyaman dan relaks menghadapi

persalinan. Metode ini juga bisa meningkatkan stamina untuk mengatasi rasa

nyeri dan tidak berdampak pada bayi yang dilahirkan.

Metode pengurangan nyeri secara alami terdiri dari :

a. Metode panas dingin

b. Gerakan

c. Pijat

d. Terapi aroma

e. Teknik bernapas yang benar

f. Akupunktur

g. Refleksiologi

h. Hypnobirthing
30

2) Penggunaan obat

a. Pethidine

b. Anestesi epidural

c. Entonox (18)

11. Teknik Relaksasi

Perkembangan lain dari teknik psychophylaxis adalah teknik relaksasi.

Manfaat relaksasi dalam persalinan sama dengan manfaat relaksasi yang didapat

dalam kehidupan sehari-hari.

1) Mencegah otot-otot dari kelelahan, khususnya otot besar pada rahim

2) Menolong ibu mengatasi stress persalinan sehingga lebih menikmati

pengalamannya

3) Menolong menghemat energi

4) Membantu ibu berkomunikasi lebih efektif dengan orang-orang sekitarnya

5) Membantu bayi dalam kelahirannya

6) Jika ibu rileks, ibu tidak akan mengalirkan hormon stress ke sistem tubuh

bayi.

Kebanyakan ibu terbebas dari rasa sakit dan rasa tidak nyaman diantara dua

kontraksi. Inilah saat yang tepat memeriksa tubuh, khususnya dibagian yang

tegang. Pendamping dapat membantu memijat atau jika suami, memeluk dan

mencium ibu agar lebih tenang. Tetap focus pada latihan pernapasan, baik

saat terjadi kontraksi atau diantara kontraksi juga dapat membantu.


31

Berikut ini beberapa langkah menuju relaksasi :

a. Memilih lingkungan yang tepat

Langkah pertama menuju relaksasi adalah memilih lingkungan bersalin

yang benar-benar nyaman bagi ibu. Hingga kini, belum ada penelitian

menyebutkan tempat bersalin teraman adalah rumah sakit modern dengan

pengawasan ahli. Justru bukti-bukti menunjukan ibu dan bayi lebih

sedikit mendapat intervensi dan secara fisik maupun psikologis lebih

sehat ketika bersalin dilingkungan yang terlalu canggih.

b. Memahami tubuh

Setiap kali stress ketika hamil, coba amati tubuh yang bereaksi. Apakah

ibu mengerat gigi, sakit perut, leher dan bahu jadi tegang dan sakit, atau

merengut. Ini semua tanda, otot-otot dalam keadaan tegang sehingga

tubuh sakit dan letih. Tarik nafas dalam-dalam, saat menghembuskan,

lemaskan otot sehingga kendur dan lunak, tidak kaku, latih teknik ini

secara teratur. Dengan demikian, otomatis ibu dapat mengidentifikasi

ketegangan tubuh dan segera mengistirahatkannya saat bersalin. Ini juga

berefek positif bagi tekanan darah.

c. Komunikasikan dengan jelas

Jika ibu tidk memiliki gambaran yang akan terjadi pada tubuh selama

persalinan, tidak mengerti yang akan dilakukan petugas medis, atau

percakapan mereka tidak melibatkan ibu, ibu akan sulit rileks. Oleh

karena itu, jika ibu tidak yakin mengenai berbagai aspek dalam

persalinan atau menyimpan kekhawatiran bahwa sesuatu akan menimpa


32

ibu atau bayi, tanyakan hal itu pada petugas medis. Setelah itu

mendengar dari mereka segalanya baik-baik saja, biasanya ibu segera

rileks. Pastikan pendamping persalinan mengerti. Perannya yang

terpenting adalah senantiasa membuat ibu cukup informasi. (18)

2.2.3. Dukungan Suami

1. Pengertian Dukungan suami

Menurut departemen kesehatan tahun 2001 menunjukkan bahwa ibu

merasakan kehadiran orang kedua sebagai pendamping dalam persalinan akan

memberikan kenyamanan pada saat persalinan. Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa kehadiran seorang pendamping pada saat persalinan dapat menimbulkan

efek positif terhadap hasil persalinan, dapat menurunkan rasa sakit, persalinan

berlangsung lebih singkat dan menurunkan persalinan dengan operasi termasuk

bedah caesar. (19)

Dukungan yang terus menerus dari seorang pendamping persalinan kepada

ibu selama proses persalinan dan melahirkan dapat mempermudah proses

persalinan dan melahirkan, memberikan rasa nyaman, semangat, membesarkan

hati ibu dan meningkatkan rasa percaya ibu, serta mengurangi kebutuhan tindakan

medis. Dukungan suami dalam proses persalinan merupakan sumber kekuatan

bagi ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. (19)

Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang

lain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan / motivasi atau

semangat dan nasehat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan. (19)
33

Suami adalah orang yang paling penting bagi seorang ibu bersalin. Banyak

bukti yang ditunjukkan bahwa ibu yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya

selama proses persalinan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik,

lebih mudah melakukan penyesuain diri selama proses persalinan. (19)

2. Jenis Dukungan Suami

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah

bagi anaknya antara lain :

1) Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara

psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian

kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi

ibu hamil.

2) Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk

memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.

3) Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi

yang diperolehnya mengenai kehamilan.

4) Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan

kehamilan istrinya. (20)

Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil adalah suaminya.

Banyak bukti yang ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh

pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan

fisik, lebih mudah melakukan penyesuaiandiri selama kehamilan dan sedikit

resiko komplikasi persalinan. hal ini diyakini karena ada dua kebutuhan utama

yang ditunjukan wanita selama hamil yaitumenerima tanda-tanda bahwa ia


34

dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap

anaknya. (20)

Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan seorang suami jika menghadapi

kondisi tertentu saat mendampingi istrinya melahirkan, antara lain :

1) Bantulah pasangan mendapatkan posisi yang paling tepat. Kalau sudah,

berikan dukungan dengan sepenuh hati.

2) Sampaikan atau bicaralah padanya hanya mengenai hal-hal yang bisa

membesarkan hatinya. Jangan lupa, jaga kontak mata dan kontak batin,

hingga ia memperoleh keyakinan anda selalu bersamanya. Mengucapkan

hanya kata-kata positif yang membangun semangat. Menghindari kata-kata

pedas, kritik tajam atau apapun yang bernada melecehkan. Yang

dibutuhkannya saat itu hanyalah pendamping yang mampu menenangkan

dirinya. Tidak lupa selalu berdoa untuk keselamatannya.

3) Jika ibu terlihat mengerang-ngerang menahan sakit, seorang suami harus

mencoba mengelus-elus atau pijat perlahan punggung istrinya. Sentuhan

lembut semacam ini akan mengurangi ketegangannya.

4) Jika ibu berkeluh kesah tentang rasa sakit yang tak tertanggungkan, besarkan

hatinya untuk tetap tabah. Pahami benar bahwa saat itu ia memang sedang

sakit.

5) Bicaralah pada suster atau dokter bila ada sesuatu yang tidak dimengerti

tentang kondisi istri. Jika anda mengkhawatirkannya, yakinkan diri bahwa

tenaga paramedis disitulah adalah orang-orang profesional yang akan

membantu menangani istri dan bayi anda.


35

6) Peliharalah rasa humor. Jika istri berteriak atau mengucapakan kata kasar dan

marah besar tak perlu tersinggung, apalagi berniat membalasnya. Pahami hal

semacam itu muncul karena ia tengah berada dalam situasi yang sangat berat

dan membuatnya tertekan. Justru cobalah hibur dengan humor-humor segar.

7) Jika si kecil sudah berhasil dilahirkan, sampaikan pada istri bahwa berkat

perjuangannya, anda berdua kini memiliki seorang bayi yang sangat cantik

atau tampan. Ini akan sangat membesarkan hatinya. Tentu saja jangan sampai

kehadiran anda disisinya mengahambat tugas kalangan medis yang

menangani persalinan tersebut.

8) Saat memberitahukan jenis kelaminnya, jangan hanya mengucapkan, “dia

cewek” atau “dia cowok”, tapi sampaikan dengan kata-kata manis yang

terdengar mesra. Semisal, “anak kita laki-laki, lo” atau “anak kita cantik

seperti ibunya”. Tentu saja ekspresikan

9) Jika petugas medis mengijinkan, gendonglah bayi anda. Nikmati momen

berharga tersebut sebagai pengalaman yang amat fantastis untuk senantiasa

bersyukur atas kebesarannya. Kebahagiaan hati anda atas karunia besar

tersebut.

10) Bila suasana haru begitu menyergap, tak perlu merasa malu dengan menahan-

nahan diri. Biarkan air mata kebahagiaan mengalir. Itulah salah satu momen

terindah sepanjang hidup sebagai seorang ayah. (19)


36

2.2.4. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap

objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga.

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan

bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang

berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat

bahwa peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan non

formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang,

semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan

sikap makin positif terhadap objek tertentu. Menurut teori WHO (Word Health

Organization), salah satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh

pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman sendiri.


37

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan

penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup

didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini

adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk

mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari yaitu menyebutkan,

menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan

sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
38

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip

dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen tetapi masih didalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-

kriteria yang telah ada.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang yaitu :

1) Faktor Internal

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menetukan


39

manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapat

informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantara pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umunya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

b. Pekerjaan

Menurut Thomas, pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.

Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan

cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

keluarga.

c. Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur

individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.

Sedangkan menurut Huclok (1998) semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan

bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa

dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.


40

2) Faktor Eksternal

a. Faktor Lingkungan

Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam, lingkungan merupakan

seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

b. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari

sikap dalam menerima informasi.

4. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1) Baik : Hasil presentasi 76% - 100%

2) Cukup : Hasil presentasi 56% - 75%

3) Kurang : Hasil presentasi > 56%. (21)

2.3. Hipotesa Penelitian

Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang masih lemah dan

membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat

diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang telah

dikumpulkan dalam penelitian. (21)

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ada Hubungan Dukungan Suami dan

Pengetahuan Ibu dengan Penurunan Rasa Nyeri Saat Persalinan di Klinik Pratama

Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2019.
41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini memakai survey analitik dimana survey analitik

merupakan penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena

itu terjadi, dengan pendekatan cross sectional yang digunakan untuk mempelajari

hubungan yang dicariantara factor resiko, dan efek, dengan cara mengumpulkan

data sekaligus. Ada pun tujuannya untuk mempelajari hubungan antara variable

bebas (independent) dan variable terikat (dependent). Sebagai variable bebas

dukungan suami dan pengetahuan ibu dan nyeri persalinan variable terikat.

Penghitungan factor penyebab (independent) dan factor akibat (dependet)

dilakukan bersamaan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih adalah di Klinik Pratama Salbiyana Desa

Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari survei awal sampai sidang akhir yaitu dari

bulan Maret sampai bulan Oktober tahun 2019.


42

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dan memenuhi

karakteristik yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

bersalin mulai dari bulan Juli s/d September 2019 sebanyak 30 responden di

Klinik Pratama Salbiyana. (22)

3.3.2. Sampel

Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (22). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan

Accidental sampling dengan jumlah 30 responden yaitu ibu yang bersalin di

Klinik Pratama Salbiyana tahun 2019.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan alur penelitian yang memperlihatkan

variabel-variabel yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi. Adapun kerangka

konsep dalam penelitian ini tentang hubungan dukungan suami dan pengetahuan

ibu dengan penurunan rasa nyeri saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Desa

Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019.


43

Untuk melihat keterkaitan variabel tersebut dapat dilihat pad bagian

dibawah ini :

Kerangka Konsep Penelitian :

Variabel Independent (x): Variabel Dependent (y):

Dukungan Suami
Nyeri Persalinan
Pengetahuan Ibu

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian.

3.5. Definisi Operasional & Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah batasan yang digunakan untuk mendifinisikan

variabel-variabel yang mempengaruhi variable secara operasional berdasarkan

karekteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan pengukuran

secara cermat terhadap satu objek atau fenomena. Adapun defenisi operasional

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Dukungan suami dalam penelitian ini adalah bantuan yang diberikan oleh

suami dalam proses persalinan baik secara emosional, instrumental, informasi

maupun penilaian.

2. Pengetahuan adalah hal-hal yang diketahui ibu bersalin terkait penurunan rasa

nyeri pada saat persalinan.

3. Nyeri persalinan adalah gambaran seberapa parah nyeri yang dirasakan

individu dalam proses persalinan.


44

3.5.2. Aspek Pengukuran

Tabel 3.1. Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran


Jenis
Variabel Jumlah
Alat Ukur Skala Ukur Kategori Skala
Independen Pertanyaan
Ukur
1. Dukungan 13 Kuesioner Mendukung 1 Nominal
Suami jika menjawab
pertanyaan ≥6
Tidak 0
mendukung
jika menjawab
pertanyaan < 6
2. Pengetahuan 12 Kuesioner Baik (9-12) 3 Ordinal
Ibu Bersalin 1. Cukup (6-8) 2
2. Kurang (1-5) 1
Jenis
Variabel Jumlah
Alat Ukur Skala Ukur Kategori Skala
Dependen Pertanyaan
Ukur
Nyeri 1 Skala 1. Ringan 0-3 0 Ordinal
Persalinan Pengukuran (masih bisa
Nyeri ditahan,
aktivitas tak
terganggu).
2. Sedang 4-6 1
(mengganggu
aktivitas
fisik).
3. Berat 7-10 2
(tidak dapat
melakukan
aktivitas
secara
mandiri).

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari responden langsung dengan cara

mengobservasi langsung oleh peneliti.


45

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari Klinik Pratama Salbiyana

anunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang mengenai data

ibu postpartum.

3. Data tersier

Data tersier adalah data yang diperoleh dari WHO 2017, Profil Kesehatan

Indonesia 2017, SDKI 2017, SDGs, dan data Profil Sumatera Utara 2016.

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer : Pengumpulan data secara Langsung dari responden melalui

kuesioner.

2. Data Sekunder : Diperoleh dari catatan kunjungan ibu yang bersalin.

3. Data tersier: Data yang diperoleh dari WHO 2017, Profil Kesehatan Indonesia

2017, SDKI 2017, SDGs, dan data Profil Sumatera Utara 2016.

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diuukur dengan bertujuan untuk mengetahui

apakah kusioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita

ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item

dengan skor total kusioner tersebut.

Uji validitas kusioner dilakukan agar kusioner yang dilakukan mampu

mengukur apa yang diuukur. Uji validitas kusioner dilakukan dengan

mengkorelasikan skor masing-masing item pertanyaan dengan skor total kusioner.


46

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam komputer) dengan cara

melakukan kolerasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor totalnya

dalam suatu variabel. Teknik korelasi yang dilakukan adalah Pearson Product

Moment Correlation, dengan bantuan SPSS. Kriteria validitas instrumen

penelitian yaitu jika nilai r-hitung > r-tabel. Uji validitas dilakukan pada 20

responden dengan nilai Product Moment Tes 0,444 penurunan rasa nyeri saat

persalinan dengan kategori dan perlakuan yang sama dengan memberikan

kuesioner kepada ibu bersalin di Klinik Pratama Hanna Kasih Medan Tahun

2019.

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Dukungan Suami


Pertanyaan Dukungan
r hitung r tabel Hasil
suami
Pertanyaan 1 0,493 0,444 Tidak Valid
Pertanyaan 2 0,744 0,444 Valid
Pertanyaan 3 0,502 0,444 Valid
Pertanyaan 4 0,574 0,444 Valid
Pertanyann 5 0,637 0,444 Valid
Pertanyaan 6 0,574 0,444 Valid
Pertanyaan 7 0,512 0,444 Valid
Pertanyaan 8 0,559 0,444 Valid
Pertanyaan 9 0,303 0,444 Tidak Valid
Pertanyaan 10 0,487 0,444 Valid
Pertanyaan 11 0,311 0,444 Tidak Valid
Pertanyaan 12 0,841 0,444 Valid
Pertanyaan 13 0,326 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 14 0,249 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 15 0,461 0,444 Valid
Pertanyaan 16 0,145 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 17 0,449 0,444 Valid
Pertanyaan 18 0,365 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 19 0,559 0,444 Valid
Pertanyaan 20 0,533 0,444 Valid
47

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pengetahuan


Pertanyaan
r hitung r tabel Hasil
Pengetahuan
Pertanyaan 1 0,327 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 2 0,374 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 3 0,281 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 4 0,508 0,444 Valid
Pertanyann 5 0,486 0,444 Valid
Pertanyaan 6 0,535 0,444 Valid
Pertanyaan 7 0,508 0,444 Valid
Pertanyaan 8 -0,152 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 9 0,476 0,444 Valid
Pertanyaan 10 -0,343 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 11 0,595 0,444 Valid
Pertanyaan 12 0,483 0,444 Valid
Pertanyaan 13 0,538 0,444 Valid
Pertanyaan 14 0,187 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 15 0,506 0,444 Valid
Pertanyaan 16 0,454 0,444 Valid
Pertanyaan 17 0,179 0,444 Tidak valid
Pertanyaan 18 0,515 0,444 Valid
Pertanyaan 19 0,447 0,444 Valid
Pertanyaan 20 0,149 0,444 Tidak valid

Keterangan :

Dari tabel diatas, kusioner dikatakan valid apabila koefesien r hitung > r tabel

dan tidak valid apabila koefesien r hitung < r tabel. Dari 20 pertanyaan dukungan

suami terdapat 13 pertanyaan yang valid dan 20 pertanyaan pengetahuan terdapat

12 pertanyaan yang valid karena koefesien r hitung > 0,444

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat dapat

dipercaya atau diandalkan. Hal ini menujukan sejauh mana hasil pengukuran itu

tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama, dengan menggunakanalat ukur yang sama. Uji

reabilitas digunakan dengan menggunakan SPSS melalui uji Cronbach’s Alpha


48

yang dibandingkan dengan menguji butir soal yang sudah valid secara bersama-

sama diuji rebilitasnya. Untuk mengetahui reabilitasnya caranya dengan

membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Uji signifikansi dilakukan taraf

signifikan 0,05 artinya instrumen dikatakan reliabel bila nilai r hitung lebih besar

dari nilai r tabel (0,444).

Uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS melalui uji

Cronbach’s Alpha yang dibandingkan dengan menguji butir soal yang sudah valid

secara bersama-sama diukur reabilitasnya. Untuk mengetahui reabilitas caranya

dengan membandingkan nilai rhitung dan nilai rtabel. Uji signifikansi dilakukan taraf

signifikan 0,05 artinya instrumen dikatakan reliabel bila nilai rhitung lebih besar

dari nilai rtabel (0,444).

Tabel 3.4. Hasil Uji Reabilitas Dukungan Suami


Cronbach’s Alpha rtabel Status
0,825 0,444 Reabilitas Tinggi

Tabel 3.5. Hasil Uji Reabilitas Pengetahuan


Cronbach’s Alpha Rtabel Status
0,630 0,444 Reabilitas Tinggi

Keterangan :

Hasil uji reabilitas kuesioner ini dari 20 soal dukungan suami dan 20

pertanyaan pengetahuan tentang penurunan rasa nyeri pada saat persalinan

menunjukan reabilitas tinggi dimana hasil Cronbach’s α dukungan suami ialah

0,825, Cronbach’s α pengetahuan adalah 0,630 berarti lebih besar dari r tabel

0,444.
49

3.7. Metode Pengolahan Data

Data yang terkumpul dengan cara komputerisasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Collecting

Mengumpulkan data yang dari data kusioner, angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid dan realiabel.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel

yang diteliti, misalnya nama responden dirubah menjadi nomor 1,2,3,....42

4. Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf ) dimasukkan kedalam

program komputer yang digunakan peneliti yaitu : SPSS

5. Processing data

Semua data yang telah diinput kedalam aplikasi komputer akan dengan

kebutuhan dari penelitian.

3.8. Analisa Data

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis Univarit bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan data

yang dilakukan pada tiap variable dari hasil penelitian. Bentukan alisis univariat
50

tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

3.8.2. Analisis Bivariat

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variable pada penelitian ini

maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat. Untuk mengetahui hubungan

(korelasi) antara variable bebas (independent variable) dengan variable terikat

(dependent variable).

Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variable

bebas dengan variable terikat digunakan analis uji Chi-square, pada batas

kemaknaan perhitungan statistic p-value (0,05). Apabila hasil penghitungan

menunjukan nilaip<pvalue (0.05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan Ha diterima,

artinya kedua variable secara statistic mempunyai hubungan yang signifikan.

Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara variable terikat

dengan variable bebas digunakan analisis tabulasi silang (22).


51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran dan Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Lokasi penelitian dilakukan di klinik Pratama Salbiyana didirikan oleh Hj

Salbiyana Am.Keb,SKM. Klinik ini didirikan berdampingan dengan rumah ibu

Salbiyana dan diklinik ini memiliki ruang bersalin, ruang periksa dan ruangan

obat. Klinik Salbiyana memiliki 3 orang pegawai dan beberapa mahasiswa yang

praktek belajar lapangan. Rumah Klinik Pratama Salbiyana terletak di Jl.Veteran

Pasar IX A No.4 Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli

Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Dusun VIII

2. Sebelah Utara : Berbatasan Dengan Dusun VII A

3. Sebelah Timur : Berbatasan Dengan Kecamatan Medan Deli

4. Sebelah Selatan : Bebatasan Dengan Dusun V

4.1.2. Demografi

Luas wilayah 116.800 Ha dengan jumlah kepala keluarga 297 KK,

diantaranya penduduk :

1. Laki-laki : 685 jiwa

2. Perempuan : 805 jiwa

4.1.3. Visi Misi Klinik Pratama Salbiyana

1. Visi Klinik Pratama Salbiyana

Menjadi klinik pratama terpercaya dengan pelayanan yang profesional.


52

2. Misi Klinik Pratama Salbiyana

1) Pengelolaan klinik secara profesional, efektif dan efesien untuk

meningkatkan produktifitas

2) Pengembangan fasilitas dan sistem pendukung untuk meningkatkan mutu

dan kelancaran proses pelayanan

3) Pelayanan prima yang mengedepankan pasien dan berfokus pada

pelanggan

4) Pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan

yang berkelanjutan

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Tabel 4.1. Karakteristik Responden


No Karakteristik Responden Jumlah (f) Persentase (%)
1 Umur
a. 19 tahun 3 10,0
b. 20-30 tahun 19 63,3
c. >30 tahun 8 26,7
Total 30 100

Berdasarkan tabel 4.1. karakteristik responden dari 30 responden paling

banyak berada pada kelompok umur 20-30 tahun sebanyak 19 responden

(63,3%), dan paling sedikit berada pada kelompok umur 19 tahun sebanyak 3

responden (10,0%).

4.2.2. Analisis Univariat

Setelah dilakukan penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Suami Dan

Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada Saat Persalinan Di Klinik
53

Pratama Salbiyana Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli

Serdang” dengan jumlah sampel 30 responden, maka dapat disajikan dalam tabel

distribusi frekuensi sebagai berikut :

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami Dengan Penurunan Rasa Nyeri
Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Jumlah
No. Dukungan Suami
F %
1. Mendukung 14 46,7
2. Tidak Mendukung 16 53,3
Total 30 100

Berdasarkan tabel 4.1. distribusi frekuensi dukungan suami dengan

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan dari 30 responden mayoritas berada

pada kategori tidak mendukung sebanyak 16 responden (53,3%) dan minoritas

berada pada kategori mendukung sebanyak 14 responden (46,7%) diklinik

Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa Nyeri
Pada Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Jumlah
No. Pengetahuan
F %
1. Baik 8 19,5
2. Cukup 9 22,0
3. Kurang 13 31,7
Total 30 100

Berdasarkan tabel 4.2. distribusi frekuensi pengetahuan ibu dengan

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan dari 30 responden mayoritas berada

pada kategori pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (31,7%), dan minoritas

berada pada kategori pengetahuan baik sebanyak 8 responden (19,5%), di klinik

Pratama Salbiyana Tahun 2019.


54

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nyeri Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada Saat
Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019

Jumlah
No. Nyeri
F %
1. Nyeri Ringan 6 14,6
2. Nyeri Sedang 8 19,5
3. Nyeri Berat 16 39,0
Total 30 100

Berdasarkan tabel 4.3. Distribusi frekuensi nyeri dengan penurunan rasa

nyeri pada saat persalinan dari 30 responden mayoritas berada pada kategori nyeri

berat sebanyak 16 responden (39,0%), dan minoritas berada pada kategori nyeri

ringan sebanyak 6 responden (14,6%), di klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

4.2.2. Analisis Bivariat

Setelah mengetahui distribusi frekuensi dari variabel independen dan

variabel dependen, lalu mencari hubungan variabel independen dan variabel

dependen.

Tabel 4.4. Tabulasi Silang Dukungan Suami Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada
Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Rasa Nyeri
Dukungan Nyeri Nyeri Nyeri Jumlah
No P value
Suami Ringan Sedang Berat
f % f % f % f %
1 Mendukung 0 0 0 0 14 46,7 14 46,7
2 Tidak Mendukung 6 20 8 26,7 2 6,7 16 53,3 0,000
Total 6 20 8 26,7 16 53,3 30 100

Berdasarkan tabel 4.4. menunjukan tabulasi silang dukungan suami

dengan penurunan rasa nyeri pada saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana

Tahun 2019. Dapat dilihat bahwa dari 14 responden (46,7%) yang mendapatkan

dukungan suami seluruhnya mengalami nyeri berat. Dari 16 responden (53,3%)

yang tidak mendapatkan dukungan suami yang mengalami nyeri ringan sebanyak
55

6 responden (20%), yang mengalami nyeri sedang sebanyak 8 responden (26,7%),

yang mengalami nyeri berat sebanyak 2 responden (6,7%).

Hasil uji chi-square antar variabel dukungan suami dengan penurunan rasa

nyeri pada saat persalinan menunjukan nilai p-value 0,000<(0,05), maka ada

hubungan antara dukungan suami dengan penurunan rasa nyeri pada saat

persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Tabel 4.5. Tabulasi Silang Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada
Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Rasa Nyeri
Nyeri Nyeri Nyeri Jumlah P
No Pengetahuan
Ringan Sedang Berat value
f % f % f % f %
1 Baik 3 10 0 0 5 16,7 8 26,7
2 Cukup 2 6,7 5 16,7 2 6,7 9 30 0,047
3 Kurang 1 3,3 3 10 9 30 13 43,3
Total 6 20 8 26,7 16 53,3 30 100

Berdasarkan tabel 4.5. diatas menunjukan hasil tabulasi silang

pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri pada saat persalinan di klinik

Pratama Salbiyana Tahun 2019. Dapat dilihat bahwa dari 8 responden (26,7%)

yang berpengetahuan baik yang merasakan nyeri ringan sebanyak 3 responden

(10%), yang merasakan nyeri sedang tidak ada dan yang merasakan nyeri berat

sebanyak 5 responden (16,7%). Dari 9 responden (30%) yang berpengetahuan

cukup, yang merasakan nyeri ringan sebanyak 2 responden (6,7%), yang

merasakan nyeri sedang sebanyak 5 responden (16,7%) dan yang merasakan nyeri

berat sebanyak 2 responden (6,7%). Dari 13 responden (43,3%) yang

berpengetahuan kurang, yang merasakan nyeri ringan sebanyak 1 responden


56

(3,3%), yang merasakan nyeri sedang sebanyak 3 responden (10%) dan yang

merasakan nyeri berat sebanyak 9 responden (30%).

Hasil uji chi-square antar variabel pengetahuan ibu dengan penurunan rasa

nyeri pada saat persalinan menunjukan nilai p value 0,047<(0,05) maka ada

hubungan antara pengetahuan ibu dengan penurunan rasa nyeri pada saat

persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Hubungan Dukungan Suami Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada


Saat Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019

Hasil chi-square pada tingkat kepercayaan 95% dengan nilai p-value 0,05

yang berarti p-value 0,000<(0,05), Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan

bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan di Klini Pratama Salbiyana Tahun 2019.

Penelitian yang dilakukan oleh Agustina, dengan judul pengaruh dukungan

suami dalam proses persalinandi RSIA Bunda Arif Purwokerto Tahun 2014.

Hasil uji chi-square didapatkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan dengan p-value 0,00>0,05 Sehingga

dapat kesimpulan bahwa penelitian diterima dimana dapat diartikan bahwa ada

hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan penurunan rasa nyeri

pada saat persalinan. (2)

Nyeri dalam proses persalinan merupakan bagian dari respon fisiologis

yang normal terhadap beberapa faktor. Selama kala 1 persalinan, nyeri yang

terjadi disebabkan oleh dilatasi serviks dan distensi segmen uterus bawah. Pada
57

kala II, nyeri yang terjadi disebabkan oleh distensi dan kemungkinan gangguan

pada bagian bawah vagina dan perenium. (23)

Dukungan dari suami sangat di perlukan oleh seorang ibu bersalin, dengan

adanya hubungan yang erat dan nyata antara dukungan suami dengan nyeri

persalinan, dukungan dari suami dapat ditunjukan dengan berbagai cara seperti

memberikan ketenangan pada istri, memberikan sentuhan dan mengungkapkan

kata-kata yang dapat memacu motivasi istri. Dukungan suami yang diberikan

ketika persalinan akan dilewati dengan perasaan senang dan terhindar dari depresi,

sehingga akan memperkecil rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu ketika bersalin.

Menurut asumsi peneliti dalam penelitian ini, menyatakan bahwa

kurangnya dukungan terutama dari dukungan suami ibu sehingga mengakibatkan

ibu merasakan nyeri persalinan yang sangat menyakitkan. Berkembangnya peran

suami sebagai anggota aktif dalam kehidupan berkeluarga bukan hanya sebagai

pencari nafkah, namun diperluas dengan menjadi pendamping persalinan,

membantu kelahiran buah hatinya. Memberikan dukungan pada saat istri bersalin

dapat memberikan manfaat seperti memberi rasa tenang dan penguat psikis pada

istri, kedekatan emosi suami istri bertambah, menumbuhkan naluri kebapakan dan

membantu mengurangi rasa nyeri saat persalinan.

4.3.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada Saat


Persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019

Hasil chi-square pada tingkat 95% dengan nilai p-value 0,05% yang

berarti p-value 0,047<(0,05%). Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan penurunan rasa

nyeri pada saat persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019.


58

Penelitian yang dilakukan oleh Anggraini, dengan judul Tipe Kepribadian

dan Pengetahuan Ibu Bersalin Dengan Presepsi Nyeri Persalinan Tahun 2014.

Hasil uji statistik diperoleh nilai (p-value = 0,028), maka dapat disimpulkan ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan nyeri persalinan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima dimana dapat

diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan

penurunan rasa nyeri pada saat persalinan. (23)

Nyeri adalah pengalaman sensori nyeri dan emosional yang tidak

menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual dan potensial yang

terlokalisasi pada bagian tubuh. Seringkali dijelaskan dalam istilah proses

distruktif, jaringan seperti ditusuk-tusuk, panas terbakar, melilit, seperti emosi,

perasaan takut, mual dan takut. (18)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (oventbehavior). Dari pengalaman dan penelitian

ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. (21)

Menurut asumsi peneliti pada hasil wawancara yang diperoleh pada saat

penelitian, ibu bersalin lebih banyak yang mengalami nyeri berat pada saat

persalinan karena masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu tentang

pentingnya mengetahui cara penurunan rasa nyeri pada saat persalinan. Banyak

ibu yang beranggapan bahwa menghadapi proses persalinan sangat menakutkan

sehingga ibu bersalin yang menghadapi proses persalinan merasakan nyeri yang

sangat hebat.
59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian tentang Hubungan Dukungan Suami Dan

Pengetahuan Ibu Dengan Penurunan Rasa Nyeri Pada Saat Persalinan di Klinik

Pratama Salbiyana Tahun 2019, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Ada hubungan dukungan suami dengan penurunan rasa nyeri pada saat

persalinan di Klinik Pratama Salbiyana Tahun 2019, dengan nilai chi-square

p-value 0,000<0,05.

2. Ada hubungan pengetahuan dengan penurunan rasa nyeri pada saat persalinan

di Klinik Pratama Salbiyana Medan Tahun 2019, dengan nilai chi-square p-

value 0,047<0,05.

5.2. Saran

1. Aspek teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis yaitu

untuk menambah wawasan untuk pengetahuan dan informasi bagi peneliti

selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai

nyeri persalinan.

2. Aspek Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah informasi dan pengetahuan peneliti mengenai nyeri

persalinan.
60

b. Bagi Klinik Pratama Salbiyana

Diharapkan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan

kesehatan yang lebih mendalam kepada suami mengenai pentingnya

dukungan suami dalam proses persalinan untu mengurangi nyeri yang ibu

rasakan saat proses persalinan.

c. Bagi suami

Diharapkan kepada suami dari ibu bersalin agar senantiasa mendukung

memberi perhatian dan kasih sayang kepada istri saat melahirkan karena

dukungan suami dalam proses persalinan akan berdampak positif bagi ibu

bersalin.

d. Bagi Institut Kesehatan Helvetia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber bacaan bagi

mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan untuk menambah

wawancara tentang nyeri persalinan.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan bagi peneliti selanjutnya dapat menambah referensi, dan

untuk mengembangkan penelitian tentang nyeri persalinan.


61

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO (World Health Organization). [Online].; 2017. Available from:


http://www.who.int/gho/maternal health/en/.
2. Anggraeni DS, S, Agustina EE. Pengaruh Dukungan Suami Dalam Proses
Persalinan Dengan Nyeri Persalinan di RSIA Bunda Arif Purwokerto. 2014
JUNI; 5.
3. Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. [Online].; 2017.
4. Ratih Komala NM, Amiroh U. Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku
Suami Dalam Melakukan Pendampingan Pada Persalinan Kala 1 Fase Aktif
di Bidan Pratek Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten
Semarang. 2014.
5. Profil kesehatan indonesia. [Online].; 2017. Available from:
///D:/JURNAL/Provil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf.
6. Nikmah K. Hubungan Pendampingan Suami Dengan Tingkat Kecemasan
Ibu Primigravidarum Saat Menghadapi Persalinan. 2018 SEPTEMBER.
7. SDGS (SUSTANAIBLE DEVOLOPMENT GOALS). [Online].
8. A. Menigkatkan Kesehatan Ibu. 2014.
9. Profil Kesehatan Sumatera Utara. [Online].; 2016 [cited 2016 FEBRUARI
25. Available from: www.depkes.go.id>02_Sumut_2016.
10. Adam J, L Umboh JM. Hubungan Antara Umur,Parietas Dan
Pendampingan Suami Dengan Intensitas Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif
Deselarasi Diruang Bersalin RSUD Prov. Dr.H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo Hospital. 2017.
11. Saras Wati AT, I. Hubungan Pendampingan Suami Dengan Intensitas Nyeri
Persalinan Kala I di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2015.
12. Budiart V, Putri R, Amelia CR. Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan
Suami dengan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya
Kehamilan. 2018 MARET; 2(journal of issues in midwifery).
13. Sari EP, Rimandini KD. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care). 1st
ed. Maftuhin A, editor. Jakarta Timur: Cv.Trans Info Media; 2014.
14. Nurasiah A, Rukmawati A. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. 1st ed.
GUNASA A, editor. Bandung: Pt Refika Aditama; 2012.
15. I, Djami Meu. Asuhan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. 1st ed. Maftuhin A,
editor. Jakarta Timur: CV. Trans Info Media; 2016.
16. Maryunani A. Nyeri Dalam Persalinan. 2nd ed. Jakarta Timur: Cv.Trans
Info Media; 2017.
17. Mander R. Nyeri Persalinan. 1st ed. Subekti NB, editor. Jakarta: Katalog
Dalam Terbitan; 2016.
18. Judha M, S, Fauziah A. Teori Pengukuran Nyeri Dan Nyeri Persalinan. 1st
ed. Yogyakarta: Nuha Medika; 2015.
62

19. M. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan (Intranatal Care). 2nd ed.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2016.
20. Nugroho T, N, Warnaliza D, W. Askeb 1 Kehamilan. 2nd ed. Yogyakarta:
Nuha Medika; 2018.
21. M. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manuasia. 1st
ed. Yogyakarta: Nuha Medika; 2016.
22. Muhammad I. Paduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Ilmiah RB S, editor. Bandung: Cipta Pustaka Media;
2015.
63

KUSIONER PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN


PENURUNAN RASA NYERI PADA SAAT PERSALINAN DI KLINIK
PRATAMA SALBIYANA DESA MANUNGGAL KECAMATAN
LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG
TAHUN 2019

Karakteristik Responden

No. Responden :

Umur :

Petunjuk Pengisian

A. Kusioner Dukungan Suami


Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda check list ( )
sesuai dengan keadaan-keadaan yang anda alami.
Jawaban Skor
No Pernyataan
Ya Tidak
Dukungan Emosional

1 Suami ibu menyarankan ibu untuk tidak


takut dalam mengahadapi proses
persalinan
2 Suami ibu melarang suasana yang ribut
pada saat proses persalinan
3 suami menganjurkan ibu istirahat ketika
lelah dalam melakukan mobilisasi
4 Suami ibu meyakinkan ibu bahwa ibu bisa
dapat melewati proses persalinan
Dukungan Instrumental

5 Suami ibu memberikan makan dan


minuman disela-sela proses persalinan
6 Suami ibu membantu ibu dalam
melakukan mobilisasi atau pergerakan
seperti berjalan, jongkok dan lain-lain
7 Suami ibu memijat punggung ibu pada saat
ibu merasakan nyeri
8 Suami ibu antusias dalam menemani ibu
64

dalam proses persalinan


Dukungan Informasi

9 Suami ibu memberikan informasi kepada


ibu tentang kemajuan proses persalinan
10 Suami ibu memberitahu ibu jenis kelamin
bayi
Dukungan Penilaian

11 Suami ibu mengatakan bahwa ibu adalah


wanita yang kuat
12 Suami ibu mengatakan bahwa ibu cantik
saat hamil dan pada saat bersalin
13 Suami ibu merasa senang atas kelahiran
bayi ibu

B. Kusioner Pengetahuan Ibu Tentang Penurunan Rasa Nyeri Persalinan


Plihlah salah satu jawaban dibawah ini dengan benar dengan memberi tanda
(x) pada jawaban yang benar :
1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri ?
a. pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang
muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau
menunjukan adanya kerusakan
b. Rasa sakit akibat cubitan atau pukulan
c. Rasa sakit yang disebabkan karena adanya tekanan pada anus

2. Apakah yang dimaksud dengan nyeri persalinan ?


a. Pijatan akibat adanya ketegangan otot
b. Refles akibat adanya puncak sakit persalinan
c. Adanya penekanan segmen bawah rahim

3. Diantara berikut ini apa yang ibu rasakan pada saat nyeri persalinan?
a. Adanya pengeluaran cairan
b. Adanya rasa ingin muntah
c. Adanya rasa ingin BAB

4. Apa yang menyebabkan nyeri persalinan?


a. Karena kecemasan ibu
b. Karena ibu ingin bersalin
c. Karena kontraksi otot rahim
65

5. Salah satu faktor yang mempengaruhi respon terhadap nyeri persalinan


yaitu?
a. Pengalaman persalinan
b. Keinginan ibu
c. Kekuatan ibu

6. Apa manfaat relaksasi dalam proses persalinan ?


a. Untuk mencegah perdarahan
b. Mencegah otot-otot dari kelelahan, khususnya otot besar pada rahim
c. Membuat ibu tenang

7. Yang dibutuhkan seorang ibu dalam proses persalinan adalah ?


a. Handphone
b. Tenaga
c. Kehadiran seorang pendamping secara terus-menerus

8. Metode alami yang dilakukan ibu bersalin untuk mengurangi rasa nyerinya
adalah :
a. Teknik bernapas yang benar
b. Naik turun tangga
c. Lari-lari ditempat

9. Penyebab nyeri persalinan yang terjadi pada daerah vagina adalah..


a. Rasa sakit yang disebabkan karena adanya tekanan
b. Nyeri persalinan
c. Nyeri pada saat buang air kecil

10. Salah satu metode alami untuk mengurangi rasa nyeri adalah ?
a. Berteriak sekuat mungkin
b. Metode panas dingin
c. Berlari ditempat

11. Jenis nyeri apakah yang menyebabkan terjadinya kelahiran bayi ?


a. Nyeri palsu
b. Nyeri persalinan
c. Peradangan pada pembuluh darah

12. Apa yang dirasakan ibu pada saat mengalami rasa sakit pada proses
persalinan ?
a. Rasa ingin BAB
66

b. Adanya penekanan bawah rahim


c. Adanya pengeluaran darah dari liang senggama

C. Kusioner Nyeri Persalinan


Tentukan tingkat nyeri yang ibu rasakan selama proses persalinan dengan
melingkari nomor berdasarkan profil wajah dibawah ini.

Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat

Keterangan : 1. Skor 0-3 dikategorikan sebagai Nyeri Ringan (masih bisa


ditahan, aktivitas tak terganggu).
2. Skor 4-6 dikategorikan sebagai Nyeri Sedang (mengganggu
aktivitas fisik).
3. Skor 7-10 dikategorikan sebagai Nyeri Berat (tidak dapat
melakukan aktivitas secara mandiri).
67

Master Tabel Uji Validitas


DUKUNGAN SUAMI
No DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 DS14 DS15 DS16 DS17 DS18 DS19 DS20 Total DS
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 13
2 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 10
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 10
5 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7
6 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 13
7 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
8 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 9
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
10 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 11
11 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 9
12 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 16
13 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 12
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
15 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4
16 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 15
17 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6
18 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 8
19 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 5
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 17
PENGETAHUAN
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Total P
1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 7
2 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 10
3 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9
4 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
5 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6
6 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 13
7 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12
8 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 8
9 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 9
10 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 5
11 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 6
12 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 10
13 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 6
14 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 10
15 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 7
16 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 11
17 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 8
18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 15
19 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 4
20 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
68

MASTER TABEL PENELITIAN


HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENURUNAN RASA NYERI SAAT PERSALINAN DI KLINIK PRATAMA SALBIYANA
DESA MANUNGGAL KECAMATAN LABUHAN DELI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2019

Katego
Kat_ DS DS DS DS DS DS DS DS DS DS DS DS TOTAL KATEGORI P P P P P P P P P TOTAL Kategori Nyeri
No Umur DS1 P10 P11 P12 ri
Umur 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 DS DS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 P P Persalinan
Ny_Per

1 33 3 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 7 2 5 1
2 31 3 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 9 3 3 0
3 24 2 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 4 1 4 1
4 29 2 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 8 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 7 2 7 2
5 23 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 10 3 3 0
6 26 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 7 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 2 10 2
7 24 2 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 3 10 2
8 26 2 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 8 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 5 1 7 2
9 21 2 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 8 2 6 1
10 29 2 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 7 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 4 1 10 2
11 31 3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 5 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 2 6 1
12 35 3 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 9 3 3 0
13 25 2 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 7 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 4 1 7 2
14 30 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 6 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 3 1 7 2
15 17 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 5 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 10 3 10 2
16 33 3 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 8 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 1 8 2
17 34 3 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 4 1 6 1
18 21 2 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 5 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 7 2 0 0
19 23 2 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 8 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 9 3 10 2
20 25 2 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 7 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 1 7 2
21 18 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 5 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 8 2 6 1
69

22 20 2 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 5 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 5 1 3 0
23 19 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 6 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3 1 9 2
24 23 2 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 2 4 1
25 25 2 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 7 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 4 1 7 2
26 26 2 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 3 7 2
27 35 3 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 6 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 2 1 10 2
28 32 3 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 6 2 0 0
29 20 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 4 1 4 1
30 30 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10 3 10 2

Keterangan
Dukun
gan Pengetahuan Ibu
Nyeri Persalinan Suami Bersalin
≥6=1
Mendukun
0 - 3 = 0 Ringan g 9 - 12 = 3 Baik
< 6 = 0 Tidak
4 - 6 = 1 Sedang Mendukung 6 - 8 = 2 Cukup
1-5=1
7 - 10 = 2 Berat Kurang
70

HASIL OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS


Correlations
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 Tot_p
p1 Pearson 1 .524* .314 -.302 .000 .000 -.101 .000 .000 .105 .200 .000 .503* - .400 .000 - -.115 .115 .250 .327
Correlation .105 .503*
Sig. (2- .018 .177 .196 1.000 1.000 .673 1.000 1.000 .660 .398 1.000 .024 .660 .081 1.000 .024 .628 .628 .288 .159
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p2 Pearson .524* 1 .099 .032 -.257 -.105 .242 .171 -.105 - .314 .105 .453* .099 .314 .023 - -.061 .182 .105 .374
Correlation .121 .390
Sig. (2- .018 .678 .895 .274 .660 .303 .471 .660 .612 .177 .660 .045 .678 .177 .924 .089 .800 .444 .660 .104
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p3 Pearson .314 .099 1 -.242 .257 .314 -.242 .043 -.105 .341 .105 .157 -.242 - .314 .206 - .061 -.424 .157 .281
Correlation .099 .032
Sig. (2- .177 .678 .303 .274 .177 .303 .858 .660 .142 .660 .508 .303 .678 .177 .384 .895 .800 .063 .508 .231
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p4 Pearson -.302 .032 - 1 .287 .101 .798** -.328 .302 - .302 .553* .192 .179 -.101 .285 .394 .638** .174 - .508*
Correlation .242 .453* .201
Sig. (2- .196 .895 .303 .220 .673 .000 .158 .196 .045 .196 .011 .418 .450 .673 .223 .086 .002 .463 .395 .022
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p5 Pearson .000 - .257 .287 1 .408 .082 - .612** - .204 .102 .082 .043 .204 .356 .492* .236 .000 - .486*
Correlation .257 .458* .171 .153
Sig. (2- 1.000 .274 .274 .220 .074 .731 .042 .004 .471 .388 .669 .731 .858 .388 .123 .027 .317 1.000 .519 .030
tailed)
71

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p6 Pearson .000 - .314 .101 .408 1 .101 .000 .400 .105 .000 .000 .101 .105 .200 .436 .101 .115 .115 .250 .535*
Correlation .105
Sig. (2- 1.000 .660 .177 .673 .074 .673 1.000 .081 .660 1.000 1.000 .673 .660 .398 .054 .673 .628 .628 .288 .015
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p7 Pearson -.101 .242 - .798** .082 .101 1 -.328 .302 - .101 .553* .192 .179 .101 .285 .192 .406 .174 .050 .508*
Correlation .242 .453*
Sig. (2- .673 .303 .303 .000 .731 .673 .158 .196 .045 .673 .011 .418 .450 .673 .223 .418 .076 .463 .833 .022
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p8 Pearson .000 .171 .043 -.328 - .000 -.328 1 - .257 .204 -.153 .082 .257 .000 - - -.236 .000 - -.152
Correlation .458* .612** .535* .328 .153
Sig. (2- 1.000 .471 .858 .158 .042 1.000 .158 .004 .274 .388 .519 .731 .274 1.000 .015 .158 .317 1.000 .519 .523
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p9 Pearson .000 - - .302 .612** .400 .302 - 1 - .200 .000 .302 - .400 .436 .101 .115 .346 .250 .476*
Correlation .105 .105 .612** .524* .105
Sig. (2- 1.000 .660 .660 .196 .004 .081 .196 .004 .018 .398 1.000 .196 .660 .081 .054 .673 .628 .135 .288 .034
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p10 Pearson .105 - .341 - -.171 .105 - .257 - 1 - -.105 - - -.314 -.252 - -.182 -.424 .157 -.343
Correlation .121 .453* .453* .524* .524* .453* .099 .242
Sig. (2- .660 .612 .142 .045 .471 .660 .045 .274 .018 .018 .660 .045 .678 .177 .285 .303 .444 .063 .508 .139
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p11 Pearson .200 .314 .105 .302 .204 .000 .101 .204 .200 - 1 .250 .503* .105 .600** .000 .101 .346 .346 - .595**
Correlation .524* .250
72

Sig. (2- .398 .177 .660 .196 .388 1.000 .673 .388 .398 .018 .288 .024 .660 .005 1.000 .673 .135 .135 .288 .006
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p12 Pearson .000 .105 .157 .553* .102 .000 .553* -.153 .000 - .250 1 .050 - .000 .218 .302 .866** .000 - .483*
Correlation .105 .105 .250
Sig. (2- 1.000 .660 .508 .011 .669 1.000 .011 .519 1.000 .660 .288 .833 .660 1.000 .355 .196 .000 1.000 .288 .031
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p13 Pearson .503* .453* - .192 .082 .101 .192 .082 .302 - .503* .050 1 - .302 .066 - .174 .638** .050 .538*
Correlation .242 .453* .032 .212
Sig. (2- .024 .045 .303 .418 .731 .673 .418 .731 .196 .045 .024 .833 .895 .196 .783 .369 .463 .002 .833 .014
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p14 Pearson -.105 .099 - .179 .043 .105 .179 .257 -.105 - .105 -.105 -.032 1 -.105 -.252 .179 -.182 .303 - .187
Correlation .099 .099 .105
Sig. (2- .660 .678 .678 .450 .858 .660 .450 .274 .660 .678 .660 .660 .895 .660 .285 .450 .444 .195 .660 .430
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p15 Pearson .400 .314 .314 -.101 .204 .200 .101 .000 .400 - .600** .000 .302 - 1 .000 - -.115 .115 .250 .506*
Correlation .314 .105 .101
Sig. (2- .081 .177 .177 .673 .388 .398 .673 1.000 .081 .177 .005 1.000 .196 .660 1.000 .673 .628 .628 .288 .023
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p16 Pearson .000 .023 .206 .285 .356 .436 .285 - .436 - .000 .218 .066 - .000 1 .285 .378 .126 .218 .454*
Correlation .535* .252 .252
Sig. (2- 1.000 .924 .384 .223 .123 .054 .223 .015 .054 .285 1.000 .355 .783 .285 1.000 .223 .100 .597 .355 .044
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
73

p17 Pearson - - - .394 .492* .101 .192 -.328 .101 - .101 .302 -.212 .179 -.101 .285 1 .406 -.058 - .179
*
Correlation .503 .390 .032 .242 .452*
Sig. (2- .024 .089 .895 .086 .027 .673 .418 .158 .673 .303 .673 .196 .369 .450 .673 .223 .076 .808 .045 .449
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p18 Pearson -.115 - .061 .638** .236 .115 .406 -.236 .115 - .346 .866** .174 - -.115 .378 .406 1 .200 - .515*
Correlation .061 .182 .182 .289
Sig. (2- .628 .800 .800 .002 .317 .628 .076 .317 .628 .444 .135 .000 .463 .444 .628 .100 .076 .398 .217 .020
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p19 Pearson .115 .182 - .174 .000 .115 .174 .000 .346 - .346 .000 .638** .303 .115 .126 - .200 1 .289 .447*
Correlation .424 .424 .058
Sig. (2- .628 .444 .063 .463 1.000 .628 .463 1.000 .135 .063 .135 1.000 .002 .195 .628 .597 .808 .398 .217 .048
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
p20 Pearson .250 .105 .157 -.201 -.153 .250 .050 -.153 .250 .157 -.250 -.250 .050 - .250 .218 - -.289 .289 1 .149
Correlation .105 .452*
Sig. (2- .288 .660 .508 .395 .519 .288 .833 .519 .288 .508 .288 .288 .833 .660 .288 .355 .045 .217 .217 .531
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tot_p Pearson .327 .374 .281 .508* .486* .535* .508* -.152 .476* - .595** .483* .538* .187 .506* .454* .179 .515* .447* .149 1
Correlation .343
Sig. (2- .159 .104 .231 .022 .030 .015 .022 .523 .034 .139 .006 .031 .014 .430 .023 .044 .449 .020 .048 .531
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


74

Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.630 20
75

Correlations
Correlations

DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6 DS7 DS8 DS9 DS10 DS11 DS12 DS13 DS14 DS15 DS16 DS17 DS18 DS19 DS20 Tot_Ds

DS1 Pearson 1 .250 .236 -.287 .328 .312 .533* .408 -.134 .287 .000 .375 -.102 .583** .089 .204 .123 .171 .153 .123 .439
Correlation
Sig. (2- .288 .317 .220 .158 .181 .015 .074 .574 .220 1.000 .103 .669 .007 .709 .388 .605 .471 .519 .605 .053
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS2 Pearson .250 1 .236 .287 .287 .802** .492* .408 .134 .533* .236 .667** .357 .042 .579** -.204 .287 .257 .612** .082 .744**
Correlation
Sig. (2- .288 .317 .220 .220 .000 .027 .074 .574 .015 .317 .001 .122 .862 .007 .388 .220 .274 .004 .731 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS3 Pearson .236 .236 1 .406 .638** -.126 .174 -.115 .378 .058 .467* .471* .000 .000 .126 .115 .174 .061 .289 .174 .502*
Correlation
Sig. (2- .317 .317 .076 .002 .597 .463 .628 .100 .808 .038 .036 1.000 1.000 .597 .628 .463 .800 .217 .463 .024
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS4 Pearson -.287 .287 .406 1 .394 .066 -.010 .101 .504* .212 .174 .328 .302 -.287 .285 .101 .192 .390 .302 .394 .574**
Correlation
Sig. (2- .220 .220 .076 .086 .783 .966 .673 .023 .369 .463 .158 .196 .220 .223 .673 .418 .089 .196 .086 .008
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS5 Pearson .328 .287 .638** .394 1 .066 .394 .101 .285 .212 .174 .533* .050 .123 .285 .101 .192 -.032 .553* .394 .637**
Correlation
Sig. (2- .158 .220 .002 .086 .783 .086 .673 .223 .369 .463 .015 .833 .605 .223 .673 .418 .895 .011 .086 .003
tailed)
76

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS6 Pearson .312 .802** -.126 .066 .066 1 .285 .655** -.190 .373 .126 .535* .491* .089 .524* -.218 .285 .206 .491* .066 .574**
Correlation
Sig. (2- .181 .000 .597 .783 .783 .223 .002 .421 .105 .597 .015 .028 .709 .018 .355 .223 .384 .028 .783 .008
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS7 Pearson .533* .492* .174 -.010 .394 .285 1 .302 .066 .414 -.058 .328 .050 .123 .285 -.101 .192 -.032 .553* .192 .512*
Correlation
Sig. (2- .015 .027 .463 .966 .086 .223 .196 .783 .069 .808 .158 .833 .605 .223 .673 .418 .895 .011 .418 .021
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS8 Pearson .408 .408 -.115 .101 .101 .655** .302 1 -.218 .302 -.115 .612** .250 .408 .218 .200 .302 .105 .250 .302 .559*
Correlation
Sig. (2- .074 .074 .628 .673 .673 .002 .196 .355 .196 .628 .004 .288 .074 .355 .398 .196 .660 .288 .196 .010
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS9 Pearson -.134 .134 .378 .504* .285 -.190 .066 -.218 1 -.285 .126 .089 -.055 -.134 .286 .000 .066 .206 .218 .285 .303
Correlation
Sig. (2- .574 .574 .100 .023 .223 .421 .783 .355 .223 .597 .709 .819 .574 .222 1.000 .783 .384 .355 .223 .195
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS10 Pearson .287 .533* .058 .212 .212 .373 .414 .302 -.285 1 -.174 .492* -.050 .287 .154 .101 .010 .242 .201 .212 .487*
Correlation
Sig. (2- .220 .015 .808 .369 .369 .105 .069 .196 .223 .463 .027 .833 .220 .518 .673 .966 .303 .395 .369 .030
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS11 Pearson .000 .236 .467* .174 .174 .126 -.058 -.115 .126 -.174 1 .236 .577** .000 -.126 -.115 .406 .061 .000 .174 .311
Correlation
Sig. (2- 1.000 .317 .038 .463 .463 .597 .808 .628 .597 .463 .317 .008 1.000 .597 .628 .076 .800 1.000 .463 .182
tailed)
77

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS12 Pearson .375 .667** .471* .328 .533* .535* .328 .612** .089 .492* .236 1 .153 .375 .312 .204 .533* .171 .408 .328 .841**
Correlation
Sig. (2- .103 .001 .036 .158 .015 .015 .158 .004 .709 .027 .317 .519 .103 .181 .388 .015 .471 .074 .158 .000
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS13 Pearson -.102 .357 .000 .302 .050 .491* .050 .250 -.055 -.050 .577** .153 1 -.357 .218 -.500* .302 .157 .375 .050 .326
Correlation
Sig. (2- .669 .122 1.000 .196 .833 .028 .833 .288 .819 .833 .008 .519 .122 .355 .025 .196 .508 .103 .833 .161
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS14 Pearson .583** .042 .000 -.287 .123 .089 .123 .408 -.134 .287 .000 .375 -.357 1 -.356 .408 .123 .171 -.357 .328 .249
Correlation
Sig. (2- .007 .862 1.000 .220 .605 .709 .605 .074 .574 .220 1.000 .103 .122 .123 .074 .605 .471 .122 .158 .289
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS15 Pearson .089 .579** .126 .285 .285 .524* .285 .218 .286 .154 -.126 .312 .218 -.356 1 .000 -.154 -.023 .764** .066 .461*
Correlation
Sig. (2- .709 .007 .597 .223 .223 .018 .223 .355 .222 .518 .597 .181 .355 .123 1.000 .518 .924 .000 .783 .041
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS16 Pearson .204 -.204 .115 .101 .101 -.218 -.101 .200 .000 .101 -.115 .204 -.500* .408 .000 1 -.101 -.105 -.250 .302 .145
Correlation
Sig. (2- .388 .388 .628 .673 .673 .355 .673 .398 1.000 .673 .628 .388 .025 .074 1.000 .673 .660 .288 .196 .542
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS17 Pearson .123 .287 .174 .192 .192 .285 .192 .302 .066 .010 .406 .533* .302 .123 -.154 -.101 1 .179 .050 .192 .449*
Correlation
Sig. (2- .605 .220 .463 .418 .418 .223 .418 .196 .783 .966 .076 .015 .196 .605 .518 .673 .450 .833 .418 .047
tailed)
78

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS18 Pearson .171 .257 .061 .390 -.032 .206 -.032 .105 .206 .242 .061 .171 .157 .171 -.023 -.105 .179 1 -.105 .179 .365
Correlation
Sig. (2- .471 .274 .800 .089 .895 .384 .895 .660 .384 .303 .800 .471 .508 .471 .924 .660 .450 .660 .450 .114
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS19 Pearson .153 .612** .289 .302 .553* .491* .553* .250 .218 .201 .000 .408 .375 -.357 .764** -.250 .050 -.105 1 .050 .559*
Correlation
Sig. (2- .519 .004 .217 .196 .011 .028 .011 .288 .355 .395 1.000 .074 .103 .122 .000 .288 .833 .660 .833 .010
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
DS20 Pearson .123 .082 .174 .394 .394 .066 .192 .302 .285 .212 .174 .328 .050 .328 .066 .302 .192 .179 .050 1 .533*
Correlation
Sig. (2- .605 .731 .463 .086 .086 .783 .418 .196 .223 .369 .463 .158 .833 .158 .783 .196 .418 .450 .833 .016
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tot_Ds Pearson .439 .744** .502* .574** .637** .574** .512* .559* .303 .487* .311 .841** .326 .249 .461* .145 .449* .365 .559* .533* 1
Correlation
Sig. (2- .053 .000 .024 .008 .003 .008 .021 .010 .195 .030 .182 .000 .161 .289 .041 .542 .047 .114 .010 .016
tailed)
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


79

Reliability
Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.825 20
80

HASIL OUT PUT PENELITIAN

Frequency Table
Kategori Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 19 3 7,3 10,0 10,0
20-30 19 46,3 63,3 73,3
>30 8 19,5 26,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 15 36,6 50,0 50,0
Mendukung 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 15 36,6 50,0 50,0
Mendukung 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
81

DS3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 15 36,6 50,0 50,0
Mendukung 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 15 36,6 50,0 50,0
Mendukung 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 12 29,3 40,0 40,0
Mendukung 18 43,9 60,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 22 53,7 73,3 73,3
Mendukung 8 19,5 26,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
82

DS7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 18 43,9 60,0 60,0
Mendukung 12 29,3 40,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 16 39,0 53,3 53,3
Mendukung 14 34,1 46,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 13 31,7 43,3 43,3
Mendukung 17 41,5 56,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 17 41,5 56,7 56,7
Mendukung 13 31,7 43,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
83

DS11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 15 36,6 50,0 50,0
Mendukung 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 20 48,8 66,7 66,7
Mendukung 10 24,4 33,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

DS13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mendukung 18 43,9 60,0 60,0
Mendukung 12 29,3 40,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
kategori dukungan suami
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 16 39,0 53,3 53,3
1 14 34,1 46,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
84

P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 14 34,1 46,7 46,7
Kurang 16 39,0 53,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 18 43,9 60,0 60,0
Kurang 12 29,3 40,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
85

P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 14 34,1 46,7 46,7
Kurang 16 39,0 53,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 11 26,8 36,7 36,7
Kurang 19 46,3 63,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
86

P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 12 29,3 40,0 40,0
Kurang 18 43,9 60,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 36,6 50,0 50,0
Kurang 15 36,6 50,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 12 29,3 40,0 40,0
Kurang 18 43,9 60,0 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

Kategori Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 13 31,7 43,3 43,3
Cukup 9 22,0 30,0 73,3
Baik 8 19,5 26,7 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0
87

Kategori Nyeri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 6 14,6 20,0 20,0
Sedang 8 19,5 26,7 46,7
Berat 16 39,0 53,3 100,0
Total 30 73,2 100,0
Missing System 11 26,8
Total 41 100,0

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kategori dukungan suami * 30 73,2% 11 26,8% 41 100,0%
Kategori Nyeri

kategori dukungan suami * Kategori Nyeri Crosstabulation


Kategori Nyeri Total
Ringan Sedang Berat
kategori Tidak_Mend Count 6 8 2 16
dukungan ukung Expected Count 3,2 4,3 8,5 16,0
suami % within kategori 37,5% 50,0% 12,5% 100,0%
dukungan suami
% within Kategori Nyeri 100,0% 100,0% 12,5% 53,3%
% of Total 20,0% 26,7% 6,7% 53,3%
Mendukung Count 0 0 14 14
Expected Count 2,8 3,7 7,5 14,0
% within kategori ,0% ,0% 100,0% 100,0%
dukungan suami
% within Kategori Nyeri ,0% ,0% 87,5% 46,7%
% of Total ,0% ,0% 46,7% 46,7%
Total Count 6 8 16 30
Expected Count 6,0 8,0 16,0 30,0
% within kategori 20,0% 26,7% 53,3% 100,0%
dukungan suami
% within Kategori Nyeri 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 20,0% 26,7% 53,3% 100,0%
88

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 22,969a 2 ,000
Likelihood Ratio 29,399 2 ,000
Linear-by-Linear Association 18,125 1 ,000
N of Valid Cases 30
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 2,80.

Symmetric Measures
Value Asymp. Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R ,791 ,071 6,831 ,000c
Ordinal by Ordinal Spearman ,834 ,074 8,007 ,000c
Correlation
N of Valid Cases 30
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori Pengetahuan * 30 73,2% 11 26,8% 41 100,0%
Kategori Nyeri

Kategori Pengetahuan * Kategori Nyeri Crosstabulation


Kategori Nyeri Total
Ringan Sedang Berat
Kategori Kurang Count 1 3 9 13
Pengetahuan Expected Count 2,6 3,5 6,9 13,0
% within Kategori 7,7% 23,1% 69,2% 100,0%
Pengetahuan
% within Kategori 16,7% 37,5% 56,3% 43,3%
Nyeri
% of Total 3,3% 10,0% 30,0% 43,3%
Cukup Count 2 5 2 9
Expected Count 1,8 2,4 4,8 9,0
% within Kategori 22,2% 55,6% 22,2% 100,0%
Pengetahuan
% within Kategori 33,3% 62,5% 12,5% 30,0%
Nyeri
% of Total 6,7% 16,7% 6,7% 30,0%
Baik Count 3 0 5 8
Expected Count 1,6 2,1 4,3 8,0
% within Kategori 37,5% ,0% 62,5% 100,0%
Pengetahuan
% within Kategori 50,0% ,0% 31,3% 26,7%
Nyeri
% of Total 10,0% ,0% 16,7% 26,7%
89

Total Count 6 8 16 30
Expected Count 6,0 8,0 16,0 30,0
% within Kategori 20,0% 26,7% 53,3% 100,0%
Pengetahuan
% within Kategori 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Nyeri
% of Total 20,0% 26,7% 53,3% 100,0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 9,620a 4 ,047
Likelihood Ratio 11,534 4 ,021
Linear-by-Linear Association 1,447 1 ,229
N of Valid Cases 30
a. 8 cells (88,9%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1,60.

Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Interval Pearson's R -,223 ,187 -1,212 ,235c
Ordinal by Ordinal Spearman -,212 ,191 -1,150 ,260c
Correlation
N of Valid Cases 30
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
90

Lampiran 6
91

Lampiran 7
92

Lampiran 8
93

Lampiran 9
94

Lampiran 10
95

Lampiran 11
96

Lampiran 12
97

Lampiran 13
98

Lampiran 14
99

Lampiran 15
100
101

Lampiran 16
102
103

Lampiran 17
104
105
106
107

Anda mungkin juga menyukai