Pengertian Komponen Elektronika
Pengertian Komponen Elektronika
Pengertian Komponen Elektronika
sumber:http://hanada-setia.blogspot.co.id/2013/11/komponen-pasif-dan-
aktif-elektronika.html
1. Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang dibuat untuk
mendapatkan hambatan tertentu. Agar dapat menggunakan resistor
dengan baik kita perlu mengetahui beberapa hal seperti bahan pembuatan
nya, nilai hambatan , toleransi, lesapan daya, derau dan pperilakunya pada
frekuensi tinggi. Resistor yang paling banyak digunakan terbuat dari
karbon yang dilapiskan pada sebatang keramik. Resistor semacam ini
disebut Resistor film karbon. Nilai hambatannya ditentukan oleh tebal dan
panjang lapisan. Untuk nilai hambatan yang tinggi lapisan karbon dibuat
berbentuk spiral. Hambatan resistor terutama dipengaruhi campuran
karbon yang digunakan. Resistor ini tidak lagi digunakan karena banyak
sifatnya kurang baik, seperti misalnya hambatan berubah dengan frekuensi
dan deraunya teramat besar.
Resistor macam lain yang sering digunakan orang adalah resistor
film logam. Film yang digunakan adalah suatu suasa nikel. Resistor ini
dapat di buat untuk pemakaian presisi dan mempunyai derau rendah. Satu
macam reistor lain lagi yang juga sering digunakan adalah resistor lilin
kawat (wirewound resistor) . Resistor macam ini mempunyai nilai presisi
tinggi dan derau amat rendah, lagi pula dibauat dengan nialai hambatan
dibawah 1 ohm. Oleh karena terbuat dari lilitan kawat, resistor ini
mempunyai induktansi dan kapasitansi parasitik, sehingga tanpa cara
lilitan khusus tak dapat digunakan untuk frekuensi tinggi. Berikut contoh
gambar dari resistor:
sumber:http://www.emergencyledsupply.com/store/index.php?route=produc
t/product&product_id=110
2. Kapasitor
Kapasitor atau kondensator, pertama kali diciptakan di
“Belanda”tepatnya kota Layden pada abad ke-18 oleh para eksperimentalis
fisika. Karenanya alat ini dinamakan Layden Jar. Layden jar adalah wadah
yang dibuat untuk menyimpan muatan listrik, yang pada prinsipny6a
berupa wadah seperti botol namun erlapis logam atau konduktor yang diisi
bahan isolator (dielektrik) misalnya air dan padanya dimasukkan sebuah
batang logam yang bersifat kondukor sehingga di peroleh lapisan
konduktor-dielektrik-konduktor. Prinsip inilah yang dipakai untuk
membuatan kapasitor modern.
Fungsi kapasitor misalnya sebagai cadangan energi ketika sirkuit
elektronika terputus secara tiba-tiba. Ia mungkin mirip seperti baterai
singkat. Hal ini karena adanya arus transein pada kapasitor. Pada alat
penerima radio kapasitor bersama komponen elektronika lain dapat
digunakan sebagai tapis (penyaring) frekuensi dari filter gelombang, selain
dapat juga komponen pada sirkuit penyearah arus atau tegangan AC
menjadi DC atau disebut dengan penghalus riak sehingga alat-alat seperti
walkman bisa digunakan dengan tegangan AC (PLN) tanpa baterai.
Kapasitor juga dapat digunakan sebagai komponen pemberi cahaya
singkat pada blitz kamera.
Dari aspek bahanya kapasitor beragam jenisnya, misalnya
kapasitor berbahan keramik, poliester, polystyrene, teflon, tantalum, mika
dan lain-lain.
Gambar 3 : Kondensator
sumber:http://www.su-scon.com.tw/ko/product/-RADIAL-105-C/HR.html
3. Induktor (Kumparan)
Telah di ketahui bahawa elektron yang bergerak atau arus listrik
yang mengalir akan menghasilkan medan magnet. Namun kebalikannya
untuk menghasilkan arus listrik (arus induksi) perlu dilakukan perubahan
medan magnet. Percobaan yang sangat sederhana dapat dilakukan sepeerti
skema di bawah ini. Saat saklar (switch) ditutup dan arus induksi mengalir
secara tetap pada kumparan bagin atas. Namun sesaat saklar ditutup atau
dibuka sehingga medan magnet yang dihasilkan berubha, maka voltmeter
akan menunjukkan adanya perubahan tegangan induksi. Besanya tegangan
yang dihasilkan adalah sebanding degan perubahan arus induksi, dapat
dituliskan :
sumber:https://accurations.wordpress.com/2012/08/08/induktor/
Gambar 5 : Inductor (kumparan)
sumber:http://nafiri-mekatronika.blogspot.co.id/2013/09/pembelajaran-
induktor.html
(Daryanto,2014 : 145)
4. Transformator
Transformator merupakan suatu alat magnetoelektrik yang sederhana,
andal, dan efisien untuk mengubah tegangan arus bolak- balik dari satu tingkat
ke tingkat yang lain. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti,
yang terbuat dari besi lapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer
dan kumparan sekunder. Rasio perubahan tegangan akan tergantung dari rasio
jumlah lilitan pada kedua kumparan itu. Biasanya kumparan terbuat dari
kawat tembaga yang dibelit seputar “kaki” inti transformator. Secara umum
dapat dibedakan dua jenis transformator menurut konstruksinya, yaitu tipe
inti, dan tipe cangkang. Pada tipe inti terdapat dua kaki, maing-masing kaki
dibelit oleh satu kumparan. Sedangkan tipe cangkang memiliki tiga buah kaki,
dan hanya kaki yang di tengah-tengah yang dibelit oleh kedua kumparan.
Penggunaan transformator sangat sederhana dan andal itu merupakan
salah satu sebab penting bahwa arus bolak-balik sangat banyak dipergunakan
untuk pembangkit dan penyaluran tenaga listrik. Pada penyaluran tenaga
7
listrik terjadi kerugian energi sebesar FR watt.detik. Skema transformator dan
lambangnya di tunjukkan pada gambar di bawah ini:
sumber:https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil
/Transformator-2007/konten2.html
8
elektronik, LED, laser semikonduktor, mengesan gelombang mikro dan lain-
lain. Beberapa penegrtian dasar daripada sambungan dioda p-n digunakan
pada transistor, sehingga apabila kita menguasai pengertian dasar dioda akan
mudah pula kita memahami sifat transistor. Secara skematis dioda sambungan
p-n dapat dilukiskan seperti pada gambar 6:
9
Persamaan pada doida , pada tegangan maju bukit potensial sambungan p-n
berkurang yaitu menjadi Vh= Vh0 - v. Disini Vh0 adalah tinggi bukit potensial
tanpa panjar , dan v adalah beda tegangan pada dioda.
(Sutrisno, 1986 : 81-82, 85-86)
2. Transistor
Transistor adalah komponen elektronika multitermal, biasanya
memiliki 3 termal. Secara harfiah, kata ‘Transistor’ berarti “Transfer resistor”,
yaitu suatu komponen yang nilai resistansi antara termalnya dapat diatur.
Secara umum transistor terbagi atas 3 jeni yaitu:
1. Transistor Bipolar
2. Transistor Unipolar
3. Transistor Unijuction
Pada transistor bipolar, arus yang mengalir berupa arus lubang (hole)
dan arus elektron atau berupa pembawa muatan mayoritas dan minoritas.
Transistor dapat berfungsi sebagai penguat daya atau sebagai saklar. Ada 2
jenis transistor yaitu PNP dan NPN.
Transistor didesain dari pemanfaatn sifat dioda, arus mengahantar dari
dioda dapat dikontrol oleh elektron yang ditambahkan pada pertemuan PN
diode. Dengan penambahan elekdioda pengontrol ini, maka dioda
semikonduktor dapat dianggap dua buah dioda yang memiliki elektroda
bersama pada pertemuan. Junction semacam ini disebut transistor bipolar dan
dapat di lihat pada gambar dibawah ini :
10
Gambar 9 : Transistor bipolar
sumber: http://skemaku.com/cara-kerja-transistor/
Dengan memilih elektrode pengontrol dari tipe N atau tipe P sebagai elektrode
persekutuan antara dua dioda, maka dihasilkan transistor jenis PNP dan NPN.
Transistor dapat bekerja apabila diberi tegangan, tujuan pemberian tegangan
pada transistor adalah agar transistor tersebut dapat mencapai suatu kondisi
menghantar atau menyumbat. Baik transistor dengan kolektor NPN atau PNP
tegangan antara emitor dan basis adalah forward bias, sedangkan antara basis
dengan kolektor adalah reverse bias.
11
kapasitor, yang di integrasikan menjadi suatu rangkaian elektronik dalam sebuah
kemasan kecil.
sumber:https://potentiallabs.com/cart/buy-7404-not-gate-ic-online-hyderabad- india
Kegunaan IC :
Penguat daya (Amplifier), Penguat Operasional (Op Amp), Penguat Sinyal
(Signal Amplifier), Penguat sinyal mikro (Mikrowave Amplifier), Penerima
Frekuensi Radio, Sebagai jantung pada suatu rangkaian
Jenis-jenis IC
a. IC Linear
Penguat daya (Power amplifier), Penguat sinyal (Sinyal amplifier), Penguat
Operasional (Operasional Amplifier), Penguat sinyal mikro (Mikrowave
amplifier), Penerima frekuensi radio (Radio Amplifier)
b. IC Digital
Gerbang penjaga (Logic Gate), Timer, Counter, Calculator, Memory
12