0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan6 halaman

Pengantar Tajwid

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 6

MA’HAD ALY AS’ADIYAH SENGKANG

MAKALAH
PENGANTAR ILMU TAJWID

Di susun oleh:
Abdurrahman auf
Muh. Haidar
Angga Putra
Muh. Irsyad Mubarak
Baso Aqil Febyansyah
َ ‫َو َرتِّ ِل ْال ُق ْر َء‬
‫ان َت ْرتِيال‬
"Dan bacalah Alquran dengan tartil” (QS. 73:4)

DEFINISI TAJWID

Membaca Al-Quran merupakan suatu ibadah kepada Allah SWT. Sebab


itu, membaca Al-Qur'an tidak bisa dengan dilakukan seenaknya, tetapi
harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku dalam membaca Al-Qur'an.
Ketentuan atau aturan yang berlaku tersebut disebut dengan ilmu tajwid.
Apa itu ilmu tajwid?

Melansir pada buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr.
Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag., M.S.I., ilmu tajwid secara
etimologis, kata tajwid berasal dari Bahasa Arab jawwada - yujawwidu -
tajwid yang berarti tahsin atau memperbaiki.

Sedangkan secara terminologis, tajwid menurut 'Athiyyah Qabil Nashar,


ilmu tajwid ialah ilmu yang membahas kata-kata ayat (ayat-ayat) Al-Qur'an
dari segi pemberian huruf pada haknya yang berupa sifat-sifat yang lazim
yang diperlukan, seperti isti'la' dan istifal, atau mustahaq huruf dari hukum-
hukum bacaan yang muncul dari sifat-sifat tersebut, seperti hukum bacaan
tafkhim, tarqiq, idgham, izhar, dan lain sebagainya.

Menurut istilah, tajwid adalah ilmu yang menjelaskan tentang hukum-


hukum dan kaidah-kaidah yang menjadi landasan wajib ketika membaca
Al-Qur'an, sehingga sesuai dengan bacaan Rasulullah SAW. Abu Nizhan
dalam bukunya yang berjudul, Buku Pintar Al-Qur'an dijelaskan tajwid
biasa disebut sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara
mengucapkan kalimat-kalimat Al-Qur'an.

Selanjutnya, terkait dengan membaca Al-Qur'an dengan memperhatikan


ilmu tajwid, Nabi Muhammad SAW bersabda,

‫آن َو َعلَّ َم ُه‬


َ ‫ْر ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم الْ ُق ْر‬
ُ ‫َخي‬

Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan


mengajarkannya." (HR. Bukhari no. 5027).

HUKUM MEMPELAJARI TAJWID

Mengutip pada buku yang berjudul Metode Pengajaran Al-Qur'an dan Seni
Baca Al-Qur'an dengan Ilmu Tajwid oleh Dr. Hj. Nur'aini, S.Ag., M.Ag.,
hukum untuk mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah atau wajib
dikuasai sekelompok masyarakat agar lestari ilmunya. Sedangkan untuk
membaca Al-Qur'an yang sesuai dengan ilmu tajwid hukumnya adalah
wajib 'ain atau kewajiban bagi tiap-tiap orang yang membaca Al-Qur'an
dengan bertajwid.

Hal tersebut sebagaimana dengan firman Allah SWT sebagai berikut:

َ ‫أَ ْو ِز ْد َعلَ ْي ِه َو َرتِّ ِل ٱلْ ُق ْر َء‬


‫ان َت ْر ِتياًل‬

Artinya: "Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan
tartil." (QS. Al-Muzammil: 4).

KEUTAMAAN MEMPELAJARI TAJWID

Ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya
secara langsung dengan Alquran. Bahkan dalam dunia ilmu hadits,
seorang alim tidak akan mengajarkan hadits kepada muridnya sehingga ia
sudah menguasai ilmu Alquran. Diantara keistimewaannya adalah
sebagai berikut:

1. Mempelajari dan mengajarkan Alquran merupakan tolok ukur


kualitas seorang muslim. Sabda Rasulullah Sholallohu'alaihi
wasallam: "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Alquran
dan mengajarkannya"(HR.Bukhari)

2. Mempelajari Alquran adalah sebaik-baik kesibukan. Allah


'azzawajalla berfirman dalam hadits Qudsi: "Barang siapa yang
disibukkan oleh Alquran dalam rangka berdzikir kepadaKu dan
memohon kepadaKu niscaya Aku akan memberikan sesuatu yang
lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-
orang yang telah meminta. Dan keutamaan Kalam Allah daripada
seluruh kalam yang selain-Nya seperti keutamaan Allah atas
makhlukNya."(HR.Tirmidzi)

3. Dengan mempelajari Alquran, maka akan turun sakinah


(ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang
yang mempelajari Alquran kepada makhluk yang ada di sisiNya.
Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam bersabda: "Tidaklah suatu
kaum berkumpul di satu masjid dari masjid-masjid Allah kemudian
mereka membaca Alquran dan mempelajarinya, melainkan turun
kepada mereka ketentraman, diliputi dengan rahmat, dinaungi oleh
malaikat, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan makhluk-Nya."
(HR. Muslim)

TUJUAN MEMPELAJARI TAJWID

Tujuan dari mempelajari ilmu tajwid ialah agar mampu untuk membaca
ayat-ayat Al-Qur'an dengan baik (fasih) sesuai dengan yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW.

Selain itu, dengan mempelajari ilmu tajwid juga dapat memelihara lisan
dari kesalahan-kesalahan Ketika membaca Al-Quran. Hal tersebut
dijelaskan dalam buku yang berjudul Dasar-dasar Ilmu Tajwid oleh Dr.
Marzuki, M.Ag. dan Sun Choirul Ummah, S.Ag., M.S.I.

Tujuan mempelajari ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah agar terhindar
dari kesalahan dalam membaca Alquran.

Kesalahan dalam membaca Alqur’an, dikategorikan dalam dua macam,


yaitu:
1. AL-LAKHNU AL-JALIY (kesalahan besar/fatal)

Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam


Alqur’an yang dapat mengubah arti dan menyalahi ‘urf qurro. Melakukan
kesalahan ini, hukumnya HARAM.

Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain:

a. Kesalahan makhroj (titik/tempat keluarnya) huruf. Kesalahan ini


biasanya terjadi pada pengucapan huruf-huruf yang hampir serupa,
seperti : ‘a (‘ain) dibaca a (hamzah), dlo dibaca dho,
dza dibaca da, tsa dibaca sa, ha dibaca kha, thi dibaca ti , dan
sebagainya.

b. Salah membaca mad, yaitu yang seharusnya dibaca pendek (1


ketukan) dibaca lebih panjang (2 ketukan atau lebih) dan sebaliknya.
Misalnya: Laa (aa dibaca panjang; artinya TIDAK) dibaca La (a dibaca
pendek; artinya SUNGGUH-SUNGGUH)

c. Salah membaca harokat. Contohnya: kharokat di akhir kata benda,


karena kharokat akhir kata menunjukan jabatan kata itu dalam kalimat.
Contoh: yarfa’ullohu (artinya: Allah mengangkat) di baca
yarfa’ulloha (artinya menjadi: dia mengangkat Allah).

2. AL-LAKHNU AL-KHOFIY (kesalahan kecil)

Adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafadh-lafadh dalam


Alqur’an yang menyalahi ‘urf qurro namun tidak mengubah arti.
Melakukan kesalahan ini hukumnya makruh.

Yang termasuk kesalahan jenis ini antara lain: kesalahan dalam


membaca dengung (idghom, ikhfa’, iqlaab, dll), kesalahan (lebih/kurang
panjang) dalam membaca mad, kesalahan menampakkan sifat huruf
(seperti: hams, qolqolah, keliru membaca tahkhim/tarqiq), dan lain
sebagainya.

Kesalahan membaca Alqur’an, baik yang JALIY maupun yang KHOFIY,


tetaplah sebuah kesalahan. Bila kesalahan itu tetap muncul, maka
bacaan Alqur’an kita tidak lagi sesuai dengan bacaan saat pertama kali
Alqur’an diturunkan. Karena itu, marilah kita belajar ilmu tajwid ini,
mudah-mudahan kita terhindar dari segala kesalahan dalam membaca
Alqur’an.

Credits/sumber
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6457047/apa-pengertian-tajwid-dan-
hukum
https://www.alquran-sunnah.com/alquran/ilmu-tajwid/484-pengantar-llmu-
tajwid.html

Anda mungkin juga menyukai