DIFUSI DAN DISOLUSI - Bagian 1
DIFUSI DAN DISOLUSI - Bagian 1
DIFUSI DAN DISOLUSI - Bagian 1
&
DISOLUSI
Bagian ke-1
2
Faktor-faktor yang
mempengaruhi difusi
1. Suhu; makin tinggi suhu difusi makin cepat
2. BM; makin besar BM difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium; makin besar kelarutan
dalam medium difusi akan makin cepat
4. Perbedaan konsentrasi (gradien konsentrasi); makin
besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,
makin besar proses difusi yang terjadi.
3
5. Jarak tempat berlangsungnya difusi; makin dekat
jarak tempat terjadinya difusi, makin cepat proses
difusi yang terjadi.
6. Area tempat berlangsungnya difusi; makin luas area
difusi, makin cepat proses difusi
4
Hukum I Fick (1855)
“Laju difusi berbanding lurus dengan gradien konsentrasi”
Q = - D dc/dx
6
Kecepatan transpor obat
tergantung pada:
1. Sifat fisikokimia obat
2. Konsentrasi obat yang menembus membran
3. Bentuk ionik dari obat
bentuk tak terion → lebih mudah menembus
membran
7
Persen obat tak terion
(bentuk molekul)
• Asam lemah:
1
%tak terionkan = ( pH − pKa ) x 100 %
1 + 10
• Basa lemah:
1
%tak terionkan = ( pKa − pH ) x 100 %
1 + 10 8
Definisi
DISOLUSI
• Hilangnya kohesi suatu padatan
karena pengaruh cairan yang
menimbulkan dispersi homogen
dalam bentuk ion atau molekul.
9
10
11
KECEPATAN DISOLUSI
(RATE OF DISSOLUTION)
19
20
Disolusi merupakan rangkaian peristiwa yang
berbeda-beda yang secara skematis meliputi
(mekanisme disolusi):
21
Aplikasi uji disolusi
• Riset dan pengembangan (R&D)
* Penetapan karakteristik bahan baku yang akan digunakan
dalam formulasi.
* Optimasi formulasi.
* Validasi
• Kontrol kualitas (Pengawasan Mutu)
* Kontrol keajegan kualitas antar batch.
* Sebagai jaminan pelepasan obat secara in vitro.
* Perlu waktu cepat dan jumlah banyak.
22
Uji disolusi untuk kontrol kualitas
Tahap Jumlah yang diuji (QC) Kriteria Penerimaan
S1 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q+5%
6
23
Tablet Famotidin
(Farmakope Indonesia VI hal. 555)
24
Fungsi Uji disolusi
25
Proses yang terlibat pada disolusi
sediaan padat:
28
29
30
Rotating disk system
31
Teori disolusi
32
1. Diffusion layer model / film theory
33
34
35
Kecepatan disolusi
36
Kecepatan disolusi menurut
Noyes and Whitney:
= (D.S / h )(Cs − Cb )
dM
dt
Keterangan:
M = jumlah obat terlarut dalam waktu t
D = koefisien difusi
S = luas permukaan
h = ketebalan lapisan film
Cs = konsentrasi obat di lapisan stagnant
Cb = konsentrasi obat di bulk solution pada waktu t
37
Jika diubah menjadi konsentrasi obat terlarut per satuan waktu:
= K.S(Cs − Cb )
dc
dt
Jika Cs >> Cb
dc
= K.S.Cs
dt
38
Contoh soal
39
2. Interfacial barrier model/limited
solvation theory
Model ini menggambarkan reaksi yang terjadi pada
permukaan padat dan dalam hal ini terjadi difusi
sepanjang lapisan tipis cairan. Sebagai hasilnya, dianggap
tidak adanya kesetimbangan padatan-larutan, dan hal ini
harus dijadikan pegangan dalam membahas model ini.
Proses pada antar muka padat-cair sekarang menjadi
pembatas laju ditinjau dari proses transpor. Transpor
yang relatif cepat terjadi secara difusi melewati lapisan
tipis statis (stagnant) 40
41
• Persamaan yang berkaitan dengan interfacial barrier model adalah
sebagai berikut:
G = K i (Cs − C b )
42
3. Danckwert’s model/penetration or
surface renewal theory
44
45
• Persamaan yang berkaitan dengan Danckwert’s model
adalah sebagai berikut:
= A(Cs − Cb ) D
dC dm
V =
dt dt
m = massa zat padat terlarut
γ = kecepatan pembaharuan permukaan
D = koefisien difusi
46
Perhitungan untuk nilai D
(koefisien difusi)
• Persamaan Stokes – Einstein
RT
D=
(6r )N
R = konstante molar gas
T = temperatur absolut
η = viskositas
r = jari-jari partikel yang berbentuk bulat
N = bilangan Avogadro
47
Sink condition
• Kondisi sink dapat dicapai dengan mempertahankan
volume pelarut lebih besar terhadap titik kejenuhan
(antara 5 sampai 10 x lebih besar).
• Pada uji disolusi, apabila kondisi sink maka persamaan
disolusi dapat disederhanakan menjadi:
dc /dt=K S Cs
• S=luas permukaan padatan; K=karakteristik zat pada
temperatur konstan dalam pelarut tertentu; dan
Cs=konsentrasi larutan jenuh.
48
49
50