0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan16 halaman

Peran Guru

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 16

MAKALAH PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

Renata emilia purba (2105030320)

Kelas : 2B32

Mata kuliah : Etika Guru

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS QUALITY

MEDAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang mana saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "ETIKA GURU". Penulisan makalah
ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Etika Guru.

Dalam makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada dosen mata kuliah Etika Guru.

Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan- kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya
miliki.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demipenyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah yang berjudul "ETIKA GURU" dapat
bermanfaat untuk kita semua.

Medan, oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Latar belakang..................................................................................................................4

B. Rumusan masalah...........................................................................................................4

C. Tujuan penulisan.............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

A. Kompetensi guru dalam pembelajaran.........................................................................6

B. Peran guru........................................................................................................................7

C. Peran guru dalam pembelajaran....................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

A. Kesimpulan......................................................................................................................14

B. Saran.................................................................................................................................14

DAFTAR ISI............................................................................................................................15

Soal dan jawaban..................................................................................................................16

3
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Guru dewasa ini berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk


mencapai tujuan pendidikan. Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian
yang serius. Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan,
kalau tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa
hasil yang diharapkan. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta
didik untukk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.

Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah
memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik
yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi
aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses
pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru
memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai
guru.

Peran guru ini antara lain meliputi guru sebagai pendidik pengajar, pembimbing,
pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti dan
masih banyak lagi. Untuk lebih memahami masing-masing peran tersebut kami
menjelaskan beberapa peran guru dalam makalah ini yaitu guru sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan, pribadi dan
guru sebagai peneliti.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kompetensi guru dalam pembelajaran?

2. Bagaimana peran guru itu?

3. Bagimanakah peran guru dalam pembelajaran?

C. Tujuan

1. Memahami kompetensi guru dalam pembelajaran

2. Mengerahui peran guru

4
3. Memahami peran guru dalam pembelajaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kompetensi Guru dalam Pembelajaran

Sebelum penulis membahas tentang peran guru dalam pembelajaran, disini akan
dijelaskan terlebih dahulu tentang kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru dalam pembelajaran.

Adapun kompetensi guru yaitu kemampuan seorang guru dalam melaksanakan


kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru berkaitan
dengan profesionalisme yaitu, guru yang profesional adalah guru yang kompeten
(berkemampuan), karena itu kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai
kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan
kemampuan tinggi. Dengan kata lain kompetensi adalah pemilikan, penguasaan,
ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.[2]

Jadi kompetensi profesional guru adalah merupakan suatu keharusan dalam


mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang pemahaman
tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional
akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara
mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.

Sedangkan menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah :

1. Kompetensi Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject
matter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologi dalam arti
memiliki konsep teoritis mampu memilih metode dalam proses belajar mengajar.

2. Kompetensi Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu


menjadi sumbr intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang
pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki
Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut Wuri
Handayani”

3. Kompetensi Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi


sosial, baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah,
bahkan dengan masyarakat luas.

6
4. Kompetensi untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti
mengutamakan nilai-nilai sosial dari nilai material.[3]

B. Peran Guru

Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah


memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong,
membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan.
Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam
kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Pendidik adalah orang yang
mengajar dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya.
Sedangkan menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali guru/pendidik adalah orang
yang berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, segala potensi yang ada
pada peserta didik. Serta membersihkan hati peserta didik agar bisa dekat dan
berhubungan dengan Allah SWT.[4]

Pendidik di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar, adalah tenaga
kependidian yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas
khusus sebagi profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan
tugasnya akan berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya
dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. Menurut Drs. H. Abu
Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran guru dalam proses belajar berpust pada :

1. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai


tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang

2. Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai;

3. Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-


nilai, dan penyesuaian diri.

Demikianlah dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas hanya


menyampaikan ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab
akan keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu menciptakan
proses belajar yang sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar
aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.

Mengingat peranannya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki
pemahaman dan kemampuan secara komprehensif tentang kompetensinya sebagai
pendidik. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan

7
secara keseluruhan, seperti yang di ungkapkan oleh Brand dalam Educational
Leadership menyatakan bahwa hampir semua usaha reformasi pendidikan seperti
pembaharuan kurikulum dan metode pembelajaran, semua bergantung kepada guru.[5]

C. Peran Guru dalam Pembelajaran

Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi


kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar-
mengajar dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan
kompetensi guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan
belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar
siswa berada pada tingkat optimal.

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal
sebagaimana yang diungkapkan oleh Adam dan Becey dalam Basic principles of
student teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembingbing,
pengatur, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator
dan konselor. Yang akan dikemukakan disini adalah peranan yang dianggap paling
dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Guru Sebagai Pendidik dan Pengajar

Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas
pribadi teretentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, moral
dan social serta berusaha dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut.

Seorang guru dikatakan sebagai guru tidak cukup “ tahu” sesuatu materi yang akan
diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang memiliki
“ kepribadian guru” dengan segala cirri tingkat kedewasaannya. Dengan kata lain bahwa
untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus berpribadi.

Tugas pendidik adalah sebagai teladan bagi siswa. Sukses tidaknya seorang
pendidik adalah dilihat dari hasil didikan seorang pendidik. Pendidik yang sukses akan
mengikat peserta didik dengan nilai-nilai universal dan menjauhkan peserta didik dari
pengaruh budaya dan pemikiran yang merusak. Sebagai seorang guru yang mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik dalam mengembangkan
kepribadian, guru dituntut memiliki kepribadian ideal yang patut untuk dicontoh. Peserta
didik tidak akan mudah untuk tergugah hati dan pikiran atas ajaran pendidik, bila tidak
melihat bukti aktualisasinya pada diri pendidik. Sebagai contoh siswa tidak akan disiplin

8
dalam mengikuti pelajaran guru yang sering terlambat masuk dan memulai pelajaran.

Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dan dengan guru, kemampuan verbal, tingkat
kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor-faktor
di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik.[6]

2. Guru sebagai Pelatih dan pembimbing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan


pengetahuan dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu.
Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dan kompleks.

Sebagai pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan


waktu perjalanan, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang
ditempuhmenggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesui dengan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik.

Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik


intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
Pelatihan dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi
standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan
lingkungan. Untuk itu, guru harus banyak tahu, merskipun tidak mencakup semua hal
secara sempurna, kerena hal itu tidaklah mungkin.

3. Guru sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Instruction)

Pihak Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran


yang harus diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Disini guru
dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan memerhatikan
berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi :

a. Membuat dan merumuskan bahan ajar.

b. Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan


ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional
efektif

c. Merancang metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.

d. Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam
pengajaran.

9
4. Guru sebagai Pengaruh Pembelajaran

Hendaknya guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara, dan


meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini guru
mempunyai fungsi sebagai motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.
Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adalah sebagai
berikut:

a. Membangkitkan dorongan siswa untuk belajar.

b. Menjelaskan secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengjaran

c. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang


pencapaian prestasi yang lebih baik dikemudian har

d. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.

5. Guru sebagai Konselor

Sesuai dengan peran guru sebagai konselor adalah ia diharapkan akan dapat merespon
segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran, Oleh karena itu,
guru harus dipersiapkan agar.

a. Dapat menolong peserta didik memecahkan masalah-masalah yang timbul antara


peserta didik dengan orang tuanya.

b. Bisa memperoleh keahlian dalam membina hubungan yng manusiawi dan dapat
mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam-macam
manusia.

Pada akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu
motivasi, harapan, prasangka ataupun keinginannya. Semua hal itu akan memberikan
pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain terutama
siswa.

6. Guru sebagai Pelaksana Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta
didik selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara resmi kurikulum sebenarnya
merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau dicita-citakan . Keberhasilan dari suatu
kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada faktor kemampuan yang dimiliki
oleh seorang guru. Artinya guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam
mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum resmi. Bahkan

10
pandangan mutakhir menyatakan bahwa meskipun suatu kurikulum itu bagus, namun
berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak di tangan pribadi guru.
Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum secara aktif
antara lain yaitu : perencanaan kurukulum, pelaksanaan di lapangan, proses penilaian,
pengadministrasian, perubahan kurikulum.

7. Guru dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan

Peranan guru dalam kurikulum berbasis lingkungan tidak kalah aktifnya dengan
peserta didik. Sehubungan dengan tugas guru untuk mengaktifkan peserta didik dalam
belajar, maka seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
yang memadai. Pengetahuan, sikap, dan ketramoilan yang dituntut dari guru dalam
proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi didasarkan atas posisi
dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab sebagai pengajar yang profesional.

Posisi dan peran guru yang dikaitkan dengan konsep pendidikan berbasis lingkungan
dalam proses pembelajaran dimana guru harus menempatkan diri sebagai :

a. Pemimpin belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi pelaksana,


dan pengontrol kegiatan belajar peserta didik.

b. Fasilitator belajar, guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik dalam
melakukan kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk.

c. Moderator belajar, guru sebgai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik,.
Selain itu guru bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah
sebagai hasil belajar peserta didik,atas dasar semua pendapat yang telah dibahas dan
diajukan peserta didik.

d. Motivator belajar, guru sebagai pendorong peserta didik agar mau melakukan
kegiatan belajar. Sebagai motivator guru harus dapat menciptakan kondisi kelas yang
merangsang peserta untuk mau melakukan kegiatan belajar, baik individual maupun
kelompok.

e. Evaluator belajar, guru sebagai penilai yang objektif dan komprehensif. Sebagai
evaluator guru berkewajiban mengawasi, memantau proses pembelajaran peserta didik
dan hasil belajar yang dicapainya. Guru juga berkewajiban melakukan upaya perbaikan
proses belajar peserta didik, menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik
secara individual, kelompok, maupun secara klasikal.

8. Guru sebagai Demonstrator

11
Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya
senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembagkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal
ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai
oleh siswa.

Salah satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini
berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan
memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu
memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis. Maksudnya agar apa yang
disampaikannya itu dimiliki betul-betul dimiliki oleh anak didik.

9. Guru sebagai pengelola kelas

Pengelolaan kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan.
Guru selalu mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas
dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik
sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.

Dalam perannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya


mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar
kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan –tujuan pendidikan. Pengawasan
terhadap belajar lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut
menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat
menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan
dalam mencapai tujuan.[8]

Tujuan umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas


kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar agar mencapai hasil yang baik.
Sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa
belajar, tetapi juga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar, serta membantu
siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Pengelolaan kelas juga terkait dengan kegiatan penjadwalan penggunaan kelas


untuk berbagai mata pelajaran yang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya masing-
masing, sehingga tidak saling ganggu-menggangu. Ketika pada satu kelas terjadi
kegiatan pelajaran bernyanyi misalnya, maka kelas yang berdekatan dengannya tidak
merasa terganggu.

12
10. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang


cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi
untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media
pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan
merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran
disekolah.

Sebagai mediator guru menjadi perantara dalam hubungan antarmanusia. Untuk


keperluan itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana
orang berintraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru bias menciptakan secara
maksimal kualitas lingkungan yang interaktif.

Dan sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar baik
yang berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.[9]

11. Guru sebagai evaluator

Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang
baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan itu
tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua
pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiata evaluasi atau penilaian.

Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan,


penguasaan siswa terhadap pelajaran , serta ketepatan atau keefektifan metode
mengajar. Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengatahuikedudukan
siswa dalam kelas atau kelompoknya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan
dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun
mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau
tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk
menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.

Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru
sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai didaktikus,
guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai transmitter, guru
sebagai mediator, guru sebagai evaluator.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat menjadi penambah ilmu pengetahuan bagi seorang guru
dalam memaksimalkan perannya dalam pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

15
Soal dan jawaban

1. Ilmu yang mempelajari tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu yang mempelajari
tentang adat kebiasaan dikenal dengan istilah..

Jawab : etnografi.

2. Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau kelompok dalam
mengatur perilakunya adalah definisi dari..

Jawab : etika.

3. Moralitas seseorang ditentukan oleh komponen-komponen

Jawab : seperti nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, dan pengalaman pribadi.

4. Magnis Suseno berpendapat bahwa untuk mengukur baik buruknya sebuah


perbuatan didasarkan pada

Jawab : prinsip moral.

5. Sumorgono (1995) membedakan moral menjadi dua golongan yaitu

Jawab : moral agama dan moral sosial.

16

Anda mungkin juga menyukai