Proposal PKL 1 Anis Diantoro

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 74

PROPOSAL

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) 1


PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN
DESA KEMLOKO KECAMATAN KRANGGAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

Oleh :

Anis Diantoro
NIRM. 03.03.22.179

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN YOGYAKARTA-


MAGELANG
PRODI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN
HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Proposal PKL 1 Perencanaan Penyuluhan Pertanian


Desa Kemloko Kecamatan Kranggan Kabupaten
Temanggung
Nama : Anis Diantoro
NIRM : 03 03 22 179
Program Studi : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan
Jurusan : Peternakan

Disetujui :
Pada tanggal : Juni 2024

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., MP Suci Andanawari, S.Pt. M.Si


NIP. 19670509 199603 1 002 NIP. 19900203 201903 2 006

Mengetahui :

Ketua Jurusan Peternakan Ketua Program Studi Penyuluhan


Peternakan dan Kesejahteraan
Hewan

Ir. Sumaryanto, MM Haris Tri Wibowo, SP., M.Si


NIP. 19601117 198603 1 002 NIP. 19801228 200901 1 003
PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Hidayah dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dapat
menyelesaikan Proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) I.
Proposal disusun sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan PKL
1 di Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung. Oleh
karena itu diucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt., M.P selaku Direktur Politeknik
Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang dan Pembimbing
I.
2. Ir. Sumaryanto, M.M Selaku Ketua Jurusan Peternakan Politeknik
Pemangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.
3. Haris Tri Wibowo,SP, M.Si selaku Ketua Program Studi
Penyuluhan Peternakandan Kesejahteraan Hewan
4. Suci Andanawari, S.Pt. M.Si selaku Pembimbing II Praktik Kerja
Lapangan (PKL) I.
5. Semua pihak yang telah mendukung pembuatan proposal PKL I.

Penulis menyadari bahwa proposal ini masih ada kekurangan, oleh


karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak, demi perbaikan proposal ini.

Magelang, Juni 2024

Anis Diantoro
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................2
PRAKATA .........................................................................................................................3
DAFTAR ISI ......................................................................................................................4
DAFTAR TABEL ................................................................................................................5
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................................6
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................7
A. Latar Belakang .....................................................................................................7
B. Tujuan .................................................................................................................8
C. Manfaat...............................................................................................................8
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................9
A. Penyuluh Pertanian .............................................................................................9
B. Perencanaan Penyuluhan Pertanian .................................................................. 13
III. METODE PELAKSANAAN .................................................................................... 20
A. Waktu dan Tempat ............................................................................................ 20
B. Materi Kegiatan ................................................................................................. 20
C. Prosedur Pelaksanaan ....................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 26
LAMPIRAN .................................................................................................................... 27
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan Praktik Lapang (PKL) 1 ............................................... 24


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan PKL I ............................................................... 28


Lampiran 2. Form lembar Konsultasi ........................................................................ 29
Lampiran 3. Sinopsis.................................................................................................. 30
Lampiran 4. Form Risalah Kunjungan ke Kelompoktani / Gabungan Kleompok
Tani / Kelembagaan Ekonomi Petani ....................................................................... 31
Lampiran 5. Form Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) .......................................... 32
Lampiran 6. Contoh 5 (lima) Alat PRA yang digunakan ......................................... 33
Lampiran 7. Form Pengambilan Data Sekunder (Form. 1-28) ............................... 38
Lampiran 8. Rencana Definitif Kelompok (RDK) ..................................................... 67
Lampiran 9. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) .............................. 69
Lampiran 10. Rencana Kegiatan Penyuluhan ......................................................... 70
Lampiran 11. Rencana Kegiatan Untuk Mengikhtiarkan Kemudahan ................... 71
Lampiran 12. Matriks Programa Penyuluhan Pertanian ......................................... 72
Lampiran 13. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) .................... 73
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta


Magelang Jurusan Peternakan merupakan perguruan tinggi di lingkungan
Kementerian Pertanian yang menyelenggarakan pendidikan tinggi program
vokasi yang bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten, profesional,
mandiri dan berdaya saing di bidang penyuluhan dan peternakan serta
berjiwa pengabdian kepada bangsa dan negara. Politeknik Pembangunan
Pertanian Jurusan Peternakan sebagai penyelenggara pendidikan tinggi di
lingkungan Kementerian Pertanian bertujuan menghasilkan Penyuluh
Pertanian Ahli dan Praktisi Agribisnis yang akan bermitra dengan pelaku
utama dan pelaku usaha.
Tujuan pendidikan seperti tersebut di atas, dapat dicapai melalui
proses pendidikan yang dirancang sesuai dengan Kurikulum Polbangtan yang
mengacu pada Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka
Kreditnya, sesuai keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara; Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor
pertanian bidang penyuluhan sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 162 Tahun 2021 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah,
dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis
Lainnya Bidang Penyuluhan Pertanian.
Proses pembelajaran di Polbangtan Yogyakarta Magelang Jurusan
Peternakan terdiri atas kuliah klasikal dan praktik mata kuliah. Selain praktik
mata kuliah dilaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I yang dilaksanakan
pada semester IV. Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dirancang sebagai
bagian dari kegiatan proses pembelajaran di Polbangtan Yogyakarta
Magelang Jurusan Peternakan, dengan capaian pembelajaran tentang
perencanaan penyuluhan pertanian, dengan bobot 4 sks atau sepadan
dengan 22 hari kerja efektif di lapangan.

B. Tujuan

Kegiatan dilaksanakanya PKL I bertujuan untuk :


1. Pengetahuan: Menganalisis permasalahan pada kelompok
tani/gabungan kelompok tani, dan meningkatkan kemampuan dalam
merencanakan kegiatan penyuluhan.
2. Keterampilan: Merencanakan kegiatan penyuluhan secara partisipatif.
3. Sikap: Memiliki kepekaan sosial dan kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan; memiliki sikap bertanggungjawab atas pekerjaannya;
serta menumbuhkan jiwa penyuluh profesional.

C. Manfaat

1. Bagi mahasiswa :
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam menetapkan
prioritas permasalahan pada kelompok tani/gabungan kelompok
tani;
b. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam merencanakan
kegiatan penyuluhan pertanian bagi pelaku utama dan pelaku
usaha, serta menyusun instrumen penyuluhan;
c. Mewujudkan jiwa penyuluh profesional.
2. Bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah, petani dan pemangku
pekentinganlain adalah membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang
dilakukan instansi pelaku utama dan usaha.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyuluh Pertanian

1. Pengertian Penyuluhan Pertanian


Istilah penyuluhan pertanian dikenal dengan istilah extension,
dalam Bahas Belanda disebut voorlichting yang berarti penerangan untuk
menolong orang untuk menemukan jalan. Istilah voorlicting digunakan pada
masa kolonial Belanda bagi negara-negara jajahan Belanda. Indonesia
memilih penyuluhan sebagai istilah voorlichting sedangkan Malaysia
memilih Perkembangan (Extension) (Anwarudin et al, 2021). Selain Bahasa
Belanda, penyuluhan dalam bahasa Jerman disebut Aufklarung yang
artinya pencerahan. Austria sendiri menyebut penyuluhan dengan istilah
Forderung yang artinya menggiring seseorang ke arah yang diinginkan,
sedangkan Bahasa Prancis menyebut penyuluhan dengan istilah
vulgarization yang artinya pentingnya penyederhanaan pesan bagi orang
awam (Mardikanto, 1993).
Penyuluhan pertanian pada awalnya disebut sebagai Agricultural
Extension, dalam Bahasa Indonesia penyuluhan berasal dari kata suluh
yang artinya pemberi penerangan di tengah kegelapan. Penerangan yang
dimaksud adalah penerangan yang dilakukan secara terus menerus hingga
apa yang diterangkan dapat dipahami, dihayati dan dilaksanakan oleh
masyarakat. Penyuluh pertanian saat ini terdiri dari penyuluh pemerintah,
swadaya, dan swasta. Penyuluh pemerintah terdiri atas penyuluh Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pengawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak
(P3K). Penyuluh swadaya adalah pelaku utama yang berhasil dalam
usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan kesadaran sendiri
mau dan mampu menjadi penyuluh (Anwarudin and Haryanto, 2018).
Penyuluh swasta adalah penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau
lembaga yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan.
2. Tujuan Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian ditujukan untuk membantu petani dalam


memecahkan persoalan yang dihadapi dengan cara-cara baru yang terbukti
lebih baik dari cara lama (Soedarmanto, 2001). Dapat dirumuskan secara
jelas, singkat dan mudah dipahami petani, sehingga petani sebagai sasaran
utama dapat mengetahui hasil akhir yang ingin dicapai. Secara khusus
tujuan penyuluhan merupakan peningkatan pengetahuan, keterampilan,
sikap dan motifasinya, meskipun ada faktor yang sangat berpengaruh yang
harus dihadapi dalam pencapaian tujuan ini adalah faktor pendorong, faktor
penghambat, dan faktor penggangu (Warnaen, 2021).
Kegiatan penyuluhan pertanian petani dididik untuk dapat merubah
pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, agar petani dapat menerima
gagasan baru, mengubah petani yang tradisional menjadi petani yang
moderen serta dinamis. Dari pengertian tujuan penyuluhan tersebut, maka
secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan penyuluhan adalah untuk
menambah pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap petani dalam
mengusahakan usaha taninya kearah: bertani yang lebih baik (Better
Farming), berusahatani lebih menguntungkan (Better Business), dan hidup
lebih sejahtera (Better Living).
3. Sasaran Penyuluhan Pertanian
Sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006
tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Penarikan dan Kehutanan (UU
SP3K). Sasran utama penyuluh yaitu :
a. Pihak yang paling berhak memperoleh manfaat penyuluhan meliputi
sasaran utama dan sasaran antara.
b. Sasaran utama penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha.
c. Sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan lainya
yang meliputi kelompok atau Lembaga pemerhati pertanian,
perikanan, dan kehutuanan serta generasi muda dan tokoh
masyarakat.
4. Materi Penyuluhan Pertanian

Menurut pengertian bahasa materi berarti segala sesuatu yang


tampak. Dalam pengertian yang lebih luas materi sering diartikan sesuatu
yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan,
atau disampaikan. Dibidang penyuluhan pertanian materi penyuluhan
diartikan sebagai pesan yang akan disampaikan oleh penyuluh kepada
sasaran penyuluhan. Pesan penyuluhan dapat berupa pesan kognitif,
afektif, psikomotorik maupun pesan kreatif. Pesan penyuluhan ada yang
bersifat anjuran (persuasif), larangan (instruktif), pemberitahuan (informatif)
dan hiburan (entertainment) (Teknik Menyusun Materi Penyuluhan
Pertanian Di BPP Cikulur Kabupaten Lebak, 2020).
Dalam bahasa teknis penyuluhan, materi penyuluhan seringkali
disebut sebagai informasi pertanian (suatu data/bahan yang diperlukan
penyuluh, petani-nelayan, dan masyarakat tani). Materi penyuluhan antara
lain dapat berbentuk pengalaman misalnya pengalaman petani yang
sukses mengembangkan komoditas tertentu, hasil pengujian/hasil
penelitian, keterangan pasar atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Menurut UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan, materi penyuluhan pertanian didefinisikan
sebagai bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh
kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang
meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi,
hukum, dan kelestarian lingkungan.
5. Metode Penyuluhan Pertanian
Cara yang dipergunakan untuk mendekatkan penyuluh dengan
sasaran penyuluhan. Setiap petani belajar dengan cara yang berbeda-beda
sesuai dengan kemampuan dalam menangkap pesan yang diterimanya,
ada yang cukup mendengar saja, atau melihat dan ada juga yang harus
mempraktikan dan kemudian mendistribusikan (Teknik Menyusun Materi
Penyuluhan Pertanian Di BPP Cikukur Kabupaten Lebak, 2020).
Menurut Peraturan Menteri Pertanian No. 52 Tahun 2009 tentang
Metode Penyuluhan pertanian metode penyuluhan Pertanian merupakan
cara/Teknik penyampaian materi penyuluh oleh penyuluh pertanian kepada
pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka tahu, mau, dan mampu
menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan, sumberdaya lainya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan
kesejahteraanya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
6. Media Penyuluhan Pertanian
Media penyuluhan pertanian adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan
pelaku utama dan pelaku usaha sehingga dapat mendorong terciptanya
proses belajar pada diri pelaku utama dan pelaku usaha pertanian tersebut
(Media Penyuluhan Pertanian Modern, 2020).
Menurut (Ida Nuraeni, 2014) media penyuluhan adalah alat bantu
penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan yang dapat merangsang
sasaran suluh untuk dapat menerima pesan-pesan penyuluhan, dapat
berupa media tercetak, terproyeksi, visual ataupun audio-visual dan
komputer. Tanpa alat-alat audio-visual/media maka penyuluhan tidak akan
mempunyai efektivitas yang dituntut oleh jaman elektronik sekarang ini,
serta penggunaannya memerlukan kemahiran dan keterampilan. Surat
kabar, majalah, radio, dan televisi merupakan media yang paling murah
untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Walaupun demikian
perlu diamati pengaruhnya sebelum diputuskan penggunaanya dalam
penyuluhan.

Penyuluhan dengan media cetak menurut Mardikanto (1993)


adalah penyuluhan yang menggunakan hasil cetakan, berupa tulisan,
gambar atau campuran antara tulisan dan gambar sebagai saluran atau
media komunikasinya. Penggunaan media cetak dalam penyuluhan sangat
penting, karena dapat memeberikan sumbangan yang berharga sebagai
bahan bacaan yang bermanfaat. Widjaya (1993), menyatakan, bahwa
kelebihan media cetak adalah relatif murah dan dapat disimpan dengan
mudah, sehingga dapat lebih efektif untuk mempengaruhi pengetahuan.
Sedangkan kelemahan media cetak adalah kurang efektif apabila
diterapkan bagi sasaran yang buta huruf.
B. Perencanaan Penyuluhan Pertanian

1. Identifikasi Potensi Wilayah (IPW)

Menurut (Pentingnya Identifikasi Potensi Wilayah, 2019) IPW


merupakan penggalian data potensi wilayah yang terdiri dari data
sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia sebagai
pelaku utama dalam mengelola usahatani. Sedangkan data-data
pendukung pengelolaan usahatani terdiri dari data monografi desa,
penerapan teknologi budidaya yang biasa dilakukan petani, komoditi
pertanian yang dikelola petani.

IPW sebagai bahan acuan dasar dalam penyusunan Programa


Penyuluhan Pertanian dengan metode PRA (Participatory Rural Apraisal),
sebagaimana tercantum dalam Permentan No. 47 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian. Penggalian data
IPW didapatkan dari data-data primer dengan cara melakukan wawancara
kepada masyarakat tani yang ada didesa dan berdasarkan data-data
sekunder yang dapat diperoleh dari Balai Desa atau milik Penyuluhan
Pertanian di wilayah desa/kelurahan dan petugas dinas terkait lingkup
pertanian.
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah kajian penelitian atau
penilaian desa secara partisipatif. Secara sederhana, Participatory Rural
Appraisal dapat diartikan sebagai teknik penyusunan dan pengembangan
program operasional yang diperuntukkan membangun pedesaan (Moehar
Daniel, dkk, 2006) (Muhsin et al., 2018). Participatory Rural Appraisal
diartikan sebagai pengkajian keadaan desa. Kajian bisa berbentuk kegiatan
penelitian yang meliputi aspek kehidupan masyarakat. Kajian yang dapat
dilakukan bermacam-macam, tergantung aspek dan kebutuhan, bisa
mengambil aspek perekonomian masyarakat di bidang pertanian, potensi
SDA/SDM dan bisa juga non pertanian. Bahkan, bisa juga mengambil dari
kehidupan sosial-budaya masyarakat, pendidikan, kesehatan hingga
kehidupan politik. Pada prinsipnya, hasil dari kajian tersebut menghasilkan
tiga hal, sebagai berikut.
a. Memperoleh informasi terkait kondisi kehidupan di daerah/desa
tersebut.
b. Memperoleh informasi terkait dengan kebutuhan dan
“permasalahan” yang menjadi masalah/kendala masyarakat itu
sendiri.
c. Memperoleh informasi terkait dengan potensi lokal yang dapat
digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan SDA dan SDM
untuk masyarakat sekitar.
Dalam proses penggalian data dan informasi potensi wilayah(data
sekunder dan data primer) sebaiknya dilakukan pendekatan secara
partisipasif, melalui studi PRA ini dapat memperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi secara umum, selanjutnya melalui tahap analisis
masalah dan analisis obyektif dapat ditentukan program atau kegiatan apa
yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang di hadapi tersebut
(Muhammad Taufiqur Rohman, 2020).

Hasil analisis potensi wilayah dapat dirumuskan sebagai alternatif


rekomendasi pola pengembangan usaha tani. Pengembangan pola usaha
tani dirancang dengan memanfaatkan sumberdaya, alternative, jenis
komoditas prioritas, serta sistem usaha tani sesuai keadaan wilayah
Kecamatan Kranggan. Identifikasi potensi wilayah disusun sebagai acuan
bagi penyuluh dalam hal menyelenggarakan kegiatan penyuluhan, dengan
kelompok tani, kelompok usaha, dan lainnya, untuk menentukan metode,
dan materi apa yang dilaksanakan untuk persiapan dan perencanaan
program penyuluh pertanian yang akan dilaksanakan di Kecamatan
Kranggan.

2. Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa/Kelurahan

Programa penyuluhan kecamatan dan desa/kelurahan merupakan


acuan bagi Penyuluh pertanian di desa/kelurahan untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya sebagai mitra kerja dan pendamping Petani di wilayah
kerjanya (Peraturan Menteri Pertanian No. 47 Tahun 2016). Perumusan
keadaan di desa/kelurahan dilakukan dengan mengolah dan menganalisis
data yang diperoleh, antara lain melalui metode PRA, teknik identifikasi
faktor penentu (impact point) atau teknik lainnya untuk menjaring kebutuhan
nyata, harapan dan aspirasi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha
tani. Rumusan keadaan menghasilkan informasi (kualitatif dan kuantitatif)
sebagai berikut :
a. Produktivitas dan produksi nyata di tingkat desa/kelurahan dengan
basis kelompok tani dan gabungan kelompok tani;
b. Keragaan penerapan inovasi/teknologi baru (misalnya belum yakin,
belum mau, belum terampil menrapkan inovasi/teknologi yang
direkomendasikan dalam usaha tani);
c. Keragaan kelembagaan Petani (Poktan, gapoktan, P3A, UPJA) dan
kelembagaan ekonomi Petani (koperasi pertanian);
d. Keragaan kelas kemampuan kelompok tani termasuk Petani yang
belum bergabung dalam kelompok;
e. Keragaan Lingkungan Usaha Tani berupa ketersediaan pasar desa,
kios saprodi, Lembaga keuangan mikro desa;
f. Keragaan prasarana dan saran pendukung, antara lain JITUT,
JIDES, jalan usaha tani.

Tujuan ditetapkan dengan merumuskan perubahan keadaan yang


hendak dicapai dalam jangka waktu satu tahun berkaitan dengan hal
sebagai berikut:
a. Tingkat penerapan inovasi/teknologi baru yang direkomendasikan
dalam usaha tani dengan basis kelompok tani dan gabungan
kelompok tani;
b. Peran dan fungsi kelembagaan Petani (Poktan, gapoktan, P3A,
UPJA)dan kelembagaan ekonomi Petani (koperasi pertanian);
c. Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani termasuk peningkatan
jumlah Petani yang bergabung dalam kelompok;
d. Kegiatan untuk mengupayakan kemudahan atau menciptakan
Lingkungan Usaha Tani yang kondusif berupa ketersediaan pasar
desa, kios saprodi, lembaga keuangan mikro desa;

Penetapan masalah dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor


penyebab belum optimalnya dukungan terhadap pencapaian sasaran
program Komoditas Pertanian Strategis Nasional dan Komoditas Unggulan
lainnya, sebagai berikut:

a. Faktor penyebab belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan


tani (kelompok tani dan gabungan kelompok tani) dan kelembagaan
ekonomi Petani di desa/kelurahaan.
b. Faktor penyebab belum optimalnya pelaksanaan Penyuluhan
Pertanian, antara lain sebagai berikut :
1) pendampingan Petani dalam penyusunan RDK dan RDKK
oleh Penyuluhan pertanian;
2) fasilitas Petani dalam mengakses informasi teknologi, pasar
dan harga;
3) bimbingan penerapan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan
Kalender Tanam (KATAM), pola tanam dan pola usaha tani ;
4) penyampaian umpan balik penerapan teknologi spesifik lokasi
untuk disalurkan kepada BPTP;
5) bimbingan mengakses permodalan, sarana produksi dan
pemasaran, menyusun rencana usaha tani dan
mengembangkan jejaring kerja dan Kerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi usaha;
6) fasilitas penumbuh Kembangan kelembagaan Petani dan
kelembagaan sekonomi Petani;
7) pelaksanaan Rembugtani Desa/kelurahan;
8) indentifikasi potensi permasalahan dan upaya pemecahanya.

c. Faktor yang bersifat Perilaku, yaitu factor yang berkaitan dengan


tingkat adopsi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha terhadap penerapan
suatu inovasi/teknologi baru (misalnya belum yakin, belum mau atau
belum terampil menerapkan inovasi/teknologi yang
direkomendasikan dalam usaha tani);

d. Faktor yang bersifat Non Perilaku, yaitu factor yang berkaitan


dengan ketersediaan dan kondisi sarana prasarana pendukung
usaha Pelaku Utama dan Pelaku Usaha, misalnya ketersediaan
pupuk, benih/bibit, pengairan atau permodalan usaha;

e. Kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana dan sarana


pendukung, antara lain JITUT, JIDES, jalan usaha tani.

3. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)

Rencana kerja tahunan penyuluh secara definisi berdasarkan


Permentan 47 Tahun 2016 adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh
penyuluh berdasarkan programa penyuluhan setempat yang dilengkapi
dengan hal – hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan pelaku
utama dan pelaku usaha. Selain itu penyusunan RKTPP dilakukan setelah
dilakukannya penyusunan programa di tingkat kecamatan yang dilakukan
setelah Musrenbang (Muaddin, 2019).
RKTPP merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh
pertanian yang harus dibuat seorang penyuluh dua kali dalam setahun atau
paling kurang sekali setahun. Dengan berlakunya Undang-Undang nomor
16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan pertanian, perikatan dan
kehutanan (SP3K) maka RKTP diharapkan dapat menghasilkan kegiatan
penyuluhan pertanian spesifik lokalita yang strategis dan mempunyai daya
ungkit yang tinggi terhadap peningkatan produktifitas komoditas unggulan
daerah dan pendapatan petani.
Dengan menyusun RKTP maka diharapkan masalah-masalah yang
selama ini dirasakan menghambat dalam hal persiapan, perencanaan, dan
pelaksanaan program penyuluhan pertanaian dapat diatasi sehingga RKTP
disusun sebagai acuan bagi para penyuluh dalamhal menyelenggarakan
kegiatan penyuluhan.
4. Sinopsis Penyuluhan Pertanian

Sinopsis berisi garis besar materi penyuluhan meliputi judul, latar


belakang, dan sasaran, 5W1H dalam melaksanakan materi, ringkasan
materi (Haq et al., 2021). Loekman. S (2012) Ringkasan dari materi
pertanian perlu disiapkan dan dituangkan dalam bentuk “sinopsis”. Sinopsis
berasal dari kata synopical yang artinya ringkas. Berdasarkan asal kata
tersebut, sinopsis diartikan: ringkasan suatu materi tulisan yang panjang
(baik fiksi maupun non-fiksi) dan sinopsis itu sendiri ditulis dalam bentuk
narasi yang berisi judul sinopsis/judul materi, bagian awal yang berisi
ringkasan latar belakang masalah, bagian utama yang berisi ringkasan
gambaran materi, dan bagian akhir bagian yang berisi ringkasan mengenai
saran.

Pengertian sinopsis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


(KBBI) sinopsis merupakan karangan ilmiah biasa digunakan bersamaan
dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis tersebut, sinopsis
secara garis besar ialah ringkasan, abstraksi atau ikhtisar karangan.
Menurut Poli (2015), sinopsis materi penyuluhan adalah ringkasan dari
materi penyuluhan yang akan disampaikan dalam pelaksanaan
penyuluhan. Tujuan dibuatnya sinopsis materi penyuluhan adalah :
a. Untuk memberikan gambaran tentang masalah yang akan dibahas
dan bagaimana memecahkan masalah tersebut.
b. Agar materi dapat disampaikan secara runtut.
c. Bagi orang lain yang berkepentingan membacanya dapat
mengetahui inti dari materi yang disampaikan.
d. Sebagai bukti pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

5. Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

Materi yang telah dipilih untuk disampaikan kepada sasaran


selanjutnya disusun dalam Lembar Persiapan Menyuluh (LPM). LPM yaitu
lembar persiapan menyuluh setidaknya berisi: Judul; Tujuan; Metode;
Media; Waktu; Alat Bantu; Uraian Kegiatan; dan Estimasi Waktu
pelaksanaan penyuluhan. Penyusunan LPM dimaksudkan untuk
memudahkan Penyuluh menyampaikan materi penyuluhannya, karena di
dalam LPM dicantumkan hal-hal yang akan digunakan dan disampaikan
kepada sasaran terkait dengan materi penyuluhan.
Lembar Persiapan Menyuluh (LPM) dapat diartikan sebagai lembar
yang memuat hal-hal pokok yang harus dipersiapkan dan dikerjakan saat
berlangsungya penyuluhan (Menyusun LPM, 2015). Sedang bila merujuk
pada apa yang dikatakan Dandan H, (2011) bahwa LPM adalah rencana
desain kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan untuk setiap kali sesi
pertemuan.
Tujuan dari Penyusunan LPM antara lain :
a. Memudahkan penyuluh dalam penyampaian materi;
b. Penyuluhan dapat berjalan lancer sesuai scenario waktu yang telah
ditetapkan;
c. Memudahkan dalam melakukan evaluasi baik pre-test maupun post-
test;
d. Memudahkan penyuluh dalam mempersiapkan segala sesuatu yang
diburuhkan pada kegiatan penyuluhan;
e. Sebagai salah satu bukti pelaksanaan kegiatan penyuluhan.
III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) I perencanaan penyuluhan


pertanian akan dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 08 Juli 2024
sampai dengan 06 Agustus 2024. Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) I
dilaksanakan di Desa Kemloko Kecamatan Kranggan Kabupaten
Temanggung.
B. Materi Kegiatan
Materi kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Praktik Kerja
Lapangan (PKL) 1 yaitu :

a. Melaksanakan kegiatan Analisis Potensi Wilayah


Menganalisis potensi wilayah desa dengan menggunakan
pendekatan secara partisipatif (PRA atau teknik lainnya).
b. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Desa
a. Mengumpulkan data hasil analisis untuk mengisi data keadaan.
b. Menetapkan tujuan programa penyuluhan.
c. Rekapitulasi permasalahan pelaku utama dan pelaku usaha.
d. Menentukan skala prioritas permasalahan.
e. Menyusun rencana kegiatan dalam bentuk tabel rencana
kegiatan.

c. Menyiapkan Materi Penyuluhan Pertanian

a. Menetapkan materi penyuluhan sesuai dengan RKTP hasil


FGD (Focus Discussion Group).

b. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk sinopsis.


C. Prosedur Pelaksanaan

1. Melakukan Koordinasi
Sebelum melaksanakan kegiatan ke lapangan mahasiswa
melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dimulai dari melakukan
koordinasi dengan melakukan koordinasi bersama Koordinator Balai
Penyuluh Pertanian dan Kehutanan (BPPK) Kecamatan Kranggan pada
tanggal 23 Juni 2024 untuk meminta izin serta pembagian lokasi desa
pelaksanaan PKL I. Terakhir melakukan koordinasi bersama penyuluh
pertanian/peternakan yang bertugas di BPPK Kecamatan Kranggan untuk
dijadikan sebagai pembimbing eksternal selama kegiatan berlangsung.

2. Menentukan Identifikasi Potensi Wilayah Desa

Identifikasi potensi wilayah dilakukan untuk memperoleh data


keadaan wilayah dengan menggumpulkan data primer maupun data
sekunder. Kegiatan IPW dilakukan di Desa Kemloko Kecamatan Kranggan
Kabupaten Temanggung yang akan dilaksanakan pada tanggal 08 Juli
2024 sampai dengan 06 Agustus 2024.
Pengambilan data primer dilakukan dengan cara menggali
informasi sehingga memperoleh data secara individu dari beberapa sumber
baik petani maupun keluarganya serta masyarakat pelaku agribisnis lainya
dan diskusi kelompok berdasarkan teknik pada instrumen PRA untuk
mengkaji sejumlah topik informasi mengenai aspek-aspek peta sumber daya
desa, identifikasi kegiatan usaha tani (pola usaha tani), peta transek desa,
identifikasi kalender musim, dan identifikasi hubungan kelembagaan
(Diagram Venn).
Pengumpulan dan pengolahan data sekunder diproses untuk
mempelajari keadaan desa/wilayah berdasarkan data informasi yang telah
ada dalam bentuk dokumen yang telah dipublikasikan oleh pihak tertentu
(BPPK Kecamatan Kranggan/Kantor Desa/LSM dll). Pengumpulan data
sekunder harus terarah sesuai dengan tujuan pelaksanaan PRA. Contoh
alat PRA pada lampiran 1.

3. Mengetahui Permasalahan Potensi yang Dilakukan di Desa

Dalam mengetahui permasalahan yang dialami pelaku utama


maupun pelaku usaha dilaksanakan pertemuan dengan pengurus atau
anggota Kelompok Tani untuk mengidentifikasi masalah yang dialami
Kelompok Tani tentang agribisnis yang mereka jalani. Rencana
pelaksanaannya pada tanggal 08 Juli 2024 sampai dengan 06 Agustus
2024. Berdasarkan data yang sudah didapat kemudian disusun bersama
penyuluh WKPP Desa Kemloko Kecamatan Kranggan, perwakilan pelaku
utama dan pelaku usaha dalam proses memilih skala prioritas kebutuhan
pelaku utama dan pelaku usaha. Kemudian disusun menjadi program
penyuluhan pertanian tingkat desa.

4. Menyusun Programa Penyuluhan pertanian Tingkat Desa


Penyusunan programa penyuluhan pertanian dilakukan setelah
melakukan Identifikasi Potensi Wilayah (IPW) serta mengetahui skala
prioritas kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. Dengan data tersebut
akan menjadi acuan dasar dalam penyusunan programa penyuluhan
pertanian tingkat desa, yang digunakan untuk menentukan kegiatan
penyuluhan pertanian yang sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha dan
pelaku utama. Rencana pelaksanaannya pada tanggal 08 Juli 2024 sampai
dengan 06 Agustus 2024.
Sesuai dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 47 Tahun 2016 yaitu
tahapan yang dilakukan pertama yaitu merumuskan keadaan dengan data
yang didapatkan dari kegiatan IPW, yang kemudian diolah dan dianalisis,
dalam pelaksanaan penyusunan ini dibimbing oleh pembimbing masing-
masing (internal dan eksternal).

Kedua, menentukan tujuan yaitu perubahan yang akan dicapai


berupa Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK), dengan
memperhatikan prinsip SMART dan aspek ABCD.
Ketiga, penetapan masalah yaitu dengan menggali aspek apa saja
yang membuat tidak tercapainya tujuan dalam hal ini bisa menggunakan
teknik Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan informasi
suatu masalah tertentu yang sangat spesisifik melalui diskusi kelompok.
Keempat, penetapan rencana kegiatan dengan menyusun
Rencana Kegiatan Penyuluh Pertanian dengan memperhatikan kebutuhan
para pelaku.
Aspek yang sudah digali kemudian dituangkan dalam matriks
Progama Desa yang kemudian akan disahkan, yang selanjutnya programa
tersebut akan dijabarkan ke dalam RKTPP (Rencana Kerja Tahunan
Penyuluh Pertanian) sebagai bahan acuan kerja bagi Penyuluh Pertanian
desa/kelurahan.

5. Menetapkan Materi Penyuluhan Pertanian

Materi penyuluhan pertanian disusun berdasarkan kebutuhan


sasaran dan sesuai dengan RKTP yang sudah disusun sebelumnya. Materi
penyuluhan yaitu materi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
dan mengatasi masalah yang terjadi. Dalam menetapkan materi
penyuluhan pertanian tersebut yang akan dilaksanakan pada tanggal 08
Juli 2024 sampai dengan 06 Agustus 2024. Materi yang telah ditentukan
kemudian dikonsultasikan kepada masing-masing pembimbing (internal
dan eksternal).

6. Menyusun Materi Penyuluhan pertanian Dalam bentuk Sinopsis

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah menyusun materi


penyuluhan pertanian dalam bentuk sinopsis yang akan dilaksanakan
pada tanggal 25 Juli 2024. Sinopsis materi penyuluhan yang disampaikan
secara singkat, jelas, dan padat. Sinopsis materi penyuluhan terdiri atas :
a. Judul, ditulis dengan menggunakan kalimat singkat dan mudah
dipahami yang menggambarakan inti dari materi.
b. Bagian awal, berisi ringkasan latar belakang masalah “mengapa”
sasaran perlu mengetahui materi tersebut.
c. Bagian utama, berisi ringkasan gambaran materi “siapa, apa,
mengapa, kapan, dimana, bagaimana” menerapkan atau
melaksanakan isi materi tersebut.
d. Bagian akhir, bagian ini berisi ringkasan mengenai saran.

7. Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian dan Media yang Digunakan


Penyusunan materi penyuluhan dapat menggunakan media audio
visual maupun media cetak. Kemudian membuat LPM yaitu lembar
persiapan menyuluh yang berisi judul, tujuan, metode, media, waktu, alat
bantu, uraian kegiatan dan estimasi waktu pelaksanaan penyuluhan yang
akan dilaksanakan pada tanggal 08 Juli 2024 sampai dengan 06 Agustus
2024. Materi yang akan disusun disesuaikan dengan skala prioritas pada
RKTP hasil FGD (Focus Discussion Group). Kemudian akan
dikonsultasikan kepada masing-masing pembimbing (Internal, dan
Eksternal).

8. Menyusun Matriks Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Desa

Kegiatan yang dilakukan adalah penyusunan draft programa


penyuluhan pertanian desa yang akan dilaksanakan pada tanggal 08 Juli
2024 sampai dengan 06 Agustus 2024. Penyusunan draf programa
penyuluhan pertanian didasarkan pada potensi wilayah dan permasalahan
agribisnis yang ada di wilayah desa. Data yang di dapat kemudian diolah
untuk dibuat draf programa penyuluhan yang dimasukan ke dalam matriks
programa penyuluhan pertanian. Programa tersebut akan dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) sebagai bahan
acuan kerja bagi Penyuluh Pertanian desa /kelurahan.
Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan Praktik Lapang (PKL) 1

Minggu Ke-
Kegiatan
I II III IV
Berangkat ke lokasi
Koordinasi di BPP
Koordinasi dengan penyuluh
Koordinasi dengan Desa
Identifikasi Potensi Wilayah
Mencari data sekunder
Minggu Ke-
Kegiatan
I II III IV
Mencari data primer
Menyusun permasalahan
Menyusun Programa
Menyusun RKTP
Menyusun Sinopsis
DAFTAR PUSTAKA

Haq, R., Astuti, D. S. F., Iskandar, R., Sunarsih, S., & Kusuma, Y. R. (2021).
Pelaksanaan Dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian Pembuatan Pupuk Bokashi
Di Desa Mangunrejo Magelang. Abdimas Mandalika, 1(1), 01.
https://doi.org/10.31764/am.v1i1.6975
Ida Nuraeni. (2014). Pengertian Media Penyuluhan Pertanian. Media Penyuluhan
Pertanian, 1–30. http://repository.ut.ac.id/id/eprint/4467
Media Penyuluhan Pertanian Modern. (2020). Cybex.Pertanian.Go.Id.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/92211/Media-Penyuluhan-
Pertanian-Modern/#:~:text=Dan media penyuluhan pertanian adalah
,mesuji.id%2Fmedia-penyuluhan
Menyusun Lpm. (2015). Cybex.Pertanian.Go.Id. http://cybex.pertanian.go.
id/artikel/19863/menyusunlpm/#:~:text=Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)
dapat,dan dikerjakan saat berlangsungya penyuluhan.
Anonim (2009). Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Peraturan
Menteri Pertanian Nomor : 25/Permentan/OT.140/5/2009 tanggal : 13 Mei
2009
Setiana L., 2005. Teknik Penyuluhan dan pemberdayaan Masyarakat. Penerbit
Graha Indonesia. Ciawi. Bogor.
Muhsin, A., Nafisah, L., & Siswanti, Y. (2018). Participatory Rural Appraisal (PRA)
For Corporate Social Responsibility (CSR). Oeng Anwarudin et al. (2021).
Sistem Penyuluhan Pertanian.
Pentingya Identifikasi Potensi Wilayah. (2019). Cybex.Pertanian.Go.Id.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/82184/Pentingya-Identifikasi -
Potensi-Wilayah/
Teknik Menyusun Materi Penyuluhan Pertanian Di BPP Cikulur Kabupaten Lebak.
(2020). Cybex.Pertanian.Go.Id.
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90586/TEKNIK-Menyusun-
Materi-Penyuluhan-Per tanian-Di-BPP-Cikulur-Kabupaten-Lebak/
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan PKL I

JURNAL HARIAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN PKL I
POLBANGTAN YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PETERNAKAN TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Nama :
NIRM :
Lokasi PKL :

Paraf
No. Hari/ Kegiatan Keterangan
Pembimbing
Tanggal
Eksternal

……, …………………..2024
Yang membuat

(…………………………….)
Lampiran 2. Form lembar Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI PKL I


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
YOGYAKARTA MAGELANG
JURUSAN PETERNAKAN TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Nama
NIRM
Lokasi PKL
PEMBIMBING INTERNAL: 1.
2.
PEMBIMBING EKSTERNAL :
Paraf
No. Tanggal Materi Bimbingan Saran Pembimbing
Pembimbing

……, …………………..2024
Yang membuat

(…………………………….)
Lampiran 3. Sinopsis

SINOPSIS

Bagian
Awal………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………….

Bagian
Utama………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………..

Bagian
Akhir……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………

Sumber…………………………………...
Tempat dan tanggal penyusunan sinopsis
Penyuluh,

Nama dan Tanda Tangan


Lampiran 4. Form Risalah Kunjungan ke Kelompoktani / Gabungan
Kleompok Tani / Kelembagaan Ekonomi Petani

Hari/Tanggal : :

Waktu Kunjungan : :

Nama Kelompoktani/ Gabungan :


Kelompoktani/ Kelembagaan Ekonomi
Petani
Jumlah anggota yang hadir : ( Laki-laki:.....; Perempuan:...)

Topik yang dibahas :

Masalah yang diajukan/dihadapi :

Pemecahan masalah :

Masalah yang belum dapat dipecahkan :


dan perlu tindak lanjut

Keterangan :

Ketua Poktan/Gapoktan/KEP*) yang Diperiksa Pimpinan Satuan Kerja


dikunjungi yang Melaksanakan Tugas
Penyuluhan di
Kecamatan

(.........................................)
(.............................................)
NIP.
Lampiran 5. Form Lembar Persiapan Menyuluh (LPM)

LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH


Judul : ………………………………………………………..
Tujuan : ………………………………………………………..
Sasaran : ………………………………………………………..
Tempat : ………………………………………………………..
Metode : ………………………………………………………..
Media : ………………………………………………………..
Alat Batu : ………………………………………………………..
Waktu : ……menit

Pokok
No. Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
1. Pembukaan
2.
Penyampaian
Materi

a. Ceramah

b. Diskusi

3. Penutup

………, ………………………..2024
Penyuluh

………………………………….
Lampiran 6. Contoh 5 (lima) Alat PRA yang digunakan

1. Peta sumber daya sosisl

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten / kota :
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. ……….

Contoh Peta Sumberdaya dan Sosial


2. Analisis data kegiatan usahatani (pola usaha tani)

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten / kota :
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. ……….

Jenis usaha (pertanian Waktu/Musim Kegiatan untuk setiap


dan non pertanian jenis usaha
3. Analisis dan hubungan kelembagaan (diagram venn)

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten / kota :
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. ……….

PAS PKK
AR

MASYARAKAT

BRI
KELOMPOK
TANI
BKD

PPL
KARAN BPD
G
TARUN
A

MITRA
USAHA
4. BAGAN TRANSEK

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten / kota :
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. ……….

Contoh Bagan Transek

Penggunaan Kawasa Hutan Sawah Tadah Sawah Irigasi


Lahan n Hutan Terlantar Hujan dengan dan Kebun
Kebun, Pemukiman
Pemukiman Laut
Sawah
Tadah
Hujan
> 140
Ketinggian 100 dpl 50 dpl 20 dpl 10 dpl 0 dpl
dpl
- Hutan - Semak
Campur belukar
- Padi
an - Alangalang - Padi - Perahu
- Kelapa
Vegetasi - Kayu - Bamboo - Kelapa Pemukiman - Ikan laut
- Kakao
- Rotan - Kelapa - Cengkeh
- Buahbuahan
- Padi - Jagung
- Kapok
- Pangan/
- Pangan/ - Pangan/ - Hutan - Penangkapa
Konsumsi
Pemanfaata Konsumsi Konsumsi bakau n ikan laut
- - Pendapata
n - - Pendapatan - Pemukima - Pangan
- Tempat
Pendapatan n - Pendapatan
tinggal
- Pemanfaat
an
lahankuran
- Alat dan
Pengam g produktif - Pengaiaran
- Tenaga - Modal prasarana
Masalah bilan - Pegairan belum ada
kerja - Nelayan - penangkapa
rotan - Penyedian irigasi
semprotan n
- Produksi
rendah
5. Kalender musisman

Desa :
Kecamatan :
Kabupaten / kota :
Tim 1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. ……….

Contoh Kalender Musim


Lampiran 7. Form Pengambilan Data Sekunder (Form. 1-28)

KERASTERISTIK LAHAN
DESA……………………KECAMATAN……………………..
Form.1
Dusun / Kedalaman Drainase Kesuburan
Ketinggian
Poktan Kemiringan lapisan (baik, tanah
tempat
lahan (%) atas PH sedang, (baik,
No ( m dpl)
( Rata- tanah Ratarata buruk) sedang,
Rata -
rata) (cm) Rata-rata buruk)
rata
Rata-rata Rata-rata
1.
2.
3.
dst.
Rata-rata

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA CURAH HUJAN KECAMATAN……………..
Tahun 2019 sampai dengan tahun 2023

Form. 2
No Bulan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2019 2020 2021 2022 2023
Mm hr mm hr mm hr mm hr mm hr
1. Januari
2. Pebruari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. Nopember
12. Desember
Jumlah

Keterangan :
Bln Basah : >100 mm
Bln Lembag : 50-100
Bln Kering : < 50 mm

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
REKAPITULASI LAHAN POTENSI DAN FUNGSIONAL
DESA……………KECAMATAN…………..

Form. 3

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN
DESA…………..KECAMATAN…………..TAHUN………

Form. 4
Tingkat pendidikan (orang)

No Dusun Tdk/ Blm Tdk Akademi/


blm SD tamat tamat SD SLTP SLTA PT Jumlah
SD SD

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
REKAPITULASI
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
DESA…………………KECAMATAN…………………….
TAHUN 2024

Form.5
JENIS PEKERJAAN
PNS/
No Dusun Petani Buruh TNI/
Perdagangan Pengangkutan Industri Lainnya Jumlah
sendiri tani Polri/
(orang) (orang) (orang) (orang) (orang)
(orang) (orang) Pensiunan
(orang)

Jumlah

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA PRODUKTIFITAS DAN PRODUKSI TANAMAN PADI
DESA……………………KECAMATAN……………….

Form.6

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA PRODUKTIFITAS DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG
DESA……………………KECAMATAN……………….

Form. 7

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA PRODUKTIFITAS DAN PRODUKSI TANAMAN …………….
DESA……………………KECAMATAN……………….

Form. 8

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI TAHUN 2024

Form. 9
…………, ………….. 2024
Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN KELOMPOK TANI TERNAK
DESA……………………KECAMATAN……………………

Form. 10

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN GABUNGAN KELOMPOK TANI
DESA…………………..KECAMATAN………………………..

Form. 11

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN UNIT PELAYANAN ALSINTAN (UPJA)
DESA……………………KECAMATAN……………………

Form.12

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN KELOMPOK WANITA TANI
DESA………………….KECAMATAM…………………

Form. 13
KERAGAAN
OPP ADA OLAHAN PANGAN
NO. NAMA KWT (%) ADA KEBUN LOKAL ADA ADA
75- 51-75 < 50 DEMPLOT BIBIT >5 3-5 <3 SEKT. SAUNG
100 Macam Macam Macam
1

2
3

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI
DESA………………..KECAMATAN……………….

Form.14

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN LINGKUNGAN USAHA TANI
DESA…………………KECAMATAN……………………

Form. 15

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN PRASARANA DAN SARANA PENDUKUNG
PENYULUHAN
DESA…………………………..KECAMATAN……………………...

Form. 16

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN POSLUHDES
DESA………………….KECAMATAN…………….

Form. 17

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN PENERAPAN METODE PENYULUHAN
PERTANIAN
TAHUN………….

Form. 18

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA KERAGAAN MEDIA DAN ALAT BANTU PENYULUHAN
PERTANIAN WKPP
DESA……………….KECAMATAN………………..

Form. 19

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..

REKAPITULASI PERMASALAHAN DAN POTENSI DALAM


PENGEMBANGAN
USAHA TANI BERDASARKAN DATA TAHUN 2024
DESA……………..KECAMATAN……………..

(Tanaman pangan dan


holtikultura/Peternakan/Perkebunan/Perikanan/Kehutanan)

Form. 20
No Masalah Penyebab Potensi Tindakan/ kegiatan yang
dilakukan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
DATA INFORMASI YANG DI BUTUHKAN TAHUN 2024
DESA………………………KECAMATAN……………………….

Form.21
No Topik/ jenis informasi Nara sumber Alat kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI / TERNAK BERDASARKAN SKETSA
DESA TAHUN 2024
DESA…………………KECAMATAN………………..

Form. 22
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI / TERNAK BERDASARKAN
KELENDER MUSIM TAHUN 2024
DESA…………………KECAMATAN………………..

Form.23
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI / TERNAK BERDASARKAN BAGAN
KELEMBAGAAN TAHUN 2024
DESA…………………KECAMATAN………………..

Form.24
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI/ TERNAK BERDASARKAN
TRANSEK TAHUN 2024
DESA……………………….KECAMATAN……………………..

Form. 25
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI/ TERNAK BERDASARKAN
KECENDERUNGAN
TAHUN 2024
DESA……………………….KECAMATAN……………………..

Form. 26
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI/ TERNAK BERDASARKAN
SEKUNDER TEMUAN LAPANGAN
TAHUN 2024
DESA……………………….KECAMATAN……………………..

Form. 27
No Dusun Masalah Penyebab Potensi Kegiatan

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
IDENTIFIKASI, ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI
PENGEMBANGAN USAHA TANI/ TERNAK BERDASARKAN
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) DARI TEMUAN LAPANGAN
TAHUN 2024
DESA……………………….KECAMATAN……………………..

Form.28
No Dusun Kegiatan Hasil yg Waktu Lokasi Penanggung Dukungan
diharapkan jawab pihak lain

…………, ………….. 2024


Koordinator penyuluh
BPP Kecamatan……………

………………………
NIP ………………………..
Lampiran 8. Rencana Definitif Kelompok (RDK)

RENCANA DEFENITIF KELOMPOK TANI (RDK) *) TAHUN 2024


BERDASARKAN HASIL MUSYAWARAH
TANGGAL:……………………………….

Kelompok Tani :
Kelas Kelompok Tani :
Desa :
WKBPP :
Wilayah KUD :
Kecamatan :
Jumlah Angota Kelompok :
Jumlah Pengurus dan :
Anggota
Kelompok Tani yang :
menjadi anggota KUD

I. KESEPAKATAN TANAM/POLA USAHATANI

No. Lahan Komoditas Areal Sasaran Pola Tanam/Pola


(Tanaman/Ternak/ (Ha) Produktivitas Usahatani
Ikan Volume Bulan
(ekor)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
II. KESEPAKATAN KERJASAMA KEGIATAN USAHA TANI

No Kegiatan/Gerakan Jenis Bagaimana Jadwal Pelaksanaan Ket


. Kegiatan Kesepakatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1. Musyawarah/Pertemu
an Kelompoktani
2. Penyusunan/Pengajua
n RDKK
3. Persiapan:
- Sarana Produksi
- Tenaga
- Modal
4. Sanitasi
5. Pengairan
6. Pengolahan tanah
7. Persemaian
8. Penanaman
9. Pengendalian Hama
10. Pemeliharaan
11. Pengolahan Hasil
12. Pemasaran
13. Pengembalian Kredit
14. Tabungan
15 Dan seterusnya

Ketua Kelompoktani

(…………………………………)
Lampiran 9. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)
Lampiran 10. Rencana Kegiatan Penyuluhan

RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN


TAHUN :………..

Sasaran
Metode/Kegiata
Pelaku n Penyuluhan
Pelaku Utama Petugas Sumber Penanggung
Tujuan Masalah Usaha Materi Lokasi Waktu Pelaksana
Biaya Jawab
Wanita Taruna Petani
tani tani dewasa L P L P Jenis Vol/Frek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Keterangan
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota
Lampiran 11. Rencana Kegiatan Untuk Mengikhtiarkan Kemudahan

RENCANA KEGIATAN UNTUK MENGIKHTIARKAN KEMUDAHAN


TAHUN:…………………………….

Iktiar/Kegiatan Sumber Penanggung


No. Tujuan Masalah yang dilakukan Lokasi Waktu Biaya Biaya Jawab Pelaksana Keterangan

Diisi untuk yang masalah non perilaku (seperti irigasi rusak, jalan rusak, tidak ada benih)
Ket :
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Dinas Pertanian Kab/Kota.
Lampiran 12. Matriks Programa Penyuluhan Pertanian

MATRIKSS PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN


TAHUN……………..

Sasaran
Pelak KEGIATAN PENYULUHAN
Pelaku Utama u Petugas
N Ketera
Keadaan Tujuan Masalah Usaha
o ngan
Pengan
Wanita Taruna Petani Kegiatan/ Lokas Wakt Sumber ggung Pelaksa
tani dewasa
L P L P Materi
Metoda
Vol
i u Biaya na
tani jawab

Ket :
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota
Lampiran 13. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP)

RENCANA KERJA TAHUNAN PENYULUH PERTANIAN (RKTP)


Nama :
Tahun :
Wilayah Kerja :

KEGIATAN PENYULUHAN
No Tujuan Masalah Sasaran Kegiatan/ Sumber Penanggung Keterangan
Materi Metoda Volume Lokasi Waktu Biaya Jawab Pelaksana

Ket :
Disahkan oleh Kepala BPP, Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Kab/Kota

Anda mungkin juga menyukai