0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan10 halaman

Modul 1.3 D

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 10

VISI GURU PENGGERAK (MODUL 1.

3 D)

1. Visi merupakan awal dari usaha kita untuk menggapai sesuatu yang kita
impikan.Visi memberikan arah dan motivasi untuk meraih perubahan yang
diimpikan atau dicita-citakan. Berbicara guru penggerak, visi dari guru penggerak
adalah mewujudkan anak-anak Indonesia yang memiliki profil pelajar Pancasila.
Akan tetapi untuk mencapai visi tersebut, tentunya guru harus memiliki nilai dan
peran sebagai seorang guru penggerak yang harus melekat dalam dirinya
sebagaimana yang sudah dipelajarai pada modul 1.2.
2. Visi seorang guru penggerak di sekolah adalah untuk menciptakan lingkungan
pendidikan yang inspiratif dan inklusif, di mana setiap siswa memiliki
kesempatan untuk berkembang secara maksimal. Sehingga, memiliki keinginan
untuk memotivasi siswa mencapai potensi terbaik melalui pengajaran yang
inovatif, pemberian contoh sebagai teladan yang baik, dan dukungan individual.
Lebih lanjut, implementasinya melibatkan berbagai strategi pembelajaran yang
interaktif, pemanfaatan teknologi pendidikan. Serta kerja sama dengan sesama
guru dan stakeholder sekolah. Sehingga, menciptakan atmosfer yang mendukung
pertumbuhan dan keberhasilan siswa dalam aspek akademik, sosial, dan karakter.
3. Visi Guru Penggerak adalah menuntun tumbuh dan berkembangnya peserta didik
untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan setinggi-tingginya sesuai dengan
kodrat alam dan kodrat zamannya dengan berpegang teguh pada perilaku dan
budi pekerti yang baik, sopan, dan santun. Lebih lanjut, mendahulukan Adab
sebelum ilmu, bukan ilmu sebelum adab.
4. Mewujudkan murid yang beriman dan berakhlak mulia, mandiri, berprestasi,
kreatif, berwawasan kebudayaan bangsa sesuai perkembangan zaman.
5. sebagai seorang guru hendaknya mempunyai visi untuk dapat menggali dan
menumbuhkan motivsi intrinsik dari dalam diri siswa. Sehingga dapat menuntun
dan megarahkan siswa sesuai dengan tujuan pendidikan dan profil pelajar
pancasila
6. Visi seorang guru penggerak adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang
dinamis dan inspiratif. Di mana siswa merasa terdorong untuk mengejar
pemahaman yang mendalam, kreativitas, dan perkembangan pribadi.
7. Mewujudkan peserta didik yang bertaqwa dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif
dan inovatif
8. Visi sebagai Guru Penggerak adalah menuntun anak sesuai dengan kodratnya
untuk mencapai kemerdekaan yang setinggi-tingginya yang di landasi dengan
penerapan nilai-nilai dan peran seorang Guru Penggerak.
9. Menjadi guru biasa sudah terbiasa, tapi menjadi guru visoner menjadi luar biasa.
10. Visi seorang guru penggerak adalah guru harus mampu menuntun murid kearah
perilaku budi pekerti yang baik dan menuntun anak menjadi generasi yang
merdeka. Sesuai dengan profil pelajar pancasila sehingga tercapai tujuan bersama
dalam suatu lembaga pendidikan.
11. Visi guru penggerak adalah mampu menuntun anak dan semangat
mengembangkan segala kodrat dan potensi anak untuk menuju pribadi yang
merdeka.
1.3 E

Saya memimpikan murid-murid yang beriman dan bertakwa, memiliki semangat


belajar sepanjang hayat, kritis menghadapi keadaan, mampu mengikuti perkembangan teknologi dan
berwawasan global, sukses dan mampu menjadi pemimpin di masa depan menurut bidang keahlian
masing-masing serta mencerminkan profil pelajar Pancasila dalam dirinya.

Saya percaya bahwa murid adalah pribadi yang unik yang memiliki minat, bakat dan
karakter masing-masing. Murid adalah aset masa depan yang berharga/ generasi penerus bangsa yang
harus dijaga dan dikembangkan sesuai potensi dan kodratnya .

Di sekolah saya mengutamakan Pendidikan yang berkarakter, pembelajaran yang


berpihak pada anak, menuntun anak/ murid sesuai dengan kodratnya baik kodrat alam maupun kodrat
zaman.

Murid di sekolah saya sadar betul bahwa sekolah bukan hanya tempat untuk
menuntut ilmu tetapi juga tempat untuk mengembangkan minat, bakat dan kemampuan mereka. Dan
sadar bahwa mereka adalah generasi penerus bangsa yang akan memegang kendali negeri ini pada
masanya.

Saya dan guru di sekolah saya yakin untuk dapat melahirkan generasi yang
unggul dan bermartabat dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah, perlu berkolaborasi bersama

Saya dan guru di sekolah saya faham bahwa guru adalah penentu nasib bangsa
dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dibutuhkan visi dan misi yang jelas dan terarah.

1) Makna Visi;
VISI merupakan hal besar yang kita harapkan di masa depan yang belum terjadi saat ini, tetapi yakin
akan terwujud di masa depan. Visi laksana bintang penunjuk arah bagi penjelajah untuk memandunya
mencapai tujuan.

2) Harapan/ Cita-cita Saya;


Untuk Murid:

Murid saya akan menjadi insan yang religius; beriman dan bertakwa pada Tuhan YME
Murid saya akan sukses dan menjadi pemimpin di masa depan sesuai dengan bidangnya masing-
masing
Murid saya akan manusia berkarakter yang mencerminkan Profil Pelajar Pancasila
Murid saya akan menjadi manusia 'berteknologi'
Murid saya akan selalu bersemangat belajar dalam suasana yang nyaman (menjadi pembelajar
sepanjang hayat).

Untuk Rekan Pendidik:


Saling mendukung satu dengan yang lain
Guru yang ramah dan mendidik/ menuntun murid sesuai dengan potensi dan kodratnya.
Komunitas Sekolah:
Berkolaborasi satu dengan yang lain untuk kemajuan Pendidikan
Kehidupan Masyarakat:
Masyarakat yang mendukung sepenuhnya Pendidikan
Bangsa dan Negara Indonesia:
Negara yang mampu melindungi, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
rakyatnya

3) Yang menjadi keyakinan Bersama dan menyatukan sekolah kita:

Tujuan yang ingin dicapai yaitu Profil Pelajar Pancasila.

4) Yang diharapkan menjadi pembeda antara murid di sekolah saya


dengan sekolah lain;
Visi sekolah yang mencerminkan pewujudan profil pelajar Pancasila yang merupakan output dari
keberhasilan sekolah saya.

5) Kontribusi orang dewasa dan para pemangku kepentingan di


sekolah dalam mewujudkan murid dengan profil pelajar Pancasila
adalah dukungan dan kolaborasi untuk mewujudkan visi yang ingin
dicapai.

VISI SAYA SEBAGAI GURU PENGGERAK:

"MEWUJUDKAN SISWA YANG UNGGUL DAN BERKARAKTER SESUAI


PROFIL PELAJAR PANCASILA"

langkah-langkah untuk merumuskan pernyataan prakarsa


perubahan berdasarkan visi:
1. memahami visi dengan jelas. Apa yang ingin dicapai dengan
visi ini? Apa manfaatnya bagi pemangku kepentingan?
2. Identifikasi kesenjangan antara visi dan keadaan saat ini. Apa
yang perlu diubah untuk mencapai visi?
4. Evaluasi ide-ide dan pilih yang terbaik. Pertimbangkan kriteria yang disebutkan di atas.

Tahapan BAGJA yang sudah dipelajari adalah12:


1. Buat Pertanyaan Utama.
2. Ambil Pelajaran.
3. Gali Mimpi Bersama.
4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan.
5. Atur Eksekusi.
Berani dalam Mengakui Perubahan

Aman dalam Mengelola Perubahan

Gembira dalam Melihat Potensi Perubahan

Jujur dalam Proses Perubahan


Aktif dalam Mengimplementasikan Perubahan

3.

3. Brainstorm ide untuk prakarsa perubahan. Bagaimana cara


menutup kesenjangan antara visi dan keadaan saat ini?

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses


menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mencerahkan saat proses menyusun visi pribadi sebagai guru penggerak yang disesuaikan
dengan konteks sekolah adalah saya mendapat pelajaran menarik yang belum pernah saya dapatkan
sebelumnya tentang Inkuiri Apresiatif. Ternyata untuk menyusun visi tidak semudah yang dipikirkan.
Inkuiri apresiatif sebagai paradigma berbasis kekuatan yang dijalankan dalam suasana yang positif dan
apresiatif ini menjadi sebuah landasan dalam proses menyusun visi pribadi sebagai guru penggerak.
Dalam pembelajaran tersebut, saya memperoleh benang merah bahwa untuk menjadi PEMIMPIN
PERUBAHAN harus fokus pada kekuatan diri yang dimiliki, sehingga kelemahan dan tantangan yang
ada tidak menjadi sebuah hambatan. Di sisi lain, dengan adanya rumusan visi tersebut dapat
menyemangati, mendorong kolaborasi, menggerakkan semua anggota dalam sebuah komunitas atau
organisasi. Dalam proses menerapkan inkuiri apresiatif ternyata dilakukan dengan Model BAGJA
sebagai tahapan yang membantu untuk mewujudkan prakarsa perubahan, untuk mendorong
perjumpaan berbagai unsur (seperti kepala sekolah, guru, murid, orangtua murid, pemangku
kepentingan, dan unsur masyarakat), dan seyogyanya fokus utama prakarsa perubahan dalam dunia
pendidikan adalah MURID.

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam


konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?
Hal yang saya bayangkan dalam penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks sebagai pendidik adalah
saya akan menerapkan model BAGJA dalam proses PERUBAHAN yang akan dibuat, yaitu dengan
memahami kekuatan atau potensi positif apa yang dimiliki baik dari dalam diri maupun lingkungan,
kemudian menyusun rencana perubahan atau visi sesuai dengan pendekatan inkuiri apresiatif.
Selanjutnya, melakukan evaluasi terhadap hal positif yang ada dan berkolaborasi dengan semua pihak
demi terwujudnya visi tersebut, serta menginventarisir kendala-kendala yang muncul dan mencari
solusi bersama dengan mengedepankan musyawarah. Kegiatan selanjutnya adalah bekerja sama
dengan berbagai unsur (seperti kepala sekolah, guru, murid, orangtua murid, pemangku kepentingan,
dan unsur masyarakat), melakukan peran masing-masing dnegan baik, serta meminta dukungan dari
semua pihak dan melakukan pendekatan terhadap semua yang terlibat dalam perubahan tersebut.
Harapannya dengan mengimplementasikan model BAGJA dalam perwujudan inkuiri apresiatif ini
proses perubahan yang disusun dapat terlaksana dengan baik. Berikut perubahan yang akan dilakukan
dengan penerapan inkuiri apresiatif model BAGJA, yaitu: pembiasaan budaya positif berupa agamis,
sapa, senyum, salam dan santun dalam ekosistem sekolah; menciptakan pembelajaran yang berpihak
pada murid; menggali potensi pada diri murid sesuai kodrat alam dan zamannya; menciptakan
suasana kelas yang menyenangkan dan bermakna, menumbuhkan motivasi intrinsik murid; dan
pembiasaan budaya positif cinta lingkungan.

Kesimpulannya, alur berpikir dalam mengelola perubahan menggunakan paradigma inkuiri apresiatif
di sekolah dimulai dengan menyusun visi, kemudian diturunkan menjadi prakarsa perubahan, dan
dicapai secara kolaboratif menggunakan tahapan BAGJA. BAGJA dimulai dengan pertanyaan-
pertanyaan untuk memfasilitasi perubahan agar secara organik datang dari dalam diri dan sekolah
sendiri. Dalam ATM pertanyaan-pertanyaan BAGJA memerlukan latihan terus menerus. Jawaban
pertanyaan dicari bersama-sama melalui tindakan penyelidikan, tidak cukup hanya dijawab sendiri.
Sebagai guru penggerak yang menjadi PEMIMPIN PERUBAHAN perlu menerapkan pendekatan Inkuiri
apresiatif model BAGJA sebagai salah satu cara dalam meningkatkan organisasi/sekolah atau
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Dalam hal ini, tentu kolaborasi antar pemangku
kepentingan menjadi hal yang wajib dilakukan agar mencapai hasil yang maksimal.

Siswa tidak membutuhkan guru yang sempurna. Siswa membutuhkan seorang guru yang bahagia.
Siapa yang akan membuat mereka bersemangat untuk datang ke sekolah dan menumbuhkan
kecintaan untuk belajar.

Apa dan mengapa harapan saya penting untuk dijadikan visi?


Saya berharap bahwa seorang murid tidak hanya menguasai kompetensi akademik saja tetapi juga
berbagai macam kompetensi non akademik baik hard skill maupun soft skill yang akan banyak
membantunya dalam menghadapi tantangan zamannya dengan tidak meninggalkan nilai-nilai adab
dan budi pekerti yang baik dan positif. Menurut saya harapan tersebut penting untuk dijadikan visi
agar saya tetap fokus untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang bermakna yang berpusat pada
murid.

Lebih lanjut, Harapan saya juga terwujudnya murid yang berakhlak mulia, cerdas, berfikir kritis
dengan keadaan sekitar, mandri, kreatif , menghargai keberagaman dan peduli dengan sesama.
Sehingga harapan saya itu sangat penting untuk dijadikan visi dalam lembaga pendidikan karena
dengan terwujudnya visi saya kelak akan mencetak generasi penerus yang hebat dan bermartabat.

Apa (sudut pandang, kalimat yang di gunakan, harapan) yang dapat


saya apresiasi dari visi rekan saya?

Semua sudut pandang yang disampaikan oleh rekan-rekan CGP dalam forum diskusi kali ini menurut
saya layak untuk mendapatkan apresiasi. Hampir sebagian besar rekan-rekan CGP berpendapat
bahwa kegiatan pembelajaran harus berpihak pada murid. Harapan mereka bahwa pendidikan yang
di sampaikan kepada murid harus di imbangi dengan budi pekerti yang baik sangatlah relevant
dengan pikiran dan harapan saya juga.

Lebih lanjut, Visi yang di buat teman-teman sangat hebat dan tentunya akan sangat berpengaruh
penting dalam perkembangan pendidikan. Karena saya yakin semua pendidik memiliki harapan yang
mulia untuk semua murid-muridnya di masa sekarang dan masa depan.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses


menyusun visi pribadi saya itu?

Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang menyusun visi pribadi saya yaitu bagaimana
saya mulai tergerak dari jiwa sehingga ada upaya untuk bergerak untuk mencapai kata hati sehingga dapat
menggerakkan dalam aksi nyata baik diri sendiri maupun menggerakkan elemen-elemen lainnya. Selain itu, hal yang
mencerahkan saya sepanjang menyusun visi yaitu adanya keyakinan bahwa setiap individu memiliki inti positif. Guna
untuk memperkuat nilai setiap individu untuk dapat menyatukan kekuatan sehingga mencapai impian dan harapan
yang telah di tetapkan.

Lebih lanjut, ketika terbayang kebermanfaatan seorang guru yang akan bisa di rasakan apabila hanya berorientasi
keberpihakan kepada murid. Murid menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan proses pembelajaran

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks


saya sehari-hari sebagai pendidik?

Penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai


pendidik yang ada dibenak saya yaitu, menerapkan prinsip bahwa setiap orang
memiliki inti positif. Jadi di awali dengan meyakini potensi yang ada diri sehingga
dapat di aplikasikan sebagai pendidik. Hal ini di maksudkan untuk menjadi tuntunan
sesama rekan pendidik maupun murid saya. Ketika kita sudah menyakini kemampuan
diri dan mampu meyakinkan kemampuan setiap elemen. Kita dapat mewujudkan
sikap kolaboratif dalam mencapai sebuah visi bersama. Hal ini inti positif ini
merupakan sebuah senjata untuk mencapai visi yang telah di tetapkan.
Lebih lanjut, apapun yang saya lakukan haruslah sesuai dengan visi yang sudah di
tetapkan yang berorientasi kepada murid, selanjutnya dalam mewujudkannya perlu
ada perubahan-perubahan dalam kelas ataupun dalam institusi untuk mencapai visi
tersebut dengan menggali kekuatan positif dan berkolaborasi dengan teman sejawat,
atasan, maupun dengan orang tua. kemudian usaha menagadakan perubahan ini
dengan menerapkan langkah-langkah dalam model BAGJA.

Pertanyaan pemandu untuk pemapar:

Apa dan mengapa harapan saya penting untuk dijadikan visi?

Saya berharap bahwa seorang murid tidak hanya menguasai kompetensi akademik saja tetapi juga berbagai macam
kompetensi non akademik baik hard skill maupun soft skill yang akan banyak membantunya dalam menghadapi
tantangan zamannya dengan tidak meninggalkan nilai-nilai adab dan budi pekerti yang baik dan positif. Menurut
saya harapan tersebut penting untuk dijadikan visi agar saya tetap fokus untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
yang bermakna yang berpusat pada murid.

Lebih lanjut, Harapan saya juga terwujudnya murid yang berakhlak mulia, cerdas, berfikir kritis dengan keadaan
sekitar, mandri, kreatif , menghargai keberagaman dan peduli dengan sesama. Sehingga harapan saya itu sangat
penting untuk dijadikan visi dalam lembaga pendidikan karena dengan terwujudnya visi saya kelak akan mencetak
generasi penerus yang hebat dan bermartabat.

Pertanyaan pemandu untuk penyimak:

Apa (sudut pandang, kalimat yang di gunakan, harapan) yang dapat saya apresiasi dari visi rekan saya?


Semua sudut pandang yang disampaikan oleh rekan-rekan CGP dalam forum diskusi kali ini menurut saya layak
untuk mendapatkan apresiasi. Hampir sebagian besar rekan-rekan CGP berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran
harus berpihak pada murid. Harapan mereka bahwa pendidikan yang di sampaikan kepada murid harus di imbangi
dengan budi pekerti yang baik sangatlah relevant dengan pikiran dan harapan saya juga.

Lebih lanjut, Visi yang di buat teman-teman sangat hebat dan tentunya akan sangat berpengaruh penting dalam
perkembangan pendidikan. Karena saya yakin semua pendidik memiliki harapan yang mulia untuk semua murid-
muridnya di masa sekarang dan masa depan.

Pertanyaan pemandu untuk pemapar:

Apa dan mengapa harapan saya penting untuk dijadikan visi?

Saya berharap bahwa seorang murid tidak hanya menguasai kompetensi akademik saja tetapi juga berbagai macam
kompetensi non akademik baik hard skill maupun soft skill yang akan banyak membantunya dalam menghadapi
tantangan zamannya dengan tidak meninggalkan nilai-nilai adab dan budi pekerti yang baik dan positif. Menurut
saya harapan tersebut penting untuk dijadikan visi agar saya tetap fokus untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
yang bermakna yang berpusat pada murid.

Lebih lanjut, Harapan saya juga terwujudnya murid yang berakhlak mulia, cerdas, berfikir kritis dengan keadaan
sekitar, mandri, kreatif , menghargai keberagaman dan peduli dengan sesama. Sehingga harapan saya itu sangat
penting untuk dijadikan visi dalam lembaga pendidikan karena dengan terwujudnya visi saya kelak akan mencetak
generasi penerus yang hebat dan bermartabat.

Pertanyaan pemandu untuk penyimak:

Apa (sudut pandang, kalimat yang di gunakan, harapan) yang dapat saya apresiasi dari visi rekan saya?
Semua sudut pandang yang disampaikan oleh rekan-rekan CGP dalam forum diskusi kali ini menurut saya layak
untuk mendapatkan apresiasi. Hampir sebagian besar rekan-rekan CGP berpendapat bahwa kegiatan pembelajaran
harus berpihak pada murid. Harapan mereka bahwa pendidikan yang di sampaikan kepada murid harus di imbangi
dengan budi pekerti yang baik sangatlah relevant dengan pikiran dan harapan saya juga.

Lebih lanjut, Visi yang di buat teman-teman sangat hebat dan tentunya akan sangat berpengaruh penting dalam
perkembangan pendidikan. Karena saya yakin semua pendidik memiliki harapan yang mulia untuk semua murid-
muridnya di masa sekarang dan masa depan.

Apa hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang proses


menyusun visi pribadi saya itu?
Hal yang mencerahkan saya sebagai pendidik di sepanjang menyusun visi pribadi saya yaitu
bagaimana saya mulai tergerak dari jiwa sehingga ada upaya untuk bergerak untuk mencapai kata
hati sehingga dapat menggerakkan dalam aksi nyata baik diri sendiri maupun menggerakkan elemen-
elemen lainnya. Selain itu, hal yang mencerahkan saya sepanjang menyusun visi yaitu adanya
keyakinan bahwa setiap individu memiliki inti positif. Guna untuk memperkuat nilai setiap individu
untuk dapat menyatukan kekuatan sehingga mencapai impian dan harapan yang telah di tetapkan.

Lebih lanjut, ketika terbayang kebermanfaatan seorang guru yang akan bisa di rasakan apabila hanya
berorientasi keberpihakan kepada murid. Murid menjadi tujuan utama dalam pelaksanaan proses
pembelajaran

Bagaimana saya membayangkan penerapan inkuiri apresiatif dalam


konteks saya sehari-hari sebagai pendidik?
Penerapan inkuiri apresiatif dalam konteks saya sehari-hari sebagai pendidik yang ada dibenak saya
yaitu, menerapkan prinsip bahwa setiap orang memiliki inti positif. Jadi di awali dengan meyakini
potensi yang ada diri sehingga dapat di aplikasikan sebagai pendidik. Hal ini di maksudkan untuk
menjadi tuntunan sesama rekan pendidik maupun murid saya. Ketika kita sudah menyakini
kemampuan diri dan mampu meyakinkan kemampuan setiap elemen. Kita dapat mewujudkan sikap
kolaboratif dalam mencapai sebuah visi bersama. Hal ini inti positif ini merupakan sebuah senjata
untuk mencapai visi yang telah di tetapkan.
Lebih lanjut, apapun yang saya lakukan haruslah sesuai dengan visi yang sudah di tetapkan yang
berorientasi kepada murid, selanjutnya dalam mewujudkannya perlu ada perubahan-perubahan
dalam kelas ataupun dalam institusi untuk mencapai visi tersebut dengan menggali kekuatan positif
dan berkolaborasi dengan teman sejawat, atasan, maupun dengan orang tua. kemudian usaha
menagadakan perubahan ini dengan menerapkan langkah-langkah dalam model BAGJA.

Anda mungkin juga menyukai