0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan60 halaman

Usulan Teknis Interior

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
113 tayangan60 halaman

Usulan Teknis Interior

Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 60

Dokumen profosal

teknis

Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan


Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang
Kerja Samsat Drive Thru)

Sumber Dana :
Tahun Anggaran 2024
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

T.1. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN


a) UMUM
Uraian profil perusahaan adalah untuk memberikan gambaran secara umum tentang CV. IMAYA
CONSULTING ENGINEERS sejak didirikan hingga saat ini. Selain pengalaman perusahaan, juga
menguraikan tentang Latar Belakang terbentuknya perusahaan CV. IMAYA CONSULTING
ENGINEERS.

Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam pembangunan saat ini,
peningkatan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
peningkatan sektor Kesehatan dan Industri memegang peranan penting dalam keberhasilan
pembangunan tersebut.

Untuk mewujudkan hal tersebut diatas, dituntut peran aktif tenaga ahli profesional dari berbagai
disiplin ilmu CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS sebagai Konsultan Perencana adalah salah satu
Perusahaan Jasa Konsultan ikut berpartisipasi mewujudkan kebijaksanaan tersebut diatas dengan
didukung oleh tenaga ahli yang telah berpengalaman dibidangnya masing-masing.

Sebagai gambaran umum tentang lingkup kegiatan organisasi personalia, peralatan dan pengalaman
perusahaan serta legalitas perusahaan kami lampirkan dalam Usulan Teknis ini.

b) GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS didirikan di Bandung berkedudukan saat ini Jl. Suryalaya I
No 27 Bandung merupakan wujud atas keinginan para pendirinya dalam rangka turut berperan aktif
dalam Pembangunan Nasional dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran berupa pelayanan Jasa
Konsultan sebagai rekanan bagi pihak Pemerintah maupun Swasta.

Walaupun dari segi usia CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS masih relative muda, namun kapasitas
dan pengalaman para tenaga ahli serta staf pendukungnya yang memiliki kemampuan keteknikan
(engineering) dalam berbagai bidang sesuai lingkup layanan perusahaan-perusahaan memungkinkan
ditawarkan layanan layanan jasa konsultan yang handal dan berkualitas. Selain itu kerjasama yang
erat dengan pusat-pusat penelitian dibeberapa perguruan tinggi terkemuka dan konsultan nasional
maupun internasional menambah potensi perusahaan dalam memberikan layanan jasa konsultansi
secara maksimum.

01 - 1
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

Sebagai perusahaan nasional yang bergerak dalam Jasa Konsultansi Konstruksi (Engineering), apabila
mendapatkan kesempatan dan kepercayaan kami yakin bahwa CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS
akan mampu melaksanakan tugasnya serta diharapkan dapat memberikan hasil memuaskan.

c) PROGRAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME


Sesuai dengan ketersediaan para tenaga ahli mendukungnya, program pengembangan CV. IMAYA
CONSULTING ENGINEERS ditujukan untuk memperluas jangkauan partisipasi aktif dalam
pelaksanaan proyek yang melibatkan peran serta terutama guna mewujudkan UU No. 22 dan UU No.
25 tahun 1999 mengenai Otonomi Daerah dan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.

Sebagai wadah para professional CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS siap mendukung program
pembangunan pemerintah dengan menjadi “mitra yang handal–terpercaya “.Kami pengurus beserta
staf menyadari sepenuhnya agar berhasil (tetap eksis)vdalam menghadapi kompetisi yang makin
ketat, harus berani mencoba merubah orientasi perolehan proyek dari peserta tender proyek yang
sudah baku menjadi peserta yang aktif mengusulkan program-program yang siap diadop oleh
klien/rekanan (pemerintah, BUMN dan swasta) melalui pengembangan ide-ide aktual yang layak
dijual.

d) PELAYANAN DAN JASA


CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS di dalam aktivitasnya menyediakan pelayanan jasa konsultansi
yang meliputi:
❖ Penelitian dan Penyelidikan
Kegiatan penelitian dan penyelidikan merupakan upaya untuk mengenali kondisi lokasi
pembangunan tersebut, yang berfungsi sebagai masukan untuk proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
❖ Survey dan Studi
Untuk menyimpulkan tindak lanjut apa yang perlu dilakukan dalam rangkaian pembangunan,
maka sebelum perencanaan pembangunan dibuat, terlebih dahulu dilakukan kegiatan survey
dan studi.
❖ Perencanaan & Perancangan
Jika suatu kegiatan pembangunan telah dapat dinyatakan layak dibangun, tahap berikutnya
adalah perencanaan dan perancangan yang pada dasarnya merupakan perumusan program,
kegiatan dan bentuk yang harus dilaksanakan dalam kegiatan pembangunan.
❖ Pengelola dan Pengawasan
Mungkin saja terjadi bahwa pelaksanaan kegiatan pembangunan tidak terwujud sesuai dengan
perencanaan dan perancangan yang telah dibuat Untuk menghindari terjadinya penyimpangan
tersebut diperlukan pekerjaan pengelolaan dan pengawasan.

e) JASA KONSULTAN BIDANG KONSTRUKSI


Untuk Jasa Konsultan Bidang Konstruksi CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS telah memiliki
sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikat Nasional Usaha Jasa Konsultan Ikatan Nasional
Konsultan Indonesia (BSN UJK-INKINDO ) Propinsi Jawa Barat dan telah mendapat registrasi dari
Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dimana bidang, dan sub bidang yang telah
mendapat sertifikat tersebut adalah sebagai berikut :

01 - 2
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

Lingkup Layanan Secara Khusus


Jasa Konsultansi yang dilayani oleh CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS meliputi bidang-bidang,
antara lain :
A. Bidang Pekerjaan Pengelolaan Sumber Daya air
Untuk Sub Bidang :
 Irigasi dan Rawa
 Bendung dan Waduk
 Sungai dan Pantai
 Sistem Drainase
 Kajian kebijakan dan Penyusunan Pedoman
B. Bidang Pekerjaan Sarana dan Prasarana Gedung dan Permukiman
 Bangunan Gedung dan Pabrik
 Perumahan dan Pemukiman
 Pemukiman dan Perkembangan Wilayah Perkotaan.
 Landscaping dan Tata ruang
 Kajian kebijakan dan Penyusunan Pedoman
C. Bidang Pekerjaan Sarana dan Prasarana Transportasi
Untuk Sub Bidang :
 Transportasi Darat
 Transportasi Laut
 Transportasi Udara
 Transportasi Sungai dan Penyeberangan
 Transportasi Jalan Raya
D. Bidang Pekerjaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Untuk Sub Bidang :
 Perkebunan Tanaman Keras
 Perkebunan Tanaman Pangan
 Perikanan
 Peternakan
 Kehutanan
E. Bidang Pekerjaan Konservasi Alam dan Lingkungan
 Konversi dan Penghijauan,
 Analisa Dampak Lingkungan
 Teknik Lingkungan, Sanitasi
 Landscape
F. Bidang Pekerjaan Pertambangan dan Energi
Untuk Sub Bidang :
 Mekanikal, Elektrikal, Environmental, Recorvery Engineering
 Pembangkit Tenaga Listrik
 Instalasi Pipa Minyak, dll
G. Bidang Pekerjaan Telematika
Untuk Sub Bidang :
 Sistem Jaringan Informasi
 Teknologi Komunikasi
 Aplikasi Telematika
H. Bidang Pekerjaan Ekonomi dan Manajemen
Untuk Sub Bidang :
 Analisis Ekonomi
 Manjemen dan Akutansi

01 - 3
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

Secara umum lingkup layanan Jasa Konsultansi yang dilayani CV. IMAYA CONSULTING
ENGINEERS dengan kualifikasi meliputi :
 Penelitian/Survey Investigasi
 Perencanaan Umum/Penyusunan Masterplan
 Studi Kelayakan
 Perencanaan Teknik dan Desain
 Pengawasan/Supervisi
 Manajemen
 Pelatihan dan Lokakarya

Lingkup Layanan Jasa Konsultansi Secara Umum


Lingkup Jasa Layanan yang dapat di layani oleh CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS:
A. Studi Kelayakan, Perencanaan Teknis dan Desain
 Gedung dan Arsitektural
 Fasilitas Industri
 Jembatan dan Jalan Layang
 Lapangan Terbang
 Rel Kereta Api
 Irigasi dan Drainase
 Pengembangan Daerah Rawa
 Penanggulangan Banjir
 D a m / Bendungan
 Hydropower/Power Plant
 Pengamanan Pantai, Reklamasi dan Pengerukan
 Jaringan Sanitasi dan Penyediaan Suplai Air Baku
 Sarana Transportasi
 Perencanaan Wilayah, Perencanaan Tata Kota
 Fasilitas Penempatan Transmigrasi.
B. Survey & Investigasi
 Mekanika Tanah / Geoteknik
 Geologi dan Geolistrik
 Hidrologi / Hidrometri
 Hydrografi/Bathymetri
 Meteorologi dan Geofisika
 Topography
 Pemetaan Tanah Pertanian
 Sosial Ekonomi
C. Simulasi dan Pemodelan
 Pemodelan Hydrologi dan Arus Air di Sungai
 Pemodelan sistem jaringan Irigasi, Drainase, Daerah Rawa dan Perpipaan
 Pemodelan Air Tanah
 Pemodelan Geoteknik dan Pemodelan Struktur
D. Supervisi/ Manajemen
 Perencanaan Jaringan
 Manajemen Sumber Daya Manusia
 Manajemen peralatan
 Perencanaan dan Manajemen Keuangan

01 - 4
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

 Pengawasan dan Manajemen Konstruksi


 Perencanaan Nilai Proyek
 Sistem Manajemen dan Kelembagaan Institusi
 Supervisi dan Manajemen Kawasan Pantai
 Manajemen Lingkungan Perkotaan dan Pedesaan
E. Kajian, Penelitian dan Pelatihan
 Kajian Aspek Perundang-undangan
 Kajian dan penyusunan pedoman pelaksanaan
 Kajian dan Analisis Data Sosial Ekonomi
 Penelitian dan Model Test Bangunan

01 - 5
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN


Komisaris

Direktur Utama

Direktur Teknik Direktur Umum Direktur Operasional

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Bagian Keuangan Bagian Operasional
Sipil Air Sipil Bangunan Arsitektur Bangunan Perusahaan

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Bagian Administrasi Bagian Marketing
Arsitektur Lansekap Kajian Sosekbud Perencanaan Kota Umum Perusahaan

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli Bagian Dokumen


Telematika & IT Sipil Jalan&Jembatan Sipil Transportasi Teknis Penawaran

Tenaga Ahli Tenaga Ahli Tenaga Ahli


Mekanikal Elektrikal Pendidikan GIS dan Pemetaan

Tenaga Ahli Staff Teknis Tenaga Ahli


Lingkungan Urban Design

01 - 6
1

Pengalaman Perusahaan CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS 10 tahun terakhir dan pekerjaan
sejenisnya ditampilkan pada halaman berikutnya :

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR
No. Nama Paket Pekerjaan Tahun Nilai Instansi Pengguna

1 2 3 4 5

1 Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Syariah 2018 245.000.000 Kementerian Agama RI


STAIN Parepare STAIN Parepare

2 Perencanaan Gedung Serbaguna (Bangunan,Taman, 2018 175.505.000 Dinas Pekerjaan Umum


Dan Pagar) Dan Penataan Ruang

3 Perencanaan Pembangunan Gedung Puskesmas DTP 2018 49.650.000 Dinas Kesehatan Pemerintah
Cibatu Kecamatan Cibatu-Kabupaten Purwakarta Kabupaten
Purwakarta
4 Perencanaan Rehab dan Pemagaran Gedung 2018 37.400.000 Dinas Kesehatan Pemerintah
PONED Puskesmas Kecamatan Sukatani – Kabupaten Kabupaten
Purwakarta
Purwakarta

5 Perencanaan Penyempurnaan Gedung LABKESDA – 2017 32.285.000 Pemerintah Kabupaten


Kabupaten Purwakarta Purwakarta Dinas Kesehatan

6 Belanja Jasa Konsultan Penyusuan ( Penyusunan DED 2016 49.087.000 Dinas Bina Marga Dan Cipta
Kantor Kecamatan Sumber Jaya ) Karya

7 Belanja Jasa Konsultan Pihak ketiga ( Penyusunan 2016 16.280.000 Rumas Sakit Umum Majalengka
DED Kantor Kecamatan Talaga )

8 Konsultan Perencana DED Gazebo Dan Kanopi 2016 34.540.000 Rumah Sakit Umum Daerah
Majalengka

9 Konsultan Perencana DED Pembuatan Ruang Server 2016 42.515.000 Rumah Sakit Umum Daerah
Dan Gudang Keuangan Majalengka

10 Konsultan Perencana DED Renovasi Ruang VIP 2016 49.880.000 Dinas Bina Marga Dan Sumber
Pembuatan Taman Dan Selasar Tambahan Daya Air Dan Pertambangan

11 Perencanaan Pembangunan Pagar Pengaman Area 2016 44.088.000 Dinas Pendidikan


Produksi di BPPPUIH Cianjur

12 Jasa Konsultansi Perencanaan Tanah Lapang 2016 26.462.000 `Dinas Pendidikan


Lapangan Olahraga : SMKN 1 Sukanegara dan
SMKN 1 Bojongpicung

13 Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Ruang 2016 49.547.300 Dinas Bina Marga
Kelas SMK Al-Jauuriyah Cijati, SMK IT Nurul Huda

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
2

Ittihad Takokak, SMA Al-huda Ciranjang


Pembangunan ruang Kelas baru SMA Yupi Cianjur
Kec. Cilaku Pembangunan Lapangan SMAN 1
Kadupandak, SMAN 1 Sindangbarang

14 Perencanaan Gedung Instalasi GIZI 2015 60.764.000 RSUD Majalengka

15 Perencanaan Gedung Laundry 2015 70.763.000 RSUD Majalengka

16 Perencanaan Gedung Radiologi/CT-Scan) 2015 17.518.600 RSUD Majalengka

17 Perencanaan Pembangunan Selasar Penghubung 2015 48.570.000 Dinas Bina Marga dan Cipita
Gedung Logistik (Silpa Pajak Rokok) Karya

18 DED Stadion SOR Baribis 2015 48.654.000 Rumah Sakit Umum Majalengka

19 Belanja Jasa Kontruksi Perencanaan (Perencanaan 2015 5.200.000 Dinas Peternakan


Gedung CSSD) Kabupaten Garut

20 BelanjaJasa Kontruksi Perencanaan (Perencanaan 2015 48.570.000 Dinas Bina Marga


Pembangunan Selasar Penghubung Gedung Logistik
(Silpa Pajak Rokok))

21 Belanja Jasa Konsultan/Pihak Ketiga (DED Stadion 2015 84.458.000 Rumah Sakit Umu Daerh
SOR Baribis) Majalengka

22 Belanja Barang dan Jasa BLUD (Perencanaan 2015 70.763.000 Rumah Sakit Umum Daerah
Gedung Instalasi Gizi) Majalengka

23 Belanja Barang dan Jasa ( Perencanaan Gedung 2015 29.700.000 Dinas Pengelola Sumber Daya
Radiologi/CT-Scan) Air, Pertambangan Dan Energi

24 Jasa Konsultansi Perencanaan DED Gedung Pemuda 2015 413.600.000 Dinas Kesehatan
Di Padalarang

25 Konsultan Perencanaan Teknis Pembangunan Gedung 2015 7.220.000 Dinas Perkebunan


2 Dinas kesehatan

26 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Pemasangan 2015 8.749.000 Dinas Perkebunan


Paving Blok Halaman Rumah Penjaga Kebun dinas,
gudang Sarana produksi, dan Gedung Penyimpanan
Kebun Dinas Sindanglaya

27 DED Review Perencanaan Rehabilitasi dan 2015 6.935.000 Dinas Perikanan dan Kelautan
Pembangunan Sarpras Olah Raga Sirkuit Subang

28 Perencanaan Pembangunan Pagar Pengaman Kolam 2015 38.700.000 Badan Lingkungan Hidup
Di BPPBAT Singaparna – Tasikmalaya

29 Jasa Konsultansi Perencanaan RKB Paket Kec. 2014 632.278.000 KEMENHUMHAM


Cipanas 3 Sekolah Cugenang 1Sekolah, Sukanegara Jl. Arcamanik Bandung
1 Sekolah

30 Perencanaan Pembangunan Lanjutan Lembaga 2014 271.122.000 BAPPEDA


Pemasyarakatan Anak Kelas III Bandung Kota Bandung

31 Perencanaan Pembangunan Gedung 2014 392.370.000 BAPPEDA


Kantor dan Sarana Lingkungan. Kota Bandung

32 Perencanaan Teknis Dalam Bangko Pusako 2013 58.877.000 Badan Koordinasi Keamanan
Laut
(Paket 18)

33 Perencanaan Gedung RCC Merauke 2013 420.989.500 Bappeda Kab. Sumedang

34 Perencanaan Kontruksi Pembangunan Gudang Dinas 2013 91.300.000 Dinas Lingkungan Hidup
dan Rehabilitasi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten
Garut. Kebersihan dan

Pertamanan (DLHKP)
3

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Pengguna Jasa : Kementerian Agama RI Syariah STAIN Parepare

2. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Gedung Kuliah Syariah STAIN Parepare

3. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

4. Lokasi Kegiatan : Gedung Kuliah Syariah STAIN Parepare

5. Nilai Kontrak : 245.000.000

6. No. Kontrak : Sti.08/KS.01.7/PPK/12/2/2018

7. Waktu Pelaksanaan : 09-02-2018 2/d 1 Agustus 2018


8. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.
4

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

11. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang

12. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Gedung Serbaguna (Bangunan,Taman, Dan Pagar)

13. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

14. Lokasi Kegiatan : Kab. Banggai Laut

15. Nilai Kontrak : 175.505.000

16. No. Kontrak : 640/033/Konslt/PGK-DAU/DIS.PUPR-CK/2018

17. Waktu Pelaksanaan : 15 Oktober 2018 /d 14 Desember 2018


18. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

19. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

20. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.
5

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

21. Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Purwakarta

22. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Rehab dan Pemagaran Gedung PONED Puskesmas Kecamatan
Sukatani – Kabupaten Purwakarta

23. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

24. Lokasi Kegiatan : Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Purwakarta

25. Nilai Kontrak : 49.650.000

26. No. Kontrak : 03/SPK/Prc.Pusk-Sktn/PPK/Dinkes/VI /2018

27. Waktu Pelaksanaan : 25 Juni 2018 s/d 24 Juli 2018


28. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

29. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

30. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
6

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

31. Pengguna Jasa : Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Purwakarta

32. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Penyempurnaan Gedung LABKESDA – Kabupaten Purwakarta

33. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

34. Lokasi Kegiatan : Kabupaten Purwakarta

35. Nilai Kontrak : 32.285.000

36. No. Kontrak : 1.1/SPK/Prc.Labkesda/PPK/Dinkes/VI/2017

37. Waktu Pelaksanaan : 21 Juni 2017 S/d 20 Juli 2017


38. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

39. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

40. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
7

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

41. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Dan Cipta Karya

42. Nama Paket Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultan Penyusuan ( Penyusunan DED Kantor Kecamatan
Sumber Jaya )

43. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

44. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Sumber Jaya

45. Nilai Kontrak : 49.087.000

46. No. Kontrak : 640/253.5/PPk.Bid TRB/ BMCK

47. Waktu Pelaksanaan : 10 Oktober 2016 s/d 10 November 2016


48. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

49. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

50. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
8

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

51. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Dan Cipta Karya

52. Nama Paket Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultan Pihak ketiga ( Penyusunan DED Kantor Kecamatan
Talaga )

53. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

54. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Talaga

55. Nilai Kontrak : 16.280.000

56. No. Kontrak : 445/721.C/RSUD-MJL

57. Waktu Pelaksanaan : 2 Mei 2016 s/d 17 Mei 2016


58. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

59. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

60. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
9

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

61. Pengguna Jasa : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

62. Nama Paket Pekerjaan : Konsultan Perencana DED Gazebo Dan Kanopi

63. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

64. Lokasi Kegiatan : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

65. Nilai Kontrak : 16.280.000

66. No. Kontrak : 445/147.G/RSUD-MJL

67. Waktu Pelaksanaan : 1 Agustus 2016 S/d 1 September 2016


68. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

69. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

70. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
10

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

71. Pengguna Jasa : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

72. Nama Paket Pekerjaan : Konsultan Perencana DED Pembuatan Ruang Server Dan Gudang Keuangan

73. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

74. Lokasi Kegiatan : Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka

75. Nilai Kontrak : 42.515.000

76. No. Kontrak : 445/147.G/RSUD-MJL

77. Waktu Pelaksanaan : 2 September 2016 s/d 2 oktober 2016


78. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

79. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

80. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
11

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

81. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Dan Pertambangan

82. Nama Paket Pekerjaan : Konsultan Perencana DED Renovasi Ruang VIP Pembuatan Taman Dan Selasar
Tambahan

83. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

84. Lokasi Kegiatan : Kab. Bandung Barat

85. Nilai Kontrak : 49.880.000

86. No. Kontrak : 602.3/SPK/SPVB.04/BPPSDA/2016

87. Waktu Pelaksanaan : 29 Juli 2016 s/d 29 September 2016


88. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

89. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

90. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
12

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

91. Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan

92. Nama Paket Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Pagar Pengaman Area Produksi di BPPPUIH
Cianjur

93. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

94. Lokasi Kegiatan : Dinas Pendidikan

95. Nilai Kontrak : 44.088.000

96. No. Kontrak : 602/31/SPK/PPK/PL- Perencanaan/IV/2016

97. Waktu Pelaksanaan : 4 April 2016 s/d 4 Mei 2016


98. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

99. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan
Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

100. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

a. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


b. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
c. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
d. (nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
13

URAIAN PENGALAMAN KERJA

10 SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

1. Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga

2. Nama Paket Pekerjaan : Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Ruang Kelas SMK Al-Jauuriyah
Cijati, SMK IT Nurul Huda Ittihad Takokak, SMA Al-huda Ciranjang
Pembangunan ruang Kelas baru SMA Yupi Cianjur Kec. Cilaku Pembangunan
Lapangan SMAN 1 Kadupandak, SMAN 1 Sindangbarang

3. Lingkup Produk Utama : Arsitektur

4. Lokasi Kegiatan : Dinas Bina Marga

5. Nilai Kontrak : 49.547.300

6. No. Kontrak : 602/20/KTR/p.18.01..JKP20/DBM/2016

7. Waktu Pelaksanaan : 12 Februari 2016 s/d 12 Mei 2016


8. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) :
Alamat :

Negara Asal :

9. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing ___ Orang Bulan


Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja Jumlah tenaga ahli

Asing Indonesia

(nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan


(nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
(nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
(nama perusahaan) ____ Orang Bulan ____ Orang Bulan
dst.

Tenaga ahli tetap yang terlibat:

Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan

Team Leader Ahli Arsitektur 1 Orang________


Ahli Arsitektur Ahli Arsitektur 1 Orang________
Ahli Sipil Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Estimator Ahli Sipil 1 Orang________
Ahli Elektrikal Mekanikal Ahli Elektrikal 1 Orang________
dst.

Standar Dokumen Penunjukan Langsung


Jasa Konsultansi Badan Usaha
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG

Setelah mempelajari dan mengamati latar belakang yang disampaikan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior
(Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) , kami memahami bahwa menata ruang untuk
review desain perencanaan.

PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN PROYEK

Dari kerangka acuan kerja (KAK) yang ada kami pahami bahwa maksud dan tujuan yang
ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah menghasilkan kajian yang dapat dijadikan sebagai
bahan masukan kepada pengguna jasa, dalam Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) .

Sasaran utama pekerjaan ini adalah membuat terselenggaranya Belanja Jasa Konsultansi
Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru)
yang akan digunakan nantinya sebagai acuan realisasi Pembuatan Samsat Drive Thru.

PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN

Dari pemahaman kami terhadap KAK yang diberikan pengguna jasa, Lingkup pekerjaan
yang diperlukan bagi kegiatan ini adalah Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-
Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) berdasarkan tahap-tahap
perencanaan yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia

03 - 1
CV. IMAYA CONSULTING ENGINEERS

PEMAHAMAN TERHADAP PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pemahaman kami, pelaksanaan pekerjaan ini harus selesai dalam jangka waktu 30
(Tiga puluh) hari sejak penandatangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK). Kami sangat
memahami dengan singkatnya waktu pelaksanaan kegiatan yang diberikan , tentunya kami
sudah mempertimbangkan hal tersebut dari berbagai hal yang terjadi dilapangan akan
mempengaruhi pelaksanaan kegiatan dan kami sebagai pelaksana akan berusaha untuk
membuat program kerja dan bagan kegiatan personil supaya hasil yang dicapai optimal dan
tidak tumpang tindih.

PEMAHAMAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Sebagai Konsultan Perencanaan menyadari secara umum bertanggung jawab :

1) Hasil karya perencanaan memenuhi standar hasil karya perencanaan yang berlaku;
2) Hasil karya perencanaan dapat mengakomodasi batasan-batasan yang diberikan
mutu bangunan yang akan diwujudkan;
3) Hasil karya perencanaan memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis
bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan khusus
untuk bangunan gedung negara.

PEMAHAMAN TERHADAP TENAGA AHLI

Tenaga ahli yang akan ditugaskan menangani pekerjaan tersebut adalah tenaga yang
berpengalaman dengan kualifikasi yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan,
diutamakan yang telah berpengalaman dalam proyek yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
Menurut pemahaman kami perkiraan kebutuhan sumberdaya pelaksana pekerjaan ini
adalah disesuaikan berdasarkan :

a. Bidang pekerjaan/kegiatan yang dilakukan, maka team studi pekerjaan ini mencakup
Team Leader yang dibantu oleh tenaga ahli dan tenaga penunjang lainnya.
b. Waktu pelaksanaan termasuk penjadwalan dari personil dikaitkan dengan kegiatan
yang dilaksanakan.
c. Bagian kegiatan yang meliputi kebutuhan jumlah tenaga ahli dan tenaga penunjang
lainnya yang dibutuhkan.

03 - 2
BAB -D
TANGGAPAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA
D.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Bagan Alur Perencanaan Sistematika Pembahasan

Bab-C Bab-D
PEMAHAMAN THDP
TANGGAPAN
KERANGKA ACUAN
TERHADAP KAK
KEGIATAN (KAK)

Bab-E

APRESIASI
INOVASI

Bab-F

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Bab-G
Bab-M Bab-I
STAFF TENAGA AHLI DAN
RENCANA KERJA
PENDUKUNG TANGGUNG JAWABNYA

Bab-N Bab-K
FASILITAS ORGANISASI
PENDUKUNG PELAKSANA PEKERJAAN

Bab-H
Bab-L Bab-J
JADWAL
JADWAL PENUGASAN
PELAPORAN PELAKSANAAN
TENAGA AHLI
PEKERJAAN

Usulan Teknis ini disusun dengan urutan sistematika sebagai berikut :


A. PENDAHULUAN
B. PENGALAMAN PERUSAHAAN
C. PEMAHAMAN K A K
D. TANGGAPAN TERHADAP K A K
E. APRESIASI INOVASI
F. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Usulan Teknis D - 1
G. RENCANA KERJA
H. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
I. TENAGA AHLI DAN TANGGUNGJAWABNYA
J. JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
K. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
L. LAPORAN
M. STAF PENDUKUNG
N. FASILITAS PENDUKUNG
O. PENUTUP

A. UMUM
Dari kerangka acuan kerja maka dipahami bahwa lingkup utama pekerjaan ini adalah :
• Secara kontraktual Konsultan Perencana bertanggung jawab kepada Pejabat Pengguna Jasa /
Pengguna Anggaran pada Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa
Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) Sebelum melaksanakan
pekerjaan Konsultan Perencana harus segera menyusun Program Kerja termasuk jadwal
kegiatan secara tepat dan efisien.
• Waktu pelaksanaan 30 (Tiga Puluh) hari kerja seperti yang disyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK)
• Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga ahli dan tenaga penunjang yang memenuhi
kebutuhan dan persyaratan yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
• Konsultan Perencana mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sepenuhnya terhadap
pelaksanaan pekerjaan dari tahap awal sampai tahap akhir pekerjaan Belanja Jasa
Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat
Drive Thru)
• Konsultan Perencana akan menganalisa data yang didapat untuk dapat dituangkan kembali
dalam bentuk materi perencanaan sesuai dengan yang diarahkan dalam Kerangka Acuan
Kerja
• Konsultan Perencana akan melakukan koordinasi dalam proses pekerjaan perencanaan ini
kepada Tim Teknis yang diajukan oleh Pejabat Pengguna Jasa / Pengguna Anggaran.
• Konsultan Perencana melakukan perencanaan bangunan dalam satu lokasi / tapak menjadi
dua unit bangunan.
• Hasil output dari pekerjaan perencanaan ini sesuai dengan yang tercantum dalam Kerangka
Acuan Kerja berisi laporan dokumen teknis, gambar kerja serta detail dan buku petunjuk
penggunaan bangunan.
• Paket pekerjaan mengikuti standar umum dan peraturan yang berlaku di lokasi pekerjaan.
• Output perencanaan yang dilakukan Konsultan Perencana ini berupa bangunan harus dapat
meningkatkan kualitas dan berdampak positif terhadap lingkungan sekitarnya.
• Hasil yang diharapkan dari pekerjaan ini tercapainya sasaran pokok proyek yaitu ketepatan
fungsi, mutu, waktu dan biaya sesuai dengan yang direncanakan.

1. Latar Belakang
Pemahaman dari latar belakang yang coba dikembangkan antara lain :
• Menciptakan rencana bangunan untuk fasilitas umum yang tetap memilik karakteristik dari
institusi yang bersangkutan namun tetap bepegang pada standar harga yang ditetapkan
dari kerangka acuan kerja.
• Diperlukan rencana pengembangan wadah atau tempat bagi pelayanan kesehatan untuk
dapat meningkatkan kinerja aktifitas kerja dari instansi yang bersangkutan.

2. Tujuan dan Sasaran

Usulan Teknis D - 2
Tujuan dari Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior
(Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru)
adalah sebagai berikut :
• Tersusunnya Rencana Gambar Teknis yang mengacu kepada kawasan yang akan
direncanakan.
• Tersusunnya Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior
(Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) Bandung.
• Memberikan gambaran langkah-langkah konkrit lebih lanjut dalam melakukan perencanaan
teknis.

3. Lingkup Materi Studi


Lingkup pekerjaaan yang harus dilaksanakan pada Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) Bandung adalah
sebagai berikut:
A. Kelayakan Rencana Teknis Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain
Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) :
• Inventarisasi data dan informasi terkait.
• Telaah awal (desk study) terhadap faktor-faktor terkait dengan rencana
pengembangan kawasan rencana gedung perkuliahan dan kantor.
• Survey Lapangan dalam melakukan pendataan kondisi eksisting sebagai bahan analisis
dalam melakukan rencana perencanaan renovasi bangunan.
• Analisis lokasi tapak yang direncanakan dilihat dari faktor teknis dan non teknis.
• Identifikasi terhadap aspek sosial dan budaya masyarakat yang dapat mempengaruhi
rencana pembangunan gedung Kantor
• Identifikasi terhadap kelayakan lingkungan, yang dikaitkan dengan aturan yang terkait
dengan dampak lingkungan dan efek-efek yang ditimbulkan akibat pembangunan
gedung tersebut terhadap lingkungan.
B. Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja
Samsat Drive Thru)

4. Keluaran Studi
Keluaran dari studi ini adalah :
• Hasil Pekerjaan Tepat Waktu
• Hasil Pekerjaan Tepat Mutu
• Hasil Pekerjaan Tepat Biaya

5. PEMAHAMAN KAK TERHADAP RUANG LINGKUP KEGIATAN DAN KEGIATAN PERENCANAAN

B. Kegiatan Perencanaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapat
meliputi tugas - tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik
bangunan gedung negara yang terdiri dari :
A. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat
interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah
setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan. Dan persiapan kajian amdal seperti
pra survey, pengumpulan data dari pemrakarsa, sosialisasi, kuesioner, penyebaran informasi
melalui media massa.

Usulan Teknis D - 3
B. Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana bangunan termasuk program dan
konsep ruang, perkiraan biaya. Serta survey dan pengambilan sampel dan analisis
laboratorium, penyusunan draft
C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
1. Rencana desain konsep yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
3. Rencana Utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
4. Perkiraan Biaya.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar - gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui
2. Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan.
F. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pemimpin Proyek di dalam menyusun
dokumen pelelangan dan membantu Panitia Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan
pengadaan.
G. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan,
dan melaksanakan tugas – tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
H. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan melaksanakan
kegiatan, seperti :
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
2. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran.
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

6. PEMAHAMAN KAK TERHADAP SUBSTANSI PEKERJAAN

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN

KAJIAN
TEKNIS

IMB SLF RTB

PEMBANGUNAN
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN PEMBONGKARAN

PELESTARIAN
PENDATAAN

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS

POKOK-POKOK PIKIRAN yang melandasi Perlunya Pengatur Pembangunan Bangunan Gedung


Negara

Usulan Teknis D - 4
 Bangunan Gedung Negara merupakan salah satu Aset Negara yang mempunyai nilai
strategis sebagai tempat proses penyelenggaraan negara, sehingga perlu diatur secara
efektif, efisien, dan tertib.
 Pengertian BGN tidak hanya yang dibiayai oleh APBN, namun juga APBD Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
 Perlu adanya pengaturan yang bersifat nasional sebagai pedoman bagi pembangunan
BGN.
 Pengaturan tersebut diharapkan dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan BGN baik di Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota.

Spesifikasi Teknis Bangunan Gedung Negara


TATA ▪ Jarak antar bangunan, KDB, KLB, Ketinggian dan GSB :
BANGUNAN & sesuai Perda Setempat
LINGKUNGAN ▪ Ketinggian langit-langit: +2,60 m’

▪ Kelengkapan S&P: parkir, aksesibilitas, air bersih,


persampahan dan limbah serta Tata Hijau

Usulan Teknis D - 5
BAHAN
▪ Lantai: keramik, vinil, tegel PC
BANGUNAN ▪ Dinding Luar: bata, batako diplester & dicat, dan kaca

▪ Dinding dalam: bata, batako diplester & dicat, dan


kaca, serta partisi kayu lapis

▪ Plafond: kayu lapis dicat

▪ Atap: genteng, asbes gelombang, seng atau sirap

▪ Kosen/Daun Pintu: kayu klas II dicat, atau aluminium

STRUKTUR ▪ Pondasi: batu belah, kayu, beton bertulang


BANGUNAN
▪ Struktur Lantai: beton bertulang, baja, kayu klas kuat II

▪ Kolom/Balok : beton bertulang, baja, kayu klas kuat II

▪ Rangka Atap: kayu klas kuat II, baja

UTILITAS ▪ Air Bersih: PAM, sumur


BANGUNAN
▪ Drainase dan Pembuangan Kotoran: sesuai kebutuhan

▪ Sarana PPB Kebakaran: sesuai Kepmen PU 02/85 dan


SNI yang berlaku

▪ Penerangan: 100-215 lux/m2

▪ Ventilasi 6-10% luas dinding

▪ Penangkal Petir: lokal

SARANA ▪ Tangga penyelamatan: lebar min. 1,20 m’


PENYELAMATAN
▪ Tanda Penunjuk Arah Keluar: jelas dasar putih huruf
hijau

▪ Pintu: lebar min. 0,90 m’, satu ruang minimal 2 pintu dn


membuka keluar.

▪ Koridor/selasar: lebar min. 1,80 m’.

Usulan Teknis D - 6
Bangunan Gedung Negara

KLASIFIKASI BGN
TIPE RUMAH NEGARA
PERSYARATAN
STANDAR LUAS BGN
BGN
PERSYARATAN TEKNIS
PERSYARATAN ADMINISTRASI

PERSIAPAN
TAHAPAN
PERENCANAAN & PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN BGN
PENDAFTARAN BGN

KOMPONEN BIAYA

PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN BGN TERTENTU


BGN
PEMBIAYAAN NON STANDAR
PROSENTASE KOMPONEN PEKERJAAN

PENYELENGGARA PEMBANGUNAN

ORGANISASI & TATA LAKSANA


TATA CARA
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN TERTENTU
PERAWATAN/ PEMELIHARAAN
PEMBINAAN & WASTEK

Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan


◼ Umur bangunan : 50 tahun, depresiasi 2%/tahun, salvage value minimum 20%.
◼ Perawatan : tergantung tingkat kerusakan, ringan (30%), sedang (45%), atau berat (65%).
◼ Penentuan tingkat kerusakan dengan rekomendasi Instansi Teknis PU.
◼ Pemeliharaan per-m2/tahun BGN sebesar 2% dari harga standar per-m2 tertinggi yang
berlaku.

KLASIFIKASI BANGUNAN GEDUNG NEGARA

Usulan Teknis D - 7
1. Bangunan Sederhana
Klasifikasi bangunan sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter
sederhana serta memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana, atau bangunan
gedung negara yang sudah ada disain prototipenya. Masa penjaminan kegagalan
bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain:
• gedung kantor yang sudah ada disain prototipenya, atau bangunan gedung
kantor dengan jumlah lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m2;
• bangunan rumah dinas tipe C, D, dan E yang tidak bertingkat;
• gedung pelayanan kesehatan: puskesmas;
• gedung pendidikan tingkat dasar dan/atau lanjutan dengan jumlah lantai s.d. 2
lantai.

2. Bangunan Tidak Sederhana


Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter
tidak sederhana serta memiliki kompleksitas dan atau teknologi tidak sederhana. Masa
penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain:
• gedung kantor yang belum ada disain prototipenya, atau gedung kantor
dengan luas di atas dari 500 m2, atau gedung kantor bertingkat di atas 2 lantai.
• bangunan rumah dinas tipe A dan B; atau rumah dinas C, D, dan E yang
bertingkat,
• gedung Rumah Sakit Klas A, B, C, dan D.
• gedung pendidikan tinggi universitas/akademi; atau gedung pendidikan
dasar/lanjutan bertingkat di atas 2 lantai.

3. Bangunan Khusus
Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung negara yang memiliki penggunaan
dan persyaratan khusus, yang dalam perencanaan dan pelaksanaannya memerlukan
penyelesaian/ teknologi khusus. Masa penjaminan kegagalan bangunannya minimum
adalah 10 (sepuluh) tahun.
Yang termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara lain:
• Istana negara dan rumah jabatan presiden & wakil presiden
• wisma negara
• gedung instalasi nuklir
• gedung laboratorium
• gedung terminal udara/laut/darat
• stasiun kereta api
• gedung olah raga
• rumah tahanan
• gudang benda berbahaya
• gedung bersifat monumental
• gedung untuk pertahanan
• gedung kantor perwakilan negara R.I. di luar negeri.

KRITERIA BANGUNAN GEDUNG NEGARA

1. Persyaratan Teknis
Secara umum, persyaratan teknis bangunan gedung negara mengikuti ketentuan dalam:
a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441 /KPTS/1998 tentang Persyaratan

Usulan Teknis D - 8
Teknis Bangunan Gedung,
b. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan,
c. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan,
d. Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung, serta
e. Standar teknis lainnya yang berlaku.
Persyaratan teknis Bangunan Gedung Negara harus tertuang secara lengkap dan jelas
pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dalam Dokumen Perencanaan.

2. Tahapan Pembangunan Gedung Negara


Sesuai dengan Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Tahapan Pembangunan
Bangunan Gedung Negara terdiri dari :

• Tahap Persiapan
a. Tahap persiapan proyek merupakan kegiatan persiapan setelah program
dan pembiayaan tahunan yang diajukan telah disetujui atau DPA telah
diterima oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
b. Tahap persiapan proyek dilakukan oleh pemegang mata anggaran, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh PPTK, berdasarkan program dan
pembiayaan yang telah disusun sebelumnya.
c. Kegiatan yang harus dilakukan oleh PPTK pembangunan bangunan
gedung negara meliputi:
1) Pembentukan Organisasi Pengelola Proyek dan Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa yang diperlukan.
2) Pengadaan Konsultan Manajemen Konstruksi untuk proyek yang
menggunakan penyedia jasa manajemen konstruksi.

• Tahap Perencanaan Konstruksi


a. Perencanaan konstruksi merupakan tahap penyusunan rencana teknis
(disain) bangunan, termasuk yang penyusunannya dilakukan dengan
menggunakan disain berulang atau dengan disain prototipe, sampai
dengan penyiapan dokumen lelang.
b. Penyusunan rencana teknis bangunan dilakukan dengan menggunakan
penyedia jasa perencana konstruksi, baik perorangan ahli maupun badan
hukum yang kompeten, sesuai ketentuan yang berlaku.
c. Rencana teknis disusun berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
disusun oleh pengelola proyek dan ketentuan teknis (pedoman dan
standar teknis) yang berlaku.
d. Dokumen rencana teknis bangunan secara umum meliputi:
❖ Gambar-gambar rencana teknis bangunan, seperti rencana
arsitektur, dan rencana utilitas bangunan,
❖ Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), yang meliputi persyaratan
umum, administrasi dan persyaratan teknis bangunan yang
direncanakan,
❖ Rencana anggaran biaya pembangunan.
❖ Laporan akhir perencanaan, yang meliputi:

Usulan Teknis D - 9
1) laporan arsitektur;
2) laporan perhitungan utilitas.
e. Keluaran akhir tahap perencanaan adalah dokumen pelelangan, yaitu
Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Rencana
Anggaran Biaya (Engineering Estimate), dan Daftar Volume (Bill of
Quantity) yang siap untuk dilelangkan.
f. Penyusunan Kontrak Kerja Perencanaan Konstruksi dan Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan/Serah Terima Pekerjaan Perencanaan disusun
dengan mengikuti ketentuan yang tercantum dalam Keppres tentang
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Pedoman/Petunjuk Teknis pelaksanaannya.
g. Tahap perencanaan konstruksi untuk bangunan gedung negara:
• yang bertingkat diatas 4 lantai, dan/atau
• dengan luas total diatas 5.000 m2, dan/atau
• dengan klasifikasi khusus, dan/atau
• yang melibatkan lebih dari satu konsultan perencana maupun
pemborong, dan/atau
• yang dilaksanakan lebih dari satu tahun anggaran (multiyear
project), diharuskan melibatkan penyedia jasa manajemen
konstruksi, sejak awal tahap perencanaan
• Tahap Pelaksanaan Konstruksi
• Masa Pemeliharaan Konstruksi
• Pendaftaran Bangunan Gedung Negara
• Tahap Pelaksanaan Konstruksi
a. Pelaksanaan konstruksi merupakan tahap pelaksanaan mendirikan,
memperbaiki, dan atau memperluas bangunan gedung negara dilakukan
dengan menggunakan penyedia jasa pelaksana konstruksi, yang
merupakan badan hukum yang kompeten.
b. Pelaksanaan konstruksi fisik dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan
yang telah disusun oleh perencana konstruksi, dengan segala tambahan
dan perubahannya pada penjelasan pekerjaan waktu pelelangan, serta
ketentuan teknis (pedoman dan standar teknis) yang berlaku.
c. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik harus memperhatikan kualitas
masukan (bahan, tenaga, dan alat), kualitas proses (tata cara
pelaksanaan pekerjaan), dan kualitas hasil pekerjaan. Kecuali terjadi
perubahan pekerjaan yang disepakati dan dicantumkan dalam berita
acara, ketidaksesuaian hasil pekerjaan dengan rencana teknis yang telah
ditetapkan harus dibongkar dan disesuaikan.
d. Pelaksanaan konstruksi fisik harus mendapatkan pengawasan dari
penyedia jasa pengawas konstruksi atau penyedia jasa manajemen
konstruksi.
e. Pelaksana pekerjaan konstruksi fisik juga harus memperhatikan
ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang berlaku.
f. Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah:
❖ bangunan gedung negara yang sesuai dengan dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi.
❖ Dokumen Pelaksanaan Pembangunan, yang meliputi:
1) gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawings),
2) semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi fisik, termasuk Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB),

Usulan Teknis D - 10
3) kontrak pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan
pengawasan beserta segala perubahan/ addendumnya,
4) laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama
pelaksanaan konstruksi fisik, laporan akhir manajemen
konstruksi/ pengawasan, dan laporan akhir pengawasan berkala,
5) berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang,
serah terima I dan II, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara
lain yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik,
6) foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik,
7) manual pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut pengoperasian dan
perawatan peralatan dan perlengkapan mekanikal-elektrikal
bangunan.
g. Dokumen Pendaftaran Bangunan Gedung Negara,
h. Penyusunan Kontrak Kerja Konstruksi Pelaksanaan dan Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan/Serah Terima Pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi
maupun Pengawasan Konstruksi mengikuti ketentuan yang tercantum
dalam Keppres tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan Pedoman/Petunjuk Teknis pelaksanaannya.
• Tahap Pemeliharaan Konstruksi
a. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas
hasil pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini
penyedia jasa pelaksana konstruksi berkewajiban memperbaiki segala
cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi selama masa
konstruksi.
b. Dalam masa pemeliharaan semua peralatan yang dipasang di dalam dan
di luar gedung, harus diuji coba sesuai fungsinya. Apabila terjadi
kekurangan atau kerusakan yang menyebabkan peralatan tidak
berfungsi, maka harus diperbaiki sampai berfungsi dengan sempurna.
c. Masa pemeliharaan konstruksi apabila tidak ditentukan lain dalam
kontrak kerja pelaksanaan konstruksi, untuk bangunan sederhana
minimal selama 2 (dua) bulan, sedangkan untuk bangunan tidak
sederhana dan khusus minimal selama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
serah terima pertama pekerjaan konstruksi.

Definisi Kegagalan Bangunan Dan Penanggung Jawabnya


Menurut Undang-Undang no.18 tahun 1999 dan PP 29 tahun 2000, Definisi Kegagalan
Bangunan secara umum adalah merupakan keadaan bangunan yang tidak berfungsi, baik
sacara keseluruhan maupun sebagian dari segi teknis, manfaat, keselamatan dan kesehatan
kerja dan/atau keselamatan umum, sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan atau
pengguna jasa setelah penyerahan akhir pekerjaan konstruksi bangunan yang berfungsi
sebagai wadah kegiatan dari fungsi bangunan yang hendak dicapai. Dengan demikian
bangunan direncanakan agar dapat memberi pelayanan terhadap masyarakat sesuai
dengan kebutuhannya dan fungsi lembaga atau badan yang akan menempati sarana atau
wadah bangunan ini nantinya.

Secara khusus definisi Kegagalan Bangunan adalah suatu kondisi dimana bangunan tidak
mampu melayani pengguna secara umum masyarakat dan khususnya pegawai yang bekerja
di tempat.

Usulan Teknis D - 11
Kegagalan bangunan dari segi tanggung jawab dapat dikenakan kepada institusi maupun
orang perseorangan, yang melibatkan keempat unsur yang terkait yaitu :
(1) menurut Undang-undang No. 18 tahun 1999, pasal 26, ketiga unsur utama proyek
yaitu: Perencana, Pengawas dan Kontraktor (pembangun).
(2) menurut pasal 27, jika disebabkan karena kesalahan pengguna jasa/bangunan
dalam pengelolaan dan menyebabkan kerugian pihak lain, maka pengguna
jasa/bangunan wajib bertanggung-jawab dan dikenai ganti rugi.

A. Kegagalan Perencana
Penyebab kegagalan perencana umumnya disebabkan oleh :
(a) Tidak mengikuti TOR,
(b) Terjadi penyimpangan dari prosedur baku, manual atau peraturan yang berlaku,
(c) Terjadi kesalahan dalam penulisan spesifikasi teknik,
(d) Kesalahan atau kurang profesionalnya perencana dalam menafsirkan data
perencanaan dan dalam menghitung kekuatan rencana suatu komponen konstruksi,
(e) Perencanaan dilakukan tanpa dukungan data penunjang perencanaan yang cukup
dan akurat,
(f) Terjadi kesalahan dalam pengambilan asumsi besaran rencana (misalnya beban
rencana) dalam perencanaan,
(g) Terjadi kesalahan perhitungan arithmatik
(h) Kesalahan gambar rencana.
B. Kegagalan Pengawas
Penyebab kegagalan pengawas umumnya disebabkan oleh :
(a) Tidak melakukan prosedur pengawasan dengan benar,
(b) Tidak mengikuti TOR,
(c) Menyetujui proposal tahapan pembangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi,
(d) Menyetujui proposal tahapan pembangunan yang tidak didukung oleh metode
konstruksi yang benar,
(e) Menyetujui gambar rencana kerja yang tidak didukung perhitungan teknis.

C. Kegagalan Pelaksana
Penyebab kegagalan pelaksana umumnya disebabkan oleh :
(a) Tidak mengikuti spesifikasi sesuai kontrak,
(b) Salah mengartikan spesifikasi,
(c) Tidak melaksanakan pengujian mutu dengan benar,
(d) Tidak menggunakan material yang benar,
(e) Salah membuat metode kerja,
(f) Salah membuat gambar kerja,
(g) Pemalsuan data profesi,
(h) Merekomendasikan penggunaan peralatan yang salah.

D. Kegagalan Pengguna Bangunan


Penyebab kegagalan pengguna umumnya disebabkan oleh :
(a) Penggunaan bangunan yang melebihi kapasitas rencana,
(b) Penggunaan bangunan diluar dari peruntukan rencana,
(c) Penggunaan bangunan yang tidak didukung dengan program pemeliharaan yang
sudah ditetapkan,
(d) Penggunaan bangunan yang sudah habis umur rencananya.

Usulan Teknis D - 12
Keamanan Kerja
Program keamanan harus dilaksanakan pada tahap perencanaan awal sebelum
pelaksanaan, untuk menjamin dipenuhinya peraturan-peraturan dan standar
keamanan kerja.
Suatu panitia keamanan dapat dibentuk untuk proyek besar pada tahap-tahap awal,
untuk meninjau pengetahuan keamanan kerja dan mengatur suatu bentuk pelatihan
kalau diperlukan.
Prosedur standar untuk hal-hal seperti perancah, tali-temali, pemeliharaan
peralatan, pembuangan sampah, pemadam kebakaran, komunikasi di lokasi dan
fasilitas pertolongan pertama harus diformulasikan dan dipelihara.
Pelatihan keamanan untuk pekerja pada umumnya ditekankan pada pemakaian
peralatan perlindungan pribadi, prosedur pengangkatan yang benar dan praktek
kerumah-tanggaan (house keeping) yang baik. Pelatihan khusus untuk petugas rig,
scaffolding, operator alat, petugas peledak dan petugas pertolongan pertama dapat
diatur sesuai kebutuhan.

Kegiatan Konsultan Perencana Terdiri Atas:


a) Persiapan atau konsepsi perencanaan, seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan
(termasuk penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap
Kerangka Acuan Kerja, program kerja perencanaan, konsep perencanaan, sketsa gagasan,
dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perizinan
bangunan.
b) Penyusunan pra-rencana, seperti membuat rencana tapak, pra-rencana bangunan, perkiraan
biaya, laporan perencanaan, dan mendapatkan advis planning, keterangan persyaratan
bangunan dan lingkungan.
c) Penyusunan pengembangan rencana, seperti membuat:
i) rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dan trimatra bila
diperlukan;
iii) rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
iv) garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications)
v) perkiraan biaya
d) Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan
syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi, dan menyusun laporan akhir perencanaan.
e) Persiapan pelelangan, seperti membantu pemimpin proyek di dalam menyusun dokumen
pelelangan, dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan pelaksanaan
pelelangan.
f) Pelelangan, seperti membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, membantu Panitia Pelelangan dalam
melaksanakan evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
g) Pengawasan berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan kesesuaiannya dengan
rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan
bila ada perubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
membuat laporan akhir pengawasan berkala.
h) Penyusunan petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal elektrikal
bangunan.

Usulan Teknis D - 13
BAB - E

PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

E.1. PENDEKATAN TEKNIS

Metoda Konstruksi

Berbagai aspek yang mempengaruhi metode konstruksi dapat digambarkan dalam bagan
berikut ini :

Inovasi Teknologi

Metode Konstruksi
Syarat dalam Kontrak Serangkaian Kegiatan Lingkungan dan Kondisi
Membangun Proyek

Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi

Metoda konstruksi merupakan suatu aspek inovasi teknologi yang dibutuhkan / disyaratkan
oleh persyaratan kontrak. Metoda konstruksi yang dipilih harus disesuaikan dengan berbagai
kondisi lingkungan proyek. Metoda konstruksi dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya
missal : untuk menguraikan metoda konstruksi pada pembuatan pondasi di casting yard
(tempat pabrikasi) sampai dengan pemasangan pondasi perlu dipertimbangkan seluruh aspek
kegiatan sejak dipersiapkan sampai dengan pemasangan antara lain :
a)Kegiatan di tempat pembuatan (Fabrikasi)
• Penyiapan lahan
• Penyiapan peralatan
• Penyiapan pembuatan
• Penyiapan pengangkutan

b) Kegiatan trasnsportasi
• Penyiapan alat transportasi
• Penyiapan dari alat transportasi ke lokasi pelaksanaan

Usulan Teknis E - 1
c) Kegiatan di lokasi pelaksanaan
• Penyiapan tempat
• Penyiapan peralatan untuk pemasangan/penurunan
• Penyiapan pengawasan pelaksanaan
• dan seterusnya
Berbagai perkembangan teknologi konstruksi antara lain :
1. Teknologi Bahan
Bahan bangunan yang umum dipakai pada struktur bangunan gedung adalah beton
dan baja, kemajuan teknologi pada proses pembuatan baja dan beton berdampak pada
peningkatan kekuatan bahan beton dan baja. Missal contoh pembuatan kabel baja
bermutu tinggi yang selanjutnya digunakan dalam peningkatan teknologi beton pra-
tekan yang lebih ekonomis.
2. Teknologi Desain
Dengan adanya perangkat computer yang makin canggih berdampak pada etode
desain yang lebih cepat dan bervariasi, sehingga dapat membuat berbagai alternative
desain yang lebih baik dalam waktu singkat, demikian pula dalam bahan-bahan
miniature tahap perancangan arsitektural, lebih dapat memuaskan pengguna
rancangan dengan berbagai variasi warna dan bentuk rancangan.
3. Metoda Konstruksi
Dengan adanya bahan-bahan baru yang lebih baik dan kemajuan teknologi dalam
peralatan lebih sempurna menyebabkan jadwal dan biaya pelaksanaan dapat lebih
memenuhi persyaratan kontrak.

A. ASPEK ARSITEKTUR

Timbulnya arsitektur modern membawa perubahan yang besar pada cara berpikir arsitek
dalam menghasilkan sebuah karya arsitektur, prinsip ”form follow function” bagi sebagian
arsitek dan masyarakat dianggap telah memenuhi kebutuhan manusia terutama dalam bidang
arsitektur. Sejalan dengan perkembangan zaman, masyarakat dan arsitek mulai menemukan
kekurangan pada konsep arsitektur modern ini, pendekatan yang lebih menitik beratkan pada
aspek fungsional telah menyebabkan aspek-aspek yang lain terutama aspek kontekstual
menjadi kurang terperhatikan.
Maka hasil dari arsitektur ini kebanyakan merupakan bangunan yang monoton, dan tidak
berkarakter karena memiliki ciri yang sama walaupun berada di daerah yang berbeda baik dari
segi kondisi alam maupun budayanya.

Fungsi
Tetapkan Keteraturan
mana Ruang fungsi,
yang ruang dan
utama Tautan tautan

Bangunan harus dirancang mengikuti ketiga tata atur ini. Dalam menentukan bentuk bangunan,
perancang harus menetapkan tata atur yang mana yang diutamakan sambil memadukan ketiga tata
atur terebut

Oleh karena itu di dalam Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain
Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) ini konsultan arsitek memiliki ide-ide
dasar sebagai berikut:
- Mendasarkan desain ruang kepada asas dan kaidah arsitektur, dalam hal fungsi ruang
seperti sirkulasi, besaran ruang, struktur, pencahayaan dan fungsi lainnya sehingga
menciptakan bangunan yang bisa berfungsi optimal dan mengutamakan kenyamanan
pemakai.

Usulan Teknis E - 2
Dilihat dari aspek fisika bangunan
Kebutuhan Udara
a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500
lt/jam.
b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka
tanah
rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat
dipenuhi
dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara perhitungan
sebagai
berikut :
Q = K.A
Q = Volume udara dalam ruangan
A = Luas lubang ventelasi
Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventilasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin datang
bersudut 45).

Kebutuhan Cahaya
Kebutuhan cahaya (Er).
1. Ruang gambar = 300 lux
2. Ruang Sekolah= 150 lux
3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.


1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai
2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai
3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai
4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai
5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.
6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.

B. ASPEK PEMILIHAN BAHAN MATERIAL BANGUNAN

A. Spesifikasi Alternatif Pemilihan Bahan Material Dinding


1 Bata
Batu bata adalah bahan bangunan yang digunakan untuk membuat dinding atau tembok.
Sebagai bahan dasarnya adalah tanah liat atau tanah lempung yang kemudian dicetak dan
dibakar pada suhu tertentu sehingga berubah sifat menjadi keras seperti batu serta tidak akan
lunak kembali bila dicampur air.
Pasangan bata sebagai dinding pengisi antara kolom, pada tingkat pembebanan horisontal
tertentu, dapat menahan beban horisontal tersebut seperti dinding geser. Dengan adanya
perubahan sifat struktur ini maka dinding bata akan merubah kekakuan dan kekuatan
struktur. Bila kontribusi dari pasangan bata diabaikan maka hal tersebut akan menyebabkan
konsep dan perencanaan struktur tersebut menjadi kurang tepat.
Pemodelan dilakukan dengan asumsi bahwa pengaruh dinding pasangan bata sebagai dinding
pengisi diperhitungkan dalam analisis dan material bata yang digunakan mempunyai sifat
kuat tekan yang dominan.

1.1 Hubungan Batu-Bata


Dinding tembok di buat dengan memasang batu-bata (bata merah).Pasangan bata adalah tiada
lain suatu konstruksi terdiri dari unsure-unsur bata yang disusun satu diatas yang lain menurut
aturan tertentu dan diikat dengan adukan atau spesi .

Usulan Teknis E - 3
Tebal tembok ditentukan sesuai dengan fungsinya. Tembok yang memikul beban dibuat tebal
satu bata atau lebih. Tembok yang tidak memikul dibuat dengan tebal ½ bata. Dalam hal ini
beban dari atap atau kap dalamnya dipikul pilar-pilar atau kolom-kolom dari bata. Pada
rumah-rumah atau bangunan-bangunan lama masih dijumpai konstruksi seperti semacam ini.
Pembangunan masa sekarang dan secara modern banyak diterapkan konstruksi-konstruksi
sebagai berikut:
Dengan tebal ½ bata diperkuat dengan kolom-kolom beton praktis,balok ring beton dan sloof.
Disini kolom-kolom praktis, balok ring beton dan sloof berfungsi sebagai penguat dari tembok
½ bata tersebut. Beban dari atap atau kap dipikul oleh balok ringdan diteruskan secara terbagi
rata kepada tembok dan seterusnya melalui kolom-kolom dan sloof,akhirnya di pikul oleh
pondasi. Untuk system semacam ini berlaku ketentuan-ketentuan dari pemerintah daerah
ialah:
2
Bidang tembok setengah bata luas maksimum antara 11-12 m (tergantung kualitas bata yang
dipakai) dan diperkuat dengan kolom-kolom praktis dan balok-balok beton lainnya.
Pada bangunan-bangunan yang lebih besar atau bertingkat,konstruksi beton dibuat terlebih
dahulu, baru kemudian dimulai dengan pemasangan kosen dan tembok bata. Cara demikian
dinamakan konstruksi skelet atau struktur beton, jadi kosen + tembok hanya sebagai pengisi.
Adukan atau Spesi.
Adukan biasa:
(adukan biasa) : 1 P.C : 5 pasir // 1 P.C : 4 pasir
(adukan kuat) : 1 P.C : 3 pasir
(adukan trasnam) : 1 P.C : 2 pasir
(untuk konstruksi yang kedap air : bak air kolam dan semacamnya) menggunakan 1P.C : 1
pasir

Pembuatan adukan atau spesi.


Bahan-bahan tersebut dalam keadaan kering di campur sampai sama rata atau sama warna,
kemudian diberi air secukupnya dan diaduk sampai berupa adukan yang tidak terlalu encer
atau lunak, dan tidak terlalu kental atau keras, sehingga mudah di kerjakan. Adukan ini
campurannya harus “matang” atau homogin (“homogen”).
Batu-bata adalah porens, sebelum dipasang menjadi bentuk, bata tersebut sedikitnya di basahi
dahulu dengan air (sebaiknya di rendam), agar air dari adukan tidak dihisap, yang nantinya
dapat menyebabkan retak pada tembok atau plesteran (penutup tembok bata).
Ukuran Bata.
Ukuran bata 1 streek = 2 kop + 1 siar. Siar atau voeg adalah spesi di antara bata-bata. Panjang
bata dinamakan streek, lebar bata dinamakan kop dan tebal bata dinamakan lapis. Tebal
plester rata-rata: 1-1,5 cm, spesi rata-rata:1,5-2 cm..
Prinsip Susunan bata:
Siar vertikal tidak boleh berimpit satu di atas yang lain tetapi harus melompat
Untuk pasangan setengah bata lompatan tersebut minimal harus setengah batu, sebab kalau
lebih kecil dari pada itu kekuatannya jauh berkurang
Untuk pasangan satu bata lompatannya minimal seperempat bata

1.2 Pasangan 1 Bata


Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pasangan 1 bata ada 2 macam hubungan
a. Susunan atau hubungan tegak yang terdiri hanya dari 2 lapis prinsip.
b. Susunan atau hubungan silang yang terdiri dari 4 lapis prinsip
Lapis yang kesatu terdiri atas satu lapis batu-bata yang di pasang tegak lurus arah tembok
dinamakan lapisan kop. Lapis yang kedua terdiri dari satu lapis batu-bata yang dipasang
searah tembok , dinamakan streek. Lompatan-lompatan siar adalah ¼ bata.

Usulan Teknis E - 4
B. Pola pikir untuk penentuan material pelapis dan penutup atap yang baik
Daftar penilaian pelapis dan penutup atap

Permasalahan dan Analisis (penyelidikan persoalan)

Pengaruh Luar Fungsi dan Tugas Struktur Bangunan


Akibat berhubungan Tugas pelapis dan Perencanaan sesuai
dengan fisika alam penutup atap struktur bangunan,
seperti curah hujan, berhubungan dengan bentuk atap dan
angin dsb. (efek diluar fungsi pokok yang konstruksi kuda-kuda
kemampuan manusia) dibutuhkan manusia

Perwujudan konstrukstif menurut bahan pelapis dan penutup atap

Celah Terbuka : Celah Tanpa celah :


Sirap kayu, bambum tertutup/terkunci : Atap seng gelombang
seng dsb. Menuntut Bermacam genting, khusus, atap kertas
pelapis atap dan atap seng atau pelat semen aspal, polimerbitumen
terjal. serat bergelombang dsb yang
sambungannya

Perdagangan dan pasaran bahan bangunan

Permasalahan pelaksanaan (materialisasi)

Faktor Sosial Faktor Ekonomi Faktor Bahan


Keamanan, kedap air Biaya pembangunan Bangunan dan
hujan, mudah manajemen dilapangan Teknologi
disesuaikan dan kerja, bahan bangunan Berdasarkan pada
dipelihara serta yang dibakukan bahan bangunan yang
kesinambungan (tahan (distandarisasi) ekologis dan sedia local
lama) (bahan pelapis maupun

Pertimbangan dan evaluasi alternative peyelesaian (sintesis)

Usulan Teknis E - 5
Rencana Bagan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Skema Berpikir

Lokasi, Lingkungan
Fungsi, Ruang,
TOR

Kapasitas,

Peraturan
Peralatan • Orientasi
• Sirkulasi
• Zoning
MASA BANGUNAN RENCANA TAPAK
Pembangunan
Persyaratan

Persyaratan

Persyaratan
Sistem

Biaya
RENCANA RENCANA RENCANA
BANGUNAN SISTEM PEMBANGUNAN

1. Rencana Arsitektur 1. Biaya Pembangunan


2. Rencana Struktur 2. Pentahapan
3. Rencana Mekanikal Pembangunan
dan Elektrikal 3. Kemungkinan
1. Sistem Induk
4. Rencana Plumbing Perluasan
Penataan Tanah
2. Sistem Sirkulasi
3. Sistem Penyediaan
Air Bersih
4. Sistem Pembuangan
Air Kotor/limbah
5. Sistem Pembuangan
Air Hujan
6. Sistem Elektrikal
7. Sistem Pembuangan
Sampah
8. Sistem Pencegahan
dan Penanggulangan
Kebakaran

Usulan Teknis E - 6
2. Bagan Alir Proses Perencanaan
a. Penyusunan Rencanan dan Alokasi Tenaga Ahli

Usulan Teknis E - 7
b. Uraian Maksud dan Tujuan Perancangan

c. Pra-Rancangan / Skematik Desain

Usulan Teknis E - 8
d. Pengembangan Rancangan

e. Pembuatan Gambar Kerja Detail, RKS, RAB

Usulan Teknis E - 9
f. Pembuatan Dokumen Lelang

g. Aanwyjzing (Rapat Penjelasan)

Usulan Teknis E - 10
h. Pengawasan Berkala

Usulan Teknis E - 11
E.2. METODOLOGI

F.1 Proses Pekerjaan Perancangan

PENTERJEMAHAN PRA PENGEMBANGAN PEMBUATAN


INFORMASI PERANCANGAN RANCANGAN GAMBAR DOKUMEN
PERANCANGAN SKEMATIK KERJA LELANG
DESIGN

• Penyusunan • Penyelidikan tanah • Gambar rencana • Pembuatan


Rencana sederhana. arsitektur. gambar detail.
Pelaksanaan dan • Pembuatan • Gambar rencana • Pembuatan
Alokasi Tenaga. rencana tapak, struktur. rencana kerja
• Uraian Maksud Prarancangan. • Penjelasan- dan syarat-
dan tujuan • Penyusunan ijin penjelasan rencana. syarat.
perancangan. pendahuluan • Perhitungan struktur. • Pembuatan
• Pengumpulan data bangunan. • Rencana dan rencana dan
lapangan, • Penelitian dan perhitungan sistem volume biaya.
lingkungan dan pengujian elektrikal.
persyaratan anggaran • Rencana dan
setempat. konstruksi fisik. perhitungan sistem
mekanikal.
• Rencana dan
perhitungan sistem
tata udara akustik.
• Rencana dan
perhitungan sistem
tata udara/akustik.
• Rencana dan
perhitungan sistem
plumbing.

F.2 Kriteria, Azas-Azas, Penterjemahan Informasi Dan Metoda Pendekatan Metodologi


Perencanaan teknik merupakan kelanjutan dari perkerjaan perencanaan tata letak dan pra
rancangan bangunan yang dilengkapi dengan masukan-masukan baru yang lebih detail dan
mencakup seluruh aspek bangunan. Dasar perencanaan menggunakan peraturan bangunan
yang berlaku setempat, minimal mengacu/merujuk pada SII dan peraturan-peraturan yang
berlaku secara nasional (PBN, PBI, PKKI, PUIL, dsb). Material dan teknologi yang akan
digunakan dalam pelaksanaan di lapangan mengutamakan menggunakan produksi dalam
negeri khususnya produksi setempat.

Tahap awal yang dilakukan dari studi untuk mendapatkan data dan mengolahnya lebih lanjut
dilakukan pada tahap ini. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap ini pada dasarnya
dilakukan untuk mencapai sasaran-sasaran berikut ini:
1. Tersepakatinya metoda, lingkup, dan rencana kerja.
2. Berkembangnya substansi pekerjaan dan gagasan/ide-ide yang mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran pekerjaan.
3. Teridentifikasinya kebutuhan data dan alat analisisnya.
4. Terumuskannya rancangan survei dan format kompilasi data.

Usulan Teknis E - 12
Metoda Pendekatan Metodologi
1. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
Teknik pengumpulan data berorientasi pada cara data dikumpulkan, yaitu data primer dan
data sekunder. Kerangka teknik pengumpulan data pada studi ini adalah sebagai berikut :
a. Survey sekunder :
• Survey perpustakaan, yaitu pengumpulan data dan informasi yang relevan dari
perpustakaan untuk memperoleh informasi tentang kebijaksanaan, rencana,
permasalahan, serta tujuan dan sasaran Rehabilitasi, konsep pengembangan, metode
pendekatan, teknik analisis, standar serta kasus yang telah diteliti.
• Survey data instansional, yaitu pengumpulan atau perekaman data dari instansi-instansi
terkait.
b. Survey primer :
• Survey penelitian, yaitu survey sistematik suatu populasi untuk mengumpulkan data yang
berkait dengan kebijaksanaan yang tidak tersedia di sumber lain.
• Survey lapangan, yaitu pemeriksaan keadaan lapangan yang selanjutnya dituangkan pada
laporan, statistik, atau peta.
c. Interview, yaitu untuk melengkapi ketiga survei tersebut apabila dirasakan sangat penting
guna memperoleh bahan/keterangan yang lebih rinci.
d. Observasi Lapangan, dilakukan dengan melibatkan beberapa observer guna melakukan
pengamatan serta wawancara secara intensif di lapangan. Dalam observasi tersebut disertai
dialog dengan masyarakat setempat mengenai masalah-masalah social budaya dan
hubungan masyarakat sehubungan dengan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan
Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru)
Data yang diperlukan :

- Data keadaan sekitar lingkungan.


- Data keadaan topografi lokasi.
- Data kondisi eksisting bangunan yang akan ditingkatkan

Teknik Pengolahan Data


Setelah seluruh kegiatan pengamatan langsung, wawancara, kuisioner dan pengumpulan
data sekunder selesai dilaksanakan oleh tim pelaksana, semua data dan informasi yang
terkumpul kemudian diseleksi, diadakan uji keabsahan data dan klarifikasi. Data yang
tidak dapat dipercaya dibuang, sedangkan data yang meragukan dan tidak jelas diadakan
cek ulang ke lapangan. Hasil pengolahan data tersebut akan digunakan sebagai acuan dari
perencanaan gedung kantor Dinas Kesehatan
2. Analisis Aspek Teknis
(Strengths) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT membandingkan antara
faktor external peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Kajian Aspek Teknis di dalam Studi Kelayakan lebih terfokus pada kondisi lahan, kondisi
topografi dan kondisi geologi, untuk memberikan gambaran umum mengenai kelayakan
lahan. Sedangkan aspek-aspek teknis lain yang mempengaruhi perancangan bangunan
akan dibahas didalam tahap selanjutnya yaitu Rencana Pengembangan Fisik.

Usulan Teknis E - 13
Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas
a. Menjamin bangunan yang didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata
bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan
2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan
a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik
lingkungan, ketentuan wujud bangunan dengan lingkungan
b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan
dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
3. Persyaratan Struktur Bangunan
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat alam dan manusia
b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang
disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang
disebabkan oleh perilaku struktur
d. Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan
oleh kegagalan struktur
a. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
fasilitas umum dan sosial
4. Persyaratan transportasi dalam gedung
a. Menjamin tersedianya transportasi yang layak, aman dan nyaman didalam
bangunan gedung
b. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk
bangunan fasilitas umum dan social
5. Persyaratan Instalasi Listrik
Menjamin terpasang instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan dalam bangunan sesuai dengan fungsinya
6. Persyaratan Sanitasi
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan didalam bangunan sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan
bagi penghuni bangunan dan lingkungan
c. Menjamin upaya beroperasi peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik
7. Persyaratan ventilasi dan pengkondisian udara
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara
baik
8. Persyaratan Pencahayaan
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara
baik

Usulan Teknis E - 14
9. Persyaratan kebisingan dan getaran
a. Meminimalkan gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya
pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan

Daftar SNI tentang Pekerjaan Perencanaan Bangunan/Gedung


SNI 03-0675-1989 Spesifikasi Ukuran Kusen Pintu Kayu, Kusen Jendela Kayu, Daun Pintu
Kayu Untuk Bangunan Rumah dan Gedung Spesifikasi ini bertujuan untuk mewujudkan
pembuatan, pemasangan, dan pengawasan pelaksanaan yang optimal
SNI 03-1726-2002 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah dan Gedung.
Standar ini menetapkan ketentuan, perencanaan umum struktur gedung, perencanaan struktur
gedung tak beraturan, kinerja struktur gedung, pengaruh gempa pada struktur bawal,
pengaruh gempa pada unsur sekunder, unsur arsitektur dan instalasi mesin listrik. Syarat-
syarat perencana struktur gedung tahan gempa yang ditetapkan dalam standar ini tidak
berlaku untuk bangunan sebagai berikut: 1)gedung dengan sistem struktur yang tidak umum
atau yang masih memerlukan pembuktian tentang kelayakannya; 2) gedung dengan sistem
isolasi landasan (hase isolation) untuk meredam pengaruhi gempa terhadap struktur atas; 3)
Bangunan Teknik Sipil seperti Jembatan, bangunan air, dinding, dan dermaga pelabuhan,
anjungan lepas pantai dan bangunan non gedung lainnya; 4).Rumah tinggal satu tingkat dan
gedung-gedung non-teknis lainnya
SNI 03-1727-1989 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung Tata cara
ini digunakan untuk memberikan beban yang diijinkan untuk rumah dan gedung, termasuk
beban-beban hidup untuk atap miring, gedung parkir bertingkat dan landasan helikopter pada
atap gedung tinggi dimana parameter-parameter pesawat helikopter yang dimuat praktis
sudah mencakup semua jenis pesawat yang biasa dioperasikan. Termasuk juga reduksi beban
hidup untuk perencanaan balok induk dan portal serta peninjauan gempa, yang
pemakaiannya optional, bukan keharusan, terlebih bila reduksi tersebut membahayakan
konstruksi atau unsur konstruksi yang ditinjau
SNI 03-1728-1989 Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung Tata cara ini
digunakan untuk memberikan landasan dalam membuat peraturan-peraturan mendirikan
bangunan di masing-masing daerah, dengan tujuan menyeragamkan bentuk dan isi dari
peraturan-peraturan bangunan yang akan dipergunakan di seluruh kota-kota di Indonesia
SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Bangunan Baja Untuk Gedung Tata cara ini
digunakan untuk mengarahkan terciptanya pekerjaan perencanaan dan pelaksanaan baja yang
memenuhi ketentuan minimum serta mendapatkan hasil pekerjaan struktur yang aman,
nyaman dan ekonom
SNI 03-1734-1989 Tata Cara Perencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang
Untuk Rumah dan Gedung Tata cara ini digunakan untuk mempersingkat waktu perencanaan
berbagai bentuk struktur yang umum dan menjamin syarat-syarat perencanaan tahan gempa
untuk rumah dan gedung yang berlaku
SNI 03-1735-2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan Untuk
Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Rumah dan Gedung. Tata cara ini digunakan
dalam merencanakan bangunan dan lingkungannya khususnya dalam hal pencegahan
terhadap bahaya kebakaran meliputi pengamanan dan penyelamatan terhadap jiwa, harta
benda dan kelangsungan fungsi bangunan
SNI 03-1736-2000 Tata Cara Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya
Kebaka-ran pada Bangunan Rumah dan Gedung Tata cara ini digunakan untuk perencanaan
struktur bangunan terhadap pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

SNI 03-1963-1990 Tata Cara Dasar Koordinasi Modular untuk Perancangan Bangunan
Rumah dan Gedung Tata cara ini digunakan sebagai pegangan dasar dalam merencana
rumah dan gedung menggunakan koordinasi modular. Tujuannya untuk mewujudkan
rencana teknis bangunan rumah dan gedung yang optimal
Usulan Teknis E - 15
SNI 03-1964-1990 Metode Pengujian Berat Jenis Tanah Judul direvisi menjadi :Cara Uji Berat
Jenis Tanah Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya berat jenis (specific gravity )
tanah
SNI 03-1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton Judul Di revisi menjadi : Cara Uji Slump
Beton Cara uji ini meliputi penentuan nilai slump beton, baik di laboratorium maupun di
lapangan. Nilai-nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan digunakan
sebagai standar.
SNI 03-1973-1990 Metode Pengujian Berat Isi Beton Judul Di Revisi Menjadi : Cara Uji Berat
Isi, Volume Produksi Campuran dan Kadar Udara Beton Metode ini digunakan untuk
menentukan berat isi (unit weight) beton segar (fresh concrete) serta banyaknya semen per
meter kubik beton. Cara uji ini meliputi penentuan berat isi dari campuran beton segar dan
beberapa formula untuk menghitung volume produksi campuran, kadar semen, dan kadar
udara dalam beton.
SNI 03-2396-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan
Gedung Standar ini menetapkan cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan
gedung yang mencakup persyaratan minimal sistem pencahayaan alami siang hari dalam
bangunan gedung
SNI 03-2410-1994 Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok Dengan Cat Emulsi Tata cara ini
dimaksudkan untuk memberikan petunjuk teknis dalam mengerjakan pengecatan dinding
tembok dengan cat emuisi agar diperoleh hasil yang baik, dan memuat tentang persyaratan
bahan dan alat, pelaksanaan pengecatan, dan cara penanggulangan bila terjadi kegagalan
dalam pengecatan.
NI 03-2453-2002 Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Pekarangan Standar ini menetapkan cara perencanaan sumur resapan air hujan untuk lahan
pekarangan termasuk persyaratan umum dan teknis mengenai batas muka air tanah (mat),
nilai permeabilitas tanah, jarak terhadap bangunan, perhitungan dan penentuan sumur
resapan air hujan. Air hujan sdslsh sir hujan yang ditampung dan diresapkan pada sumur
resapan dari bidang tadah
SNI 03-2461-2002 Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Struktur Standar ini
dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi produsen / perencana dan pelaksanaan
pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat ringan yang memenuhi persyaratan. Spesifikasi
ini mencakup ketentuan mengenai agregat ringan yang digunakan dalam pembuatan beton
struktural dengan pertimbangan utamanya adalah ringannya bobot dan tingginya kekuatan,
yang meliputi persyuaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir alam.
Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar
SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal Tata cara ini
digunakan untuk merencanakan proporsi campuran beton tanpa menggunakan bahan
tambahan dan bertujuan untuk mendapatkan proporsi campuran yang dapat menghasilkan
mutu beton sesuai dengan rencana
SNI 03-2853-1992 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Pondasi Jalan dengan Batu Pecah Tata cara
ini digunakan untuk menda-patkan lapis pondasi jalan menggunakan batu pecah yang
memenuhi syarat sebagai lapis pondasi
SNI 03-2916-1992 Spesifikasi Sumur Gali Untuk Sumber Air Bersih Spesifikasi ini bertujuan
memberikan persyaratan teknis sumur gali sebagai sumber air baku untuk air bersih yang
terlindung dari pencemaran
SNI 03-3399-1994 Metode Pengujian Kuat Tarik Kayu di Laboratorium Metode ini
digunakan untuk menentukan nilai kuat tarik sejajar serat dan tegak lurus serat kayu.

SNI 03-3400-1994 Metode Pengujian Kuat Geser Kayu di Laboratorium Metode ini
digunakan untuk menentukan nilai kuat geser sejajar serat kayu
SNI 03-3430-1994 Tata Cara Perencanaan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga
Bertulang Untuk Bangunan Rumah dan Gedung Tata cara ini digunakan dalam perencanaan
dan pelaksanaan bangunan yang menggunakan struktur pasangan blok beton berongga
bertulang

Usulan Teknis E - 16
BAB -F
JADWAL PELAKSANAAN
F.1. JADWAL PELAKSANAAN

Skematis alur pelaksanaan kegiatan seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat
dijabarkan lebih lanjut kedalam jadwal pelaksanaan kegiatan dalam jangka waktu 30 (Tiga
Puluh) hari kalender seperti dituangkan dalam Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang disajikan
pada Tabel F.1.

Bulan

No Tahapan MINGGU
MINGGU MINGGU MINGGU
4
1 2 3

1 Tahapan Persiapan

2 Tahap Pelaksanaan

Tahap Pengendalian/
3
Evaluasi

Usulan Teknis F - 1
BAB - G
KOMPOSISI TIM
DAN PENUGASAN

G.1. KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

Sesuai apa yang termuat dalam materi kerangka acuan kerja, pada dasarnya tugas dan
tanggung jawab Tim Konsultan adalah menyusun Laporan. Untuk memenuhi target
diatas, maka diperlukan koordinasi internal tim tenaga ahli konsultan, dalam bentuk
Komposisi Tim dan penjabaran tugas dan tanggung jawab dari masing-masing tenaga
ahli yang menangani pekerjaan ini.

Komposisi Tim dan Penugasannya adalah sebagai berikut :

Usulan Teknis G - 1
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
( DAFTAR PERSONIL)
A. Tenaga Ahli (Personil Inti)

No Tenaga Ahli Jumlah Orang


Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan
. Lokal/ Asing Bulan

CV. IMAYA
Ahli Arsitektur
1 CONSULTING Lokal Team Leader 1 OB
Interior
ENGINEERS

CV. IMAYA
2 CONSULTING Lokal 1 OB
Ahli K3 K3
ENGINEERS

Usulan Teknis G - 2
JADWAL PENUGASAN
H
PERSONIL
H.1. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
Adapun jadwal penugasan personil untuk Pekerjaan ini adalah sebagai berikut disajikan pada Tabel H.1.:

Usulan Teknis H - 1
BAB -I

FASILITAS PENDUKUNG

Untuk memperlancar pelaksanaan Jasa Konsultansi untuk Belanja Jasa Konsultansi


Perencanaan Arsitektur-Jasa Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive
Thru) akan didukung oleh beberapa fasilitas antara lain :

No. Jenis/Macam/Alat Jumlah Kapasitas/ Merk/Tipe Tahun Kondisi Lokasi Bukti


Output pada saat Pembuatan Sekarang Kepemilikan
ini
1 Meja Kerja/Tulis 12 ½ Biro Olympic 2006 Baik Kantor Milik Sendiri
2 Lemari Arsip 10 1.50 x 3.00 Ergostar 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
3 Filling Kabinet 4 3 Laci Top 3D 2007 Baik Kantor Milik Sendiri
4 Lemari Buku 2 1.50 x 3.00 Lokal 2013 Baik Kantor Milik Sendiri
5 Kursi Kerja 20 Standard Chitose 2008 Baik Kantor Milik Sendiri
6 Kursi Rapat 5 Standard Frontline 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
7 Kursi dan Meja Tamu 2 Standard Lokal 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
8 Komputer 4 Standard Intel Core2Duo 1.6 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
Ghz
2 Standard Intel i-Core7 2.1 Ghz 2014 Baik Kantor Milik Sendiri
2 Standard Intel Dual Core 1.2 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
Ghz
1 Standard Pentium4 2.7 Ghz 2007 Baik Kantor Milik Sendiri
9 Harddisk External 2 HDD 3.5” Seagate 1Tb 7200 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
Rpm
10 Laptop/Notebook 1 Intel i-Core3 Sony Vaio 14” I- 2013 Baik Kantor Milik Sendiri
Core3
1 Intel Core2Duo Toshiba Satellite 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
C640
1 Intel DualCore Lenovo N280 2010 Baik Kantor Milik Sendiri
11 Printer 2 Standard Epson T13X 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
1 Print,Scan,Copy Laser Brother 7055 2013 Baik Kantor Milik Sendiri
1 Print,Scan,Copy Samsung SF-565 PR 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
1 Size A3 Epson T1100 2013 Baik Kantor Milik Sendiri
12 Scanner 2 Folio Umax Astra 4100 2005 Baik Kantor Milik Sendiri
2 A4 Canonscan Lide25 2006 Baik Kantor Milik Sendiri
13 UPS 2 600 Va Prolink Pro700 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
14 Digitizer 1 A0 Calcomp Drawing 2001 Baik Kantor Milik Sendiri
Board III
15 Plotter 1 A0 HP DesignJet 500PS 2001 Baik Kantor Milik Sendiri
16 AC Split 2 1 PK LG 1 PK LS-B0988 2003 Baik Kantor Milik Sendiri
17 Mesin Tik Manual 2 Folio Brother TR750 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
18 Handycam 1 Auto Switch Astracam DV390 2008 Baik Kantor Milik Sendiri
19 Kamera Digital 2 Auto 3” Canon Powershoot 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
A2500
20 Infocus 1 SVGA Epson EB S100 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
21 Kalkulator 4 12 Digit Casio D20L WDH 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
22 Faksimili 2 Folio Samsung SF-565PR 2004 Baik Kantor Milik Sendiri
Sanyo SFX-107
23 Televisi 1 22” LG LCD LK230 2010 Baik Kantor Milik Sendiri
24 Meja Gambar 2 A0 Plan Master 1999 Baik Kantor Milik Sendiri
25 Mesin Gambar 2 Standard Mutoh 1997 Baik Kantor Milik Sendiri
26 Planimeter 2 Standard Kent 2000 Baik Kantor Milik Sendiri
27 Kaca Pembesar/Lup 4 Standard Bausch & Lomb 2007 Baik Kantor Milik Sendiri
28 Total Station 1 Dual Axis Topcon GTS235N 2005 Baik Kantor Milik Sendiri
150mm
2 Auto Sokkia Set 350X 2009 Baik Bandung Sewa
29 GPS 3 Standard Garmin Etrex 30 2007 Baik Kantor Milik Sendiri
30 GPS Geodetic 1 Auto Epoch Trimble R5 2011 Baik Bandung Sewa
31 Theodolite 2 Standard Wild-T2 2003 Baik Kantor Milik Sendiri
2 Digital Digital Topcon DT- 2007 Baik Bandung Sewa
205
32 Waterpass 4 Auto Autolevel Topcon 2007 Baik Bandung Sewa
AT-B2
33 Pita Ukur 4 50 m Yamayo 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
34 Kompas 2 Standard Brunton 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
35 Kompas Geologi 3 Standard Suunto KB-14/360R 2004 Baik Kantor Milik Sendiri
36 Palu Geologi 4 Sedimen 560g Estwing E3-20PC 2005 Baik Kantor Milik Sendiri
37 PH meter 1 Standard Lutron PH-201 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
38 Altimeter 1 Standard Suunto E-200 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
39 Geolistrik 2 Multichannel Naniura NRD300 2007 Baik Bandung Sewa
40 Bor Tangan 1 650 W Krisbow Impact Drill 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
KW070
41 Klinometer 2 Standard Suunto PM-5 2010 Baik Kantor Milik Sendiri
42 Sondir Hydraulic 1 10 ton Penetrometer 100 KN 2007 Baik Bandung Sewa
TW
43 Sekop Geologi 2 Standard Folding Shovel 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
44 Kendaraan Roda 2 1 110 CC MT Honda Absoulte 2011 Baik Kantor Milik Sendiri
(Motor)
2 100 CC MT Honda Supra Fit-X 2008 Baik Kantor Milik Sendiri
1 200 CC MT GL2000 Tiger 2006 Baik Kantor Milik Sendiri
1 110 CC AT Honda Vario CW 2009 Baik Kantor Milik Sendiri
45 Kendaraan Roda 4 1 1794 CC MT KIA Carens II 2005 Baik Kantor Milik Sendiri
(Mobil)
2 1297 CC MT Toyota Avanza G 2012 Baik Kantor Milik Sendiri
BAB - J

LAPORAN
Seperti yang tercantum di dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Konsultan diwajibkan
membuat laporan-laporan diantaranya :

1. Laporan Tahap Pendahuluan, terdiri dari:


- Rencana pencapaian sasaran (alur pikir dan jadwal penyusunan);
- Rencana survei terkait dengan kebutuhan data untuk proses tahapan penyusunan DED;
- Konsep dan Gambaran Pra rancangan (preliminary design) berupa gambar denah,
tampak potongan masing masing bangunan sesuai dengan program ruang dan
komposisi massa bangunan, sesuai studi preseden awal dan peraturan terkait perbatasan
dan bangunan yang berlaku;
- Konsep kebutuhan penanganan Bangunan yang akan direncanakan atau direhab dari
(Arsitektur, Struktur, ME);
- Konsep dan pemilihan sistem Mekanikal dan Elektrikal sesuai dengan kondisi eksisting
bangunan;
2. Laporan Tahap Pra – Rancangan
- Dokumen hasil pengumpulan data pengukuran dan survei lapangan, berupa:
1. Peta Kontur Tanah skala 1:1000,
2. Data Bangunan Eksisting (luas bangunan, status kepemilikan, dan data dukung
lainnya);
3. Laporan hasil sondir (jumlah titik pengukuran menyesuaikan delineasi lahan);
- Dokumen hasil pengolahan data pengukuran, dan pengembangan konsep rancangan,
alternatif konsep pola pikir, Analisis Mekanikal Elektrikal bangunan dan lingkungan;
- Hasil diskusi koordinasi awal dengan pihak yang terkait, serta informasi lainnya;
- Draft Dokumen Lelang Yaitu berupa RKS (Rencana Kerja dan Syarat), Gambar Detail
Engineering Desain (DED), Spesifikasi teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB), Analisis
Harga Satuan, dan Estimasi Biaya Operasional dan Pemeliharaan.
3. Laporan Tahap Pengembangan Rencana
- Dokumen Lelang Yaitu berupa RKS (Rencana Kerja dan Syarat), Gambar Detail
Engineering Desain (DED), Spesifikasi teknis, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Analisa
Harga Satuan.
- Gambar Detail Engineering Desain (DED) (Arsitektural, Struktur, ME, Lansekap,
Infrastruktur Lingkungan) disajikan dalam format A3 dan digandakan sebanyak 5 (lima)
eksemplar.
- Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk konstruksi, operasional, dan pemeliharaan, dan
Backup Perhitungan volume disajikan dalam format A4 dan digandakan sebanyak 5
(lima) eksemplar.
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Spesifikasi teknis disajikan dalam format A4 dan
digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
4. Laporan Akhir
- Perbaikan dan penyempurnaan Gambar-gambar detail dan gambar perspektif 3
Dimensi yang sudah melalui tahapan Analisis terhadap seluruh kajian yang harus
dilakukan berdasarkan hasil pembahasan laporan pendahuluan dan analisis data survey
terhadap konsep-konsep dan kajian perencanaan fasilitas bangunan dan lingkungan
yang sudah disepakati dengan pihak yang terkait.
- Dokumen teknis lainnya seperti spesifikasi teknis yang sudah dianalisis sesuai dengan
kriteria perencanaan dan estimasi / draft RAB.
5. Executive Summary
- Ringkasan perencanaan yang dibuat pada Laporan Akhir
6. Dokumentasi soft copy Selain laporan dalam bentuk hardcopy, Konsultan Perencana
berkewajiban menyiapkan seluruh hasil pekerjaannya dalam bentuk softfile yang disimpan
dalam Harddisk External 1 TB. Isinya merupakan data dan informasi seluruh pekerjaan yang
berisi data primer dan sekunder dilengkapi foto-foto dokumentasi, grafis presentasi,
Executive Summary dan data yang bersifat statistik lainnya
BAB - K

PENUTUP

Usulan Teknis ini disusun dalam rangka memenuhi undangan Panitia Seleksi Umum Jasa
Konsultansi untuk pelelangan Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa
Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) , Tahun Anggaran 2024.

Uraian dalam Usulan Teknis ini menggambarkan kemampuan konsultan dalam


menangani Pekerjaan “Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan Arsitektur-Jasa
Desain Interior (Penataan Ruang Kerja Samsat Drive Thru) ” dengan Tenaga Ahli
yang diusulkan mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing yang terkait dengan
aspek-aspek yang diperlukan.

Besar harapan kami dalam penilaian Usulan Teknis ini CV. IMAYA CONSULTING
ENGINEERS dapat ikut mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk berpartisipasi
dalam melaksanakan pekerjaan.

Atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami, kami atas nama Konsultan
mengucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai