Pohon Bajakah
Pohon Bajakah
Pohon Bajakah
Abstract
Pohon Bajakah tampala (Spatholobus littoral hassk) merupakan tumbuhan asli dari pedalaman hutan di
daerah kalimantan terutama kalimantan tengah. Tanaman ini merupakan tanaman yang menjulur atau
hidupnya merambat dan tumbuh dengan subur di pedalaman hutan. Pohon Bajakah (Spatholobus Littoral
Hassk) dikenal masyarakat Kalimantan sebagai salah satu tanaman obat dan dapat menyembuhkan berbagai
macam penyakit diantaranya diare, rematik dan juga kanker. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
menentukan kadar alkaloid ekstrak akar bajakah dalam berbagai konsentrasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif, penelitian ini meliputi pengumpulan bahan tumbuhan,
pengohalan sampel, pembuatan ekstrak, karakterisasi simplisia, skrining fitokimia,Mikroskopis,
Makroskopis, penentuan panjang gelombang, Penentuan kadar alkaloid total ekstrak akar bajakah. Variabel
bebas yaitu ekstrak etanol akar bajakah (Spatholobus littoralis hask )dengan konsentrasi 50%, 70%, dan
96%. Variabel terikat yaitu karakteristik simplisia, kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol akar
bajakah dan penentuan kadar alkaloid total ekstrak akar bajakah.Ekstrak akar bajakah mengandung
senyawa metabolit sekunder yaitu : alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan steroid/triterpenoid. Pengujian
pada alkaloid yang pertama dilalukukan adalah pengukuran panjang gelombang maksimum larutan baku
kafein menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis yang berada pada rentang 200-400 nm dan visible 400-
750. Larutan baku yang digunakan untuk menentukan panjang gelombang maksimum adalah larutan kafein.
Panjang gelombang maksimum standar baku kafein berada pada rentang 273 nm(Wahyuni,2020).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan: Serbuk simplisia Akar dan ekstrak etanol akar Bajakah
(Spathollobus littoralis hask) positif mengandung senyawa Alkaloid, saponin, tannin, flavonoid, Steroid /
terpenoid. Kadar alkaloid yang terdapat pada ekstrak etanol akar bajakah yang di tentukan secara
Spektofotometri UV Vis masing-masing konsentrasi. Konsentrasi 96% adalah sebesar 16,6797 ± 0,7088
mg/gram, Konsentrasi 70 % 16,6797 ± 0,1124 mg/gram, dan konsentrasi 50 % adalah sebesar 4,6981 ±
1,0656 mg/gram.
Kata Kunci: Pohon Bajakah
Depkes RI. (1989). Materia Medika .Kristanti, Alfinda Novi. 2008. Buku Ajar
Indonesia Jilid V. Jakarta: Departemen Fitokimia. Surabaya: Universitas
Kesehatan Republik Indonesia. Hal Airlangga Prees.
516-519. Kunti Nastati, D. F. (2022). Aktivitas
antiinflamasi ekstrak Bajakah
Ditjen POm (1979). Farmakope Indonesia (Spathollobus Littoralis hask ).
Edisi III. Jakarta: Departemen Jurnal Surya Medika,Banjarmasin.
Kesehatan RI. Hal : 45-40.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia Marfuah, S. (2017). Penentuan alkaloid dan
Edisi IV. Jakarta: Departemen flavonoid total serta uji anti bakteri
Kesehatan Republik Indonesia esktrak etanol daun sosor bebek
(Bryophyllum pinnatum ( Lam. Oken
Ditjen POM (2000). Parameter Standar ) Pada Bacillus Cereus.Jawa Timur.
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Hal : 25-29.
Cetakan Muhamad Handoyo Sahumena, R. A.
Pertama. Jakarta: Departemen (2020). Identifikasi Jamu Yang
Kesehatan Republik Indonesia. Hal Beredar Di Kota Kendari
10-11 Mengunakan Metode
Spektofotometri UV-vis. Syifa
Emelda. (2021). Farmakognosi Untuk Sciences and Clinical Research,
Mahasiswa Kompentensi Keahlian Gorontalo. Hal : 66-67.
Farmasi. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press. Hal 171-204. Patel, R. K., J. B. Patel, dan P. D. Trivedi.
2015. Spectrophotometric method
Endarini, dan Lully. (2016). Farmakognosi for the estimation of total alkaloids
dan Fitokimia. Diakses dari in the Tinospora cordifolia m. and
its herbal formulations.International
Journal of Pharmacy and Suhartati, T. (2013). Dasar- dasar
Pharmaceutical Spektofotometri UV-VIS dan
Spektofotometri masa untuk
Prasetyo dan Entang, I. (2013). Pengolahan penentuan struktur senyawa organik.
Budidaya Tanaman Obat-Obatan AURA CV. Anugrah Utama Raharja,
(Bahan Simplisia). Jakarta: UNIB. Hal Bandar Lampung. Hal : 1-4 .
17-19.
Sudarwati, T. P. (2017). Aplikasi
Pratita, A. T. (2017). Skrining fitokimia dan Pemanfaatan daun pepaya (Carica
analisis kromatografi lapis tipis dari papaya) sebagai BiolarvasidaA
berbagai ekstrak kopi robusta . terhadap larva Aedes aegypti.
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Gresik: Graniti.
Husada, Tasikmalaya. Hal :198-200.
Sukardiman, M. A. (2020). Farmakognosi.
Saputera, M. M. A., dan Ayuchecaria, N. Jakarta: Airlangga University Press.
2018. Uji Efektivitas Ekstrak
Etanolik Batang Bajakah Sukmawati, Sudewi, S. Dan Pontoh, J.
(Spatholobus littoralis Hassk.) Optimasi dan validasi metode
Terhadap Waktu Penyembuhan analisis dalam penentuan
Luka. Journal of Chemical kandungan total flavonoid pada
Information and Modeling, ekstrak daun gedi hijau (Abelmoscus
Hal :1689–1699. Manihot L.) yang di ukur
mengunakan spektofotometri UV-
Sastrohamidjojo, H. (2018). Dasar dasar Vis. Jurnal ilmiah farmasi. Manado.
spektroskopi. Yogyakarta: UGM Hal: 35-36.
Press.
Sayuthi, M. dan Kurniawati, P. 2017.
Validasi metode analisis dan Syamsuni,H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta;
penetapan kadar paracetamol dalam Penerbit Buku Kedokteran. Hal 243.
sediaan secara spektofotometri UV-
Vis. Jurnal kimia FMIPA, Surabaya Traese, E., dan Evan, W.C. (1985).
Hal :194–195. Pharmacognosi Edisi Keduabelas.
London: Brailliere Tindal. Hal 220-
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. 221.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal:
40.