Kel 3 - Inovasi - Selesai
Kel 3 - Inovasi - Selesai
Kel 3 - Inovasi - Selesai
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh :
1. Munifatul Arifah
2. Novi Handayani
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Guru profesional merupakan orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Sedangkan profesionalisme guru
mengandung pengertian kegiatan dan atau usaha meningkatkan kompetensi guru kearah
yang lebih baik dari berbagai aspek demi terselenggaranya pelayanan kegiatan atau
pekerjaan profesi guru. Profesionalisme guru memberikan kemungkinan perbaikan dan
pengembangan diri yang memungkinkan guru dapat memberikan pelayanan sebaik
mungkin serta memaksimalkan kompetensi. 1
Guru harus mengetahui bahwa yang dianggap baik saat ini belum tentu benar di
masa yang akan datang. Oleh karena itu, guru dituntut selalu meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan dalam menunjang profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan yang
terjadi dalam bidang pendidikan dan pengajaran. 2 Sejalan dengan hal itu, profesi guru
melayani peserta didik berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tentu harus mempunyai daya
pikir yang cukup dan mampu berpikir sistematik. Dalam UU No.14 tahun 2005 pasal 8
menyatakan guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pemerintah senantiasa mencari jalan untuk mendapatkan guru yang berkualitas
tinggi serta profesional. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan profesionalisme guru antara lain melalui sertifikasi guru. Dengan adanya
sertifikasi guru ini diharapkan kinerja guru terus meningkat. Hal ini dapat dilihat tidak
sekedar dari aspek administratif kepegawaiannya saja namun juga dari aspek peningkatan
kemampuan profesionalisme dan komitmennya sebagai pendidik. Pemerintah menetapkan
regulasi melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional dan Angka
Kreditnya untuk mencapai tujuan tersebut, bahwa guru yang telah memiliki sertifikasi
pendidik diwajibkan melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).
Pengembangan keprofesian berkelanjuatan ini merupakan pengembangan kompetensi guru
yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan
1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Angka 1
2
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar-Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1989, hal.4
profesionalitasnya. 3 Bentuk kegiatan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan ini
sendiri terdiri 3 bentuk kegiatan yaitu pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya
inovatif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana multiperan tenaga pendidik?
2. Bagaimana Pengembangan kompetensi tenaga pendidik berkelanjutan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami multiperan tenaga pendidik
2. Untuk memahami pengembangan kompetensi tenaga pendidik berkelanjutan
3
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negera Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 Pasal
1 Angka 5
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sudirman AM. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2000.
segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-
masalah pendidikan. Guru juga sebagai pemimpin generasi muda, maka masa depan
generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam
mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.
Multiperan guru yang disebutkan di atas, berfungsi sebagaimana mestinya, maka akan
membawa lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat pada suasana edukatif,
sehingga akan tercipta lingkungan yang berpendidikan, terarah dan menyeluruh, baik di
sekolah maupun di luar sekolah, misalnya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.
Multiperan guru di luar sekolah, perlu diwujudkan secara nyata melalui satu pendekatan
dan program yang dilaksanakan secara profesional, sistemik, sinergik, dan simbiotik dari
semua pihak terkait.5
a. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah upaya untuk meningkatkan profesionalisme
diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
atau kebijakan pendidikan nasional serta perkembangan ilmu pengetahuan,
5
Surya, H. Mohamad. Percikan Perjuangan Guru. Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2003.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
6
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
7
Zainal Aqib, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bagi Guru (Bandung : Yrama Widya, 2013), hlm 28
teknologi, dan/atau seni. 8 Kegiatan pengembangan diri terdiri dari pengembangan
diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Diklat fungsional adalah upaya
peningkatan kompetensi guru dan/atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap,
nilai, dan keterampilan yang sesuai dengan profesi guru yang bermanfaat dalam
pelaksanaan tugas guru melalui lembaga yang memiliki ijin penyelenggaraan dari
instansi yang berwenang. 9Kegiatan kolektif guru mencakup : kegiatan lokakarya
atau kegiatan kelompok guru untuk penyusunan kelompok kurikulum dan/atau
pembelajaran, pembahas atau peserta pada seminar, koloquim, diskusi pannel atau
bentuk pertemuan ilmiah lain, dan kegiatan kolektif lain yang sesuai dengan tugas
dan kewajiban guru.10
b. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran
di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah
mencakup 3 kelompok kegiatan yaitu :
1). Presentasi pada forum ilmiah; sebagai pemrasaran/narasumber pada seminar,
lokakarya ilmiah, koloqium atau diskusi ilmiah 11
2). Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal. Publikasi ilmiah ini mencakup perbuatan :
a) Karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya
yang :
(1) Diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku yanh ber-ISBN dan diedarkan
secara nasional atau telah lulus dari penialai ISBN,
(2) Diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang
terakreditasi provinsi dan tingkat kabupaten/kota,
(3) Diseminarkan di sekolah atau disimpan di perpustakaan
8
Kemendiknas Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kerja Kependidikan, Pembinaan Dan
Pengembangan Profesi Guru Buku 1 Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Jakarta :
Kemendiknas, 2010), hlm. 13
9
Ibid
10
Ibid ., hal 14
11
Ibid., hlm. 15
3). Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru.
Publikasi ini mencakup perbuatan :
a) Buku pelajaran per tingakat atau buku pelajaran yang :
(1) Lolos penilaian BSPN
(2) Dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN
(3) Dicetak oleh penerbit dan belum ber-ISBN
c) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit yang berISBN dan/atau
tidak ber-ISBN;
d) Karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/madrasah tiap
karya;
e) Buku pedoman guru.
c. Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan pendidikan, sains/teknologi,
seni. 12 Karya inovatif ini mencakup :
1) Penemuan teknologi tepat guna kategori kompleks dan/atau sederhana;
2) Penemuan/penciptaan atau pengembangan karya seni ketegori kompleks
dan/atau sederhana;
3) Pembuatan/pemodifikasian alat pelajaran/peraga/praktikum kategori kompleks
dan/atau sederhana;
4) Penyusunan standar, pedoman, soal atau sejenisnya pada tingkat nasional
maupun provinsi.
12
Ibid., hlm. 17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di
dalam maupun di luar sekolah. Di sekolah, guru tidak hanya berfungsi sebagai pengajar,
tetapi juga sebagai demonstrator, motivator, mediator, fasilitator, evaluator, dan pengelola
kelas. Peran-peran ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mendukung
perkembangan siswa secara optimal. Di luar sekolah, guru berfungsi sebagai anggota
keluarga dan masyarakat, yang harus menjadi teladan dan agen perubahan. Keterlibatan guru
dalam kehidupan sosial sangat penting untuk membentuk generasi muda yang berkualitas
dan beretika.
Pengembangan kompetensi tenaga pendidik secara berkelanjutan juga menjadi fokus utama,
meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Melalui upaya ini, guru
dapat meningkatkan profesionalisme dan berkontribusi positif terhadap kemajuan
pendidikan di Indonesia. Pengembangan diri meliputi kegiatan loka karya, seminar dan
kegiatan kolektif lainnya, publikasi ilmiah salah satunya meliputi yaitu karya tulis,
sedangkan karya inovatif meliputi pembuatan alat Pelajaran atau modul ajar
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Surya, H. Mohamad. Percikan Perjuangan Guru. Semarang: CV. Aneka Ilmu, 2003.
Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
B. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Peraturan Pemerintah Republik Indoensia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru