0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan9 halaman

5.5.3.1 SK PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR Fix

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 9

UPTDKESEHATAN

DINAS PUSKESMAS PASAR AHAD


KABUPATEN AGAM
Jln Raya Maninjau Lubuk Basung Nagari Duo Koto Kec. Tanjung Raya
Telp . 0752-8102028 Kode Pos 26471 Email: puskesmas.psa@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PASAR AHAD


NOMOR : 085 TAHUN 2022

TENTANG

PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS PASAR AHAD,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan


infeksi di Puskesmas harus berorientasi pada
keselamatan pasien dan petugas kesehatan;
b. bahwa untuk menunjang penerapan kewaspadaan
standar di setiap unit pelayanan harus tersedia sarana
dan prasarana yang diperlukan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a
dan b diatas, perlu ditetapkan Penerapan Kewaspadaan
Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Pasar Ahad dalam suatu Keputusan Kepala Puskesmas
Pasar Ahad.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
3. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3637);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 8737);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PASAR AHAD


TENTANG PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN.

KESATU : Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan UPTD Puskesmas Pasar Ahad.

KEDUA : Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan UPTD Puskesmas Pasar Ahad sebagaimana
Diktum KESATU tercantum dalam lampiran keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pasar Ahad


pada tanggal 18 Januari 2022
Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ahad

Azranofrizal
Pembina
NIP 196707271988031005

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
PASAR AHAD
NOMOR 085 Tahun 2022
TENTANG
PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


PUSKESMAS PASAR AHAD

Penerapan Kewaspadaan Standar diharapkan dapat menurunkan Risiko


penularan pathogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang
diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang
harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di semua fasilitas pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Kebersihan Tangan
a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan sarana dan prasarana cuci tangan
dengan sabun dan handrub untuk Petugas, pasien, keluarga dan
pengunjung.
b. Puskesmas Matur menyediakan sarana sosialisasi kebersihan tangan
melalui media cetak (leaflet dan poster) bagi semua Petugas, pasien,
keluarga dan pengunjung.
c. Cuci tangan prosedural menggunakan cairan antiseptik dengan kandungan
chlorhexidine 2% dan cuci tangan pembedahan menggunakan cairan
antiseptik dengan kandungan chlorhexidine 4%.
d. Tim PPI melakukan audit dan menganalisa kepatuhan cuci tangan serta
melaporkan kepada Komite PPI dan Kepala UPTD. Puskesmas Pasar Ahad.

2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk
Petugas Puskesmas sesuai dengan kebutuhan di masing-masing ruangan
seperti sarung tangan, apron/jas pelindung, masker, face
shield/google/kaca mata pelindung, topi/pelindung kepala, sepatu
boot/pelindung kaki.
b. Petugas Puskesmas Pasar Ahad harus menggunakan APD jika bersentuhan
dengan: darah dan cairan tubuh pasien, limbah infeksius dan non
infeksius, radiasi atau terpapar bahan beracun, pengolahan bahan
makanan dan obat-obatan.
c. Petugas Puskesmas Pasar Ahad menggunakan masker N-95 saat merawat
pasien SARS/flu burung dan pasien TB paru.
d. Satu pasang sarung tangan harus digunakan untuk satu pasien dan tidak
boleh reuseable (kecuali sarung tangan rumah tangga).
e. Petugas harus melepaskan semua APD segera setelah selesai memberikan
pelayanan dan menghindari kontaminasi dengan lingkungan pada pasien
atau Petugas lain.
f. Risiko yang ditimbulkan apabila Petugas tidak menggunakaan Alat
Pelindung Diri (APD) menjadi tanggung jawab Petugas yang bersangkutan.

3. Pengendalian Lingkungan
Puskesmas Pasar Ahad meminimalkan atau mencegah terjadinya transmisi
mikroorganisme dari lingkungan ke pasien, Petugas, pengunjung dan
masyarakat dengan cara:
a. Penyehatan ruang bangunan dan halaman Rumah Sakit.
b. Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman.
c. Penyehatan air.
d. Pengelolaan limbah.
e. Pengelolaan tempat pencucian linen.
f. Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya.
g. Dekontaminasi melalui desinfeksi dan sterilisasi.

4. Pengelolaan Limbah dan Benda Tajam


a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan
limbah sampah infeksius dan non-infeksius, limbah benda tajam, limbah
cair dan limbah sitotoksik yang berada di bawah pengawasan UPSRS.
b. Petugas Puskesmas Pasar Ahad harus menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) saat menangani limbah di Rumah Sakit.
c. Limbah padat dibagi menjadi: limbah infeksius dan limbah non-infeksius
yang dibuang ke tempat sampah yang tertutup dan dilapisi plastik warna
kuning untuk limbah infeksius, warna hitam untuk limbah non-infeksius.
d. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dibuang ke tempat sampah
tertutup yang dilapisi plastik warna ungu.
e. Limbah farmasi dibuang ke tempat sampah tertutup dan dilapisi plastik
warna coklat.
f. Limbah benda tajam (seperti: jarum suntik bekas, needle, pisau bedah dan
ampul obat) dimasukkan ke dalam safety box (tanpa melepas jarum dan
syringnya).
g. Limbah infeksius cair dibuang melalui proses pengendapan dan
pengenceran (IPAL).
h. Limbah infeksius padat dan benda tajam diproses dengan incinerator dan
bekerja sama dengan RSUD Lubuk Basung.
i. Limbah non infeksius seperti kardus, kertas, botol kaca, jerigen boleh
didaur ulang.

5. Peralatan Perawatan Pasien


a. Pemrosesan Alat Kesehatan/Sterilisasi Alat
Puskesmas Pasar Ahad menjamin alat tindakan medis dan ruangan yang
digunakan aman bagi pasien maupun Petugas.
1) Puskesmas Pasar Ahad melakukan pemrosesan alat kesehatan dengan
2 cara yaitu secara fisika atau kimia, melalui tahapan pencucian
(termasuk perendaman dan pembilasan), pengeringan, pengemasan,
labeling, indikatorisasi, sterilisasi, penyimpanan, distribusi yang diikuti
dengan pemantauan dan evaluasi proses serta kualitas/mutu hasil
sterilisasi secara terpusat melalui Pusat Pelayanan Sterilisasi (CSSD)
yang saat ini berada di Unit Kamar Operasi.
2) Unit Farmasi bertanggung jawab terhadap penyediaan desinfektan dan
antiseptik di Puskesmas sesuai rekomendasi Komite PPI Puskesmas
Pasar Ahad
3) Pusat Pelayanan Sterilisasi (CSSD) bertanggung jawab menyusun
panduan dan prosedur tetap, mengkoordinasikan serta melakukan
monitoring dan evaluasi proses serta kualitas/mutu hasil sterilisasi
dengan persetujuan Komite PPIRS.
4) CSSD memonitor pelaksanaan proses pencucian (termasuk
perendaman dan pembilasan), pengeringan, pengemasan, labeling di
setiap Unit dengan menggunakan formulir.
5) Pengelolaan sterilisasi instrumen di Puskesmas Pasar Ahad dilakukan
di CSSD (menggunakan indikator internal dan eksternal) dengan
menetapkan batas waktu masa kedaluwarsa dan harus dilakukan
pensterilan ulang jika sudah melewati batas waktu
penyimpanan/kedaluwarsa.
6) Alat medikasi set yang digunakan oleh pasien HIV dan Hepatitis B dan
C direndam dalam wadah tersendiri.
7) Alat sterilisasi cepat menggunakan DTT (Dekontaminasi Tingkat Tinggi)
digunakan saat dibutuhkan cyto.
b. Dekontaminasi Ruangan
Dekontaminasi ruangan tindakan dan peralatan seperti bed pasien,
brankar, meja operasi dan kursi roda harus dilakukan setiap selesai
melakukan tindakan dan satu minggu sekali dilakukan pembersihan dan
dekontaminasi secara keseluruhan dengan menggunakan chlorin 0,5%.
6. Kebijakan Pengelolaan Makanan
a. Pengelolaan makanan di dapur Puskesmas Pasar Ahad memperhatikan
standar sanitasi makanan, minuman, alat, lingkungan produksi dan
hygiene perorangan penjamah makanan.
b. Semua bahan makanan yang disiapkan hingga sampai dengan disajikan
kepada pasien, dikelola sesuai pedoman dan standar prosedur pelayanan
di dapur agar terhindar dari pencemaran dan penularan infeksi melalui
makanan (sesuai persyaratan hygiene makanan dan hygiene sanitasi jasa
boga).
c. Penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan
bersih, terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya dan hewan lain serta
suhu penyimpanan disesuaikan dengan jenis bahan makanan.
d. Penjamah makanan yang kontak langsung dengan makanan mulai dari
proses penyiapan bahan sampai dengan penyajiannya dilakukan
monitoring pemeriksaan darah rutin, darah kimia, kultur widal, feses dan
urin rutin serta kultur mikrobiologi swab rektal setahun sekali,
dikoordinasikan langsung dengan Bidang Umum dan Penunjang Pelayanan.
e. Pemeriksaan mikrobiologi lingkungan di dapur dilakukan setiap 6 bulan
untuk monitoring evaluasi mutu pembersihan lingkungan.

7. Penatalaksanaan Linen
a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan sarana dan prasarana untuk
pengelolaan linen kotor dan bersih secara terpisah untuk mengurangi
risiko infeksi pada pasien, Petugas dan lingkungan yang dilakukan
menyeluruh dan sistematis untuk mencegah terjadinya kontaminasi,
berada di bawah tanggung jawab Unit House Keeping berkoordinasi
dengan Unit-Unit Pelayanan.
b. Jenis linen di Puskesmas diklasifikasikan menjadi linen bersih, linen steril,
linen kotor infeksius, linen kotor non infeksius.
c. Pencegahan kontaminasi lingkungan maupun pada Petugas dilakukan
dengan desinfeksi kereta linen, pengepelan/desinfeksi lantai, kebersihan
tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri (sarung tangan, masker, gaun
pelindung, sepatu boot, pelindung mata) sesuai potensi risiko selama
bekerja.
d. Linen infeksius dan non infeksius harus ditempatkan terpisah, linen
infeksius dimasukkan dalam plastik warna kuning dan non infeksius dalam
plastik warna hitam.
e. Pengangkutan linen bersih dan linen kotor harus menggunakan troli yang
berbeda.
f. Sebelum dicuci linen kotor infeksius harus didekontaminasi.
g. Ruang tempat penyimpanan linen bersih harus memiliki suhu ruangan
27°C dengan kelembapan 50%.

8. Kesehatan Karyawan/Perlindungan Kesehatan Karyawan


a. Puskesmas Pasar Ahad manjamin keamanan dan kenyamanan Petugas
saat bekerja.
b. Bidang KP3 bertanggung jawab terhadap pelaporan kecelakaan kerja ke
BPJS Tenaga Kerja dan Depnaker.
c. Kepala Unit bertanggung jawab terhadap pelaporan kejadian kecelakaan
kerja.
d. Setiap Karyawan baru harus diperiksa riwayat pernah terinfeksi dan status
imunisasinya.
e. Puskesmas memeriksa kesehatan Karyawan dan melakukan pemberian
imunisasi secara berkala.
f. Petugas yang menderita penyakit Hepatitis A tidak diperkenankan bekerja
di area keperawatan dan di pengelolaan makanan sampai satu minggu
setelah sembuh.
g. Petugas yang terpapar pasien (Hepatitis, HIV/AIDS) dan tertusuk benda
tajam melaporkan kepada atasan langsung.
h. Komite PPI berkoordinasi dengan K3RS bertanggung jawab terhadap
pemantauan kesehatan Petugas yang mengalami kecelakaan kerja akibat
tertusuk benda tajam.
i. Komite PPI melakukan investigasi dan berkoordinasi dengan Dokter untuk
penatalaksanaan pasca tertusuk benda tajam.

9. Penempatan Pasien Infeksius


a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan ruangan isolasi sesuai dengan kondisi
Rumah Sakit.
b. Pasien isolasi ditempatkan dalam ruangan tersendiri tidak bercampur
dengan pasien lain.
c. Pasien yang dirawat di Ruang Isolasi Puskesmas Maturadalah pasien yang
dicurigai atau suspek terinfeksi penyakit menular seperti TB, Hepatitis,
HIV, Flu Burung dan lain-lain.
d. Jika pasien dinyatakan positif terinfeksi, maka pasien dirujuk ke Puskesmas
lain yang memiliki fasilitas isolasi khusus.
e. Semua Petugas yang masuk ke ruang isolasi harus menggunakan APD
(sesuai indikasi) dan melakukan Hand Hygiene secara benar.
f. Pasien dengan penyakit yang penularannya melalui udara harus
menggunakan masker.
g. Alat kesehatan yang tidak dispossible harus segera didekontaminasi
setelah digunakan pasien.
h. Ruangan yang telah digunakan oleh pasien isolasi karena penyakit
menular harus didekontaminasi dengan klorin 0,5%.
i. Kamar pasien dengan penyakit infeksi menular harus mempunyai tekanan
negatif atau menggunakan exhause fan.
j. Jika kamar isolasi penuh, maka pasien dirujuk ke Puskesmas lain yang
mempunyai sarana isolasi, jika pasien/keluarga menghendaki tetap dirawat
di Puskesmas Maturmaka pasien ditempatkan pada ruangan tersendiri
atau ditempatkan dengan sistem kohort.

10. Kebersihan Pernapasan dan Etika Batuk


a. Puskesmas Pasar Ahad menyediakan fasilitas cuci tangan dan APD untuk
mencegah penularan penyakit melalui airbone/udara.
b. Semua Petugas yang sakit dengan penyakit yang penularannya melalui
udara harus memakai masker.
c. Petugas yang menderita penyakit paru menular tidak diperkenankan untuk
merawat pasien secara langsung sampai terbukti non infeksius.
d. Semua Petugas yang menangani pasien yang penularannya melalui
transmisi airbone desease (seperti SARS, H2N5) harus menggunakan
masker N-95.
e. Semua pasien yang datang berobat ke Unit Rawat Jalan dan UGD dengan
keluhan batuk akan diberikan edukasi oleh Petugas Puskesmas mengenai
Etika Batuk dan diharuskan memakai masker bedah.

11. Praktik Menyuntik yang Aman


a. Puskesmas Pasar Ahad menetapkan penggunaan jarum yang steril sekali
pakai pada setiap kali dilakukan penyuntikan ke pasien.
b. Prinsip penyuntikan yang aman : one syringe, one needle, one time.
c. Setiap Petugas yang melakukan penyuntikan tidak boleh melakukan
recaping (penutupan jarum kembali) setelah melakukan penyuntikan. Jika
diperlukan melakukan penutupan jarum suntik (seperti: saat pengambilan
sampel darah), maka Petugas harus melakukan penutupan dengan one
hand recaping (menutup dengan menggunakan satu tangan).

Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ahad

Azranofrizal
Pembina
NIP 196707271988031005

Anda mungkin juga menyukai