JURNAL PEMBELAJARAN Erwin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

JURNAL PEMBELAJARAN

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN

MERANCANG PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Disusun oleh

Nama : Erwin Agu Defrejhon

Nim : 24307299

Tempat Tugas : SMA Negeri 19 Tebo

LPTK : Universitas Negeri Padang


AKSI NYATA

1. Ide apa yang Bapak/Ibu Guru dapatkan setelah belajar topik ini?

Setelah mempelajari topik pembelajaran berdiferensiasi, saya berencana untuk


menggunakan strategi pengajaran berdiferensiasi yang akan saya gunakan dalam
pembelajaran di kelas. Penerapan strategi pengajaran bukan sekedar menggunakan strategi
pengajaran tertentu saja, namun harus memperhatikan aspek-aspek tertentu yang dibutuhkan
peserta didik. Strategi pengajaran yang digunakan harus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik dan kebutuhan belajar peserta didik.

2. Menurut Bapak/Ibu Guru, pembelajaran berdiferensiasi seperti apa yang relevan untuk
dikembangkan di sekolah Bapak/Ibu Guru? Kembangkan rencana pembelajaran (RPP/modul
ajar) yang berorientasi pada pembelajaran berdiferensiasi.

Menurut saya pembelajaran yang relevan untuk saya kembangkan di sekolah ialah
pembelajaran berdiferensiasi proses dikarenakan kebutuhan pembelajaran di sekolah saya
gaya belajar dan kebutuh belajar peserta didik sangat berfariasi sehingga saya dapat
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan memaksimalkan potensi setiap siswa.
Penerapan Prinsip Pembelajaran Dengan Menggunakan Pendekatan Pembelajaran
Berdiferensiasi

A. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi


Pembelajaran berdiferensiasi adalah metode pengajaran di mana guru menggunakan
berbagai cara yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan individu setiap peserta didik sesuai
dengan karakteristik, tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Dengan
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru bisa mengenali kebutuhan para peserta didik
yang berbeda-beda, kemudian merancang metode ajar yang paling efektif bagi mereka.
Adanya pembelajaran berdiferensiasi juga membantu guru mengatasi kesenjangan belajar
serta memberikan dukungan yang tepat kepada setiap peserta didik. Peserta didik dapat lebih
termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

B. Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi


Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kesetaraan belajar
bagi semua peserta didik dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi
dengan yang tidak berprestasi. Berikut tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah sebagai
berikut.
1. Pembelajaran yang Menyenangkan
Tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi para peserta didik. Dengan mengadopsi beragam strategi atau
metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik, maka pembelajaran
tersebut tentunya akan terasa lebih menyenangkan dan lebih mudah untuk diterima oleh
peserta didik.
2. Meningkatkan Perkembangan Peserta Didik
Materi yang disediakan guru perlu disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik
sehingga bisa meningkatkan perkembangan peserta didik lebih cepat. Peserta didik yang
kesulitan memahami materi akan dibantu oleh temanya yang sudah memahami materi.
3. Meningkatkan Partisipasi Peserta didik
Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan partisipasi peserta didik sehingga siswa
merasa lebih dihargai dan bisa mendengarkan materi sesuai tingkat pemahaman masing-
masing. Hal ini akan membuat peserta didik lebih aktif untuk berpartisipasi dalam
pembelajaran.
4. Menciptakan Lingkungan yang Inklusif
Pembelajaran berdiferensiasi juga bisa menciptakan lingkungan yang inklusif karena
semua peserta didik akan merasa diterima dan dihormati. Pembelajaran ini bisa
membantu peserta didik mengurangi stigma tentang kesulitan memahami materi.
5. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Terakhir adalah bisa meningkatkan kepercayaan diri karena semua peserta didiki bisa
mendapatkan dukungan dan perhatian yang sama.
C. Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi
1. Fokus pada peserta didik
Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu
peserta didik. Selain itu, guru menjadi fasilitator yang membantu siswa mencapai
potensi maksimal mereka dan peserta didik dilibatkan dalam proses pembelajaran dan
diberi pilihan untuk belajar dengan cara yang mereka sukai.
2. Fleksibel dan adaptif
Sistem yang fleksibel sehingga guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan
kebutuhan peserta didik yang terus berkembang. Berbagai metode pembelajaran, sumber
daya, dan aktivitas digunakan untuk gaya belajar yang nyaman.
3. Proses belajar berkelanjutan
Proses belajar dan mengajar yang berkelanjutan didasarkan pada penilaian dan umpan
balik yang berkelanjutan. Guru akan menilai pemahaman peserta didik dan
menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan. Peserta didik juga terlibat dalam proses
penilaian diri dan refleksi untuk memahami progres belajar mereka.
4. Fokus pada kualitas
Pembelajaran berdiferensiasi berfokus pada kualitas pemahaman peserta didik
dibandingkan jumlah tugas yang harus selesaikan. Bukan hanya itu, peserta didik
didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkreasi. Maka penilaian
berfokus pada kemajuan individu peserta didik.
5. Lingkungan belajar positif dan suportif
Pembelajaran berdiferensiasi juga menciptakan lingkungan belajar yang suportif, yaitu
peserta didik dapat mengambil risiko dan belajar dari kesalahan mereka. Namun begitu,
tetap saling menghormati, berkolaborasi dan saling mendukung untuk membantu peserta
didik satu sama lain.
6. Berfokus pada hasil belajar
Berfokus pada hasil belajar yang ingin dicapai peserta didik, sehingga guru akan
menetapkan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Di sisi lain, peserta didik juga
terlibat dalam proses penetapan tujuan dan kemajuan mereka.

D. Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi


Strategi pembelajaran berdiferensiasi ada tiga, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses,
dan diferensiasi produk.
1. Diferensiasi Konten
Setiap siswa memiliki kemampuan akademis dan minat yang berbeda-beda dan guru
dapat membedakan konten yang akan disampaikan kepada siswa. Beberapa siswa
membutuhkan konten yang sesuai dengan minat mereka, atau lebih kurang konten yang
menantang dan sesuai dengan tingkat kemampuan membacanya, dan tidak setiap siswa
tidak harus menerima konten yang sama pada semua mata siswaan yang diberikan
kepada mereka.
2. Diferensiasi Proses
Semua siswa juga memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa belajar dengan sangat
baik, dengan cepat melalui kerja kelompok dan beberapa dengan bekerja sendiri,
beberapa belajar dengan proyek, sementara yang lain sangat cocok belajar dengan cara
berdiskusi. Guru bisa membedakan proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berbeda yang sesuai dengan kecenderungan perorangan atau
kelompok dalam kelas.
3. Diferensiasi Produk
Siswa mengungkapkan apa telah mereka siswai dengan cara yang berbeda. Bebeapa
siswa lebih suka mengungkapkan secara tertulis, sementara yang lain dengan teknologi,
aksi sosial atau visual. Guru dapat membedakan produk dengan memberikan pilihan
kepada siswa, ketika praktik, untuk memilih cara mereka sendiri mengungkapkan atau
menampilkan/menunjukkan apa yang telah mereka siswai.

E. Langkah-langkah Pembelajaran Berdiferensiasi


1. Sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu memiliki pemahaman
yang mendalam mengenai kebutuhan belajar peserta didik di sekolahnya dengan
melakukan pemetaan berdasarkan tiga aspek, yaitu kemauan belajar, minat belajar, dan
profil belajar peserta didik. Hal ini bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau
survey.
2. Kemudian, guru bisa mengembangkan desain dan strategi pembelajaran yang berbeda,
serta mencari sumber daya tambahan yang sesuai dengan hasil survey kebutuhan peserta
didik. Dalam melakukan hal ini guru bisa berkolaborasi dengan guru lainnya, kepala
sekolah, maupun staf dan administrator sekolah.
3. Selanjutnya, guru bisa menawarkan pilihan strategi, materi, dan metode pembelajaran
kepada peserta didik di kelas.
4. Terakhir, guru bisa melakukan evaluasi rutin mengenai penerapan pembelajaran
berdiferensiasi yang telah dilakukan. Guru juga bisa meminta feedback dari para siswa
maupun orang tua peserta didik mengenai strategi pembelajaran tersebut.

F. Tantangan Guru Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi


1. Guru harus mengetahui berbagai karakteristik peserta didik. Pengetahuan guru tentang
kondisi keberagaman siswa menjadi dasar untuk merancang pembelajaran, sehingga
sesuai dengan keadaan keberagaman peserta didik tersebut. Guru perlu meluangkan
waktu yang cukup dalam menyusun rancangan pembelajaran
2. Guru perlu menyusun asesmen diagnostik dan formatif pada awal pembelajaran.
Asesmen diagnostik dilaksanakan untuk mengetahui keberagaman peserta didik. Adapun
asesmen formatif pada awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta
didik. Dengan demikian, guru dapat merancang pembela kompetensi tiap peserta didik.
3. Guru perlu menggunakan multimetode, multimedia, dan multisumber. Panerapan
metode, media dan sumber belajar yang bervariasi dapat mangakomodasi berbagai tipe
belajar poberta didik baik tipe visual, auditon maupun kinestetik
MODUL AJAR
Bangga sebagai bangsa Indonesia

INFORMASI UMUM

I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : Erwin Agu Defrejhon
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 19 Tebo
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Prediksi Alokasi Waktu : 4 JP
Tahun Penyusunan : 2024
Elemen : Pancasila
Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menganalisis cara pandang para
pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar
negara; Peserta didik mampu menganalisis fungsi dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi
negara, dan identitas nasional; peserta didik mengenali
dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus
mempromosikan budaya lokal dan nasional.

II. KOMPETENSI AWAL


Peserta didik diajak untuk mendalami ragam pemikiran dari para pendiri bangsa tentang dasar
negara dan ide-ide yang muncul aktu itu, serta mengidentiikasi persamaan dan perbedaan
pemikiran para pendiri bangsa tentang negara merdeka dan dasar negara, termasuk di dalamnya
soal relasi agama dan negara. Kemampuan peserta didik untuk mengidentiikasi pemikiran para
pendiri bangsa ini merupakan hal penting sebagai bagian dari kemampuan berpikir kritis,
sebagaimana yang dirumuskan dalam Proil Pelajar Pancasila.

III. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

IV. SARANA DAN PRASARANA


 Laptop
 Infokus
 Buku cetak
 Papan tulis
 Referensi lain yang mendukung pembelajaran

V. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
VI. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran berdiferensiasi

KOMPONEN INTI

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Alur Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik dapat menunjukkan sikap bangga sebagai bangsa Indonesia, peserta didik mampu
memahami sikap bangga sebagai bangsa Indonesia, dan peserta didik dapat menunjukkan
contoh bangga sebagai bangsa Indonesia.

II. PEMAHAMAN BERMAKNA


Peserta didik harus menyadari alasan utama bangga menjadi bangsa Indonesia adalah karena
lahir dan besar di negeri Indonesia. Maka harus mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Modal utama tetap tegaknya NKRI adalah persatuan dan kesatuan di antara bangsa
Indonesia. Persatuan sebagai bangsa tidak akan kuat apabila tidak memiliki kebanggaan
terhadap NKRI. Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia terwujud dalam bentuk
merasa besar hati atau merasa bahagia atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia.
III. PERTANYAAN PEMANTIK
 Mengapa kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia?
 Apa saja yang dapat kita banggakan dari bangsa Indonesia?
 Sebutkan contoh prilaku yang menunjukkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia?

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (70 Menit)


 Guru memberikan berbagai bahan pembelajaran tentang materi bangga sebagai bangsa
Indonesia secara umum serta peserta didik dapat menggunakan sumber sebagai referensi
pada pembelajaran.
 Guru membuka diskusi kelas dengan membagi kelompok.
 Guru memberikan assesmen awal untuk melihat kebutuhan sesuai dengan gaya belajar
peserta didik.
 Guru menetukan materi yang akan dibahas dalam kelompok sesuai kemampuan peserta
didik, dengan materi sebagai berikut:
- Kelompok 1. Pengertian bangga menjadi bangsa Indonesia
- Kelompok 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi bangga menjadi bagian dari bangsa
Indonesia
- Kelompok 3 Contoh sikap dan prilaku bangga sebagai bangsa Indonesia di lingkungan
Sekolah
- Kelompok 4. Upaya apa yang harus dilakuakan agar dapat mempengaruhi generasi muda
bangga sebagai banagsa Indonesia.
 Guru meminta masing-masing kelompok mendiskusikan materi yang telah diberikan
 Guru menawarkan kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya
 Setelah mempresentasikan hasil diskusinya, guru meminta kelompok yang presentasi
memberikan kesempatan kepada peserta diskusi dari kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan dan memberikan tanggapan.
 Guru meminta setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan
(feedback).
 Seteleh sesi Tanya jawab selesai guru meminta perwakilan kelompok roling ke kelompok
lain guna memberikan materi hasil dari diskusi kelompoknya.
 Setelah selesai memberikan materi ke kelompok lain guru meminta semua perwakilan
kelompok kembali ke kelompoknya masing- masing.
 Guru memberikan kesimpulan tentang hasil dari diskusi kelompok.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dan diakhiri dengan mengucap hamdalah.

V. ASESMEN / PENILAIAN
Di akhir unit, guru memberikan asesmen kepada peserta didik untuk menguji kemampuan
mereka, dengan cara:
Menjawab pertanyaan terbuka yang ada pada Buku Siswa.
NO A B
1 Sikap cinta tanah air bisa ditunjukan A Membeli, menggunakan, dan
dengan? (…) memanfaatkan produk buatan
perusahaan atau kelompok usaha
local Indoneisa.
2 Mencintai produk dalam negeri berarti? B Semakin maju dan berkembang.
(…)
3 Menurut Siswanto, menggunakan dan C Bela Negara.
mencintai produk dalam negeri
merupakan bentuk? (…)
4 Menurut Toti Rostini, cinta tanah air D Mencintai produk dalm negeri.
merupakan sikap? (…)
5 Mencintai produk dalam negeri berarti E Nasionalisme.
membantu perusahaan untuk? (…)
F Bangga dan peduli terhadap
negaranya.

Aspek Penilaian
Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Penilaian Keterampilan
 Partisipasi diskusi  Observasi guru  Laporan kegiatan
 Pemahaman materi  Penilaian diri sendiri  Pembuatan materi
 Presentasi  Penilaian teman sebaya diskusi

Observasi Guru
Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan
dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di kelas.
Observasi dapat meliputi, namun tidak terbatas kepada:
a. Kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan kelompok.
b. Dapat menyimak penjelasan guru dengan seksama dan ketika temannya berbicara.
c. Menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran.
d. Berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional dan
sistematis, serta disampaikan secara santun.
e. Menunjukkan sikap menghargai terhadap teman yang berbeda, misalnya berbeda
pendapat, ras, suku, agama dan kepercayaan, dan lain sebagainya.
f. Menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus dilakukan.

Catatan Observasi: Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal
yang perlu diobservasi. Guru dapat menggunakan lembar observasi berikut, atau
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan guru.
Lembar Observasi
Nama peserta didik: .................................................... Tanggal: .............................................
Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik yang bernama: __________
Sebagai berikut
Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta didik yang
bernama: __________________,
sebagai berikut

Penilaian Diri Sendiri dan Sebaya


Guru juga dapat meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri sendiri terkait
dengan ketercapaian Capaian/Tujuan Pembelajaran, ataupun meminta teman sebayanya
untuk melakukan penilaian tersebut. Penilaian diri sendiri dapat berupa kualitatif ataupun
kuantitatif. Jika dilakukan secara kuantiatif, guru meminta peserta didik untuk memberikan
angka ketercapaian Capaian Pembelajaran, misalnya menggunakan skala 1-10. Sementara
jika dilakukan secara kualitatif, guru meminta peserta didik mencatat hal-hal yang telah
dicapai dan yang belum dicapai. Dengan melakukan penilaian diri sendiri (self-assessment),
guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan releksi terhadap
dirinya tentang hal-hal yang sudah dan belum dicapai terkait pembelajaran. Pertanyaan-
pertanyaan kunci yang dapat diberikan kepada peserta didik dalam melakukan penilaian diri
ataupun sebaya, di antaranya:

a. Apakah kalian atau rekan kalian telah mencapai Capaian/Tujuan Pembelajaran?


b. Jika iya, hal apa yang membuat kalian atau teman kalian mencapainya?
c. Jika tidak, apa yang bisa kalian atau teman kalian lakukan untuk mencapainya?

VI. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


a. Pengayaan: kegiatan pembelajaran pengayaan dapat diberikan kepada peserta didik yang
menurut guru telah mencapai Capaian Pembelajaran. Bentuk pengaya an yang dapat
diberikan oleh guru adalah:
1) Memberikan sumber bacaan lanjutan yang sesuai dengan topik untuk dipelajari oleh
peserta didik, kemudian disampaikan oleh peserta didik yang bersangkutan pada sesi
pertemuan berikutnya.
2) Membantu peserta didik lain yang belum mencapai Capain Pembelajaran, sehingga
sesama peserta didik dapat saling membantu untuk mencapai Capaian Pembelajaran.
b. Remedial: kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Capaian
Pembelajaran, untuk membantu mereka dalam mencapainya. Dalam kegiatan remedial,
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, di antaranya:
1) Guru melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta didik
untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan
memberikan umpan balik kepada peserta didik.
2) Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran, baik dilakukan secara
mandiri maupun bersama temannya, dengan catatan: 1) menyesuaikan dengan gaya
belajar peserta didik, 2) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya.

VII.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Refleksi Guru:
Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih
kurang sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
 Apakah ada sesuatu yang menarik selama pembelajaran?
 Apa saja pertanyaan yang muncul selama pembelajaran?
 Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini?
 Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini?
 Pelajaran apa yang saya dapatkan selama pembelajaran?
 Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil
pembelajaran?
 Dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah kegiatan ini?
 Dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus
mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari?
 Langkah keberapakah yang paling berkesan bagi saya? Mengapa?
 Pada langkah keberapa murid paling banyak belajar?
 Pada momen apa murid menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka?
 Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu?
 Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa?

Refleksi Peserta Didik:


Tanggal:
Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru kelas. Beberapa contoh pertanyaan yang
dapat digunakan, seperti:
1) Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
2) Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih
dalam tentang ...
3) Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan seharihari ...

LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1
Kolom Releksi
Tanggal:
Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................

Pertanyaan pemantik dapat disesuaikan oleh guru kelas. Beberapa contoh pertanyaan
yang dapat digunakan, seperti:
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah ...
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah/saya ingin mengetahui lebih
dalam tentang ….
c. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari…..

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2


Format Laporan Observasi
Nama Kelompok
Nama-nama anggota kelompok
Judul kegiatan
Waktu dan tempat kegiatan
Uraian hasil observasi
Dokumentasi
Penutup

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3


Kolom Releksi Kegiatan Alternatif (Observasi Gotong Royong)
Indikator Kelebihan/Kekurangan
No. Nama Kerja Sama
Disiplin Komunikasi Motivasi
Tim
1
2
3
Keterangan:
(+) untuk menilai kelebihan
(-) untuk menilai kekurangan

Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Bangga sebagai bangsa Indonesia
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia merupakan cara berpikir, berperilaku, dan bersikap yang
menunjukkan loyalitas dan perhatian yang tinggi terhadap bahasa, masyarakat, budaya, ekonomi,
dan politik Indonesia.
Cinta tanah air merupakan perwujudan dari prinsip persatuan Indonesia, yang dapat diwujudkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran cinta tanah air pada hakikatnya adalah mendedikasikan diri
untuk negara dan rela berkorban demi membela negara.
Oleh karena itu, setiap warga negara yang menjadi negara atau bangsa perlu menumbuhkan rasa
cinta tanah air dalam jiwanya guna mencapai tujuan hidup. Rasa syukur dan bangga menjadi bangsa
Indonesia diwujudkan dalam membela tanah air, menjaga dan melindungi tanah air, rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara, mencintai adat atau budaya negara, menjaga dan melindungi
alam dan lingkungan.
a. Bangga jadi orang Indonesia
Seperti berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Kecintaan terhadap budaya
Indonesia, seperti mengenakan batik dan pakaian adat dalam perayaan, juga dapat
menumbuhkan rasa cinta tanah air.
b. Bangga menggunakan dan menyukai produk buatan Indonesia
Penggunaan produk dalam negeri merupakan wujud patriotisme. Dengan menggunakan produk
dalam negeri, juga memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional dan menciptakan
lapangan kerja.
c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Mematuhi hukum yang berlaku. Misalnya, patuhi peraturan lalu lintas saat mengemudi.
d. Gunakan hak pilih Anda selama pemilihan umum
Jika Anda sudah memiliki hak pilih, silakan gunakan hak pilih Anda pada saat pemilihan
umum untuk memilih kepala daerah, anggota DPR/DPRD, dan pemilihan presiden/wakil
presiden.
e. Belajar dengan giat
Belajar keras di sekolah dan di rumah adalah cara mencintai negeri ini. Mulailah dengan
mempelajari apa yang berguna untuk kemajuan dan pembangunan negara.
f. Menjaga dan tidak merusak fasilitas umum
Jaga fasilitas umum seperti halte, rambu lalu lintas, dermaga, dan fasilitas transportasi umum
seperti kereta api. Lindungi lingkungan mulailah dengan menjaga lingkungan di sekitar kita.
Pohon, sungai, taman, dan hutan. Tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga
lingkungan. Buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan.
g. Menciptakan kerukunan antar umat beragama
Penghormatan terhadap perbedaan didasarkan pada norma dan hukum yang berlaku dalam
masyarakat dan negara. Jika ada perbedaan, musyawarah adalah jalan terbaik. Tanpa
memandang usia, agama, ras, dan budaya, seseorang harus menghormati orang lain sejak usia
dini.
Lampiran 3
GLOSARIUM
 Negara
 Dasar Negara
 Ketuhanan
 Musyawarah/Demokrasi
 Budaya
 Bangsa

Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Utama
 Materi Pembelajaran Buku Siswa kelas 10
 Lahirnya Pancasila” https://anri.go.id
 Yamin, M. 1959. Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945. Jilid 1, Jakarta: Yayasan
Prapantja.

Sumber Pengayaan
 Video Karikatur Pancasila: https://www.youtube.com/watch?v=hwj-
W8Ia3BpQ&feature=emb_title
 Laman “Pameran Arsip Virtual Lahirnya Pancasila” https://anri.go.id
 Artikel “May Rosa Zulfatus Soraya, Kontestasi Pemikiran Dasar Negara Dalam Perwujudan
Hukum di Indonesia” https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/download/3329/2800
 https://www.kompasiana.com/fahriannur51495/60cc959c9f7b9d4bcd654db2/perwujudan-rasa-
bangga-sebagai-bangsa-indonesia
Dokumen Kegiatan

Memberikan penjelasan kepada guru lain


terkait materi pembelajaran berdiferensiasi

Memberikan penjelasan kepada guru lain


terkait rancangan di mudul ajar yang dibuat
untuk pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan pembelajara berdiferensiasi

Sesi Tanya jawab dengan guru lain terkait


Refleksi
pendekatan pembelajaran berdiferensiasi
Refleksi

Pada hari ini, saya telah membuat suatu rancangan pembelajaran yang berorientasi pada
pembelajaran berdiferensiasi yang sangat berharga dan penuh tantangan. Salah satu prinsip utama
yang saya pegang adalah memahami bahwa setiap murid memiliki kebutuhan, minat, dan
kemampuan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk merancang pembelajaran yang
dapat mengakomodasi perbedaan tersebut. Melalui rancangan pembelajaran ini, saya berharap dapat
membangun lingkungan belajar yang interaktif, inspiratif, dan menyenangkan. Saya menggunakan
berbagai metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, dan proyek kreatif
untuk memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif. Dengan cara ini, saya memberikan ruang bagi
peserta didik agar lebih kreativitas dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
mereka. Untuk memonitor kemajuan belajar peserta didik, saya menggunakan berbagai metode
asesmen formatif seperti observasi, kuis, dan refleksi diri. Asesmen ini tidak hanya membantu saya
memahami sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga memberikan
umpan balik yang berguna bagi peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan
mereka. Meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki, saya yakin bahwa dengan refleksi dan
penyesuaian terus menerus, saya dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih bermakna bagi
semua peserta didik.
Umpan Balik dari Rekan Sejawat
Dokumentasi Umpan Balik dari Rekan Sejawat
Dokumentasi penerapan pembelajaran diferensiasi

Anda mungkin juga menyukai