LK Stase 5 Persalinan & BBL - Herawati - 23159010098
LK Stase 5 Persalinan & BBL - Herawati - 23159010098
LK Stase 5 Persalinan & BBL - Herawati - 23159010098
Disusun Oleh:
Nama : Herawati
NIM : 23159010098
Mengetahui :
Mengetahui :
i
KATA PENGANTAR
Herawati
ii
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................1
C Manfaat......................................................................................................2
BAB II LAPORAN KASUS....................................................................................3
A. KALA I......................................................................................................3
B. KALA 11..................................................................................................10
C. KALA III..................................................................................................13
D. KALA IV.................................................................................................15
B. BBL 1 1 Jam............................................................................................17
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................20
BAB IV PENUTUP...............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
DOKUMENTASI..................................................................................................26
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia secara nasional hingga tahun 2020 masih
tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan target AKI RPJMN 2024
adalah 183 per 100.000 KH dan target AKI Golbal SDGs adalah 70 per 100.000
KH.Penyebab kematian ibu tertinggi di Indonesia antara lain adalah perdarahan 30,3%,
hipertensi 27,1%, infeksi 7,3% dan partus lama 1,8% [ Kemenkes RI, 2020 ] .
Kematian ibu dan bayi baru lahir sering terjadi saat pertolongan pertama
persalinan. Penyebab lainnya adalah pengawasan antenatal yang kurang memadai
sehingga adanya komplikasi kehamilan yang tidak di deteksi dini dan terlambat
mengambil keputusan. Banyak pula dijumpai ibu dengan jarak kehamilan yang terlalu
pendek, terlalu banyak anak ,terlalu muda dan terlalu tua. Salah satu upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan pelayanan kebidanan dan
kesehatan ibu. Intervensi strategis yaitu empat pilar safe motherhood yang terdiri dari
keluarga berencana, pelayanan antenatal terfokus, persalinan yang bersih dan aman dan
pelayanan obstetrik esensial (Prawihardjo, 2018).
TPMB Bd Hj.Herawati S.ST merupakan salah satu pelayanan kesehatan
masyarakat yang berada dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. TPMB Bd
Hj.Herawati S.ST memiliki banyak pelayanan Kesehatan. Pelayanan kebidanan menjadi
pelayanan yang sangat dibutuhkan dimasyarakat, pemberian pelayanan kebidanan secara
komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan akseptor
keluarga berencana dengan baik akan menghasilkan penerus bangsa yang sehat dan
berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yang
akan di bahas pada bab selanjutnya: bagiamana tinjauan teori dari asuhan kebidanan pada
ibu bersalin Ny. M di TPMB Bdn HJ.Herawati , S.ST
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya manajemen asuhan kebidanan pada Persalinan.
1
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif sesuai
fakta dibandingkan teori Asuhan kebidanan pada Persalinan
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa asuhan kebidanan Persalinan.
c. Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan tindakan asuhan kebidanan
pada Persalinan.
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Persalinan.
e. Mahasiswa mampu melakukan manajemen kebidanan menggunakan metode
SOAP.
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat menambah pengetahuan khususnya bidan dalam mempraktikkan teori yang
didapat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan
yang berkualitas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta referensi bagi
mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan.
2
BAB II
LAPORAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Besalin
KALA I
A. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang ke TPMB
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena sudah terasa
mules.
2. Keluhan utama
Ibu hamil bulannya mengeluh mules mules dari tadi malam sejak jam
01.00 wib dan keluar air air pukul 07.00 WIB
3. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1 A0
3
3.1.1. HPHT : 02-10-2023
3.1.2. Gerakan janin : aktif
3.1.3 Keluhan saat hamil muda : tidak ada
3.1.4. Imunisasi TT : TT3
3.1.5. Obat yang dikonsumsi : Obat ( tidak ada )
Jamu ( tidak ada )
Riwayat Haid
3.2.1. Menarche : 12 tahun
3.2.2. Siklus : 28 hari
3.2.3. Lamanya : 7 hari
3.2.4. Banyaknya : normal
2 Hamil ini
4. Riwayat Ginekologi
4.1. Infertilitas: tidak ada
4.2. Masa : tidak ada
4.3. Penyakit : tidak ada
4.4. Operasi : tidak ada
5. Riwayat KB
5.1. Kontrasepsi yang dipakai: tidak ada
5.2. Keluhan : tidak ada
5.3. Kontrasepsi yang lalu : KB suntik 3 bulan
5.4. Lamanya pemakaian : 6 tahun
5.5. Alasan berhenti : direncanakan kehamilan.
4
6. Riwayat Penyakit lainnya : tidak ada
7. Pola Nutrisi : Makan 3 X/hari (teratur)
Pantang makan : tidak ada
Minum : tidak ada
5
A. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital
Nadi : 80X/mnt
Suhu : 36,30C
Tensi : 120/70mmHg
Respirasi : 20 X/mnt
3. Kepala
Rambut : bersih
Pengelihatan : jelas
Telinga : bersih, simetris
Hidung : bersih
Mulut : bersih, gigi tidak berlubang
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
tidak teraba kelenjar tiroid
4. Thorax
Ekskresi : ada
Paru-paru : normal
Jantung : normal
6
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : simetris
Striae : ada
Bekas luka Operasi : tidak ada
Palpasi : Tinggi Fundus Uterus : 32 Cm
Lingkar Perut : 101 Cm
Posisi Janin :
Leopold I : Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
pada perut ibu bagian atas, TFU 32 cm.
Leopold II : Teraba satu bagian panjang, memapan, disisi
sebelah kanan perut ibu dan bagian kecil disisi
kiri perut ibu
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan melenting pada
perut ibu bagian bawah
Leopold IV : Kepala masuk ke PAP Divergen 2/5
Kontraksi Uterus : frekuensi : 3 kali
Interval :10 menit
Intensitas : 40 detik
Auskultasi DJJ : 140 kali/menit
Bising usus : normal
6. Genetalia Luar
Bentuk : simetris
7. Pemeriksaan dalam
Vulva / vagina: tidak ada kelainan.
Portio : tipis lunak
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : (+)
7
Presentasi : kepala
Penurunan Kepala (5/5) : 2/5
Molase : tidak ada.
9. Kulit
Warna : putih
Turgor : baik
8
C. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
EVALUASI)
9
KALA II
A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mules semakin kuat dan sering. Ibu ingin mengedan dan serasa
ingin buang air besar.
B. OBJEKTIF
1. Tanda-tanda Vital
Nadi : 83 X/mnt
Suhu : 360 C
Tensi : 110/80 mmHg
Respirasi : 22 X/mnt
Kontraksi Uterus / His : frekuensi : 4 kali
Interval : 10 menit
Intensitas : 45 detik
Auskultasi DJJ : 144 X/menit
3. Pemeriksaan dalam
Vulva / vagina: tidak ada kelainan
Portio : tipis lunak
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-)
Presentasi : kepala
10
Penurunan Kepala (5/5) : (1/5)
Molase : tidak ada
12
KALA III
A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mulas.
B. OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Keadaan emosional : stabil
4. Palpasi
TFU : Sepusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
5. Inspeksi : nampak tali pusat menjulur di depan
vulva
1. Memberitahu ibu bahwa bayi sudah lahir, dan sekarang plasenta akan segera
dilahirkan. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menganjurkan ibu untuk tidak meneran. Ibu bersedia melakukannya.
14
KALA IV
A. SUBJEKTIF
B. OBJEKTI
F
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Keadaan emosional : stabil
4. Tanda Tanda Vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmhg
- Nadi : 84 kali/rmenit
- Respirasi : 20 kali/menit
- Suhu : 36,5°C
5. Palpasi
- TFU : 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus : Baik
- Kandung kemih : Kosong
6. Inspeksi
- Perinium : adanya robekan jalan lahir dari mukosa vagina sampai
kulit perineum
- Perdarahan : ±100cc
15
selama 10 menit, dan dicuci di bawah air mengalir dan dikeringkan. Alat-
alat sudah didesinfektan.
4. Memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi ibu. Ibu merasa senang atas
kelahiran bayinya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu mengerti dan
ibu belum ingin BAK ataupun BAB.
6. Menganjurkan ibu untuk makan atau minum yang membuat energi ibu
pulih kembali. Ibu makan dengan 3 potong roti dan segelas teh manis
hangat.
7. Memantau kontraksi uterus dan mengajarkan kepada ibu dan suami cara
masase uterus. Dengan cara memutar searah jarum jam untuk merangsang
kontraksi rahim. Ibu dan suami dapat melakukannya dengan baik. Kontraksi
rahim baik, konsistensi padat/keras.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi ringan, seperti tidur dengan posisi
miring ke kanan/kiri, posisi setengah duduk. Ibu mengerti dan ibu dapat
melakukan mobilisasi ringan.
9. Melakukan pemantauan 2 jam setelah persalinan dengan partograf
(TTV,TFU, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan) setiap 15 menit
pada jam pertama,dan 30 menit pada jam ke dua.
16
ASUHAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM
A. SUBJEKTIF
Identitas
Nama : Bayi Ny. M
Usia : 01 Juli 2024 (1 jam)
Jenis kelamiin : Laki-Laki
Riwayat Persalinan
Jenis persalinan spontan, komplikasi persalinan tidak ada, lama persalinan kala
II + 30 menit, kala III + 10 menit, kala IV + 2 jam, jenis kelamin laki-laki
B. OBJEKTIF
BB : 3000 gram LD : 33
cm
PB : 50 cm LP : 32
cm
LK : 33 cm
Pemeriksaan Neurologi
Reflek Menghisap : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek menelan : (+)
18
D. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
EVALUASI)
1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan normal.
(Ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan)\
2. Menjaga kehangatan bayi.
(bayi sudah diselimutin)
3. Melakukan pemeriksan bayi baru lahir lengkap.
(pemeriksaan sudah dilakukan dan hasil pemeriksaan diinformasikan kepada
orang tua bahwa hasilnya normal , ibu mengetahui hasil pemeriksaaan dan
mengerti)
4. Memberikan vitamin K pada paha sebelah kiri bayi secara IM sebanyak 0,5
cc.
(Bayi telah diberikan vitamin K dan ibu mengetahuinya)
5. Memberikan salep mata tetrasiklin 1 % pada masing-masing mata bayi
secukupnya.
(Bayi telah diberikan salep mata dan ibu mnegetahuinya )
6. Melakukan pencegahan infeksi dengan Perawatan Tali pusat.
(perawatan talipusat sudah dilakukan)
7. Memberitahukan pada ibu 6 jam kemudian akan diberikan imunisasi HB-0.
(ibu mengetahui dan akan dilakukan imunisasi HB-0 setelah 6 jam bayi
lahir)
19
BAB III
PEMBAHASAN
1. KALA I
Pada tanggal 01 Juli 2024, pukul 08.00 WIB Ny. R G2P210 usia
kehamilan 39 minggu datang ke TPMB Bd Hj.Herawati, S.ST dengan
keluhan mules mules sejak pukul 01.00 WIB keluar air-air sejak pukul
07.00 WIB, dari hasil Pemeriksaan Dalam (VT) menunjukan ibu sudah
pembukaan 8 cm dan ketuban sudah tidak ada. Melakukan observasi
kemajuan persalinan seperti pemantauan menggunakan patograf setiap
30 menit sekali dikarenakan ketuban sudah pecah untuk mendeteksi
apabila adanya gawat janin.
Melakukan asuhan relaksasi pernapasan jika kontraksi datang, rasa
sakit dan nyeri pada saat persalinan pada dasarnya disebabkan karena
kontraksi kuat selama menjelang persalinan dan hal tersebut
merupakan hal yang alami (Yuli Mulyati dkk. 2021).
Melakukan asuhan terapi massage punggung bisa mengurangi rasa
cemas dan rasa nyeri saat persalinan setelah diberikan endorphin
massage, endodrphin massage ini sangat bermanfaat karena
memberikan kenyamanan, rileks dan juga tenang pada Wanita yang
sedang hamil dan melahirkan Selain itu juga, terapi endorphin massase
ini juga bisa mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah pada
keadaan yang normal. Endorphin dapat meningkatkan pelepasan zat
oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan sehingga
dapat mengurangi rasa nyeri ( Fitriany Suangga dkk. 2023).
2. KALA II
Pada pukul 09.30 WIB Ibu memasuki kala II dengan tanda-tanda ibu
mules semakin sering, ada dorongan ingin meneran seperti BAB keras.
Pada saat inspeksi ada tekanan pada anus, vulva membuka dan pada
pemeriksaan dalam didapatkan hasil portio tidak teraba, presentasi
kepala, penurunan H III+, posisi UUK depan. Tanda-tanda ini sesuai
dengan (Depkes RI, 2018) gejala dan tanda kala II persalinan yaitu ibu
merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi,
adanya peningkatan tekanan pada rektum/vagina, perineum menonjol,
vulva vagina dan sfingter ani membuka, meningkatnya pengeluaran
20
lendir campur darah dan tanda pasti kala II bisa ditentukan dengan
periksa dalam (objektif) yaitu pembukaan serviks lengkap, terlihatnya
bagian kepala bayi melalui introitus vagina.
Pada Ny.M kala II berlangsung selama 30 menit. Bayi Ny. M lahir
pukul 09.30 WIB, Jenis kelamin laki-laki, letak belakang kepala,
segera menangis, tonus otot aktif, dan warna kulit kemerahan, hal ini
sesuai dengan teori (Prawihardjo,2018) bahwa Kala II pada multi
gravida berlangsung paling lama 1 jam.
Pada Ny. M selama proses persalinan didampingi oleh suami untuk
memberikan support dalam proses persalinan, hal ini sesuai dengan
teori bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
pendampingan suami terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu.
Persalinan yang didampingi oleh suami dapat mengurangi nyeri
selama persalinan dibandingakan dengan pendampingan keluarga (Cut
Mutiah, dkk. 2022).
Pada Ny. M dilakukan IMD, hal ini sesuai dengan teori ada hubungan
pengeluaran kolostrum dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusi Dini
pada ibu bersalin (Apri Sulistianingsing. 2020).
3. KALA III
Kala III pada kasus Ny. M berlangsung normal. Plasenta lahir lengkap
pukul 09.40 WIB, di lakukan manajemen aktif kala III yaitu,
pengecekkan ada janin kedua, pemberian suntikan oksitosin 10 unit IM
1/3 bagian atas paha bagian luar 1 menit setelah kelahiran bayi,
mengobsevasi tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu perubahan bentuk
dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah mendadak
dan singkat, hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo,2018). bahwa
dipenatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III (MAK III) untuk
menghindari terjadinya perdarahan pasca persalinan.
Sebelum melakukan peregangan tali pusat terkendali periksa dulu
kandung kemih, karena kandung kemih yang penuh tidak hanya
mengganggu rasa nyaman tetapi juga dapat menyebabkan masalah
pada kala III, pada kasus Ny. M setelah dilakukan pemeriksaan didapat
kandung kemih kosong.
Pengelolaan manajemen Aktif kala tiga terdiri atas intervensi yang
21
digunakan untuk mempercepat pelepasan plasenta dengan
meningkatkan kontraksi uterus dan untuk mencegah perdarahan pasca
persalinan serta menghindari atonia uteri. WHO merekomendasikan
Pengelolaan manajemen Aktif Kala III untuk setiap persalinan.
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Untuk Ny. M kala III
berlangsung selama 10 menit.
4. KALA IV
Setelah memastikan plasenta lahir lengkap dan evaluasi tinggi fundus
uteri, didapatkan TFU dua jari dibawah pusat, kontraksi uterus teraba
keras, kandung kemih teraba kosong, perdarahan normal.
Kala IV merupakan kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan
plasenta lahir untuk memantau kondisi ibu. Untuk mengetahui apakah
ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa daerah perineum,
vagina dan vulva. Terjadinya perdarahan disebabkan oleh terbukanya
pembuluh darah akibat perlukaan proses persalinan. Oleh karena itu
pemeriksaan laserasi jalan lahir sangat penting untuk mencegah
terjadinya perdarahan postpartum yang komplikasinya bisa
menyebabkan syok haemoragik (Prawirohardjo,2018).
Pada kala IV ibu mengalami robekan pada jalan lahir yaitu laserasi
grade I berdasarkan teori (Alma Aulia Rahma dkk. 2022) bahwa
laserasi grade I adalah robekan pada Mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum,Salah satu penyebab adanya robekan pada
jalan lahir Ny. R adalah jarak kelahiran, Ny. R memiliki jarak 6 tahun
dari kehamilan sebelumnya, sementara robekan perineum sering
terjadi pada ibu dengan jarak kehamilan yang cukup jauh.
Pengawasan kala IV dilakukan selama 2 jam yaitu observasi
tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri, kandung kemih, perdarahan
dan kontraksi uterus setiap 15 menit dalam jam pertama dan setiap 30
menit dalam 1 jam kedua kala IV, serta temperatur tubuh setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalinan (DepkesRI, 2018). Dari hasil
observasi pemantauan 2 jam post partum Ny. M ditemukan bahwa
keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, kontraksi
uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, kandung kemih
kosong dan pengeluaran darah dalam batas normal yaitu ± 30cc. Kala
22
IV berlangsung selama 2 jam. Setelah pemantauan 2 jam pemantauan,
ibu dipindahkan ke ruang nifas bersama bayi.
5. BBL 1 Jam
Bayi lahir spontan jam 09.30 WIB, kemudian menjaga kehangatan bayi
selanjutnya dilakukan pemeriksaan TTV, antropometri, head to toe dan
pemeriksaan neurologi, dan hasil pemeriksaan dalam batas normal.
Memberikan vitamin K pada paha sebelah kiri bayi secara IM sebanyak 0,5 cc
dan salep mata tetrasiklin 1 % pada masing-masing mata bayi secukupnya.
Kemudian melakukan pencegahan infeksi dengan Perawatan Tali pusat.
23
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
maka tenaga kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Dari data subjektif dan objektif pada ibu bersalin normal Ny. M umur
30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu didapatkan hasil yaitu
keadaan umum ibu baik, tidak ada kelainan fisik, secara keseluruhan ibu
dalam keadaan normal.
Analisis data telah dilakukan dengan diagnosa ibu bersalin normal pada
Ny. M G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup,
preskep, intrauterin, bagian terendah sudah masuk PAP, dalam kala 1
fase aktif, tidak terdapat masalah, asuhan sudah dilakukan sesuai teori.
Asuhan pada Ny. M telah dilakukan sesuai dengan teori, sehingga
menghasilkan asuhan kebidanan yang efektif dan memberikan hasil
yang optimal, sehingga secara garis besar tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik.
B. SARAN
1. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
sehingga meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu
bersalin secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama
perkuliahan berlangsung untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin yang bersih dan aman sesuai dengan standar yang ada.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
DOKUMENTASI
26