0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan31 halaman

LK Stase 5 Persalinan & BBL - Herawati - 23159010098

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. M


DI TPMB BIDAN HJ.HERAWATI, S.ST

Disusun Oleh:

Nama : Herawati
NIM : 23159010098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan Laporan Kasus sebagai Salah Satu Persyaratan dalam


penyelenggaraan Praktik Stase Persalinan dan BBL. Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang
Tahun 2024.

Tangerang, 20 Juli 2024

Mengetahui :

Mengetahui :

Pembimbing Stase Pembimbing Lahan /CI

(Dewi Puspitasari, S.ST., MKM) (Bdn. Hj.Herawati, S.ST)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan


karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
kasus pada Stase Persalinan dan BBL. Penulisanan laporan ini
dalam rangka menerapkan tugas mata kuliah persalinan dan BBL
yang merupakan salah satu mata kuliah yang harus dilalui dalam
proses pendidikan profesi bidan. Dalam penyusunan laporan
kasus ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Imas Yoyoh, M.Kep., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang
2. Catur Erty Suksesty, M.Keb, selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Tangerang
3. Dewi Puspitasari, SST, MKM, selaku Dosen Pembimbing Institusi
4. Bdn. Hj.Herawati, S.ST, selaku Pembimbing Lahan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kasus ini
masih jauh dari kesempurnaan dengan demikian penulis sangat
mengharapkan petunjuk dan saran serta kritik dari berbagai
pihak. Akhir kata semoga hasil laporan ini memberikan manfaat
yang berguna bagi yang membutuhkannya.

Tangerang, 20 Juli 2024


Penulis

Herawati

ii
iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................1

C Manfaat......................................................................................................2
BAB II LAPORAN KASUS....................................................................................3
A. KALA I......................................................................................................3
B. KALA 11..................................................................................................10
C. KALA III..................................................................................................13
D. KALA IV.................................................................................................15
B. BBL 1 1 Jam............................................................................................17
BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................20
BAB IV PENUTUP...............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................25
DOKUMENTASI..................................................................................................26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia secara nasional hingga tahun 2020 masih
tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan target AKI RPJMN 2024
adalah 183 per 100.000 KH dan target AKI Golbal SDGs adalah 70 per 100.000
KH.Penyebab kematian ibu tertinggi di Indonesia antara lain adalah perdarahan 30,3%,
hipertensi 27,1%, infeksi 7,3% dan partus lama 1,8% [ Kemenkes RI, 2020 ] .
Kematian ibu dan bayi baru lahir sering terjadi saat pertolongan pertama
persalinan. Penyebab lainnya adalah pengawasan antenatal yang kurang memadai
sehingga adanya komplikasi kehamilan yang tidak di deteksi dini dan terlambat
mengambil keputusan. Banyak pula dijumpai ibu dengan jarak kehamilan yang terlalu
pendek, terlalu banyak anak ,terlalu muda dan terlalu tua. Salah satu upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan pelayanan kebidanan dan
kesehatan ibu. Intervensi strategis yaitu empat pilar safe motherhood yang terdiri dari
keluarga berencana, pelayanan antenatal terfokus, persalinan yang bersih dan aman dan
pelayanan obstetrik esensial (Prawihardjo, 2018).
TPMB Bd Hj.Herawati S.ST merupakan salah satu pelayanan kesehatan
masyarakat yang berada dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak. TPMB Bd
Hj.Herawati S.ST memiliki banyak pelayanan Kesehatan. Pelayanan kebidanan menjadi
pelayanan yang sangat dibutuhkan dimasyarakat, pemberian pelayanan kebidanan secara
komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan akseptor
keluarga berencana dengan baik akan menghasilkan penerus bangsa yang sehat dan
berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah yang
akan di bahas pada bab selanjutnya: bagiamana tinjauan teori dari asuhan kebidanan pada
ibu bersalin Ny. M di TPMB Bdn HJ.Herawati , S.ST

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya manajemen asuhan kebidanan pada Persalinan.

1
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data subyektif dan obyektif sesuai
fakta dibandingkan teori Asuhan kebidanan pada Persalinan
b. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa asuhan kebidanan Persalinan.
c. Mahasiswa mampu merencanakan dan melakukan tindakan asuhan kebidanan
pada Persalinan.
d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi asuhan kebidanan pada Persalinan.
e. Mahasiswa mampu melakukan manajemen kebidanan menggunakan metode
SOAP.

D. Manfaat
1. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat menambah pengetahuan khususnya bidan dalam mempraktikkan teori yang
didapat dalam rangka meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan asuhan kebidanan
yang berkualitas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kajian terhadap materi asuhan pelayanan kebidanan serta referensi bagi
mahasiswa dalam memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
3. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan
kebidanan.

2
BAB II
LAPORAN KASUS
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Besalin

No. Medrec : 201


Tgl.masuk : 01 Juli 2024

Tgl & jam pengkajian : 01 Juli 2024/08.00 WIB

Nama Mahasiswa : Herawati

A. IDENTITAS ISTRI SUAMI

Nama Ny. M Tn. J


Umur 30 tahun 31 tahun
Suku/bangsa Sunda/Indonesia Sunda/Indonesia
Agama Islam Islam
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan IRT Wiraswatsa
Alamat Kp. Cipinang RT 004/004 DS. Kp. Cipinang RT 004/004 DS.
Giri Mukti Giri Mukti

No. Tlp 085780568039 081214567869

KALA I
A. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang ke TPMB
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena sudah terasa
mules.
2. Keluhan utama
Ibu hamil bulannya mengeluh mules mules dari tadi malam sejak jam
01.00 wib dan keluar air air pukul 07.00 WIB
3. Riwayat Obstetri
Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1 A0

3
3.1.1. HPHT : 02-10-2023
3.1.2. Gerakan janin : aktif
3.1.3 Keluhan saat hamil muda : tidak ada
3.1.4. Imunisasi TT : TT3
3.1.5. Obat yang dikonsumsi : Obat ( tidak ada )
Jamu ( tidak ada )
Riwayat Haid
3.2.1. Menarche : 12 tahun
3.2.2. Siklus : 28 hari
3.2.3. Lamanya : 7 hari
3.2.4. Banyaknya : normal

3.2.5. Desmenorhoe : tidak ada keluhan

Riwayat Kehamilan, nifas dan persalinan yang lalu

Hamil Tgl Usia Jenis Penolong Penyulit Anak Nifas


Ke Partus Kehamila partus kehamilan & JK BB PB ASI Penyulit
n Persalianan
1 12-02- 9 bulan Spontan Bidan Tidak ada P 3200 49 ya Tidak ada
2018

2 Hamil ini

4. Riwayat Ginekologi
4.1. Infertilitas: tidak ada
4.2. Masa : tidak ada
4.3. Penyakit : tidak ada
4.4. Operasi : tidak ada

5. Riwayat KB
5.1. Kontrasepsi yang dipakai: tidak ada
5.2. Keluhan : tidak ada
5.3. Kontrasepsi yang lalu : KB suntik 3 bulan
5.4. Lamanya pemakaian : 6 tahun
5.5. Alasan berhenti : direncanakan kehamilan.

4
6. Riwayat Penyakit lainnya : tidak ada
7. Pola Nutrisi : Makan 3 X/hari (teratur)
Pantang makan : tidak ada
Minum : tidak ada

8. Pola Eliminasi : BAB 1 X/hari


BAK : 3 X/hari
Masalah : tidak ada

9. Pola Tidur : Malam : 8 Jam


Siang : 1 Jam
Masalah : tidak ada

10. Data sosial


Dukungan Suami : mendukung

Dukungan keluarga : mendukung


Masalah : tidak ada

5
A. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital

Nadi : 80X/mnt
Suhu : 36,30C
Tensi : 120/70mmHg
Respirasi : 20 X/mnt

3. Kepala
Rambut : bersih

Mata : Konjungtiva : merah muda

Sclera : tidak ikterik

Pengelihatan : jelas
Telinga : bersih, simetris
Hidung : bersih
Mulut : bersih, gigi tidak berlubang
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,
tidak teraba kelenjar tiroid
4. Thorax

Dada : Bentuk simetri : Ya

Mamae : Bentuk simetris : Ya

Puting Susu : menonjol

Benjolan : tidak ada

Ekskresi : ada
Paru-paru : normal
Jantung : normal

6
5. Abdomen
Inspeksi : Bentuk : simetris

Striae : ada
Bekas luka Operasi : tidak ada
Palpasi : Tinggi Fundus Uterus : 32 Cm
Lingkar Perut : 101 Cm
Posisi Janin :
Leopold I : Teraba bagian bulat, lunak, tidak melenting
pada perut ibu bagian atas, TFU 32 cm.
Leopold II : Teraba satu bagian panjang, memapan, disisi
sebelah kanan perut ibu dan bagian kecil disisi
kiri perut ibu
Leopold III : Teraba bagian bulat, keras dan melenting pada
perut ibu bagian bawah
Leopold IV : Kepala masuk ke PAP Divergen 2/5
Kontraksi Uterus : frekuensi : 3 kali
Interval :10 menit

Intensitas : 40 detik
Auskultasi DJJ : 140 kali/menit
Bising usus : normal

6. Genetalia Luar
Bentuk : simetris

Varices : tidak ada

Oedema : tidak ada

Massa / Kista : tidak ada


Pengeluaran pervigam : lendir dan darah

7. Pemeriksaan dalam
Vulva / vagina: tidak ada kelainan.
Portio : tipis lunak
Pembukaan : 8 cm
Ketuban : (+)

7
Presentasi : kepala
Penurunan Kepala (5/5) : 2/5
Molase : tidak ada.

8. Ekstremitas (tangan & kaki)


Bentuk : Kaki : simetris Tangan : simetris
Kuku : Kaki : bersih Tangan : bersih

Refleks Patela : positif (+)


Oedema : tidak ada

9. Kulit
Warna : putih
Turgor : baik

10. Data Penunjang (LABORATORIUM)


a. Pemeriksaan urine
Protein : (-)
Reduksi : (-)
Urobilin : tidak dilakukan
Bilirubin : tidak dilakukan
b. Pemeriksaan darah
Hb : 11 gr/dl
Golongan darah : B
VDRL : (-)
c. Pemeriksaan lain-lain bila diperlukan (USG) : tidak dilakukan.

B. ANALISA / DIAGNOSA MASALAH

Ny. M Usia 30 Tahun G2 P1 A0 Hamil 39 minggu inpartu kala I fase aktif


Janin Tunggal Hidup Intra uterine presentasi kepala.

8
C. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
EVALUASI)

1. Melakukan informed consent dan suami menandatanganinya.


2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.
3. Melakukan pemeriksaan dan memberitahu ibu bahwa kondisi ibu dan janin
dalam keadaan baik, Ibu sudah pembukaan 8 cm, Ibu memahaminya.
4. Memberikan dukungan atau support kepada ibu dan keluarga untuk bersabar,
tenang dan rileks. Ibu sedikit tenang dan keluarga juga memberikan
dukungan.
5. Menjelaskan pada ibu tentang sakit pinggang menjalar sampai keperut
merupakan hal yang wajar selama proses persalinan karena penurunan kepala
bayi mendorong untuk keluar.
6. Memberitahu ibu untuk tidak banyak jalan-jalan dikarenakan air ketuban
sudah pecah. Ibu mengerti dan tidak banyak jalan-jalan.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik pernafasan untuk baring miring
kiri dan jika mulas datang ibu bisa menarik napas panjang dari hidung dan
dikeluarkan dari mulut secara perlahan. Ibu mau melakukannya.
8. Memberikan terapi massage punggung untuk mengurangi rasa nyeri dan
mengajarkan keluarga untuk melakukan massage pada punggung ibu. Ibu
merasa lebih nyaman.
9. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan dan
banyak minum air putih disela sela kontraksi agar ibu memiliki tenaga saat
proses persalinan nanti. Ibu makan roti dan mau minum .
10. Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB agar efektif pada
penurunan bagian terendah janin. Ibu mengerti dan sudah ke kamar mandi
untuk BAK.
11. Mengobservasi kemajuan persalinan dengan pertograf, yaitu DJJ 30 menit
sekali, VT 4 jam/jika ada indikasi, His 30 menit sekali, suhu dan tekanan
darah 4 jam, nadi 30 menit sekali.
.

9
KALA II
A. SUBJEKTIF

Ibu mengatakan mules semakin kuat dan sering. Ibu ingin mengedan dan serasa
ingin buang air besar.

B. OBJEKTIF
1. Tanda-tanda Vital
Nadi : 83 X/mnt
Suhu : 360 C
Tensi : 110/80 mmHg
Respirasi : 22 X/mnt
Kontraksi Uterus / His : frekuensi : 4 kali
Interval : 10 menit

Intensitas : 45 detik
Auskultasi DJJ : 144 X/menit

2. Tanda Gejala Kala II :


a. Dorongan Ibu Meneran : Ya
b. Tekanan Pada Anus : Ya
c. Perineum Menonjol : Ya
d. Vulva dan Anus Membuka : Ya

3. Pemeriksaan dalam
Vulva / vagina: tidak ada kelainan
Portio : tipis lunak
Pembukaan : 10 cm
Ketuban : (-)
Presentasi : kepala

10
Penurunan Kepala (5/5) : (1/5)
Molase : tidak ada

C. ANALISA / DIAGNOSA MASALAH

Ny. M Usia 30 Tahun G2 P1 A0 Hamil 39 minggu inpartu kala II, Janin


tunggal hidup intra uterine presentasi kepala.

D. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,


EVALUASI)

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan.


2. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa ibu saat ini sudah pembukaan
lengkap, dan kepala janin sudah berada di depan vulva, ibu diperbolehkan
untuk meneran jika ada mulas. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
disampaikan.
3. Melibatkan suami sebagai pendamping persalinan. Suami bersedia untuk
menjadi pendamping selama proses persalinan.
4. Memakai APD bagi penolong. Penolong sudah memakai APD.
5. Mendekatkan set partus dan obat-obatan yang dibutuhkan ke dekat pasien. Set
partus dan obat-obatan sudah didekatkan.
6. Membantu ibu memilih posisi untuk meneran yang nyaman menurut ibu. Ibu
memilih posisi dengan setengah duduk dan kaki di tekuk dan dibuka untuk
memudahkan bagi penolong untuk membantu proses persalinan.
7. Mengajarkan kepada ibu, cara meneran yang baik, yaitu pada saat ada kontraksi
dan ada keinginan ibu untuk meneran, masing-masing kedua tangan ibu
langsung meraih masing- masing kaki melalui sela-sela kaki dan menariknya
sampai kesikut lengan ibu. Dan saat meneran, mata ibu melihat kearah perut ibu
dengan posisi kepala sedikit diangkat. Ibu dapat melakukannya dengan baik.
8. Memberikan dukungan positif kepada ibu, agar ibu merasa yakin dan semangat
dalam menjalani proses persalinan. Ibu menerima dukungan positif dan
melakukan tehnik meneran dengan baik.
9. Menganjurkan kepada suami untuk memberikan minum kepada ibu pada saat
ibu berhenti meneran, untuk memberikan energi tambahan kepada ibu. Ibu
minum teh hangat.
10. Melakukan pertolongan 60 langkah APN. bayi lahir spontan pervaginam pukul
11
09.30 WIB, menangis kuat, tonus otot kuat, dan warna kulit kemerahan. Jenis
kelamin perempuan.
11. Memfasilitasi ibu dan bayi untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
segera setelah lahir dan menjelaskan tujuan dari IMD. Ibu bersedia untuk
dilakukannya IMD dan mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
12. Melakukan palpasi untuk memastikan tidak ada janin kedua.

12
KALA III
A. SUBJEKTIF
Ibu mengatakan masih merasa mulas.

B. OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Keadaan emosional : stabil
4. Palpasi
TFU : Sepusat
Kontraksi uterus : baik
Kandung kemih : kosong
5. Inspeksi : nampak tali pusat menjulur di depan
vulva

C. ANALISA / DIAGNOSA MASALAH

P2 A0 Partus Kala III

D. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,


EVALUASI)

1. Memberitahu ibu bahwa bayi sudah lahir, dan sekarang plasenta akan segera
dilahirkan. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
2. Menganjurkan ibu untuk tidak meneran. Ibu bersedia melakukannya.

3. Memberitahu ibu akan dilakukan penyuntikan oksitosin. Ibu menyetujui.

4. Melakukan Manajemen Aktif Kala III:

- Memberi suntikan oksitosin Suntikan oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3


paha bagian luar. Sudah diberikan.
- Melakukan PTT saat uterus berkontraksi sambil menilai tanda tanda
pelepasan plasenta, seperti semburan darah, uterus globuler dan tali pusat
memanjang. Menolong kelahiran plasenta dengan teknik dorso-kranial,
plasenta lahir pukul 09.40 WIB.
- Melakukan masase uterus. Uterus teraba keras, kontraksi uterus baik, TFU 2
jari bawah pusat.
13
5. Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta untuk memastikan tidak ada
jaringan plasenta yang tertinggal di dalam uterus. Hasil pemeriksaan plasenta
kotiledon lengkap 20, korion dan amnion tidak ada robekan yang tertinggal,
insersi lateralis, tebal 3 cm, diameter 15 cm, panjang tali pusar ±45 cm, berat
±600gram.

14
KALA IV
A. SUBJEKTIF

Ibu mengatakan masih terasa sedikit mulas.

B. OBJEKTI
F
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : baik
3. Keadaan emosional : stabil
4. Tanda Tanda Vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmhg
- Nadi : 84 kali/rmenit
- Respirasi : 20 kali/menit
- Suhu : 36,5°C
5. Palpasi
- TFU : 2 jari di bawah pusat
- Kontraksi uterus : Baik
- Kandung kemih : Kosong
6. Inspeksi
- Perinium : adanya robekan jalan lahir dari mukosa vagina sampai
kulit perineum
- Perdarahan : ±100cc

C. ANALISA / DIAGNOSA MASALAH

P2 A0 Partus Kala IV dengan ruptur grade I

D. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,


EVALUASI)

1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa terdapat robekan jalan


lahir dan tidak perlu dilakukan penjahitan dirobekan tersebut. Ibu mengerti
dengan kondisi yang dialami ibu.
2. Mengganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering serta menggunakan
pembalut. Ibu sudah dirapihkan.
3. Merapihkan dan merendam alat-alat habis pakai ke larutan klorin 0,5%

15
selama 10 menit, dan dicuci di bawah air mengalir dan dikeringkan. Alat-
alat sudah didesinfektan.
4. Memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi ibu. Ibu merasa senang atas
kelahiran bayinya.
5. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK. Ibu mengerti dan
ibu belum ingin BAK ataupun BAB.
6. Menganjurkan ibu untuk makan atau minum yang membuat energi ibu
pulih kembali. Ibu makan dengan 3 potong roti dan segelas teh manis
hangat.
7. Memantau kontraksi uterus dan mengajarkan kepada ibu dan suami cara
masase uterus. Dengan cara memutar searah jarum jam untuk merangsang
kontraksi rahim. Ibu dan suami dapat melakukannya dengan baik. Kontraksi
rahim baik, konsistensi padat/keras.
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi ringan, seperti tidur dengan posisi
miring ke kanan/kiri, posisi setengah duduk. Ibu mengerti dan ibu dapat
melakukan mobilisasi ringan.
9. Melakukan pemantauan 2 jam setelah persalinan dengan partograf
(TTV,TFU, kontraksi, kandung kemih dan perdarahan) setiap 15 menit
pada jam pertama,dan 30 menit pada jam ke dua.

16
ASUHAN BAYI BARU LAHIR 1 JAM
A. SUBJEKTIF

Identitas
Nama : Bayi Ny. M
Usia : 01 Juli 2024 (1 jam)
Jenis kelamiin : Laki-Laki

Riwayat Persalinan
Jenis persalinan spontan, komplikasi persalinan tidak ada, lama persalinan kala
II + 30 menit, kala III + 10 menit, kala IV + 2 jam, jenis kelamin laki-laki

B. OBJEKTIF

TTV : Nadi : 142x/menit RR : 46 x/menit


Suhu : 36.8 0C
Pemeriksaan antropometri

BB : 3000 gram LD : 33
cm
PB : 50 cm LP : 32
cm
LK : 33 cm

Pemeriksaan Head to toe


Kepala : Bentuk bulat, besarnya normal, ubun-ubun besar/kecil sudah menutup.
Rambut : warna hitam , tidak rontok, kesuburan rambut lebat.
Muka : tidak pucat, kulit wajah halus.
Mata : simetris, kelopak dan bulumata lengkap, tidak ada kotoran.
Hidung : bersih, lobang hidung kumplita.
Mulut : mulut bersih, tidak pucat, gusi bersih, langit-langit utuh dan tidak ada
bagian yang terbelah.
Telinga : bersih , tidak ad pengeluaran cairan.
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.
Dada : Tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam.
Abdomen : tidak ada pembesaran,
Ektrimitas : bentuk simetris, tidak ada osem,jari-jari lengkap, telapak
17
tangan cekung
Genetalia : bersih tidak ada kotoran, Labia minor dan mayor sudah
menutup, klitori
uretra vagina lengkap.
Anus : anus (+) (sudah mengeluarkan mekonium)

Pemeriksaan Neurologi
Reflek Menghisap : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek menelan : (+)

C. ANALISA / DIAGNOSA MASALAH

Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan

18
D. PENATALAKSANAAN (PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
EVALUASI)

1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan bayi dalam keadaan normal.
(Ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan)\
2. Menjaga kehangatan bayi.
(bayi sudah diselimutin)
3. Melakukan pemeriksan bayi baru lahir lengkap.
(pemeriksaan sudah dilakukan dan hasil pemeriksaan diinformasikan kepada
orang tua bahwa hasilnya normal , ibu mengetahui hasil pemeriksaaan dan
mengerti)
4. Memberikan vitamin K pada paha sebelah kiri bayi secara IM sebanyak 0,5
cc.
(Bayi telah diberikan vitamin K dan ibu mengetahuinya)
5. Memberikan salep mata tetrasiklin 1 % pada masing-masing mata bayi
secukupnya.
(Bayi telah diberikan salep mata dan ibu mnegetahuinya )
6. Melakukan pencegahan infeksi dengan Perawatan Tali pusat.
(perawatan talipusat sudah dilakukan)
7. Memberitahukan pada ibu 6 jam kemudian akan diberikan imunisasi HB-0.
(ibu mengetahui dan akan dilakukan imunisasi HB-0 setelah 6 jam bayi
lahir)

19
BAB III
PEMBAHASAN

1. KALA I
Pada tanggal 01 Juli 2024, pukul 08.00 WIB Ny. R G2P210 usia
kehamilan 39 minggu datang ke TPMB Bd Hj.Herawati, S.ST dengan
keluhan mules mules sejak pukul 01.00 WIB keluar air-air sejak pukul
07.00 WIB, dari hasil Pemeriksaan Dalam (VT) menunjukan ibu sudah
pembukaan 8 cm dan ketuban sudah tidak ada. Melakukan observasi
kemajuan persalinan seperti pemantauan menggunakan patograf setiap
30 menit sekali dikarenakan ketuban sudah pecah untuk mendeteksi
apabila adanya gawat janin.
Melakukan asuhan relaksasi pernapasan jika kontraksi datang, rasa
sakit dan nyeri pada saat persalinan pada dasarnya disebabkan karena
kontraksi kuat selama menjelang persalinan dan hal tersebut
merupakan hal yang alami (Yuli Mulyati dkk. 2021).
Melakukan asuhan terapi massage punggung bisa mengurangi rasa
cemas dan rasa nyeri saat persalinan setelah diberikan endorphin
massage, endodrphin massage ini sangat bermanfaat karena
memberikan kenyamanan, rileks dan juga tenang pada Wanita yang
sedang hamil dan melahirkan Selain itu juga, terapi endorphin massase
ini juga bisa mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah pada
keadaan yang normal. Endorphin dapat meningkatkan pelepasan zat
oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan sehingga
dapat mengurangi rasa nyeri ( Fitriany Suangga dkk. 2023).

2. KALA II
Pada pukul 09.30 WIB Ibu memasuki kala II dengan tanda-tanda ibu
mules semakin sering, ada dorongan ingin meneran seperti BAB keras.
Pada saat inspeksi ada tekanan pada anus, vulva membuka dan pada
pemeriksaan dalam didapatkan hasil portio tidak teraba, presentasi
kepala, penurunan H III+, posisi UUK depan. Tanda-tanda ini sesuai
dengan (Depkes RI, 2018) gejala dan tanda kala II persalinan yaitu ibu
merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi,
adanya peningkatan tekanan pada rektum/vagina, perineum menonjol,
vulva vagina dan sfingter ani membuka, meningkatnya pengeluaran
20
lendir campur darah dan tanda pasti kala II bisa ditentukan dengan
periksa dalam (objektif) yaitu pembukaan serviks lengkap, terlihatnya
bagian kepala bayi melalui introitus vagina.
Pada Ny.M kala II berlangsung selama 30 menit. Bayi Ny. M lahir
pukul 09.30 WIB, Jenis kelamin laki-laki, letak belakang kepala,
segera menangis, tonus otot aktif, dan warna kulit kemerahan, hal ini
sesuai dengan teori (Prawihardjo,2018) bahwa Kala II pada multi
gravida berlangsung paling lama 1 jam.
Pada Ny. M selama proses persalinan didampingi oleh suami untuk
memberikan support dalam proses persalinan, hal ini sesuai dengan
teori bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan
pendampingan suami terhadap penurunan nyeri persalinan pada ibu.
Persalinan yang didampingi oleh suami dapat mengurangi nyeri
selama persalinan dibandingakan dengan pendampingan keluarga (Cut
Mutiah, dkk. 2022).
Pada Ny. M dilakukan IMD, hal ini sesuai dengan teori ada hubungan
pengeluaran kolostrum dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusi Dini
pada ibu bersalin (Apri Sulistianingsing. 2020).

3. KALA III
Kala III pada kasus Ny. M berlangsung normal. Plasenta lahir lengkap
pukul 09.40 WIB, di lakukan manajemen aktif kala III yaitu,
pengecekkan ada janin kedua, pemberian suntikan oksitosin 10 unit IM
1/3 bagian atas paha bagian luar 1 menit setelah kelahiran bayi,
mengobsevasi tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu perubahan bentuk
dan tinggi fundus, tali pusat memanjang, semburan darah mendadak
dan singkat, hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo,2018). bahwa
dipenatalaksanaan Manajemen Aktif Kala III (MAK III) untuk
menghindari terjadinya perdarahan pasca persalinan.
Sebelum melakukan peregangan tali pusat terkendali periksa dulu
kandung kemih, karena kandung kemih yang penuh tidak hanya
mengganggu rasa nyaman tetapi juga dapat menyebabkan masalah
pada kala III, pada kasus Ny. M setelah dilakukan pemeriksaan didapat
kandung kemih kosong.
Pengelolaan manajemen Aktif kala tiga terdiri atas intervensi yang
21
digunakan untuk mempercepat pelepasan plasenta dengan
meningkatkan kontraksi uterus dan untuk mencegah perdarahan pasca
persalinan serta menghindari atonia uteri. WHO merekomendasikan
Pengelolaan manajemen Aktif Kala III untuk setiap persalinan.
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Untuk Ny. M kala III
berlangsung selama 10 menit.
4. KALA IV
Setelah memastikan plasenta lahir lengkap dan evaluasi tinggi fundus
uteri, didapatkan TFU dua jari dibawah pusat, kontraksi uterus teraba
keras, kandung kemih teraba kosong, perdarahan normal.
Kala IV merupakan kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan
plasenta lahir untuk memantau kondisi ibu. Untuk mengetahui apakah
ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa daerah perineum,
vagina dan vulva. Terjadinya perdarahan disebabkan oleh terbukanya
pembuluh darah akibat perlukaan proses persalinan. Oleh karena itu
pemeriksaan laserasi jalan lahir sangat penting untuk mencegah
terjadinya perdarahan postpartum yang komplikasinya bisa
menyebabkan syok haemoragik (Prawirohardjo,2018).
Pada kala IV ibu mengalami robekan pada jalan lahir yaitu laserasi
grade I berdasarkan teori (Alma Aulia Rahma dkk. 2022) bahwa
laserasi grade I adalah robekan pada Mukosa vagina, komisura
posterior, kulit perineum,Salah satu penyebab adanya robekan pada
jalan lahir Ny. R adalah jarak kelahiran, Ny. R memiliki jarak 6 tahun
dari kehamilan sebelumnya, sementara robekan perineum sering
terjadi pada ibu dengan jarak kehamilan yang cukup jauh.
Pengawasan kala IV dilakukan selama 2 jam yaitu observasi
tekanan darah, nadi, tinggi fundus uteri, kandung kemih, perdarahan
dan kontraksi uterus setiap 15 menit dalam jam pertama dan setiap 30
menit dalam 1 jam kedua kala IV, serta temperatur tubuh setiap jam
selama 2 jam pertama pasca persalinan (DepkesRI, 2018). Dari hasil
observasi pemantauan 2 jam post partum Ny. M ditemukan bahwa
keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, kontraksi
uterus baik, tinggi fundus uteri 2 jari bawah pusat, kandung kemih
kosong dan pengeluaran darah dalam batas normal yaitu ± 30cc. Kala
22
IV berlangsung selama 2 jam. Setelah pemantauan 2 jam pemantauan,
ibu dipindahkan ke ruang nifas bersama bayi.

5. BBL 1 Jam
Bayi lahir spontan jam 09.30 WIB, kemudian menjaga kehangatan bayi
selanjutnya dilakukan pemeriksaan TTV, antropometri, head to toe dan
pemeriksaan neurologi, dan hasil pemeriksaan dalam batas normal.
Memberikan vitamin K pada paha sebelah kiri bayi secara IM sebanyak 0,5 cc
dan salep mata tetrasiklin 1 % pada masing-masing mata bayi secukupnya.
Kemudian melakukan pencegahan infeksi dengan Perawatan Tali pusat.

23
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal
maka tenaga kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Dari data subjektif dan objektif pada ibu bersalin normal Ny. M umur
30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu didapatkan hasil yaitu
keadaan umum ibu baik, tidak ada kelainan fisik, secara keseluruhan ibu
dalam keadaan normal.
Analisis data telah dilakukan dengan diagnosa ibu bersalin normal pada
Ny. M G2P1A0 usia kehamilan 39 minggu, janin tunggal hidup,
preskep, intrauterin, bagian terendah sudah masuk PAP, dalam kala 1
fase aktif, tidak terdapat masalah, asuhan sudah dilakukan sesuai teori.
Asuhan pada Ny. M telah dilakukan sesuai dengan teori, sehingga
menghasilkan asuhan kebidanan yang efektif dan memberikan hasil
yang optimal, sehingga secara garis besar tidak ada kesenjangan antara
teori dan praktik.

B. SARAN
1. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
sehingga meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan berkala
kepada mahasiswa dilapangan dengan kasus yang ditemui.

3. Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu
bersalin secara mandiri sesuai dengan teori yang didapatkan selama
perkuliahan berlangsung untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin yang bersih dan aman sesuai dengan standar yang ada.

24
DAFTAR PUSTAKA

Andini, Ayu. 2020. Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih


Jauh Dari Target SDGs. Jakarta: Lokadata.id
(https://lokadata.id/artikel/angka-kematian-ibu-di-
indonesia-masih-jauh-dari-target-sdgs)

Anik, maryunani. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal


dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media

Dinas Kesehatan Provinsi Banten. 2017. Profil Kesehatan


Provinsi Banten Tahun 2018. Banten

Gustiawati, Irma. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat Tahun 2012. Skripsi. Program Studi
Kesehatan Masyarakat : Universitas Indonesia

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2019. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan


Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Nursiah, Ai, dkk. 2014. Asuhan Persalinan Normal Bagi
Bidan. Bandung: PT. Refika Aditama

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T.


Bina Pustaka
Saifuddin. 2009. Buku Acuan Nassional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Saifudin, Abdul Bahri. 2013. Buku Acuan Nassional


Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo
Riyanti, Imron, dkk. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Patologi. Jakarta: Trans Info Media

Yanti, 2009. Asuhan kebidanan persalinan. Yogyakarta:


Pustaka Rihana

25
DOKUMENTASI

26

Anda mungkin juga menyukai