Makalah K1 Pembelajaran Mikro
Makalah K1 Pembelajaran Mikro
Makalah K1 Pembelajaran Mikro
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah mata kuliah Pembelajaran Mikro yang membahas
tentang “Pengembangan Perangkat Pembelajaran – Model Pembelajaran 4.0” ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu.
Shalawat serta salam tak lupa kami junjung agungkan kepada baginda Muhammad Saw. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dosen dan semua
pihak sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik.
Apabila ada kekurangan dalam makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5
2.1 Hakikat Pembelajaran Inovatif .............................................................................................. 5
2.2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ........................................................................... 5
2.3 Bahan Ajar............................................................................................................................. 9
2.4 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) .................................................................................. 13
2.5 Media Pembelajaran ............................................................................................................ 15
2.6 Hakikat Evaluasi Pembelajaran ........................................................................................... 17
2.7 K13 dan Implementasi Kurikulum Merdeka ....................................................................... 18
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 21
3.1 Simpulan.............................................................................................................................. 21
3.2 Saran .................................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 22
3
BAB I
PENDAHULUAN
2. Apa hakikat RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran?
2. Untuk mengetahui hakikat RPP, bahan ajar, LKPD, media pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hakikat RPP
Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang standar proses pendidikan dasar dan menengah
menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari
silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didikdalam upaya mencapai
5
Kompetensi Dasar (KD). RPP merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasianpembelajaran untuk mencapai satu kompetensi yang telah ditetapkan
dalam standar isidan dijabarkan dalam silabus.
Langkah penentuan jumlah dan alokasi waktu pada pertemuan yang akan disusun
dalam rpp ini sangat penting. Hal ini karena jumlah pertemuan dan alokasi waktu
setiap pertemuan akan memiliki konsekuensi terhadap ragam dan substansi isi
dari setiap langkah-langkah pembelajaran dalam RPP ini. Penentuan jumlah dan
alokasi waktu ini dapat dilihat pada program semester yang sudah
ada/dikembangkan sebelumnya. Jadi pada tahap ini ini guru sudah menetapkan
bahwa RPP ini disusun untuk berapa kali pertemuan dan masing-masing
pertemuan berapa jam pelajaran (JP), Untuk setiap jam pelajaran sesuai dengan
tingkatan sekolah maka, durasi waktu 1 JP untuk SMA adalah 45 menit.
Tujuan pembelajaran pada prinsipnya identik dengan IPK, namun lebih lengkap
dan komplek. Kalau dalam IPK hanya berisi KKO dan materi saja, namun pada
tujuan pembelajaran ditambah dengan proses yang harus dilalui dan tolok ukur
yang digunakan untuk menentukan dicapainya IPK. Untuk merumuskan tujuan
pembelajaran guru harus melihat rumusan indikator pencapaian kompetensi (IPK)
yang sudah ada di dalam silabus.. Dari indikator yang sudah dirumuskan tersebut
kemudian disusunlah rumusan tujuan pembelajaran sesuai dengan ketentuan.
setiap tujuan pembelajaran harus mengandung unsur berikut:
C = conditions, Yaitu cara yang harus dilalui/dijalani, alat atau bahan yang harus
ada ada agar ar subjek sasaran dapat mencapai behavior. Misalnya, disediakan
peta, melalui diskusi, setelah melakukan percobaan, dan lain-lain.
6
menentukan yang memenuhi atau mencapai. misalnya nya dengan benar, dengan
tepat, paling sedikit 2 contoh, dll.
a. Kegiatan pendahuluan
7
pembelajaran dan bertujuan untuk menyiapkan mental siswa menerima
pelajaran t siswa siap secara mental untuk menerima pelajaran maka perlu
dilakukan kegiatan yang antara lain memberi acuan, menarik perhatian,
dan/atau membangkitkan motivasi.
c. Penutup
7) Menentukan Penilaian
Langkah yang terakhir adalah menentukan prosedur dan alat penilaian. prosedur
atau cara melakukan penilaian dan alat/instrumen penilaian harus dimaksudkan
untuk mengukur ketercapaian dari infeksi yang sudah dirumuskan menjadi tujuan
pembelajaran. Artinya Setiap ipk/tujuan pembelajaran harus ada cara dan alat
untuk mengukurnya. penilaian yang dimaksud Disini dapat terdiri dari Penilaian
proses dan penilaian hasil pembelajaran. Penilaian proses merupakan penilaian
terhadap bagaimana siswa melakukan aktivitas belajar dalam kegiatan inti
pembelajaran. sedangkan penilaian hasil merupakan wujud dari output atau out
8
come dari seluruh proses pembelajaran. Selain dari aspek tersebut penilaian ini
juga dapat diarahkan kepada penilaian kognitif atau pengetahuan, penilaian
psikomotorik atau keterampilan, dan penilaian afektif atau penilaian sikap.
Bahan ajar ialah komponen utama dalam sebuah pembelajaran. Baik pengajar
menggunakan buku teks, materi yang disediakan oleh instansi atau lembaga yang
bersangkutan, maupun menggunakan materi yang disusun sendiri oleh pengajar.
Daryanto (2014: 171) mengartikan bahan ajar bagian dari perangkat pembelajaran
yang yang disusun dari berbagai materi secara sistematis dan dan tertulis sehingga
memungkinkan peserta didik untuk belajar. Pengertian ini menjelaskan bahwa materi-
materi yang ada dalam bahan ajar harus disusun secara sistematis dan dapat
digunakan oleh peserta didik untuk belajar. Menurut Departemen Pendidikan
Nasional (2008) bahan ajar merupakan kumpulan dari materi-materi baik berupa
buku, modul, dan LKS yang berfungsi untuk memudahkan pengajar dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas dan juga dapat membangun motivasi peserta
didik dalam belajar. Dapat disimpilkan bahwa bahan ajar merupakan seperangkat
materi ajar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang disusun
secara sistematis.
1) bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar. Bentuk bahan ajar ini antara lain
buku, handouts, lembar kegiatan siswa (LKS) dan modul. Bahan ajar yang
dirancang umumnya digunakan sebagai bahan presentasi, bahan referensi, dan
bahan belajar mandiri.
2) bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat dimanfaatkan untuk belajar,
misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita.
9
1) bahan ajar cetak (printed): handout, buku, modul, lembar kegiatan siswa, brosur,
leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket.
2) Bahan ajar audio: radio, piringan hitam, dan compact disk (CD) audio.
3) Bahan ajar audio visual: video compact disk (VCD) dan film.
Langkah-langkah pokok dalam penyusunan dan pembuatan bahan ajar terdiri dari
analisis kebutuhan belajar, menyusun peta bahan ajar, dan membuat bahan ajar
berdasarkan struktur masing-masing bentuk bahan ajar.
Langkah pertama pembuatan bahan ajar adalah melakukan analisis kebutuhan bahan
ajar. Analisis kebutuhan belajar adalah suatu proses awal yang dilakukan untuk
menyusun bahan ajar. Dalam analisis kebutuhan bahan ajar, di dalamnya terdapat tiga
tahap. Tahapan dalam analsis kebutuhan bahan ajar terdiri dari: analisis terhadap
kurikulum, analisis sumber belajar, dan penentuan jenis serta judul bahan ajar.
Keseluruhan proses tersebut menjadi bagian integral dari suatu proses langkah-
langkah pembuatan bahan ajar yang tidak bisa kita pisah-pisahkan. Berikut penjelasan
tahap-tahap dalam analisis kebutuhan bahan ajar.
a. Standar Kompetensi
10
b. Kompetensi Dasar
d. Materi Pokok
e. Pengalaman Belajar
11
terhadap sumber belajar dilakukan berdasarkan kesesuaian, ketersediaan, dan
kemudahan dalam memanfaatkannya. Cara analisis sumber belajar adalah
dengan menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan
kebutuhan. Berikut ini merupakan penjelasan kriteria dalam menganalsis
sumber belajar.
a. Kriteria Ketersediaan
b. Kriteria Kesesuaian
Kriteria kesusaian maksudnya adalah apakah sumber belaar itu sesuai atau
tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, hal utama
yang dilakukan dalam kriteria kedua ini adalah memahami kesesuaian
sumber belajar yang dipilih dengan kompetensi yang mesti dicapai oleh
peserta didik. Jika sumber belajar tenyata dinilai membantu peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang harus mereka kuasai, maka sumber
belajar itu layak untuk digunakan. Namun, jika tidak, sebaiknya jangan
digunakan.
c. Kriteria Kemudahan
Tahap ketiga dalam analisis kebutuhan bahan ajar adalah memilih dan
12
menentukan bahan ajar. Langkah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
kriteria bahwa bahan ajar harus menarik dan dapat membantu peserta didik
untuk mencapai kompetensi. Berkaitan dengan pemilihan bahan ajar, ada tiga
prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam memilih dan
menentukan bahan ajar, yaitu :
a. Prinsip Relevasi
Arti dari prinsip relevansi yaitu bahan ajar yang dipilih sebaiknya ada
hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
b. Prinsip Konsistensi
Dalam prinsip konsistensi, bahan ajar yang dipilih harus mempunyai niai
keajegan. Jadi, antara kompetensi dasar yang mesti dikuasai peserta didik
dengan bahan ajar yang telah disiapkan mempunyai keselarasan dan
kesamaan.
c. Prinsip Kecukupan
1. Hakikat LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik atau sering disingkat dengan LKPD merupakan salah
satu bahan ajar yang banyak digunakan untuk menunjang pembelajaran. LKPD
termasuk media cetak berupa lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik dengan langkah-langkah atau petunjuk untuk
menemukan suatu konsep. Menurut Prastowo Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
adalah suatu bahan ajar yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan peserta didik baik bersifat teoritis atau
praktis. LKPD dapat dijadikan bahan ajar yang akan memandu peserta didik dalam
melaksanakan percobaan. LKPD dapat membantu peserta didik belajar mandiri dan
belajar menjalankan suatu tugas secara tertulis.
13
2. Penyusunan LKPD
1) Analisis kurikulum
Judul LKPD harus sesuai dengan KD,materi pokok dan pengalaman belajar.
4) Penulisan LKPD
3. Struktur LKPD
1) Judul kegiatan, tema, sub tema, kelas, dan semester: berisi topik pembelajaran
yang akan dilaksanakan beserta identitas dari peserta didik.
3) Alat dan bahan: berisi daftar alat dan bahan yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran.
14
peserta didik untuk menyelesaikan pekerjaannya.
5) Tabel data: tabel kosong yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran yang
bersifat penelitian atau pengamatan (observasi).
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs (1970)
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan
serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah
contoh-contohnya.
Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang secara seksama sebelum
kegiatan pembelajaran dilaksanakan, bisa berupa tes, penugasan atau daftar
cek perilaku.
Menurut Drs. Rahmat, Ph.D, 2010 dalam bukunya media pembelajaran suatu
pengantar, beliau memaparkan langkah-langkah pembuatan media pembelajaran
sebagai berikut:
1) Membuat ide/gagasan
3) Merumuskan tujuan
16
9) Pelaksanaan pembuatan media
10) Penyuntingan
1) Untuk Pengembangan
17
2) Untuk Akreditasi
Berbeda dengan fungsi pertama, evaluasi juga berfungsi dan bertujuan untuk
menetapkan kedudukan suatu program pem belajaran berdasarkan
ukuran/kriteria tertentu, sehingga suatu program dapat dipercaya, diyakini dan
dapat dilaksanakan terus, atau sebaliknya program itu harus
diperbaiki/disempurnakan Suatu program yang diyakini kehandalannya berarti
telah di akreditasikan. Untuk menetapkan akreditasi program diperlukan
data/informasi pendukung, berdasarkan penilaian dengan tolok ukuran
tertentu.
1. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 sudah diberlakukan sebagai kurikulum nasional sejak tahun ajaran
2013/2014. Sebagai kurikulum nasional, Kurikulum 2013 memenuhi kedua dimensi
kurikulum: yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran; dan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
18
Pemenuhan beban kerja dan penataan linieritas guru bersertifikat pendidik dalam
implementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 mengacu pada ketentuan
perundang-undangan.
2. Kurikulum Merdeka
2) Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Terdapat beberapa perbedaan yang mencolok antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum
Merdeka pada jenjang SD, SMP, dan SMA yaitu:
3) K13 mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin setiap minggu dalam
setiap semester, sedangkan di Kurikulum Merdeka dapat mengatur alokasi waktu
pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai jam pelajaran (JP) yang telah
ditetapkan.
19
5) K13 menerapkan sistem penilaian dibagi menjadi 3, yaitu penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pada Kurikulum Merdeka tidak ada pemisahan
diantara 3 ranah penilaian tersebut.
Pada kurikulum 2013 mata pelajaran IPA dan IPS terpisah, sedangkan pada
kurikulum merdeka digabung menjadi satu mata pelajaran menjadi Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial (IPAS).
Pada Kurikulum 13, peserta didik baru harus memilih jurusan sementara baik itu IPA,
IPS, dll. Pada kur. merdeka, pemilihan jurusan dimulai ketika peserta didik menginjak
kelas 11 dengan konsultasi bersama wali kelas, atau guru BK, dan orang tua peserta
didik. Di kelas X peserta didik mempelajari mata pelajaran umum (belum ada mata
pelajaran pilihan).
Perbedaan kedua kurikulum tersebut juga terletak pada kerangka dasar, kompetensi
yang dituju, struktur kurikulum, pembelajaran, penilaian, perangkat ajar, dan
perangkat kurikulum. Pada intinya kurikulum merdeka lebih sederhana dan lebih
menyesuaikan pada peserta didik.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
(1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap
muka untuk satu pertemuan atau lebih. (2) Bahan ajar merupakan seperangkat materi ajar
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang disusun secara sistematis. (3)
Menurut Prastowo Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah suatu bahan ajar yang berisi
materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan
peserta didik baik bersifat teoritis atau praktis. (4) Gagne (1970) menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk
belajar. Menurut Prof. Dr. H. Aminudin Rasyad langkah-langkah pengembangan program
media terdiri atas: menganalisis keperluan dan karakteristik siswa, merumuskan tujuan
intruksional dan oprasional, merumuskan butir-butir materi secara terinci, mengembangkan
alat ukur keberhasilan, menulis naskah media/ menyusun media yang digunakan, dan
mengadakan tes dan revisi. (5) Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar
mengajar.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoretis dan Praktik.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
22