Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Cakupan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mangat Kota Lhokseumawe
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Cakupan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mangat Kota Lhokseumawe
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Cakupan Imunisasi Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mangat Kota Lhokseumawe
1 – April 2024
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292
Abstract
Measles is a very contagious disease. Measles is an important cause of death in children throughout
the world. Pre-school and elementary school children are vulnerable to contracting measles.
Measles is caused by viruses from the genus Morbillivirus and belongs to the Paramyxovirus
group. Measles is also called morbilli or measles. Measles is transmitted through air contaminated
with droplets from the nose, mouth or throat of an infected person. In 2020, the spread of suspected
measles cases occurred in almost all provinces of Indonesia. There were 3,382 suspected measles
cases, a decrease compared to 2019, namely 8,819 cases. The highest number of suspected measles
cases were in the provinces of Central Java (680 cases), DKI Jakarta (596 cases), and DI
Yogyakarta (408 cases), West Java (323 cases) and Aceh (233 cases). (Kemenkes RI, 2021). This
study aims to analyze the relationship between maternal characteristics and information sources
with measles immunization. The respondents were 62 mothers who visited the Blang Mangat
Community Health Center, Blang Mangat District, Lhokseumawe City using the Accidental
Sampling technique. Data were collected using a questionnaire and analyzed using the Chi Square
Test and Fisher's Exact Test at α = 5%. The results showed that the factors age (p=0.306),
occupation (p=0.116), income (p=1,000) and information from electronic media (p=0.515) had no
relationship with measles immunization. Meanwhile, factors related to measles immunization were
education (p=0.043) and information from health workers (p=0.018). It is recommended that: 1)
The public provide complete immunization for children to avoid infectious diseases, especially
measles. 2) Community leaders and religious leaders (Ustadz) are expected to convey to the public
to provide support and information about measles immunization. 3) At the Blang Mangat
Community Health Center, efforts need to be made to provide effective and continuous information
such as health education, distributing posters, distributing leaflets and putting up banners about
measles immunization.
Keywords: Immunization, Measles
Abstrak
Derajat kesehatan masyarakat suatu negara dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan karakteristik ibu dan sumber informasi
dengan pemberian imunisasi campak. Responden adalah ibu-ibu yang berkunjung ke Puskesmas
Blang Mangat Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe sebanyak 62 orang dengan teknik
Accidental Sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis
menggunakan Uji Chi Square dan Uji Exact Fisher pada α =5%. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa faktor umur (p=0,306), pekerjaan (p=0,116), penghasilan (p=1,000) dan informasi dari
media elektronik (p=0,515) tidak ada hubungan dengan pemberian imunisasi campak. Sedangkan
faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi campak adalah pendidikan (p=0,043) dan
informasi dari petugas kesehatan (p=0,018). Disarankan kepada: 1) Kepada masyarakat untuk
memberikan imunisasi lengkap pada anak agar terhindar dari penyakit menular terutama penyakit
campak. 2) Kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama (Ustadz) diharapkan menyampaikan
kepada masyarakat untuk memberikan dukungan dan informasi tentang imunisasi campak. 3)
Kepada Puskesmas Syamtalira Blang Mangat perlu dilakukan upaya penyampaian informasi yang
efektif dan berkesinambungan seperti penyuluhan kesehatan, membagikan poster, membagikan
leaflet dan memasang spanduk tentang imunisasi campak.
Kata Kunci: Imunisasi, Campak
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa imunisasi campak adalah 34 orang (54,84%)
karakteristik responden berdasarkan umur, dan yang tidak memberikan imunisasi campak
responden dengan responden dengan umur ≥ 35 adalah 28 orang (45,16%).
tahun sebanyak 14 orang (22,6%) dan umur <
35 tahun 48 orang (77,4%). Responden Analisis Bivariat
berdasarkan pendidikan, responden dengan Tabel 4. Hubungan Umur dengan
responden dengan pendidikan tinggi sebanyak Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah
14 orang (22,6%) dan pendidikan rendah yaitu Kerja Puskesmas Blang Mangat Kota
48 orang (77,4%). Responden berdasarkan Lhokseumawe
pekerjaan, responden dengan kategori bekerja Imunisasi Campak
sebanyak 7 orang (11,3%) dan kategori tidak
P
bekerja sebanyak 55 orang (88,7%). Responden Umur Ya Tidak Total
Value
berdasarkan penghasilan, responden dengan
f % f % f %
responden dengan penghasilan ≥ UMP (≥ Rp.
3.166.460) 3 orang (4,8%) dan penghasilan < ≥ 35
6 42,9 8 57,1 14 100
UMP (< Rp. 3.165.030) sebanyak 59 orang Tahun
(95,2%). < 35 0,306
28 58,3 20 41,7 48 100
Tahun
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Sumber Total 34 54,8 28 45,2 62 100
Informasi Responden di Wilayah Kerja Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
Puskesmas Blang Mangat bahwa dari 14 responden dengan umur ≥ 35
No Kategori f % tahun, yang memberikan imunisasi campak
1 Informasi dari sebanyak 6 orang (42,9%) dan yang tidak
Tenaga Kesehatan memberi imunisasi campak adalah 8 orang
Baik 54 87,1 (57,1%). Sedangkan dari 48 responden dengan
Kurang 8 12,9 umur < 35 tahun, yang memberikan imunisasi
Total 62 100 campak sebanyak 28 orang (58,3%) dan yang
2 Informasi dari tidak memberi imunisasi campak adalah 20
Media Elektronik orang (41,7%).
Baik 36 58,1 Uji statistik dengan uji chi square pada
Kurang 26 41,9 tingkat kepercayaan 95%, diperoleh nilai
p=0,306 (p>0,05). Artinya tidak ada hubungan
Total 62 100
yang bermakna antara umur dengan pemberian
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat imunisasi campak.
bahwa jumlah responden yang memperoleh
informasi dari tenaga kesehatan dengan baik Tabel 5. Hubungan Pendidikan dengan
sebanyak 54 orang (87,1%) dan responden yang Pemberian Imunisasi Campak di Wilayah
memperoleh informasi dari media elektronik Kerja Puskesmas Blang Mangat Kota
dengan baik sebanyak 36 orang (58,1%) Lhokseumawe
Imunisasi Campak
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pemberian P
Imunisasi Campak di Wilayah Kerja Pendidikan Ya Tidak Total
Value
Puskesmas Blang Mangat Kota f % f % f %
Lhokseumawe
Tinggi 11 78,6 3 21,4 14 100
No Kategori f %
0,043
1 Ya 34 54,84 Rendah 23 47,9 25 52,1 48 100
2 Tidak 28 45,16
Total 34 54,8 28 45,2 62 100
Total 62 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa jumlah responden yang memberikan bahwa dari 14 responden dengan pendidikan
tinggi, yang memberi imunisasi campak
bivariat dengan uji Exact Fisher pada tingkat pemberian imunisasi campak adalah
kepercayaan 95%, diperoleh nilai p=0,018 pendidikan.
(p<0,05). Artinya ada hubungan yang bermakna Sesuai dengan pendapat Suprayogo
antara informasi dari tenaga kesehatan dengan (2016) bahwa semua orang tentu berharap agar
pemberian imunisasi campak. lembaga pendidikan berpengaruh dalam
membentuk perilaku seseorang. Siapa saja yang
Tabel 9. Hubungan Informasi dari Media belajar di tempat itu maka perilakunya akan
Elektronik dengan Pemberian Imunisasi terbentuk sebagaimana yang diinginkan. Oleh
Campak di Wilayah Kerja Puskesmas Blang karena itu, jika ada pilihan, maka orang akan
Mangat Kota Lhokseumawe memilih lembaga pendidikan yang dianggap
Informa Imunisasi Campak baik, mampu membentuk perilaku yang
si dari diinginkannya [8].
Media Ya Tidak Total P Berdasarkan hasil penelitian Budiarti
Elektro Value (2019) dengan judul Hubungan Faktor
nik f % f % f % Pendidikan, Pekerjaan, Sikap Dan Dukungan
Keluarga Terhadap Imunisasi Dasar Di RW 03
Baik 21 58,3 15 41,7 36 100 Kelurahan Kedung Cowek Kenjeran Surabaya,
0,515
bahwa terdapat korelasi pendidikan terhadap
Kurang 13 50 13 50 26 100 kepatuhan ibu melaksanakan imunisasi dasar
[9].
Total 34 54,8 28 45,2 62 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Hubungan Sumber Informasi dengan
bahwa dari 36 responden dengan informasi Pemberian Imunisasi Campak
yang baik dari media elektronik, yang memberi Berdasarkan hasil penelitian, bahwa
imunisasi campak adalah 21 orang (58,3%) dan jumlah responden yang memperoleh informasi
yang tidak memberi imunisasi campak dengan baik dari tenaga kesehatan tentang
sebanyak 15 orang (41,7%). Sedangkan dari 26 imunisasi campak sebanyak 54 responden
responden dengan informasi yang kurang dari (87,1%).
media elektronik, yang memberi imunisasi Responden yang memperoleh informasi
campak adalah 13 orang (50%) dan yang tidak dengan baik dari media elektronik tentang
memberi imunisasi campak sebanyak 13 orang imunisasi campak sebanyak 36 responden
(50%). (58,1%).
Berdasarkan uji statistik pada analisis Berdasarkan uji statistik pada analisis
bivariat dengan uji chi square pada tingkat bivariat dengan uji Exact Fisher pada tingkat
kepercayaan 95%, diperoleh nilai p=0,515 kepercayaan 95%, diperoleh nilai p=0,018
(p>0,05). Artinya tidak ada hubungan yang (p<0,05). Artinya ada hubungan yang bermakna
bermakna antara informasi dari media antara informasi dari tenaga kesehatan dengan
elektronik dengan pemberian imunisasi pemberian imunisasi campak.
campak. Menurut Kemenkes RI bahwa tenaga
kesehatan tentu saja memegang peranan teramat
PEMBAHASAN penting mengingat mereka berada di garda
Hubungan Karakteristik Ibu dengan terdepan, memberikan informasi yang benar
Pemberian Imunisasi Campak dengan cara yang tepat kepada para orang tua
Berdasarkan hasil penelitian, atau wali anak yang tergolong dalam usia
menunjukkan bahwa beberapa faktor seperti imunisasi dasar lengkap (0-12 bulan), kemudian
umur, pekerjaan dan penghasilan tidak ada mengajak dan mengingatkan orang tua untuk
hubungannya dengan pemberian imunisasi membawa anak-anak mereka ke Puskesmas,
campak. Posyandu dan fasilitas kesehatan lain untuk
Dari beberapa karakteristik responden, mendapatkan imunisasi [7].
faktor yang ada hubungan bermakna dengan
pemkabmalang.ac.id/index.php/mesencephal
on/article/download/107/54.
10. Maulana, MN. (2018). Peran petugas
kesehatan puskesmas lumbung dalam upaya
meningkatkan partisipasi ibu mengenai
pemberian imunisasi bayi di desa darmaraja
kecamatan lumbung kabupaten ciamis.
Dikutip dari https://jurnal.unigal.ac.id/index
.php/moderat/article/download/862/766