Bab Iv Fix
Bab Iv Fix
Bab Iv Fix
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Linkungan RT 02 Tegal Wangi Solor Kota Cilegon Banten
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif
yang akan mengidentifikasi sekaligus mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan
perilaku pencegahan remaja atas suatu fenomena mengenai faktor risiko DM tipe 2.
Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2018), bahwa penelitian dilakukan untuk melihat,
mendeskripsikan, serta menggambarkan suatu fenomena kesehatan di lingkungan
masyarakat (Notoatmodjo, 2018).
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karakteristik yang diambil dari
populasi dan bersifat representatif (Sugiyono, 2021). Peneliti memilih sampel
dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi yang harus dimiliki responden,
yaitu:
1) Remaja awal berusia 10 hingga 18 tahun yang belum terdiagnosis DM tipe
2
2) Berdomisili di Lingkungan RT 02 Tegal Wangi Solor Kota Cilegon,
Banten
3) Bersedia menjadi responden penelitian
Sementara itu, kriteria eksklusi dari responden dalam penelitian ini hanya jika
responden tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Sampel ditentukan dengan teknik sampling yaitu simple random sampling
dengan jumlah sampel yang dihitung dengan rumus slovin:
N
n= 2
1+ N (e)
Diketahui:
n = Jumlah sampel yang dibutuhkan untuk penelitian
N = Jumlah populasi remaja
e = Batas toleransi tingkat kesalahan dengan taraf signifikansi yaitu 0,05 (5%)
Melalui proses perhitungan, didapatkan hasil:
N
n= 2
1+ N (e)
72
n= 2
1+72(0 ,05)
72
n=
1+72(0,0025)
72
n=
1+0.18
72
n=
1.18
n=61 responden
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan peneliti adalah sebuah kuesioner dari
penelitian terdahulu mengenai tingkat pengetahuan, sikap, serta perilaku mengenai
DM pada anak usia sekolah menengah di Bangladesh. Penelitian tersebut mengatakan
pengetahuan mengenai DM pada tahap awal kehidupan sangat dibutuhkan untuk
dapat membantu menegakkan diagnosa secara dini dan meminimalkan komplikasi
yang mengancam nyawa. Penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan peneliti karena sama-sama akan mengukur tingkat pengetahuan serta
perilaku mengenai DM khususnya DM tipe 2 pada usia remaja. Dalam penelitian
tersebut juga dikatakan bahwa penelitian dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa
besar kesadaran dan kewaspadaan remaja mengenai faktor risiko DM (Wu et al.,
2022).
Kuesioner akan dibuat dalam bentuk angket yang akan diisi secara wawancara
terstruktur oleh peneliti terhadap responden yang merupakan remaja awal di
Lingkungan RT 02 Tegal Wangi Solor. Kuesioner yang digunakan akan melewati
tahap pengembangan dan penerjemahan yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan
disesuaikan dengan indikator yang ditentukan pada tinjauan pustaka mengenai
pengetahuan serta faktor risiko DM tipe 2 pada remaja. Kuesioner didesain dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang mudah dipahami, jelas, singkat, padat, serta
tidak menjurus pada pertanyaan yang sensitif atau menyinggung perasaan.
Favorable Unfavorable
Total 23 23 23
- Kurang = <60%
2) Koding (Coding)
Pada tahap ini segala bentuk variable maupun data diubah menjadi
bentuk angka atau bilangan untuk memudahkan peneliti dalam
menganalisis data di komputer nantinya.
5) Entry data
Data yang sudah diolah selanjutnya akan dibahas dan dianalisis
menggunakan program pengolah data yaitu SPSS untuk disajikan dalam
bentuk tabel, diagram, maupun tulisan.
G. Teknik Analisa
Analisa data merupakan proses pengaturan dan penataan data ke dalam
struktur pola, kategori, serta unit uraian fundamental yang lebih sederhana agar
mudah dipahami dan diinterpretasikan dalam mengidentifikasi tematik dan
merumuskan hipotesis sesuai dengan implikasi yang disajikan oleh data. Analisa data
dilakukan untuk dapat memberi makna yang berarti dalam pemecahan masalah,
memperlihatkan suatu hubungan yang terjadi pada suatu fenomena dalam penelitian,
memberikan jawaban atas sebuah hipotesis yang diajukan dalam penelitian, serta
membuat kesimpulan, implikasi, serta saran yang bermanfaat untuk penelitian
selanjutnya. Proses Analisa data seringkali melibatkan proses uji statistik. Uji statistik
berupa alat bantu penelitian digunakan untuk menarik kesimpulan penelitian
(Surahman et al., 2016).
Teknik Analisis data yang akan dilakukan peneliti adalah analisa data statistik
deskriptif. Sesuai dengan Namanya, teknik analisa data ini dilakukan dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang diambil dari sampel penelitian tanpa
membuat suatu kesimpulan yang bersifat menggeneralisasi suatu fenomena
(Sugiyono, 2021). Prosedur analisis data akan menggunakan proses analisis univariat
yang mendeskripsikan karakteristik setiap variabel yang akan menghasilkan distribusi
frekuensi dan persentase di setiap variabelnya (Notoatmodjo, 2018).
H. Etika Penelitian
1. Beneficence
Prinsip ini sangat mengutamakan keselamatan manusia yang menyatakan
bahwa pada dasarnya segala sesuatu atau penelitian tidak boleh bersifat
merugikan atau membahayakan subyek penelitian. Prinsip ini mengandung
empat dimensi, yaitu:
a) Bebas dari ancaman atau bahaya. Peneliti sudah seharusnya memberikan
perlindungan kepada subjek yang diteliti untuk menghindari segala ancaman
maupun bahaya serta ketidaknyamanan fisik maupun mental.
b) Terbebas dari eksploitasi. Prinsip dalam penelitian ini mengharuskan
penelitian tidak bersifat merugikan bagi subjek sebagai orang-orang yang
terlibat dalam penelitian.
c) Penelitian harus dapat memberikan manfaat yang berdampak bagi subjek
baik itu peningkatan pengetahuan atau penghalusan pengetahuan yang akan
memberikan pengaruh positif pada perilaku disiplin serta pengaruh pada
anggota masyarakatnya.
d) Penelitian juga harus bersifat seimbang antara risiko dan manfaatnya.
Peneliti diharuskan mampu menelaah keseimbangan antara manfaat dan
risiko yang ditimbulkan dari penelitiannya.
2. Menghargai Martabat Manusia (Respect for Human Dignity)
Dalam prinsip ini, peneliti diharuskan untuk selalu menghormati dan
melindungi hak-hak otonominya. Pada dasarnya, subjek berhak untuk:
a) Memutuskan secara sukarela apakah mereka mau ikut berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian atau tidak tanpa adanya paksaan, diperlakukan
tidak adil, hingga ancaman hukuman.
b) Mendapatkan kejelasan akan penelitian yang akan dilakukan untuk
menghindari kesalahpahaman serta memahami kemungkinan risiko ataupun
manfaat yang dapat terjadi saat penelitian.
3. Mendapatkan Keadlian
Subjek berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan mendapatkan
keleluasaan pribadi baik sebelum, selama, dan sesudah berpartisipasi dalam
penelitian. Perlakuan yang adil mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Penyeleksian responden atau subjek yang adil dan tidak bersifat
diskriminatif.
b) Diberikan perlakuan yang baik bagi mereka yang menolak atau menerima
untuk menjadi subjek penelitian
c) Diberikan penghargaan atas segala persetujuan yang mereka berikan untuk
penelitian
d) Diberikan akses atas penelitian yang dilakukan untuk mengklarifikasi
informasi
e) Diberikan bantuan oleh profesional apabila mengalami gangguan fisik atau
psikologis
f) Mendapatkan penjelasan apabila terdapat masalah yang muncul selama
penelitian berlangsung
g) Mendapatkan perlakuan yang penuh rasa hormat selama penelitian
berlangsung.